Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Studi Teknik Mesin
Disusun Oleh :
Nama : Rully Satria Andawa
NIM : ACE 117 059
1
PERSETUJUAN PROYEK AKHIR
Mengetahui : Menyetujui :
Program Studi Pendidikan Teknik Mesin’ Dosen Pembimbing,
Ketua,
Wiyogo, MT Wiyogo, MT
NIP. 19801028 200812 1 001 NIP. 19801028 200812 1 001
i
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
ABSTRAK
Revolusi Industri 4.0 menuntut Industri kecil bidang perbengkelan dalam
peningkatan kualitas sumber daya manusia dan teknologinya dengan penggunaan
mesin–mesin canggih pada proses produksi yang bertujuan meningkatkan
efisiensi dan efektifitas produksi. Pada kenyataannya, sebagian besar IMKM
perbengkelan saat ini masih menggunakan teknologi konvensional dan sederhana
dalam menghadapi perkembangan Revolusi Industri 4.0. Maka perlu dilakukan
upgrading teknologi agar IMKM bisa bersaing. Salah satu contoh proses
produksinya yaitu proses bending yang dilakukan secara manual, sehingga hasil
produk kurang memenuhi standar yang diinginkan baik secara kualitas dan waktu
proses yang relatif cukup lama. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka
diperlukan inovasi pada proses bending tersebut dengan menggunakan mesin roll
bending portable yang memakai penggerak mesin bubut atau jenis mesin motor
penggerak lainnya. Dengan penggunaan mesin roll bending portable tersebut,
diharapkan IMKM perbengkelan mampu bertahan dan menghadapi Revolusi
Industri 4.0 melalui proses produksi semi otomatis.
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
Untuk memenuhi Penerapan Revolusi Industri 4.0 agar bisa bersaing IMKM
perbengkelan dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi dalam
menyeimbangkan kemajuan teknologi yang ada. Seseorang harus memiliki
suatu keahlian di bidang tertentu agar dapat ditempatkan pada bidang yang
tepat guna memenuhi kebutuhan di industri itu sendiri. Selain dari segi sumber
daya manusiannya, tidak kalah penting juga harus diperhatikan dari segi
teknologi penunjangnya. Industri menggunakan mesin–mesin canggih untuk
melakukan proses produksi, hal ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan
efektifitas produksi.
1
Revolusi Industri 4.0 dengan mengganti proses bending manual menjadi
otomatis.
2
1. Survey lapangan untuk mendapatkan informasi mengenai faktor-
faktor apa dan bahan-bahan apa yang berpengaruh di dalam pembutan
alat ini.
2. Studi literatur untuk memperoleh teori yang paling tepat untuk alat
yang akan dirancang.
3. Menentukan rancangan yang paling baik dari mesin yang akan dibuat.
4. Membuat mesin yang sudah dirancang.
5. Mengambil kesimpulan akhir.
BAB I : Pendahuluan
Memuat landasan atau dasar – dasar teori secara garis besar yang
dijabarkan oleh perancang dan merupakan tuntutan untuk memecahkan
masalah.
Memuat detail pemilihan alat dan bahan guna memperjelas gambaran pada
topik.
BAB V : Kesimpulan
Berisi kesimpulan yang berupa pernyataan singkat dan tepat yang telah
dijabarkan dari laporan yang dibuat. Saran dibuat berdasarkan pengamalan
3
dan pertimbangan penulis yang didasari adanya berbagai kenyataan dari
hasil perancangan sebagai bahan bahan perancangan berikutnya.
4
BAB II
LANDASAN TEORI
Mesin roll pipa/besi atau bisa disebut mesin bengkok pipa ataupun besi
adalah mesin yang pada umumnya digunakan pada perusahaan fabrikasi atau
perusahaan yang membuat tralis, pagar rumah dan sebagainya. Mesin roll
pipa berfungsi untuk membengkokkan lonjoran pipa maupun besi sehingga
membentuk radius. Mesin ini bekerja dengan sistem dua penumpu dan satu
penekan ditengah. Mesin ini menggunakan penggerak manual menggunakan
bantuan stang untuk menentukan sudut lengkungan. Mudah dioperasikan,
awet dan tidak mudah rusak.
5
2.2 Komponen Utama Mesin
Elemen mesin adalah bagian dari komponen tunggal yang digunakan pada
konstruksi suatu mesin dan setiap komponen atau bagian tersebut memiliki
fungsinya masing-masing. Bagian dari elemen mesin sendiri meliputi Poros,
Pasak, Belt/Sabuk, Roda gigi, Rantai, Ulir dan lain-lainnya. Elemen mesin
juga bertujuan sebagai perencanaan bagian atau komponen untuk memenuhi
kebutuhan mekanisme dari suatu mesin yang sedang direncanakan.
A. Poros
Poros merupakan salah satu bagian yang terpenting dari setiap mesin.
Hampir semua mesin meneruskan tenaga bersama-sama dengan putaran.
Peranan utama dalam transmisi seperti itu dipegang oleh poros. Poros
sendiri memiliki beberapa macam jenis seperti :
Poros transmisi : yaitu poros yang jenisnya mendapat beban
puntir murni atau puntir dan lentur. Daya yang ditransmisikan
kepada poros ini melalui kopling, roda gigi, puli dan sabuk atau
sprocket rantai.
Poros Spindel : yaitu poros transmisi yang relatif pendek, seperti
poros utama mesin perkakas dimana beban utamanya berupa
puntiran.
Poros Gandar : yaitu poros yang dipasang diantara roda-roda
kereta barang dimana tidak mendapat beban puntir.
