Anda di halaman 1dari 24

Tafsir Surah Al-Qiyamah

Tafsir Surah Al-Qiyamah


Al-Qi amah diambil dari makna ‫ا‬ (Hari kiamat). S rah Al-Qi amah ini termas k dalam
s rah Makki ah([1]). Sebagaimana kita ketah i bah a s rah Makki ah adalah s rah ang
n ansan a berbicara tentang orang-orang m s rikin Arab ang mereka mengingkari hari
kiamat, hari kebangkitan, dan mengingkari kenabian Nabi M hammad shallallah alaihi
asallam. Maka n ansa s rah ini adalah bercerita tentang orang-orang m s rikin ang
mengingkari hari kiamat, ait Ab Jahal, Ab Lahab, Al-Walid Ibn l M ghirah, dan tokoh-
tokoh ka m m s rikin lainn a.

Al-Qi amah adalah salah sat dari nama-nama hari kiamat. Karena sebagaimana kita ketah i
hari kiamat memiliki ban ak nama dan masing-masing nama terseb t memiliki makna
tersendiri. Di antaran a adalah ‫ ا‬A -Sa a ([2]) ang artin a akt . Maks dn a adalah hari
kiamat akan datang secara tiba-tiba dan tidak disadari. Di antaran a j ga A -
S a a ([3]), ait hari ang berkaitan dengan s ara kencang ang memekakkan, oleh
karenan a Allah S bhanah a ta ala mengatakan,

‫ءت ا‬ ‫ذا‬

Ma a a a a aa a a a a a ( a a a aa a a). (QS. Abasa:


33)

Hari kiamat diseb t j ga dengan A -T aa a ang berarti malapetaka ang melip ti


segalan a dan tidak ada orang ang mamp menghindar dari malapetaka terseb t([4]). Di
antaran a j ga hari kiamat naman a adalah A -Qa a ([5]), ang artin a adalah ses at ang
menget k dengan keras sehingga mengagetkan orang-orang ang mendengarn a dan
memb at mereka ketak tan. Di antaran a p la hari kiamat diseb t dengan Ya A -D ([6])
ang berarti hari pembalasan. Intin a nama-nama hari kiamat it ban ak, dan di antara nama-
naman a adalah Al-Qi amah.

Al-Qi amah diambil dari kata ang artin a berdiri. Sebagaimana firman Allah
S bhanah a ta ala,

‫ا س با‬

( a ) a a a ( a) a a a ( ) a a T a aa .
(QS. Al-M thaffifin : 6)

Kita sem a akan dik mp lkan pada hari kiamat kelak di padang mahs ar. Ketika man sia
dibangkitkan dari k b rn a([7]), man sia akan seperti belalang ang beterbangan([8]).
Sebagaimana firman Allah S bhanah a ta ala,

‫اد‬ ‫اث‬ ‫ا‬ ‫ر‬ ‫أ‬

Pa a a a , a a a a a , a a -a a a
aa a a a . (QS. Al-Qamar : 7)

Maka ketika berk mp l di padang mahs ar, sel r h man sia berdiri men ngg kedatangan
Allah S bhanah a ta ala. Bahkan sebagian para lama mengatakan bah a tidak ada sat
p n orang ang d d k apalagi berbaring. Maka diseb t sebagai Ya Q a a karena pada
hari it orang-orang akan berdiri dengan akt ang sangat lama, di mana sat hari pada
akt it seperti lima p l h rib tah n([9]) sementara matahari dit r nkan dengan jarak sat
mil dari kepala. It lah mengapa diseb t sebagai Al-Qi amah.

Adap n bagi orang-orang kafir, hari kiamat akan menjadi hari ang sangat berat bagi mereka.
Allah S bhanah a ta ala berfirman,

‫ا‬ ،

Ma a a a a a , a a - a a a a . (QS. Al-M ddatstsir :


9-10)

Ma a a dari a at ini, meskip n kelak akan ada kes litan, nam n bagi orang-orang
beriman akan ada keringanan bagi mereka([10]). Oleh karenan a para lama sering ber asiat
bah a barangsiapa ang ingin merasa ringan berdiri pada hari kiamat, maka hendakn a dia
ban ak berdiri di hadapan Allah S bhanah a ta ala di d nia (ban ak melak kan shalat).

A ah S bha ah a a a a be f a ,

ِ َ َ ِ ْ ‫َ أُ ْ ِ ُ ِ َ ْ ِ ا‬

A be ah de ga ha Ka a . (QS. A -Q a ah : 1)

Secara bahasa Arab bermakna Tidak . Oleh karenan a ada perbedaan ahli tafsir terkait
makna a at ini. Sebagian lama berpendapat bah a dalam a at ini Allah S bhanah a ta ala
membantah perkataan orang-orang kafir ang mengingkari adan a hari kiamat. Seakan-akan
Allah S bhanah a ta ala membantah mereka dengan mengatakan T a , A
a a a a a . Dan sebagian lama ang lain mengatakan bah a dalam
a at ini mer pakan Laa aa a ang t j ann a adalah a (menekankan), sehingga
seakan-akan Allah S bhanah a ta ala mengatakan S - A a
a a a a . Dan tambahan Laa aa a seperti ini ban ak diseb tkan di dalam
Alq ran. ([11])

A ah S bha ah a a a a be f a ,

َِ ‫ا‬ ‫ْ ِ ا‬ ِ ُ ِ ْ ُ‫َ َ أ‬

Da A be ah de a a g ea e ce a (d a e d ). (QS. A -
Q a ah : 2)

Kata ‫ ا ا‬diambil dari kata ang artin a adalah mencela. Artin a adalah Allah
S bhanah a ta ala bers mpah demi ji a (sifat) ang s ka mencela. Pendapat ang rajih di
kalangan Ahli Tafsir, ‫ا ا‬ ‫( ا‬ji a ang selal mencela) adalah ji a ang baik ang dimiliki
oleh seorang m kmin. Oleh karenan a pen eb tan sifat ini mer pakan p jian. Dan karena ji a
ini adalah ji a ang terp ji, maka Allah S bhanah a ta ala bers mpah dengan ji a terseb t.
([12])

Sebagaimana kita ketah i bah a ji a it ada tiga, ada ang naman a ji a ang selal
mencela ( ‫ا ا‬ ‫)ا‬, ji a ang tenang ( ‫ا‬ ‫)ا‬, dan ji a ang mengajak kepada
keb r kan (‫ء‬ ‫رة‬ ‫)ا‬. Dan disetiap ji a orang ang beriman terdapat pada diri mereka
ang naman a ji a ang selal mencela. Dan para Ahli Tafsir men eb tkan bah a ada tiga
perkara ang selal dicela,

Pe a a ada ah e ce a eba a . Yait ji a terseb t mencela pemilik ji a terseb t jika


k rang dalam berb at kebajikan dan ketaatan. Sehingga orang ang memiliki ji a terseb t
tidak akan j b.

Ked a ada ah e ce a eb a . Yait ji a terseb t akan mencela pemilikn a ketika


berb at keb r kan, sehingga akhirn a pen esalan akan timb l. Dan di antara tafsiran ‫ا‬
‫ ا ا‬adalah ji a ang selal men esali. Oleh karenan a sering pen lis ingatkan bah a
ses ngg hn a Allah S bhanah a ta ala memberikan di dalam t b h man sia it ada sin al
ang akan meneg r jika seseorang sedang bermaksiat. Selama orang it beriman, maka akan
timb l kegelisahan. Berbeda dengan orang-orang kafir, mereka bisa jadi tidak memiliki ji a
seperti ini, karena fitrah mereka telah ber bah. Akhirn a mereka tidak ped li dengan apa saja
ang mereka lak kan. Dan hal ini berbeda dengan orang-orang beriman ang apabila mereka
melak kan s at maksiat, maka pasti ji a mereka akan berontak. Bahkan jika seorang
berlak ri a , pasti ada sin al ang akan meneg r bah a dia sedang ri a . Maka jika seseorang
ma nt k memeriksa dirin a dengan teliti, maka dia akan bisa membedakan kapan dia
bersikap ri a dan tidak.

Ke ga ada ah e ce a a g e ah e a . Yait ji a terseb t mencela baik kebaikan ang


k rang, ata keb r kan ang telah le at sehingga akhirn a menimb lkan pen esalan. ([13])

Demikianlah ji a ini, t gasn a adalah mencela pemilik ji a terseb t dengan memberikan


sin al ketika pemilik ji a terseb t melak kan keb r kan dan maksiat. Oleh karenan a Allah
S bhanah a ta ala bers mpah dengan ji a terseb t karena ji a terseb t adalah ji a ang
baik([14]). Dan semoga Allah S bhanah a ta ala mengan gerahkan kita ji a seperti ini,
karena ji a ang seperti ini sangat kita perl kan.

