Anda di halaman 1dari 21

REKONDISI ENGINE STAND BENSIN 5 (KIJANG 4K)

SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PRAKTIK TEKNOLOGI MOTOR BENSIN


(BAGIAN MERAKIT MESIN)

Untuk memenuhi tugas matakuliah Perancangan Otomotif


Yang dibina oleh Bapak Erwin Komara Mindarta, S.Pd, M.Pd

OLEH

Rafi Musyaffa Alfarisi NIM: 200513632432

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
MEI 2023

1
Laporan Perancangan Media oleh:
Rafi Musyaffa Alfarisi
telah dipertahankan di depan penguji
pada tanggal 7 Mei 2023

Mengetahui,
Ketua Departemen Teknik Mesin Pembimbing
dan Industri

Dr. Retno Wulandari, S.T., M.T. Erwin Komara Mindarta, S.Pd,


NIP. 19741204 199903 2 001 M.Pd

2
NIP. 19901125 201903 1 018

Table of Contents
RINGKASAN...........................................................................................................................4
KATA PENGANTAR............................................................................................................. 5
PENDAHULUAN.................................................................................................................... 6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................8
A. Merakit.......................................................................................................................8
B. Trainer........................................................................................................................8
C. Mesin Kijang 4K........................................................................................................8
BAB III. METODE................................................................................................................10
A. Diagram Alir Metode..............................................................................................10
B. Prosedur dan Luaran..............................................................................................11
BAB IV. PEMBAHASAN......................................................................................................13
BAB V. PENUTUP.................................................................................................................15
A. Saran Pemanfaatan.................................................................................................16
B. Deseminasi Produk..................................................................................................18
C. Pengembangan Lebih Lanjut.................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................20

3
RINGKASAN

Laporan Merakit Engine Stand Bensin 5 (kijang 4k) Sebagai Media Pembelajaran Praktik
Teknologi Motor Bensin (Bagian Mesin). Laporan Perancangan Media, Jurusan Teknik
Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: Erwin Komara Mindarta,
S.Pd, M.Pd

Kata Kunci: Mesin Bensin, Kijang 4k, Merakit

Motor minyak bumi menjadikan motor pembangkit gaya yang mengganti tampang
bakar minyak bumi berperan gaya panas api dan buntutnya berperan gaya mekanik. Prinsip
kriya tokoh bakar minyak bumi menyeret-nyeret deformasi tenaga thermal berperan tenaga
mekanis. Energi naga-naga muka tokoh minyak bumi terukir memintasi metode pembakaran
lakuran siklon dan tampang bakar di bagian dalam auditorium bakar, yang menganggit panas
api dan tekanan. Keunggulan tokoh bakar minyak bumi terhitung pikulan motor yang relatif
ringan, debar yang minim, dan kodrat kepada menganggit daya tinggi.
Mesin 4K 1,3 L (1.290 cc) diproduksi terbit 1977 sangkut 1989. Ukuran sengkang dan
gelagat tabung adalah 75 mm × 73 mm (2,95 in × 2,87 in). Mesin ini berkatub 8 pengaruh
OHV. Pada 1980, 4K menganggit gaya 43 kW; 59 PS (58 hp) muka 5250 rpm. Dari perian
1983 sangkut 1984, jebolan gaya adalah 46 kW; 63 PS (62 hp) muka 5600 rpm dan 971 N⋅m;
716 lbf⋅ft (99 kg⋅m) muka 3600 rpm.
4K-C perincian California (1981-1982) menganggit 43 kW; 59 PS (58 hp) muka 5200
rpm dan 902 N⋅m; 665 lbf⋅ft (92 kg⋅m) muka 3600 rpm. Torsi menjemput 1.000 N⋅m; 738
lbf⋅ft (102 kg⋅m) muka 3400 rpm kepada the 4K-Ebahan bakar suntikan 1982 sangkut 1984.
4K-U spek Jepang menganggit 55 kW; 75 PS (74 hp) muka 5600 rpm dan 1.049 N⋅m; 774
lbf⋅ft (107 kg⋅m) muka 3600 rpm muka 1982.
Merakit adalah proses menggabungkan beberapa bagian atau komponen menjadi satu
kesatuan yang lebih besar dan kompleks.Tujuannya adalah untuk menciptakan produk yang
dapat berfungsi dengan baik dan memenuhi spesifikasi yang diinginkan.
Mesin adalah suatu alat atau perangkat mekanis yang dapat mengubah energi dari satu
bentuk ke bentuk yang lainnya. Mesin biasanya digunakan untuk mempermudah pekerjaan
manusia, meningkatkan efisiensi, dan menghemat waktu.
Merakit mesin adalah proses menggabungkan beberapa komponen atau bagian mesin
menjadi satu kesatuan mesin yang utuh dan berfungsi dengan baik. Proses merakit mesin
melibatkan pemilihan dan pemasangan komponen yang tepat sesuai dengan spesifikasi dan
kebutuhan mesin yang akan dirakit.

