Anda di halaman 1dari 10

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Identitas Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Alokasi Waktu

SMP Negeri 1 Ngantru Ilmu Pengetahuan Alam IX / Ganjil 15 JP (3 Minggu)

Materi : BAB 2 Sistem Perkembangbiakan Tumbuhan dan


Hewan
KI KI-1.Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2.Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung
jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif
sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara,
kawasan regional, dan kawasan internasional.
KI-3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI-4.Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

KD 3.2 Menganalisis sistem 4.2 Menyajikan Karya hasil


perkembangbiakan pada perkembangbiakan pada
tumbuhan dan hewan serta tumbuhan
penerapan teknologi pada
sistem reproduksi tumbuhan
dan hewan
INDIKATOR 3.2.1 Menjelaskan 4.2.1 Menyajikan karya hasil
perkembangbiakan perkembangbiakan vegetatif
vegetatif pada tumbuhan pada tumbuhan
3.2.2 Menjelaskan
perkembangbiakan
generatif pada tumbuhan
3.2.3 Menjelaskan perbedaan
perkembangbiakan
generatif dan
perkembangbiakan
vegetatif pada tumbuhan
3.2.4 Menyebutkan macam
perkembangbiakan
vegetatif pada tumbuhan
3.2.5 Mengidentifikasi bagian
tumbuhan yang berperan
dalam proses
perkembangbiakan vegetatif
3.2.6 Mengidentifikasi alat
perkembangbiakan
generatif pada tumbuhan
3.2.7 Menjelaskan proses
penyerbukan
3.2.8 Mengidentifikasi macam-
macam perantara
penyerbukan
3.2.9 Menjelaskan proses
pembuahan
3.2.10 Menjelaskan proses
penyebaran biji
3.2.11 Menganalisis faktor yang
berpengaruh terhadap
perkecambahan
3.2.12 Menjelaskan
perkembangan tumbuhan
3.2.13 Menjelaskan macam-
macam teknologi
perkembangbiakan
padatumbuhan
3.2.14 Menjelaskan macam-
macam perkembangbiakan
aseksual pada hewan
3.2.15 Memprediksi regenerasi
Planaria
3.2.16 Menggolongkan hewan
berdasarkan cara
perkembangbiakan seksual
3.2.17 Menjelaskan
perkembangan beberapa
hewan
3.2.18 Membedakan
metamorfosis sempurna dan
metamorfosis tidak
sempurna
3.2.19 Menjelaskan teknologi
perkembangbiakan pada
hewan

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik dapat menjelaskan perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan
2. Peserta didik dapat menjelaskan perkembangbiakan generatif pada tumbuhan
3. Peserta didik dapat menjelaskan perbedaan perkembangbiakan generatif dan
perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan
4. Peserta didik dapat menyebutkan macam perkembangbiakan vegetatif pada
tumbuhan
5. Peserta didik dapat mengidentifikasi bagian tumbuhan yang berperan dalam
proses perkembangbiakan vegetative
6. Peserta didik dapat mengidentifikasi alat perkembangbiakan generatif pada
tumbuhan
7. Peserta didik dapat menjelaskan proses penyerbukan
8. Peserta didik dapat mengidentifikasi macam-macam perantara penyerbukan
9. Peserta didik dapat menjelaskan proses pembuahan
10. Peserta didik dapat menjelaskan proses penyebaran biji
11. Peserta didik dapat menganalisis faktor yang berpengaruh terhadap perkecambahan
12. Peserta didik dapat menjelaskan perkembangan tumbuhan
13. Peserta didik dapat menjelaskan macam-macam teknologi perkembangbiakan
padatumbuhan
14. Peserta didik dapat menjelaskan macam-macam perkembangbiakan aseksual pada
hewan
15. Peserta didik dapat memprediksi regenerasi Planaria
16. Peserta didik dapat menggolongkan hewan berdasarkan cara perkembangbiakan
seksual
17. Peserta didik dapat menjelaskan perkembangan beberapa hewan
18. Peserta didik dapat membedakan metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak
sempurna
19. Peserta didik dapat menjelaskan teknologi perkembangbiakan pada hewan