A ah S bha ah a a a a be f a ,

َُ َ َ َ َ ُ ْ َ‫أ‬ َ َ َ ‫َ ِد ِر‬ َ َ ،ُ َ َ ِ َ َ ْ َ ْ َ ‫ُ أ‬ َ ْ ِ ْ ‫أَ َ ْ َ ُ ا‬

A a a a a e a ba a Ka da a a e a ( e ba ) a -
be a a? (Ba a ) Ka a e ( e ba ) a - e a a de a
e a. (QS. A -Q a ah : 3-4)

Pada a at ini, Allah S bhanah a ta ala kem dian membantah perkataan orang-orang
m s rikin ang mengatakan bah a bagaimana Allah S bhanah a ta ala bisa
membangkitkan mereka, sedangkan mereka telah menjadi t lang bel lang([15]). Mereka
mengatakan,

‫ر‬ ‫ا‬

Sa a a a a a a a - a , a a a ? (QS. Yasin :
78)

Orang-orang m s rikin dah l beriman dengan adan a Allah S bhanah a ta ala, akan tetapi
mereka tidak beriman dengan hari kiamat([16]). Allah S bhanah a ta ala berfirman,
‫ا‬ ‫اأ‬ ‫ا‬ ‫ز‬

O a - a a a a, a a a a a a a a . (QS. At-Taghab n
: 7)

Sebagian lama menjelaskan tentang mengapa orang-orang m s rikin tidak ma me akini


hari kebangkitan. Mereka memba akan firman Allah S bhanah a ta ala,

‫ا‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫أ‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ر‬ ‫أ‬ ‫ا‬ ‫أ‬ ‫ء‬ ‫ا‬

Da a - a a a a a a a a Ka ( a a) a a,
M a a a a a aa a a a a a aaa ( a a) a( a )
a T a a? S , a a a a a a - a
a a a a a ( aa a a a a ). (QS. Al-F rqan : 21)

Alasann a adalah karena orang-orang m s rikin tidak ma bertem dengan Allah S bhanah
a ta ala. Mereka tidak berharap dihisab, dan bahkan mereka tidak berharap nt k
dibangkitkan. Dari sini sebagian lama mengatakan bah a akidah berkaitan dengan s ah at
(ha a nafs ), sehingga ha a nafs bisa memb at seseorang berke akinan terhadap
ses at ([17]). Dan kita ketah i bah a orang-orang m s rikin s ka bermaksiat, sehingga jika
mereka akin dengan adan a hari akhir maka mereka akan gelisah dalam hid p mereka. Oleh
karenan a para lama j ga men eb tkan bah a di antara sebab timb ln a Atheis adalah
karena mereka ingin bebas dalam bermaksiat. Kala mereka akin akan adan a hari
kebangkitan, maka mereka akan merasa terbelengg , sedangkan mereka tidak ma
terbelengg dengan at ran-at ran. Maka nt k lepas dari belengg terseb t, mereka
mengingkari adan a T han. Sehingga mereka bisa bermaksiat dengan bebas, dan akhirn a
s ah at mereka membent k seb ah akidah ait T han tidak ada.

Demikian p la orang-orang m s rikin dah l , mereka ingin berp as-p as dalam kemaksiatan
dan kes irikan ang mereka lak kan, sehingga mereka mengatakan tidak ada hari kiamat.
Oleh karenan a mereka mempertan akan tentang bagaimana bisa Allah S bhanah a ta ala
membangkitkan mereka sementara mereka telah menjadi t lang bel lang([18]). Maka dalam
a at ini Allah S bhanah a ta ala membantah pendapat orang-orang m s rikin dengan
berkata,

‫أ‬ ‫در‬ ، ‫أ‬ ‫ا‬ ‫أ‬،

A a a a a a a a Ka a a a a ( a ) a -
a a? (Ba a ) Ka a ( a ) a - a a a a.

Di dalam a at ini Allah S bhanah a ta ala membantah bah a b kan han a t lang mereka
ang bisa Allah k mp lkan, akan tetapi jari-jemari mereka p n mamp nt k Allah S bhanah
a ta ala k mp lkan. Sebagian ahli tafsir mengatakan bah a alasan Allah mengg nakan
pen eb tan jari-jari karena jika t lang man sia dis s n kembali, maka ang terakhir biasan a
adalah bagian j ng ang di antaran a adalah jari-jari. Sehingga jika jari-jari telah
dik mp lkan, maka t lang ang lain p n pasti telah dik mp lkan. Artin a sangat m dah bagi
Allah S bhanah a ta ala nt k mengembalikan t lang bel lang mereka, meskip n t lang
terseb t telah hanc r leb r bersat dengan tanah, karena Allah S bhanah a ta ala jika
menghendaki ses at tinggal berkata K n maka akan terjadi. ([19])

1.
A ah S bha ah a a a a be f a ,

ُ َ َ َ‫ُ ِ َ ْ ُ َ أ‬ َ ْ ِْ ‫َ ْ ُ ِ ُ ا‬

Te a a a e da e b a a a e - e e . (QS. A -Q a ah : 5)

Ada beberapa tafsiran para lama tentang a at ini. Di antara penafsiran para lama bah a
a at ini bercerita tentang sifat man sia, ait man sia seakan-akan berkata Sa a a a
a a, a a aa a a a a . Sehingga tatkala dia telah berniat nt k ta bat
dikem dian hari maka dia berani nt k bermaksiat saat ini([20]). Dia men akini bah a Allah
S bhanah a ta ala Maha Pengamp n, sehingga dia berani bermaksiat. Hal seperti ini
sebagaimana sa dara-sa dara Nabi Y s f alaihissalam ingin memb n h Nabi Y s f
alaihissalam, mereka mengatakan,

‫ا‬ ‫أ‬ ‫أر‬ ‫أ ا‬ ‫ا‬ ‫ا‬

B a Y aa a a a a a a a a a a a a
a a , a a a a a a a . (QS. Y s f : 9)

Artin a mereka memerintahkan nt k memb n h Nabi Y s f alaihissalam, setelah it bar


berta bat([21]). Dan betapa ban ak orang ang melak kan maksiat, di antara ang
memoti asi mereka nt k bermaksiat adalah bisikan s aithan bah a tidak mengapa
bermaksiat karena setelah it bisa berta bat sebel m meninggal. Akan tetapi ang ban ak
terjadi adalah seseorang meninggal sebel m dia sempat nt k berta bat.

Di antara tafsiran ang lain dan penafsiran ini dik atkan oleh para lama, ait maks dn a
adalah orang-orang m s rikin mend stakan hari kiamat ang ada di depann a([22]).
Sehingga mereka berb at fajir dan tidak ped li karena tidak me akini hari kiamat. Akhirn a
mereka berani berb at ina, memb n h, main j di, bersikap alim, dan berkata apa p n ang
mereka kehendaki. ([23])

Oleh karenan a benar s at ngkapan bah asan a perkara ang paling m dah nt k
memb at seseorang meninggalkan maksiat dan kem ngkaran adalah ke akinan seseorang
tentang adan a hari kiamat. Yait dia akin bah a sel r h perkataann a, lirikan matan a,
sem a ang didengar, dan apa-apa ang terbetik di dalam hati, akan dimintai pertangg ng
ja aban pada hari kiamat kelak. Maka jika seseorang akin akan adan a hari kiamat, maka dia
akan berhati-hati dalam berbicara, berhati-hati dalam meng mbar pandangann a. Akan tetapi
jika iman seseorang k rang terhadap hari kiamat, meskip n dia Islam, maka dia pasti akan
nekat berb at maksiat. Karena tidaklah seseorang berani berb at maksiat kec ali imann a
k rang.

A ah S bha ah a a a a be f a ,

ُ َ َ ْ ‫َا‬ ُ ْ ‫ َ ُ ِ َ ا‬، ُ َ َ ْ ‫ َ َ َ َ ا‬، ُ َ َ ْ ‫ َ ِذَا َ ِ َ ا‬، ِ َ َ ِ ْ ‫َ َ ْ ُ ا‬ َ‫َ ْ َ ُ أ‬

D a be a a, Ka a a a Ka a ? . Ma a a ab a a a e be a a
( e a a ), da b a ea a ca a a a, a a a a da b a
d a . (QS. A -Q a ah : 6-9)

Firman Allah S bhanah a ta ala,

‫ا‬ ‫أ‬
Da a a, Ka a a a Ka a ?.

Orang-orang m s rikin bertan a kepada Nabi shallallah alaihi asallam tentang kapan
datangn a hari kiamat terseb t. Karena Nabi shallallah alaihi asallam sering men eb tkan
akan adan a hari kiamat, maka mereka bertan a kepada Nabi shallallah alaihi asallam
tentang kapan akt n a. ([24])

Maka Allah S bhanah a ta ala men eb tkan akt terjadin a hari kiamat dengan firman-
N a,

‫ا‬ ‫ذا‬

Ma a a a a aa aa ( a a ).

secara bahasa Arab artin a adalah p tih, dan tidaklah mata tampak arna p tihn a kec ali
saat seseorang hendak meninggal d nia. Dan di antara tafsiran a at ini adalah ketika mata
terlihat p tih ait ketika a a a ([25]). Adap n tafsiran ang lain, maks dn a adalah
ketika hari kiamat kelak, man sia akan dibangkitkan dalam keadaan mata terbelalak([26]).
Sebagaimana firman Allah S bhanah a ta ala,

‫اء‬ ‫أ‬ ‫إ‬ ‫رء‬ ،‫ر‬ ‫ا‬ ‫إ‬ ‫ا‬ ‫ا‬

Da a a a a a, a aA a a a a a a a a a
a .S aA a a a a a a a a a a a aa
( a) aa , a aa a- a( a a ) a a a
aa a, a aa a a - a a a . (QS. Ibrahim :
42-43)

Allah S bhanah a ta ala men nda balasan bagi orang-orang m s rikin dengan a ab ang
sangat pedih, ang a ab terseb t tidak ada bandingann a jika mereka diberikan a ab di d nia.
Oleh karenan a Allah S bhanah a ta ala men eb tkan bah a hari kiamat akan terjadi ketika
mata-mata mereka terbelalak.

