Pekerjaannya meliputi:
- PEKERJAAN PENDAHULUAN
- PEKERJAAN BONGKARAN
- PEKERJAAN PANEL
- PEKERJAAN FEEDER ARUS KUAT
- ELEKTRIKAL ARUS KUAT DAN ARUS LEMAH LANTAI. 1
- ELEKTRIKAL ARUS KUAT DAN ARUS LEMAH LANTAI M1
- ELEKTRIKAL ARUS KUAT DAN ARUS LEMAH LANTAI. M2
- ELEKTRIKAL ARUS KUAT DAN ARUS LEMAH LANTAI. 2
- ELEKTRIKAL ARUS KUAT DAN ARUS LEMAH LANTAI. 3
- ELEKTRIKAL ARUS KUAT DAN ARUS LEMAH LANTAI. 4
- ELEKTRIKAL ARUS KUAT DAN ARUS LEMAH LANTAI. 5
- ELEKTRIKAL ARUS KUAT DAN ARUS LEMAH LANTAI. 6
- ELEKTRIKAL ARUS KUAT DAN ARUS LEMAH LANTAI. 7
- ELEKTRIKAL ARUS KUAT DAN ARUS LEMAH LANTAI. 1
- PEKERJAAN KABEL TRAY
- PEKERJAAN PLAFOND
PEKERJAAN PERSIAPAN
A. Listrik Kerja
B. Pembuatan Shop Drawing
C. Setting, Mobilisasi, Demobilisasi
D. Pekerjaan Pembongkaran Panel Eksisting
E. Pekerjaan Pengamanan Barang Barang,Lemari, Meja dan Kursi Akibat Dari pekerjaan
Pembongkaran Dan Pemasangan
F. Pekerjaan Perapihan dan Pembersihan setelah pekerjaan selesai
B. PEKERJAAN BONGKARAN
METODE PEMASANGAN
2. Sambungan harus menggunakan klem / isolasi kabel supaya terlindung dengan baik
sehingga tidak tersentuh atau menggunakan lasdop dan ditempatkan pada Te Dos.
3. Lekukan/belokan pipa harus beradius > 3 kali diameter pipa dan harus rata (untuk
memudahkan penarikan kabel).
4. Jaringan arde harus dipasang tersendiri / terpisah dengan arde penangkal petir.
– tidak boleh ada sambungan
– dihubungkan dengan elektroda pentanahan
– ditanam sampai minimal mencapai air tanah
5. Pada hantaran di atas langit-langit, harus diklem pada bagian bawah plat / balok atau
pada rangka langit-langit.
6. Untuk hantaran/tarikan kabel yang menyusur dinding bata/beton pada shaft harus
diklem atau dengan papan dan kabeltrey bila jaringan terlalu rumit (banyak).
7. Stop kontak dan saklar. Pemasangan stop kontak setinggi > 40 cm dari lantai, saklar
dipasang setinggi 150 cm dari lantai (bila tidak ditentukan spesifikasinya).
Pemasangan stop kontak dan saklar harus rata dengan dinding.
8. Box / kotak Panel bodynya harus diarde, untuk menghindari adanya arus.
A
START
PERSETUJUAN KONSULTAN
PENGAWAS / OWNER PEMASANGAN KABEL LADDER SETIAP
LANTAI LENGKAP ACCESSORIES SESUAI
SHOP DRAWING APPROVEL
ORDER :
KABEL LADDER DAN MATERIAL
SUPPORT SERTA HANGER LENGKAP PEMASANGAN KABEL
ACCESSORIES LADDER
ANG SHAFT
PENGAJUAN
MATERIAL & SHOP PENARIKAN KABEL INSTALASI
DRAWING PENERANGAN DAN STOP KONTAK SESUAI
SHOP DRAWING APPROVEL
TEST MEGER SELURUH INSTALASI
PENERANGAN DAN STOP KONTAK
PERBAIKAN
PERSETUJUAN
KONSULTAN
PENGAWAS / OWNER
PEMASANGAN LAMPU-LAMPU DAN
STOP KONTAK DAN SAKELAR SESUAI
SHOP DRAWING APPROVEL
ORDER :
LAMPU- LAMPU DAN MATERIAL
INSTALASI LENGKAP
ACCESSORIES
TESTING
COMMISSIONING
SELURUH INSTALASI
LISTRIK
KIRIM KEPROYEK
PERBAIKAN
A
SERAH TERIMA SELESAI
INSTALASI INDOOR
Sambungan kabel hanya boleh pada tee dos dan dengan las dop
1. Sakelar dinding
Sakelar biasa harus dari type untuk pemasangan rata dinding, mempunyai rating 250 Volts 10 Amp
dari jenis single gang atau double gang atau multiple gangs (grid switches). Semua sakelar dinding
dipasang 150 cm dari lantai.
1. Kabel instalasi
Pada umumnya kabel instalasi penerangan dan instalasi kotak kontak harus kabel inti tembaga dengan
insulasi PVC, satu inti atau lebih (NYA atau NYM)
Kabel harus mempunyai penampang minimum 2.5 mm2.
Kode warna kabel harus mengikuti ketentuan dalam PUIL, sebagai berikut :
* Fasa 1 : Merah.
