Anda di halaman 1dari 30

1 Eksp.

Instrumentasi Industri

PENGENALAN SISTEM PNEUMATIK

Tujuan Percobaan
1. Mengenal dan memahami sistem pneumatik, baik pure/full pneumatik maupun
electropneumatik.
2. Mengenal dan memahami bentuk, lambang, dan fungsi macam-macam katup (valve) dan
silinder.
3. Mampu mensimulasikan rangkaian pneumatik sederhana dengan FluidSim.
Dasar Teori
1. Menu File Pada FluidSim

New : Perintah ini digunakan untuk membuat desain skematik,


library, atau file VDHL yang baru. Jumlah window yang dapat
dibuka tergantung pada kemampuan resource setiap system.
Kita dapat dari satu window ke window lain dengan melihat
angka yang tertera di bagian bawah window yang menandakan
window ke berapa yang sedang aktif.

Open : Perintah ini digunakan untuk membuka file desain, library, atau VDHL
yang sudah ada.

Close : Perintah ini digunakan untuk menutup window yang


sedang aktif. Apabila diperlukan, kita akan diminta menyimpan
perubahan yang kita buat pada desain.

Save : Perintah ini digunakan untuk menyimpan file desain, library, atau proyek
yang aktif. Apabila kita menyimpan proyek. Capture akan menciptakan backup
dengan ekstensi *.DBK. Jika berupa library, ekstensinya. OBK, dan bila berupa
skematik, tidak ada backup yang dibuat

Save As : Fungsinya sama seperti save, hanya saja nama file untuk hasil yang
disimpan berbeda dengan nama semula.
2 Eksp. Instrumentasi Industri

Circuit Preview : Gunakan perintah ini untuk melihat tampilan desain skematik
yang kita buat. Setelah mengatur setting dikotak dialog Circuit Preview, klik
OK untuk menampilkan dokumen tercetak. Kita dapat menggunakan tombol di
bagian atas window untuk melihat halaman yang berbeda dan memperbesar
atau memperkecil tampilannya.

Print : Perintah ini digunakan untuk mulai mencetak halaman skematik atau
part yang aktif atau item yang telah dipilih dalam project manager.

DXF Export : Perintah ini digunakan untuk mengambil desain


EDIF dan PDIF. Desain EDIF harus berupa grafis dan bukan
netist.

Part List Export : Perintah ini digunakan untuk mengirimkan desain EDIF dan halaman
skematik DXF. Perintah ini menyimpan desain EDIF dan bukan nettist. Halaman skematik
DXF disimpan dalam format AutoCad v12.

Exit : Perintah ini digunakan untuk keluar dari program dan menyimpan
perubahan-perubahan yang kita lakukan bila perlu.

Menu Edit Pada FluidSim

Undo : Perintah ini digunakan untuk membatalkan efek perintah


sebelumnya bila mungkin.

Redo : Perintah ini digunakan untuk membatalkan efek perintah yang


sebelumnya dijalankan oleh undo.
3 Eksp. Instrumentasi Industri

Cut : Perintah ini digunakan untuk menghapus objek yang dipilih dari
window dan menempatkannya di Clipboard. Perintah ini hanya aktif bila ada
objek yang dipilih.

Copy : Perintah ini digunakan untuk menduplikasikan objek yang


dipilih dan mengirimnya ke Clipboard. Hanya aktif bila ada objek yang
dipilih.

Paste : Perintah ini digunakan untuk memindahkan objek yang


disimpan di Clipboard ke window yang aktif. Perintah ini tidak
berfungsi bila Clipboard dalam keadaan kosong.

Delete : Perintah ini digunakan untuk menghapus objek yang dipilih


dari window yang aktif tanpa memindahkannya ke Clipboard. Hanya
aktif bila ada objek yang dipilih.

Select All : Perintah ini digunakan untuk memilih semua item dari
window yang aktif.