Kem dian firman Allah S bhanah a ta ala,

‫ا‬

Da a a a a a a a.

Hari kiamat akan terjadi ketika caha a b lan hilang sama sekali. Dalam bahasa Arab ada ang
naman a (gerhana total) dan (gerhana setengah), dan pen eb tan ini berlak baik
bagi matahari dan b lan. Maka ketika hari kiamat kelak, ang ada han alah . Berbeda
dengan ketika gerhana terjadi di d nia, maka beberapa akt akan kembali normal caha a
b lan ata matahari. Akan tetapi ketika hari kiamat kelak, gerhana ang terjadi tetap akan
men t p b lan. Sehingga maks d dari a at ini adalah caha a b lan akan dihilangkan. ([27])

Kem dian firman Allah S bhanah a ta ala,

‫ا‬ ‫ا‬

La aa a a a a .

Secara bahasa, a at ini menerangkan bah a kelak pada hari kiamat matahari dan b lan akan
digab ngkan. Terdapat beberapa pendapat dari kalangan Ahli Tafsir terkait a at ini. Sebagian
Ahli Tafsir men eb tkan bah a matahari dan b lan benar-benar digab ngkan. Ketika b lan
dan matahari telah dired pkan, maka ked an a akan digab ngkan lal dilempar ke dalam
neraka Jahannam sebagaimana diseb tkan dalam hadits-hadits. Sehingga orang-orang ang
dah l di d nia men embah matahari dan b lan akan sangat bersedih karena ang mereka
anggap T han j ga ik t mas k bersama mereka di neraka Jahannam([28]). Dan ked an a
dijadikan bahan bakar neraka Jahannam nt k membakar mereka. Di antara tafsiran lain dari
a at ini adalah panas matahari digab ngkan dengan panasn a b lan nt k diletakkan di
padang mahs ar, sehingga man sia bet l-bet l sangat kepanasan ketika it ([29]). Dan ada
p la ang menafsirkan bah a maks d a at ini adalah matahari dan b lan sama-sama
dired pkan caha an a hingga hilang caha a dari ked an a([30]). Inilah di antara beberapa
penafsiran terkait fenomena ang terjadi pada hari kiamat kelak. Oleh karenan a matahari
ang telah n ala j taan tah n lal akan red p s at saat, ait ketika hari kiamat. Wa a
A a a .

A ah S bha ah a a a a be f a ,

َ َ ْ ُ ْ ‫َر َ َ ْ َ ِ ٍ ا‬ َ ِ‫ إ‬،‫َ زَ َر‬ َ َ ، َ َ ْ ‫ُ َ ْ َ ِ ٍ أَ ْ َ ا‬ َ ْ ِْ ‫َ ُ ُ ا‬

Pada a a a be a a, Ke a a e a a ? T da ! T da ada e a
be d . Ha a e ada T a e a e ba ada a . (QS. A -Q a ah :
10-12)

Firman Allah S bhanah a ta ala,

‫ا‬ ‫أ‬ ‫ا‬

Pa a a a a a a, K a a a a ?.

Sebagian lama ang lain mengatakan bah a makna kata ‫ ا‬bersifat m m, mencak p
orang-orang beriman ma p n orang-orang kafir. Akan tetapi sebagian lama mengatakan
bah a setiap kata ‫ ا‬ang datang dalam a at-a at ter tama pada s rah-s rah Makki ah,
maka kata ‫ ا‬mer j k kepada orang-orang kafir. Sehingga sebagian lama memba a a at
ini kepada makna bah a orang-orang kafir akan berkata pada hari kiamat kelak K a a
a a ? ([31]). Adap n orang-orang beriman tetap tenang pada hari terseb t meskip n
mereka melihat kedahs atan pada hari it , dan mereka tidak mengatakan kata-kata ini. Kata-
kata ini adalah bent k kata-kata pen esalan dan p t s asa.

Kem dian Allah S bhanah a ta ala berfirman,

‫ا‬ ‫ر‬ ‫ إ‬،‫زر‬

S a - a a !T a a a a . Ha a a aT a a a a a
a .

Kata ‫ زر‬biasa diartikan sebagai g n ng ata lembah([32]). Sehingga a at ini memberi makna
bah a pada hari it tidak ada g n ng ata lembah tempat nt k mereka bersemb n i([33]).
Karena pada hari kiamat b mi akan didatarkan dan dijadikan sebagai padang mahs ar([34]).
Sebagaimana firman Allah S bhanah a ta ala,

‫ أ‬،‫ت‬ ‫إذا ا ر‬
Da a a a aa a , a a a a a a a a aa a a a
. (QS. Al-Ins iqaq : 3-4)

Dan j ga firman Allah S bhanah a ta ala,

‫أ‬ ، ‫ر‬ ، ‫ر‬ ‫ا‬

Da a a a a a (M a a ) a - , a a aa a a ,
T a a a a a a( a a a Ka a ) a - a a, a Da
a a a a ( a - ) aa a a a ,( a) a a a a
a a a a a a a a a a a . (QS. Thaha : 105-107)

Dan Nabi shallallah alaihi asallam bersabda,

، ‫ا‬ ،‫اء‬ ‫ء‬ ‫أر‬ ‫ا‬ ‫ا س‬

Pa a a a a a a aa a a a a a a
a aa a aa a a a a a a aa a. ([35])

Maka ketika di padang mahs ar, mereka bertan a-tan a tentang kemana hendak lari?
Sedangkan tidak ada ang bisa bersemb n i dari Allah. Allah S bhanah a ta ala berfirman,

Tidak ada ses at p n dari kam ang tersemb n i (bagi Allah). (QS. Al-Haqqah : 18)

Kem dian Allah S bhanah a ta ala berfirman,

‫ا‬ ‫ر‬ ‫إ‬

Ha a a aT a a a a a a .

Pada hari kiamat kelak, sem an a akan dikembalikan kepada Allah S bhanah a ta ala([36]).
Sem a orang akan kembali menjalankan at ran-at ran ang Allah S bhanah a ta ala
jalankan pada hari it . Sem a orang akan terjebak nt k dihisab dan tidak ada ang bisa lolos
darin a. Demikian p la sem a akan terjebak dengan a , dan tidak ada ang bisa lolos
darin a. Dan sem a man sia akan diperlihatkan catatan amaln a melal i tangan kiri dan
kanann a, serta sem a akan dipaksa melal i a . Sehingga sem a proses at ran ang Allah
S bhanah a ta ala jalankan men nj kkan di mana tempat kembali seseorang, s rga ata
neraka([37]). Dan pada hari kiamat kelak Allah S bhanah a ta ala akan berfirman,

‫ر‬ ‫ا‬ ‫ا ا‬ ‫ا‬ ‫ا‬

(A a a ), M a a a a aa a a a ? M A a Ya Ma a E a, Ma a
M aa a . (QS. Ghafir : 16)

Nabi shallallah alaihi asallam j ga bersabda,

‫ا ر‬ ‫أ‬، ‫أ ا‬: ، ‫ات‬ ‫ا‬ ، ‫ا ر‬ ‫ا‬

A a a a a a a a a a a a a a a a:
A a Ra a, a a a a aa ? . ([38])
Jika raja-raja ang dah l di b mi mamp nt k memb at dan mer bah at ran, maka di
akhirat mereka p n tidak bisa berb at apa-apa. Tidak ada ang bisa lari dari Allah S bhanah
a ta ala, ma tidak ma mereka har s ik t at ran Allah S bhanah a ta ala.