B. Model Pembelajaran
Penemuan (discovery learning) dan proyek (project based learning).
C. Sumber Pembelajaran
1. Buku IPA SMP Kelas IX ganjil KEMENDIKBUD 2018
2. Internet
3. Modul / Bahan Ajar
4. Sumber Relevan
D. Media Pembelajaran
1. Laptop
2. Spidol
3. Papan Tulis
4. LCD Proyektor
E. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Minggu Pertama ( 5 x 80 Menit)

No Langkah Deskripsi Langkah Pembelajaran


Pembelajaran
1. Pendahuluan  Guru memberikan salam dan berdoa bersama
(10 Menit) (sebagai implementasi nilai religius).
 Guru mengabsen (sebagai implementasi nilai
disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan peserta
didik tentang perkembangbiakan tumbuhan.
“Bagaimana tumbuhan di sekitarmu bertambah
banyak?, dan bagaimana mereka berkembangbiak
dan bereproduksi”
 Guru menyampaikan materi yang akan di pelajari,
kompetensi yang akan di capai dan metode yang
akan di gunakan
 Memotivasi: Guru menyampaikan manfaat belajar
perkembangbiakan tumbuhan dan hewan.
2. Kegiatan Inti Stimulasi
(60 Menit)  Guru mengajak peserta didik untuk mengamati
tumbuhan di sekitar dan video.
Identifikasi masalah
 Peserta didik dimotivasi untuk mengemukakan
pertanyaan-pertanyaan dari yang di lihat.
Pengumpulan Data
 Guru menyampaikan informasi tentang
perkembangbiakan tumbuhan Angiospermae,
Perkembangbiakan Gymnospermae, dan
perkembangbiakan tumbuhan Paku
 Peserta didik melakukan literasi pada Buku IPA
Pengolahan Data
 Guru membentuk kelompok untuk mendiskusikan
Buku IPA Kelas IX Hal 54, Hal 65, dan Hal 81.
 Guru membentuk kelompok untuk melaksanakan
proyek Buku IPA Kelas IX Hal 58.
Pembuktian
 Setiap kelompok mempresentasikan hasil
diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok lain.
Generalisasi (Menarik Kesimpulan)
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan dari diskusi
3. Penutup Resume
(10 Menit)  Guru membimbing peserta didik untuk
menyimpulkan kembali tentang
perkembangbiakan tumbuhan Angiospermae,
Perkembangbiakan Gymnospermae, dan
perkembangbiakan tumbuhan Paku.
Review
 Guru mereview hasil pembelajaran hari ini.
Refleksi
 Memberikan pertanyaan (kuis) berkaitan dengan
perkembangbiakan tumbuhan Angiospermae,
Perkembangbiakan Gymnospermae, dan
perkembangbiakan tumbuhan Paku.
Tidak Lanjut
 Penugasan Individu hal 76. Kemudian hasilnya
dibawa ke sekolah.
Guru Menyampaikan materi pembelajaran berikutnya
Guru memimpin berdoa dan di tutup dengan salam

2. Pertemuan Minggu Ke 2 (5 X 80 Menit)

No Langkah Deskripsi Langkah Pembelajaran


Pembelajaran
1. Pendahuluan  Guru memberikan salam dan berdoa bersama
(10 Menit) (sebagai implementasi nilai religius).
 Guru mengabsen (sebagai implementasi nilai
disiplin).
 Guru Mereview materi sebelumnya
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan peserta
didik tentang perkembangbiakan tumbuhan lumut
dan teknologi perkembangbiakan tumbuhan.
“Siapa yang sudah tau lumut dan bagaimana
bentuk lumut yang kalian jumpai?”
“Siapa yang pernah menjumpai hidroponik dan
yang sudah pernah makan sayur dari hasil
hidroponik ”
 Guru menyampaikan materi yang akan di pelajari,
kompetensi yang akan di capai dan metode yang
akan di gunakan
 Memotivasi: Guru menyampaikan manfaat belajar
perkembangbiakan tumbuhan dan hewan.
2. Kegiatan Inti Stimulasi
(40 Menit)  Guru mengajak peserta didik untuk mengamati
video dan gambar.
Identifikasi masalah
 Peserta didik dimotivasi untuk mengemukakan
pertanyaan-pertanyaan setelah melihat video dan
gambar
Pengumpulan Data
 Guru menyampaikan informasi tentang
perkembangbiakan tumbuhan lumut dan
teknologi perkembangbiakan tumbuhan.
 Peserta didik melakukan literasi pada Buku IPA
Pengolahan Data
 Guru membentuk kelompok untuk melaksanakan
proyek Hidroponik sederhana.
Pembuktian
 Setiap kelompok mempresentasikan hasil
diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok lain.
Generalisasi (Menarik Kesimpulan)
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan dari diskusi
3. Penutup Resume
(60 Menit)  Guru membimbing peserta didik untuk
menyimpulkan kembali tentang
perkembangbiakan tumbuhan lumut dan
teknologi perkembangbiakan tumbuhan.
Review
 Guru mereview hasil pembelajaran hari ini.
Refleksi
 Memberikan pertanyaan (kuis) berkaitan dengan
perkembangbiakan tumbuhan lumut dan
teknologi perkembangbiakan tumbuhan.
Guru Menyampaikan materi pembelajaran berikutnya
Guru memimpin berdoa dan di tutup dengan salam

3. Pertemuan Minggu ke 3 (5 x 80 Menit)

No Langkah Deskripsi Langkah Pembelajaran


Pembelajaran
1. Pendahuluan  Guru memberikan salam dan berdoa bersama
(10 Menit) (sebagai implementasi nilai religius).
 Guru mengabsen (sebagai implementasi nilai
disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan peserta
didik tentang perkembangbiakan hewan dan
teknologi perkembangbiakan hewan.
“Bagaimana hewan di sekitarmu bertambah
banyak?, dan bagaimana mereka berkembangbiak
”Ada yang pernah mendengar kawin suntik pada
sapi”
 Guru menyampaikan materi yang akan di pelajari,
kompetensi yang akan di capai dan metode yang
akan di gunakan
 Memotivasi: Guru menyampaikan manfaat belajar
perkembangbiakan tumbuhan dan hewan.
2. Kegiatan Inti Stimulasi
(60 Menit)  Guru mengajak peserta didik untuk mengamati
tumbuhan di sekitar dan video.
Identifikasi masalah
 Peserta didik dimotivasi untuk mengemukakan
pertanyaan-pertanyaan dari yang di lihat.
Pengumpulan Data
 Guru menyampaikan informasi tentang
perkembangbiakan hewan dan teknologi
perkembangbiakan hewan.
 Peserta didik melakukan literasi pada Buku IPA
Pengolahan Data
 Guru membentuk kelompok untuk mendiskusikan
Buku IPA Kelas IX Hal 93, Hal 96, dan Hal 103.
 Guru membentuk kelompok untuk melaksanakan
proyek Buku IPA Kelas IX Hal 58.
Pembuktian
 Setiap kelompok mempresentasikan hasil
diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok lain.
Generalisasi (Menarik Kesimpulan)
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan dari diskusi
3. Penutup Resume
(10 Menit)  Guru membimbing peserta didik untuk
menyimpulkan kembali tentang
perkembangbiakan hewan dan teknologi
perkembangbiakan hewan.
Review
 Guru mereview hasil pembelajaran hari ini.
Refleksi
 Memberikan pertanyaan (kuis) berkaitan dengan
perkembangbiakan hewan dan teknologi
perkembangbiakan hewan.
Tidak Lanjut
 Penugasan Individu hal 112 – 114.
Guru Menyampaikan materi pembelajaran berikutnya
Guru memimpin berdoa dan di tutup dengan salam

F. Penilaian
1. Pengetahuan
a. Hasil jawaban latihan
b. Laporan Praktikum
c. Ulangan harian.
2. Keterampilan: Perencanaan dan pelaksanaan proyek/praktikum
3. Sikap Sosial
4. Sikap Spiritual
G. Lampiran Materi Singkat
1. Tumbuhan dan hewan dapat melakukan perkembangbiakan secara generatif (seksual)
dan vegetatif (aseksual).
2. Perkembangbiakan generatif adalah perkembangbiakan yang melibatkan sel kelamin
(sel sperma dan sel telur) serta melalui proses fertilisasi (peleburan inti sel sperma
dan inti sel telur) untuk membentuk zigot. Zigot akan tumbuh dan berkembang
menjadi individu baru. Perkembangbiakan vegetatif adalah perkembangbiakan tanpa
melalui proses fertilisasi. Perkembangbiakan berlangsung dengan menggunakan
potongan bagian tubuh hewan atau tumbuhan yang selanjutnya dapat tumbuh menjadi
individu baru.
3. Perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan adalah perbanyakan tumbuhan tanpa
melewati proses fertilisasi dan menggunakan bagian tubuh tumbuhan untuk
menghasilkan tumbuhan baru.
4. Tumbuhan Angiospermae berkembang biak secara vegetatif alami dengan
menggunakan rhizoma, stolon, umbi lapis, umbi batang, tunas adventif daun, dan
tunas. Perkembangbiakan vegetatif buatan dapat dilakukan melalui cangkok,
merunduk, dan setek.
5. Perkembangbiakan generatif pada tumbuhan adalah perkembangbiakan yang
melibatkan sel kelamin berupa sel sperma yang dihasilkan dari perkembangan benang
sari dan sel telur yang dihasilkan pada putik. Perkembangbiakan generatif pada
tumbuhan diawali dengan peristiwa penyerbukan. Setelah proses penyerbukan,
dilanjutkan dengan pembuahan atau fertilisasi membentuk zigot.
6. Penyerbukan adalah peristiwa menempelnya serbuk sari atau polen ke kepala putik.
Setelah peristiwa penyerbukan, akan terjadi proses fertilisasi atau pembuahan yang
membentuk zigot. Zigot akan berkembang menjadi embrio. Embrio akan berkembang
menjadi biji.
7. Jenis penyerbukan berdasarkan perantaranya antara lain: anemogami, entomogami,
ornitogami, kiropterogami, dan antropogami.
8. Jenis penyebaran biji berdasarkan perantaranya antara lain: anemokori, hidrokori,
zookori, dan antropokori.
9. Perkecambahan adalah berakhirnya masa dormansi biji dan biji tumbuh menjadi
individu baru. Perkecambahan biji dapat dipengaruhi oleh faktor luar di antaranya air.
10. Tumbuhan Angiospermae, Gymnospermae, Pteridophyta (paku), dan Bryophyta
(lumut) mengalami tahap sporofit dan tahap gametofit selama masa hidupnya. Tahap
sporofit adalah tahap tumbuhan membentuk spora. Tahap gametofit adalah tahap
tumbuhan membentuk sel gamet.
11. Tahap sporofit pada tumbuhan Angiospermae dimulai ketika biji tumbuh hingga
menjadi tumbuhan dewasa yang menghasilkan bunga. Di dalam bunga terdapat sel-
sel megaspora dan mikrospora. Tahap gametofit dimulai ketika sel-sel megaspora dan
sel-sel mikrospora mengalami meiosis. Sel megaspora mengalami meiosis dan
menghasilkan gametofit betina berupa kantung lembaga yang tersusun atas 7 sel dan
8 inti: 3 sel antipoda, 2 sel sinergid, 1 sel telur dan 1 sel kandung lembaga sekunder.
Mikrospora mengalami meiosis di dalam antera atau kepala sari dan membentuk
serbuk sari. Serbuk sari akan jatuh ke kepala putik dan membentuk buluh serbuk.
Buluh serbuk terdiri dari inti vegetatif/inti sperma.
12. Perkembangbiakan generatif pada tumbuhan Gymnospermae melalui
penyerbukan dan pembuahan yang terjadi pada strobilus atau runjung.
Perkembangbiakan vegetatif terjadi melalui tunas akar pada tumbuhan pinus dan
bulbil pada tanaman pakis haji. Tumbuhan Gymnospermae mengalami tahap sporofit
dan tahap gametofit. Tahap sporofit terjadi saat tumbuhan menghasilkan spora dan
tahap gametofit terjadi ketika tumbuhan menghasilkan sel gamet.
13. Perkembangbiakan generatif tumbuhan Pteridophyta (paku) melalui fertilisasi gamet
jantan dan gamet betina. Perkembangbiakan vegetatif tumbuhan paku melalui
rhizoma. Tumbuhan paku mengalami metagenesis atau pergiliran keturunan melalui
tahap sporofit dan tahap gametofit. Tahap sporofit terjadi saat zigot tumbuhan paku
mulai berkecambah, kemudian tumbuh menjadi paku dewasa. Tumbuhan paku
dewasa akan menghasilkan spora. Tahapan sporofit dimulai Ketika zigot tumbuh
hingga menjadi tumbuhan paku yang menghasilkan spora. Spora pada tumbuhan paku
dapat diamati dengan jelas. Tahap gametofit dimulai ketika spora berkecambah
menjadi protalium. Protalium membentuk anteridium dan arkegonium. Anteridium
menghasilkan sel sperma dan arkegonium akan menghasilkan sel telur.
14. Perkembangbiakan generatif tumbuhan Bryophyta (lumut) melalui fertilisasi gamet
jantan dan gamet betina. Perkembangbiakan vegetatif tumbuhan lumut dapat melalui
gemmae atau kuncup serta fragmentasi. Pergiliran keturunan pada lumut melalui dua
tahapan, yaitu sporofit dan gametofit. Tahap gametofit terjadi saat spora tumbuhan
lumut berkecambah, kemudian tumbuh menjadi lumut jantan dan lumut betina. Pada
lumut jantan terdapat anteridium yang akan menghasilkan sel sperma. Pada lumut
betina terdapat arkegonium yang akan menghasilkan sel telur. Sel sperma terbawa
aliran air menuju arkegonium dan akan terjadi fertilisasi. Zigot hasil fertilisasi akan
membentuk spora. Tahapan zigot berkembang dan membentuk sporogonium yang
akan menghasilkan spora inilah yang merupakan tahap sporofit.
15. Teknologi perkembangbiakan pada tumbuhan meliputi vertikultur,hidroponik, dan
kultur jaringan tumbuhan.
16. Hewan dapat melakukan perkembangbiakan vegetatif melalui tunas, fragmentasi, dan
partenogenesis.
17. Berdasarkan perkembangan embrio setelah proses fertilisasi, hewan dibagi menjadi
hewan vivipar, ovipar, dan ovovivipar. Hewan yang tergolong vivipar adalah
hewan yang embrionya berkembang di dalam tubuh induk. Setelah embrio cukup
umur, embrio akan dilahirkan oleh induk. Embrio hewan ovipar berkembang di
dalam telur dan setelah cukup umur, telur akan menetas dan individu baru keluar
dari telur.Embrio hewan ovovivipar berkembang di dalam telur yang berada didalam
tubuh induk dan apabila embrio telah cukup umur, embrio akan menetas dan keluar
dari tubuh induk, sehingga seolah-olah dilahirkan oleh induknya.
18. Beberapa hewan dapat mengalami tahap perkembangbiakan seksual dan tahap
perkembangbiakan aseksual dalam satu kali perkembangan,misalnya pada ubur-ubur.
19. Beberapa hewan dapat mengalami metamorfosis atau perubahan struktur tubuh
tiap tahap pertumbuhan dan perkembangannya.
20. Metamorfosis dapat digolongkan menjadi metamorfosis sempurna dan metamorfosis
tidak sempurna.
21. Salah satu teknologi perkembangbiakan pada hewan dilakukan melalui inseminasi
buatan.

Anda mungkin juga menyukai