4
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia
dan rahmat-Nya sehingga dapat menyelesaikan laporan ini sesuai dengan waktu yang telah
direncanakan. Salah satu tujuan penulisan ini adalah sebagai syarat untuk mencapai kelulusan
dan meraih gelar sarjana (S-1) Program Pendidikan Teknik Otomotif Universitas Negeri
Malang.
Berbagai peristiwa yang tidak akan pernah terlupakan telah penulis alami untuk
mewujudkan karya kecil ini. Kritik, saran, ide, dorongan semangat dan motivasi yang
diberikan oleh berbagai pihak telah memberikan nuansa tersendiri dalam menempuh salah
satu tugas sebagai syarat untuk mencapai kelulusan.
Semoga perancangan ini memberikan manfaat bagi kita semua dan sekali lagi penulis
mengucapkan terima kasih serta ikut merasakan suka duka kebahagiaan pihak-pihak yang
telah berperan dan berjasa melatarbelakangi penulisan ini kepada Bapak Erwin Komara
Mindarta, S.Pd, M.Pd sebagai pembimbing yang telah banyak memberikan masukan dan
arahan selama penulisan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini tidak terlepas dari kekurangan dan kelemahan
yang masih harus diperbaiki oleh perancang selanjutnya dalam studi berikutnya. Akhir kata
semoga laporan ini semakin memperkaya khasanah ilmu pengetahuan bagi kalangan
akademisi dan menambah wawasan baru bagi kalangan praktisi serta tentunya bermanfaat
bagi kita semua.

Malang, 7 Mei 2023

5
Rafi Musyaffa Alfarisi

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang dan State of The Art

Dalam era revolusi industri 4.0, perkembangan IPTEK menyebabkan


persaingan dunia teknologi semakin meningkat. Oleh karena itu, pemerintah
diharapkan untuk memperkuat sistem pendidikan khususnya di bidang teknologi agar
sumber daya manusia di Indonesia memiliki keterampilan yang kompeten dan mampu
bersaing di kancah internasional. Untuk mencapai tujuan ini, pemerintah telah
meningkatkan keberadaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan membutuhkan
lebih banyak tenaga pengajar serta fasilitas penunjang pembelajaran di SMK.
Universitas Negeri Malang bertanggung jawab mempersiapkan calon guru dengan
pembelajaran inovatif dan salah satu bahan ajar yang diperlukan adalah trainer untuk
praktikum otomotif.

Lab. Engine Prodi S1 PTO UM melayani praktikum engine dan listrik


otomotif dengan salah satunya adalah praktikum kelistrikan engine. Namun, dalam
pelaksanaannya, ditemukan beberapa permasalahan pada trainer kelistrikan engine
seperti sulit distarter, tidak berfungsi dengan normal, banyak kabel yang sudah putus
dan terkelupas pada sambungannya, sistem pendingin mesin yang tidak optimal,
sistem pengisian yang tidak berfungsi dengan baik, tidak ada papan keterangan
komponen/sistem, dan terjadi kebocoran pada bagian kepala silinder.

Oleh karena itu, pengusul menjadikan proyek riset ini sebagai solusi untuk
memperbaiki trainer otomotif agar dapat berfungsi dengan optimal dan efisien.
Proyek riset ini berjudul "Rekondisi Engine Stand Bensin 5 (kijang 4k) Sebagai
Media Pembelajaran Praktik Teknologi Motor Bensin (Bagian Mesin)" yang
merupakan proses memulihkan, mengembalikan, atau memperbaiki barang atau
produk yang telah digunakan agar dapat berfungsi dengan baik atau mendekati
kondisi semula. Proyek riset ini akan melakukan perbaikan, penggantian komponen
yang rusak, atau pembersihan secara menyeluruh pada bagian mesin trainer otomotif
untuk mengatasi masalah-masalah yang terdapat pada trainer kelistrikan engine.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses rekondisi Trainer Engine Stand Bensin Mesin Toyota Kijang 4K?
2. Bagaimana merakit Engine Kijang 4K?

C. Usulan Penyelesaian

6
Usulan penyelesaian dari kajian permasalahan yang dilakukan yaitu melakukan
Rekondisi Engine Stand Bensin Sebagai Media Pembelajaran Praktik Teknologi Motor
Bensin (Bagian Mesin) dengan fokus pada sistem berikut:
1. Sistem pengabut dan pencampur bahan bakar dan udara yakni karburator untuk
dilakukan overhaul sehingga terlihat bagian yang perlu direkondisi.
2. Sistem pendingin, yakni pengurasan cairan pendingin kemudian memasang reservoir
dari cairan pendingin yang baru.
3. Sistem starter, khususnya pada dynamo starter untuk dilakukan overhaul dan
pengetesan kerja dari dynamo starter. Kemudian dilakukan penggantian komponen
didalamnya apabila ada komponen yang malfungsi.
4. Pemasangan box filter baru, karena pada kondisi sebelumnya box filter tidak ada
5. Sistem pengisian, khususnya pada bagian alternator untuk dilakukan pengetesan kerja
pengisian. Kemudian dilakukan penggantian komponen atau keseluruhan sistem
apabila ada komponen yang malfungsi
6. Penggantian karet kepala silinder, karena pada kondisi sebelumnya terdapat
kebocoran pada area tutup kepala silinder.
7. Melakukan pemeriksaan komponen komponen dari mesin, seperti piston, silinder,
crankshaft, metal duduk dan jalan, ring piston dan kompresi, connecting rod, pin
piston dan pompa oli. Serta melakukan penggantian apabila ada komponen yang
bekerja tidak normal.
8. Melakukan penyetelan celah katup dan membersihkan area ruang bakar dan daun
katup. Kemudian penyetelan celah platina.

D. Tujuan dan Manfaat Pengembangan


Secara operasional, tujuan dan manfaat pengembangan pada usulan ini dijelaskan
sebagai berikut:

Tabel 1. Tujuan dan Manfaat Pengembangan

No. Tujuan Manfaat


1 Merekondisi trainer mesin Terwujudnya trainer mesin bensin
bensin konvensional yang konvensional yang mampu beroperasi
mampu beroperasi dengan dengan normal, efisien, mampu
normal, efisien, mampu bermanfaat bagi kegiatan
bermanfaat bagi kegiatan pembelajaran serta relevan di era 4.0
pembelajaran serta relevan di era
4.0.
2 Merakit Toyota Kijang 4K. Terciptanya mesin Toyota Kijang 4K
yang baik

7
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Merakit

Merakit adalah proses menggabungkan beberapa bagian atau komponen menjadi satu
kesatuan yang lebih besar dan kompleks.Tujuannya adalah untuk menciptakan produk yang
dapat berfungsi dengan baik dan memenuhi spesifikasi yang diinginkan.
Mesin adalah suatu alat atau perangkat mekanis yang dapat mengubah energi dari satu
bentuk ke bentuk yang lainnya. Mesin biasanya digunakan untuk mempermudah pekerjaan
manusia, meningkatkan efisiensi, dan menghemat waktu.
Merakit mesin adalah proses menggabungkan beberapa komponen atau bagian mesin
menjadi satu kesatuan mesin yang utuh dan berfungsi dengan baik. Proses merakit mesin
melibatkan pemilihan dan pemasangan komponen yang tepat sesuai dengan spesifikasi dan
kebutuhan mesin yang akan dirakit.

B.Trainer

Trainer adalah kumpulan komponen dan alat sebenarnya ataupun duplikasi dari yang
sebenarnya yang dapat memberikan pengalaman langsung bagi peserta didik. Trainer berarti
benda yang dapat melatih, mengajar dan mendidik (Aswardi et al. 2019). Trainer merupakan
suatu set peralatan laboratorium yang digunakan sebagai media pembelajaran yang
merupakan gabungan antara model kerja dan mock-up (Marpanji et al. 2009).
Trainer adalah alat peraga yang digunakan untuk memberikan pelatihan atau instruksi
kepada individu atau kelompok dalam berbagai bidang pengetahuan atau keterampilan. Alat
peraga adalah alat bantu untuk menjelaskan atau mewujudkan konsep pelajaran di dalam
kegiatan mendidik atau mengajar supaya yang diajarkan mudah dimengerti peserta didik
(Kania 2018). Alat peraga adalah suatu alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga dengan
tujuan membantu guru agar proses belajar mengajar siswa lebih efektif dan efisien (Utama,
Dewi, and Nugraha 2019).

8
C.Mesin Kijang 4K

Mesin Kijang 4K adalah mesin bensin empat silinder yang digunakan pada mobil
Toyota Kijang generasi awal. Mesin ini dikenal dengan sebutan "4K" karena kapasitas
silindernya adalah 1290cc (1.3 liter) dan memiliki kode mesin "4K". Mesin Kijang 4K sangat
populer dan banyak digunakan pada Kijang generasi pertama yang diproduksi dari tahun
1977 hingga 1985.
Mesin Kijang 4K adalah jenis mesin overhead valve (OHV) dengan penggerak katup
berada di bagian bawah. Mesin ini menggunakan sistem karburator untuk menyediakan
campuran bahan bakar dan udara ke dalam ruang bakar. Mesin 4K menghasilkan tenaga yang
cukup untuk kendaraan yang relatif ringan seperti Kijang, dan mesin ini juga dikenal karena
kehandalannya yang baik serta kemudahan perawatannya.
Mesin Kijang 4K menjadi populer karena performa yang andal, efisiensi bahan bakar
yang baik, dan daya tahan yang lama. Mesin ini memberikan tenaga yang cukup untuk
digunakan dalam berbagai kondisi penggunaan sehari-hari. Meskipun saat ini mesin 4K
mungkin sudah tidak lagi digunakan secara luas, namun tetap dianggap sebagai salah satu
mesin yang ikonik dan bersejarah dalam sejarah mobil Toyota Kijang di Indonesia.

9
BAB III. METODE
A. Diagram Alir Metode

Gambar 3.1 Diagram Alir

10
B. Prosedur dan Luaran
Berdasarkan gambar diagram alir di atas, prosedur untuk mengembangkan trainer
yang menjadi tujuan pengembangan ini adalah sebagaimana terpapar berikut.
1. Analisis Spesifikasi Trainer
Berdasarkan kajian permasalahan, pengusul melakukan Rekondisi Engine
Stand Bensin dengan fungsi harus memenuhi :
a) mampu bekerja pada putaran idle, menengah dan tinggi dengan baik,
b) mampu berakselerasi dan deselerasi dengan baik,
c) komponen harus mudah untuk dibongkar dan dipasang,
d) kondisi dari mekanikal dan elektrikalnya harus bagis dan
e) kondisi mesin pada saat beroperasi harus dapat diketahui melalui beberapa
indikator.
2. Analisis Kebutuhan
Untuk mengembangkan trainer dengan spesifikasi di atas, diperlukan identifikasi: a)
alat dan bahan, b) biaya pengembangan trainer, dan c) waktu pengembangan. Alat dan
bahan serta biaya untuk mengembangkan trainer dijelaskan pada Tabel RAB. Waktu
yang dibutuhkan untuk mengembangkan trainer dijelaskan pada Tabel Jadwal.
3. Pengadaan Komponen Trainer
Komponen yang ada di trainer, seperti:
a) kerangka
b) roda
c) unit mesin
d) jumlah silinder, takt dan CC
e) combination meter
f) ECU
g) main switch
h) accu
i) alternator
j) regulator
k) knalpot
l) tangki bensin
m) radiator
n) switch kontak
o) starter
11
p) starter
q) fuse box
r) kabel wiring, dll. diadakan sesuai analisis kebutuhan.
4. Melakukan Pemasangan Komponen
Selain dengan dilakukan penggantian komponen beberapa komponen seperti :
a) karburator
b) mekanisme katup
c) platina dan beberapa komponen lainnya tidak perlu untuk dilakukan penggantian,
melainkan hanya perlu diperbaiki dengan cara penyetelan sesuai dengan standar
dari spesifikasi.
5. Memasang Komponen Trainer
Sebelum dipasang, komponen trainer dicat. Pemasangan komponen dan kabel
rangkaian dilakukan berdasarkan wiring dan jalur kabel kelistrikan yang telah
ditentukan.
6. Pengujian Trainer
Pengujian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kualitas hasil pengembangan.
Hasil pengujian akan menjadi pertimbangan berhasil/tidak proses pengembangan
dengan cara mengetahui fungsi komponen dan sistem starter, pengapian, dan
pengisian. Pengujian juga menjadi tolak ukur tercapainya tujuan dilakukannya proses
pengembangan.
7. Kesimpulan
Setelah dilakukan uji coba fungsi komponen dan sistem trainer, ditarik kesimpulan
berdasarkan rumusan masalah. Fungsi komponen dan sistem trainer harus sesuai
dengan spesifikasi trainer.

12
BAB IV. PEMBAHASAN

A. Spesifikasi Mesin Toyota Kijang 4K

Mesin toyota kijang 4K menggunakan mesin empat langkah, empat silinder dimana
kapasitas silinder 1290cc mengacu pada volume total semua silinder dalam mesin
kendaraan yang memiliki ukuran silinder dengan diameter 75 mm dan langkah 73 mm.
Kapasitas silinder dinyatakan dalam satuan volume, yaitu sentimeter kubik (cc) atau liter.
Dalam kasus ini, 1290cc berarti bahwa total volume yang dihasilkan oleh empat silinder
adalah 1290cc atau setara dengan 1.29 liter.
Tenaga maksimal dan minimal pada mesin Kijang 4K dapat bervariasi tergantung
pada beberapa faktor, termasuk tahun produksi, kondisi mesin, dan pengaturan tuning.
Namun, untuk memberikan gambaran umum, berikut adalah perkiraan tenaga maksimal
dan minimal yang umumnya terkait dengan mesin Kijang 4K:

1. Tenaga Maksimal: Sekitar 58-62 tenaga kuda (43-46 kW)


2. Tenaga Minimal: Sekitar 48-52 tenaga kuda (36-39 kW)

Perkiraan ini didasarkan pada informasi umum tentang mesin Kijang 4K. Namun,
perlu diingat bahwa angka ini dapat berbeda-beda tergantung pada faktor-faktor yang telah
disebutkan sebelumnya. Selain itu, performa mesin juga dipengaruhi oleh faktor lain
seperti berat kendaraan, transmisi yang digunakan, sistem pembuangan, dan tingkat
keausan komponen mesin.

B. Komponen Mesin Toyota Kijang 4K

Mesin Kijang 4K terdiri dari berbagai komponen yang bekerja bersama-sama untuk
menghasilkan tenaga dan menggerakkan kendaraan. Berikut adalah beberapa komponen
utama yang biasanya ada dalam mesin Kijang 4K:

1. Blok Silinder

Gambar 4.1 Blok Silinder

Komponen utama yang membentuk struktur dasar mesin dan tempat di mana silinder
dan poros engkol dipasang.

13
2. Kepala Silinder

Gambar 4.2 Kepala Silinder

Komponen berbentuk tabung di dalam blok silinder tempat terjadinya pembakaran


bahan bakar dan udara. Kijang 4K memiliki empat silinder.

3. Piston

Gambar 4.3 Piston

Komponen berbentuk silinder yang bergerak naik dan turun di dalam setiap silinder.
Piston menerima tekanan hasil pembakaran dan mengubahnya menjadi gerakan linear.

4. Poros Engkol

Gambar 4.4 Poros Engkol

Komponen yang mengubah gerakan naik turun piston menjadi gerakan rotasi. Poros
engkol menghubungkan piston melalui batang piston dan mengubah gerakan linier
menjadi gerakan putaran.

5. Karburator

Gambar 4.5 Karburator

14
Sistem yang mengatur campuran bahan bakar dan udara yang masuk ke dalam ruang
bakar. Karburator mengubah bahan bakar cair menjadi kabur dan mencampurnya
dengan udara sebelum memasukkannya ke dalam silinder.

C. Langkah-langkah Merakit Mesin

Langkah-langkah umum merakit mesin Kijang 4K antara lain:

1. Membersihkan mesin dan bagian-bagiannya dari kotoran dan debu


2. Memeriksa kondisi semua komponen mesin seperti piston, ring piston, bearing, dan
lainnya untuk memastikan semua masih dalam kondisi yang baik.
3. Melepas dan memeriksa kepala silinder serta klepnya.
4. Memasang piston ke dalam silinder dan memasang ring piston pada piston.
5. Memasang kepala silinder dan klepnya kembali ke mesin.
6. Memasang crankshaft dan menghubungkannya dengan connecting rod.
7. Memasang oli pada mesin.
8. Memasang sistem pengapian dan bahan bakar.
9. Menghidupkan mesin dan melakukan pengujian untuk memastikan mesin berjalan
dengan baik.

15
BAB V. PENUTUP

A. Saran Pemanfaatan
Media pembelajaran yang direncanakan dalam perencanakan ini digunakan
dalam pembelajaran praktik teknologi bensin. Alat hasil perencanaan terdiri dari engine
Toyota Kijang 4k yakni mesin bensin konvensional yang tepasang pada kerangka dan
dilengkapi dengan indikator. Agar tujuan pembelajaran yang dilakukan dapat tercapai
dengan menggunakan media ini, maka dalam menggunakan media pembelajaran
teknologi mesin bensin ini perlu memperhatikan beberapa tahapan, yaitu; tahap persiapan,
menentukan tujuan pembelajaran, penggunaan media dalam pembelajaran, serta
pengayaan.
1. Persiapan pembelajaran
Sebelum memulai pembelajaran sistem pengisian menggunakan media ini,
perlu dipersiapkan terlebih dahulu;
a. Mempersiapkan silabus atau satuan pembelajaran sistem mesin bensin
konvensional.
b. Media pembelajaran ditempatkan di atas lantai dengan posisi yang datar,
hindari posisi lanati miring atau kurang tepat sehingga memungkinkan
terjadinya perubahan posisi (goyang).
c. Baterai ditempatkan ditempat yang telah disediakan
d. Memasangkan baterai pada kabel kabel terminal yang sesuai. Kabel merah
pada kutub positif baterai dan kabel hitam pada negative baterai
e. Memeriksa tegangan baterai, dan memanaskan mesin. Gunakan volt meter
untuk mengecek tegangan dari baterai.
f. Mempersiapkan beberapa peralatan yang diperlukan dalam box toolset.
g. Mempersiapka lembar kerja sistem mesin bensin konvensional yang
menjadi pokok kajian dan pengamatan.
2. Penggunaan Media dalam Pembelajaran
Dalam melakukan rekondisi ini ada beberapa kelemahan-kelemahan yang
perlu diperbaiki agar alat yang dihasilakan bisa berdaya guna dan dapat dimanfaatkan
sebagai sumber belajar dan media pembelajaran, adapun kelemahan-kelemahan dari
produk perancangan ini adalah sebagai berikut:

16
a. Pada perancangan ini mesin yang digunakan adalah mesin yang notabene
telah berumur, maka perlakuan dari mesin perlu diperhatikan agar mesin
tidak mengalami trouble
b. Saat melakukan pengukuran mesin ini memiliki kemungkinan tidak tepat
sesuai dengan kondisi standar yang ditetapkan oleh buku panduan. Maka
perlu penyesuaian dan pemberian toleransi saat melakukan penyetelan.
c. Komponen indikator terkadang kurang akurat karena masih menggunakan
jarum analog dan umur pemakaian yang lama
d. Karena merupakan mesin yang sudah cukup lama, maka kadar emisi gas
buangnya juga tergolong tinggi. Maka untuk penyalaan mesin perlu
dilakukan diluar agar gas buang tidak berpotensi buruk pada kesehatan
dosen dan peserta didik.
e. Konstruksi dari perancangan ini terlalu besar sehingga memakan tempat
yang luas. Selain itu konstruksi yang besar membuat trainer menjadi lebih
berat.

Sedangkan sarana perbaikan yang perlu dilakukan untuk pengembangan


produk perancangan ini didasarkan pada kelemahan-kelemahan produk yaitu sebagai
berikut:
a. Pada pengembangan selanjutnya memang perlu direkondisi secara total
dan dilakukan penggantian part part secara keseluruhan agar kinerja mesin
menjadi benar benar optimal seperti mesin baru.
b. Mengganti komponen yang sering memerlukan penyetelan seperti
mekanisme katup, karburator dan platina sehingga dapat menggunakan
spesifikasi standar yang ditentukan oleh pabrikan.
c. Penggantian indikator menggunakan sensor yang baru sehingga
pembacaaan kondisi mesin menjadi lebih akurat
d. Apabila ingin mempertahankan mesin tersebut sebagai bahan
pembelajaran mesin bensin konvensional, sebaiknya dipasangkan piping
yang menuju langsung keluar, sehingga dapat digunakan tanpa membawa
trainer keluar ruangan.
e. Pada pengembangan perancangan selanjutnya sebaiknya kontruksi dari
peranccangan ini diminimaliskan sehingga tidak memerlukan tempat yang
luas.

17
B. Deseminasi Produk
Sebagaimana tujuan perencanaan, dengan selesainya perancangan ini diharapkan
dapat menambah media pembelajaran di lembaga pendidikan kejuruan. serta dapat
memberikan tambahan khasanah keilmuan dalam dunia pendidikan kejuruan kita
sekaligus ikut menjembatani kesenjangan yang terjadi antara dunia pendidikan
kejuruan dengan perkembangan dunia otomotif saat ini dalam hal keterbatasan
tersedianya media pembelajaran.
Pembelajaran teknologi mesin bensin pada mesin bensin konvensional dengan
menggunakan media pembelajaran ini diharapkan dapat berlangsung dengan baik
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Indikator ketercapaian tujuan
pembelajaran teknologi mesin bensin pada mesin bensin konvensional diantaranya:
1. Peserta diklat dapat memahami dan menjelaskan proses kerja dari mesin
bensin konvensional secara langsung sambil menunjuk media pembelajaran.
2. Peserta diklat dapat melakukan pengamatan secara langsung komponen
komponen pada mesin bensin konvensional dalam kondisi apapun.
3. Peserta diklat dapat melakukan pengukuran, penyetelan sistem yang ada pada
media pembelajaran mesin bensin konvensional.
4. Peserta diklat dapat melakukan analisa dan diagnosis terhadap kejadian-
kejadian hasil dari pencatatan data-data pencobaan.
5. Peserta diklat dapat melakukan pemeriksaan dan pengukuran terhadap sistem
sistem didalam mesin bensin konvensional menggunakan media pembelajaran
ini.

6. Peserta diklat dapat membandingkan prinsip kerja dari mesin bensin


konvensional dengan mesin bensin injeksi.

C. Pengembangan Lebih Lanjut


Dari beberapa keterangan diatas, dalam mengembangkan trainer mesin bensin
baik injeksi maupun konvensional diperlukan research yang lebih mendalam untuk
memilih komponen yang sesuai dan tepat serta diperlukan rekondisi mesin yang total
khususnya pada bagian bagian yang memerlukan penyetelan. Hal ini dikarenakan
karena mesin yang digunakan tergolong mesin lama sehingga untuk hasil penyetelan

18
dan pengukuran melenceng dari standar yang ditentukan oleh pabrik, sehingga lebih
sukar untuk mempelajari ukuran ukuran karena tidak kesesuaian tersebut.
Perencanaan dari rekondisi mesin bensin konvensional Toyota Kijang 5K 1500cc
ini merupakan research pendahuluan yang dapat dikembangkan dengan
mengintegrasikan sistem-sistem yang lain. Adapun sistem-sistem lain yang dapat
dikembangkan terkait dengan perencanaan ini sebagai tahapan pengembangan
selanjutnya, yaitu; motor listrik dilengakapi pengatur rpm, charging batarai, alternator
tester, regulator tester dan juga dapat dikembangkan menggunakan tampilan digital
pada LCD sebagai indikatornya.

19
DAFTAR PUSTAKA

Basri, I. Y., Arsyfadhillah, A., Irfan, D., & Thamrin, T. (2018). Rancang Bangun
Media Pembelajaran Mini Trainer IC 555. INVOTEK: Jurnal Inovasi Vokasional Dan
Teknologi. https://doi.org/10.24036/invotek.v18i2.332
Damai, A. Y., & Basri, I. Y. (2019). Pengaruh Penerapan Media Pembelajaran Trainer
IC 555 Pada Mata Kuliah Listrik dan Elektronika Terhadap Peningkatan Hasil Belajar
Mahasiswa Teknik Otomotif. INVOTEK: Jurnal Inovasi Vokasional Dan Teknologi.
https://doi.org/10.24036/invotek.v19i2.617
Junaidi, A., & Subagya. (2014). Kesiapan Sarana dan Prasarana dalam
Mengimplementasi Program Studi Teknik Otomotif Jurusan Teknik Kendaraan Ringan
(TKR) Sekabupaten Lombok Timur Tahun Ajaran 2013/2014. Jurnal Taman Vokasi.
Junaidi, A., & Subagyo, S. (2017). KESIAPAN SARANA DAN PRASARANA
DALAM MENGIMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH MENENGAH
KEJURUAN (SMK) NEGERI PROGRAM STUDI TEKNIK OTOMOTIF JURUSAN
TEKNIK KENDARAAN RINGAN (TKR) SEKABUPATEN LOMBOK TIMUR
TAHUN AJARAN 2013/2014. TAMAN VOKASI. https://doi.org/10.30738/jtvok.v2i2.55

20
Supriyadi, D., & Suyitno, S. (2020). PENGEMBANGAN MEDIA
PEMBELAJARAN SISTEM WIPER OTOMATIS (RAIN SENSOR) UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XII DI SMK ISLAM
SUDIRMAN GRABAG MAGELANG. Auto Tech: Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif
Universitas Muhammadiyah Purworejo. https://doi.org/10.37729/n1
Wariyanto, E., Palupi, A., & Estidarsani, N. (2013). PENGEMBANGAN
PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN TRAINER PADA MATERI
TRANSMISI OTOMOTIF. Jurnal Pendidikan Vokasi UNESA.
"Cara Merakit Mesin Diesel yang Benar", Motorisblog.com,
https://motorisblog.com/cara-merakit-mesin-diesel-yang-benar/

21

Anda mungkin juga menyukai