A ah S bha ah a a a a be f a ,

َ َ ‫َ َ َأ‬ َ ِ ٍ َِ ْ َ ُ َ ْ ِْ ‫ُ َ ُ ا‬

Pada a d be a a e ada a aa a a ea d e a a a da a a
a d aa a a. (QS. A -Q a ah : 13)

Terdapat ban ak tafsiran tentang kalimat ‫أ‬ di kalangan para Ahli Tafsir. Sebagian lama
menafsirkan ‫أ‬ maks dn a adalah ketaatan dan maksiat ang seseorang lak kan. Adap la
ang menafsirkann a ‫أ‬ maks dn a adalah amalan ang dilak kan seseorang selama
masih hid p dan amal ang dia peroleh ketika telah meninggal, baik dengan pahala ata dosa
jari ah. Dan it akan dikabarkan kepada masing-masing orang pada hari kiamat kelak. Masih
ada tafsiran ang lain terkait makna kata ini, akan tetapi sem a maknan a benar, dan ini
dirajihkan oleh Ibn Jarir Ath-Thabari. ([39])

Kita di d nia ini pastin a ban ak melak kan kegiatan hingga kita meninggal d nia. Dan sampai
saat ini p n telah ban ak ang kita l pa atas apa ang kita lak kan. Ban ak kebajikan ang
telah kita l pakan, terlebih lagi dengan maksiat ang pernah kita lak kan, m ngkin lebih
ban ak lagi ang telah kita l pakan. Kala kita bertan a pada diri kita tentang siapa ang
pernah kita gibahi, sebagian besar diri kita telah l pa. Kala p n kita ingat orangn a, maka
kem ngkinan kita telah l pa gibah apa ang kita lak kan kepada mereka. M ngkin kita masih
mengingat sebagian maksiat-maksiat besar ang kita lak kan, akan tetapi lebih ban ak
maksiat ang besar di sisi Allah S bhanah a ta ala, nam n kita anggap sepele. Demikian
p la kebaikan-kebaikan ang telah kita lak kan, terkadang ada ang telah kita l pakan. Maka
pada hari kiamat kelak, man sia akan ingat sel r h apa ang dia lak kan. Man sia akan
dikabarkan tentang apa ang dia lak kan selama di d nia. Bahkan ang dikabarkan kepada
man sia b kan han a amal ang mereka lak kan selama hid p di d nia, akan tetapi apa
dampak dari amal mereka setelah meninggal d nia. Karena ada orang ang ketika dia telah
meninggal d nia, dampak ang mereka tinggalkan it baik. Contohn a adalah orang ang
meninggalkan ilm ang bermanfaat. Tern ata setelah meninggal d nia, ban ak orang-orang
kem dian mendapat hida ah dari ilm ang dia sebarkan. Tent hal ini dia tidak ketah i, akan
tetapi pada hari kiamat kelak Allah S bhanah a ta ala akan kabarkan kepada orang terseb t
dampak perb atann a ang timb l setelah dia meninggal d nia. Maka jika seseorang memiliki
amal jari ah, maka kelak Allah S bhanah a ta ala akan kabarkan tentang amal jari ah
terseb t. Demikian p la dosa jari ah, jika seseorang mengajari orang lain nt k berb at
keb r kan, maksiat, ibadah ang tidak memiliki t nt nan, dan pemikiran sesat, maka pada
hari kiamat dia akan diberi tah p la dampak dari pengajarann a terseb t. Karena bisa jadi
pemikiran sesat ang dia tanamkan kepada m ridn a ata orang lain mengakibatkan orang-
orang melak kan keb r kan dan maksiat p la.

A ah S bha ah a a a a be f a ,

ُ َ ‫َ َ ِذ‬ َ ْ َ ‫ َ َ ْ أ‬،ٌ‫َة‬ ِ َ ِ ِ َْ ََ ُ َ ْ ِْ ‫َ ِ ا‬
A a e a a aa a e ad a a a d a e d , e da
e e a a a a a -a a a a. (QS. A -Q a ah : 14-15)

Secara bahasa, ‫ة‬ dalam a at ini dit lis karena kata ‫ ا‬adalah bent k a a ,
sedangkan kata ‫ة‬ adalah a a , maka sehar sn a dit lis dengan . Ada d a ta jih
(pengarahan) tentang mengapa Allah S bhanah a ta ala menambahkan h r f ‫( ة‬ta
marb tah).

Ta h a g e a a adalah h r f a a a nt k men nj kkan balaghah, seperti di


mana orang-orang berkata diseb t sebagai . Intin a adalah h r f ta marb tah ini
dig nakan nt k penekanan. Maka makna a at ini adalah man sia akan tah dengan detail
apa ang diperb atn a. ([40])

Ta h a g ed a adalah kata ‫ ا‬men nj kkan ‫ار‬ (anggota badan), dan lafal ‫ارح‬ ‫ا‬
adalah m nnats (karena jamak). Yait anggota t b hn a akan menjadi saksi bagi dirin a dan
inilah ang akan terjadi pada hari kiamat kelak. ([41])

Dan kelak man sia akan men ampaikan r- r mereka pada hari kiamat kelak. man sia
men ampaikan h jjah-h jjah mereka nt k men elamatkan diri mereka. Akan tetapi setelah
dia mengem kakan h jjahn a, tern ata kaki, tangan, bahkan k litn a berbicara membantah
dirin a. Ketika lisann a ber saha nt k membela dirin a, maka Allah S bhanah a ta ala
t t p lisann a, dan membiarkan anggota t b hn a berbicara([42]). Oleh karenan a firman
Allah S bhanah a ta ala ini,

‫ذ‬ ‫أ‬ ،‫ة‬ ‫ا‬

A a a a aa a a a aa a , a a a
a a a -a a a a.

Maks dn a adalah anggota t b h man sia akan menjadi saksi nt k diri mereka sendiri([43]),
meskip n man sia akan mengem kakan alasan dan alibi-alibi mereka. Di antara ang akan
mereka katakan pada hari kiamat kelak adalah,

‫ء‬

Tidak ada ang datang kepada kami baik seorang pemba a berita gembira ma p n seorang
pemberi peringatan. (QS. Al-Maidah : 19)

Akan tetapi k litn a, kakin a, dan tangann a akan mengingkari perkataann a terseb t([44]).
Mereka j ga pada hari kiamat akan mengatakan,

‫ا ر‬ ‫ا‬ ‫ءأ‬ ‫ر‬

Ya T a a , a a a a a . Da a a a aa a a a a
a a a a a a A a a , Ma - a a a a ( aa ) a
a a a, a a a a . (QS. Al-A raf : 38)

Bahkan mereka j ga akan mengatakan,

‫زخ إ‬ ‫را‬ ‫إ‬ ‫أ‬ ، ‫رب ار‬

( a a a), Ya T a , a a a a ( a), a a a a a a
a a a a a a a . S a - a a !S a a aa a a
a a a a a. (QS. Al-M min n : 99-100)
Sem a arg mentasi ang mereka ngkapkan kepada Allah S bhanah a ta ala pada hari
terseb t tidak ada nilain a([45]). Dan Allah S bhanah a ta ala telah berfirman,

‫ا‬ ‫أر‬ ‫أ‬ ‫أ ا‬ ‫ا‬

Pa a a Ka a; a a aa a aa a a Ka a a
aa a a a a a a a a a a a a . (QS. Yasin :
35)

‫ا‬ ‫أر‬ ‫أ‬ ‫أ‬

Pa a a ( ), a , a a a a a a a aa a a a a a a
a a a a . (QS. An-N r : 24)

Sem a anggota t b h akan bersaksi pada hari kiamat kelak, sehingga tidak ada manfaatn a
r ang mereka sampaikan. ([46])

Kala di d nia seseorang melak kan salah, maka dia bisa memberi r di hadapan sang
hakim. Terlebih lagi jika dia memba a seorang pengacara (pembela), maka bisa jadi
kesalahan ang kita lak kan menjadi kebenaran. Akhirn a terkadang la an kita ang
mendapatkan h k man. Akan tetapi it han a terjadi di d nia. Di akhirat seseorang tidak
berb at demikian, karena ang menjadi saksi ang men nt t diri kita adalah tangan, kaki,
k lit, dan anggota t b h ang lainn a. Bahkan b mi p n menjadi saksi, sementara hakimn a
adalah Allah S bhanah a ta ala. Meskip n man sia men ampaikan r- rn a, hal
terseb t tidak bermanfaat di persidangan Allah S bhanah a ta ala. ([47])

A ah S bha ah a a a a be f a ,

ُ َ ‫َ ْ َ ُ َ ُ ْآ‬ َ ْ ََ ِ‫ إ‬، ِ ِ َ َ ْ َ ِ َ َ َ ِ ِ ِ ْ َ ُ َ

Ja a e a (M a ad) e a a da ( e baca A -Q a ) a e a
e da ce a -ce a ( e a a) a. Se a Ka a a a
e a a (d dada ) da e baca a a. (QS. A -Q a ah : 16-17)

A at ini t r n kepada Nabi shallallah alaihi asallam ketika Jibril memberikan ah kepada
Nabi shallallah alaihi asallam. Sebagaimana kita ketah i bah a Nabi shallallah alaihi
asallam tidak bisa membaca dan men lis. Sehingga tatkala malaikat Jibril memberikan
ah pertama kali dan memerintahkan Nabi shallallah alaihi asallam baca, maka belia
mengatakan,

‫رئ‬ ‫أ‬

A a a a a. ([48])

Karena Nabi shallallah alaihi asallam tidak bisa baca, maka belia ditalqin oleh malaikat
Jibril a at demi a at. Dan sem a a at di dalam Alq ran adalah talqinan dari malaikat Jibril.

S at saat malaikat Jibril men r nkan a at kepada Nabi shallallah alaihi asallam dengan
mentalqinkan a at terseb t kepada belia . Akan tetapi bel m selesai belia malaikat Jibril
mentalqinkan, Nabi shallallah alaihi asallam kem dian mengik tin a. Diseb tkan oleh Ibn
Jarir Ath-Thabri rahimah llah, ada d a pendapat di kalangan para Ahli Tafsir tentang mengapa
Nabi shallallah alaihi asallam telah ik t meng langi a at sementara malaikat Jibril bel m
selesai mentalqinkan.

