PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Metode pelaksanaan ini diajukan kami di dalam memulai suatu pekerjaan yang menjadi acuan dalam
pelaksanaan kerja pada proyek Pembangunan Laboratorium Lapang Sekolah Vokasi Kampus
Sukabumi yang terletak di lokasi Jl. Sarasa, Kec. Cibeureum – Sukabumi, tahun Anggaran 2019.
Tujuan pembuatan metode pelaksanaan kerja ini adalah sebagai acuan/arahan dalam melaksanakan
pekerjaan di lapangan agar sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan baik biaya, mutu dan waktu.
Metode Kerja ini mencantum sistem kerja lapangan yang akan dipakai mulai dari awal proyek hingga
selesainya proyek yang dimulai dari Site Management hingga Quality Control serta hubungan unsur-
unsur pelaksanaan proyek yang terkait selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung. Dengan adanya
perencanaan metode yang tetap/baik, maka diharapkan proyek dapat diselesaikan dengan baik.
B. DATA PROYEK
Waktu penyelesaian Jasa Konstruksi Pembangunan Laboratorium Lapang Sekolah Vokasi Kampus
Sukabumi ini direncanakan selama 180 (Seratus Delapan Puluh) hari kalender, dalam pelaksanaannya
akan didukung oleh unsur-unsur terkait, sehingga akan didapat kinerja yang maksimal.
Pada pelaksanaan proyek ini, dalam menunjang keberhasilan pelaksanaan yang sesuai
dengan batasan biaya, waktu dan mutu yang telah ditentukan, kami didukung oleh:
1. Sumber daya manusia yang capable sesuai keahlian dibidangnya.
2. Alat / equipment yang digunakan sesuai jenis, kapasitas dan jumlahnya.
3. Rekanan dan supplier yang dilibatkan sesuai dengan bidangnya.
4. Tenaga kerja yang terampil.
D. TUJUAN
Pekerjaan Jasa Konstruksi Pembangunan Laboratorium Lapang Sekolah Vokasi Kampus Sukabumi
mempunyai Tujuan Antara Lain :
1. Membangun Laboratorium Lapang Pertanian, Membangun Laboratorium Lapang Peternakan,
Pembangunan Laboratorium Lapang Perikanan Dan Prasarana Lingkungan.
E. LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan yang dimaksud dalam Dokumen Kontrak adalah Pekerjaan Jasa Konstruksi
Prasarana Pendukung Laboratorium Lapang Kampus Vokasi IPB di Kota Sukabumi :
1. PEKERJAAN PERSIAPAN
- Dokumentasi Proyek
- Kantor Direksi Keet
- Gudang dan Los Kerja
- Penyediaan Air untuk MCK dan Pekerja
- Papan Nama Proyek
- Mobilisasi dan Demobilisasi Alat Berat
- Penyediaan Listrik
- Pekerjaan Pembersihan
- Bangunan Penetasan
Pekerjaan Tanah
Pekerjaan Beton
Pekerjaan Pasangan
Pekerjaan Kusen dan Penggantung
Pekerjaan Atap dan Plafond
Pekerjaan Pengecatan
Pekerjaan Mekanikal
Pekerjaan Elektrikal
- Pekerjaan Persiapan
Dokumentasi Proyek
Kantor Direksi Keet
Gudang dan Los Kerja
Penyediaan Air untuk MCK dan Pekerja
Papan Nama Proyek
Mobilisasi dan Demobilisasi Alat Berat
Penyediaan Listrik
Pekerjaan Pembersihan
- Pekerjaan Tanah
Pekerjaan Galian Tanah
Pekerjaan Urugan Tanah Kembali
Pekerjaan Urugan Pasir
Pekerjaan Pemadatan Tanah
- Pekerjaan Struktur
Pekerjaan Pondasi
Pekerjaan Lantai Kerja
Pekerjaan Beton
Pekerjaan Konstruksi Baja
Pekerjaan Atap
- Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan Pasangan Dinding Hebel
Pekerjaan Pasangan Bata
Pekerjaan Plesteran
Pekerjaan Acian
Pekerjaan Pasang Keramik Lantan & Dinding
Pekerjaan Kusen Alumunium
Pekerjaan Plafond
Pekerjaan Pengecatan
Pekerjaan Waterproofing
- Pekerjaan Mekanikal
Pekerjaan Air Bersih
Pekerjaan Air Kotor
Pekerjaan Sanitair
Pekerjaan IPAL
Pekerjaan Pompa dan Galian Sumur
- Pekerjaan Elektrikal
Pekerjaan Distribusi Kabel
Pekerjaan Panel Tegangan Rendah
Pekerjaan Instalasi Penerangan dan Stop Kontak
Pekerjaan Armature Lampu
BAB II
METODE PENYELESAIAN PEKERJAAN
Suatu Proyek dapat berjalan baik, lancar dan terjaga mutunya bila semua pihak yang berkaitan, baik
kantor maupun lapangan saling bekerja sama, saling membantu dan saling mendukung. Selain itu,
koordinasi antara pelaksana proyek dengan pengawas lapangan/manajemen konstruksi (MK) dan
pemberi tugas berjalan dengan baik. Hubungan kegiatan yang terjadi dalam suatu proyek dapat
dilihat pada ilustrasi di bawah ini, yang menjelaskan bagaimana proyek dapat diselesaikan dengan
baik.
Dengan memperhatikan kondisi lapangan yang ada dan urutan kerja yang simultan maka
pelaksanaan pekerjaan dibuat rencana kerja sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dan
mengidentifikasi masalah – masalah yang akan timbul selama pelaksanaan proyek.
Pelaksanaan proyek ini meliputi beberapa tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan dan pemeliharaan.
Yang dimaksud dengan perencanaan meliputi penyiapan rencana kerja, gambar-gambar teknis,
dokumen kontrak dan lain-lain. Sedangkan tahap pelaksanaan dimulai dengan penandatanganan
kontrak sampai dengan saat penyerahan pekerjaan terakhir (Serah Terima Pekerjaan) kepada pihak
pemberi tugas.
A. TAHAP PERENCANAAN
Tahapan ini adalah tahapan perencanaan dalam melaksanakan suatu proyek yang akan dibagi
menjadi berapa pekerjaan diantaranya :
2. Pengaturan Proyek
Sebelum Pelaksanaan proyek dimulai maka diadakan pengaturan awal proyek antara pimpinan
proyek dan staf pelaksana proyek yang terkait untuk melakukan koordinasi dengan
Pemberi Tugas (Owner) dan juga dengan Pengawas Lapangan.
STAP LAPANGAN
INSTANSI TERKAIT
3. Managemen Site
Management site disini meliputi pengukuran (site), pembersihan lahan, pengaturan tata letak baik
papan nama proyek, direksi keet, gudang, barak kerja, wc sementara untuk pekerja, air buangan
penempatan material, alur sirkulasi kendaraan proyek dikondisikan agar mobil yang masuk/keluar
dapat manuver sampai 180º, tenaga kerja dan sebagainya, agar dalam Pelaksanaan Pembangunan
Laboratorium Lapang Sekolah Vokasi Kampus Sukabumi ini dapat berjalan sesuai waktu/jadwal
yang telah direncanakan. Untuk penempatan direksi keet dibuat se–strategis mungkin, agar dari direksi
keet tersebut dapat memantau kegiatan pelaksanaan proyek yang sedang berlangsung. Untuk
penempatan material pendukung pembangunan tersebut diatur sedemikian rupa baik dari segi
pengiriman material kelokasi kerja, sehingga tidak terjadi penumpukan material yang berlebihan.
Kami sebagai kontraktor juga memperkirakan kapan bahan dan peralatan yang akan digunakan
didatangkan ke lokasi proyek sehingga dapat mengatur dan memprediksikan lebih awal pengaturan
dan penempatan bahan dan peralatan secara tepat waktu dan efisien.
6. Pengajuan Perijinan
c. Material / Bahan
Guna menjaga mutu hasil pelaksanaan, material/bahan yang akan dipergunakan diajukan contoh untuk
mendapat persetujuan dari MK/Pengawas. Semua material yang akan dipergunakan untuk pekerjaan
ini dilengkapi dengan spesifikasi dari produsen sesuai dengan brosur serta mengacu kepada
persyaratan/RKS dan ketentuan teknik. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini akan dibuat juga benda uji
yang dipersiapkan sesuai dengan standart yang dipersyaratkan.
B. TAHAPAN PELAKSANAAN
Tahapan ini dimulai pada saat tanda tangan kontrak dan berakhir pada saat penandatangan Berita
Acara Serah Terima Pekerjaan.
Adapaun Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan ini akan dijelaskan pada Bab III yang menguraikan tahapan
pekerjaan utama, alat yang dipakai, bahan yang dipakai beserta metode pelaksanann pekerjaannya
Tahapan Pelaksanaan di laksanakan dalam waktu 180 (seratus delapan puluh hari kalender) yang
dimulai dari pekerjaan persiapan dan di akhiri dengan pekerjaan finishing.
C. TAHAPAN PEMELIHARAAN
Tahapan Pemeliharaan adalah Tahapan yang dilaksanakan sesudah Tahapan Pelaksanaan dengan
jangka waktu 6 (enam) bulan setelah BAST di tanda tangani, selain itu kontraktor menyiapkan Jaminan
Pemeliharaan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan di cover dengan Bank garansi yang di pegang
oleh PPK dari pekerjaan tersebut.
BAB III
URAIAN PEKERJAAN UTAMA
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan persiapan disini meliputi Dokumentasi Proyek, Direksi Keet, Gudang dan Los Kerja, Air
untuk MCK dan Pekerja, Papan Nama Proyek, Mobilisasi dan Demobilisasi Alat Berat, Penyediaan
Listrik, Pekerjaan Pembersihan, Dll. Dalam pekerjaan persiapan dilaksanakan pembuatan direksi keet
dibuat se strategis mungkin, agar dari direksi keet tersebut dapat memantau kegiatan pelaksanaan
proyek yang sedang berlangsung, gudang, papan nama, kemudian demobilisasi peralatan berat,
sehingga dalam pekerjaan Pembangunan Laboratorium Lapang Sekolah Vokasi Kampus
Sukabumi tersebut dapat menunjang pelaksanaannya serta dapat berjalan sesuai rencana.
Gambar Site Plan
A. Dokumentasi Proyek
Administrasi merupakan hal yang sangat penting dalam pelaksanaan pekerjaan untuk
mengetahui, mendata, mengusulkan dan merekam hasil pekerjaan yang sedang dilaksanakan,
sehingga dapat mengevaluasi kegiatan pekerjaan secara nyata. Kegiatan proses administrasi
harus mengikuti prosedur manajemen yang telah disepakati dan disetujui secara bersama oleh
direksi, pengawas dan kontraktor. Proses administrasi dimulai dari penyusunan dokumen kontrak
(berisikan berkas pelelangan, penunjukan/penetapan pemenang tender, penandatangan kontrak),
pelaksanaan pekerjaan, sampai pada PHO dan FHO. Selama proses pelaksanaan kerja,
administrasi terus berjalan antara lain:
Kegiatan rapat (agenda), Notulen dan Berita Acara rapat teknis dan rapat pimpinan,
Pembuatan shop drawing/gambar rencana pelaksanaan, metoda pelaksanaan, jadwal
pekerjaan (personil dan peralatan/bahan) dan as built drawing/gambar pelaksanaan.