* Fasa 2 : Kuning.
* Fasa 3 : Hitam.
* Netral : Biru.
* Tanah (ground) : Hijau – Kuning
1. Pipa instalasi pelindung kabel
Pipa instalasi pelindung kabel yang dipakai adalah pipa conduit khusus untuk instalasi listrik, pipa,
elbow, socket junction box dan accessories lainya yaitu pipa flexible harus dipasang untuk melindungi
kabel antara junction box dan armatur lampu.
Semua instalasi kabel yang ada berada dalam pipa pelindung.
1. Pemasangan
1. Lampu – lampu
* Semua fixture penerangan dan perlengkapan-perlengkapan harus dipasang oleh tukang-tukang
yang berpengalaman dengan cara yang benar dan disetujui pengawas seperti yang ditunjukkan dalam
gambar.
* Pada daerah yang tidak memakai ceiling pemasangan lampu menempel pada kanal yang
dipasang lengkap dengan penggantungnya.
* Pada waktu pemeriksaan akhir semua “fixture” dan perlengkapan harus sudah siap menyala.
Bebas dari cacat. Semua fixtures dan perlengkapan harus bersih bebas dari debu, plastes dan lain lain.
Semua reflector, kaca, panel pinggir atau bagian-bagian lain yang rusak sebelum pemeriksaan akhir
harus diganti oleh pemborong tanpa biaya tambahan.
1. Sakelar dan Stop kontak
Kecuali tercatat atau dipersyaratkan lain, tinggi pemasangan kotak sekelar dinding, harus 150 cm.
Dimana ada lebih dari lima sekelar dinding atau stop kontak ditunjuk pada tempat yang sama, maka
dua deret kotak tunggal, ganda atau “multigang” sesuai dengan kebutuhan harus dipasang satu diatas
yang lain, dan titik tengah deretan-deretan tersebut harus berada 1.50 m diatas permukaan lantai.
Kotak kontak outlet dekat pintu atau jendela harus dipasang ± 20 cm dari pinggir kusen pada sisi
kunci seperti ditunjukkan dalam gambar-gambar arsitektur, kecuali ditunjukkan lain oleh pengawas.
* Pemeriksaan secara visual (appearance inspection) terhadap kelengkapan peralatan, apakah
sudah sesuai dengan yang dimaksud.
* Pemeriksaan fungsi kerja dan kekuatan mekanis dari peralatan.
* Pengujian sambungan-sambungan.
* Pengujian tahanan isolasi.
* Pengujian pentanahan.
* Pengujian pemberian tegangan.
Macam-Macam Instalasi
Dalam sistim kelistrikan dikenal dua macam sistim instalasi antara lain :
1. Instalasi Dalam yaitu instalasi dalam adalah instalasi yang digunakan untuk
pelayanan tenaga listrik yang terpasang di dalam gedung–gedung seperti perumahan
yang mendapatkan supplai tenaga listrik dari instalasi jaringan luar.
2. Instalasi Luar yaitu instalasi listrik yang dipasang diluar bangunan seperti penyalur
tenaga listrik dari jaringan distribusi ke konsumen. Instalasi luar ada dua macam yaitu
jaringan tegangan menengah (JTM) dan jaringan tegangan rendah (JTR).
Jaringan tegangan menengah adalah instalasi listrik penyalur tenaga listrik
yang berawal dari gardu induk sampai ke trafo distribusi. Tingkat tegangan
saluran primer (saluran tegangan menengah) yang umumnya dipakai di
Indonesia adalah tegangan 20 KV.
Jaringan tegangan rendah adalah instalasi listrik jaringan distribusi sekunder,
dimana jaringan distribusi tersebut langsung terhubung ke Kwh meter
konsumen. Tingkat tegangan rendah saluran sekunder (saluran tegangan
rendah) yang umum dipakai di Indonesia adalah tegangan 380/220 Volt.
Adapun jenis instalasi terbagi atas
1. Instalasi Penerangan
2. Instalasi Daya
Instalasi Daya
Instalasi daya merupakan instalasi listrik yang menggunakan tenaga listrik untuk
melayani mesin-mesin listrik seperti pada motor-motor listrik, pendingin ruangan, lift dan
lain-lain. Adapun peralatan-peralatan yang digunakan pada instalasi daya antara lain :
a. Pengaman
b. Penghantar
c. Kontak-kontak
d. Tombol tekan
e. Kontaktor
f. Panel
Instalasi Penerangan
Instalasi penerangan adalah instalasi listrik yang khusus dipergunakan untuk melayani
beban penerangan. Untuk pencahayaan suatu ruangan didasarkan pada fungsi daripada
ruangan tersebut. Kebutuhan peralatan instalasi penerangan antara lain sebagai berikut :
a. Lampu penerangan
b. Saklar
c. Kontak-kontak
d. Pipa
e. Penghantar
f. Pengaman
g. Kotak sambung
h. Panel hubung bagi (PHB)
i. Fitting
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam pemasangan instalasi gedung
bertingkat sebagai berikut :
A. Penghantar
Penghantar adalah bahan yang digunakan untuk menghubungkan suatu titik ketitik
yang lain. Penghantar yang digunakan untuk instalasi listrik adalah berupa kawat berisolasi
atau kabel. Jenis penghantar yang lazim digunakan adalah tembaga dan aluminium.
