A. U M U M :
Pekerjaan Pembangunan Gedung Balai Nikah Empat Unit, tepatnya berada di Kabupaten Xxxxxxxxxxxxx.
Material lokal maupun material pabrikasi sebelum digunakan harus mendapat persetujuan Pengawas dan
Direksi lapangan. Dengan menggunakan standard ( SNI - SII ) atau sesuai yang diizinkan oleh Direksi
Pengawas. Penggunaan air kerja berada dilokasi pekerjaan dan mudah untuk mendapatkannya. Untuk
kegiatan pekerjaan spesifik kami datangkan tenaga kerja kami yang ahli pada pekerjaan tersebut. Dan
untuk tenaga pekerja sebahagian menggunakan tenaga lokal yang ada disekitar lokasi pekerjaan.
B. PEKERJAAN PERSIAPAN :
o PEKERJAAN PENGUKURAN / UITZET
1. Perusahaan kami wajib melaksanakan pengukuran revisi uitzet situasi dan penampang untuk
penyesuaian gambar desain pelaksanaan yang berpedoman pada titik tetap yang ditentukan oleh
direksi sebagai dasar mutual check awal.
2. Kami wajib memasang patok tetap, pada tempat yang tidak mudah berubah kedudukannya, serta
patok-patok pembantu yang diberi nama dengan ukuran sesuai petunjuk direksi lapangan.
3. Pemasangan patok-patok tersebut harus disetujui oleh direksi / pengawas lapangan.
4. Dokumen uitzet wajib diadakan dan diserahkan pada pemberi tugas, dokumentasi yang dimaksud
antara lain :
- Buku Ukur yang telah diperiksa dan disetujui
- Gambar hasil uitzet yang asli
- Gambar revisi desain yang berdasarkan hasil Uitzet yang akan menajdi dasar Volume dan
pelaksanaan, diatur/ditetapkan oleh pemilik / pemberi tugas, sebagai dasar Mutual Check Awal dan
Akhir.
3. Tenaga pelaksana wajib melaksanakan observasi sesuai ruang lingkup pekerjaannya yang dipimpin
oleh Pelaksana Utama dan bertanggung jawab terhadap :
- Pelaksanaan pekerjaan dilapangan
- Kecocokan lokasi pekerjaan dengan gambar rencana, ukuran, dimensi, sarana dan fungsi
- Titik tetap yang digunakan untuk dasar pelaksanaan pekerjaan
- Kesalahan-kesalahan yang menurut pelaksana utama akan mengakibatkan kerugian ataupun
tidak tercapainya fungsi dan sarana konstruksi, dan harus melaporkan keadaan ini secara tertulis
kepada Direksi.
4. Tenaga inti kegiatan/pekerjaan harus merupakan tenaga yang mampu dan cukup berpengalaman
terhadap bidang pekerjaan yang dikerjakan dan setiap saat harus berada dilokasi pekerjaan.
5. Tenaga inti kegiatan/pekerjaan harus mematuhi perintah yang disampaikan oleh Direksi atau
Pengawas Lapangan baik secara tertulis maupun tidak tertulis.
6. Pelaksana kegiatan/pekerjaan harus wajib memberikan tanggapan tertulis terhadap segala instruksi
yang ada dalam buku Direksi.
7. Tenaga kerja terdiri dari, mandor, Kepala Tukang, Tukang, Pekerja, Sopir, Mekanik akan memakai
tenaga lokal dan sebagian tenaga lain akan didatangkan dari luar daerah terutama tenaga pekerja
terampil.
8. Mobilisasi peralatan akan didatangkan sesuai dengan kebutuhan seperti Dump Truck, Beton Molen
dan Alat pertukangan lainnya
A. PEK. PERSIAPAN.
B. PEK. PEMBANGUNAN GEDUNG KUA SUWAWA SELATAN MELIPUTI :
I. Pekerjaan Tanah
II. Pekerjaan Pondasi
III. Pekerjaan Beton Bertulang
IV. Pekerjaan Pasangan
V. Pekerjaan Kosen Pintu, Jendela & Ventilasi
VI. Pekerjaan Plafond
VII. Pekerjaan Atap
VIII. Pekerjaan lantai
IX. Pekerjaan Instalasi Listrik
X. Pekerjaan Intalasi Air
XI. Pekerjaan Finising
C. PEKERJAAN KONTRUKSI :
Seluruh kegiatan pekerjaan Pembuatan dan Pemasangan Kosen maupun Pintu serta Jendela dan Ventilasi
( Bahan dan Upah ) akan ditangani oleh Perusahaan yang sudah berpengalaman menangani pekerjaan ini.