Request pekerjaan, quality dan quantity bahan yang digunakan, keadaan cuaca, kendala yang
dihadapi dan volume hasil pekerjaan (laporan Harian).
Laporan Mingguan dan Bulanan oleh Konsultan Pengawas/supervisi,
Addendum (jika ada),
Pengajuan termijn pekerjaan,
Menyiapkan 1 (satu) berkas dokumen (gambar kerja. RKS pekerjaan) dalam
pelaksanaan di lapangan.
Foto proyek dibuat 4 tahap, sebelum pelaksanaan pekerjaan (kondisi eksisting), saat pelaksanaan
pekerjaan dan selesai pelaksanaan pekerjaan. Pemotretan dilakukan dengan latar belakang yang
sama yang dilaksanakan pada kondisi 0% (kondisi eksisting), 30%, 60% dan 100% (selesai
pelaksanaan) sesuai dengan pengajuan termijn, kemudian disusun/dimasukkan ke dalam laporan
pengajuan termijn/progress dan ke dalam album sebagai dokumentasi. Pengambilan foto proyek
dilakukan secara terus menerus sampai proyek selesai, terutama apabila ada momen-momen
tertentu yang dianggap penting.
Konstruksi Direksi Keet sesuai dengan RKS dengan Rangka Kayu Borneo, Lantai Plesteran,
Dinding Double Plywood dan atap asbes gelombang. Memiliki fasilitas air dan penerangan listrik
serta 2 Meja Kerja ½ Biro dan 2 Kursi, 1 Meja Rapat uk. 120 x 240 cm dan 10 Kursi, 1 White
Board ukuran 120 x 80 cm dan 1 Rak Arsip gambar.
Ruang ini digunakan sebagai kantor sementara oleh Konsultan Pengawas dan dipakai sewaktu-
waktu perlu dilakukannya rapat kerja
C. Gudang dan Kantor Kontraktor
Gudang dan Kantor Kontraktor dibuat dengan ukuran 4 x 8 m, Untuk Gudang penyimpanan bahan
ini dibuat untuk tempat bahan material yang sifatnya untuk menjaga keselamatan dari bahan
tersebut.
Untuk gudang penyimpanan semen, tempatnya harus baik sehingga terlindung dari kelembaban
atau keadaan cuaca lain yang merusak. Lantai penyimpanan harus kuat dan berjarak minimal 30
cm dari permukaan tanah
Untuk Ruang kantor didalamnya dilengkapi meja, kursi, gambar kerja, time schedule, struktur
organisasi proyek, papan tulis, alat pemadam kebakaran dan laporan harian proyek. Ruang ini
digunakan sebagai kantor sementara kontraktor
Semua Fasilitas Bangunan Fasilitas Pendukung adalah bangunan sementara dan tidak
Permanen, berlantai semen dinding Triplek, atap Asbes Gelombang dan dilengkapi, Penyejuk
Udara dengan Daya Listik
D. Los Kerja
Fasilitas ini dibangun masing masing untuk pelaksanaan Pekerjaan Fabrikasi Pekerjaan Besi,
Kayu, Aluminium dan Lainnya. Los Kerja Besi merupakan tempat untuk pemotongan maupun
pembengkokan besi sesuai dengan petunjuk pada gambar kerja (shop drawing), sementara Los
Kerja Kayu digunakan untuk tempat pembuatan bekisting dan pekerjaan kayu lainnya, dan Los
Kerja Alumunium adalah untuk pembuatan Kusen alumunium.
E. Air Kerja
Air kerja sangat diperlukan selama pekerjaan berlangsung, antara lain:
• penyiraman tanah ketika saat melakukan pemadatan,
• kebutuhan air untuk beton,
• kebutuhan air untuk perawatan beton yang telah selesai pengecoran,
• pembersihan alat dan bekesting,
• kebutuhan air untuk pekerja (toilet, mandi dsb).
Air untuk pekerjaan ini disediakan dengan cara membuat sumur pantek dengan memakai pompa
kerja. Air disalurkan melalui selang ke tong-tong air untuk cucian dan juga ke bak mandian dsb. Air
melalui selang dipakai untuk langsung disemprotkan ke bagian pekerjaan yang membutuhkan
penyiraman.
F. Listrik Kerja
Listrik untuk keperluan kerja disediakan/diperoleh dari sambungan sementara PLN setempat
atau dengan menggunakan alat Generator/Genset, selama masa pembangunan dengan daya
yang cukup.
Pembuatan sumur pantek untuk mendapatkan air dan penggunaan listrik PLN selama
pelaksanaan kerja dengan terlebih dahulu mendapat ijin dan sepengetahuan Pengawas
Lapangan.
Peralatan yang wajib didatangkan pada pekerjaan proyek ini antara lain:
- Peralatan pengangkut material urugan dan hasil galian: Alat/mesin pancang, dump truck,
menara crane Crane, Truk Ready Mix, Concrete Pump,Dumpt Truk
- Peralat pemadatan perkerasan: stamper.
- Peralatan ukur tanah: theodolith/waterpass, kaki tiga (three-pod), unting, bak ukur,
meteran.
- Alat bantu : cangkul, plongki, linggis, ATK/komputer, printer dsb.
Kami akan mengadakan perlengkapan-perlengkapan lain untuk menunjang kelancaran
dalam pelaksanaan pekerjaan, seperti :
Pengadaan alat komunikasi lapangan yang lengkap
Pembuatan dan pengadaan shop drawing dan as built drawing
Perlengkapan lainnya yang diminta dalam dokumen pelelangan.
I. Pekerjaan Pembersihan
Semua penghalang di dalam batas tanah yang menghalangi jalannya pekerjaan seperti adanya
pepohonan, tunggul dan akar – akar pohon, batu – batuan atau puing – puing bekas bangunan
harus dibongkar dan dibersihkan serta dipindahkan dari tanah bangunan kecuali barang – barang
yang ditentukan harus dilindungi agar tetap utuh.
b. Menjadi tanggung jawab kami untuk melaksanakan pemeliharaan pagar sementara selama
pelaksanaan konstruksi. Pagar sementara harus diperbaiki apabila terjadi kerusakan
START
PEMBUATAN
GAMBAR KERJA
CEK
TIDAK
TIM
YA
PENGAJUAN KE KONSULTAN
PENGAWAS
CEK
KONSULTAN
KONSULTAN TIDAK
PERENCANA
PENGAWAS
YA
PELAKSANAAN
Bowplank terbuat dari papan yang bagian atasnya dipakukan pada patok kayu persegi 5/7 cm
yang tertanam dalam tanah cukup kuat. Untuk menentukan ketinggian papan bouwplank secara
rata bagian atasnya dari papan bowplank harus di waterpass (horizontal dan siku), sedangkan
untuk mengukur dari titik As ke As antar ruangan digunakan meteran. Setiap titik pengukuran
ditandai dengan paku dan dicat dengan cat merah dan ditulis ukuran pada papan bouwplank agar
mudah di cek kembali. Pemasangan papan bowplank dilaksanakan pada jarak 2 m dari As
sekeliling bangunan dan dipakukan pada patok – patok yang terlebih dahulu ditancapkan kedalam
tanah.
Pengukuran dilakukan dengan 2 (dua) org tim survei yaitu surveyor dan pembantu surveyor. Hasil
pengukuran akan dilaporkan kepada Konsultan Pengawas dan Direksi untuk mendapatkan
comment atau persetujuan.
Peralatan :
- Waterpass dan/atau Theodolite;
- Bak Ukur dan Payung;
- Meteran (uk. 100 m);
- Patok – Patok;
- Alat Tulis dan Form Isian Data Bacaan;
- Software.
Perlengkapan K3 :
- Rompi;
- Sepatu Safety;
- Helm;
- Sarung Tangan.
Pelaksanaan Pekerjaan Pengukuran Lapangan.
Teknis Pelaksanaan :
- Siapkan tenaga kerja, bahan dan peralatan kerja.
- Buat request pekerjaan serta diajukan kepada Konsultan Pengawas.
- Perhatikan lay out Shop Drawing dan as bangunan yang akan dikerjakan.
- Koordinasi dengan dinas terkait agar posisi bangunan tidak melewati batas Garis Sepadan
Banguna yang telah ditentukan Pemerintah setempat.
- Tentukan posisi penempatan bouwplank dimana bouwplank didirikan dengan jarak minimum
2 m dari garis terluar bangunan.
- Tentukan elevasi existing sebagai dasar untuk penentuan elevasi +0.00 dan as
bangunan bersama Konsultan Pengawas dan Direksi.
- Tanam tiang dari kayu dilanjutkan dengan pemasangan papan bouwplank mengelilingi
bangunan.
- Cek elevasi top papan bouwplank dengan waterpass ( pastikan top papan bouwplank
dalam satu elevasi ).
- Cek elevasi +0.00 bangunan dan diberi tanda dengan cat minyak warna
merah/warna yang mencolok pada papan bouwplank.
- Beri paku pada papan dan dipasang benang ukur dalam 2 arah bersilangan untuk
menentukan as bangunan.
- Papan bouwplank harus dijaga agar tidak berubah posisinya sampai penentuan as pondasi
selesai dikerjakan.
Untuk selanjutnya data hasil pengukuran/survei lapangan tersebut dapat dipakai sebagai
bahan untuk menyiapkan shop drawing (gambar kerja), rekayasa engineering, dan perhitungan
volume MC0, serta sebagai acuan pelaksanaan pekerjaan fisik nantinya.
Keselamatan kerja :
Pakai sarung tangan
Pakai helem pelindung kepala
Pakai sepatu boat
Bagan Alur Pekerjaan Galian Tanah
Keselamatan kerja :
- Pakai Sepatu bot
- Pakai Helm pelindung kepala
Teknis Pelaksanaan :
Batu Kosong
Batu tanpa adukan (aanstamping) setinggi 15 cm, harus dipasang tegak lurus, rapat
dan diisi pada rongga – rongga batu.
e. Test PDA
Tujuan dasar dari PDA test yaitu untuk mengevaluasi daya dukung tiang,
integritas/keutuhan tiang dan penurunan tiang.
Tahapan pengujian sebagai berikut :
- Pengujian test PDA pada 2 titik tiang pancang yang akan ditentukan oleh
Pengawas pada saat pelaksanaan.
- Pengujian dilaksanakan dengan memasang dua buah sensor yaitu strain
transduser dan accelerometer transduser pada sisi tiang dengan posisi saling
berhadapan, dekat dengan kepala tiang.
- Kedua sensor tersebut mempunyai fungsi ganda, masing-masing menerima
perubahan percepatan dan regangan. Gelombang tekan akan merambat dari
kepala tiang ke ujung bawah tiang (toe) setelah itu gelombang tersebut akan
dipantulkan kembali menuju kepala tiang dan ditangkap oleh sensor.
- Gelombang yang diterima sensor secara otomatis akan disimpan oleh computer
- Rekaman hasil gelombang ini akan menjadi dasar bagi analisa dengan
menggunakan program TNOWAVE-TNODLT, di mana gelombang pantulyang
diberikan oleh reaksi tanah akibat kapasitas dukung ujung dan gerak akan
memberikan kapasitas dukung termobilisasi (mobilized capacity).