1. Kabel Tembaga
Tembaga yang digunakan untuk penghantar pada umumnya tembaga elektrostatis
dengan kemurnian 99,5 %. Tahanan jenis (ñ) yang telah dijadikan standar
internasional sama dengan 0,017241 Ohm mm2/m pada suhu 200 C.
2. Kabel Aluminium
Aluminium untuk beban penghantar harus pula aluminium murni, yaitu dengan
kemurnian sekurang – kurangnya 99,5 %, juga dengan tahanan jenis tidak boleh
melebihi 0,028264 Ohm mm2/m pada suhu 20o C. berat aluminium jauh lebih
ringan dibanding berat tembaga.
3. Rel ( busbar )
Rel mempunyai sifat kaku dan merupakan penghantar pejal yang dibuat dari
berbagai bentuk seperti segi empat, batang, pipa persegi maupun berongga. Rel
dapat dipasang sebagai penghantar tunggal (satu rel perfasa) atau berbagai
penghantar ganda yakni dua rel atau lebih perfasa.
Aluminium lebih ringan dibanding tembaga, namun kekuatan tarik aluminium lebih
kecil dibanding kekuatan tarik tembaga. Untuk itu penghantar aluminium yang ukurannya
besar dan pemasangannya direntangkan memerlukan penguat baja atau paduan aluminium
pada bagian tengahnya.
Ukuran luas penampang penghantar dan jenis penghantar yang dipasang dalam suatu
instalasi penerangan maupun instalasi daya ditentukan berdasarkan :
1. Kemampuan Hantar Arus (KHA) dari penghantar.
5. Kemungkinan perluasan.
Dalam suatu instalasi baik instalasi daya maupun instalasi penerangan digunakan
berbagai jenis kabel, antara lain :
1. Kabel NYM
Kabel NYM adalah penghantar yang terbuat dari tembaga polos berisolasi PVC, yang
uratnya satu hingga lima. Kalau lebih dari satu, urat-uratnya dibelit menjadi satu dan
kemudian diberi lapisan pembungkus inti dari karet atau plastik lunak supaya bentuknya
menjadi bulat. Lapisan pembungkus inti harus lunak, supaya mudah dikupas pada waktu
pemasangan. Sesudah itu baru diberi selubung PVC berwarna putih. Untuk pemasangan
kabel NYM berlaku ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
1. NYM boleh dipasang langsung menempel pada plesteran atau kayu atau ditanam
langsung pada plesteran, juga diruang lembab atau basah, ditempat kerja atau
gudang dengan bahaya ledakan atau kebakaran.
2. NYM boleh juga dipasang langsung pada bagian-bagian lain dari ruangan
konstruksi, rangka dan sebagainya, asalkan cara pemasangannya tidak merusak
selubung luar kabelnya.
3. NYM tidak boleh dipasang langsung dalam tanah.
2. Kabel NYY
Pada prinsipnya susunan kabel NYY sama dengan susunan kabel NYM. Hanya saja
tebal isolasi dan tebal luarnya serta jenis kompon PVC yang digunakan berbeda. Warna
selubung luarnya hitam, uratnya juga dapat berjumlah satu sampai lima. Kabel NYY banyak
digunakan untuk instalasi industri didalam gedung maupun dialam terbuka, disaluran kabel
dan didalam lemari hubung bagi, apabila diperkirakan tidak ada gangguan mekanis. NYY
juga dapat ditanam dalam tanah, asalkan diberi pelindung secukupnya terhadap kemungkinan
terjadinya kerusakan mekanis.
3. Kabel NYFGbY
Untuk melindungi perisai dari korosi, kabelnya diberi selubung luar PVC berwarna
hitam. Perisai dan kawat baja itu juga berfungsi sebagai pelindung elektrostatis yang baik,
kerena kabel ini kurang fleksibel, kawat baja pipih ini tidak dapat digunakan perisai kabel
ukuran kecil.
Yang dimaksud dengan kemampuan hantar arus adalah kemampuan dari suatu
penghantar untuk mengalirkan nilai arus secara terus menerus pada kondisi tertentu, tanpa
menimbulkan perubahan suhu yang melebihi ketentuan.
Berdasarkan PUIL 2000 nomor 7.3 mengenai pembebanan penghantar, setiap
penghantar harus mempunyai kemampuan hantar arus tidak kurang sama dengan arus yang
akan mengalir melaluinya, yaitu yang ditentukan dengan arus maksimum yang dihitung atau
ditaksir. Dengan kata lain KHA maksimum lebih besar atau sama dengan daripada arus
maksimum.
I maks = 1,25 × In
In = S/V
FK = FKt × FKp
Dimana :
In = Arus nominal
S = Daya aktif
V = Tegangan
I maks = I sebenarnya
FK = Faktor Koreksi
1. Perhitungan untuk 3Ø
P
I n= .................................................................. (1)
√ 3 × V ¿ ×cos ∅
atau
S
I n= ............................................................................ (2)
√3 × V ¿
2. Perhitungan untuk 1Ø
P
I n= ......................................................................... (3)
V ln × cos ∅
atau
S
I n= .................................................................................... (4)
V ln
Dimana :
In = Arus nominal
Jatuh Tegangan
Yang dimaksud dengan jatuh tegangan atau rugi tegangan adalah tegangan yang
hilang pada penghantar pada saat arus mengalir atau selisih antara tegangan ujung pengirim
dan tegangan ujung penerima.