Align : Jenis perataan yang digunakan untuk jenis bagian atas, vertikal
terpusat, bawah, kiri, horizontal terpusat, dan kemudian kanan dimana
bagian ini adalah menempatkan posisi dari rangkaian tersebut.

Rotate : Perintah ini digunakan untuk memutar objek yang dipilih


berlawanan arah jarum jam dengan kenaikan 90o. Objek yang dipilih
berputar sebagai suatu set, bukan sendiri-sendiri.

Properties : Perintah ini digunakan untuk menampilkan properti dari dokumen yang dipilih,
mengubah setting, dan melihat informasi tentang file yang dipilih.

Menu Execute Pada Fluidsim


4 Eksp. Instrumentasi Industri

Check Superficially : Melakukan pengecekan secara otomotis, apabila terdapat troubleshoot


pada rangkaian, maka check superficially akan mengeluarkan perintah
dan build and run tidak dapat dijalankan.

Menu Library Pada Fluidsim


Hierarchical view : adalah bagian dari menu library yang berfungsi
menampilkan project baru dengan optional yang lebih terbatas,
diantaranya : distance rule, parts list, state diagram, text dan valve solve.

Total view : adalah bagian dari menu library yang menampilkan


project dengan pilihan katup yang beragam atau menyeluruh pada
halaman project.

Fluidsim version 2 : adalah menu pilihan dalam library dimana sama


seperti dengan total view, hanya saja pada menu ini katup yang
digunakan tidak dapat diedit atau dikendalikan.

Menu Insert dalam Fluidsim


Distance rule : adalah bentuk menu dalam insert yang menentukan jarak
seberapa jauh acting cylinder itu bekerja dapat diatur dalam menu ini.

Part list : adalah bentuk dari salah satu menu pada insert yang merupakan
bagian dari daftar dalam bentuk kolom tidak berbeda seperti teks.
5 Eksp. Instrumentasi Industri

Text : merupakan jenis dari menu insert yang berguna menampilkan


tulisan atau karakter yang ingin dimasukkan kedalamnya menggunakan
menu ini.

2. Aplikasi Katup-Katup Dalam Fluid-Sim


Komponen katup pneumatik dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) kelompok katup kontrol
aliran, yaitu ;
• katup kontrol arah aliran dan posisi;
• katup tekanan
• katup kontrol aliran
2.1 Katup kontrol aliran dan posisi
Katup kontrol arah aliran dan posisi berfungsi mengontrol arah aliran yang masuk atau
keluar.
Macam-macam katup kontrol arah aliran dan posisi antara lain sebagai berikut.

 Katup kontrol arah aliran 2/2.

Posisi normal.
Udara dari no 1 tertutup.
Posisi akhir.
Udara dari no 1 mengalir ke no 2.

 Katup kontrol arah aliran 5/2.

posisi normal.
Udara dari no 1 mengalir ke no 2.
Udara dari no 4 mengalir ke saluran pembuangan no 5.
Saluran pembuangan no 3 tertutup.
6 Eksp. Instrumentasi Industri

Posisi akhir.
Udara dari no 1 mengalir ke no 4.
Udara dari no 2 mengalir ke saluran pembuangan no 3.
Saluran pembuangan no 5 tertutup.

 Katup kontrol arah aliran 3/2.

posisi awal.
Udara dari no 1 tertutup.
Udara dari no 2 mengalir ke saluran pembuangan no 3.
Posisi akhir.
Udara no 1 mengalir ke no 2.
Saluran pembuangan no 3 tertutup.

 Katup kontrol arah aliran 4/2

posisi awal.
Udara dari no 1 mengalir ke no 2.
Udara dari no 4 mengalir ke saluran pembuangan no 3.
Posisi akhir.
Udara dari no 1 mengalir ke no 4.
Udara dari no 2 mengalir ke saluran pembuangan no 3.

