Anda di halaman 1dari 2

Fakultas : FHISIP/Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Kode/Nama MK: ISIP4216/Metode Penelitian Sosial


Tugas :1
1. Metode ilmiah (scientific method) adalah cara atau jalan untuk mencari ilmu
pengetahuan dengan mengikuti suatu struktur logis ilmiah, yang dimulai dari perumusan
masalah, diikuti dengan pengumpulan data yang relevan, diteruskan dengan analisa data
dan interpretasi temuan, serta diakhiri dengan penarikan kesimpulan temuan Sedangkan
Metode non ilmiah merupakan suatu cara yang digunakan untuk memecahkan masalah.
Namun dalam pemecahan masalah tersebut hanya berdasarkan pada pendapat atau
anggapan dari para ahli pikir atau dari para penguasa yang dianggap benar. Padahal
anggapan itu belum tentu dapat dibuktikan kebenarannya.
Rumusan masalah Metode Ilmiah
a. Apakah terdapat perbedaan tingkat pemahaman dalam hal proses penyebaran dan
penularan AIDS antara para WTS di beberapa kota besar di Kalimantan dan di luar
Kalimantan?
b. Penelitian ini bertujuan meneliti efektivitas program pemerintah dalam hal peningkatan
pengetahuan tentang AIDS di lingkungan lokalisasi pelacuran di beberapa tempat di
Banjarmasin.
Rumusan masalah Metode Non Ilmiah
a. Bagaimana sebenarnya pemahaman rakyat Indonesia terhadap penyakit AIDS?
2. Penelitian ini menggambarkan bagaimana efektivitas program pencegahan HIV/AIDS bagi wanta
tuna susila di Lokalisasi Banjarmasin yang mencakup aspek ketepatan sasaran, sosialisasi
program, ketercapaian tujuan dan pemantauan program. Penelitian ini dilakukan di Lokalisasi
Kota Banjarmasin. Penelitian ini berbentuk deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.
3. Efektivitas program pencegahan HIV/AIDS ini dapat dilihat dari aspek 1) Ketepatan Sasaran
Program 2) Sosialisasi Program 3) Tujuan Program dan 4) Pemantauan]
4. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode
survei deskriptif, dimana metode penelitian ini akan memberikan gambaran mengenai topik
yang diangkat yaitu Efektivitas Pencegahan HIV/AIDS terhadap Wanita Tuna Susila (WTS) di
Lokalisasi Janem Subang Jabar. Penelitian ini berbentuk deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif. Responden dalam penelitian ini adalah WTS yang bergabung dalam program
pencegahan dari Yayasan Resik berjumlah 51 responden dari 107 WTS. Penentuan sampel
peneliti menggunakan simple random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah angket (kuisioner), wawancara dengan pengurus Yayasan Resik dan studi dokumentasi.
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Skala likert digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena
sosial (Sugiyono, 2014:168). Teknik analsis data kuantitatif yang digunakan dengan pemeriksaan
data, pengkodean data, pemindahan data ke komputer, pembersihandata dan pengelolahan
dan analisis data.

Anda mungkin juga menyukai