Pe da a e a a mengatakan bah a alasann a adalah karena Nabi shallallah alaihi


asallam tak t l pa, sedangkan bisa jadi malaikat Jibril mentalqinkan a at terseb t han a
sekali. Sehingga Allah S bhanah a ta ala meneg r Nabi shallallah alaihi asallam nt k
tidak tergesa-gesa dalam menghafalkan a at terseb t. Karena ses ngg hn a Allah S bhanah
a ta ala sendiri ang akan memb at belia shallallah alaihi asallam hafal a at-a at
terseb t.

Pe da a ed a mengatakan bah a alasann a adalah karena Nabi shallallah alaihi


asallam begit cinta kepada Alq ran, sehingga belia ingin segera meng langin a dan
bertila ah dengan a at-a at terseb t. Karena a at-a at ang t r n bisa menambah iman Nabi
shallallah alaihi asallam. Sehingga sebel m malaikat Jibril selesai mentalqinkan firman Allah
S bhanah a ta ala, maka belia langs ng mengik tin a. Maka Allah S bhanah a ta ala
meneg r belia agar malaikat Jibril selesai terlebih dah l lal belia baca. Jangan karena
kecintaan belia terhadap Alq ran sehingga belia tergesa-gesa ingin melafalkann a. Dan
pendapat ini mer pakan pendapat ang dipilih oleh Ibn Jarir Ath-Thabari. ([49])

Dan S aikh Abd rrahman bin Nashir As-Sa di rahimah llah tatkala memba akan firman Allah
S bhanah a ta ala ini, belia mengatakan bah a di antara faedah dari a at ini adalah jika
seorang m rid mendengar perkataan g r n a, maka hendakn a dia tidak memotong
pembicaraann a. Karena bisa jadi pelajaran di a al berkaitan dengan pelajaran di akhir.([50])
Karena sebagian m rid-m rid sering memotong pembicaraan g r n a, padahal g r n a bel m
selesai menjelaskan pelajarann a.

A ah S bha ah a a a a be f a ,

ُ َ ‫ِ ْ ُ ْآ‬ َ ُ َ ْ ‫َ ِذَا َ َأ‬

A ab a Ka ea ee a e baca a a a a a bacaa a . (QS. A -


Q a ah : 18)

Perl nt k diperhatikan di sini, Allah S bhanah a ta ala mengg nakan kata Kami dalam
a at ini b kan men nj kkan bah a Allah S bhanah a ta ala ang membacakan Alq ran
kepada Nabi shallallah alaihi asallam. Sedangkan kita tah bah a ang membacakan
Alq ran kepada Nabi shallallah alaihi asallam adalah malaikat Jibril. Oleh karenan a
maks d kata Kami dalam a at ini adalah malaikat([51]), dan ang seperti ini j ga datang
dalam beberapa a at di mana Allah S bhanah a ta ala mengg nakan kata Kami sebagai
kata ganti malaikat. Oleh karenan a pengg naan kata kami di dalam Alq ran bisa bermakna
d a, ait bermakna Allah S bhanah a ta ala langs ng dengan t j an pengag ngan, ata
bermakna malaikat sebagaimana datang dalam ban ak a at. Oleh karenan a ang dimaks d
Kami dalam a at ini adalah malaikat([52]). Sebagaimana Allah S bhanah a ta ala
berfirman dalam a at ang lain,

‫أ بإ‬

Da Ka a a a a a a a a , a a a a . (QS. Al-Waqi ah
: 85)

Maks d Kami di dalam a at ini adalah malaikat. Karena malaikatlah ang akan mencab t
n a a man sia ketika telah menjelang sakrat l ma t([53]). Contoh lain adalah firman Allah
S bhanah a ta ala,

‫ا ر‬ ‫أ بإ‬

Da Ka a a a a a a a a a a. (QS. Qaf : 16)

Di dalam a at ini Kami j ga maks dn a adalah malaikat([54]). Maka demikian p la firman


Allah S bhanah a ta ala ini bah a ang dimaks d membacakan Alq ran adalah malaikat.

Hal ini perl nt k dijelaskan nt k membantah perkataan sebagian orang-orang kafir ang
tidak mengerti bahasa Arab. Mereka mengatakan T hann a orang Islam j ga ban ak karena
dalam Alq ran Allah S bhanah a ta ala j ga mengg nakan kata Kami , sebagaimana
mereka j ga men eb t ketiga T han mereka dengan Kami . Maka kita bisa membantahn a
dengan penjelasan bah a b kan berarti pen eb tan Kami it ban ak, melainkan tetap
kembali mer j k sat . Dan Ab Jahal, Ab Lahab, dan orang-orang m s rikin lainn a tidak
pernah memahami kata Kami bermakna jamak. Kala sekiran a kata Kami dipahami
sebagai bent k jamak, maka tent hal terseb t telah dijadikan bahan olok-olok orang-orang
m s rikin kepada Nabi shallallah alaihi asallam. Akan tetapi mereka paham bah a kata
Kami di dalam Alq ran tidak mela imkan bent k jamak. Maka s ngg h aneh jika kem dian
datang orang-orang ang tidak paham bahasa Arab, kem dian mencela Alq ran dengan
mengatakan bah a kata Kami dalam Alq ran men nj kkan bah a T han orang Islam j ga
ban ak.

A ah S bha ah a a a a be f a ,

َُ َ َ َ ْ ََ ِ‫ُ إ‬

Ke da e a Ka a a a e ea a a. (QS. A -Q a ah : 19)

Yait Allah menjelaskann a melal i s nnah-s nnah Nabi shallallah laihi asallam. A at ini
mer pakan dalil bah asan a kita tidak bisa memahami Alq ran kec ali dengan Alq ran it
sendiri dan As-S nnah. Hal ini dikarenakan Allah S bhanah a ta ala ang akan menjelaskan
maks d Alq ran kepada Nabi shallallah alaihi asallam, dan Nabi ang akan menjelaskan
penjelasan Allah S bhanah a ta ala. Karena ses ngg hn a hadits-hadits adalah penafsir dari
Alq ran. ([55])

Dan tidak m ngkin seseorang bisa beriman kepada Islam jika dia han a mengambil Alq ran
lal menolak hadits-hadits. Ada segolongan orang ang diseb t dengan A a , mereka
han a berdalil dengan Alq ran dan menolak dalil-dalil dari hadits Nabi shallallah alaihi
asallam. Ses ngg hn a golongan semacam ini adalah golongan ang sesat. Karena tidak
m ngkin kita bisa memahami Islam tanpa ada hadits. Contoh sederhana adalah firman Allah
S bhanah a ta ala,

‫ة‬ ‫اا‬ ‫أ‬

Da a a a a . (QS. Al-Baqarah : 43)

Bagaimana mereka ma mendirikan shalat, sementara tidak ada di dalam Alq ran tentang
kapan tata cara a an dan akt n a, tidak ada tata cara melaksanakan shalat, tidak dijelaskan
p la at ran-at rann a. Maka bagaimana cara orang bisa shalat jika han a mengandalkan
Alq ran tanpa melihat kepada hadits-hadits Nabi shallallah alaihi asallam? Padahal
perincian han a terdapat pada hadits-hadits Nabi shallallah alaihi asallam.
A ah S bha ah a a a a be f a ,

َ‫َ ا ْ ِ َة‬ ‫ َ َ َ ُر‬، َ َ ِ َ ْ‫َا‬ ِ ُ َْ َ

Se a - a da . Ba a a e c a e d a d a, da e aba a
( e d a )a a . (QS. A -Q a ah : 20-21)

Sebagaimana pada beberapa a at sebel mn a dijelaskan bah a pada hari kiamat orang-orang
m s rikin akan men ampaikan r- rn a terhadap maksiat dan kek f ran ang mereka
lak kan di d nia. ([56])

‫ذ‬ ‫أ‬ ،‫ة‬ ‫ا‬

A a a a aa a a a aa a , a a a
a a a -a a a a. (QS. Al-Qi amah : 14-15)

Akan tetapi alasan-alasan mereka p n pada saat it s dah tidak lagi bermanfaat. Maka pada
a at ini Allah S bhanah a ta ala menjelaskan bah a sebab mereka k f r dan bermaksiat
adalah karena kecintaan mereka terhadap d nia serta tidak ped li dengan akhirat([57]). Maka
a at ini men nj kkan bah a Allah S bhanah a ta ala memberikan bantahan terhadap
alasan-alasan ang mereka sampaikan pada hari kiamat kelak.

A ah S bha ah a a a a be f a ,

ٌ‫َ ِ َة‬ َ ‫َر‬ َ ِ‫ إ‬،ٌ‫ٌ َ ْ َ ِ ٍ َ ِ َة‬ ُ ُ

Wa a - a a ( a ) ada a be e - e , ( a e a) e a da
T a a. (QS. A -Q a ah : 22-23)

A at ini dijadikan dalil oleh para lama Ahl ss nnah al Jama ah bah asan a orang-orang
ang beriman pada hari kiamat kelak akan melihat Rabb mereka Allah S bhanah a
ta ala([58]). Oleh karenan a Allah S bhanah a ta ala mengatakan bah a kelak akan ada
ajah- ajah ang ceria berseri-seri karena sebab memandang ajah Allah S bhanah a
ta ala. Dan para lama Ahl ss nnah telah Sepakat bah a p ncak kenikmatan pada hari kiamat
kelak adalah melihat ajah Allah S bhanah a ta ala([59]).