C. Roda Gigi
Jika dari dua buah roda berbentuk silinder atau kerucut yang saling
bersinggungan pada keliling salah satu diputar maka yang lain akan ikut
6
berputar pula. Alat yang menggunakan cara kerja semacam ini untuk
mentransmisikan daya yang disebut dengan roda gesek. Cara ini cukup
baik untuk meneruskan daya kecil dengan putaran yang tidak perlu tepat.
Guna mentransmisikan daya yang besar dan putaran yang tepat tidak dapat
pula dilakukan dengan roda gesek. Untuk ini, kedua roda tersebut harus
dibuat bergerigi/bergigi pada kelilingnya sehingga penerusan daya
dilakukan oleh gigi-gigi kedua roda yang saling berkait. Roda gigi
semacam ini, yang dapat berbentuk silinder atau kerucut, disebut roda gigi.
7
BAB III
METODE PENCIPTAAN KARYA
Dalam pembuatan proyek akhir mesin roll bending portable ini dibagi
menjadi beberapa bagian yaitu rangka, poros, bearing, gear dan rantai :
Untuk bagian rangka menggunakan besi jenis galvanis ukuran 2x4 dengan
panjang 6 meter sebanyak 2 batang
Poros dengan panjang 1,2 meter
Bearing yang digunakan adalah jenis bearing duduk
Model las yang digunakan yaitu las
8
A. Pembuatan Konsep
Tahapan penting dalam sebuah awal pembuatan suatu produk. Dari data-
data yang telah dikumpulkan dan dipelajari didapatkan sebuah konsep awal
berdasarkan permasalahan yang ada serta penentuan spesifikasi produk
beserta perhitungan-perhitungan yang diperlukan. Dalam pembuatan konsep
yang baik yakni dengan mempertimbangkan variabel-variabel yang ada,
sehingga akan didapatkan lebih dari satu konsep produk yang dihasilkan.
B. Pemodelan Konsep
9
perlakuan fisik. Selain terjadi proses manufaktur, tidak kalah pentingnya
yaitu proses assembly, dimana proses ini menggabungkan antara beberapa
part menjadi satu kesatuan produk jadi. Dalam proses ini assembly penting
halnya untuk membaca gambar detail yang sudah dibuat, sehingga part-part
dapat terhubung dengan baik dan benar.
E. Pembuatan Mesin
10
BAB IV
HASIL KARYA
Dibawah ini memperlihatkan desain dari mesin roll bending yang dibuat.
Analisa pipa yang akan digunakan Pipa yang umumnya digunakan untuk
pengerolan pembuatan properti biasanya adalah pipa galvanis, dikarenakan
pipa galvanis mempunyai keuntungan nilai ekonomis yang cukup tinggi dan
11
tahan karat atau korosi. Pipa galvanis pada dasarnya adalah pipa baja yang
dilapisi galvanizing menggunakan cairan seng untuk melapisi baja. Untuk
pengerolan ini dipilih pipa galvanis sebagai perhitungan awal dalam
merancang alat/mesin. Jenis bahan dasar pipa adalah baja karbon rendah
(low carbon steel) dengan unsur karbonnya sekitar < 0,3%. Modulus
elastisitas baja (E) adalah 190-210 Gpa, Modulus elastisitas geser (G)
adalah 75-80 Gpa, dan poisson’s rasio adalah 0,27-0,30.
Momen Inersia (I) pada pipa
π
I= ( D 4−d 4 )
64
3.14
¿ ( 3.4 4 −3.184 )
64
¿ 0.049(1336.33 cm4 −102.26 cm4 )
= 60.45 cm4
Dalam membengkokan pipa sebesar 34 mm dengan panjang 2136 mm dan
radius minimum 340 mm. Diketahui modulus elastisitas (E) : 207 Gpa = 30
Mpsi = 210000 kg/cm3, maka membutuhkan gaya sebesar:143.80 ≈ 145𝑘𝑔
Torsi pada roller Untuk menghitung besarnya torsi pada roller maka terlebih
daluhu mengetahui gaya gesek antara roller dengan pipa (baja dengan baja).
Diketahui besarnya gaya (F) pada pipa 72.5 kg, maka besarnya torsi pada
roller adalah:2.25 kgm = 22.10 Nm
12
digunakan. Perawatan juga sangat terjangkau dengan memberi pelumasan
pada roda gigi secara berkala untuk umur yang lebih panjang. Putaran yang
dihasilkan dari mesin bubut bervariasi bisa digunakan sesuai kebutuhan.
13
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Mesin roll pipa/besi atau bisa disebut mesin bengkok pipa ataupun besi
adalah mesin yang pada umumnya digunakan pada perusahaan fabrikasi atau
perusahaan yang membuat tralis, pagar rumah dan sebagainya. Mesin roll
pipa berfungsi untuk membengkokkan lonjoran pipa maupun besi sehingga
membentuk radius. Mesin ini bekerja dengan sistem dua penumpu dan satu
penekan ditengah. Mesin ini menggunakan penggerak manual menggunakan
bantuan stang untuk menentukan sudut lengkungan. Mudah dioperasikan,
awet dan tidak mudah rusak.
5.2 Saran
Dari pembuatan rancang bangun mesin roll bending portable, saran yang
dapat penulis sampaikan adalah:
14
DAFTAR PUSTAKA
Sularso, & Suga, K. (2008). Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin
(Cetakan ke). Jakarta: PT Pradnya Paramita.
Mustaqim, A. (2012). Perancangan Alat Pengerol Pipa. Yogyakarta: Universitas
Negeri Yogyakarta
file:///E:/KULIAH/Tugas2/Semester%207/Proyek%20Akhir/275-778-2-PB.pdf
15
LAMPIRAN
16