Anda di halaman 1dari 2

TRIBUN-TIMUR.

COM - Alhamdulillah, sudah 1 puasa Ramadan yang kita lewati.


Pada Kamis (17/5/2019) malam ini adalah malam kedua Ramadan.
Umat Islam yang akan menunaikan ibadah puasa berbondong-bondong ke masjid atau musala untuk
menunaikan ibadah salat tarawih.
Lazimnya, pada malam awal Ramadan, saf di masjid atau musala pun penuh sesak.
Banyak yang menunaikan salat tarawih seraya berharap mendapatkan keutamaan Ramadan.
Terkait dengan salat tarawih, mungkin banyak yang bertanya-tanya, apakah keutamaannya atau
fadhilahnya?
Dikutip dari laman Nu.or.id, dalam kitab Durratun Nasihin disebutkan berbagai fadhilahnya
sebagaimana yang diceritakan oleh baginda Ali karramallhu wajhah dalam sebuah hadits.
Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib RA bahwasannya Rasulullah SAW pernah ditanya seseorang
mengenai fadhilah salat tarawih pada bulan Ramadhan, maka beliau berkata “(fadhilah tarawih) di
malam;
1. Membebaskan seorang mukmin dari dosanya seperti ketika ia baru dilahirkan ibunya,
2. Diampunkan dosa kedua ibu-bapaknya, jika kedunya beriman,
3. Berseru malaikat dari bawah ‘arasy “mulailah beramal, Allah telah menghapus dosa-dosa yang
terhadulu”,
4. Baginya pahala seperti membaca semua kitab Allah (taurat, injil, zabur dan Alquran),
5. Allah berikan padanya pahala shalat di Masjidil Haram, Masjid Madinah, dan Masjidil Aqsha,
6. Allah berikan padanya pahala orang yang tawaf di Baitul Ma’mur seraya memohonkan ampun
untuknya segala batu dan lumpur,
7. Seolah baginya hidup di zaman nabi Musa dan turut berperang melawan Fir’aun dan Hamman,
8. Allah berikan kepadanya apa-apa yang diberikan kepada Nabi Ibrahim AS,
9. Seolah-olah ia menyembah Allah SWT seperti kelasnya ibadah Rasulullah SAW,
10. Allah berikan rezeki kepadanya berupa kebaikan dunia dan akhirat,
11. Akan keluar dari dunia (mati) seperti hari ketika dilahirkan ibunya,
12. Wajahnya seperti bulan tanggal empat belas di hari kiyamat nanti,
13. Aman dai segala keburukan pada Hari Kiamat nanti,
14. Dibebaskan dari pemeriksaan di hari kiyamat atas dasar persaksian malaikat atas salat
tarawihnya,
15. Memintakan ampun untuknya semua malaikat pemikul ‘arasy dan kursi,
16. Allah SWT menuliskan untuknya keselamatan dari neraka, dan kebebasan memasuki surga.
17. Diberikan kepadanya pahala Nabi-nabi.
18. Berserulah seorang malaikat, “wahai hamba, Allah telah ridha kepadamu dan kedua
orangtuamu”
19. Allah SWT mengangkat derajatnya di surga firdaus,
20. Diberikan kepadanya pahala orang-orang yang mati syahid dan para shalihin.
21. Allah SWT buatkan rumah di surga dari cahaya.
22. Terbebaskan dari duka-cita ketika di hari kiyamat nanti,
23. Allah SWT buatkan kota di dalam surga,
24. Ada 24 doa yang mustajabah baginya,
25. Allah SWT bebaskan darinya siksa kubur,
26. Allah SWT angkatkan dosanya selama empat puluh tahun,
27. Melewati shirath pada Hari Kiamat nanti secepat kilat,
28. Allah SWT angkatkan baginya seribu derajat di dalam surga,
29. Allah SWT berikan padanya pahala seribu haji yang diterima,
30. Allah SWT berkata padanya “Wahai hambaku makanlah oleh buah-buahan surga, dan mandilah
dari air (surga) salsabila, dan minumlah dari air telaga (surga) al-Kautsar, Aku tuhanmu dan
Engkau adalah hambaku.
Demikianlah sesungguhnya fadhilah yang tersimpan dalam setiap salat tarawih.
Perbedaan fadhilah pada masing-masing malam ini menunjukkan betapa tarawih adalah suatu
momentum yang tidak mungkin berulang kembali.
Siapa melewatkan satu malam, berarti telah kehilangan satu fadhilah.
Dan itu akan di dapatnya kembali pada tahub berikutnya, kalaupun dia masih hidup.
Maka hendaklah ini dihayati dengan seksama.
Niat Salat Tarawih
Berikut lafadz niat salat tarawih berikut latin dan terjemahannya:
‫ْح َر ْك َعتَي ِْن هَّلِل ِ تَ َعالَى‬ ِ ‫صلّى ٌسنَّةَ التَّ َر‬
ِ ‫اوي‬ َ ُ‫ا‬
USHOLLI SUNNATAT TARAAWIHI ROK’ATAINI LILLAHI TA’ALAA
Terjemahannya, "Saya niat salat tarawih dua rakaat karena Allah Ta’alaa."
Niat ini saat salat sunah tarawih sendiri.
Jika berjamaah dan menjadi makmun, niatnya ditambah dengan kata ma'mum menjadi:  
USHOLLI SUNNATAT TARAAWIHI ROK’ATAINI MA'MUMAN LILLAHI TA’ALAA
Terjemahannya, "Saya niat salat tarawih dua rakaat sebagai makmum (mengikut) karena Allah
Ta’alaa."
Jika salat berjamaah dan menjadi imam, niatnya ditambah dengan kata imaman menjadi:
USHOLLI SUNNATAT TARAAWIHI ROK’ATAINI IMAMAN LILLAHI TA’ALAA
Tata Cara Salat Tarawih
Dinamakan salat tarawih karena setiap selesai dua salam (empat rakaat) dianjurkan istirahat sejenak.
Dalam kitab Al-Muwatha’, Imam Malik menuturkan mengenai jumlah rakaat salat tarawih.
Yakni pada masa Umar, salat tarawih dilakukan sejumlah 23 rakaat.
Yaitu 20 rakaat salat tarawih dan 3 rakaat salat witir.
Salat tarawih dilaksanakan 20 rakaat dengan 10 kali salam, dalam bilangan 2 rakaat.
Pada prakteknya di Indonesia, kalangan umat islam juga ada yang melakukan sejumlah 11 rakaat,
yaitu 8 rakaat salat tarawih dan 3 rakaat sholat witir.
Tentu perbedaan seperti ini tidak perlu diruncingkan dan dipermasalahkan.(*)

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Ternyata Inilah 30 Keutamaan Shalat
Tarawih, Rugi Jika Ditinggalkan, Sudah Tahu
Niatnya?, http://makassar.tribunnews.com/2018/05/17/ternyata-inilah-30-keutamaan-shalat-
tarawih-rugi-jika-ditinggalkan-sudah-tahu-niatnya?page=all.

Editor: Edi Sumardi

Anda mungkin juga menyukai