Dalam seb ah a at Allah S bhanah a ta ala berfirman,

‫ز دة‬ ‫اا‬ ‫أ‬

Ba a - a a a a ,a a a aa a a ( a) a a a a a.
(QS.Y n s : 26)

Apa ang dimaks d tambahan dalam a at ini? Yait tambahan kenikmatan di s rga ber pa
melihat ajah Allah S bhanah a ta ala([60]). Oleh karenan a pada hari kiamat kelak, bila
pend d k s rga telah mas k ke dalamn a, maka Allah S bhanah a ta ala akan berfirman,

‫إ‬ ‫أ‬ ‫ا‬ ‫أ‬ ،‫ب‬ ‫ا‬ : ‫ا ر؟‬ ، ‫ا‬ ‫؟أ‬ ‫أ‬: ‫؟‬ ‫أز‬
‫ز دة‬ ‫اا‬ ‫أ‬ : ‫ا‬ . ‫ر‬ ‫إ‬ ‫ا‬
A a a a a a a A a a a a a a a ? M a a a ,
B a a E a a a aa - aa a ?B a a E a a
a a a aa a a a a a a a a a? Ra a
a a: La A a a a a a a ( a a -N a), a a a a a a
a a a a a a a a a a aa a ( a a) a a
Ra a. K a a a aF a A a : Ba a - a a a a ,
a a a aa a a ( a) a a a a a (QS. Y : 26). ([61])

It lah tambahan kenikmatan ang akan dirasakan oleh ka m m kminin, ait melihat ajah
Allah S bhanah a ta ala. Oleh karenan a Nabi shallallah alaihi asallam j ga berdoa,

،‫ة‬ ‫اء‬ ‫إ‬ ‫ ا‬، ‫إ‬ ‫ةا‬ ‫أ‬

Da a aa a a a a a a -M a aa a
a -M a aa a a a a a a a a a a a a a a
a a . ([62])

Dan para lama Ahl ss nnah telah sepakat dalam menetapkan sifat ajah Allah S bhanah
a ta ala tidak sama dengan makhl kn a, meskip n sama-sama diseb t sebagai ajah. ([63])

Oleh karenan a para sahabat ang meri a atkan tentang hadits-hadits melihat Allah
S bhanah a ta ala pada hari kiamat sekitar d a p l h orang sahabat, sehingga hadits-
haditsn a diseb t sebagai hadits ang a a . Maka tidak dirag kan lagi bah asan a
orang-orang beriman akan melihat Allah S bhanah a ta ala pada hari kiamat kelak. Dan
Nabi shallallah alaihi asallam telah bersabda,

‫ة‬ ‫ا‬ ‫أ‬ ‫ا‬ ، ‫رؤ‬ ، ‫اا‬ ،( : ‫را أ‬ ) ‫ر‬ ‫إ‬


‫ا‬ ‫ا‬

S a a a a a a Ra a a - aa a a a : a aa a a -
([64]) a a a a a a a a a a . Da a a a a a a
a a aa a -N a. ([65])

Akan tetapi sebagian orang mentak il a at ini. Mereka mengatakan bah a maks d kata ‫ة‬
adalah men ngg ([66]). Sehingga men r t mereka arti dari a at ini adalah Wa a - a a
( a ) a a a - ,( a a) ( aa a ) a T a a. Akan
tetapi pendapat ini dibantah oleh para lama di antaran a adalah Al-Q rth bi rahimah llah.
Ses ngg hn a tatkala seseorang telah mas k s rga, tidak ada lagi ang naman a
men ngg ([67]). Oleh karenan a Allah S bhanah a ta ala berfirman dalam s rah Fathir,

‫ت‬ ، ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ذ‬ ‫ات ذ ا‬ ‫د‬ ‫ا‬ ‫با‬ ‫ا‬ ‫أر‬
‫ا‬ ‫ذ‬ ‫ر‬ ‫أ‬

Kem dian Kitab it Kami ariskan kepada orang-orang ang Kami pilih di antara hamba-
hamba Kami, lal di antara mereka ada ang men alimi diri sendiri, ada ang pertengahan dan
ada (p la) ang lebih dah l berb at kebaikan dengan i in Allah. Yang demikian it adalah
kar nia ang besar. (Mereka akan mendapat) s rga Adn, mereka mas k ke dalamn a, di
dalamn a mereka diberi perhiasan gelang-gelang dari emas dan m tiara, dan pakaian mereka
di dalamn a adalah s tra.

Kata dalam a at ini jika dalam bahasa Arab I robn a adalah ang maknan a adalah
ketika mereka mas k s rga, maka akan langs ng terkondisikan mereka mendapat kenikmatan
dengan pakaian ang indah dan perhiasan-perhiasan([68]). Tidak ada orang ang mas k s rga
kem dian han a melihat-lihat terdah l , melainkan kenikmatan it akan langs ng mereka
dapatkan.

Oleh karenan a a at ini adalah dalil ang tegas sebagaimana dikatakan oleh Imam S afi i dan
lama Ahl ss nnah lainn a bah asan a pada hari kiamat kelak orang-orang beriman akan
melihat Allah S bhanah a ta ala. Dan akidah ini diselisihi oleh M ta ilah, mereka me akini
bah a Allah S bhanah a ta ala tidak bisa dilihat di d nia ma p n di akhirat. Dan ada orang-
orang di aman sekarang ang masih berpemahaman demikian. ([69])

A ah S bha ah a a a a be f a ,

ٌ‫َ ِ َة‬ َ ِ َ َ ْ ُ ْ َ ‫ َ ُ أ‬،ٌ‫ٌ َ ْ َ ِ ٍ َ ِ َة‬ ُ ُ َ

Da a a - a a ( a af ) ada a a . Me e a a ba aa a
d a a e ada a aa e a a a a a da a . (QS. A -Q a ah : 24-25)

Jika ajah orang-orang beriman berseri-seri karena melihat ajah Allah S bhanah a ta ala,
maka ajah orang-orang kafir malah sebalikn a, ait m ram. Wajah- ajah mereka seperti
ajah- ajah orang ang celaka karena tidak bisa melihat ajah Allah S bhanah a
ta ala([70]). Dan dalam keadaan ketak tan terseb t mereka akin bah a mereka akan
ditimpakan malapetaka ang sangat dahs at ait mereka akan dilemparkan ke dalam neraka
Jahannam([71]). Dan Allah S bhanah a ta ala berfirman,

‫ا‬ ‫أ‬ ‫ا‬ ‫ء‬

Da a a a a a a a Ja a a , a a a a a a a a, a a
a a a a a a a . (QS. Al- Fajr : 23)

‫ز ا‬ ‫ا‬ ‫إذا رأ‬

A a a a( a a) a a a a a a , a a a a a a
a a a a a. (QS. Al-F rqan : 12)

Maka ketika telah diperlihatkan neraka terhadap orang-orang kafir, maka akinlah mereka
bah a hari it mereka akan binasa. ([72])

A ah S bha ah a a a a be f a ,

ُ َ َ ْ ‫َر َ َ ْ َ ِ ٍ ا‬ َ ِ‫ إ‬،ِ ِ ُ ‫ِ ا‬ َ ْ ‫ َا‬،ُ ‫ َ َ أ َ ُ ا ْ ِ َا‬،ٍ ‫َ ْ َرا‬ َ ِ َ ،َ ِ ‫َا‬ ‫إِذَا َ َ َ ِ ا‬ َ

T da ! A ab a ( a a) e a a a e e a , da d a a a ( e ada a),
Sa a a da a e e b a ? Da da a ba a a a e a a
(de a d a), da be a be ( ) de a be ( a a ), e ada T a a
ada a a d ba a. (QS. A -Q a ah : 26-30)

Firman Allah S bhanah a ta ala,

‫ا ا‬ ‫إذا‬

T a !A a a( a a) a a a a .
Pada a at ini, Allah S bhanah a ta ala berbicara tentang orang ang akan menghadapi
a a a ([73]). Para lama men eb tkan bah a a at ini t r n kepada Ab Jahal dan
teman-temann a ang sombong dan angk h, mengingatkan bah a s at saat mereka akan
sampai pada kondisi terseb t (sakrat l ma t). ([74])

Kem dian firman Allah S bhanah a ta ala,

‫را‬

Da aa a ( a a a), S a a a a a a ?.

Kata ‫ را‬di dalam a at ini memiliki d a makna (tafsiran). Taf a a g e a a, ‫را‬


maks dn a adalah tabib (Ahli r q ah). Maka ketika roh telah sampai dikerongkongan, akan
dikatakan kepada mereka bah a tabib mana ang mamp men emb hkan kondisi terseb t.
S ngg h jika Allah S bhanah a ta ala s dah mencab t n a a seseorang, maka tidak ada
ang bisa men elamatkann a, meskip n dia seorang raja, presiden, menteri, pejabat, dan
stat s jabatan lainn a. Harta dan jabatan seseorang sekali-kali tidak dapat men nda m r
sedetik p n. Kata Allah S bhanah a ta ala,

‫ا‬ ، ‫أ‬ ‫أ‬ ،‫د‬ ‫ا‬

(O a - a ) a a a a a - a, a( a a) a
a a a a a a a a a a. S a - a a ! Pa aa a a a
aa ( a a) H a a . (QS. Al-H ma ah : 2-4)

Seban ak apa p n harta ang seseorang miliki, s ngg h hal terseb t p n tidak dapat
menambah m rn a meski sedetik p n.