Pengembangan dari berbagai kombinasi komponen, ditemukan katup kontrol arah


aliran lainnya, antara lain sebagai berikut.
7 Eksp. Instrumentasi Industri

 Katup kontrol penghambat arah aliran (check valve)


Katup kontrol penghambat arah aliran (check valve) berfungsi untuk menghambat
arah aliran untuk satu arah aliran.

Gambar 2.1 check valve.


 Katup kontrol balik fungsi arah aliran/fungsi ATAU (shuttle valve)
Katup kontrol balik fungsi arah aliran/fungsi ATAU (shuttle valve) berfungsi untuk
mengontrol arah aliran satu arah atau dua sumber tekanan yang masuk.

Gambar 1.2 shuttle valve.


 Katup kontrol tekanan ganda arah aliran/fungsi AND (two pressure valve)
Katup ini berfungsi untuk mengontrol arah aliran dari dua sumber tekanan yang
masuk.

Gambar 2.3 two pressure valve.


2.2 Katup kontrol tekanan
Katup kontrol tekanan berfungsi untuk mengontrol tekanan yang masuk atau
keluar.
Macam-macam katup kontrol tekanan antara lain;

 Katup kontrol tekanan jenis relief.

Gambar 2.4 katup kontrol tekanan jenis relief.

 Katup kontrol tekanan jenis non relief.


8 Eksp. Instrumentasi Industri

Gambar 2.5 katup kontrol tekanan jenis non relief.


2.3 Katup kontrol aliran
Katup kontrol aliran berfungsi untuk mengontrol aliran (kecepatan atau laju
aliran).
Macam-macam katup kontrol aliran antara lain;

 Katup kontrol dua arah aliran


Katup kontrol dua arah aliran berfungsi untuk mengontrol aliran (kecepatan atau
laju aliran) dari dua arah aliran.

Gambar 2.6 katup kontrol dua arah aliran.

 Katup kontrol satu arah aliran


Katup satu arah aliran berfungsi untuk mengontrol aliran (kecepatan atau laju
aliran)hanya dari satu arah aliran.

Gambar 2.7 katup kontrol satu arah aliran.

 Katup kontrol penunda waktu arah aliran.


Katup kontrol penunda waktu arah aliran berfungsi untuk mengontrol aliran
(kecepatan atau laju aliran) terhadap fungsi waktu atau menunda waktu arah aliran.
9 Eksp. Instrumentasi Industri

Gambar 2.8 katup kontrol penunda waktu arah aliran.


2.4 Alat penggerak pneumatik
Dalam pneumatik menggunakan 2 penggerak yaitu menggunakan silinder untuk
gerakan translasi dan motor udara untuk gerakan rotasi.
2.4.1 Macam penggerak pneumatik dengan silinder, yaitu;
• Silinder kerja ganda

posisi awal.
Silinder dalam keadaan go – (diam).
Posisi akhir.
Silinder dalam keadaan go + (maju).
• Silinder kerja tunggal

posisi awal.
Sinder dalam keadaan go +.
Posisi akhir.
Silinder dalam keadaan go – (namun akan kembali lagi ke posisi awal jika
udara yang masuk hanya sedikit).
2.4.2 Macam penggerak pneumatik dengan motor udara, yaitu;

• Motor udara dengan putaran satu arah.

• Motor udara dengan putaran dua arah.


10 Eksp. Instrumentasi Industri

2.5 Mekanisme pengontrol pada komponen pneumatik


Mekanisme pegontrol pada komponen pneumatik dapat dikelompokkan menjadi 2
(dua), yaitu :
 digerakkan dengan mekanik
 digerakkan dengan pneumatik

2.5.1 Kelompok yang digerakkan dengan operasi manual mekanik adalah:

• operasi manual

• operasi tombol

• operasi tuas

• operasi peda

• operasi pegas

• operasi rol

• operasi rol dan idle


2.5.2 Kelompok yang digerakkan dengan pneumatik, yaitu ;

• operasi pneumatik

• operasi pilot

2.6 Simbol-simbol pada komponen pneumatik


Dalam simbol angka pada pneumatik memiliki arti yang berbeda-beda, antara lain;
• 2,4,………..: menyatakan garis kerja aliran udara
• 2. 1……………: menyatakan hubungan tekanan udara dengan kompresor
• 3,4………..: menyatakan saluran buang udara
• 12,14……. : menyatakan saluran pengontrol arah aliran.