Makin besar arus dan tahanan pada penghantar, makin besar pula tegangan yang
terjadi. Menurut PUIL 1987 Pasal 412.A.5 susut tegangan antara hubung bagi utama pada
setiap titik beban tidak boleh melebihi 5% dari tegangan pada panel hubung bagi utama.
Jatuh tegangan penghantar dapat dihitung dengan persamaan :
V =I × R ......................................................................................... (5)
L
R=ρ ........................................................................................... (6)
A
Dimana :
Adanya perbedaan temperatur dari suatu tempat juga menyebabkan adanya perbedaan
kemampuan hantar arus dari penghantar, dimana untuk temperature sekitar yang berbeda,
maka kemampuan hantar arusnya dipengaharui oleh faktor koreksi temperatur.
Cara penempatan penghantar pada suatu instalasi ada beberapa macam, baik secara
berkelompok maupun tunggal, terbungkus ataupun telanjang. Yang mana penghantar tersebut
dapat dipasang langsung pada, di dalam, di bawah plesteran, atau dalam ruangan, bangunan,
konstruksi, rangka, tanah, udara dan sebagainya, asalkan lapisan pelindungnya tidak menjadi
rusak karena cara pemasangan (tergenjet, sobek) dan jika dipasang dalam beton harus
menggunakan pipa instalasi yang memenuhi syarat.
Pemasangan penghantar pada pipa instalasi tidak boleh ada sambungan penghantar.
Penyambungan suatu penghantar harus dilakukan pada kotak sambung atau kotak cabang
yang diperuntukkan bagi maksud tersebut. Untuk kabel yang berbentuk pipih (NYIFY) tidak
boleh dipasang pada bahan yang mudah terbakar, menumpukkan kabel, dipasang pada
ruangan yang terbuat dari kayu dan hanya boleh terpasang pada ruangan kering dan di bawah
plesteran kecuali di dalam rongga pada loteng dan dinding terbuat dari beton, batu atau bahan
lain yang tidak dapat terbakar.
Untuk kabel telanjang hanya boleh dipasang dengan menggunakan isolator yang
berkonstruksi baik dan tepat, baik dipandang dari segi beban mekanis maupun elektris,
kecuali untuk pembumian pada ruang domestik perumahan. Jarak antara penghantar telanjang
dan dinding, serta bagian bangunan konstruksi rangka harus sekurang-kurangnya 5 cm.
B. Sakelar
Sakelar digunakan untuk memutuskan dan menghubungkan rangkaian listrik. Macam
dan jenis saklar ini bermacam-macam dimana masing-masing disesuaikan dengan
penggunaanya artinya saklar yang biasa dipakai sehari-hari seperti yang terdapat pada
perumahan , sekolah, gedung, dan sebagainya. Setiap saklar yang melayani setiap sirkit
utama atau sirkit cabang mempunyai arus nominal tidak kurang dari kerbutuhan maksimum
dari bagian instalasi yang dilayani sirkit yang bersangkutan, disamping itu arus nominal
saklar, masuk arus mempunyai syarat tidak kurang dari 10 A dan tidak kurang dari kebutuhan
maksimum dari sirkit.
Adapun cara pengoperasiannya adalah dengan menghubungkan dan memutuskan
rangkaian listrimk tersebut ada kalanya saklar tersebut sebagai saklar beban karena memiliki
pemutus sesaat. Pada saat saklr membuka untuk memutuskan rangkaian sebuah penggas akan
direnggangkan. Pegas ini akan menggerakkan kontak-kontak sakelar sehingga dapat
memutuskan rangkaian dalam waktu yang sangat pendek, jadi kecepatan pemutusnya tidak
tergantung pada pegasnya. Pada umumya, sakelar dibuat dari bahan-bahan semacam ebonite
atau PVC keras dengan warna hitam, coklat tua, atau putih.
Dalam pemasangannya, sakelar ada yang diletakkan pada posisi didalam tembok dan
ada juga diluar tembok. Menurut penggunaanya, sakelar terbagi dalam beberapa jenis yaitu:
saklar deret, system tunggal, system dua kutub, system tukar, system silang, dan sebagainya,
akan tetapi dalam praktek bengkel sakelar yang digunakan adalah :
1. Sakelar Tunggal
2. Sakelar Tukar
Selain disebut sakelar tukar umumnya disebut juga saklar dua arah atau saklar hotel
atau system pengaturan saklar dua arah yang memastikan untuk menghidupkan dan
mematikan rangkaian dari satu pemakai atau dapat dilakukan didua tempat terpisah, dalam
system ini pengaturan saklar tukar lampu penerangan dihubungkan seri dengan kedua saklar
tukar dimana kawat penghubungnya bisa disebut dengan kawat penghantar penghubung.
Terminal ”P” dari salah satu saklar dua arah dihubungkan padaterminal aktif. “P” pada dari
saklar lainnya dihubungkan kelampu penerangan oleh penghantar saklar.
Gambar sakelar tukar
Saklar tukar adalah saklar yang yang dapat digunakan untuk menghidupkan dan
mematikan lampu dari tempat yang berbeda. Instalasi saklar tukar adalah penggunaan dua
buah saklar untuk meyalakan dan menghidupkan satu buah lampu dengan cara bergantian.
Rangkaian instalasi penerangan yang menggunakan saklar tukar banyak dijumpai di hotel-
hotel atau di rumah penginapan maupun di lorong-lorong yang panjang. Sehingga saklar
tukar ini dikenal juga sebagai saklar hotel maupun saklar lorong. Tujuan dari penggunaan ini
ialah untuk efisiensi waktu dan tenaga karena penggunaan saklar ini sangat praktis.
Prinsip kerja rangkaian di atas adalah, lampu akan menyala jika kedua saklar berada
pada posisi yang sama, misal posisi saklar berada dibagian kontak atas semua atau kontak
bawah semua. Dapat dilihat dari rangkaian diatas. Sedangkan lampu akan padam jika posisi
saklar berbeda tempat, misal satu saklar berada di kontak atas dan satu lainnya di kontak
bawah atau sebaliknya. Konsep inilah yang menyebabkan saklar bisa dihidupkan maupun
dimatikan dari arah bergantian.
3. Sakelar Tuas
TPDT atau saklar engkol merupakan komponen saklar yang banyak digunakan pada
instalasi tenaga. Biasanya digunakan untuk pengoperasian dua saluran listrik yaitu dari
supplay PLN dan dari supplay Generator atau pembangkit sendiri. Saklar ini digunakan pada
system 3 fase karena memiliki tiga terminal pada setiap partisinya, saklar ini memiliki dua
arah yaitu pada posisi 1,0,II. Supplay untuk penerangan dipasang pada posisi tengah (0) dan
yang lainnya (Idan II) dari sumber tegangan.
C. Stop Kontak
Stop kontak merupakan salah satu komponen instalasi listrik yang berfungsi sebagai
terminal penghubung antara steker demngan PLN, tipe dan jenis stop kontak bermacam-
macam antara lain ada yang ditan am dalam tembok (IB) dan di luar tembok (OB).
Bentuknya bermacam-macam ada yang bulat dan ada juga yang berbentuk persegi.
Terminal pada stop kotak ada tiga jaluar yaitu untuk jalur positif, untuk jaur negative
dan untuk jalur pentanahan. ((grounding). dengan perkembangan zaman stop kontak ada yang
dilengkapi dengan lampu tanda sekering.
D. Fiting
Fitting adalah suatu alat untuk menghubungkan lampu dengan kawat-kawat jaringan
listrik secara aman. Sambungan lampu dengan kawat-kawat jaringan listrik harus dilakukan
secara aman dan untuk menciptakan keamanan pada pemasangan lampu dapat menggunakan
fitting.
1. Sistem ulir (puntikr) yang biasanya digunakan pada lampu-lampu rumah dan
penerangan jalan.
2. Sistem tekan yang biasanya digunakan untuk lampu hias, lampu mobil dan
sebagainya yang umumnya brukuran kecil / berdaya kecil.
E. Lampu
Lampu merupakan komponen yang mengeluarkan dan memberikan sumber cahaya untuk
penerangan. Jenis lampu yang digunakan untuk praktek bengkel adalah lampu pijar, lampu
TL dan lampu tanda.
1. Lampu Pijar
Lampu pijar merupakan lampu yang menghasilkan cahaya dengan cara memanaskan
serabut pijar (filamen). Serabut pijar adalah kawat logam halus yang mempunyai hambatan
terhadap arus yang mengalir. Didalam serabut pijar inilah tenaga listrik diubah menjadi panas
dan cahaya.
Bola lampu dibuat dari kaca yang jernih, udaranya telah diambil dari bola sedemikian
rupa hingga tinggal menghabiskan bola lampu hampa udara tanpa terdapat zat asam lagi.
Keadaan seperti ini akan mencegah filamen terbakar habis.
Jika bola lampu diisi dengan gas argon, maka gas argon itu akan mencegah filamen
menguap. Filamen yang menyala didalam tempat yang diisi gas argon suhunya menjadi lebih
tinggi, sehingga akan lebih banyak menghasilkan cahaya. Untuk membaurkan cahaya yang
kuat dan berpusat pada serabut pijar, banyak lampu-lampu yang dibuat dari kaca buram
seperti kaca putih susu atau kaca berwarna. Jenis lampu ini biasanya dipilih dengan alasan
untuk hiasan, misalnya untuk lampu lantai, lampu meja, lampu taman, atau lampu dinding.
2. Lampu TL
Gambar Armatur Lampu TL
F. Pipa Instalasi
Pipa instalasi mempunyai fungsi sebagai pelindung terhadap kawat hantar, dengan
jalan memasukan kabel kedalaman pipa agar terlindungi. Pipa yang sering digunakan berupa
pipa paralon yang terbuat dari plastic PVC. Pemasangannya bisa didalam tembok dan diluar
tembok. Hal ini dimaksudkan agar isolasi hantaran terlindungi dengan baik dan lebih
mempunyai daya tahan (awet). Selain itu jenis pipa union sering digunakan pipa in I terbuat
dari pelat besi yang cukup ringan dan mudah untuk dibengkokkan.