Taf a a g ed a, ‫ را‬adalah mengangkat ke atas. Maks dn a adalah a at ini mer pakan


perkataan malaikat. Para lama menjelaskan bah a orang-orang kafir tatkala rohn a hendak
dicab t dari t b hn a, roh terseb t mengel arkan ba ang sangat menjijikkan, sehingga
malaikat tidak ma mengangkat roh terseb t. Maka para malaikat akan saling tolak-menolak
dan bertan a-tan a bah a siapa ang ma mengangkat rohn a ke atas. M ngkin d ahirn a
kita melihat bah a jena ah orang-orang kafir it rapi dan har m, akan tetapi perkara gaib
ang tidak kita ketah i adalah roh mereka sangatlah ba . ([75])

Kem dian firman Allah S bhanah a ta ala,

‫ا‬ ‫ ا‬، ‫أ ا ا‬

Da a a a a a a a a ( a a), a a ( ) a
( a a ).

Kata ‫ ا‬dalam bahasa Arab bisa bermakna d a, ait bermakna betis ata ngkapan dalam
bahasa Arab nt k men nj kkan kedahs atan kes litan. Dari sini para lama kem dian
memberikan beberapa tafsiran. Sebagian lama ada ang menafsirkan bah a maks d a at ini
adalah ketika kaki telah didempetkan kaki kanan dan kiri, maka kem dian diikat dengan kain
kafan. Sebagian lagi mengatakan bah a maks d a at ini adalah orang-orang kafir akan
merasakan kes litan dalam kes litan, ait kes litan a a a bercamp r dengan
kes litan di alam bar akh ang menantin a. It lah hari ang sangat dahs at, orang ang akan
meninggal d nia sementara dia masih dalam keadaan kafir, maka dia akan merasakan
kes litan ang amat sangat. ([76])

Kem dian firman Allah S bhanah a ta ala,


‫ا‬ ‫ر‬ ‫إ‬

K a aT a a a a a a a a.

Sebagian lama men eb tkan bah a tatkala seseorang akan meninggal d nia, maka dia akan
diperlihatkan apa ang akan terjadi padan a([77]). Oleh karenan a dalam s at hadits Nabi
shallallah alaihi asallam bersabda,

‫ا‬ ، ‫ذا‬ : ،‫ا ت‬ ‫ إ‬: ‫أز ا‬ ‫أ‬ ،‫ء‬ ‫ا‬ ‫ءا‬ ،‫ء‬ ‫ا‬ ‫أ‬ ‫ءا‬ ‫أ‬
‫إذا‬ ‫ إ ا‬،‫ء‬ ‫ا‬ ‫أ‬ ‫ءا‬ ، ‫أ‬ ‫إ‬ ‫ءأ‬ ، ‫ا‬ ‫ا ا‬ ‫ا ت‬ ‫إذا‬
‫ء‬ ‫ا‬ ‫ءا‬ ، ‫أ‬ ‫إ‬ ‫ءأ‬ ، ‫اب ا‬

Ba a a a a aa a A a ,A a a a aa
a a, a a a a a a aa a A a ,A a a
aa a a. A a aa a a a a S a a
a a a a a . Na a a a a: B a a a, a a a a
a a aa a a a a a, a a a a a
aa A a a a a a -N a, a a a a a a a a a a
a a aa a a a a a a( a a ), a a a aA a , a A a
a a a a a. S a a a a a a a a, a
a a a aA a a a -N a, a a a a a a
a a ( ) a a aa a a a a a a a a( a a ), a a
A a , aA a a a a . ([78])

Dari sini para lama menjadikan ini sebagai dalil bah a firman Allah S bhanah a ta ala ini
men nj kkan bah a orang-orang kafir akan berada diba a berdasarkan at ran Allah
S bhanah a ta ala, sehingga sebel m meninggal d nia mereka akan diperlihatkan berbagai
macam kondisi ang memb at dia ketak tan. ([79])

A ah S bha ah a a a a be f a ,

َ َ َ ِ ِ ْ َ‫أ‬ َ ِ‫ ُ ذَ َ َ إ‬، َ َ َ َ‫ َ َ ِ ْ َ ب‬، َ ََ َ َ َ َ

Ka e a d a (da ) da a e be a a (A a da Ra ) da da a
ea a a a aa , e a da e d a a (Ra ) da be a (da
ebe a a ), e da da e e ada e a a a de a b . (QS. A -
Q a ah : 31-33)

Inilah sikap orang-orang kafir di d nia. Mereka selal mend stakan Allah S bhanah a ta ala
dan Ras l-N a. Ketika dibacakan a at-a at Allah S bhanah a ta ala, mereka selal
berpaling. Mereka j ga tidak pernah ma shalat, serta bersikap sombong dan angk h([80]).
Maka tidak heran jika orang-orang kafir akan merasakan siksaan dan kes litan-kes litan
sebagaimana telah diseb tkan dalam a at-a at sebel mn a.

Terdapat d a tafsiran lama pada a at ini. Pertama: orang-orang kafir mend stakan a at-a at
Allah dan tidak ma mengerjakan shalat. Ked a: mereka mend stakan risalah ang diba a
oleh Nabi. ([81])
A ah S bha ah a a a a be f a ,

َََْ َ َ َ ْ َ‫ ُ أ‬، َ ْ َ َ َ َ َ ْ َ‫أ‬

Ce a a a a ! Ma a ce a a a . Se a a , ce a a a a ( a a)! Ma a
ce a a a . (QS. A -Q a ah : 34-35)

Pada a at di atas, Allah S bhanah a ta ala meng langi kata ‫( أ‬celaka) seban ak empat
kali. Hal ini didasarkan karena pada a at sebel mn a diseb tkan bah a orang-orang kafir
memiliki empat kesalahan ait (1) mereka tidak membenarkan Alq ran, (2) tidak
melaksanakan shalat, (3) mend stakan Ras l-N a, dan (4) berpaling([82]). Dan sebagaimana
kita ketah i bah a Allah S bhanah a ta ala detail dalam memberikan balasan. Jika Anda
melak kan kebajikan, maka Allah S bhanah a ta ala j ga akan membalasn a dengan detail.
Sebagaimana sabda Nabi shallallah alaihi asallam,

‫أ‬ ‫أ‬ ، ‫ا‬

Ja a a a a a a a a , aa a a a
a( ) a a a a a ( a a ) a . ([83])

Lihatlah bah a sen m p n akan ada balasann a dari Allah S bhanah a ta ala. Maka
demikian p la dengan maksiat, Allah S bhanah a ta ala akan balas sekecil apap n maksiat
terseb t. Sebagaimana firman Allah S bhanah a ta ala,

‫ا‬ ‫ذرة‬ ، ‫ا‬ ‫ذرة‬

Ma a a a a a a a a a a a a , a a aa a a
( aa a ) a, a a a a a a a a aa a a a , a a aa a
a ( aa a ) a. (QS. Al-Zal alah : 7-8)

A ah S bha ah a a a a be f a ,

ً ُ َ َ ْ ُ ْ َ‫ُ أ‬ َ ْ ِ ْ ‫أَ َ ْ َ ُ ا‬

A a a a a e a, d a a a dba a be a a( a a e a
a aba )? (QS. A -Q a ah : 36)

Terdapat empat penafsiran dalam a at ini. Pertama: Orang-orang kafir men angka di d nia
tidak di ajibkan nt k beramal shaleh. Ked a: mereka men angka tidak akan dibangkitkan
lagi. Ketiga: Mereka men angka bah a di d nia tidak diperintahkan nt k beribadah ata
dilarang mengerjakan maksiat. Keempat: mereka dibiarkan begit saja tanpa di hisab dan
dibalas segala perb atann a di d nia. ([84])

Intin a mereka (orang-orang kafir) men angka bah a kehid pan d nia ini tidak ada
pertangg ngja abann a di hari kiamat. Seakan-akan Allah menciptakan d nia ini han alah
perkara ang sia-sia saja.

Ketah ilah bah a jika ada orang ang men angka bah a mereka akan dibiarkan hid p di
d nia begit saja tanpa ada pertangg ng ja aban, maka s ngg h ke akinann a telah kelir
(tidak benar). Bagaimana m ngkin Allah S bhanah a ta ala menciptakan man sia kem dian
membiarkann a begit saja? Apakah antara orang alim dan orang ang di alimi, antara orang
ang shalat dan tidak shalat, antara anita salehah dan anita pe ina, sama saja dan akan
dibiarkan begit saja tanpa pertangg ng ja aban? Ketah ilah bah a jika ada seorang kepala
per sahaan ang membiarkan pega ain a melak kan ses at kesalahan dan membiarkann a
tanpa ada pertangg ng ja aban, maka dia adalah kepala per sahaan ang bodoh.