3. Aplikasi Membuat Rangkaian Pur Pneumatik Menggunakan Fluid-Sim


11 Eksp. Instrumentasi Industri

3.1 Melakukan Setting Awal


 Jalankan program awal fluid-Sim, klik menu START - PROGRAM - FESTO

FLUIDSIM atau klik icon pada tampilan dekstop anda. lalu akan muncul
windows fluid-sim sebagai berikut:

Gambar 3.1 Tampilan pada Fluid-Sim.

 Untuk membuat lembar kerja baru, Klik menu file – new atau klik icon
sehingga akan menampilkan lembar kerja sebagai berikut:

Gambar 3.2 Tampilan lembar kerja pada Fluid-Sim.

 Buatlah rangkaian ini go + go –, rangakaian ini cara kerjanya ketika silinder go –


(posisi awal) menyentuh roll katup 3/2 way valve maka katup tersebut akan aktif
dan sekaligus mengarilkan udara ke katup 5/2 way valve no 14 kemudian 5/2 way
valve aktif dan no 4 akan mengalirkan udara ke silinder dan silinder akan go +
(maju) lalu batang silinder menyentuh roll katup 3/2 way valve dan katup tersebut
12 Eksp. Instrumentasi Industri

mengalirkan udara ke katup 5/2 way valve no 12 dan mengalirkan udara ke katup
silinder sehingga go – dan akan terus berulang-ulang.

Gambar 3.3 Rangkaian pur pneumatik

Komponennya dalah sebagai berikut:


Katup 5/2 way valve
Katup 3/2 way valve
Double acting cilinder
Distance rules
Compressed air supply
3.2 Menentukan Katup-Katup Pneumatik
 Letakkan kursor pada katup yang diinginkan pada bagian tabel katup.

Gambar 3.4 Tampilan katup pada menu total view.

 kemudian klik sambil di geser ke arah lembar kerja.


13 Eksp. Instrumentasi Industri

Gambar 3.5 Memasukkan katup pada lembar kerja.

 Tempatkan sesuai posisi yang memudahkan dalam perangkaian.

Gambar 3.6 Menempatkan posisi katup untuk memudahkan dalam perangkaian.

3.3 Mengedit Katup-Katup Pneumatik


 Khusus untuk double acting cilinder atau acting cilinder, kita harus mengedit pada

distance rulesnya bukan pada katup silindernya. Sehingga silinder


dapat bergerak . Caranya klik ganda pada distance rules maka akan muncul
14 Eksp. Instrumentasi Industri

Gambar 3.7 Tampilan distance rule.

Kolom pada label digunakan untuk nama posisi


Kolom pada position menentukan jangkauan batang silinder ketika go + (bergerak
maju).
Label a menunjukan posisi 0 (posisi awal) dan Label b menunjukkan posisi akhir.
Kita dapat mengisinya seperti gambar di bawah ini.

Gambar 3.8 Mengisi kolom pada kotak dialog distance rule.

 Untuk mengedit katup kita melakukan double klik pada katup yang akan di edit
Setelah itu, akan muncul tampilan configure way valve, dalam tampilan ini kita
dapat mengedit katup-katup sesuai dengan permintaan. biasanya katup di edit untuk
memunculkan pengontrol katup dan pegas pengembali.

Gambar 3.9 Tampilan configure way valve.


