Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN PELAKSANAAN

PENGENALAN LAPANGAN PERSEKOLAHAN II (PLP-II)


DI SMK NEGERI 1 PALANGKA RAYA

DISUSUN
OLEH :

NAMA : RULLY SATRIA ANDAWA


NIM : ACE 117 059
PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
JURUSAN : PENDIDIKAN TEKNOLOGI &
KEJURUAN
JENJANG PROGRAM : STRATA SATU (S-1)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


JURUSAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
TAHUN 2020
LEMBAR PENGESAHAN

PENGENALAN LAPANGAN PERSEKOLAHAN II (PLP-II)


DI SMK NEGERI 1 PALANGKA RAYA

Laporan Pelaksanaan Pengenalan Lapangan Persekolahan II (PLP II) FKIP


Universitas Palangka Raya yang dibuat oleh :

Nama : Rully Satria Andawa


NIM : ACE 117 059
Program Studi : Pendidikan Teknik Mesin
Jurusan : Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan
Jenjang : Strata Satu (S-1)

Terbukti dibuat berdasarkan hasil observasi/magang dan didukung oleh data


otentik, sehingga keasliaannya dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Palangka Raya, Desember 2020
Mahasiswa Peserta PLP-II,

RULLY SATRIA ANDAWA


ACE 117 059
Menyetujui :

Dosen Pembimbing PLP-II Guru Pamong

WIYOGO, S.T., M.T. RIYADI, S.Pd


NIP. 19801028 200812 1 001 NIP. 19780412 200604 1 006
19831030
Mengetahui,
Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Palangka Raya

RUANDA, S.Pd, MM
NIP. 19661228 199003 2 007
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat
dan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan Laporan Pengenalan Lapangan
Persekolahan (PLP-II) di SMK Negeri 1 Palangka Raya. Laporan ini merupakan
suatu gambaran yang berhubungan dengan kegiatan Pengenalan Lapangan
Persekolahan yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana tata cara mengajar,
proses pembelajaran, pengembangan rencana pembelajaran dan tata cara evaluasi
nilai-nilai dan diharapkan dapat menambah pengetahuan calon guru setelah
melakukan Praktik Pengalaman Lapangan.

Dalam penyusunan laporan ini saya selaku mahasiswa praktikan banyak


mendapatkan bantuan moril maupun spiritual dari berbagai pihak yang telah
membantu memberikan arahan dan petunjuk dalam penyusunan laporan ini. Oleh
karena itu, saya sebagai penulis banyak mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Ruanda, S.Pd, M.M selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Palangka
Raya, atas bantuannya baik dari segimoral maupun material selama
penyusun melaksanakan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP-II)) di
SMK Negeri 1 Palangka Raya.
2. Bapak Wiyogo, S.T., M.T selaku Dosen Pembimbing PLP-II yang telah
membantu, memberikan arahan, meluangkan waktu serta membimbing
penyusun selama Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP-II)) di SMK
Negeri 1 Palangka Raya
3. Bapak Riyadi, S.Pd selaku Guru Pamong yang telah banyak membantu,
meluangkan waktu, memberikan arahan, saran-saran, serta bimbingan cara
pengajaran yang baik di lapangan yang sangat berguna bagi penyusun agar
kegiatan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP-II) di SMK Negeri 1
Palangka Raya dapat berjalan dengan baik.
4. Bapak/ Ibu guru dan seluruh pegawai administrasi SMK Negeri 1 Palangka
Raya yang banyak membantu selama kegiatan Praktik Pengalaman
Lapangan di SMK Negeri 1 Palangka Raya.
5. Rekan-rekan mahasiswa Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP-II) di
SMK Negeri 1 Palangka Raya selama kegiatan saling mendukung dan bek
erja sama serta mentaati aturan-aturan yang berlaku di sekolah.

i
6. Seluruh peserta didik di SMK Negeri 1 Palangka Raya, serta pihak yang
banyak membantu dan bekerja sama selama kegiatan Pengenalan Lapangan
Persekolahan (PLP-II) di SMK Negeri 1 Palangka Raya.
Penulis menyadari dari penyusunan laporan ini banyak kekurangan,
maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar
dapat menjadi motivasi dan bersifat membangun untuk penulis sebagai
bahan memperbaiki penyusunan laporan selanjutnya. Akhir kata penulis
banyak mengucapkan terima kasih.

Palangka Raya, Desember 2020

Penulis

ii
ABSTRAK

PLP adalah suatu tahapan dalam proses penyiapan guru profesional pada
jenjang sarjana pendidikan, berupa penugasan kepada mahasiswa untuk
mengimplementasikan hasil belajar melalui pengamatan proses pembelajaran di
sekolah/lembaga pendidikan, latihan mengembangkan perangkat pembelajaran,
dan belajar mengajar terbimbing, serta disertai tindakan reflektif di bawah
bimbingan dan pengawasan dosen pembimbing dan guru pamong secara
berjenjang.
Pengenalan Lapangan Persekolah II (PLP II) adalah tahapan kedua dalam
Pengenalan Lapangan Persekolahan Program Sarjana Pendidikan yang
dilaksanakan pada semester keenam atau semester ketujuh. PLP II dimaksudkan
untuk memantapkan kompetensi akademik kependidikan dan bidang ilmu dan
bidang studi melalui berbagai aktivitas di sekolah. Sesuai dengan hasil analisis
yang dilakukan baik terhadap faktor internal maupun faktor eksternal, maka untuk
Universitas Palangka Raya PLP II akan dilaksanakan pada semester VII (ke
tujuh). Kegiatan PLP II diselenggarakan untuk memantapkan kompetensi
akademik kependidikan dan bidang studi yang disertai dengan kemampuan
berpikir kritis dan kemampuan berpikir tingkat tinggi.

iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
ABSTRAK.......................................................................................................................iii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iv
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. TUJUAN DAN MANFAAT PPL-II....................................................................3
C. LAPORAN............................................................................................................5
1. BIDANG STUDI YANG DIAJARKAN.............................................................5
2. WAKTU PELAKSANAAN PPL II.....................................................................5
3. TEMPAT PRAKTEK PENGALAMAN.............................................................5
BAB II.............................................................................................................................13
PELAKSANAAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN...................................13
A. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN.........................................13
1. Pengertian...........................................................................................................13
2. Tujuan.................................................................................................................13
3. Langkah Langkah..............................................................................................13
4. Ringkasan (Berapa Jumlah Rpp Yang Dibuat/Kelas/Tema/Sub, Tema).......15
5. Faktor-Faktor Pendukung Dan Faktor-Faktor Penghambat.........................15
B. PELAKSANAAN PEMBELAJARAN..............................................................16
1. Pengertian...........................................................................................................16
2. Tujuan.................................................................................................................17
3. Langkah – Langkah...........................................................................................18
4. Permasalahan dan Strategi Pemecahan...........................................................19
5. Ringkasan (Berapa Jumlah RPP Yang Dibuat/Kelas/Tema/Sub,
Tema/Pertemuan).......................................................................................................20
BAB III...........................................................................................................................21
PENUTUP.......................................................................................................................21
A. Kesimpulan.........................................................................................................21
B. Saran...................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................23

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
PLP adalah suatu tahapan dalam proses penyiapan guru profesional pada
jenjang sarjana pendidikan, berupa penugasan kepada mahasiswa untuk
mengimplementasikan hasil belajar melalui pengamatan proses pembelajaran
di sekolah/lembaga pendidikan, latihan mengembangkan perangkat
pembelajaran, dan belajar mengajar terbimbing, serta disertai tindakan
reflektif di bawah bimbingan dan pengawasan dosen pembimbing dan guru
pamong secara berjenjang.
Implikasi dari berbagai peraturan perundangan yang berhubungan dengan
guru dan pendidikan, maka hal yang paling mendasar adalah perubahan,
pengembangan, dan penyesuaian kurikulum untuk menyiapkan guru yang
profesional, secara khusus kurikulum Pendidikan Program sarjana Pendidikan
yang bermutu, sehingga dapat menghasilkan lulusan calon pendidik yang juga
bermutu. Selanjutnya bagi calon pendidik yang bermutu akan dapat
mengikuti Program PPG dengan baik, yang selanjutnya akan dapat
menghasilkan luaran yaitu guru profesional. Menyikapi akan amanah dari
berbagai peraturan serta perundangan tersebut di atas, maka model
pengembangan kurikulum untuk pendidikan guru seharusnya memperhatikan
prinsip-prinsip seperti berikut ini.
Pertama, kebutuhan penguasaan kompetensi yang terkait dengan
akademik kependidikan dan akademik bidang studi. Jika memungkinkan
keutuhan untuk pendidikan akademik dan pendidikan profesi, mulai dari
rekruitmen, pendidikan akademik, dan pendidikan profesi. Tetapi apabila
tidak memungkinkan terintegrasi antara pendidikan akademik dan pendidikan
profesi, maka keutuhan antara pendidikan akademik kependidikan dan
akademik bidang studi adalah mutlak.
Kedua, keterkaitan mengajar dan belajar, yang menunjukkan bahwa
bagaimana guru mengajar harus berdasarkan pada pemahaman tentang

1
bagaimana peserta didik sebenarnya belajar didalam lingkungannya. Dengan
demikian penguasaan teori, metode, strategi pembelajaran yang mendidik
dalam perkuliahan di kelas harus dikaitkan dan dipadukan dengan bagaimana
peserta didik belajar di sekolah dengan segenap latar belakang sosial-
kulturalnya. Sehubungan dengan hal itu, maka pada struktur kurikulum
pendidikan akademik untuk calon guru harus menempatkan pemajaman awal
(early exposure), yaitu pemberian pengalaman sedini mungkin kepada calon
guru melalui kegiatan yang disebut dengan Pengenalan Lapangan
Persekolahan (PLP) atau internship di sekolah mitra secara berjenjang.
Ketiga, adanya koherensi antar konten kurikulum, yang berarti
keterpaduan (integrated), keterkaitan (connectedness), dan relevansi
(relevance). Koherensi dalam konten kurikulum pendidikan guru bermakna
adanya keterkaitan diantara matakuliah bidang studi (content knowledge),
pengetahuan tentang metode pembelajaran secara umum (general pedagogical
knowledge) yang berlaku untuk semua bidang studi tertentu (content specific
pedagogical knowledge), pengetahuan dan keterampilan dalam
pengembangan kurikulum (curricular knowledge), pengetahuan dan
keterampilan dalam memilih dan mengembangkan alat penilaian (assesment
and evaluation), pengetahuan tentang konteks pendidikan (knowledge of
educational context), serta didukung dengan pengetahuan dan keterampilan
dalam memanfaatkan teknologi informasi dalam proses pembelajaran
(information technology). Disamping koherensi internal, kurikulum untuk
program sarjana pendidikan harus memperhatikan juga keterkaitan antar
konten, baik pedagogik umum, pedagogik khusus maupun konten matakuliah
keahlian dan keterampilan dengan realitas pembelajaran di kelas, sehingga
terbangun keterkaitan kurikulum program studi dengan kebutuhan
pembelajaran di kelas atau sekolah (university- school curriculum linkage).
Berdasarkan kerangka pikir tersebut diatas, maka dapat digarisbawahi
bahwa penyiapan guru profesional harus disiapkan mulai dari jenjang
akademik baik pada tataran akademik di kampus maupun pengenalan
lapangan sedini mungkin pada setting nyata (latar otentik) di sekolah atau
lembaga pendidikan yang lain. Kegiatan ini dilakukan dengan maksud agar