- Hasil Pengujian Angka penurunan yang diambil sebagai immediate
displacement (perpindahan sesaat) saat beban mencapai kapasitas dukung
dengan faktor keamanan (FK) = 2, dan tidak menyatakan penurunan konsolidasi.
Dari hasil uji pembebanan dinamis meliputi kapasitas dukung termobilisasi, yang
besarnya ditentukan oleh beban dan energi, maka kapasitas dukung termobilisasi
dengan FK=2 yang dihasilkan dinilai memenuhi target beban rencana dengan penurunan
(displacement) dan masih dalam batas yang aman
f. Quallity Controll
- Periksa apakah sepatu tiang pancang rapih dan kuat.
- Arah tegak lurus tiang pancang, supaya tetap tegak lurus, karena akan
mempengaruhi posisi gaya yang bekerja pada tiang pondasi.
- Pastikan bahwa tiang pancang sudah mencapai tanah keras dengan membuat
grafik final setting.
- Buat laporan hasil pemancangan berupa grafik, 50 cm sejak pemancangan
dimulai. Bila ada peningkatan tajam pada jumlah pemukulan secara tiba-tiba,
berarti tiang pancang sudah mencapai tanah keras dan segera dilakukan
kalendering untuk memastikan apakah pemancangan dapat dihentikan atau tidak.
- Tiang pancang dinyatakan memenuhi syarat secara teknis bila final set sudah
tercapai dan toleransi horizontal dan vertical tidak melebihi ketentuan.
Keselamatan kerja :
- Pakai Sepatu bot
- Pakai Helm pelindung kepala
b. Pekerjaan Bekisting
Teknis Pelaksanaan Pekerjaan :
- Siapkan alat dan bahan yang digunakan.
- Potong multipleks sesuai ukuran sloof dan pasang di kanan kirinya.
- Potong kayu sebagai penjepit, skor dan tiang penyangga.
- Rangkai potongan kayu tersebut sesuai dengan gambar.
- Sebelum dipasang multiplesk diolesi dengan minyak bekisting supaya
mempermudah dalam pembongkaran bekisting.
d. PABRIKASI BEKISTING
- Fabrikasi bekesting dikerjakan di lokasi proyek untuk memudahkan pengukuran
dan mempercepat pelaksanaannya, karena angkutan bekesting menjadi dekat.
- Untuk struktur beton yang posisinya ada dibawah permukaan tanah, maka
bekesting dapat menggunakan multiplek atau pasangan batako :
- Sebelum bekesting batako dipasang, lakukan pengukuran dengan theodolith
untuk kesikuan dan leveling pondasi.
- Pasangan dinding batako harus rapih, siku dan lurus sehingga hasil
pengecoran beton dapat baik.
- Perkuatan terhadap pasangan dinding batako, agar pada waktu
pengecoran pasangan dinding batako tidak ambruk/runtuh.
- Fabrikasi bekesting untuk struktur beton diatas permukaan tanah seperti :
kolom, balok, plat lantai menggunakan bahan dari multiplek dan perkuatan
menggunakan balok/kaso dan alat perancah schafolding:
- Potong dan bentuk multiplek sesuai dengan ukuran gambar kerja.
- Pasang dan rangkai potongan multiplek pada area struktur yang akan dicor
dengan perkuatan balok/kaso dan schaffolding.
- Cek bekesting jangan ada celah yang berakibat kebocoran
- Pasangan bekesting harus rapih, siku dan lurus sehingga hasil pengecoran
beton dapat menghasilkan bidang yang flat/maksimal.
- Untuk kolom sebaiknya dibuatkan sepatu kolom dengan besi beton atau besi
plat siku untuk menjaga agar kolom tetap tegak lurus dan siku.
- Setting (pasang) besi tulangan yang telah difabrikasi ke dalam bekesting.
- Pasang beton decking dan cakar ayam secara merata dan sesuai kebutuhan.
- Cek elevasi dan kerataan pemasangan bekesting
e. PEKERJAAN PENGECORAN
Pekerjaan ini meliputi pengecoran :
- Pile Cap
- Tea Beam
- Balok,Kolom dan Plat Lantai
- Jalan Rigid
Persiapan :
- Sebelum melakukan pengecoran beton terlebih dahulu kontraktor membuat Job
Mix Formula untuk menentukan komposisi campuran yang diperlukan sehin gga
didapatkan mutu beton yang sesuai dengan yang diharapkan. Job Mix Formula
yang telah dibuat kontraktor diserahkan kepada direksi maupun pengawas
lapangan untuk disetujui. Pada proyek ini untuk pekerjaan struktur
menggunakan beton readymix dengan mutu sesuai dengan yang
dipersyaratkan.
- Pengecoran beton dimulai setelah konsultan/direksi menyetujui untuk
pengecoran beton yang dinyatakan dalam permohonan pelaksanaan kerja.
- Periksa kekuatan acuan yang sudah dipasang /difabrikasi, semua ukuran dan
perkuatan acuan diperiksa benar dan disahkan oleh konsultan/direksi untuk
pekerjaan selanjutnya.
- Pasang sparing pipa-pipa mekanikal dan elektrikal yang melintas area
pengecoran.
- Bersihkan seluruh permukaan dan lokasi pengecoran dari kotoran dan sampah.
- Tuang beton readymix ke dalam area pengecoran, pada saat pengecoran
adukan beton diratakan dan dipadatkan dengan vibrator sehingga beton
dapat padat dan tidak ada sarang tawon.
- Hindarkan terjadinya beton setting akibat area yang akan dicor belum siap.
Curring Beton :
- Untuk bagian horizontal adalah setelah buka bekesting, bagian luar disemprot
air lalu dicure dengan curing compound.
- Untuk bagian vertical adalah web setelah deshuttering dinding disemprot air lalu
dicure dengan curing coumpound construction joint dicure dengan air.
- Bagian lain dicuring dengan semprotan air secara rutin selama ± 1 minggu.
- Bekesting dapat dibongkar apabila beton sudah mencapai umurnya.
Pemadatan Beton :
- Pemadatan beton bertujuan untuk menghilangkan gelembung-gelembung udara
dalam beton maupun diantara dinding bekisting dan beton segar. Adanya
gelembung udara ini akan menyebabkan keropos. Dengan pemadatan yang
baik, maka akan dihasilkan beton yang masif dan kekuatan serta
ketahanan seperti yang direncanakan.
Pengambilan Sample
Setiap 5 (lima) m3 beton diambil minimal 3 buah benda uji berupa silinder atau kubus
beton untuk dibawa ke laboratorium untuk mengetahui strength capacity pada umur 28
hari. Silinder atau kubus beton diberi tanda berupa tanggal dan lokasi pengecoran.
Bahan Alat Tenaga Kerja / Hari
Beton Ready Mix Concrete Mixer Pekerja
Vibrator Tukang Batu
Ember Cor Kepala Tukang Batu
Ruskam Mandor
Keselamatan kerja :
- Pakai Sepatu bot
- Pakai Helm pelindung kepala
- Pakai Sarung Tangan
b. Pembesian
- Wiremesh/besi beton diletakkan di stockyard tidak jauh dari area
pengecoran.
- Fabrikasi wiremesh/besi beton , dilakukan cutting list sesuai shop drawing
di lokasi yang ditentukan dan diangkut untuk dipasang pada pembesian
plat lantai.
- Pembesian plat dilakukan setelah pembesian balok/tie beam.
- Pemasangan separator yang diletakkan diatas lantai kerja dengan jarak
1,5 m.
- Pemasangan wiremesh/besi beton yang menumpu pada separator, pada
sambungan antar wiremesh/besi beton terdapat overlapping (panjang
penyaluran) sepanjang 40D.
- Dipasang relat yang dilas pada wiremesh/besi beton bertujuan agar hasil
pengecoran rata, tidak bergelombang.
- Cek elevasi pemasangan wiremesh/besi beton.
- Memasang batas pengecoran dengan menggunakan kawat ayam,
pengecoran dihentikan pada ¼ bentang dari tumpuan.
c. Pengecoran
- Lahan dibersihkan dari sampah-sampah kemudian disemprot dengan
mesin compressor untuk menghilangkan debu.
- Melakukan inspeksi sebelum pengecoran dilakukan.
- Sebelum dilakukan pengecoran diambil sample benda uji slump dan test
kuat desak. Beri identifikasi yang jelas (nomor, tanggal cor, mutu beton,
jenis struktur, slump, nama suplier beton).
- Pengecoran dilakukan dengan menggunakan concrete pump., kemudian
beton readymix diratakan dengan penggaruk dan cangkul serta
dipadatkan dengan menggunakan concrete vibrator secara merata.
- Pengecoran dihentikan pada batas zona pengecoran, kemudian diratakan
dengan kayu perata diatas relat agar tinggi peil merata.
- Setelah beton setengah kaku angkat relat dan ratakan bekas relat dengan
menggunakan ruskam.
- Untuk perawatan beton lantai, tebarkan karung goni basah dan di siram
air selama 7 hari berturut - turut atau dengan cara spraying
menggunakan curing compound.
Keselamatan kerja :
- Pakai Sepatu bot
- Pakai Helm pelindung kepala
- Pakai Sarung Tangan
8. KOLOM BETON
Penentuan As Kolom
Titik-titik dari as kolom diperoleh dari hasil pengukuran dan pematokan. Hal ini disesuaikan
dengan gambar yang telah direncanakan. Cara menentukan as kolom membutuhkan alat-
alat seperti: theodolit, meteran, dll.
Proses Pelaksanaan:
- Penentuan as kolom dengan Theodolit dan waterpass berdasarkan shop drawing
dengan menggunakan acuan yang telah ditentukan bersama
- Buat as kolom dari garis pinjaman.
- Pemasangan patok as bangunan/kolom (tanda berupa garis dari sipatan).
- Pembesian Kolom
Pembesian Kolom
Proses pembesian dalam pekerjaan ini adalah :
- Pembesian atau perakitan tulangan kolom dikerjakan di tempat lain yang lebih aman
- Perakitan tulangan kolom harus sesuai dengan gambar kerja
- Selanjutnya adalah pemasangan tulangan utama Sebelum pemasangan sengkang,
terlebih dahulu dibuat tanda pada tulangan utama dengan kapur.
- Selanjutnya adalah pemasangan sengkang, setiap pertemuan antara tulangan utama
dan sengkang diikat oleh kawat dengan sistem silang
- Setelah tulangan selesai dirakit, untuk besi tulangan diangkut dengan menggunakan
alat bantu ke lokasi yang akan dipasang.
- Setelah besi terpasang pada posisinya dan cukup kaku, lalu dipasang beton deking
sesuai ketentuan. Beton deking ini berfungsi sebagai selimut beton.
Pelaksanaan Pengecoran
- Pengecoran dilakukan dengan menggunakan beton ready mix yang dikirim dari
batching plant terdekat lokasi proyek kemudian dihubungkan dengan pompa beton,
kemudian pompa beton menuangkan beton dengan bantuan pekerja kedalam bekisting
kolom yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
- Penuangan beton dilakukan secara bertahap, hal ini dilakukan untuk menghindari
terjadinya segregasiyaitu pemisahan agregat yang dapat mengurangi mutu beton.
