Anda di halaman 1dari 4

Operasi Polinomial Sistem persamaan polinomial (suku banyak) adalah

sistem persamaan dengan pangkat tertingginya lebih


besar dari 2 ( > 2). Bentuk umum dari polinomial
adalah sebagai berikut:

Suatu persamaan polinomial memiliki operasi dasar yang Dimana :


sama dengan sistem persamaan kuadrat yaitu : operasi 1. Derajat (n) adalah pangkat tertinggi dalam suatu suku
penjumlahan, pengurangan, dan perkalian suku banyak. banyak.
Teorema nya adalah sebagai berikut : jika f(x) dan g(x) 2. Variabel (x) adalah bilangan yang dimisalkan dengan
berturut-turut adalah suku banyak berderajat m dan n,
huruf misalnya x.
maka :
3. Koefisien (a) adalah bilangan yang mengikuti variabel.
1. f(x) ± g(x) adalah suku banyak berderajat maksimum
m atau n.
2. f(x) x g(x) adalah suku banyak berderajat (m + n).

Muhammad Fahmi Al Kahfi (22)


XI MIPA 5

Nilai suatu polinomial P(x) pada x = a dapat ≡


Jika f(x) g(x) maka haruslah an= bn, an-1= bn-1,
ditentukan dengan cara mensubsitusikan nilai x ……… a1= b1
= a ke dalam bentuk polinomial tersebut. Nilai
polinomial P(x) untuk x = a ditulis menjadi P(a).
Disamping itu, ada dua cara dalam menentukan

f(x) g(x) disebut dengan kesamaan polinomial.
Dua buah sistem persamaan polinomial dikatakan
memiliki kesamaan jika keduanya :
Next....
nilai polinomial yaitu dengan metode substitusi
dan dengan metode sintetik (horner).
Memiliki derajat yang sama.
Memiliki variabel dan koefisien seletak yang
sama antara polinomial ruas kiri dengan kanan.
Pembagian
Pada kesamaan polinomial tidak berlaku pindah
ruas atau kali silang seperti yang terjadi pada
operasi aljabar.
Polinomial
Pembagian Polinomial

Pembagian suku banyak dengan metode Horner


Pembagian suku banyak dengan strategi pembagian
bersusun Aturan penggunaan metode horner pada operasi
pembagian adalah sebagai berikut :
Misalkan suku banyak dibagi dengan (x-k) memberikan hasil 1. Letakkan seluruh koefisien dari derajat tertinggi sampai
bagi H(x) dan sisa S, sehingga diperoleh hubungan : nol di bagian atas (selalu dimulai dari pangkat tertinggi
dan berurutan). Apabila terdapat suku banyak yang
tidak ada contohnya 2x4 + 3x2-5x-9 = 0. Maka
Untuk menentukan hasil bagi H(x) dan sisa S digunakan koefisien untuk pangkat x3 dapat ditulis 0.
pembagian suku banyak dengan cara pembagian bersusun 2. Letakkan faktor pengali di samping kiri.
berikut ini : 3. Baris bawah bagian kiri adalah hasil bagi, sedangkan
bagian kanan adalah sisa. Atau dapat ditulis sebagai
berikut :

Next....
Teorema Sisa
& Faktor
Teorema Sisa
Teorema ini digunakan untuk menentukan nilai sisa pembagian suatu suku banyak tanpa mengetahui suku banyak dan/atau hasil baginya. Bentuk umum
dari teorema sisa adalah adalah sebagai berikut : Misalkan suku banyak f(x) dibagi dengan P(x) memberikan hasil bagi H(x) dan sisa S(x), maka akan
diperoleh hubungan :
Jika F(x) suku banyak berderajat n dan P(x) adalah pembagi berderajat m, dengan m ≤ n, maka diperoleh :
1. H(x) adalah hasil bagi berderajat (n-m).
2. S(x) adalah sisa pembagian berderajat maksimum (m-1).
Syarat pembagi menggunakan teorema sisa terdapat dengan dua cara yaitu :

a. Pembagian dengan (x-k)


Teorema Sisa bagian 1: “ jika suku banyak f(x) berderajat n dibagi dengan (x-k) maka sisanya S=f(k), sisa f(k) adalah nilai suku banyak x=k yang dapat
ditentukan dengan strategi substitusi atau strategi skema (bagan) ”.

b. Pembagian dengan (ax+b)

Contoh soal : Teorema Sisa (Dalil Sisa)


1. Carilah sisa pembagi suku banyak
Pembahasan :
b. Menggunakan skema (bagan) dengan pembagian (x-k)
a. Menggunakan substitusi
Teorema Faktor
Teorema faktor dapat digunakan untuk menentukan faktor lain atau akar-akar rasional dari sistem persamaan suku banyak menggunakan metode horner.
Pada teorema faktor menjelaskan 2 konsep yaitu :
1. Jika P(x) habis dibagi q(x) atau mempunyai sisa nol, maka q(x) adalah faktor dari P(x)
2. Jika P(x) = f(x). g(x) maka f(x) dan g(x) adalah faktor dari P(x).

Contoh :

Langkah pertama : carilah terlebih dahulu nilai m dengan substitusi polinomial f(2) = 0, karena nilai 2 termasuk akar dari f(x), maka diperoleh :

Kemudian gunakan metode horner untuk menentukan faktor atau akarainnya, yaitu :

Sehinga faktor (x) yang lain adalah (x-2), (x+3), dan (x2-x+1). Oleh sebab itu, faktor lain dari akar linearnya adalah -3.

Anda mungkin juga menyukai