Kegiatan Pekerjaan ini dilaksanakan pada lantai I, lantai II dan lantai III kantor Bupati Xxxxxx , yang kami
kelompokkan terdiri dari :
- Pas. Ralling Pagar, Tangga dari bahan stainles steel. Pemasangannya dilaksanakan oleh tenaga
yang ahli, agar hasilnya naik dan rapih. Dengan menggunakan bahan Stainles Steel sesuai ukuran
diameter yang ada dalam kontrak.
- Pas. Keramik lantai, dinding KM/WC serta pasang Granit Tile yang ukurannya disesuaikan dengan
yang ada dalam kontrak.
- Dengan memperhatikan Ukuran serta kwalitas bahan keramik maupun granit tile harus dari bahan
kwalitas baik. Pemasangannya harus dilakukan dengan menggunakan benang dan menjaga bagian
sudutnya agar hasilnya lurus dan siku.
- Pasang rangka dan pasang plafon horizontal Gypsum.
- Pengecatan Plafond dan dinding pada semua dinding yang ada di-lantai I, II dan III. Bahan cat yang
digunakan harus disetujui oleh pengawas direksi lapangan.
Kegiatan Pekerjaan ini dilaksanakan pada lantai I, lantai II dan lantai III kantor Bupati Xxxxxx , yang kami
kelompokkan terdiri dari :
Kegiatan Pekerjaan ini dilaksanakan pada lantai I, lantai II dan lantai III kantor Bupati Xxxxxx , yang kami
kelompokkan terdiri dari :
a. Bahan disiapkan
b. Penempatan instalasi sesuai dengan gambar rencana.
c. Dipasang sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan korsleting pada setiap sambungan.
d. Penyelesaian dan Perapihan Instalasi.
Pembangunan Gardu Travo 11.000 KVA, yang dibangun pada tempat yang telah ditetapkan dalam
gambar Site Plan.
Pemasangan Instalasi Jaringan Telepon. Pemasangannya dikerjakan oleh tenaga ahli yang sudah
pengalaman.
Pembuatan Septictank dan Peresapannya. Konstruksi Septictank dipasang sedemikian rupa sehingga
tidak menimbulkan kebocoran dan dibuat sesuai gambar dan petunjuk pengawas/direksi lapangan.
Pasang Penangkal Petir pada bagian (atas) atap agar bangunan aman dan terhindar dari radiasi petir
dan gangguan alam lainnya.
D. PEKERJAAN AKHIR
2. As build drawing
Setelah pekerjaan selesai dilaksanakan maka akan dibuatkan gambara terlaksananya (As Built Drawing) dan
Shop Drawing dikarenakan mungkin akan terjadi perubahan – perubahan volume yang cukup signifikan di
lapangan.
Demikian metode pelaksanaan ini dibuat secara umum untuk menjadi bagian dari pelaksanaan pekerjaan
PEMBANGUNAN POSKESDES BALAHU TAHUN ANGGARAN 2011.
Apabila tidak ada catatan atau instruksi khusus, semua tahapan pembuatan beton harus
mengikuti standart dan memenuhi persyaratan yang berlaku di Indonesia. Dalam hal ini pedoman utama
adalah Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971.
Bahan - bahan
Bahan semen untuk pekerjaan beton adalah dari jenis Portland Cement (PC) dan penyimpanannya
harus sesuai dengan ketentuan teknis, semua yang dikirim dari leverensi harus mengambil contoh untuk
diperiksa dan dianalisa.
Kerikil dan pasir (Agregates) harus kuat, padat, tahan lama dan bersih dari segala bentuk kotoran yang
dapat menurunkan mutu dan memperlambat kekuatan beton.
Kerikil boleh dalam bentuk bulat atau batu pecah dengan ukuran antara 5 mm s/d 30 mm. Baik koral
maupun pasir halus bergradiasi sesuai pedoman PBI (Persatuan Beton Bertulang Indonesia) 1971 (NI-2).
Air untuk pembuatan beton harus bersih dan tidak boleh mengandung endapan lumpur, minyak atau
garam, asam serta berpedoman pada SNI 03-2834-1992
Bahan pembantu (Admixtur) hanya boleh dipakai oleh Penyedia barang/jasa dengan persetujuan
Direksi.
Adukan
Adukan beton terdiri dari bahan semen, kerikil, pasir, air dan bahan pembantu apabila
diperlukan.
Perbandingan campuran harus ditentukan sedemukian rupa, sehingga beton mudah
dikerjakann serta kekuatan maksimum dan penyusutan minimal dapat tercapai.
Percobaan kekuatan beton dalam kg/cm2 ditentukan dengan percobaan kubus beton
bertulang 15 cm X 15 cm X 15 cm.
Jumlah kubus percobaan akan ditentukan oleh Direksi. Hasil kubus-kubus tersebut harus
diserahkan kepada Direksi.