Selama proses pengecoran berlangsung, pemadatan beton menggunakan concrete
vibrator. Hal tersebut dilakukan untuk menghilangkan rongga-rongga udara serta untuk
mencapai pemadatan yang maksimal.
9. KOLOM PRAKTIS
Sebelum melakukan pekerjaan ini langkah pertama adalah mempelajari denah keseluruhan
lokasi pemasangan kolom praktis beserta pelengkap (jika diperlukan), dalam skala 1:200,
1:50 dan 1:20 yang menggambarkan :
a. Posisi kolom praktis dan dimensinya
b. Letak pasangan batu bata
c. Detail Pembesian beserta diameter, ukuran dan jumlah besi.
d. Jarak kolom praktis As ke As.
Keperluan Alat
a. Meteran
b. Kawat bendrat
c. Gegep/kakatua
d. Palu & tang
e. Bor beton
f. Helm pengaman
g. Bar cutter
h. Bar bender
i. Gunting besi manual
j. Profil kayu kaso
Langkah Kerja :
a. Bersihkan area dimana akan dilakukan pemasangan kolom praktis dan sekitarnya.
b. Rangkailah besi tulangan kolom praktis dengan jarak yang sesuai dengan shop
drawing, ikatlah dengan sistem ikat satu arah dengan kuat, antara tulangan utama
dan sengkang/beugel dengan menggunakan kawat bendrat. Jarak setiap
sengkangnya dibuat seragam.
c. Persiapkan potongan besi d 10 sebanyak 8 buah, 4 buah untuk sisi atas pelat dan 4
buah untuk sisi bawah pelat.
d. Buat marking posisi 8 stek penguat, 4 stek pada pelat atas dan 4 stek pada bawah.
e. Bor pelat lantai atas dan bawah sampai kedalaman 5 cm pada sudutnya, kemudian
bersihkan lubang tersebut dan pasanglah stek menggunakan epoxy, pastikan stek
tidak goyang.
f. Ikat antara besi kolom praktis dengan stek penguat atas dan bawah menggunakan
kawat bendrat dan posisikan sehingga besi kolom praktis berdiri tegak.
g. Bekisting 1 dipasang sesuai ketinggian pasangan bata dan bekisting 2 dipasang lebih
rendah dari pasangan bata. Kedua bekisting dilebihkan jarak 5cm pada sisi kanan
dan kiri untuk menutupi pasangan bata.
h. Membuat jendela dari papan kayu pada bekisting 2 dengan kemiringan yang cukup,
kemudianlah diikat antara kedua sisi bekisting dengan kawat bendrat pada atas,
tengah dan bawah bekisting. Pastikan kawat bendrat terikat dengan baik.
i. Mengukur dan Mengecek vertikalitas bekisting kolom praktis tersebut dengan dilot.
j. Mencampur adukan beton sesuai spesifikasinya sampai adonannya rata dan
homogen.
k. Memasang alas untuk menampung adonan yang jatuh, kemudian cor kolom praktis
dengan menuangkan adonan kedalam lubang bekisting, pada saat pengecoran ke
dua sisi bekisting dipukul-pukul dengan palu agar beton nantinya tidak keropos.
Tahap Persiapan
o Pekerjaan Pengukuran
Pengukuran ini bertujuan untuk mengatur/ memastikan kerataan ketinggian balok dan pelat.
Pada pekerjaan ini digunakan pesawat ukur theodolithe.
o Pembuatan bekisting
Pekerjaan bekisting balok dan plat merupakan satu kesatuan pekerjaan, kerena
dilaksanakan secara bersamaan. Pembuatan panel bekisting balok harus sesuai dengan
gambar kerja. Dalam pemotongan plywood harus cermat dan teliti sehingga hasil akhirnya
sesuai dengan luasan pelat atau balok yang akan dibuat. Pekerjaan balok dilakukan
langsung di lokasi dengan mempersiapkan material utama antara lain: kaso 5/7, balok kayu
6/12, papan multipleks 9 mm.
o Pabrikasi besi
Untuk balok, pemotongan dan pembengkokan besi dilakukan sesuai kebutuhan dengan bar
cutter dan bar bending. Pembesian balok ada dilakukan dengan sistem pabrikasi di los besi
dan ada yang dirakit diatas bekisting yang sudah jadi. Sedangkan pembesian plat dilakukan
dilakukan di atas bekisting yang sudah jadi.
Pengecekan
Setelah pemasangan bekisting balok dan pelat dianggap selesai selanjutnya pengecekan
tinggi level pada bekisting balok dan pelat dengan waterpass, jika sudah selesai maka
bekisting untuk balok dan pelat sudah siap.
Pembesian Balok
Tahap pembesian balok adalah sebagai berikut :
- Untuk Pembesian balok pada awalnya dilakukan pabrikasi di los besi kemudian
diangkat menggunakan alat bantu ke lokasi yang akan dipasang.
- Besi tulangan balok yang sudah diangkat lalu diletakkan diatas bekisting balok dan
ujung besi balok dimasukkan ke kolom.
- Pasang beton decking umtuk jarak selimut beton pada alas dan samping balok lalu
diikat
Pekerjaan Persiapan
Sebelum memulai pekerjaan tangga, maka yang perlu dilakukan setelah mempersiapkan
bahan & alat tersebut diatas adalah langkah-langkah sebagai berikut untuk mendapatkan
hasil yang memuaskan.
Anak Tangga
Multipleks 9 mm dipotong sesuai dengan tinggi trape (optrade) dan lebar tangga, kemudian
diberi rangka.
Pekerjaan bordes tangga dimulai dari pekerjaan Balok bordes, yang cara penyetelannya
sama seperti balok biasa Kemudian antar dinding balok dipasang kayu 5/7 (jarak
maksimum 25 cm). Kayu ini berlungsi sebagai pengganti pipa (karena bentang pendek).
Setelah selesai pemasangan kayu 50/10, lalu diikuti pemasangan plywood yang ukurannya
disesuaikan dengan panjang dan lebar bordes.
Pembongkaran Bekisting
Pembongkaran dinding badan tangga dan trape dapat dilakukan setelah beton berumur 12
jam, sedangkan untuk badan tangga dan bordes dilakukan setelah tujuh hari atau setelah
mendapat ijin dari pihak direksi.
Untuk pembongkaran balok bordes cara dan urutannya seperti pada pembongkaran balok
biasa Untuk pembongkaran badan tangga dan bordes, dimulai dari pengendoran jack base
dan U-head, kemudian diikuti pembongkaran lader/pipe sipport dan kayu 6/12. Setelah itu
dibongkar kayu 5/7 dan terakhir adalah pembongkaran plywood. Setelah semua dibongkar
kemudian dirapikan dan ditumpuk pada tempat yang mudah dijangkau oleh alat angkut.
Pabrikasi
- Pabrikasi dilakukan di los kerja dengan selalu diadakan pengawasan dan pengecekan
oleh pelaksana.
Pemasangan Angkur
- Buat bouwplank setempat.
- Mal pengangkuran dari multiplex t = 9 mm dan diberi as
- Angkur dipasang di mal dan diberi 2 baut dan dipasang pada atas dan bawah mal.
- Tarik benang / as 2 arah sesuai mal berbentuk 2 arah siku
- Angkus di las dengan besi beton kolom dengan elevasi atas waterpass.
- Pasang bekisting kolom
- Pengecoran kolom
- Setelah pengecoran selesai tahap selanjutnya adalah melepaskan mal angkur.
Pengelasan
- Siapkan peralatan pengelasan : Genset, Trafo Las, Kabel Las, Stang Las, Topeng las
dan Kawat las.
- Perhatikan keserbasamaan (keseragaman) dan rupa las, serta kematangan
pengelasan.
- Bersihkan kerak – kerak yang biasanya timbul setelah pengelas dengan cara di ketok-
ketok dengan palu.
Erection
- Erection dilakukan dengan manual / tenaga orang.
- Kuda – kuda dirangkai di bawah.
- Kuda – kuda pada bagian atas diikat dengan tali baja yang ditarik dengan liyer.
- Samping kanan / kiri kuda-kuda diberi tali tambang untuk menjaga posisi agar tidak
terpuntir atau dipegang dengan box pipa.
- Bentang kuda-kuda yang sudah dirangkai di cek bentangannya = bentang kolom.
- Setelah 2 kuda-kuda terpasang segera dipasang gording untuk membantu
kekakuannya.
- Untuk kuda-kuda ketiga dan seterusnya dilakukan dengan langkah yang sama.
V. PEKERJAAN ARSITEKTUR
1. Pekerjaan Pasangan Dinding Bata Merah
Tidak hanya memilih batu bata yang sesuai, memasang bata yang baik pun juga menjadi
salah satu hal penting yang tidak boleh dilewatkan lakukan pemasangan dengan langkah-
langkah berikut ini:
Alat Kerja:
- Water Pass - Sendok spesi (cetok)
- Benang - Pensil
- Siku rangka - Line Bobbins
- Meteran - Pemotong bata
- Tongkat duga (profil) - Bak spesi
- Palu - Ember
- Sekop - Cangkul
Bahan :
- Bata merah
- Air
- Portland Cement
Portland Cement (PC) yang digunakan harus PC, sejenis (NI-8) dan masih dalam
kantong yang utuh atau baru serta memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam
PBI-71/NI-2., contoh Semen Tiga Roda, Holcim, Gresik.
- Pasir Pasang
Butiran-butiran harus tajam dan keras, tidak dapat dihancurkan dengan jari.
Kadar lumpur tidak melebihi dari 5 %.
Pasir terdiri dari butiran-butiran yang beraneka ragam.
Bila diayak dengan ayakan 150, maka sisa butiran di atas 4 mm, minimal 2% dari berat
sisa butiran di atas ayakan 1 mm minimal 10 %. Dari berat sisa butiran di atas ayakan
0,25 mm. berkisar antara 80 % sampai dengan 90 % dari berat.
Saringan No. Persentase satuan timbangan tertinggal
disaring
4 0 – 15
8 6 – 15
16 10 – 25
30 10 – 30
50 15 – 35
100 12 – 20
PAN 3–7
Persiapan:
- Siapkan tempat kerja dan permukaan yang akan dipasang bata.
- Pasanglah petunjuk-petunjuk yang cukup untuk kerataan pasangan bata.
- Bersihkan tempat yang akan dipasang dari kotoran, minyak, karat, maupun lumut
yang dapat mengurangi rekatan adukan, kemudian basahi dengan air.
- Bata yang akan dipasang sebaiknya dibasahi terlebih dahulu dengan air untuk
menghilangkan debu/kotoran.
Pelaksanaan :
- Siapkan alat dan bahan secukupnya di tempat yang aman dan mudah dijangkau.
- Ukur panjang dan tebal 10 biji batu bata, dari panjang dan tebal rata-rata untuk
dipergunakan sebagai ukuran standar pasangan.
- Garis tongkat penduga dengan ukuran tebal rata-rata bata ditambah tebal spesi 1
cm.
- Buat garis pada alas ( lantai ) , ukurkan panjang rata –rata bata ditambah spesi 1
cm. Sejumlah 7 bata.