15 Eksp. Instrumentasi Industri

Dalam configure way valve terdapat banyak pilihan diantaranya :


• Spring-returned digunakan untuk menampilkan pegas pada katup.
• Piloted digunakan untuk menampilkan simbol untuk selenoid.
• Manually digunakan untuk menampilkan pengontrol secara manual.
• Mecanically digunakan untuk menampilakan pengontrol mekanik.
• Pneumatically/Electrically digunakan untuk menampilkan pengontrol dari udara
maupun dari elektrik (selenoid).

 Pilih pada kolom pengontrol pneumatik dan elektropneumatik .

lalu pilih yang simbol angin .dalam memilih pengontrol katup ini harus di
sesuaikan dengan rangkain. Jika rangkaian tersebut menggunakan katup pengontrol

mekanik maka kita pilih kolom mecanically lalu pilih katup


pengontrol mekanik sesuai kebutuhan. Tidak harus kita menggunakan katup
pengontrol dengan angin. kita juga dapat menggunakan katup pengontrol dengan
mekanik maupun manual yang dipadukan dengan pegas sebagi pengembali katup
pengontrol ke tiitk semula.
 Kemudian mengedit katup pembuangan, hal ini dilakukan karena dalam katup
pneumatik no 3,5 adalah katup pembuangan. Caranya double klik no 3 pada katup

kemudian akan muncul pneumatic connection

Gambar 3.10 Tampilan pneumatic connection.


16 Eksp. Instrumentasi Industri

Lalu pilih simbol katup pembuangan pada terminator, kemudian klik ok.

Gambar 3.11 Tampilan katup pembuangan pada terminator.

3.4 Merangkai Komponen


 Dalam merangkai katup kita harus mengetahui angka-angka yang ada dalam

pneumatik yaitu 3,5 merupakan katup pembuangan dan angka 1

. menunjukan katup masukan , kemudian angka 2,4


. menunjukan katup keluaran.
 Dalam merangakai kita hanya mengeklik pada katup pertama kemudian klik lagi
pada katup kedua

Gambar 3.12 merangkai katup.

Namun dalam merangkainya tidak boleh sembarang dan harus sesuai dengan
rangkaian yang ada
17 Eksp. Instrumentasi Industri

Gambar 3.13 Rangkaian pur pneumatik.

4. Membuat Rangkaian Elekro Pneumatik Menggunakan Fluid-Sim


4.1 Melakukan Setting Awal

 Jalankan program awal fluid-Sim, klik menu START - PROGRAM - FESTO

FLUIDSIM atau klik icon pada tampilan dekstop anda. lalu akan muncul
windows fluid-sim sebagai berikut:

Gambar 4.1 Tampilan pada Fluid-Sim.


18 Eksp. Instrumentasi Industri

 Untuk membuat lembar kerja baru, Klik menu file – new atau klik icon sehingga
akan menampilkan lembar kerja sebagai berikut:

Gambar 4.2 Tampilan lembar kerja pada FluidSim.

 Buatlah rangkaian go + go –, rangakaian ini cara kerjanya ketika silinder go – (posisi


awal) menyentuh NO A maka Y1 akan aktif dan sekaligus katup 5/2 way valve no
14 Mengalirkan udara ke silinder dan silinder akan go + (maju). lalu batang silinder
menyentuh NO B dan mengaktifkan Y2 selkaligus katup 5/2 way valve no 12
mengalirkan udara ke silinder sehingga go – dan akan terus beruang-ulang.
19 Eksp. Instrumentasi Industri

Gambar 4.3 Rangkaian elektropneumatik.

Komponennya dalah sebagai berikut:


Katup 5/2 way valve.
Double acting cilinder.
Distance rules.
Compressed air supply.
Brake switch.
Make switch.
Electrical conection 24V.
Electrical conection 0V.

4.2 Menentukan Katup-Katup Pneumatik dan Elektro Pneumatik

 Letakkan kursor pada katup yang diinginkan pada bagian tabel katup.

Gambar 4.4 Tampilan katup-katup pada menu total view.

 kemudian klik sambil di geser ke arah lembar kerja .