Pipa union lebih kuat dari pipa PVC, tetapi pipa union lebih kuat atau jarang
digunakan dari pada pipa PVC, selain itu harganya murah juga ringan serta tahan terhadap
udara lembab, bahkan terlepas dari kemungkinan terjadinya hubung singkat.
Setiap pipa akhirnya memiliki panjang sekitar 4m, jumlah kabel yang boleh dimasukkan
kedalam pipa tergantung pada diameter kabel.
Penggunaan pupa PVC memiliki keuntungan yakni daya isolasinya baik sehingga
mengurangi kemungkinan gangguan tanah, tahan hamper semua bahan kimia, tidak
menjalarkan nyala api dan mudah penggunaanya. Kelemahan pipa ini adalah tidak dapat
digunakan pada suhu kerja normal diatas 600 C. Selain itu ditempat yang diperlukan pipa
PVC harus diberi perlindungan dari kerusakan mekanis, misalnya pada tempat-tempat
penembusan lantai. Syarat umum pipa instalasi adalah harus cukup tahan terhadap tekanan
mekanis, tahanan panas dan lembab serta tidak menjelas kan panas api, selain itu permukaan
luar dan dalm pip harus licin dan rapi.
Keuntungan pipa adalah boleh dihubungkan dengan tanah yang sangat penting untuk
keamanan seperti halnya dalam bengkel konstruksi. Tetapi ada juga, oleh karena sambungan
tidak tepat untuk menganggap suatu pipa sekrup yang dihubungkan dengan tanah sebagai
pengaman yang sempurna untuk mencegah bahaya penyinggungan.
Klem, digunakan sebagai penahan pipa agar melekat kedinding atau langit-langit dan
juga sebagai penahan kontak sambungan , saklar, stop kontak , dan lain-lain. yang ditetapkan
antara klem dengan komponen yang lain adalah 10 cm, jarak klem dengan klem adalah 80-
100 cm sedangkan untuk meninggikan pipa maka digunakan pelana yang dipasang serangkai
dengan klem pipa. Ukuran klem yang digunakan disesuaikan dengan ukuran pipa yang
dipakai.
Elbow, digunakan untuk pemasangan pipa pada belokan-belokan dinding, ukurannya
disesuaikan dengan ukuran pipa yang dipakai bahan elbow terbuat dari besi atau union dan
ada juga yang terbuat dari plastic PVC.
G. Kotak Sambungan
Penyambungan atau percabangan hantaran listrik pada instalasi dengan pipa harus
dilakukan dalam kontak sambungan, hal ini dimaksudkan untuk melindungi sambungan atau
percabangan hantaran dari gangguan yang membahayakan. Pada umumnya bentuk
sambungan yang digunakan pada kontak sambungan ekor babi (pig tail), kemudian setiap
sambungan ditutup dengan lasdop setelah diisolasi. Selain itu pada hantaran lurus memanjang
perlu dipasang kontak sambung lurus setiap panjang tertentu penarik kabel unyuk
memudahkan penarikan hantaran. Pada kontak tarik ini apabila tidak terpaksa hataran tidak
boleh dipotong untuk kemudian disambungkan lagi.
H. Pengaman
Pengaman adalah suatu peralatan yang digunakan pada instalasi listrik yang berfungsi
untuk melindungi manusia atau peralatan yang tersambung pada instalasi itu jika terjadi arus
gangguan akibat dari keadaan yang tidak normal.
Pemilihan pengaman yang baik adalah apabila dalam suatu instalasi listrik terjadi
suatu gangguan, maka hanya pengaman yang paling dekat dengan gangguan itu saja yang
bereaksi. Arus nominal dari pengaman tidak boleh melebihi kemampuan hantar arus dari
penghantar dari tempat yang dilindungi, kecuali bila tidak terdapat pengaman yang
mempunyai arus nominal sama dengan kemampuan hantar arus penghantar, maka dapat
digunakan pengaman yang lebih besar atau setingkat.
Adapun pengaman yang digunakan dalam suatu sistem kelistrikan antara lain :
Panel hubung bagi adalah kotak yang terbuat dari bahan yang tidak mudah terbakar,
tahan lembab dan kokoh dimana tempat meletakkan dan pemasangan dari peralatan-peralatan
seperti penghantar, MCB, MCCB, NFB, TOR., busbar, panel indikator dan lain sebagainya.
Instalasi-instalasi kecil hanya memiliki satu perlengkapan hubung bagi, yaitu dipasang di
dekat alat ukur PLN atau KWh.
Panel hubung bagi terbuat dari bahan yang tidak mudah terbakar, tahan lembab dan
kokoh. Instalasi-instalasi kecil hanya memiliki satu perlengkapan hubung bagi, yaitu
dipasang di dekat alat ukur PLN. Instalasi konsumen dimulai sesudah alat ukur ini.
Pada saluran masuk suatu perlengkapan hubung bagi yang berdiri sendiri, harus ada
sekurang-kurangnya satu saklar. Kemampuan hantar arus saklar masuk ini harus sekurang-
kurangnya sama dengan arus nominal pengamannya.