- Pasang bata kepala di sisi samping pasangan, cek tebal spesi dengan tongkat
ukur dan pula kedatarannya dengan water pass.
- Pasang line bobbins dengan rentangan benang tegang , hamparkan adukan pada
alas lantai dengan rata kemudian pasang bata lurus benang kepala.
- Cek setiap lapis dengan water pass sisi tegaknya dan sisi datarnya
- Pasang kembali bata kepala di atas pasangan yang telah selesai , cek tebal spesi
dan datarnya dengan water pass.
- Letakkan kembali line bobbins untuk membuat lapisan selanjutnya,
- Cek setiap lapis tegak, datar dan tebal spesinya hingga diperoleh lapis yang baik.
- Ulangi langkah 8 sampai dengan 10 sampai lapis terakhir.
- Bersihkan pasangan dan tempat sekelilingnya.
- Setelah pekerjaan pasangan bata ringan selesai dan dipastikan telah mengering
dilanjutkan dengan pekerjaan plesteran/ acian.
Bahan:
Pasir Pasang : Pasir dipilih dari jenis pasir pasang yang kasar, tajam
bersih dan bebas dari tanah liat/Lumpur
Semen : Jenis Semen Portland
Air : Air yang digunakan adalah air bersih yang bebas dari
unsur minyak.
Peralatan :
Alat yang digunakan : Concrete mixer, Mistar alumunium, alat bantu pertukangan.
Metode Pengerjaan :
- Sebelum pelaksanaan terlebih dahulu dibuat titik acuan bidang lurus vertical dan
koordinat siku dengan bidang lain, sebagai pengecekan kembali saat ditentukan
pada pekerjaan pasangan.
- Sebelum diplester Pasangan dibasahi terlebih dahulu dan jika belum dikerjakan
pada saat pasangan bata siarnya dikerok ½ cm.
- Jenis campuran adukan yang digunakan dan metode pencampurannya sama
dengan campuran yang digunakan untuk spesi pasangan bata.
- Untuk pekerjaan plesteran pada bidang beton, bidang tersebut sebelumnya
dibersihkan dari sisa bekisting dan kemudian diketrek (scrath).
- Ketebalan plesteran mengacu pada ketebalan finishing bidang diplester minimal
ketebalan plesteran adalah 1.5 cm. Dan jika ketebalan melebihi 3 cm, maka
pengerjaan diberi kawat kasa ayam untuk memperkuat daya rekat dari plesteran itu.
Lapisan ini harus benar-benar halus dan rata, karena lapisan ini menjadi akhir dari
permukaan dinding sebelum di cat..
Peralatan :
- Jidar Alm
- Palu Karet
- Waterpass, Benang
- Sendok Semen
Tenaga Kerja :
- Pekerja
- Tukang Batu
- Kepala Tukang Batu
- Mandor
Keselamatan Kerja :
- Pakai Sepatu bot
- Pakai Helm pelindung kepala
- Pakai Sarung Tangan
Lapisan
Adukan Keramik
Keramik 3 cm
Rabat beton
bertulang Lapisan Pasir Urug
5 cm
Metode Pelaksanaan :
Persiapan
Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan lantai keramik.
Approval material yang akan digunakan.
Persiapan lahan kerja.
Persiapan material kerja : keramik, semen PC, pasir, semen grouting nat, air,
dll..
Persiapan alat bantu kerja, antara lain : gerinda, palu karet, meteran,
waterpass, benang, selang dan air.
Pengukuran
Lebih dahulu juru ukur/surveyor menentukan dan menandai (marking) lokasi
untuk star/awal pemasangan keramik dan level permukaan lantai keramik.
Pelaksanaan pekerjaan pasang keramik lantai
Lantai dasarnya/permukaan dibersihkan dari kotoran/debu dan disiram terlebih
dahulu sebelum ditebar adukan pasangan keramik.
Rendam keramik terlebih dahulu dalam air sampai jenuh sebelum dipasang.
Buat adukan untuk pasang keramik.
Pasang benang untuk bantuan mendapatkan pasangan permukaan keramik
yang rata dan garis siar/nat yang lurus.
Buat kepalaan adukan dengan jarak 1-1.5 m agar adukan yang ditebar
permukaannya yang rata/flat.
Tebar adukan secara merata untuk menghindarkan terjadi rongga.
Pasang keramik kepalaan untuk tanda star awal pemasangan pada adukan
yang sudah ditebar dengan perekat acian. Kemudian dilanjutkan pemasangan
keramik lantai lainnya dengan acuan kepalaan pasangan keramik yang telah
dibuat.
Pada saat pemasangan, tekan keramik atau pukul dengan palu karet untuk
mendapatkan permukaan lantai keramik yang rata.
Cek kerataan permukaan pasangan lantai keramik dengan waterpass.
Setelah pemasangan lantain keramik selesai, biarkan beberapa saat untuk
mengeluarkan udara yang ada dalam adukan pasangan lantai keramik.
Setelah itu baru dilanjutkan dengan pekerjaan perapihan/finish garis siar/nat.
Pekerjaan terakhir adalah pembersihan permukaan lantai keramik dari kotoran.
Pengukuran
Lebih dahulu juru ukur/surveyor menentukan dan menandai (marking) area
untuk kesikuan ruang, level tinggi keramik dan star pemasangan dinding
keramik.
Pengukuran
Level/peil plafond diukur dahulu dengan menggunakan theodolith dan dibantu
menggunakan selang air.
Untuk mempermudah pemasangan, titik tetap pengukuran dipindahkan ke dinding
atau kolom dengan ketinggian 1 m dari lantai.
List Gypsum
Pastikan ukurannya tepat dan benar karena jika berbeda beberapa centimeter saja
bisa berpengaruh pada saat pemasangan list yang lain (terutama bagian
sambungan pojok).
Setelah itu, potong list yang akan dipasang sesuai dengan ukuran dengan
menggunakan cutter atau gergaji besi.
Selanjutnya buatlah "perekat" dari compound untuk menempelkan list pada dinding
yang akan dipasang. Sediakan air, bubuk compound, wadah, dan kape. Bubuk
compound diletakkan di suatu wadah (biasanya potongan papan gypsum atau
potongan tripleks). Dikarenakan compound setelah terkena air cepat mengeras
(kurang lebih 10 menit), maka saat pencampuran usahakan agar air yang dicampur
sedikit demi sedikit sambil diaduk pelan-pelan.
Perekat yang sudah jadi selanjutnya dioleskan ke list yang telah dipotong tadi.
Oleskan perekat tersebut secara merata agar semua bagian list dapat menempel
pada dinding dan plafond secara merata.
Kemudian tempelkan list yang sudah diolesi perekat tersebut ke dinding dan
plafond yang akan dipasang. Ratakan list tersebut sesuai dengan ukuran
(usahakan diberi tanda tempat yang akan ditempel list).
Setelah list tertempel pada dinding dan plafond, selanjutnya rapikan bagian atas
dan bawah list dengan kape karena biasanya pada saat penempelan, ada bekas
perekat yang keluar. Perapihan dapat dilakukan dengan amplas atau kape.
6. PEKERJAAN PASANGAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA LENGKAP DENGAN
AKSESORIES
Pintu, Kusen dan Jendela merupakan komponen penting dalam sebuah bangunan. Pada
proyek-proyek besar biasanya mempunyai jumlah pintu yang banyak, sehingga
pelaksanan pekerjaan ini dilapangan memerlukan metode pelaksanaan yang tepat.
Adapun metode pelaksanaan pekerjaan pintu, kusen dan jendela, adalah sebagai berikut:
Persiapan
Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pintu, kusen dan
jendela aluminium.
Approval material yang akan digunakan.
Persiapan lahan kerja.
Persiapan material kerja, antara lain : alumunium kusen, alumunium frame,
hardware, sekrup, fisher, engsel, sealant, baut dynabolt, dll.
Persiapan alat bantu kerja, antara lain : cutting well/gerinda, bor,gergaji,
waterpass, meteran, unting-unting, reevet, gun sealant, selang air, cutter, dll.
Pengukuran
Lakukan pengecekan dan pengukuran dilapangan untuk opening yang akan
dipasang kusen aluminium apakah sudah sesuai dengan gambar kerja atau belum.
Proteksi
Proteksi plastik (blue sheet) pada bagian kusen alumunium dapat dilepas, apabila lokasi
pekerjaan sudah benar-benar bersih dari kotoran dan tidak ada lagi pekerjaan yang dapat
merusak aluminium tersebut.
Kita dapat melihat komponen ini dalam pintu kaca, posisi dari floor hinge itu sendiri berada
pada bagian bawah pintu dan tertanam di lantai. Dalam satu set floor hinge atau engsel
tanam terdapat 2 komponen yang memegang pintu itu sendiri, satu berada di bawah atau
di tanam dilantai dan satu lagi di bagian atas sebagai penyeimbang yang di tanam pada
pasangan bata diatas pintu.
8. PEKERJAAN KACA
Pemeriksaan/Persiapan
- Ukuran kaca harus ditentukan berdasarkan pengukuran lapangan yang sebenarnya
dari frame / bingkai untuk menerima bidang kaca.
- Berilah peluang untuk ekspansi, kontraksi, dan pergerakan serta tambahkan
bantalan dan jepitan yang baik. Identifikasi tipe kaca pada saat dikirim ke site dan
saat pemasangan.
- Periksa seluruh permukaan untuk menerima bagian-bagian yang telah disebutkan
sesuai spesifikasi.
- Review schedule dari prosedur pemasangan kaca. termasuk metade pengangkatan
kaca, pemakaian material kaca, pemasangan gasket dan removable stops.
Pemasangan
- Pekerja pemasangan kaca haruslah orang yang telah memiliki pengalaman dalam
bahan dan sistem pemasangan kaca. Pergunakan alat dan per lengkapan yang di
rekomendasikan oleh pabrik kaca.
- Ukurlah semua bukaan dan potonglah kaca dengan tepat agar cocok dengan setiap
bukaan dengan kelonggaran pada tepi-tepi yang disyaratkan.
- Berilah primer pada permukaan bingkai untuk menerima panel kaca sesuai dengan
rekomendasi dari pabrik, dengan memakai primer yang direkomen-dasikan.
- Pasanglah setting blocks pada posisi kira-kira seperempat dari sill. Gunakanlah
block dengan ukuran yang memadai untuk menyangga kaca sesuai dengan
rekomendasi dari pabrik.
- Berilah ruang / spasi untuk kaca ter hadap pengakhiran kecuali terdapat gasket dan
tape yang kontinyu, dengan minimum 2 (dua) perenggang / pem batas pada setiap
sisi dari kaca. Berikan sealant dengan ketebalan yang sama dengan kaca atau
sesuai yang ditunjukkan dalam gambar. Berikan ju mlah yang dibutuhkan untuk
jepitan minimum 9 mm pada kaca pada ke 4 sisi-sisinya.
- Pada keadaan terpasang bila ditutup dan dibuka, kaca-kaca tidak boleh bergetar
yang menandakan kurang sempumanya pemasangan seal disekeliling kaca.
- Selain tidak boleh bergetar, pemasangan seal harus dapat menjamin bahwa tidak
akan terjadi kebocoran yang diakibatkan oleh air hujan dan udara luar.
