Anda di halaman 1dari 1

Mendengar, Mendengarkan, dan Menyimak

Sebelum kita mendefinisikan pengertian maupun perbedaan dari ketiga istilah diatas, mari
kita perhatikan terlebih dahulu contoh/ilustrasi berkut ini.

1. Meli sedang bermain bersama bonekanya, tiba-tiba dia mendengar suara teriakan.
Meli berhenti sejenak mencari asal suara itu. Rupanya suara teriakan ayahnya yang
sedang menonton pertandingan sepak bola di televisi. Setelah mengetahui apa yang
terjadi, Meli kembali melanjutkan permainannya. (Mendengar)
2. Kelas Meli sedang mengadakan perjalanan wisata. Selama diperjalanan anak-anak
mendengarkan lagu “Naik-Naik Ke Puncak Gunung”. (Mendengarkan)
3. Sebelum memulai pertandingan sepak bola, wasit memberikan arahan yang berisi
peraturan permainan kepada pemain. Para pemainpun mencermati kalimat-kalimat
yang diucapkan wasit sambil berkali-kali menganggukkan kepala sebagai tanda
mengerti. (Menyimak)
Ketiga ilustrasi diatas menunjukkan adanya perbedaan antara mendengar,
mendengarkan, dan menyimak. Jelasnya ketiga istilah tersebut berbeda secara gradasi
walaupun ada titik-titik persamaan dalam makna kata.
Pada kegiatan mendengar tidak ada unsur kesengajaan apalagi tujuan/rencana, pada
kegiatan mendengarkan sudah ada unsur pemahaman, sedangkan pada kegiatan menyimak
ada unsur kesengajaan, tujuan/rencana, dan juga pemahaman.
Amin Ahsin dalam makalahnya menjelaskan, “Mendengar dapat didefinisikan sebagai
suatu proses penerimaan bunyi yang datang dari luar tanpa banyak memperhatikan makna
bunyinya, sedangkan menyimak atau mendengarkan dipandangkan sebagai kegiatan
mental yang lebih aktif daripada mendengar”.
Jadi, dalam peristiwa menyimak tidak hanya alat indra dengar yang aktif bekerja, tetapi
juga mental atau pikiran melakukan aktivitas yang cukup tinggi untuk dapat menangkap dan
memahami pesan yang disampaikan pembicara secara tepat.

Anda mungkin juga menyukai