Disusun oleh :
Dengan memanjatkan puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat-Nya maka pada hari ini makalah yang berjudul “UU no 3 Tahun 2020 tentang
Perubahan Atas UU no 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Minerba” dapat diselesaikan.
Secara garis besar makalah ini membahas poin poin perubahan UU no 4 tahun 2009 kepada
UU no 3 tahun 2020.
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
a. bahwa mineral dan batubara yang berada di dalam wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia merupakan sumber daya dan kekayaan alam yang tidak
terbarukan sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang memiliki peran
penting dan memenuhi hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara untuk
menunjang pembangunan nasional yang berkelanjutan guna mewujudkan
kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara berkeadilan.
b. bahwa kegiatan usaha pertambangan mineral dan batubara mempunyai peranan
penting dalam memberikan nilai tambah secara nyata bagi pertumbuhan
ekonomi nasional dan pembangunan daerah secara berkelanjutan, yang
penyelenggaraannya masih terkendala kewenangan antara Pemerintah Pusat
dan Pemerintah Daerah, perizinan, perlindungan terhadap masyarakat
terdampak, data dan informasi pertambangan, pengawasan, dan sanksi,
sehingga penyelenggaraan pertambangan mineral dan batubara kurang berjalan
efektif dan belum dapat memberi nilai tambah yang optimal.
c. bahwa pengaturan mengenai pertambangan mineral dan batubara yang saat ini
diatur dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan
Mineral dan Batubara masih belum dapat menjawab perkembangan,
permasalahan, dan kebutuhan hukum dalam penyelenggaraan pertambangan
mineral dan batubara, sehingga perlu dilakukan perubahan agar dapat menjadi
dasar hukum yang efektif, efisien, dan komprehensif dalam penyelenggaraan
pertambangan mineral dan batubara.
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf
b, dan huruf c, perlu membentuk Undang-Undang tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan
Batubara.
B. RUMUSAN MASALAH
• Apa yang dimaksud dengan UU Minerba dan dasar hukum perubahanya?
• Pasal pasal apa saja yang masih diberlakukan dalam perubahan UU no 4 tahun
2009 menjadi UU no 3 tahun 2020?
• Pasal pasal apa saja yang diubah dalam perubahan UU no 4 tahun 2009 menjadi
UU no 3 tahun 2020?
• Pasal pasal apa saja yang ditambah dalam perunahan UU no 4 tahun 2009
menjadi UU no 3 tahun 2020?
• Pasal pasal apa saja yang dihapus dalam perunahan UU no 4 tahun 2009 menjadi
UU no 3 tahun 2020?
C. TUJUAN
• Mengetahui apa yang dimaksud dengan UU Minerba dan dasar perubahanya
• Mengetahui pasal pasal yang dipertahankan, diubah, ditambah dan yang
dihilangkan dalam perubahan UU no 4 tahun 2009 menjadi UU no 3 tahun 2020
BAB II
PEMBAHASAN
• Pasal 20, Pasal 21, dan Pasal 33 ayat (2) dan ayat (3) Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
• Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan
Batubara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 4,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4959).
Pasal pasal yang masih tetap diberlakukan adalah berupa pasal pasal yang dianggap
masih layak dan sesuai dengan kegiatan pertambangan Minerba di masa sekarang
umumnya mencakup banyak pengertian minerba dan jenis jenisnya. contohnya adalah
pasal 1 angka (2 - 6) yang berbunyi :
• Mineral adalah senyawa anorganik yang terbentuk di alam, yang memiliki sifat fisik
dan kimia tertentu serta susunan kristal teratur atau gabungannya yang membentuk
batuan, baik dalam bentuk lepas atau padu.
• Batubara adalah endapan senyawa organik karbonan yang terbentuk secara alamiah
dari sisa tumbuh-tumbuhan.
• Pertambangan Mineral adalah Pertambangan kumpulan Mineral yang berupa bijih
atau batuan, di luar panas bumi, minyak dan gas bumi, serta air tanah.
• Pertambangan Batubara adalah Pertambangan endapan karbon yang terdapat di
dalam bumi, termasuk bitumen padat, gambut, dan batuan aspal.
• Usaha Pertambangan adalah kegiatan dalam rangka pengusahaan Mineral atau
Batubara yang meliputi tahapan kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, studi
kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan danf atau pemurnian atau
pengembangan dan/atau pemanfaatan, pengangkutan dan penjualan, serta
pascatambang.
• Ketentuan Pasal 1 angka 1, angka 6, angka 17, angka 19, angka 20,
• angka 21, angka 31, angka 34, angka 36, dan angka 37 diubah.
• Ketentuan Pasal 4 diubah.
• Ketentuan Pasal 5 diubah.
• Ketentuan ayat (1) Pasal 6 diubah.
• Ketentuan Pasal 9 diubah.
• Ketentuan Pasal 10 diubah.
• Ketentuan Pasal 11 diubah.
• Ketentuan Pasal 17 diubah.
• Ketentuan Pasal 18 diubah.
• Ketentuan Pasal 22 diubah.
• Ketentuan Pasal 27 ayat (2) dan ayat (4) diubah.
• Ketentuan Pasal 28 diubah.
• Ketentuan Pasal 35 diubah.
• Ketentuan Pasal 36 diubah.
• Ketentuan huruf c Pasal 38 diubah.
• Ketentuan Pasal 39 diubah.
• Ketentuan Pasal 40 diubah.
• Ketentuan Pasal 42 diubah.
• Ketentuan Pasal 46 diubah.
• Ketentuan Pasal 47 diubah.
• Ketentuan Pasal 51 diubah.
• Ketentuan Pasal 52 diubah.
• Ketentuan Pasal 54 diubah.
• Ketentuan Pasal 55 diubah.
• Ketentuan Pasal 57 diubah.
• Ketentuan Pasal 58 diubah.
• Ketentuan Pasal 60 diubah.
• Ketentuan Pasal 61 diubah.
• Ketentuan ayat (1) Pasal 65 diubah.
• Ketentuan Pasal 67 diubah.
• Ketentuan Pasal 68 diubah.
• Ketentuan Pasal 70 diubah.
• Ketentuan Pasal 72 diubah.
• Ketentuan Pasal 73 diubah.
• Ketentuan Pasal 75 diubah.
• Ketentuan Pasal 83 diubah.
• Ketentuan Pasal 89 diubah.
• Ketentuan Pasal 9l diubah.
• Ketentuan Pasal 92 diubah.
• Ketentuan Pasal 93 diubah.
• Ketentuan Pasal 96 diubah.
• Ketentuan Pasal 99 diubah.
• Ketentuan Pasal 100 diubah.
• Ketentuan Pasal 101 diubah.
• Ketentuan Pasal l02 diubah.
• Ketentuan Pasal 103 diubah.
• Ketentuan Pasal 104 diubah.
• Ketentuan Pasal 105 diubah.
• Ketentuan Pasal 106 diubah.
• Ketentuan Pasal 108 diubah.
• Ketentuan Pasal 112 diubah.
• Ketentuan Pasal 113 diubah.
• Ketentuan Pasal 114 diubah.
• Ketentuan Pasal 118 diubah.
• Ketentuan Pasal 119 diubah.
• Ketentuan Pasal 121 diubah.
• Ketentuan Pasal 122 diubah.
• Ketentuan Pasal 123 diubah
• Ketentuan Pasal 124 diubah.
• Ketentuan ayat (2) Pasal 125 diubah.
• Ketentuan Pasal 128 diubah.
• Ketentuan Pasal 129 diubah.
• Ketentuan Pasal 133 diubah.
• Ketentuan Pasal 139 diubah.
• Ketentuan Pasal l40 diubah.
• Ketentuan Pasal 14l diubah.
• Ketentuan Pasal 145 diubah.
• Ketentuan Pasal 151 diubah.
• Ketentuan Pasal 158 diubah.
• Ketentuan Pasal 159 diubah.
• Ketentuan Pasal 161 diubah.
• Ketentuan Pasal 162 diubah.
• Ketentuan Pasal 164 diubah.
• Ketentuan Pasal 168 diubah.
• Ketentuan Pasal 174 diubah.
D. PASAL PASAL YANG DITAMBAHKAN DALAM PERUBAHAN UU NO 4
TAHUN 2009 MENJADI UU NO 3 TAHUN 2020
pasal pasal yang ditambahkan pada perubahan UU no 3 tahun 2020 bertujuan untuk
memperkuat dan memperjelas pelaksanaan UU minerba agar berjalan sesuai dengan
apa yang diinginkan. Penambahan pasal pasal ini dilakukan agap fungsi dari UU
minerba ini berjalan dengan semestinya.
Contoh pasal pasal yang ditambahkan dalam UU no 3 tahun 2020 :
• Di antara Pasal 1 angka 6 dan angka 7 disisipkan 3 (tiga) angka, yakni
• angka 6a, angka 6b, dan angka 6c.
• Di antara Pasal 1 angka 13 dan angka 14 disisipkan 4 (empat) angka,
• yakni angka 13a, angka 13b, angka 13c, dan angka 13d.
• Di antara Pasal 1 angka 14 dan angka 15, disisipkan 1 angka, yakni angka I4a.
• Di antara Pasal 1 angka 20 dan angka 21 disisipkan 2 angka, yakni angka 20a
dan 20b.
• Di antara Pasal 1 angka 23 dan angka 24, disisipkan 1 angka, yakni angka 23a.
• Di antara Pasal 1 angka 28 dan angka 29, disisipkan 1 angka, yakni angka 28a.
• Di antara angka 35 dan angka 36 disisipkan 1 (satu) angka, yakni angka 35a.
• Di antara Pasal 8 dan Pasal 9 disisipkan 2 pasal, yakni Pasal 8A dan Pasal 8B.
• Di antara Pasal 14 dan Pasal 15 disisipkan 1 (satu) pasal, yakni Pasal 14A.
• Di antara Pasal 17 dan Pasal 18 disisipkan 2 pasal, yakni Pasal 17A dan Pasal
17B.
• Di antara Pasal 22 dan Pasal 23 disisipkan 1 (satu) pasal, yakni Pasal 22A.
• Di antara Pasal 27 dan Pasal 28 disisipkan 1 (satu) pasal, yakni Pasal 27A.
• Di antara Pasal 31 dan Pasal 32 disisipkan 1 (satu) pasal, yakni Pasal
31A.
• Di antara Pasal 36 dan Pasal 37 disisipkan 1 (satu) pasal, yakni Pasal 36A.
• Di antara Pasal 42 dan Pasal 43 disisipkan 1 (satu) pasal, yakni Pasal 42A.
• Di antara Pasal 62 dan Pasal 63 disisipkan 1 (satu) pasal, yakni Pasal 62A.
• Di antara Pasal 70 dan Pasal 71 disisipkan 1 (satu) pasal, yakni Pasal 70A.
• Di antara Pasal 83 dan Pasal 84 disisipkan 2 (dua) pasal, yakni Pasal 83A dan
Pasal 83B.
• Di antara Pasal 86 dan Pasal 87 disisipkan 8 (delapan) pasal, yakni Pasal 86A,
Pasal 86B, Pasal 86C, Pasal 86D, Pasal 86E, Pasal 86F, Pasal 86G, dan Pasal
86H.
• Di antara Pasal 87 dan Pasal 88 disisipkan 4 (empat) pasal, yakni Pasal 87A,
Pasal 87B, Pasal 87C, dan Pasal 87D.
• Di antara Pasal 93 dan Pasal 94 disisipkan 3 (tiga) pasal, yakni Pasal 93A, Pasal
93B, dan Pasal 93C.
• Di antara Pasal 101 dan Pasal 102 disisipkan 1 (satu) pasal, yakni Pasal 101A.
• Di antara Pasal 104 dan Pasal 105 disisipkan 2 (dua) pasal, yakni Pasal 104A
dan Pasal 104B.
• Di antara Pasal 112 dan Pasal 113 disisipkan 1 (satu) pasal, yakni Pasal 112A.
• Di antara Pasal 123 dan Pasal 124 disisipkan 2 (dua) pasal, yakni Pasal 23A
dan Pasal l23B,
• Di antara Pasal 137 dan Pasal 138 disisipkan 1 (satu) pasal, yakni Pasal I37 A
• Di antara Pasal 141 dan Pasal 142 disisipkan 1 (satu) pasal, yakni Pasal 141
A.
• Di antara Pasal 161 dan Pasal 162 disisipkan 2 (dua) pasal, yakni Pasal 161A
dan Pasal 161B.
• Di antara Pasal 169 dan Pasal 170 disisipkan 3 (tiga) pasal, yakni Pasal 169A,
Pasal 169B, dan Pasal 169C.
• Di antara Pasal l70 dan Pasal l71 disisipkan l (satu) pasal, yakni Pasal 170A.
• Di antara Pasal 171 dan Pasal 172 disisipkan l (satu) pasal, yakni Pasal 171 A.
• Di antara Pasal 172 dan Pasal 173 disisipkan 5 (lima) pasal, yakni Pasal 172A,
Pasal 172B, Pasal 172C, Pasal 172D, dan Pasal l72E.
• Di antara Pasal 173 dan Pasal 174 disisipkan 3 (tiga) pasal, yakni Pasal 173A,
Pasal 173B, dan Pasal 173C.
Pasal pasal yang dihilangkan merupakan pasal pasal yang dianggap sudah tidak
perlu untuk diberlakukan, baik karena masanya yang sudah habis maupun sudah tidak
sesuai dengan kegiatan penambangan Minerba di masa sekarang. Penghapusan juga
dilakukan karena alasan pasal tersebut maknanya sudah termuat di pasal pasal lain
sehingga mengakibatkan tidak perlu lagi di muatkan.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Pengaturan mengenai pertambangan mineral dan batubara yang saat ini diatur
dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan
Batubara masih belum dapat menjawab perkembangan, permasalahan, dan kebutuhan
hukum dalam penyelenggaraan pertambangan mineral dan batubara, sehingga perlu
dilakukan perubahan agar dapat menjadi dasar hukum yang efektif, efisien, dan
komprehensif dalam penyelenggaraan pertambangan mineral dan batubara.
Oleh karena itu diperlukan perubahan undang undang yang lebih sempurna guna
mengefisiensikan jalanya peraturan tersebut. Perubahan tersebut mencakup 4 jenis
pasal, yakni psal pasal yang tetap diberlakukan, pasal pasal yang diubah, pasal pasal
yang ditambahkan serta pasal pasal yang dihapus. Perubahan perubahan ini disesuaikan
dengan kondisi pertambangan minerba sekarang guna efektifita jalanya tambang dan
fungsi pengawasan oleh pemerintah dan penggunaanya untuk kemakmuran rakyat
indonesia.
DAFTAR PUSTAKA