- Pemasangan panel kaca sebaiknya dilakukan dari arah dalam bangunan, untuk
memudahkan penggantian.
b. Pengecatan Plafond
Teknis pelaksanaan pekerjaan :
- Siapkan tenaga kerja, bahan dan alat.
- Buat requset pekerjaan dan ajukan kepada Konsultan Pengawas.
- Bersihkan permukaan dari debu dan kotoran dengan kain lap.
- Lindungi bahan-bahan / pekerjaan lain yang berbatasan dengan plafon yang
akan dicat dengan kertas semen, koran dan lakban.
- Aduk cat sesuai dengan petunjuk dari pabrik.
- Lakukan pengecatan dasar dengan alat rol pada bidang yang luas dan dengan
kuas untuk bidang yang sempit.
- Jika cat dasar sudah kering lakukan pengecatan tahap selanjutnya sampai
finish dan hasilnya benar-benar rata.
c. Pengecatan Besi
- Proses Pengecatan dilaksanakan 3x Lapisan
- 1x Lapis Cat Dasar Jenis cat Zink Chromate Primer
- 2x lapis cat jenis Syntetic Enamel
- sebelum pengecatan permukaan besi dibersihkan dari karat dan kotoran
dengan cara diamplas.
- Setelah diperoleh permukaan yang bersih selanjutnya di cat dasar dengan
menggunakan jenis Zink Chromate Primer
- Setelah kering proses selanjunya memberikan lapisan cat jenis Syntetic
Enamel 2x lapisan sampai merata
b. Pelaksanaan
- Permukaan beton lantai yang akan dilapis waterproofing dibersihkan dari kotoran
puing-puing dan sampah lainnya.
- Pekerjaan waterproofing dilakukan oleh pekerja yang ditunjuk oleh pabrik
pembuatnya.
- Sparing-sparing pipa air kotor, roof drain/floor drain di grouting memakai bahan
yang sama.
- Pertemuan dengan dinding dinaikkan setinggi 20 cm dan lantai untuk di KM/WC
dan plat dak atap dinaikkan setinggi 40 cm.
- Setelah waterproofing dikerjakan, lalu diadakan pengetesan dimana permukaan
plat beton yang telah dilapis waterproofing direndam air selama 14 hari setinggi 5 –
10 cm.
- Bila ternyata hasil test rendam menunjukkan tidak ada kebocoran, maka membuat
Berita Acara Pemeriksaan dengan Manajemen Konstruksi , bahwa pemasangan
waterproofing tersebut telah di test dan telah dilaksanakan dengan baik tanpa ada
kebocoran.
- Melakukan proteksi/perlindungan dengan lapisan plesteran (discreed) memakai
adukan 1pc:3pasir + lapisan kawat ayam dan dihaluskan, kecuali untuk lantai
KM/WC, balkon, selesai diplester kasar. Kemiringan screed dibuat kearah roof
drain/floor drain.
- Pihak Kami melakukan perlindungan terhadap pekerjaan waterproofing yang telah
dikerjakan terhadap kerusakan-kerusakan yang ditimbulkan oleh pekerjaan yang
dilakukan oleh lainnya.
Pemasangan kuda-kuda baja ringan di atas kedua tumpuannya dapat dilakukan dengan
dua cara, yaitu:
1. Dipasang langsung di atas ringbalk.
2. Dipasang di atas ringbalk dengan perantara wall-plate.
Penggunaan sistem tumpuan dengan wall-plate sedapat mungkin harus dihindari, karena
tumpuan dengan wall-plate hanya ditujukan untuk meratakan (leveling) ringbalk, jika
ringbalk tidak rata. Penggunaan wall-plate akan berakibat kedalaman dynabolt yang
tertanam di dalam ringbalk menjadi berkurang. Selain itu, juga terdapat ruang kosong di
dalam wall-plate yang dapat mengakibatkan perletakan kuda-kuda menjadi kurang stabil.
Memastikan seluruh permukaan atas ring balok dalam keadaan rata dan siku, dengan
menggunakan selang air (waterpass) dan penyiku sebagai alat bantu.
Memastikan bahwa rangkaian ring balok telah mengikat semua bagian bangunan dan
tersambung secara benar (monolith) dengan kolom yang ada di bawahnya.
Memberi tanda posisi perletakan kuda-kuda (truss), sesuai dengan gambar rencana
atap.
Mengukur jarak antar kuda-kuda
Memasang kuda-kuda sesuai dengan nomornya di atas ring balok atau wall-plate,
berdasarkan gambar kerja.
Gambar 6. Pemasangan kuda-kuda di atas ring balok
Memastikan posisi kiri dan kanan (L-R) kuda-kuda tidak terbalik. Sisi kanan dan kiri
kuda-kuda dapat ditentukan dengan acuan posisi saat pekerja melihat kuda-kuda,
dengan mulut web dapat dilihat oleh pekerja. Bagian di sebelah kiri pekerja disebut
sisi kiri, sedangkan yang berada di sebelah kanannya adalah sisi kanan.
Mengontrol posisi berdirinya kuda-kuda agar tegak lurus dengan ringbalok
menggunakan benang dan unting-unting.
Bila menggunakan aluminium foil, lapisan ini dipasang terlebih dahulu di atas truss,
jurai dan rafter.
Memasang reng (roof battens) dengan jarak menyesuaikan jenis penutup atap yang
digunakan. Setiap pertemuan reng dengan kuda-kuda diikat memakai screw ukuran
10-16x16 sebanyak 2 (dua) buah.
Gambar 12. Pemasangan screw pada reng (Roof Battens)
Memasang ceilling battens dengan jarak antar masing-masing ceilling battens adalah
120 cm. Komponen ini dipasang pada permukaan bagian atas bottom chord kuda-
kuda dan di-screw. Untuk pertemuan ceilling battens dengan ring balok di beri
bantalan bracket yang diikat memakai 2 (dua) buah dynabolt. Fungsi ceilling battens
adalah untuk memperkuat ikatan antar kuda-kuda. Jika diperlukan, sambungan
memanjang ceilling battens sebaiknya tepat diatas bottom chord. Setiap sambungan
harus overlap 40 cm, dan setiap pertemuan dengan bottom chord harus di-screw.
Ceiling battens selanjutnya dapat difungsikan untuk menahan plafond dan
penggantungnya.
Gambar 16. Pemasangan ceiling battens
Penutup atap yang akan digunakan pada Proyek ini adalah Genteng Keramik dan
Genteng Membrane.
Menentukan jarak reng sesuai dengan jenis penutup atap yang digunakan, kemudian
dilanjutkan dengan pemasangan reng (roof battens) dengan screw 10 – 16 x 16 HEX.
Perletakan genteng untuk lembaran yang pertama akan dimulai dari sebelah kiri atap,
kemudian dilanjutkan kelembaran berikutnya.
Apabila dalam 1 (roof batten) terdapat dua lembaran genteng atau lebih, maka
perletakannya akan disusun dari lajur bawah, kemudaian dilanjutkan jalur atas.
Melubangi genteng dengan bor listrik, genteng kemudian dipaku dengan paku ulir
warna dan pada reng dipakai hexagon head self drilling screw dan dipaku pada
puncak gelombang genteng.
Untuk mengikat rabung, kaki rabung dan flashing genteng metal dipakai paku rivet.
Inspeksi akhir
Pemasangan panel
- Panel listrik dipasang pada dinding yang sudah ditentukan, rata dan tidak miring.
- Semua kabel yang masuk ke dalam panel listrik diberi tanda sesuai dengan
kegunaannya dan dilengkapi dengan ring karet supaya lubang panel bagian atas
dapat terlindung dari debu/kotoran. Khusus untuk kabel dengan Ø 16 mm2 harus
diberi sepatu kabel dalam panel.
- Pada sisi pintu panel bagian dalam harus dibuat diagram instalasinya termasuk
daya cadangan yang sudah direncanakan, hal ini perlu untuk memudahkan bila
ada perbaikan instalasi.
Pengetesan
Semua pelaksanaan instalasi dan peralatan harus diuji sehingga mencapai hasil baik
dan bekerja sempurna sesuai persyaratan LMK/PLN.
Tahap pengujian
Pengujian instalasi kabel feeder, Sebelum dan sesudah pemasangan semua kabel
feeder dan instalasi listrik penerangan harus diuji terhadap tahanan isolasi yang
hasilnya harus memenuhi persyaratan dari PLN minimal 100 Mega Ohm. Alat ukur :
merger 0,6 / 1 Kv
Keselamatan kerja :
a. Pakai sarung tangan
b. Perhatikan ketinggian box panel
c. Pakai Sepatu
P ip a c o n d u it P V C 2 0 m m d ita n a m d a la m d in d in g
S a k e la r d ip a s a n g 1 5 0 c m d a r i la n ta i
S to p k o n ta k d ip a s a n g 3 0 c m d a r i la n ta i
P E M A S A N G A N S A K E L A R D A N S T O P K O N T A K
P ip a f le x ib le 2 0 m m d it a n a m d a l a m d in d in g
P ip a c o n d u it P V C 2 0 m m d i k le m k e d a k / p l a f o n P ip a fle x ib le 2 0 m m d it a n a m d a la m d in d in g
K le m p v c t ia p ja r a k 1 0 0 c m P ip a c o n d u it P V C 2 0 m m d ik le m k e d a k / p la f o n
K le m p v c t ia p ja r a k 1 0 0 c m
P ip a c o n d u it P V C 2 0 m m d ita n a m d a la m d i n d i n g
P ip a c o n d u it P V C 2 0 m m d ita n a m d a la m d in d in g
K a b e l N Y Y 3 x 2 ,5 m m
K a b e l N Y Y 3 x 2 , 5 m m / 2 x 2 ,5 m m
S a k e la r 1 5 0 c m d a r i la n ta i
S t o p k o n t a k 3 0 c m d a r i la n t a i
Peralatan :
Tang , obeng, dll
Urutan Pelaksanaan :
Down Light
- Marking plafon dengan kapur / spidol
- Lubangi plafon sesuai marking, untuk akustik koordinasikan dengan rangka
plafond
- Pasang kawat gantungan
- Pasang lampu dengan melepas kap lampu
- Kencangkat kawat gantungan
- Sambung ke instalasi
- Pemasangan lampu Down Light setelah kondisi proyek aman dari pencurian.
- Fitting dan armature dipasang setelah kabel ditest ketahanannya, agar tidak
terjadi bongkar/pasang armature.
T dus
Pipa conduit PVC 20 mm diklem rangka atap
Kabel NYY 2x2,5 mm
Kawat penggantung
Armature TL 2x36 wtt inbow
Plafon gypsum
TL ceilling mounted
- Marking plafon dengan kapur / spidol &pasang kawat gantungan
- Tarik kabel instalasi & kawat gantungan ke luar plafon
- Pasang lampu jika plafon telah finish
- Gunakan skrup untuk pengikat lampu
- Sambung ke instalasi
T dus
Pipa conduit PVC 20 mm diklem rangka atap
Kabel NYY 2x2,5 m m
Peralatan :
Palu, Tang, obeng, Bending conduit, Benang, Cat , kapur dan spidol
Urutan Pelaksanaan :
Pemasangan Konduit pada gantungan plafon
- Marking pada rangka plafond
- Tandai lokasi tee dos
- Pasang conduit
- Ikat conduit pada layer 2
Instalasi Listrik
- Pekerjaan persiapan pengadaan material dan alat bantu ke lapangan setelah
pembuatan direksi keet.