2
para calon pendidik sedini mungkin mengetahui, memahami, menghayati,
menjiwai, dan memiliki kemampuan kritis dan analitis terhadap profesinya
kelak dikemudian hari. Oleh sebab itu, seluruh mahasiswa program sarjana
pendidikan wajib mengikuti tahapan pemagangan penyiapan calon guru
profesional melalui Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP). Sehubungan
dengan uraian di atas, maka untuk dapat menghasilkan calon guru
profesional, Universitas Palangka Raya dan secara khusus Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan (FKIP UPR) mulai tahun akademik 2018 ini akan
menyelenggarakan PLP yang sebagaimana dimaksudkan diatas.
Pengenalan Lapangan Persekolah II (PLP II) adalah tahapan kedua dalam
Pengenalan Lapangan Persekolahan Program Sarjana Pendidikan yang
dilaksanakan pada semester keenam atau semester ketujuh. PLP II
dimaksudkan untuk memantapkan kompetensi akademik kependidikan dan
bidang ilmu dan bidang studi melalui berbagai aktivitas di sekolah. Sesuai
dengan hasil analisis yang dilakukan baik terhadap faktor internal maupun
faktor eksternal, maka untuk Universitas Palangka Raya PLP II akan
dilaksanakan pada semester VII (ke tujuh). Kegiatan PLP II diselenggarakan
untuk memantapkan kompetensi akademik kependidikan dan bidang studi
yang disertai dengan kemampuan berpikir kritis dan kemampuanberpikir
tingkat tinggi.

B. TUJUAN DAN MANFAAT PLP-II


TUJUAN

Kegiatan PLP II diselenggarakan untuk memantapkan kompetensi


akademik kependidikan dan bidang studi yang disertai dengan kemampuan
berpikir kritis dan kemampuanberpikir tingkat tinggi melalui kegiatan-
kegiatan sebagai berikut:

1. Menelaah kurikulum dan perangkat pembelajaran yang digunakan oleh


guru.
2. Menelaah strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru.
3. Menelaah sistem evaluasi yang digunakan oleh guru.

3
4. Mengembangkan RPP, media pembelajaran, bahan ajar, dan
perangkat evaluasi.
5. Latihan mengajar dengan bimbingan dosen pembimbing dan guru
pamong dengan tujuan agar mahasiswa merasakan langsung proses
pembelajaran, serta pemantapan jati diri.
6. Melaksanakan tugas-tugas pendampingan peserta didik dan kegiatan
ekstrakurikuler
7. Membantu guru dalam melaksanakan tugas-tugas pekerjaan
administrasi guru.

MANFAAT

Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PLP) II diharapkan dapat


memberikan manfaat kepada semua pihak yang terkait : yaitu praktikan,
sekolah, danperguruan tinggi yang bersangkutan.

1. Adapun manfaat dari pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan ini


sendiri bagi praktikan adalah :

a. Memberikan pengalaman bagi mahasiswa mengenali lingkungan fisik,


akademik dan psikologis sekolah tempat pelatihan berlangsung.
b. Mahasiswa dapat mengasah keterampilan mengajarnya baik dengan
berbagai metode pembelajaran.
c. Mampu menerapkan berbagai kemampuan fungsional keguruan secara
utuh dan terpadu dalam situasi nyata.
d. Mampu mengembangkan aspek pribadi di lingkungan sekolah.
e. Mampu menarik kesimpulan eduktif dari pengalaman selama pelatihan
melalui refleksi itu dalam suatu laporan.

2. Manfaat bagi sekolah antara lain sebagai berikut :


a. Meningkatkan kualitas pendidikan
b. Mendapatkan informasi terbaru tentang dunia pendidikan yang telah
diperolehpraktikan dari perkuliahan.

4
c. Sekolah mendapat masukan dan saran yang dapat membangun sekolah
kearahyang lebih maju.
d. Memperoleh transfer pengetahuan mengenai metode-metode dan
model-model.
e. pembelajarn terkini sesuai dengan bidang studi yang berkaitan.

3. Manfaat bagi Universitas Palangka Raya antara lain sebagai berikut.


a. Memperoleh masukan tentang kasus pendidikan yang dipakai sebagai
bahanpertimbangan penelitian.
b. Memperluas dan meningkatkan jaringan dan kerja sama dengan sekolah
terkait.
c. Memperoleh masukan tentang perkembangan pelaksanaan PLP,
sehinggakurikulum, metode, dan pengelolaan proses belajar mengajar
dapat disesuaikandengan tuntutan yang ada di lapangan.