Gambar 4.5 Memasukkan katup pada lembar kerja.

 Tempatkan sesuai posisi yang memudahkan dalam perangkaian.


20 Eksp. Instrumentasi Industri

Gambar 4.6 Menentukan posisi katup untuk memudahkan dalam merangkai.

 Namun untuk simbol selenouid pada komponen elektronya, kita mengambil dari
menu library, caranya klik pada menu library – pilih version fluidSIM 2.

Gambar 4.7 mencari simbol selenoid dalam library di menu Fluidsim version 2.

Kemudian akan muncul tampilan seperti kotak dialog pada total view, lalu pilih

ini untuk simbol selenoid. Untuk perbedaan total view dan fluidsim version
2 hanya terletak pada katupnya. Untuk total view katup dapat di edit namun untuk
Fluidsim version 2 katup tidak bisa di edit dan katupnya sudah ada pengontrolnya.
21 Eksp. Instrumentasi Industri

Gambar 4.8 Tampilan Fluidsim version 2.

4.3 Mengedit Katup-Katup Pneumatik

 Khusus untuk double acting cilinder atau acting cilinder, kita harus mengedit pada

distance rulesnya bukan pada katup silindernya. Sehingga silinder


dapat bergerak . Caranya klik ganda pada distance rules maka akan muncul kotak
dialog distance rule.

Gambar 4.9 Tampilan distance rule.

Kolom pada label digunakan untuk nama posisi


Kolom pada position menentukan jangkauan batang silinder ketika go + (bergerak
maju)
Kita dapat mengisinya seperti gambar di bawah ini.
22 Eksp. Instrumentasi Industri

Gambar 4.10 Mengisi kolom pada distance rule.

 Untuk mengedit katup kita melakukan double klik pada katup yang akan di edit
Setelah itu akan muncul tampilan configure way valve, dalam tampilan ini kita
dapat mengedit katup-katup sesuai dengan permintaan. biasanya katup di edit untuk
memunculkan pengontrol katup dan pegas pengembali.

Gambar 4.11 Tampilan configure way valve.

Dalam configure way valve terdapat banyak pilihan diantaranya :


• Spring-returned digunakan untuk menampilkan pegas pada katup.
• Piloted digunakan untuk menampilkan simbol untuk selenoid.
• Manually digunakan untuk menampilkan pengontrol secara manual.
• Mecanically digunakan untuk menampilakan pengontrol mekanik.
• Pneumatically/Electrically digunakan untuk menampilkan pengontrol dari udara
maupun dari elektrik (selenoid).
 Pilih pada kolom pengontrol pneumatik dan elektropneumatik.
23 Eksp. Instrumentasi Industri

. lalu pilih yang simbol selenoid . dalam memilih


pengontrol katup ini harus di sesuaikan dengan rangkain.
 Kemudian mengedit katup pembuangan, hal ini dilakukan karena dalam katup
pneumatik no 3,5 adalah katup pembuangan. Caranya double klik no 3 pada katup

kemudian akan muncul pneumatic connection

Gambar 4.12 Tampilan pneumatic connection.

Lalu pilih simbol katup pembuangan pada terminator, kemudian klik ok.

Gambar 4.13 Tampilan katup pembuangan pada terminator.

4.4 Merangkai Komponen


24 Eksp. Instrumentasi Industri

 Dalam merangkai katup kita harus mengetahui angka-angka yang ada dalam

pneumatik yaitu 3,5 merupakan katup pembuangan dan angka 1

. menunjukan katup masukan, kemudian angka 2,4 .


menunjukan katup keluaran.
 Dalam merangakai kita hanya mengeklik pada katup pertama kemudian klik lagi
pada katup kedua

Gambar 3.14 Merangkai katup.

Namun dalam merangkainya tidak boleh sembarang dan harus sesuai dengan
rangkaian yang ada.