- Sparing awal bawah tanah untuk kabel utama dan SDP (Sub Distribution Panel)
ke LVMDP (Low Voltage Main Distribution Panel) / Power Suply .
- Jaringan instalasi grouping yang akan dilaksanakan setelah kabel utama
terpasang.
- Jaringan instalasi titik lampu, dan titik stop kontak yang akan dilaksanakan setelah
rangka plafond terpasang dan sebelum plafond terpasang.
- Pembuatan lubang armature lampu di plafond pada masing-masing titik lampu
etelah plafond terpasang namun belum di finising.
- Pemasangan armature lampu, saklar dan stop kontak yang akan dilaksanakan
setelah plafond dan dinding di finishing.
- Pengetesan Insulating (merger) pada masing-masing jaringan kabel group titik
lampu dan stop kontak.
- Pemasangan panel LP (Lighting Panel)
- Connecting jaringan kabel dan SDP (Sub Distribution Panel) ke masing-masing
LP (Lighting Panel) maupun PP (Power Panel).
- Pengetesan Insulating (merger) pada masing-masing jaringan kabel SDP - LP,
SDP - PP, masing-masing LP ke jaringan kabel group titik lampu dan PP ke
jarinan kabel group peralatan.
- Pemasangan komponen lampu dan peralatan setelah hasil pengetesan insulating
(merger) semua jaringan listrik sesuai dengan ketentuan PUlL (Peraturan Umum
Instalasi Listrik).
- Testing dan Commissioning Lokal dengan menggunakan tegangan kerja dan
power supply sementara.
Pada pekerjaan Elektrikal spesifikasi dan bahan mengacu pada RKS yang terdapat pada
dokumen lelang.
Untuk pengadaan setiap pompa nantinya akan kami lengkapi dengan katup searah
pada sisi tekan, katup penutup dan flexible connection pada sisi hisap maupun sisi
tekannya, dan dilengkapi strainer pada sisi hisap pompa. Teknik pelaksanaan
pemasangan pompa dimulai dengan marking lokasi penempatan pompa distribusi
sesuai dengan gambar perencanaan, dibuat pondasi untuk pompa dengan
memperhatikan kerataan pondasi menggunakan waterpass, melakukan test tekan,
menyambungkan sistem pemipaan untuk distribusi air bersih dan penyambungan
instalasi daya pada pompa.
b. Pekerjaan Plumbing
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pemipaan Instalasi Air Bersih, Air Kotor, Air Bekas
dan Air Hujan adalah sebagai berikut:
Persiapan
Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pemipaan instalasi
air bersih dan air kotor.
Approval material yang akan digunakan.
Persiapan lahan kerja.
Sebelum pekerjaan dilaksanakan, terlebih dahulu material kerja dan alat bantu
kerja disiapkan.
Urutan pelaksanaan :
Pipa air kotor meggunakan pipas PVC kelas AW yang tahan terhadap tekanan
10 bar, penyambungan pipa menggunakan lem PVC yang kuat sehingga tidak
mudah bocor.
Tentukan dan beri tanda jalur instalasi dan titik outletnya.
Pasang pipa PVC kelas AW (diameter sesuai gambar kerja) beserta gate valve,
fitting dan accessories lainnya sesuai dengan tanda yang sudah dibuat.
Pasangan clean out dan accessories lainnya.
Pipa PVC yang horizontal digantung pada plat lantai beton menggunakan besi
siku dan pipa diikat pada besi siku supaya tidak bergerak saat menerima beban
air.
Pipa air kotor vertikal ditanam pada dinding, dikerjakan pada saat dinding belum
diplester + aci. Pipa yang ditanam di dinding harus diklem supaya tidak bergerak
saat menerima beban air.
Untuk pipa yang melintasi lantai terutama lantai dasar, maka kedalaman
pipa harus cukup, minimal 50 cm supaya tidak mudah pecah.
Pipa yang akan disambung, bagianujungnya harus dibersihkan dengan
ampelas supaya sambungan dapat lengket dengan kuat.
g. Pekerjaan Sanitary
Pekerjaan Pemasangan Sanitair dilakukan setelah Pekerjaaan Pemasangan Keramik
Dinding dan Lantai atau dapat juga dilakukan secara bersamaan , pada bagian ini kami
sampaikan beberapa cara pemasangan kelengkapan Sanitair
Pemasangan Closet
Pemasangan Washtafel
Washtafel yang digunakan adalah merk Toto lengkap dengan segala
accessorisnya seperti tercantum dalam brosurnya, warna putih, kecuali
ditentukan lain.
Washtafel dan perlengkapannya yang dipasang adalah yang telah diseleksi
baik, tidak ada bagian yang gompal, retak atau cacat lainnya.
Ketinggian dan konstruksi harus disesuaikan dengan gambar untuk itu, serta
petunjuk-petunjuk dari produsen dalam brosur.
Pemasangan harus baik, rapi, waterpas dan dibersihkan dari semua kotoran
dan noda serta penyambungan instalasi plumbingnya tidak boleh ada
kebocoran- kebocoran.
Pemasangan Urinoir
Urinoir berikut kelengkapannya yang digunakan adalah merk Toto, warna
standar putih, kecuali ditentukan lain.
Urinoir yang dipasang adalah urinoir yang telah diseleksi dengan baik, tidak
ada bagian-bagian yang gompal, retak dan cacat-cacat lainnya.
Pemasangan urinoir pada tembok menggunakan baut ficher atau ramset
dengan baut kuningan atau stainless steeldengan ukuran yang cukup untuk
menahan beban seberat 15 kg tiap baut.
Setelah urinoir dipasang, letak dan ketinggian pemasangan harus sesuai
dengan gambar untuk itu, baik waterpassnya
Semua celah-celah yang mungkin ada antara dinding dengan urinal ditutup
dengan semen yang berwarna sama dengan urinal.
Semua noda-noda semen dan lain-lainnya dibersihkan dengan sempurna.
Sambungan instalasi pumblingnya harus baik, tidak ada kebocorankebocoran
air.
Kran Air
Semua keran yang dipakai adalah semutu merk Dalam negeri atau setaraf
dengan chormed finish Ukuran disesuaikan dengan keperluan masing-masing
sesuai gambar plumbing dan brosur alat-alat sanitair.
Keran-keran tembok dipakai yang berleher panjang dan mempunyai ring
dudukan yang harus dipasang menempel pada dinding.
Keran-keran yang dipasang dihalaman harus mempunyai ulir untuk
sambungan
selang. Selang-selang untuk metal sink diruang saji dan dapur disambung
dengan pipa leher angsa (extension).
Stop keran yang dapat digunakan semutu merk Kitazawa, bahan kuningan
dengan putiran berwarna hijau, diameter dan penempatan sesuai dengan
gambar untuk itu.
Keran-keran harus dipasang pada pipa air bersih dengan kuat, siku,
penempatannya harus sesuai dengan gambar-gambar untuk itu.
Floor Drain
Floor drain yang digunakan adalah semutu dengan merk Dalam negeri, metal
verchroom, lubang diameter 2 inchi dilengkapi dengan siphon dan penutup
berengsel.
Floor drain dipasang ditempat-tempat sesuai dengan gambar untuk itu.
Floor drain yang dipasang telah diseleksi dengan baik, tanpa cacat dan telah
disetujui oleh Pemilik Pekerjaan.
Pada tempat-tempat yang telah dipasang floor drain, penutup lantai harus
dilubangi dengan rapih, menggunakan pahat kecil dengan bentuk dan ukuran
sesuai dengan ukuran floor drain tersebut.
Hubungan saringan metal dengan beton/lantai menggunakan perekat beton
kedap air.
Setelah floor drain terpasang, pasangan harus rapi waterpass, dibersihkan dari
noda-noda semen dan tidak ada kebocoran.
Pelaksanaan
Sambungan pipa digunakan sambungan las (welded Joint) dengan
menggunakan elektroda las yang berkualitas baik
Pada penyambungan Pipa dengan menggunakan flens perlu dilengkapi
dengan ring type gasket untuk menjamin sambungan terhadap kebocoran
Pelaksanaan water proofing terhadap kebocoran sebelum pemasangan dan
pada pelaksanaan pekerjaan penyambungan
Pipa-pipa diharuskan ditest terhadap kebocoran, pengetesan harus diketahui
dan disetujui pengawas/Direksi
Apabila pada waktu pengetesan diketahui ada kegagalan pada salah satu
sistim, maka biaya penggantian peralatan dan biaya perbaikan menjadi
tanggung jawab kontraktor
Sebelum pekerjaaan dimulal kontraktor harus menyerahkan daftar dan brosur-
brosur material/peralatan yang akan dipasang
Instalasi pipa harus dilengkapi dengan penggantung pipa, penyangga dengan
jarak tertentu dan memenuhi syarat
Commissioning dan testing dari peralatan yang terpasang wajib dilaksanakan
untuk mengetahui bahwa pekerjaan pemasangan peralatan sudah baik dan
benar
Pengujian Pada Sistim Pemadam Kebakaran
Untuk melakukan pengujian sistim pemadarn kebakaran kontraktor harus
berkoordinasi terlebih dahulu dengan pengawas/Direksi.
a) Prosedur pengujian
Pipa instalasi sistim hidran siap terpasang seluruhnya
Siapkan alat penekan tekanan, pompa sistim mekanik atau pompa motor dan
alat ukur tekanan (pressure Gauge).
Hubungan pipa outlet dari instalasi pompa penekan ke pipa input instalasi
bangunan. Pengujian dilaksanakan dengan cara bagian demi bagian dari
panjang pipa maksimal 50
Setelah selesai hubungan antara pipa instalasi bangunan dan alat pompa
penekan, Kran yang berhubungan ke instalasi seluruh posisi ditutup dengan
plug sesual dimensi kran
Pipa instalasi siap ditest, pompa penekan dijalankan sampai pressure gauge
menunjukkan angka 10 kg/cm2, atau atas petunjuk pengawas/Direksi
Angka 10 kg/cm2 ini harus tetap berlangsung selama 8 jam terus menerus
(atau atas petunjuk pengawas/Direksi) dan tidak ada penurunan, kecuali
karena perubahan cuaca
Untuk pemeriksaan tekanan dibuatkan daftar, dalam daftar itu tercantum
tekanan per-jam maupun keadaan temperatur pada saat test pipa dilakukan
Pemasangan jalur instalasi pipa hydrant dibawah tanah Ø 150 mm, Ø 100
mm, dan Ø 65 mm
Pernasangan pipa penyambungannya dengan sistim las
Selesai pengelasan dan pengetesan dan pengecetan pipa lalu di Flinkcoat
Pemasangan pipa kemudian di balut dengan goni untuk pipa yang tertanam
i. Pekerjaan IPAL
Instalasi Pembuangan Air Limbah Diluar Bangunan
Pipa 4” ukuran air limbah
Pipa 6” ukuran air limbah
Pipa 8” ukuran air limbah
Pemasangan instalasi di luar khususnya Instalasi Pembuangan Air Limbah
dalam
konenting untuk sumber yang akan keluar bangunan. Instalasi Pembuangan Air
Limbah adalah konekting dari dalam bangunan yang akan dibuang ke
pembuangan akhir berupa septic tank atau sumur resapan.
