Anda di halaman 1dari 2

KESEIMBANGAN ALAM

Keseimbangan alam adalah teori yang menyatakan bahawa sistem ekologi biasanya dalam keadaan keseimbangan homeostatik yang stabil, iaitu perubahan kecil dalam tatarajah tertentu (sebagai contoh, saiz populasi tertentu) akan dibetulkan melalui suap balas negetif yang akan membawa tatarajah balik kembali pada "titik keseimbangan" asal dengan sistem yang lainnya. Ia turut digunakan d mana populasi saling bergantung sesama sendiri, sebagai contoh dalam sistem pemangsa/mangsa, atau hubungan antara maserba dan sumber makanan mereka. Ia juga kadang kala diguna pakai bagi hubungan antara ekosistem Bumi , komposisi atmosfera, dan cuaca dunia.

Keseimbangan alam bermaksud keadaan di mana interaksi antara organisma atau antara organisma dengan alam sekitar. Keseimbangan ini dapat mengekalkan kehidupan. Untuk mencapai keseimbangan alam, peranan kitar semula jadi amatlah penting. Antara kitar semula jadi tersebut adalah kitar karbon, kitar nitrogen, kitar air.

PENYEBAB TERGANGGUNYA KESEIMBANGAN ALAM


Membuka kawasan hutan untuk berbagai keperluan seperti mendirikan pabrik, pemukiman, pertanian, perkebunan, dan keperluan lainnya ternyata secara tidak langsung akan menyebabkan gangguan pada keseimbangan alam. Penggundulan hutan dapat menyebabkan terjadinya gangguan terhadap daur hidrologi, misalnya terjadinya banjir, menurunya sumber air tanah, dan terjadinya tanah longsor. Air hujan yang jatuh di kawasan hutan yabg gundul menjadi tidak tertahan dan mengalir di permukaan tanah. Keadaan tersebut dapat menyebabkan terjadinya erosi, terutama pada kawasan bekas hutan yang kondisi tanahnya miring. Erosi akan menyebabkan tanah menjadi tidak tidak subur sebagian besar zat hara terbawa bersama air. Ketiadaan akar tumbuhan menyebabkan tanah kehilangan kemampuan untuk menahan air, sehingga persediaan air tanah menjadi berkurang atau tidak ada. Jika musim panas tiba, maka tanah menjadi merekah dan pada musim hujan meyebabkan tanah longsor.

Pembukaan hutan dapat juga menyebabkan hilangnya sebagian besar produser dari sebuah ekosistem. Pengaruh lain dari kerusakan hutan adalah berkurangnya kadar oksigen di udara. Hal tersebut dapat terjadi karena sedikitnya kegiatan fotosintesis, dan secara tidak langsung dapat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup penghuninya (komunitas hewan) dan menyebabkan hewan-hewan yang meninggalinya sedikit demi sedikit berkurang dan menimbulkan kelangkaan.

DAMPAK KESEIMBANGAN ALAM


Dampaknya adalah hilangnya sejumlah tertentu pohon sehingga tidak terjaminnya keberadaan hutan yang berakibat pada rusaknya lingkungan, berubahnya iklim mikro, menurunnya produktivitas lahan, erosi dan banjir serta hilangnya keanekaragaman hayati. Kerusakan habitat dan terfragmentasinya hutan dapat menyebabkan kepunahan suatu spesies termasuk fauna langka. Kemampuan tegakan(pohon) pada saat masih hidup dalam menyerap karbondioksida sehingga dapat menghasilkan oksigen yang sangat bermanfaat bagi mahluk hidup lainnya menjadi hilang akibat makin minimnya tegakan yang tersisa karena adanya penebangan liar. Berubahnya struktur dan komposisi vegetasi yang berakibat pada terjadinya perubahan penggunaan lahan yang tadinya mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya dan juga sebagai wilayah perlindungan sistem penyangga kehidupan telah berubah peruntukanya yang berakibat pada berubahnya fungsi kawasan tersebut sehingga kehidupan satwa liar dan tanaman langka lain yang sangat bernilai serta unik sehingga harus jaga kelestariannya menjadi tidak berfungsi lagi. Dampak yang lebih parah lagi adalah kerusakan sumber daya hutan akibat penebangan liar tanpa mengindahkan kaidah manajemen hutan dapat mencapai titik dimana upaya mengembalikannya ke keadaan semula menjadi tidak mungkin lagi (irreversible).

Anda mungkin juga menyukai