.
Gambar 3.15 Rangkaian pur pneumatik.
 Untuk selenoidnya kita hanya mengisi label sesuai rangakaian
25 Eksp. Instrumentasi Industri

Gambar 3.16 Rangakaian elektro pneumatik.

dengan cara double klik pada katup selenoid lalu akan muncul
tampilan valve selenoid kemudian masukkan label sesuai rangkaian.

Gambar 4.17 Kotak diaolg valve selenoid connection.

Begitupun untuk NO Maupun NC kita hanya mengisi label saja.


26 Eksp. Instrumentasi Industri

Gambar 4.18 Menentukan NO dan NC sesuai label pada D distance rule.

Dengan cara klik pada NO kemudian akan muncul kotak dialog make switch
kemudian masukkan label.

Gambar 4.19 Tampilan kotak dialog make switch.

5. Mensimulasikan Rangkaian Menggunakan FluidSim

5.1 Membuat Rangkaian


 Jalankan program awal fluid-Sim, klik menu START - PROGRAM - FESTO

FLUIDSIM atau klik icon pada tampilan dekstop anda. lalu akan muncul
windows fluid-sim sebagai berikut:
27 Eksp. Instrumentasi Industri

Gambar 5.1 Tampilan pada Fluid-Sim.

 Untuk membuat lembar kerja baru, Klik menu file – new atau klik icon
sehingga akan menampilkan lembar kerja sebagai berikut:

Gambar 5.2 Tampilan lembar kerja pada Fluid-Sim.

 Buatlah rangkaian ini go + go –, rangakaian ini cara kerjanya ketika silinder go –


(posisi awal) menyentuh roll katup 3/2 way valve maka katup tersebut akan aktif dan
sekaligus mengarilkan udara ke katup 5/2 way valve no 14 kemudian 5/2 way valve
aktif dan no 4 akan mengalirkan udara ke silinder dan silinder akan go + (maju)
lalu batang silinder menyentuh roll katup 3/2 way valve dan katup tersebut
mengalirkan udara ke katup 5/2 way valve no 12 dan mengalirkan udara ke katup
silinder sehingga go – dan akan terus berulang-ulang.
28 Eksp. Instrumentasi Industri

Gambar 5.3 Rangkaian pur pneumatik

Komponennya dalah sebagai berikut:


Katup 5/2 way valve
Katup 3/2 way valve
Double acting cilinder
Distance rules
Compressed air supply
5.2 Mensimulasikan Rangkaian

 Dalam mensimulasikan sebuah rangkaian kita harus mengetahui simbol-simbol yang


digunakan.

Stop digunakan untuk menghentikan suatu rangkaian yang sedang


berjalan/bekerja (simulasi).

Start digunakan untuk menjalankan suatu rangkaian secara otomatis.

Pause digunakan untuk menghentikan suatu program yang bersifat sementara.

Reset digunakan untuk mengembalikan suatu rangkaian ke posisi semula


(posisi awal).

Single step digunakan utuk menjalankan program dengan cara step by step.

Simulate until state change hampir sama dengan single step yaitu menjalankan
program dengan step by step.
29 Eksp. Instrumentasi Industri

 Ketika kita ingin mensimulassikan secara otomatis maka kita gunakan .


Maka silinder akan bergerak maju mundur dan akan terus berulang-ulang sebelum

kita tekan tombol stop .

Gambar 5.4 silinder bergerak maju.

Gambar 5.5 silinder bergerak mundur.

 namun berhati hatilah, terkadang ranngkaian terjadi error ketika di simulasikan.


30 Eksp. Instrumentasi Industri

Gambar 5.6 rangkaian yang error


Hal ini dapat di atasi dengan memisahkan jalur rangkaian agar tidak menumpuk,
karena kebanyakan error disebabkan oleh penumpukan jalur rangkaian.

Gambar 5.7 rangkaian yang tidak error setelah di koreksi

Anda mungkin juga menyukai