C. LAPORAN

1. BIDANG STUDI YANG DIAJARKAN


Bidang studi yang diajarkan adalah mata pelajaran Produktif, yaitu
mata pelajaran Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan (PMKR) pada kelas XI
TKRO yang dilaksanakan pada hari Kamis Pukul 09.00 – 12.00 WIB dan
dilanjutkan pada Pukul 12.30 - 13.30 WIB.

2. WAKTU PELAKSANAAN PPL II


Waktu PLP II dilaksanakan mulai tanggal 26 Oktober 2020 dan
berlangsung selama ± 2 bulan terhitung dari tanggal pengantaran hingga
penjemputan pada tanggal 10 Desember 2019.

3. TEMPAT PRAKTEK PENGALAMAN

Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan yang dijalankan praktikan


dilaksanakan di SMK Negeri 1 Palangka Raya di JL. Tambun Bungai no. 77
Kota Palangka Raya. Adapun profil SMK Negeri 1 Palangka Raya secara
umum berdasarkan hasil observasi adalah sebagai berikut:

5
Hasil Pengamatan

1. Keadaan Fisik Sekolah


a) Luas Tanah :
32.714 m2
b) Gedung
Ruang Jumlah Luas
Teori lengkap dengan LCD 40 buah 2520 M2
Praktik 10 buah 3417 M2
Ruang guru 1 buah 375 M2
Ruang Kepala Sekolah 1 buah 54 M2
Ruang Wakasek 1 buah 92 M2
Ruang Tata Usaha 1 buah 135 M2
Perpustakaan 1 buah 149 M2
Lab Komputer KKPI 2 Buah 135 M2
Lab Komputer Gambar 2 Buah 264 M2
Bangunan
Lab Komputer Survey dan 1 Buah 50 M2
Pemetaan
Lab Komputer RPL 1 Buah 126 M2
WC Guru 10 Buah 60 M2
WC siswa 10 Buah 50 M2
AULA 1 Buah 945 M2
Technopark 1 buah 218,5 M2
Tempar Parkir Siswa 132 M2
Tempat Parkir Guru 30 M2

c) Bangunan Lain Yang Ada :


1. Ruang Genset : 54 m2
2. Koperasi siswa : 54 m2
3. Showroom : 75 m2
4. Rumah penjaga sekolah : 60 m2
5. Lapangan Olah Raga : 90 x 50 m
6. Lapangan Sepak Takraw : 13 x 5 m

6
7. Lapangan Basket : 40 x 20 m
8. Lapangan Volly : 12 x 6 m

2. Keadaan Lingkungan Sekolah


a) Jenis Bangunan Yang Mengelilingi Sekolah
Perumahan Warga, Jalan Raya, Kantor, Tempat Ibadah, SMP,SD, .
b) Kondisi Lingkungan Sekolah
Bersih, Ramai, Tertib, dan dekat dengan keramaian.

3. Fasilitas Sekolah (Tuliskan Jenis, Kuantitas dan Kualitasnya)


a) Perpustakaan
Perpustakaan Sekolah Milik SMK Negeri 1 Palangka Raya dengan
keadaan baik.
b) Laboratorium
Sekolah SMK Negeri 1 Palangka Raya Memiliki Fasilitas Berupa
Laboratorium, Lab Gambar Dan Ruang Komputer, Selain Itu Terdapat
Fasilitas Ruang Bengkel Praktek. Kondisi Keadaan Bangunan Dalam
Keadaan Baik.
c) Ruang BP dan UKS
Ruang BP dan UKS kondisinya dalam keadaan baik.
Lain-lain:
d) Kantin Sekolah : Ada 5 buah kantin yang dimiliki SMK NEGERI 1
dalam kondisi baik.

e) Mushola : Ada 1 buah Mushola dengan luas 50,4 m2 sebagai


tempat ibadah bagi guru, staff, dan siswa yang
beragama muslim

7
4. Penggunaan Sekolah
a) Jumlah Sekolah yang menggunakan bangunan ini :
Sekolah SMK Negeri 1 Palangka Raya merupakan sekolah negeri.
Sehingga Sekolah ini tidak digunakan untuk sekolah lain sebagai tempat
proses kegiatan pembelajaran.

5. Guru dan Siswa


a) Guru/ Tenaga Pengajar

Jenjang Pendidikan
NO Kompetensi Jumlah
D3 S1 S-2

1 Normatif & Adaftif - 33 7 40

2 BP/BK - 7 - 7

3 Produktif Tek. Energi Biomasa - - 2 2

4 Produktif Tek. Rekayasa perangkat lunak - 3 - 3

5 Produktif Bisnis Konstruksi & Properti - 1 - 1

6 Produktif Tek. Audio Video - 6 - 6

7 Produktif Tek. Gambar bangunan - 7 - 7

8 Produktif Tek. Pengelasan - 3 - 3

9 Produktif Tek. Otomotif - 8 - 8

10 Produktif Tek. Pemesinan - 4 1 5

11 Produktif Tek. Geomatika 1 4 - 5

12 Produktif Tek. TITL - 4 1 5

Produktif Konstruksi Gedung Sanitasi &


13 1 4 1 6
Perawatan

14 Produktif Tek. Konstruksi Kayu - 2 - 2

JUMLAH 2 86 12 100

8
b) Jumlah Siswa per Kelas

NO Program dan Kompetensi Keahlian Total Jumlah Siswa

1 Teknik Geomatika 96

2 Desain Permodelan dan Informasi Bangunan 95

3 Konstruksi Gedung, Sanitasi dan Perawatan 107

4 Bisnis Konstruksi & Properti 87

5 Teknik Instalasi Tenaga Listrik 90

6 Teknik Audio Video 85

7 Teknik Pengelasan 79

8 Teknik Pemesinan 81

9 Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 94

10 Teknik Bisnis & Sepeda Motor 85

11 Teknik Alat Berat 86

12 Rekayasa Perangkat Lunak I 95

13 Rekayasa Perangkat Lunak II 97

14 Teknik Energi Biomasa 95

JUMLAH 1272

6. Tata Tertib

9
a) Untuk Guru

Guru di larang untuk :

1) Dalam melaksanakan tugas guru harus tetap bersikap dan berbuat


sesuai dengan kode etik guru.
2) Guru yang bertugas mengajar seharusnya ancer ke sekolah
selambat-lambatnya pada waktu mengajar dimulai.
3) Guru yang mengajar pada jam pertama dan terakhir supaya
membimbing dan mengawasi pelaksanaan siswa-siswa berdoa.
4) Pada tiap pergantian jam mengajar, guru yang betrugas supaya
segera masuk dalam kelas yang bersangkutan agar tidak memberi
peluang bagi para siswa untuk gaduh di dalam kelas.
5) Guru piket harus sudah siap di sekolah 10 menit sebelum jam
pertama hingga 5 menit sesudah jam pelajaran berkhir.
6) Guru yang bertugas sebagai wali kelas berfungsi sebagai wakil
kepala sekolah pada kelas yang bersangkutan dan bertanggung
jawab untuk:
a. Ketertiban kelas,
b. Kemajuan kelas,
c. Disiplin kelas,
d. Kebersihan kelas,
e. Pelaksanaan tata tertib pelajaran dan pengisian buku raport juga
sebagai staf pembantu.
7) Pada waktu dinas, guru supaya berpakaian seragam dinas yang
bersih sesuai dengan kode etik jabatan guru.
8) Guru supaya berpakaian seragam pada waktu dinas dalam
memberikan pelajaran pada hari-hari libur atau pelajaran
tambahan/les.
9) Guru yang memberi les privat kepada guru lebih dahulu izin kepada
kepala sekolah.
10) Guru dilarang memulangkan siswa tanpa izin dari kepala sekolah.

10
11) Guru yang berhalangan hadir supaya memberitahukan kepada
kepala sekolah.
12) Guru dilarang membawa pulang alat/inventaris sekolah tanpa izin
kepala sekolah.
13) Guru tidak diperkenankan mengajar di luar sekolah sendiri kecuali
mendapat izin kepala sekolah.
14) Peraturan tata tertib lain yang belum tercantum akan ditententukan
kemudian atau diatur dengan instruksi kepala sekolah.
b) Untuk siswa

Siswa dilarang untuk :

1) Meninggalkan sekolah selama kegiatan belajar pada jam efektif


tanpa ijin.
2) Berkelahi atau bertindak yang menyebabkan kerugian bagi orang
lain.
3) Meminta atau mengikuti les provat kepada Guru di unit sendiri.
4) Membentuk atau menjadi anggota “GENG” tertentu.
5) Membawa rokok atau merokok, gambar porno serta hal – hal lain
yang melanggarnorma.
6) Mengenakan perhiasan yang berlebihan.
7) Membawa senjata tajam dan sejenisnya yang dapat membahayakan
orang lain.
8) Makan / minum didalam kelas selama kegiatan belajar berlangsung.
9) Membeli makanan / minuman di luar kantin sekolah selama jam
sekolah.
10) Membawa dan menggunakan Corector Pen ( Stipo, Tip Ex dan
sejenisnya ).
11) Pinjam meminjam buka paket dan pakaian olah raga.
12) Membawa HP selama kegiatan belajar di sekolah.
13) Membawa barang elektronik ( Audio Visual ) kecuali mendapat
tugas dari sekolah.
14) Membawa dan makan permen karet di sekolah.

11
15) Melakukan kecurangan saat ulangan.
16) Membawa uang berlebihan.
17) Mengecat rambut.

7. Kesan Umum :

Karena pada saat pelaksanaan PLP II ini sedang covid-19 menjadikan


kami minim bertemu dengn guru dan jarang berada di lingkungan sekolah.
Saya yakin SMK Negeri 1 Palangka Raya merupakan Sekolah yang sangat
disiplin dan menjunjung tinggi nilai-nilai, norma dan aturan yang ada. Dan
seperti yang dikatakan beberapa alumni yang mengikuti PLP II ini di SMK
Negeri 1 Palangka Raya memiliki kelebihan sekolah lain yang ada, salah
satunya menanamkan sejak dini hidup teratur dan tertib serta patuh terhadap
aturan yang ada di sekolah, hal ini dilihat dari ketepatan waktu, disiplin setiap
pagi wajib memberikan salam kepada guru sebelum masuk ke lingkungan
sekolah. Hal ini bertujuan untuk menanamkan sikap disiplin kepada para siswa
baik pada saat berada di lingkungan sekolah maupun tempat mereka bekerja
kelak.

