Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan yang berinteraksi langsung


kepada masyarakat yang bersifat komprehensif dengan kegiatannya terdiri dari
upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif (Depkes RI, 1997/1998).
Muninjaya (2004) menjelaskan bahwa Puskesmas merupakan unit teknis yang
bertanggungjawab untuk menyelenggarakan pembangunan kesehatan disatu atau
sebagaian wilayah kecamatan yang mempunyai fungsi sebagai pusat
pembangunan kesehatan masyarakat, pusat pemberdayaan masyarakat dan pusat
pelayanan kesehatan tingkat pertama dalam rangka pencapaian keberhasilan
fungsi puskesmas sebagai ujung tombak pembangunan bidang kesehatan
(Alamsyah, 2011)
Pelayanan puskesmas semakin hari akan mengalami kemajuan dan semakin
kompleks, baik dari segi pelayanan ataupun sumber daya yang dibutuhkan.
Peningkatan peralatan saja tidak cukup, tetapi juga memerlukan tenaga kesehatan
yang berkompeten untuk mencapai derajat kesehatan yang di optimal bagi
masyarakat.
Dalam meningkatkan pembangunan kesehatan bagian utama yaitu dalam
pelayanan yang bersifat darurat. Untuk mewujudkan peningkatan mutu pelayanan
dalam penanganan korban atau pasien gawat darurat diperlukan suatu sistem
penanganan korban yang dilakukan secara terpadu dan terintegrasi dengan
melibatkan beberapa pihak (Depkes, 2016).
Berdasarkan dari data yang didapatkan penulis, bahwa perawat yang
memiliki kompetensi dalam penanganan pasien gawat darurat hanya 5 orang dari
jumlah keseluruhan perawat di UPT Puskesmas Renggiang yaitu 27 orang.
Kondisi kegawatdaruratan dapat terjadi dimana saja, kapan saja dan dapat
menimpa siapa saja. Sudah menjadi tugas petugas kesehatan untuk menangani
masalah tersebut, walaupun begitu tidak menutup kemungkinan kondisi
kegawatdaruratan dapat terjadi pada daerah yang sulit dijangkau petugas
kesehatan. Bantuan hidup dasar (BHD) merupakan usaha yang pertama kali
dilakukan untuk mempertahankan kehidupan saat penderita mengalami keadaan
yang mengancam nyawa (Guyton & Hall, 2008)
Bantuan hidup dasar (basic life support) adalah suatu tindakan pada saat
pasien ditemukan dalam keadaan tiba-tiba tidak bergerak, tidak sadar, atau tidak
bernafas, maka periksa respon pasien. (Mansjoer, 2009)
Tindakan bantuan hidup dasar secara garis besar dikondisikan untuk
keadaan di luar rumah sakit sebelum mendapatkan perawatan lebih lanjut,
sehingga tindakan bantuan hidup dasar dapat dilakukan oleh orang awam di luar
rumah sakit tanpa menggunakan peralatan medis (AHA, 2010).
Maka dari uraian diatas, penulis tertarik untuk meningkatkan pengetahuan
tentang bantuan hidup dasar dengan sasaran tenaga medis di UPT Puskesmas
Simpang Renggiang.

1.2 Tujuan dan Manfaat

1.2.1 Tujuan

a. Peserta mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA di instansi


kerja masing-masing.
b. Meningkatkan pengetahuan tentang bantuan hidup dasar di UPT
Puskesmas Simpang Renggiang.
c. Terciptanya tenaga kesehatan yang berkompeten dalam memberikan
bantuan hidup dasar.

1.2.2 Manfaat

Manfaat rancangan aktualisasi pada kegiatan ini adalah:


1. Untuk peserta pelatihan :
a. Melakukan kegiatan yang professional dan berkualitas, untuk
mewujudkan fungsi ASN sebagai Pelayan Publik yang profesional,
dengan mengaktualisasikan lima nilai dasar ANEKA.
b. Kemampuan mewujudkan akuntabilitas dalam melaksanakan tugas
jabatan.
c. Kemampuan mengedepankan kepentingan nasional dalam
pelaksanaan tugas jabatan.
2. Untuk instansi
a. Tercapainya visi dan misi UPT puskesmas
b. Meningkatkan kompetensi pegawai UPT puskesmas renggiang
3. Untuk masyarakat :
a. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya bantuan
hidup dasar.
b. Mengetahui cara penanganan pada pasien yang membutuhkan
bantuan hidup dasar.

1.3 Gambaran Umum Organisasi

UPT Puskesmas Renggiang beralamat di Jalan Tengah KM 53 Kecamatan


Simpang Renggiang. Luas wilayah kecamatan Simpang Renggiang adalah 39.070
km2 dengan total jumlah penduduk 7.278 jiwa. Adapun rincian luas wilayah dan
jumlah penduduk di kecamatan Simpang Renggiang dapat dilihat pada tabel di
bawah ini :

Tabel 1.1. Luas wilayah dan jumlah penduduk di kecamatan Simpang Renggiang
No Nama Desa Luas Wilayah Jumlah Penduduk (Jiwa)
2
(km )
1 Renggiang 9.970 1.848
2 Lintang 8.050 2.963
3 Simpang Tiga 15.950 1.453
4 Aik Madu 5.100 1.014
Total 39.070 7.278