1. TAHAP PERSIAPAN
Dalam pelaksanaan pekerjaan pemboran tahap pekerjaan persiapan meliputi :
1. Pekerjaan Mobilisasi
Sebelum pekerjaan lapangan dimulai, dilakukan mobilisasi atau mendatangkan
peralatan dan bahan-bahan pemboran beserta personelnya ke lokasi pemboran.
Tahap mobilisasi ini dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan
lapangan.
Pemboran pilot hole adalah pekerjaan pemboran tahap awal dengan diameter
lobang kecil sampai kedalaman yang dikehendaki, diameter pilot hole biasanya
antara 4 sampai dengan 8 inchi, Selain itu juga ditentukan dengan kemampuan
atau spesifikasi mesin bor yang digunakan.
Hal-hal yang perlu diamati dalam pekerjaan pemboran pilot hole adalah :
- Kekentalan (viskositas) Lumpur bor
- Kecepatan mata bor dalam menebus formasi lapisan tanah setiap
meternya (penetrasi waktu permeter)
- Contoh gerusan (pecahan) formasi lapisan dalam setiap meternya.
- Contoh (sample) pecahan formasi lapisan tanah (cutting) dimasukkan
dalam plastik kecil atau kotak sample dan masing-masing diberi nomor
sesuai dengan kedalamanya. Adapun maksud pengambilan sample cutting
adalah sebagai data pendukung hasil electrical logging untuk menentukan
posisi kedalaman sumber air (akuifer).
Air sumber dari reservoir di tarik mnggunakan pompa dan di transfer ke sand
filter melalui pipa. Setelah itu air bersih hasil filterisasi ditampung di roof
tank/tanki air dan didistribusi dengan pompa pendorong.
Setelah pengecoran lantai kerja selesai dikerjakan maka dilakukanlah proses curing
dengan menebarkan karung goni yang dibasahi selama seminggu (tiga kali sehari
disiram air) guna mencegah terjadinya retakan-retakan sebagai akibat proses
pengerasan/pengeringan beton.
Pekerjaan lantai kerja / Lapis Pondasi bawah Beton Kurus ini dilaksanakan untuk
seluruh badan jalan dengan ketebalan lantai kerja pada pekerjaan ini 5 cm secara
merata.
c. Pekerjaan Bekisting
1. Peralatan dan bahan yang digunakan
Peralatan
1. Meteran
2. Palu
3. Gergaji Kayu
4. Peralatan tukang lainnya
Bahan
1. Kayu Kaso 5/7
2. Multiplek 12 mm
3. Paku
4. Minyak Bekisting
2. Kuantitas pekerjaan
Pekerjaan ini menggunakan satuan volume luasan area (m2). Luasan area yang
harus dikerjakan adalah 597 m2.
3. Pelaksanaan pekerjaan
Menyiapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan dalam pekerjaan.
Pemasangan bekisting dikerjakan sesuai gambar rencana.
Bekisting digunakan untuk 3 kali penggunaan.
Bekisting akan dipasang kokoh dan tidak melendut.
Bekisting dipasang per segmen dengan panjang maksimal per segmen
adalah 5 meter.
Permukaan bekisting yang akan bersentuhan langsung dengan beton
diberikan minyak bekisting agar tidak lengket pada saat pembongkaran
bekisting.
Pembongkaran bekisting ketika umur beton minimal 3 hari.
Pembongkaran akan kami lakukan dengan teliti agar tidak merusak beton
yang telah dicor.
d. Pekerjaan Pembesian
Pasang Tulangan untuk dudukan :
Bila Polytene (plastic cor) telah terpasang kemudian akan dilanjutkan dengan
pekerjaan pemasangan tulangan untuk dudukan dowel dan tie bar. Pemasangan ini
akan dilakukan sesuai dengan bentuk dan jarak yang tertera dalam gambar kerja.
Dimana tulangan untuk dudukan dowel dan tie bar tersebut telah dipabrikasi
sebelumnya sesuai dengan bentuk dan diameter tulangan yang tertera dalam gambar
kerja.
Pasang Dowel :
Bila tulangan dowel tersebut telah dimeni kemudian akan dipasang dengan cara
terlebih dahulu memasukkan batang besi / tulangan dowel tersebut kedalam
selongsong pipa PVC yang telah dipersiapkan sebelumnya. Kemudian tulangan dowel
tersebut akan dirakit dan diikat pada besi dudukan tulangan dowel dengan
menggunakan kawat beton sesuai dengan jarak yang tertera dalam gambar kerja.
Kemudian ujung pipa PVC akan dipasang dop penutup lubang untuk menjaga agar
adukan beton tidak akan masuk kedalam selongsong pipa PVC. Jika dowel tersebut
telah terpasang kemudian akan diangkut kelokasi pekerjaan untuk dipasang pada titik-
titik lokasi pemasangan.
g. Finishing
Setelah sambungan dan tepian selesai, dan sebelum bahan perawatan
(curing)dilakukan, permukaan beton harus dikasarkan dengan disikat melintang garis
sumbu (centre line) jalan, atau dengan cara pembuatan alur (grooving) pada arah
melintang atau memanjang jalan. Pengkasaran yang dilakukan dengan menggunakan
sikat kawat selebar tidak kurang dari 45 cm, dan panjang kawat sikat dalam keadaan
baru adalah 10 cm dengan masing-masing untaian terdiri dari 32 kawat. Sikat hams
terdiri dari 2 baris untaian kawat, yang diatur berselang-seling sehingga jarak masing-
masing pusat untaian maksimum 1 cm. Sikat harus diganti bila bulu terpendek
panjangnya sampai 9 cm. Kedalaman tekstur rata-rata tidak boleh kurang dari 0,75
mm.
- Toleransi Tebal
Semua lapisan permukaan dan lapis pondasi harus dibuat dengan tebal sesuai dengan
Gambar Rencana.Pemeriksaan yang teliti terhadap elevasi acuan dan pengukuran
ketebalan terhadap permukaan tanah dasar atau lapis pondasi bawah dengan
menggunakan benang dipandang cukup memadai. Apabila dipandang perlu
memeriksa tebal perkerasan setelah penghamparan, maka tebal perkerasan dapat
ditentukan dengan cara pemboran (core drill). Pemboran harus dilakukan pada interval
yang disyaratkan.
4. PEKERJAAN SALURAN
a. Saluran U-Ditch
Sebelum melakukan pemasangan u-ditch perlu dilaksanakan pekerjaan persiapan
terdiri dari :
Beton pracetak yang paling banyak volumenya dipasang paling awal. Tahapan
pelaksanaan pemasangan BETON PRACETAK U-DITCH adalah sebagai berikut :
1. Pengukuran
Pengukuran meliputi pengukuran panjang pekerjaan dan elevasi. Elevasi yang tertera
pada shop drawing diterapkan di lapangan dengan memasang patok-patok dan
bouwplank untuk menyimpan elevasi.
pengukuran
2. Galian tanah
Setelah patok dipasang, pekerjaan galian bisa dimulai. Elevasi galian dikontrol
berdasarkan elevasi yang sudah disimpan pada patok.
galian tanah
Penggalian tanah menggunakan excavator. Dalam waktu 1 hari target panjang galian
minimal adalah 7,2 m untuk memenuhi kemampuan alat berat dalam memasang beton
pracetak yaitu 6 unit.
3. Pembuangan tanah bekas galian
Selama excavator mengerjakan galian, 1 unit dump truck siap di sisi galian untuk
menampung tanah bekas galian. Tanah bekas galian tersebut langsung dibuang ke
luar proyek dan di sisi rencana saluran disiapkan sebagian material bekas galian untuk
digunakan pengurugan kembali. Dengan demikian area di sisi galian relatif bersih dan
setiap saat siap ditempati stock beton pracetak u-dtich.
4. Urug sirtu
Tahapan setelah galian mencapai panjang 7,2 m adalah pengurugan sirtu. 1 hari
sebelum pengurugan, sirtu harus siap di sisi galian. Untuk segmen selanjutnya sirtu
didatangkan bertahap berdasarkan kebutuhan setiap segmen galian. Ketebalan urugan
sirtu adalah 250 mm. Pengurugan menggunakan excavator dengan bantuan tenaga
manusia untuk meratakannya.
urug sirtu
5. Lantai kerja
Pada umumnya ketebalan lantai kerja adalah 50 mm dengan mutu beton K125 atau
B0. Permukaan lantai kerja dibuat serata mungkin dan dikontrol elevasinya
berdasarkan elevasi yang sudah disimpan pada patok-paton bantuan. Kerataan lantai
kerja sangat menentukan kerapian elevasi beton pracetak u-ditch yang dipasang di
atasnya.
Beton pracetak U-ditch yang sudah berumur lebih dari 7 hari dari fabrikasi dikirim
ke lokasi dan di stok di lokasi dekat pemasangan.
Pemindahan BETON PRACETAK U-DITCH dari stock yard ke tempat
pemasangan menggunakan forklift dengan kapasitas sesuai berat material.
Biasanya kapasitan forklift yang harus disediakan adalah 2 x berat material.
6. PEKERJAAN KANSTEEN
Langkah-langkah pemasangan sebagai berikut :
a. Pastikan lokasi yang akan dipasang sudah memiliki permukaan tanah yang padat dan
rata.
b. Setelah area bersih dan siap untuk dilakukan pemasangan selanjutnya adalah
membuat alas untuk melapisi kanstin.
c. Alas kanstin dibuat dengan menggunakan rabat beton yang memiliki ketebalan minimal
150 mm.
d. Setelah pelapis kanstin sudah siap, selanjutnya kanstin sudah bisa mulai diletakkan
dan dipasang pada area tersebut.
e. Agar menjaga proses pemasangan kanstin tetap konsisten dan teliti, dapat dipasang
benang pembantu setiap 4 – 5 meter.
f. Selanjutnya membuat pengunci atau hauncing begitu kanstin telah diletakkan semua
dengan baik.
g. Terakhir lakukan finishing dengan melapisi kanstin dengan mortar, mortar terdiri dari
campuran material semen, kapur, pasir dan air yang kemudian digunakan untuk
perekat kanstin.
VIII. PENUTUP
Metoda pelaksanaan yang lebih detail akan dibuat pada saat pelaksanaan nanti. Tentu saja
didalam pelaksanaannya nanti dapat timbul ide-ide atau inspirasi baru, yang disesuaikan dengan
dokumen dan gambar-gambar dalam tender. Hal-hal yang lebih rinci lagi akan dibuat lebih lanjut
sebelum dan selama pelaksanaan pekerjaan nanti.Mudah-mudahan uraian ini dapat
memberikan gambaran yang cukup jelas tentang langkah-langkah yang akan dilakukan dalam
pelaksanaan proyek ini.
Demikian metoda pelaksanaan secara garis besar yang dapat kami sampaikan sebagai usulan
tentang pekerjaan-pekerjaan yang terlingkup dalam pekerjaan ini.