12
13
BAB II

PELAKSANAAN PENGENALAN LAPANGAN PERSEKOLAHAN

A. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


1. Pengertian

Rencana pelaksanaan pembelajaran, atau disingkat RPP, adalah


pegangan seorang guru dalam mengajar di dalam kelas. RPP dibuat oleh
guru untuk membantunya dalam mengajar agar sesuai dengan Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar pada hari tersebut. Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berisi pengaturan yang berkenaan
dengan perkiraan atau proyeksi tentang apa yang akan dilakukan pada
saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, kemungkinan pelaksaan
pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang
telah direncanakan ataupun tidak karena proses pembelajaran bersifat
situasional, apabila perencanaan disusun secara matang maka proses dan
hasil pembelajaran tidak akan jauh dari perkiraan.

2. Tujuan

Tujuan rencana pelaksanaan pembelajaran adalah untuk:


mempermudah, memperlancar dan meningkatkan hasil proses belajar-
mengajar. Dengan menyusun rencana pembelajaran secara profesional,
sistematis dan berdaya guna, maka guru akan mampu melihat,
mengamati, menganalisis, dan memprediksi program pembelajaran
sebagai kerangka kerja yang logis dan terencana (Kunandar, 2011: 264).
Serta tujuan rencana pembelajaran secara umum adalah sebagai acuan
bagi guru untuk melaksanakan kegiatan belajar-mengajar (kegiatan
pembelajaran) agar lebih terarah dan berjalan secara efektif dan efisien
(Kunandar, 2011: 264).

14
3. Langkah Langkah

Unsur-Unsur yang Perlu Diperhatikan dalam Penyusunan RPP :

a. mengacu pada kompetensi dan kemampuan dasar yang harus


dikuasai siswa, serta materi dan submateri pembelajaran,
pengalaman belajar yang telah dikembangkan di dalam silabus.
b. menggunakan berbagai pendekatan yang sesuai dengan materi yang
memberikan kecakapan hidup (life skills) sesuai dengan
permasalahan dan lingkungan sehari-hari.
c. menggunakan metode dan media yang sesuai, yang mendekatkan
siswa dengan pengalaman langsung.
d. penilaian dengan sistem pengujian menyeluruh dan berkelanjutan
didasarkan pada sistem pengujian yang dikembangkan selaras
dengan pengembangan silabus (Kunandar, 2011: 265).

Langkah-langkah menyusun RPP (Permendiknas Nomor 41 Tahun


2007):

a. Menuliskan Identitas Mata Pelajaran, yang meliputi: sekolah; mata


pelajaran; tema; kelas/semester; alokasi waktu.
b. Menuliskan Standar Kompetensi. SK merupakan kualifikasi
kemampuan minimal siswa yang menggambarkan penguasaan
pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada
suatu mata pelajaran.
c. Menuliskan Kompetensi Dasar. KD adalah sejumlah kemampuan
yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu
sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi.
d. Menuliskan Indikator Pencapaian Kompetensi. Indikator kompetensi
adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk

15
menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi
acuan penilaian mata pelajaran.
e. Merumuskan Tujuan Pembelajaran. Tujuan pembelajaran
menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai
oleh siswa sesuai dengan kompetensi dasar. Tujuan pembelajaran
dibuat berdasarkan SK, KD, dan Indikator yang telah ditentukan.
f. Materi Ajar. Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur
yang relevan, dan ditulis dalam bentuk peta konsep sesuai dengan
rumusan indikator pencapaian kompetensi.
g. Alokasi Waktu. Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan
untuk pencapaian KD dan beban belajar.
h. Menentukan metode pembelajaran. Metode pembelajaran digunakan
oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar siswa mencapai KD atau indikator yang telah
ditetapkan.
i. Penilaian Hasil Belajar. Prosedur dan instrumen penilaian hasil
belajar disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi dan
mengacu kepada standar penilaian.
j. Menentukan Media/Alat/Bahan/Sumber Belajar. Penentuan sumber
belajar didasarkan pada SK dan KD, serta materi ajar, kegiatan
pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.

4. Ringkasan (Berapa Jumlah Rpp Yang Dibuat/Kelas/Tema/Sub,


Tema)

Selama pelaksanaan Pengenalan Lapangan Persekolah II (PLP II)


saya mengajar di kelas XI TKRO dan saya membuat sebanyak 6
rancangan pembelajaran (termasuk ujian). Saya membuat rancangan
pembelajaran ini setiap saya akan melakukan pembelajaran di kelas
tersebut. Akan tetapi sebelumnya saya juga melakukan konsultasi kepada
guru pamong dan dosen pembimbing saya agar tidak terjadi kesalahan
pada saat mengajar. Saya mengajar mata pelajaran Pemeliharaan Mesin

16
Kendaraan ringan dengan kompetensi Perawatan Sistem Bahan bakar
injeksi elektronik dan Engine Management sistem.

5. Faktor-Faktor Pendukung Dan Faktor-Faktor Penghambat

Pendukung Pelaksanaan Pembelajaran

Perencanaan pembelajaran merupakan pedoman yang digunakan


oleh guru dalam mengimplementasikan dan menyajikan bahan
pembelajaran, atau aktivitas kerja guru dan siswanya. Guru diharapkan
merencanakan dan menyampaikan pengajaran, karena semua itu
memudahkan siswa dalam belajar.