Kecamatan Simpang Renggiang adalah merupakan kecamatan pemekaran,


terbentuk berdasarkan peraturan daerah Kabupaten Belitung Timur Nomor 3 Tahun
2010 tentang Pembentukan Kecamatan Damar, Kecamatan Simpang Renggiang,
Kecamatan Dendang dan Kecamatan Simpang Pesak.
Adapun batas wilayah UPT Puskesmas Renggiang adalah :
Sebelah Utara : Desa Badau
Sebelah Selatan : Kecamatan Gantung
Sebelah Barat : Kecamatan Dendang
Sebelah Timur : Desa Birah, Kecamatan Manggar

Jenis-jenis pelayanan yang disediakan di UPT Puskesmas Renggiang


adalah :
1. Pelayanan poli umum
2. Pelayanan poli gigi
3. Pelayanan poli lansia
4. Pelayanan poli KIA dan KB
5. Pelayanan poli anak MTBS dan imunisasi
6. Pojok DOTS
7. Pelayanan rawat inap
8. Pelayanan gawat darurat
9. Pelayanan persalinan
10. Pelayanan akupresur
11. Pelayanan apotek
12. Pelayanan laboratorium
UPT Puskesmas Renggiang adalah puskesmas dengan pelayanan rawat inap
dan rawat jalan. Adapun jumlah unjungan Pasien UPT Puskesmas Renggiang
Tahun 2018 dapat dirinci dalam tabel dibawah ini :

Tabel 1.2. Jumlah Kunjungan Pasien UPT Puskesmas Renggiang


Tahun 2018
Jenis Kelamin Jumlah Pasien
Rawat Jalan Rawat Inap
Laki-Laki 1.460 59
Perempuan 1.758 59
Total 3.218 118
Tabel 1.3 Jumlah pasien UGD UPT Puskesmas Renggiang
Tahun Des 2018-Feb 2019
Jenis Kelamin Jumlah pasien
Laki-laki 132
Perempuan 125
Total 257

1.4 Visi, Misi dan Nilai Organisasi

a. Visi
Visi UPT Puskesmas Renggiang adalah :
“Mitra Unggul Mewujudkan Masyarakat Kecamatan Simpang Renggiang Sehat
dan Mandiri “

b. Misi
Misi UPT Puskesmas Renggiang adalah :
1. Meningkatkan mutu pelayanan administrasi.
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata dan bermutu
3. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata dan terjangkau.
4. Menciptakan masyarakat yang mandiri hidup sehat.

c. Motto
Motto UPT Puskesmas Renggiang adalah :
“ Anda Sehat Kami Bahagia”

d. Tata Nilai dan Budaya


CETAR (Cerdas, Empati, Tanggung Jawab, Aktif dan Ramah)
1. Cerdas adalah memiliki kemampuan dalam menyikapi situasi dan kondisi
apapun dengan benar sesuai kompetensi.
2. Empati adalah memiliki kemampuan dalam merasakan keadaan
emosional orang lain.
3. Tanggungjawab adalah mampu menjalankan tugas yang diberikan sesuai
tugas dan fungsi.
4. Aktif adalah selalu berkeinginan untuk berkembang dalam memberikan
pelayanan dan meningkatkan kompetensi.
5. Ramah adalah memiliki sifat yang sopan dan santun dalam memberikan
pelayanan.

1.5 Tugas Pokok Jabatan Fungsional Perawat Terampil

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan


Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2014 tentang Jabatan
Fungsional Perawat Terampil meliputi :
1. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu.
2. Mengajarkan perilaku hidup bersih dan sehat pada individu dalam rangka
melakukan upaya promotif
3. Membuat media untuk peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat pada
individu dalam rangka melakukan upaya promotive
4. Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan atau pelindung fisik pada
pasien untuk mencegah risiko cedera pada individu dalam rangka upaya
preventif.
5. Memantau perkembangan pasien sesuai dengan kondisinya (melakukan
pemeriksaan fisik, mengamati keadaan pasien) pada individu dalam rangka
upaya preventif.
6. Memfasilitasi penggunaan pelindung diri pada kelompok dalam rangka
melakukan upaya preventif.
7. Memberikan oksigenasi sederhana
8. Memberikan bantuan hidup dasar.
9. Melakukan pengukuran antropometri.
10. Melakukan fasilitasi pasien dalam memenuhi kebutuhan eliminasi
11. Memantau keseimbangan cairan dan elektrolit pasien.
12. Melakukan mobilisasi pasien.
13. Mempertahankan posisi anatomis pasien.
14. Melakukan fiksasi fisik.
15. Memfasilitasi lingkungan yang mendukung istirahat.
16. Memfasilitasi kebiasaan tidur pasien.
17. Memfasilitasi penggunaan pakaian yang mendukung kenyamanan pada
pasien.
18. Melakukan pemeliharaan diri pasien.
19. Memandikan pasien.
20. Membersihkan mulut pasien.
21. Melakukan kegiatan kompres hangat/dingin.
22. Mempertahankan suhu tubuh saat tindakan (memasang warning blanket)
23. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan.
24. Melakukan pendampingan pada pasien menjelang ajal (dying core)
25. Memberikan perawatan pada pasien menjelang ajal sampai meninggal.
26. Memberikan dukungan dalam proses kehilangan , berduka dan kematian.
27. Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman.
28. Melakukan dokumentasi pelaksanaan tindakan keperawatan.
29. Menyusun rencana kegiatan individu perawat.
30. Melaksanakan kegiatan bantuan/partisipasi kesehatan.
31. Melaksanakan tugas lapangan di bidang kesehatan.
32. Melaksanakan penanggulangan penyakit/wabah tertentu
33. Melakukan supervisi lapangan.

Anda mungkin juga menyukai