J. Kontaktor
1. Tang Pengupas
Berfungsi untuk mengupas kabel atau kawat penghantar yang akan digunakan
untuk penyambungan.
2. Tang Buaya
Gambar Tang Buaya
3. Tang Pemotong
Berfungsi untuk memotong kabel atau kawat penghantar dengan ukuran sesuai
dengan benda kerja.
4. Tang Kombinasi
Berfungsi untuk menjepit, memotong dan memuntir benda yang akan dikerjakan seperti
kabel atau kawat yang digunakan pada instalasi penerangan.
5. Tang Pembulat
Gambar Tang Pembulat
Berfungsi untuk membulatkan kabel atau kawat penghantar misalkan pembuatan mata itik.
Berfungsi untuk memutar atau mengencangkan dan mengendurkan skrup / baut yang
digunakan untuk menempelkan benda pada papan kerja.
7. Ragum
Digunakan untuk menjepit benda kerja agar lebih mudah dalam melaksanakan kerja
terhadap benda kerja, kalau pada instalasi digunakan untuk meluruskan kabel.
8. Mistar Baja.
Mistar baja yaitu alat yang digunakan untuk mengukur benda kerja dengan
menunjukkan perbandingan langsung antara pengukur dengan benda kerja yang diukur.
Alat ini terbuat dari bahan baja putih halus dan luntur serta anti karat. Guna kelenturan
mistar adalah untuk memudahkan mengukur panjang benda yang lengkung.
INSTALASI PENERANGAN
Instalasi listrik merupakan suatu rangkaian dari peralatan listrik yang saling
berhubungan antar satu dengan yang lain, dan berada dalam satu lingkup system ketenaga
listrikan.Instalasi listrik yang lebih baik adalah instalasi yang aman bagi manusia dan akrab
dengan lingkungan sekitarnya.
Mengingat bahwa listrik dapat pula membahayakan manusia dan dapat menimbulkan
dampak negative terhadap lingkungan, maka selalu diupayakan agar tenaga listrik yang
didistribusikan dapat dilaksanakan secara:
a. Aman bagi manusia dan peralatan
b. Handal dalam arti mampu menyalurkan energy listrik dengan baik bagi
konsumen.
Sistem Penerangan
Tidak selalu cahaya dari suatu sumber cahaya dipancarkan langsung ke suatu objek
penerangan atau bidang kerja. Menurut IES terdapat 5 klasifikasi system pancaran cahaya
dari sumber cahaya yaitu:
kp = Koefisien pemakaian
Pada metode ini dibagi menjadi 3 daerah ruang, yaitu: daerah ruang langit-langit,
daerah ruang kamar dan daerah ruang lantai. Langkah perhitungannya sebagai berikut:
1. Daerah ruang langit-langit adalah ruang antara sumber penerangan dengan langit-
langit, daerah ruang lantai adalah ruang antara lantai dengan bidang kerja,
sedangkan daerah ruang kamar adalah ruang antara bidang kerja dengan sumber
penerangan.
Lampu
trll
trk
Bidang
kerja
trl
Bangunan publik adalah bangunan yang digunakan oleh masyrakat umum seperti
hotel, rumah sakit, arena olah raga dan pusat perbelanjaan. Ruang medis di suatu rumah sakit
dikategorikan menjadi 3, yaitu:
1. Kategori 1 meliputi ruang fisoterapi, perawatan, hidroterapi, ruang praktek dokter
umum dan gigi,pemeriksaan angiografi dan dialisa.
2. Kategori 1E meliputi ruang pembedahan kecil, ruang bersalin, bedah rawat jalan, dan
pemeriksaan intensif.
3. Kategori 2E meliputi ruang persiapan bedah, bedah, pemulihan, bedah gips,
kateterisasi jantung dan bersalin klinis.
Kuat penerangan untuk meja operasi di rumah sakit distandarkan 10,000 hingga
50,000 lx, sedangkan untuk ruang terapi 1000 lx, 100 lx untuk sal, untuk koridor sekitar
ruang pasien 3-5 lx, dan lampu tidur 0.1 lx. Khusus untuk penerangan ruang operasi
disiapkan Genset cadangan sebagai catu daya pengganti khusus (CDPK) atau UPS dengan
maksud agar sumber listrik untuk ruang operasi tidak terputus walaupun terjadi gangguan
suplai listrik dari perusahaan listrik.
Penjelasan dibawah ini merupakan cara pemasangan instalasi listrik pada rumah
bertingkat. Hal tersebut dikarenakan banyak sekali instalasi listrik rumah bertingkat yang
sangat susah dalam memperbaikinya. Banyak sekali ditemui titik percabangan instalasi
maupun pipa instalasinya ditanam langsung dalam beton. Alasannya supaya tidak terganggu
dari hal-hal yang dapat merusak instalasi tersebut. Hal tersebut tentu saja ada benarnya, akan
tetapi perlu diingat bahwa lantai beton tempat menaruh saluran instalasi akan sedikit banyak
mempengaruhi kekuatan betonnya. Hal tersebut dikarenakan adanya rongga didalamnya yang
berasal dari pipa instalasi yang ditanam dan rata2 pipa yang ditanam berupa peralon PVC .
Apabila pemasangan instalasinya tidak benar akan mengakibatkan kesusahan dalam
memperbaiki maupun jika akan dilakukan penggantian kabel instalasi. Mengapa demikian..?
Yang pertama adalah jika suatu hal dalam menanam pipa instalasi terjadi kebocoran
pada pipa (ketika berlangsungnya proses pengecoran) maka akan mengakibatkan
campuran beton masuk kedalamnya sehingga pada akhirnya pipa instalasi tersebut
menjadi buntu alias tersumbat.
Yang kedua adalah jika sampai titik percabangan juga ditanam pada beton.
Sebaiknya instalasi terbagi menjadi group instalasi yang berbeda untuk tiap lantai.
Jalur pembagian group dari kotak pengaman untuk lantai atas(lantai 2,3,dst.) dapat
diletakkan disisi luar tembok rumah ataupun didalam tembok itu sendiri. Jika
diletakkan disisi luar tembok rumah, pastikan jalur tersebut terlindungi dengan baik.
Anda bisa menggunakan pipa peralon atau bahan lainnya yang tahan terhadap
perubahan cuaca dan yang terpenting harus kedap air. Gambar ilustrasinya baik di
luar maupun didalam tembok terlihat seperti gambar dibawah ini.
Usahakan pipa instalasi tidak tertanam didalam beton apalagi titik sambungnya.
Jikapun ada sebaiknya hanya pipa instalasi untuk saluran menuju lampu penerangan,
itupun juga jangan dicabangkan didalam beton jika lampu penerangan tersebut
dipasang paralel dengan lampu lainnya. Kita ambil contoh denah sederhana dibawah
ini :
maka ilustrasi gambar realisasi pemasangan yang tampak dari depan akan terlihat
seperti gambar dibawah ini:
dan jika dilihat dari samping maka kotak sambung 1 atau kotak sambung 2 yang
menuju lampu akan terlihat seperti gambar dibawah ini :
Perlu di ingat, pastikan pipa instalasi yang akan ditanam dalam beton harus benar-
benar tertutup rapat alias tidak ada kebocoran, terutama pada daerah sambungan pipa.
Gunakan isolasi pada sambungan pipa untuk lebih melindungi dari kebocoran.
ALAT DAN BAHAN
Instalasi Penerangan
Adapun bahan yang digunakan pada praktek instalasi Gedung 3 Tingkat ini adalah :
a. Box panel
b. Kotak hubung
c. MCB 1 Phasa
d. MCB 3 phasa
e. Line-up Conector
f. Lampu Pijar
g. Fitting
h. Sakelar Tunggal
i. Sakelar Seri
j. Sakelar Bel
k. Stop Kontak 1 Phasa
l. Tekong
m. Kabel NYA
LANGKAH KERJA
PEKERJAAN ELEKTRONIKA
Yang dimaksud pekerjaan Fire Alarm Telpon dan Sound System adalah pekerjaan
pemasangan instalasi sistem deteksi dini untuk kebakaran dalam gedung dan sistem
komunikasi dengan orang lain
a. Proses Pelaksanaan.
a.1. Handling.
Untuk material – material fire alarm, telpon dan Soun System (conduit, kabel,
klem), karena dimensinya tidak terlalu besar dan tidak terlalu berat maka untuk
pekerjaan yang dekat dengan gudang, pengangkutannya dapat menggunakan
tenaga manusia. Tetapi untuk yang lokasinya jauh maka pengangkutannya
dapat menggunakan bantuan mobil pengangkut.
pekerjaan instalasi Fire Alarm, Telpon dan Sound System dapat segera
dimulai .
Setelah bekisting plat lantai dibongkar, maka pekerjaan wiring kabel untuk
Fire Alarmn dan Telpon dapat segera dimulai sesuai shop drawing yang
disetujui.
Pada saat pekerjaan bata (dinding), sparing dan wiring Fire Alarm dan
Telpon dipasang pada dinding dimana titik Fire Alarm (bell, manual
station, dll) dan titik outlet Telpon nanti diletakkan.
Connection terminal box per lantai dengan MDF Fire Alarm, MDF Telpon,
dan MDF Sound System
Test fungsi.
b. Pengetesan.
Sesuai dengan standart yang ada dalam elemen – elemen ISO 9001, maka
pekerjaan Inspection and Test adalah suatu item yang harus menjadikan concern bagi
pelaksanaan pekerjaan ini. Didalam pelaksanaan nantinya kami merencanakan Tahap
Pekerjaan Inspection and Test sebagai berikut :
1. Incoming Inspection
Adalah inspeksi yang dilakukan pada saat penerimaan barang dari vendor /
supplier, hal ini diperlukan untuk memastikan bahwa barang yang dikirim / yang
kami terima adalah barang yang benar – benar sesuai dengan spesifikasi, kebutuhan
dan pesanan.
2. Inprocess Inspection
3. Final Inspection
Adalah inspeksi yang dilakukan pada saat pekerjaan telah selesai. Hal ini untuk
memastikan bahwa semua pekerjaan atau peralatan yang dipasang sesuai dengan
rencana.
Pada tahap ini pelaksanaan Partial Test maupun General Testing dan Commisioning
dilakukan oleh Kontraktor dengan disaksikan oleh Konsultan / Owner.