Hambatan Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran erat kaitannya dengan penciptaan


lingkungan yang memungkinkan siswa belajar secara aktif,
pengembangan aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan siswa,
penyesuaian dengan rencana kegiatan dan pengelolaan kelas. Proses
belajar mengajar harus berorientasi kepada lingkungan tanpa
mengabaikan prinsip-prinsip kepribadian, dan hasil pendidikan harus
bermanfaat dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Kegiatan belajar
mengajar dikatakan berhasil dari proses apabila peserta didik terlibat
secara aktif baik fisik maupun mental dalam proses belajar mengajar.

B. PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
1. Pengertian

Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP.


Pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti

17
dan kegiatan penutup. Pelaksanaan kegiatan ini merupakan proses
pembelajaran untuk mencapai KD yang dilakukan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini
menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta
didik dan mata pelajaran, yang dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi
dan konfirmasi.

Pelaksanaan Pembelajaran merupakan kegiatan yang guru lakukan


ketika proses pembelajaran dimulai, pada kegiatan inti pembelajaran
dilakukanuntuk mencapai tujuan yang dilakukan secara aktif menjadi
pencari informasi, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik psikologis siswa. Dalam kegiatan inti pembelajaran
yang diterapkan pada kurikulum yang berlaku. Guru harus
memperhatikan kompetensi yang terkait dengan sikap seperti jujur, teliti,
kerjasama, toleransi, disiplin, taat aturan, menghargai pendapat orang
lain yang terdapat dalam silabus dan RPP.

2. Tujuan

Tujuan pembelajaran perlu dibuat guru apabila indikator


mengandung tuntutan kerja yang belum operasional (tidak mudah
diukur). Hal ini yang menentukan perlunya dibuat tujuan pembelajaran
adalah jika materi dalam indikator terlalu luas. Selain itu ada kalanya
dalam indikator terkandung tuntutan keterampilan yang lain. Pada
prinsipnya, tujuan pembelajaran (instructional objective) adalah perilaku
hasil belajar yang diharapkan terjadi, dimiliki, atau dikuasai oleh peserta
didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran tertentu. Atau bisa juga

18
sebagai tujuan perilaku yang hendak dicapai atau yang dapat dikerjakan
oleh peserta didik sesuai kompetensi (Kurniasih dan sani, 2014:14)

Tujuan pembelajaran adalah tercapainya perubahan perilaku atau


kompetensi pada siswa setelah mengikuti kegiatan
pembelajarantercapainya perubahan perilaku atau kompetensi pada siswa
setelah mengikuti kegiatan pembelajaran Tujuan tersebut dirumuskan
dalam bentuk pernyataan atau deskripsi yang spesifik. Yang menarik
untuk digarisbawahi yaitu dari pemikiran Kemp dan David E. Kapel
bahwa perumusan tujuan pembelajaran harus diwujudkan dalam bentuk
tertulis. Hal ini mengandung implikasi bahwa setiap perencanaan
pembelajaran seyogyanya dibuat secara tertulis (written plan). Upaya
merumuskan tujuan pembelajaran dapat memberikan manfaat tertentu,
baik bagi guru maupun siswa.

3. Langkah – Langkah

Langkah-langkah Pelaksanaan Pembelajaran, Setelah melakukan


kegiatan perencanaan pembelajaran, untuk melaksanakan perencanaan
tersebut terdapat tahapan dalam pelaksanaan pembelajaran, yaitu
kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

a. Kegiatan Pendahuluan
Kegiatan pendahuluan bertujuan untuk menciptakan suasana awal
pembelajaran yang efektif, sehingga memungkinkan peserta didik
dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Sebagai contoh,
ketika memulai pembelajaran, guru menyapa peserta didik dengan
nada bersemangat dan gembira, mengecek kehadiran peserta didik,

19
menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan.
b. Kegiatan Inti
Kegiatan inti merupakan kegiatan utama dalam proses
pembelajaran karena terkait langsung dengan pencapaian tujuan
pembelajaran. Kegiatan inti dalam pendekatan saintifik ditujukan
untuk memperoleh konsep, hukum, atau prinsip oleh peserta didik
dengan bantuan guru melalui langkah-langkah kegiatan yang sudah
dijelaskan dalam pendahuluan. Pada akhir kegiatan inti, ada validasi
data terhadap konsep, hukum, atau prinsip yang telah dikonstruk oleh
peserta didik sendiri.
c. Kegiatan Penutup
Kegiatan penutup ditujukan untuk beberapa hal pokok, Pertama,
pengayaan materi pelajaran yang dikuasai oleh peserta didik.
Pengayaan dapat dilakukan dengan memberikan tugas kepada peserta
didik dengan membaca buku pelajaran atau sumber informasi lainnya
untuk memantapkan pemahaman materi. Guru juga dapat meminta
peserta didik untuk mengakses sumber-sumber informasi dari internet.
Kedua, guru dapat memberikan kegiatan remidial apabila terdapat
peserta didik yang belum mencapai kompetensi yang diharapkan.
Selain itu, guru dapat memberikan tugas tuma dan memberitahukan
materi atau kompetensi berikutnya yang akan dipelajari.

4. Permasalahan dan Strategi Pemecahan

Strategi pembelajaran pemecahan masalah berbeda dengan


pembelajaran memecahkan masalah. Strategi pembelajaran pemecahan
masalah merupakan sebuah teknik dalam membantu siswa belajar untuk
dapat memahami dan menguasai materi pembelajaran dengan memakai
strategi pemecahan masalah sedangkan pembelajaran memecahkan
masalah merupakan suatu pengajaran kepada siswa bagaimana
memecahkan suatu persoalan. Dengan kata lain, memecahkan masalah

20
berorientasi kepada isi atau konten mata pelajaran, sedangkan pemecahan
masalah lebih cenderung ke arah konsep atau strategi.