Maka bagaiamana m ngkin Allah S bhanah a ta ala ang menciptakan kita kem dian
membiarkan kita begit saja tanpa pertangg ng ja aban? Apakah mereka men angka bah a
ketika mereka telah dimas kkan dalam k b r kem dian segala r san akan selesai?([85])

Ses ngg hn a alam k b r adalah a al dari permasalahan dan a al dari pertangg ng ja aban.
Maka tidaklah benar ngkapan sebagian orang ang menamakan k b ran ata kematian
dengan tempat peristirahatan terakhir .

A ah S bha ah a a a a be f a ,

َ ِ ْ ُ ْ َ‫أ‬ َ َ ‫ أ َ َ ْ َ َذ ِ َ ِ َ ِد ٍر‬، َ ْ ُ ْ ‫َ َ َا‬ ‫ْ َ ْ ِا‬ ‫ِ ُْا‬ َ َ َ َ ، َ َ َ ََ َ ًَ ََ َ َ ُ ، َ ْ ُ ِ َ ْ ِ ً َ ْ ُ ُ َ ْ َ َ‫أ‬


َ ْ َْ‫ا‬

B a a da a a a a e e e a a d a a ( e da a a ),
e da ( a ) e ad e a a ee a , a A a e c a a a da
e e a a a, a Da e ad a da a e a a a -a da
e e a .B a a (A a a be b a ) de a be a a( a) e d a
a a ? (QS. A -Q a ah : 37-40)

Apakah Allah S bhanah a ta ala menciptakan man sia dengan berbagai prosesn a, berm la
dari setetes mani, kem dian menjadi man sia hingga diberikan pasangann a, kem dian akan
dibiarkan tanpa pertangg ng ja aban? S ngg h tidak demikian. Oleh karenan a Allah
S bhanah a ta ala men t p s rah ini dengan menekankan bah a s ngg h menghid pkan
orang ang telah mati it lebih m dah -men r t logika man sia- bagi Allah S bhanah a
ta ala, sebagaimana m dahn a Dia menciptakan man sia dari a aln a. ([86])

______________________________________________________

([1]) Ibn Athi ah men eb tkan bah a s rat Al-Qi amah mer pakan Makki ah men r t
ijma lama tafsir. (Tafsir Ibn Athi ah 5/401).

([2]) Lihat: Tafsir Ath-Thabari 6/412.

([3]) Lihat: Tafsir Ath-Thabari 24/231.

([4]) Lihat: Tafsir Ath-Thabari 24/211.

([5]) Lihat: Tafsir Ath-Thabari 24/573.

([6]) Lihat: Tafsir Ath-Thabari 1/156.

([7]) Lihat: Ma ani Al-Q r an Li A -Zajjaj 2/87.


([8]) Lihat: Tafsir Ibn Katsir 7/476.

([9]) Lihat: Tafsir Al-Q rth bi 18/282.

([10]) Tafsir As-Sa di hal:824/896.

([11]) Ma ani Al-Q r an Li Al-Farra 3/207.

([12]) Tafsir Al-Ma ardi 6/151 dan Tafsir Al-Q rth bi 19/93.

([13]) Tafsir Ath-Thabari 24/49, Tafsir Ibn Katsir 8/276 dan At-Tafsir Al-Ma ts r 22/446.

([14]) Lihat: Tafsir Al-Q rth bi 19/93.

([15]) Tafsir Al-Q rth bi 19/93 dan Tafsir As-Sa di hal:898.

([16]) Tafsir Al-Q rth bi 19/95.

([17]) Lihat: Tafsir Al-L bab 19/550.

([18]) Tafsir Ibn Athi ah 5/402.

([19]) Lihat: Al-Kass af Li A -Zamakhs ari 4/659 dan Tafsir Al-Bagha i 8/281.

Ibn Q taibah dan A -Zajjaj berkata:

‫أ ر‬ ‫ر‬ ‫را‬ ‫ر‬

Dialah Allah, Yang mamp nt k meng mp lkan t lang ang hanc r leb r, maka sangat
m dah bagin a nt k mengembalikan t lang -bel lang man sia.( Tafsir Al-Bagha i 8/281)

([20]) Tafsir Ath-Thabari 24/53, Al-Kass af Li A -Zamakhs ari 4/660, Tafsir Al-Bagha i
8/281, Tafsir Al-Q rth bi 19/95 dan Tafsir Ibn Katsir 8/276.

([21]) Lihat: Tafsir Al-Q rth bi 4/218.

([22]) Tafsir Ath-Thabari 24/53, Tafsir Al-Bagha i 8/281, Tafsir Al-Q rth bi 19/95, Tafsir
Ibn Katsir 8/276, At-Tafsir Al-Ma ts r 22/452

([23]) Tafsir Ibn Athi ah 5/403.

([24]) Lihat: Tafsir Ath-Thabari 24/54 dan Al-Kass af Li A -Zamakhs ari 4/660.

([25]) Tafsir Al-Q rth bi 19/95

([26]) Tafsir Ibn Katsir 8/277 dan Tafsir As-Sa di hal:899.

([27]) Tafsir Ath-Thabari 24/56 dan Tafsir Al-Q rth bi 19/96.

([28]) Tafsir As-Sa di hal:899.

([29]) Tafsir Al-L bab 19/553.

([30]) Ma ani Al-Q r an Li Al-Farra 3/209.


([31]) Tafsir Al-Ma ardi 6/153 dan Tafsir Al-Bagha i 8/282.

([32]) Tafsir Ath-Thabari 24/60.

([33]) Tafsir Al-Q rth bi 19/98.

([34]) Lihat: Tafsir Ibn Katsir 8/356.

([35]) HR. M slim no. 2790

([36]) Tafsir Ath-Thabari 24/60 dan Tafsir Al-Bagha i 8/282.

([37]) Lihat: Tafsir Ath-Thabari 24/60.

([38]) HR. B khari no. 4812 dan HR. M slim no. 2787

([39]) Lihat: Tafsir Ath-Thabari 24/62.

([40]) Maja Al-Q r an 2/277.

([41]) Ta il M s kil Al-Q r an hal:122.

([42]) Tafsir Al-Bagha i 8/283.

([43]) Lihat: Ma ani Al-Q r an Li Al-Akhfas 2/557.

([44]) Lihat: Ma ani Al-Q r an Li Al-Farra 3/211 dan Tafsir Al-Bagha i 8/283.

([45]) At-Tahrir a At-Tan ir 29/348.

([46]) Lihat: Tafsir Ath-Thabari 24/64 dan Tafsir Al-Q rth bi 19/101

([47]) Lihat: Tafsir Ath-Thabari 24/65.

([48]) HR. B khari no. 3 dan HR. M slim no. 160

([49]) Tafsir Ath-Thabari 24/65.

([50]) Tafsir As-Sa di 1/899

([51]) Tafsir Al-Bagha i 8/284 dan Tafsir Ar-Ra i 30/728.

([52]) Tafsir Ibn Katsir 8/278.

([53]) Tafsir Ibn Katsir 7/398.

([54]) Tafsir Ibn Katsir 7/398.

([55]) Tafsir Ath-Thabari 24/70.

([56]) At-Tahrir Wa At-Tan ir Li Ibn As r 29/351.

([57]) Lihat: Tafsir Al-Q rth bi 19/107.


([58]) Tafsir Ar-Ra i 30/730 dan Al-Q rth bi 19/107.

([59]) Tafsir Ibn Katsir 4/262.

([60]) Tafsir Al-Q rth bi 8/330.

([61]) HR. M slim no. 181

([62]) HR. An-Nasa i no. 1305

([63]) Ad-D rr Al-Mants r 8/350.

([64]) HR. B khari no. 7435

([65]) HR. B khari no. 554

([66]) Tafsir Al-Q rth bi 19/110.

([67]) Tafsir Ath-Thabari 24/72 dan Tafsir Ar-Ra i 30/731.

([68]) Lihat: Tafsir Al-Q rth bi 14/351.

([69]) Tafsir Ar-Ra i 30/730 dan At-Tahrir Wa At-Tan ir Li Ibni As r 29/355.

([70]) Tafsir Al-Bagha i 8/285.

([71]) Tafsir Ath-Thabari 24/74 dan At-Tahrir Wa At-Tan ir Li Ibni As r 29/356.

([72]) Tafsir Al-Q rth bi 13/8 dan Tafsir Ibn Katsir 8/281.

([73]) Tafsir Al-Ma ardi 6/157 dan Tafsir Ibn Katsir 8/282.

([74]) Tafsir Al-Bagha i 8/286.

([75]) Tafsir Ar-Ra i 30/734.

([76]) Tafsir Ath-Thabari 24/77 dan Tafsir Ar-Ra i 30/735.

([77]) At-Tahrir a At-Tan ir Li Ibni As r 29/360.

([78]) HR. B khari no. 6507

([79]) Lihat: At-Tahrir a At-Tan ir Li Ibni As r 29/360.

([80]) Tafsir Ath-Thabari 24/80.

([81]) Tafsir Al-Ma ardi 6/158.

([82]) Al-Kass aaf Li A -Zamakhs ari 4/664.

([83]) HR. M slim no. 2626

([84]) Tafsir Al-Ma ardi 6/159.


([85]) Lihat: Tafsir Al-Q rth bi 19/116 dan Tafsir Ibn Katsir 8/283.

([86]) Tafsir Al-Q rth bi 19/117.

Anda mungkin juga menyukai