Pada setiap pengujian, jika kekuatan beton berumur 7 (tujuh) hari kurang dari 70 % dari
kekuatan tekan beton yang berumur dari 28 hari, maka direksi berhak memerintahkan untuk menambah
semen kedalam campuran beton.
Kelebihan biaya akibat perubahan campuran (adukan) tersebut adalah menjadi beban
Penyedia barang/jasa.
Campuran beton yang dipakai dapat diubah bila mana direksi memandang perlu.
Kekentalan adukan harus diatur dengan pemberian air ditakar sedemikian rupa sehingga
mengahasilkan beton yang homogen tanpa terjadi pemisahan bahan-bahan satu sama lain.
Ketentuan adukan beton ditentukan menurut percobaan slump beton berdasarkan PBI 1971 dan
apabila tidak ditetapkan lain, maka sebagai pedoman dipakai nilai nominal 25 mm dan maksimal 125 mm. Pelaksanaan
yang menyimpang dari ketentuan ini harus mendapat persetujuan Direksi.
Ukuran campuran berdasarkan uji kubus ditetapkan langsung dengan alat timbangan yang
disetujui Direksi.
Apabila adukan beton dilaksanakan dengan molen manual (concrette mixer), maka penggunaan
alat tersebut harus mendapat persetujuan Direksi.
Pengecoran tidak dapat dilakukan pada saat hujan lebat. Pengertian “ Hujan Lebat “ ditentukan
oleh Direksi.
Pengecoran tidak dapat dilaksanakan apabila cetakan (bekisting dan tiang-tiang penyangga telah
selesai disiapkan sebaik-baiknya dan mendapat persetujuan Direksi.
Kehadiran Direksi pada saat pengecoran adalah syarat mutlak yang harus dipenuhi.
Jarak waktu antara pengadukan dan pengecoran tidak boleh melampaui batas waktu 30 menit.
Beton yang telah mengeras tidak boleh dipakai lagi dengan menambah dan mencampuri air
kedalam adukan tersebut.
Pengeringan beton yang lebih cepat dari proses yang semestinya akibat dari cuaca panas harus
dicegah dengan memberi perlindungan secukupnya, antara lain dengan menyiram air pada permukaan beton setiap
tiga jam sekali.
Bagian beton yang masuk kedalam tanah (akan ditimbun) sebelum ditimbun harus diperiksa dan
disetujui oleh direksi lapangan.
Perawatan Beton.
* Beton harus dilindungi selama proses pengerasan berlangsung dari pengaruh cuaca dengan cara menyiram, menutup
dengan karung basah atau cara lain yang dibenarkan.
Perhatian khusus harus diberikan untuk menjaga agar selama proses pengerasan berlangsung, permukaan beton tidak
mengalami bentukan atau menerima beban yang berlebihan.
Cetakan (bekisting)
Cetakan harus dibuat dari bahan yang bagus, dan mempunyai permukaan yang rata dan kedap
air.
Kerangka penunjang dan penyangga harus kokoh, sehingga cetakan tidak mengalami perubahan
bentuk, posisi maupun elefasi. Semua sistim penunjang dan penyangga harus diperhitungkan untuk dapat menerima
segala macam kemungkinan pembebanan.
Semua bahan yang akan dipakai untuk pembuatan cetakan harus diperhatikan dan disetujui
Direksi.
Toleransi yang diizinkan adalah + 3 mm untuk garis permukaan setelah penyetelan bekisting
dilakukan.
Pembuatan cetakan harus dilaksanakan sedemikian rupa agar pada waktunya dapat dilepaskan
dan dibongkar dengan mudah tanpa merusak beton itu sendiri. Waktu pembongkaran ditentukan oleh Direksi.
Penggunaan bahan-bahan khusus untuk perbaikan beton harus mendapat persetujuan Direksi.
Semua pekerjaan penulangan harus memenuhi persyaratan dan pedoman dalam peraturan
beton bertulang Indonesia 1971 NI.
Apabila direksi memandang perlu maka Penyedia barang/jasa harus membuat gambar kerja dan
menyiapkan pembengkokan tulang.
Jenis tulangan yang dipakai adalah batang baja dengan permukaan poros dengan tegangan
karakteristik telah maksimal 2400 kg/cm2.
Semua tulangan yang dipasang, harus bersih dari segala jenis kotoran, minyak dan karat, karena
hal ini akan mengurangi daya ikat.
Kawat pengikat harus terbuat dari baja dengan garis tengah minimal 0,8 mm.
Apabila tidak ditetapkan lain, maka toleransi pada pemasangan tulangan dan tebal penutup
beton minimal harus mengikat pedoman yang tercantum dalam peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971.