Strategi pembelajaran pemecahan masalah bisa dilaksanakan melalui


pendekatan pembelajaran, yaitu suatu cara yang dilakukan oleh guru agar
materi yang ditampilkan dapat beradaptasi dengan para siswa. Selain itu
dapat juga dilakukan dengan menggunakan metode pembelajaran yaitu
dengan cara menyajikan materi yang masih bersifat luas (umum).

Pembelajaran pemecahan masalah melalui pendekatan pembelajaran


pada mata pelajaran, guru menyampaikan materi pelajaran dengan
mengarahkan siswa kepada pemahaman materi pelajaran berikut
penyelesaian soal-soalnya. Mata Pelajaran dipandang sebagai masalah
yang harus dipahami, dimengerti dan diselesaikan. Sedangkan
pembelajaran pemecahan masalah dengan menggunakan metode
pembelajaran pada mata pelajaran lebih spesifik, yaitu bagaimana guru
menyajikan materi pelajaran sebagai masalah yang harus dipecahkan.

Pembelajaran pemecahan masalah sebagai proses belajar mengajar,


siswa diajarkan tentang strategi pemecahan masalah dengan memberikan
berbagai contoh soal yang berkaitan dengan konsep-konsep mata
pelajaran yang dapat dan harus diselesaikan melalui strategi pemecahan
masalah. Sesuai dengan perkembangan teori pembelajaran, pembelajaran
pemecahan masalah ini dapat dipraktekkan melalui pendekatan
pembelajaran seperti PBL (Problem Based Learning), Open Ended atau
metode pembelajaran lain yang khusus mengajarkan strategi pemecahan
masalah.

5. Ringkasan (Berapa Jumlah RPP Yang Dibuat/Kelas/Tema/Sub,


Tema/Pertemuan)
Selama pelaksanaan Pengenalan Lapangan Persekolah II (PLP II)
saya mengajar di kelas XI TKRO dan saya membuat sebanyak 6

21
rancangan pembelajaran (termasuk ujian). Saya membuat rancangan
pembelajaran ini setiap saya akan melakukan pembelajaran di kelas
tersebut. Akan tetapi sebelumnya saya juga melakukan konsultasi
kepada guru pamong dan dosen pembimbing saya agar tidak terjadi
kesalahan pada saat mengajar. Saya mengajar mata pelajaran
Pemeliharaan Mesin Kendaraan ringan dengan kompetensi
Perawatan Sistem Bahan bakar injeksi elektronik dan Engine
Management sistem.

22
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan


bahwa PLP-II ini memberikan kesempatan bagi calon guru untuk
melakukan refleksi atau petunjuk kinerjanya. Dengan refleksi tersebut calon
guru tahu dimana kekurangan dan kelebihannya yang dilakukan selama
pelatihan baik melalui analisis maupun melalui observasi yang dilakukan.
Dengan mengetahui kekurangannya maka guru dapat memperbaiki
kekurangan tersebut. Dengan cara ini diharapkan calon guru terus berusaha
memperbaiki diri sehingga kelak akan menjadi guru yang professional, yaitu
guru yang sadar akan kemampuan dan keterbatasan serta dapat
memprakarsai perbaikannya.

B. Saran

Adapun saran-saran yang ingin disampaikan, guna dari pelaksanaan

PPL-II adalah :

1. Dalam pelaksanaan PPL-II diharapkan dapat memberikan petunjuk


bagi para mahasiswa calon guru, dan semua pihak yang terlibat
dalam pengelolaan PPL-II dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawab masing-masing.
2. Bagi mahasiswa perlu bimbingan lebih insentif agar dalam
pelaksanaan PPL-II dapat menyelesaikan berdasarkan petunjuk
pelaksanaan.
3. Bagi mahasiswa PPL-II yang melaksanakan tugasnya disekolah-
sekolah, wajib meninggalkan kesan yang baik pada sekolah tempat
PPL-II, agar mahasiswa yang akan melaksanakan PPL-II berikutnya
semakin mudah dalam berurusan dengan sekolah yang bersangkutan

23
4. Tata tertib sekolah hendaklah dijaga terus dan mendapat fungsi yang
cukup tinggi
5. Guru-guru lebih giat lagi dalam memberikan bimbingan dan
motivasi belajar siswa supaya dapat meningkatkan restasi belajar
siswa.
6. Hendaknya kegiatan kesiswaan ditingkatkan terutama penyaluran
minat dan bakat siswa.
7. Hendaknya SMK Negeri 1 Palangka Raya dapat mempertahankan
keberhasilah dalam segala bidang.
Akhirnya saya selaku mahasiswa praktikan memohon maaf jika ada
kata-kata yang kurang berkenan dihati para pembaca. Semoga
laporan ini dapat bermanfaat di kemudian hari.

24
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Rencana_pelaksanaan_pembelajaran

https://www.silabus.web.id/teori-silabus-dan-rpp/

https://silabus.org/tujuan-pembelajaran/

https://silabus.org/pelaksanaan-pembelajaran/

https://www.amongguru.com/langkah-langkah-pembelajaran-dengan-pendekatan-
saintifik-dalam-kurikulum-2013/

25
LAMPIRAN

26

Anda mungkin juga menyukai