Anda di halaman 1dari 2

1.

Dampak Perubahan Iklim terhadap Makhluk Hidup Hutan


Hutan merupakan suatu ekosistem kompleks yang sifatnya tertutup dan
berbeda dengan lingkungan sekitarnya. Di dalam hutan dapat ditemukan beragam
jenis makhluk hidup dari mikroorganisme hingga organisme tingkat tinggi seperti
hewan dan tumbuhan. Bahkan dapat dikatakan hutan memiliki keberagaman
makhluk hidup sesuai dengan kondisi lingkungannya. Sumberdaya hayati hutan
merupakan plasma nutfah yang penting adanya bagi perkembangan ilmu
pengetahuan dan kelestarian.
Spesies yang hidup di hutan apabila terdampak dengan perubahan iklim
diperkirakan akan beberapa masalah. Lubis (2011) menuliskan bahwa spesies
mungkin akan mengalami pengurangan jumlah jenis sebab jenis tersebut tidak
dapat beradaptasi dengan keadaan. Perubahan suhu yang terjadi membuat jenis
tersebut tidak dapat bertahan dan akhirnya mati. Apabila hal tersebut terus-
menerus terjadi, maka kemungkinan akan terjadi kepunahan akan naik.
Selanjutnya ialah perubahan siklus reproduksi pada tumbuhan dan hewan.
Pergeseran yang terjadi meliputi pembungaan pada tumbuhan dan migrasi pada
hewan untuk berkembang biak. Hal tersebut terjadi sebab pergeseran musim oleh
perubahan iklim. Selanjutnya terjadi pula perubahan pada interaksi antar spesies.
Cekaman kekeringan yang berkepanjangan dapat mematikan produsen dan dapat
berlanjut pada konsumen-konsumen selanjutnya.
Pemanasan global yang sedang terjadi memiliki dampak terhadap makhluk
hidup tentunya. Perubahan iklim dikarenakan kenaikan suhu bumi digadang
menyebabkan pergeseran musim (Anggraini dan Trisakti, 2011). Suatu ketika
musim kemarau akan lebih panjang dari pada musim hujan, sehingga kekeringan
dapat terjadi (Santoso, 2016). Hutan dengan pohon-pohon yang besar mungkin
dapat bertahan dari cekaman kekeringan tersebut, namun tidak dengan kekeringan
dengan daerah hutan yang tutupan vegetasinya hanya sedikit, hutan sabana
misalnya. Semak-semak akan mengering, pohon akan layu, dan hewan-hewan
akan dehidrasi. Tentu saja hal tersebut akan mengancam keberadaan flora-fauna
yang ada.
Musim kemarau yang berkepanjangan dengan curah hujan rendah, selain
berpotensi untuk merugikan satwa dan tumbuhan, keadaan panas dan kering ,
membuat hutan rentan terjadi kebakaran. Ketika hutan sudah terbakar, asapnya
mengandung karbon dioksida (CO2). Dimana senyawa tersebut merupaka salah
satu faktor terjadinya pemanasan global. Lainnya, kebakaran hutan juga
mengakibatkan kematian flora dan fauna, sehingga mengurangi plasma nutfah,
bahkan merusaknya.

DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, Nanin, dan Bambang Trisakti. 2011. Kajian Dampak Perubahan Iklim
Terhadap Kebakaran Hutan dan Deforestasi di Provinsi Kalimantan Barat.
Jurnal Penginderaan Jauh 8 (-): 11-20.
Luwis, Darwin, P. 2011. Pengaruh Perubahan Iklim Terhadap Keanekaragaman
Hayati di Indonesia. Jurnal Geografi 3 (2): 107-117.
Santoso, Agung Budi. 2016. Pengaruh Perubahan Iklim terhadap Produksi
Tanaman Pangan di Provinsi Maluku. Penelitian Pertanian Tanaman
Pangan 35 (1): 29-38.

Anda mungkin juga menyukai