Ukuran diameter besi beton yang tertera dalam gambar adalah ukuran minimal (tidak bisa
dikurangi). Untuk Penyedia barang/jasa harus memperhatikan dengan benar ukuran riil dari besi beton tersebut.
- Pekerjaan Kuda-Kuda uk. 8/12 cm, kayu Kelas.I dan Pek. Atap dan Plafond.
- Pekerjaan Gording uk. 6/12 cm, kayu Kelas. I
- Pekerjaan Kasau + Reng kayu Kelas. I
- Pekerjaan Lisplank Papan uk. 2 x 3/25 cm
Rangka atap dan gording digunakan kayu kelas I, sedangkan untuk rangka kap kuda-kuda dan listplank papan juga
menggunakan kayu kelas I atau sejenis dengan kualitas baik dan keadaan kering ukuran disebutkan dalam gambar.
Konstruksi penyambungan dengan skrup pen, baut yang dikerjakan dengan rapi. Semua ukuran kayu untuk kuda –
kuda toleransi 0,5 cm untuk serutan permukaan sambungan dimulai.
Kasau dan reng yang digunakan kayu kelas I kualitas baik, ukuran sesuai gambar.
Semua rangka atap, kuda-kuda, gording, kaso dan reng sebelum ditutup atau terlebih dahulu harus diresidu.
Lisplank atap dari bahan papan kayu dengan ukuran 2 x 3/25 cm sesuai gambar.
Penutup kepala atap (hubungan) dipasang bumbungan/Nok Multi Roof.
Pekerjaan Pas. Dinding batu bata Sp. 1:3 digunakan pada pekerjaan dinding kedap air /Trasraam, Sedangkan Pas.
Dinding batu bata Sp. 1:4 diganakan pada dinding bangunan atas. Batu bata yang digunakan harus kuat dan tidak
mudah patah.
Pada Pekerjaan Plesteran harus menggunakan adukan 1Pc : 4Psr dilaksanakan pada dinding bangunan bagian atas,
sedangkan plesteran dengan adukan 1Pc : 3 Psr dilaksanakan pada dinding kedap air. Dalam pengerjaannya harus
sedemikian rapih dan rata, bila perlu gunakanlah alat untuk melihat kerataan agar sisi kiri dan sisi kanan saluran sudah
benar-benar rata.
Pekerjaan Acian dilakukan setelah pekerjaan plesteran dilaksanakan. Pekerjaan acian menggunakan bahan dasar
semen yang berfungsi untuk menutupi semua rongga-rongga atau celah-celah konstruksi, sehingga konstruksi tersebut
bisa kedap air, dan menjadikan permukaannya lebih rata. Setelah itu dilanjutkan dengan pekerjaan Plamur dinding,
agar seluruh permukaan dinding benar-benar rata dan rapih.
Pekerjaan pengecatan untuk kayu meliputi semua kayu yang terlihat penampangan seperti kosen kosen daun pintu
papan listplank.
Sebelum dilakukan pengecatan terlebih dahulu harus dicat meni sebagai lapisan dasar.
Setelah dilakukan pengecatan meni khusus untuk kap/gordyn, tidak perlu dilakukan pengecatan mengkilat.
Semua bidang yang akan dicat (kayu dan tembok) terlebih dahulu bidang permukaannya harus didempul, diamplas
merata baru dilakukan pengecatan jadi sebanyak 2 x.
Kegiatan Pekerjaan ini adalah Pembuatan dan Pemasangan Railling yang bahannya terbuat dari Besi Steinless Steal
dengan ukuran Diameter 2,5 inchi.
Pengerjaannya akan ditangani langsung oleh tenaga ahli yang profesional.
D. PENUTUP.
Setelah pelaksanaan pekerjaan selesai secara keseluruhan, selanjutnya kami akan mengadakan pembersihan
lapangan, sehingga pada saat penyerahan pekerjaan semuanya dalam keadaan bersih dari kotoran – kotoran yang
ada. Selama pelaksanaan pekerjaan kami akan membuat laporan harian, mingguan dan bulanan yang akan dikirimkan
secara berkala kepada Direksi/Pemilik, demikian pula selama pelaksanaan pekerjaan dimulai dari awal akan dibuat foto
dokumentasi pelaksanaan pada lokasi pekerjaan tertentu mulai dari foto 0% - 5% pelaksanaan s/d 100% final.
Bila kami dipercaya sebagai pelaksana pekerjaan, maka seluruh proses pekerjaan akan kami laksanakan sesuai
dengan gambar design, Risalah, RAB, serta sesuai jadwal pelaksanaan yang telah kami buat. Hal-hal lain tetap akan
mengacu / berpedoman pada ketentuan yang telah ditetapkan dalam kontrak beserta lampiran-lampirannya.
Demikian Metode Pelaksanaan ini kami uraikan semoga dapat membantu dalam pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan.