Stabilitas Kapal
Stabilitas Kapal
DISUSUN OLEH:
Capt. SUWONDHO, MM
1. TITIK BERAT KAPAL ATAU CENTER OF GRAVITY (G)
IALAH TITIK TANGKAP DARI SEMUA GAYA YANG BEKERJA KE BAWAH, LETAK
TITIK G TERGANTUNG DARI PEMBAGIAN BERAT ATAU PEMBAGIAN BOBOT DI
KAPAL.
CL = CENTER LINE
DARI G BEKERJA GAYA KE BAWAH
YANG BESARNYA =
BILA KAPAL MENYENGET, MAKA TITIK B AKAN BERPINDAH KE SISI YANG RENDAH.
WL = GARIS AIR KAPAL TEGAK
B = TITIK APUNG KAPAL TEGAK
W1L1 = GARIS AIR KAPAL MIRING
W1 L1 B1 = TITIK APUNG KAPAL MIRING
TITIK APUNG BERPINDAH DARI B KE B1 YAITU DARI SISI TINGGI KE SISI YANG
RENDAH, KARENA ADANYA PERPINDAHAN BAJI WOW1 KE LOL1 .
MOMEN PENEGAK ATAU RIGHTING MOMENT
IALAH MOMENT YANG AKAN MENGEMBALIKAN KAPAL KE KEDUDUKAN
TEGAKNYA SETELAH MIRING KARENA GAYA DARI LUAR.
MOMEN PENEGAK = ∆ x GZ
3. TITIK METASENTRUM ATAU TITIK PUSAT META ATAU
METACENTER
IALAH SEBUAH TITIK YANG TIDAK BOLEH DILAMPAUI OLEH TITIK G AGAR
SUPAYA STABILITAS KAPAL TETAP POSITIF.
RUMUS :
1. Sebuah kapal memiliki berat benaman 6000 ton dan KG = 5,2 m akan melakukan
kegiatan-kegiatan sbb :
Membongkar 1500 ton dari titik berat 3 m diatas lunas.
Memuat 3500 ton dengan titik berat 6 m diatas lunas.
Mengisi air tawar 200 ton dengan titik berat 1,2 m diatas lunas.
Berapa nilai GM setelah selesai melakukan kegiatan-kegiatan tsb diatas, jika
diketahui KM = 6,3 m.
3. Sebuah kapal dengan berat benaman 10.000 ton dan letak titik beratnya 8 m diatas
lunas, akan
membongkar sejumlah muatan dengan titik berat 4 m diatas lunas, sehingga
sekarang titik berat kapal
menjadi 8,6 m diatas lunas.
Hitunglah : berat muatan yang dibongkar tersebut.
JAWAB :
GG1 ∆
JAWAB :
GG1 ∆
2. Sebuah kapal memiliki berat benaman 13.750 ton, GM = 0,75 m, dalam keadaan
miring ke kanan 3° .
Rencana akan memuat 250 ton barang dan diletakkan pada tween deck yang titik
beratnya masing-
masing 6,1 m dikiri & dikanan center line. Hitung berapa ton muatan tersebut
harus dimuat pada kedua
sisi center line, agar setelah pemuatan kapal dapat tegak kembali.
3. Sebuah kapal berada di pelabuhan dalam keadaan miring 6° kekanan, akan memuat
sebanyak 300 ton,
yang diletakkan sebagian dengan titik berat 10 m dikiri bidang simetri dan
sisanya dengan titik berat 5 m
dikanan bidang simetri kapal. Jika diketahui displacement = 7000 ton, KM = 8 m
dan KG = 7 m.
Ditanyakan : Hitung pembagian bobot dikanan & dikiri bidang simetri kapal,
agar kapal tegak kembali.
4. Sebuah kapal dengan berat benaman = 10.000 ton GM = 1,5 m akan mengangkat
mesin generator yang
beratnya 50 ton dari dermaga, dengan menggunakan boom berat kapal itu sendiri.
Tinggi block atas boom
berat = 15 m diatas titik G kapal dan jarak ayun boom berat = 12 m dari bidang
simetri kapal.
Hitung : Sudut kemiringan kapal saat generator mulai terangkat dari dermaga.
KM IALAH TINGGI TITIK METASENTRUM DI ATAS LUNAS
1. UNTUK KAPAL SEGITIGA 2. UNTUK KAPAL KOTAK
3. UNTUK KAPAL BERBENTUK BIASA
BENTUK KAPAL BIASANYA ADALAH ANTARA BENTUK SEGITIGA DAN BENTUK
KOTAK, TETAPI LEBIH MENDEKATI BENTUK KOTAK
DIMANA I
ADALAH MOMEN KELEMBAMAN ATAU
MOMENT OF INERTIA DARI BIDANG AIR JADI :
YANG BERSANGKUTAN
DAN V
ADALAH ISI BENAMAN KAPAL ATAU DIMANA k MERUPAKAN SUATU TETAPAN
VOLUME OF DISPLACEMENT ATAU KONSTANTE, YANG BESARNYA
UNTUK KAPAL BERBENTUK KOTAK : TERGANTUNG DARI Cp/Cw
Cp/Cw k
0,70 0,042
0,75 0,048
JADI : 0,80 0,055
0,85 0,062
BLOCK COEFFICIENT (Cb) :
Cw = Coefficient Waterplane
MIDSHIP COEFFICIENT (Cm)
MIDSHIPS COEFFICIENT UNTUK TIAP SARAT/DRAFT ADALAH PERBANDINGAN
ANTARA AREA MELINTANG DARI BAGIAN MIDSHIP (TENGAH KAPAL) DENGAN
PERSEGI PANJANG YANG MEMPUNYAI LEBAR & KEDALAMAN YANG SAMA.
CATATAN:
Cm X Cp = X
JADI Cm x Cp = Cb
LATIHAN SOAL-SOAL PERHITUNGAN KB, BM & KM :
1. Sebuah kapal panjangnya = 100 m, lebar = 15 m, Cw = 0,8.
Hitunglah berapa nilai TPC kapal tersebut di air tawar & dilaut.
a, b, c = semi ordinat
h = interval
1 4 1
LUAS DARI GAMBAR = h ( a + 4b + c )
3
RUMUS INI JUGA UNTUK MENGHITUNG LUAS BIDANG AIR
SEPERTI PADA GAMBAR
Hasil 120
N0. ½ ord SM h =
Luas 6
a 0 1 0 h = 20 m
b 3.7 4 14.8
c 7.6 2 15.2 LUAS WP = 2 x h/3 (a + 4b + 2c + 4d + 2e + 4f + g)
d 7.6 4 30.4 = 2 x 20/3 x 93.9
e 7.5 2 15.0 LUAS WP = 1.252 M2
f 4.6 4 18.4
1.025 A
g 0.1 1 0.1 TPC =
100
93.9 1.025 x 1252
TPC =
100
TPC = 12.83
SIMPSON’S RULE
RUMUS SIMPSON’S SECOND RULE
LUAS AREA = 3 h ( a + 3b + 3c + d )
8
BIDANG AIR DAPAT DIBAGI KE DALAM DUA BAGIAN SEPERTI GAMBAR
DIATAS, DIMANA TIAP BAGIAN MEMPUNYAI EMPAT ORDINAT.
AREA 1 = 3 h ( a + 3b + 3c + d )
8
AREA 2 = 3 h ( d + 3e + 3f + g )
8
AREA /LUAS DARI ½ BIDANG AIR = AREA 1 + AREA 2
3 h ( a + 3b + 3c + d) + 3 h ( d + 3e + 3f + g )
=
8 8
CONTOH :
HITUNGLAH LUAS/AREA BIDANG AIR YANG DIJELASKAN PADA CONTOH
PERTAMA, DENGAN MENGGUNAKAN RUMUS SIMPSON’S SECOND RULE
N0. ½ ord SM Hasil Luas/Area
a 0 1 0
b 3.7 3 11.1
c 7.6 3 22.8
d 7.6 2 15.2
e 7.5 3 22.5
f 4.6 3 13.8
g 0.1 1 0.1
85.5
LUAS BIDANG AIR (AWP) =
= 2 x 3 h (a + 3b + 3c + d) + 3 h (d + 3e + 3f + g)
8 8
= 2 x 3 x 20 x 85.5 PERBEDAAN DALAM KEDUA JAWABAN
8 MENUNJUKKAN BAHWA LUAS YANG DIPEROLEH
= 1282.5 m2 HANYA MERUPAKAN PERKIRAAN TERHADAP
LUAS YANG SEBENARNYA.
SIMPSON’S THIRD RULE (FIVE/EIGHT RULE)
RUMUS SIMPSON’S THIRD RULE (FIVE/EIGHT RULE) INI DAPAT
DIGUNAKAN UNTUK MENGHITUNG AREA/LUAS ANTARA DUA ORDINAT
YANG BERURUTAN, DARI TIGA ORDINAT BERURUTAN, YANG DIKETAHUI.
RUMUS MENYEBUTKAN BAHWA AREA/LUAS ANTARA DUA ORDINAT
YANG BERURUTAN ADALAH SAMA DENGAN LIMA KALI ORDINAT
PERTAMA PLUS DELAPAN KALI ORDINAT TENGAH DIKURANGI ORDINAT
LUAR, SEMUA DIKALIKAN DENGAN 1/12 DARI COMMON INTERVAL (h).
AREA 1 =
h (5a + 8b – c)
JADI:
12
AREA 2 =
h (5c + 8b – a)
JADI:
12
SIMPSON’S THIRD RULE (FIVE/EIGHT RULE)
AREA BERGARIS =
h (5a + 8b – c)
12
h (77.5 + 120 – 14)
=
12
JAWAB :
AREA LUAS = 91.75 M2
LATIHAN SOAL
1. Hitunghlah luas bidang air dari sebuah kapal yang panjangnya 90 m dibawah ini
dengan menggunakan Simpson Rule, adapun semi ordinatnya adalah sbb :
No a b c d e f g
½ ord 0 3,7 5,9 7,6 7,5 4,6 0,1
Draft (m) 0 1 2 3 4
Hitunglah displacement kapal (ton) bila kapal mengapung di air laut pada draft 4
mtr. Hitung pula FWA jika load draft kapal pada draft yang sama (4 mtr).
UJIAN MID SEMESTER
WAKTU : 60 MENIT
Draft 0 1 2 3 4 5 6
(m) (max)
AWP 2200 2250 2260 2270 2280 2290 2300
(m2)
Hitunglah displacement kapal (ton) dan FWA (cm) pada load draft maximum.
2. Gunakan KN Curve untuk memperoleh nilai GZ pada sudut senget 0° s/d 90°
dengan interval 15°, bila displacement = 45.000 ton dan KG = 10 m. Saat
berlayar ditengah laut muatan curah seberat 200 ton longsor sejauh 8 mtr
sehingga kapal miring kanan beberapa derajad.
Lukiskan Statical Curve sebelum dan sesudah muatan longsor dan tentukan :
a. Range of stability (Practical & Theoritical) sebelum dan sesudah longsor.
b. The Angle of vanishing stability sesudah muatan longsor.
c. Angle of deck edge immersion sebelum muatan longsor.
d. Tunjukkan pada curva, lost & remaining of stability.
UJIAN MID SEMESTER N.7.A & C
WAKTU : 60 MENIT
1. Diketahui luas bidang air dari sebuah kapal adalah sbb :
Draft 0 1 2 3 4 5 6
(m)
AWP 2500 2600 2625 2650 2675 2700 2750
(m2)
Hitunglah displacement kapal (dilaut) dan FWA (cm) pada load draft maximum.
2. Sebuah kapal panjangnya 70 meter, dibagi oleh 5 buah interval yang sama. Kapal
tersebut memiliki lebar dari ujung haluan sampai ke ujung buritan adalah sbb :
0 m, 8,6 m, 9,7 m, 10,2 m, 9,5 m, 4,6 m.
Hitunglah : Luas bidang air (AWP) dari kapal tersebut.
PERCOBAAN STABILITAS (INCLINNING EXPERIMENT)
TUJUAN
PELAKSANAAN:
1. GESER BOBOT w SEJAUH d (JARAK TERTENTU)
2. TALI BANDUL AKAN MENYIMPANG DARI A KE B. SUDUT AOB ADALAH
SUDUT PENYIMPANGAN/SENGET.
3. DENGAN DIGESERNYA w MAKA TITIK G AKAN PINDAH KE G1 SEHINGGA
MEMBENTUK SUDUT KEMIRINGAN GMG1.
4. PENGGABUNGAN PERSAMAAN ANTARA TANGEN SUDUT GMG1 DENGAN
HUKUM GESER, DIDAPAT RUMUS PERCOBAAN KESEIMBANGAN YAITU :
w x d
GM =
Displ. X Tg
PENJABARAN RUMUS :
GG1 GG1 = GM x Tg
Tg = …… (PERSAMAAN I )
GM
w x d …… (PERSAMAAN II )
HUKUM GESER GG1 =
Displacement
PERSAMAAN I = PERSAMAAN II
w x d w x d
GM x Tg = GM =
Displacement DisplxTg ø
KG = KM – GM
KM DIDAPATKAN DARI DIAGRAM METASENTRIS DENGAN DATA SARAT KAPAL
GM DIDAPATKAN DARI PERCOBAAN KESEIMBANGAN
KG KAPAL KOSONG DAPAT DIKETAHUI DARI PERCOBAAN STABILITAS
Sebuah bobot 25 ton
CONTOH SOAL :
digeladak atas akan
digeser sejauh 15 m,
15 m sehingga tali bandul
25 ton (plumbline) yang
M panjangnya 4 m
A 0,94m menyimpang sebesar
M G 20 cm. Bila diketahui
Displacement 8000
ton dan KM=7m ,
G 6,06m Hitunglah KG kapal
G1 C tersebut.
B
K K Jawab :
Tg Ø = BC/AB
= 20/400 = 0,05
Lihat Δ MGG1 : Tg Ø = GG1/GM
GM = GG1/Tg Ø GG1 = wxd/Displ.
GM = 0,0469/0.05 = 0,938 = 25x15/8000
GM = 0,94 m = 0,0469 m
KM = KG + GM ------ KG = KM - GM
= 7,0 - 0,94 = 6,06 m
LATIHAN SOAL-SOAL PERCOBAAN STABILITAS :
2. Sebuah kapal memiliki displacement 8000 ton, KM = 7,3 m dan KG = 6,1 m. Bobot
yang beratnya 10 tons
diatas geladak digeserkan sejauh 15 m.
Hitunglah : berapa penyimpangan tali bandul, jika diketahui panjang tali
bandul = 4 m.
4. Sebuah kapal memiliki displacement 3150 tons dan KM = 6,1 m. Bila bobot yang
beratnya 15 tons di
geladak digeserkan sejauh 10 m maka tali bandul yang panjangnya = 8 m akan
menyimpang 0,25 m.
Hitunglah : Nilai KG kapal tersebut.
5. Sebuah kapal berbentuk kotak dengan ukuran 60m x 10m x 3m mengapung tegak di
air tawar dengan
draft rata-rata 2 m. Bila bobot 15 tons digeserkan sejauh 6 m, maka tali
bandul yang panjangnya 6 m
akan menyimpang sejauh 20 cm.
Hitunglah : berapa nilai KG kapal tersebut.
TPC = TONS PER CENTIMETER IMMERSION
YAITU JUMLAH BOBOT YANG DIPERLUKAN UNTUK MERUBAH SARAT
RATA-RATA KAPAL, SEBESAR 1 CM.
PENJELASAN :
VOLUME AIR YANG DIPINDAHKAN OLEH
KAPAL BESARNYA:
= AWP x ∆s = AWP x 1Cm
1
= AWP x
100
BERAT AIR LAUT = VOL x BJ AIR LAUT
AWP
AWP x 1,025
=
100
BERAT AIR LAUT = W = TPC
W
FWA =
40 TPC
WL = WT
1.025 V = 1.000 (V+v)
w
1.025 V = 1.000 V + 1.000 v FWA =
TPC
1.025 V - 1.000 V = 1.000 v
0.025 V = 1.000 v 1 W
V = 40 v = 40
v =
V TPC
40
W W
ANALOG w FWA =
40 40 TPC
DWA = DOCK WATER ALLOWANCE
IALAH PERUBAHAN SARAT KAPAL JIKA KAPAL BERPINDAH DARI AIR LAUT
KE AIR PAYAU ATAU SEBALIKNYA.
AIR PAYAU ATAU DOCK WATER ADALAH AIR YANG BERAT JENISNYA LEBIH
BESAR DARI 1,000 TETAPI KURANG DARI 1,025
F
BJ AIR TAWAR = 1.000
JAWAB :
DRAFT AIR LAUT …………………………. 4,505 M
1,025 – D
DWA = FWA x
0,025
W 1,025 – 1,020
= x
40 TPC 0,025
6.000 5
= x
40 x 8 25
= 3,75 Cm = 0,0375 m
DRAFT AIR PAYAU = 4,5425 M
MARKAH LAMBUNG TIMBUL KAPAL
TF
F
T
G L
S
W
WNA
TF = TROPIC FRESH WATER
F = FRESH WATER
KETENTUAN JARAK :
T = TROPIC
T – TF = S - F FWA =
S = SUMMER 40 TPC
W = WINTER 1
WNA = WINTER NORTH ATLANTIC S–T =S-W x S draft
48
100 LU
PS
00
100 LS
PERMANENT
TROPIC
300 LS
PS
PWS
PWN = PERIODICAL WINTER NORTH PWN = 16 OCT – 15 APRIL = WINTER
PWS = PERIODICAL WINTER SOUTH 16 APIL – 15 OCT = SUMMER
PS = PERMANENT SUMMER
PT = PERMANENT TROPIC PWS = 16 OCT – 15 APRIL = SUMMER
16 APIL – 15 OCT = WINTER
RUMUS PERUBAHAN DENSITY JIKA DISPLACEMENT TETAP
RUMUS DASARNYA : BERAT = VOL x BJ
1. Sebuah kapal berbentuk kotak mengapung dengan sarat rata-rata 2,1 m di air
payau BJ= 1,020 .
Hitunglah : Berapa draft rata-rata di air laut ,jika Displacement kapal tetap.
2. Sebuah kapal berbentuk kotak mengapung di air tawar dan memiliki KB = 0,50 m ,
jika kapal tersebut
sekarang mengapung di air laut, Berapa nilai KB yang baru.
3. Sebuah kapal memiliki displacement 6400 tons mengapung di air laut . Kapal
akan masuk sungai yang BJ
airnya = 1,008. Berapa cargo yang harus dibongkar jika kapal harus
mempertahankan draftnya seperti
saat mengapung di air laut.
4. Sebuah kapal dengan ukuran 120m x 17m x 10m memiliki Cb = 0,80 mengapung di
air tawar pada
Summer Draft = 7,20 m. Berapa cargo harus dimuat lagi bila kapal tetap pada
draft yang sama di air laut.
6. Sebuah kapal sedang memuat di sungai (BJ = 1,010) di daerah tropic, Sarat pada
lambung kanan tepat
pada garis Summer dan lambung kiri 50 mm diatas garis Summer. Jika diketahui
Summer draft = 48 dm,
FWA = 175 mm dan TPC = 12 tons/cm. Berapa tons cargo yang dapat dimuat agar
kapal dilaut nanti
memiliki draft maximum yang diijinkan
SOAL-SOAL SEASONAL
1. Sebuah kapal tiba di pelabuhan daerah Tropis memiliki displacement = 5.000
tons dan KG = 5 m, akan
melakukan kegiatan sbb : Memuat 3500 tons dengan titik berat 4 m diatas lunas,
mengisi BBM 800
tons pada DBT dengan titik berat 0,5 m diatas lunas, dan mengisi air tawar 400
tons di FPT dan APT
masing-masing 200 tons dengan titik berat 3 m diatas lunas. Setelah kegiatan
tsb diketahui KM = 5,7 m.
Selanjutnya kapal akan berlayar pada tgl. 7 Desember menuju pelabuhan
YOKOHAMA/Jepang,
perjalanan diperhitungkan akan memakan waktu 10 hari, pemakaian BBM = 30
ton/hari, dan Air tawar
= 15 ton/hari, TPC rata2 = 20. Summer draft = 720 cm.
Hitung : a. Berapa draft maximum saat kapal berangkat dari pelabuhan Tropis
tsb. Agar tiba di
pelabuhan Yokohama tidak melebihi batas yang diijinkan.
b. Berapa GM kapal saat berangkat dan tiba di pelabuhan Yokohama,
jika pemakaian BBM dan
air tawar diambil dari masing2 tangki secara merata dan
proporsional.
ADALAH PERMUKAAN CAIRAN
YANG DAPAT BERGERAK BEBAS
(SAAT KAPAL MENGOLENG)
DALAM SUATU TANGKI YANG
TIDAK PENUH (SLACK).
d = ZZ1 (2/3 b)
b = LEBAR TANGKI
w = v x DENSITY CAIRAN ( d1 )
W = V x DENSITY CAIRAN ( d2 )
wxd
GGv = W
x Cotg
w x 2/3 b
= W
x Cotg
w x 2/3 b x Cotg
= W
SELANJUTNYA :
v = LUAS POQ x
l l = PANJANG TANGKI
v = PQ x ½ ( ½
b ) x l
v = PQ x ¼ b x
l PQ = Tg x ½ b
v = Tg x ½ b
x ¼ b x l
GGv = Tg x
½ b x ¼ b x l x 2/3 b x d1 x Co tg
V d2
= l x 1/12 b3 x d1
V d2
l x b3 x d1
FSE = GGv = d2
12 x V
SATUAN METER
l x b3 x d1
ATAU GGv =
12 x W
V = W2 = DISPLACEMENT
d BJ AIR LAUT
DARI RUMUS DAPAT DILIHAT BAHWA FSE TERGANTUNG PADA :
1. LEBAR DAN PANJANG TANGKI (b & l), TERUTAMA b,
PERTAMBAHAN b SEDIKIT SAJA BISA MEMPERBESAR FSE
BEBERAPA KALI LIPAT.
2. VOLUME / BERAT BENAMAN SELURUH KAPAL
3. PERBANDINGAN ANTARA DENSITY CAIRAN TANGKI DAN DENSITY
CAIRAN DIMANA KAPAL TERAPUNG.
l x (1/2 b)3 x d1 = l x b3 x d1
FSE = GGv = d2
12 V 12x8xV d2
BILA TANGKI DIBAGI OLEH SATU ATAU LEBIH SEKAT MEMBUJUR,
MAKA LEBAR MASING-MASING SUB-TANGKI MENJADI LEBIH KECIL.
l x b3 d1 x 1
v
GG = x n = JUMLAH TANGKI = 2
12 V d2 n2
l x b3 x d1
FSE CONSTANT =
12 x W1
2. Sebuah kapal memiliki berat benaman 8153,75 tons KM = 8m, KG = 7,5m , kapal
memiliki
tangki dasar berganda berukuran 15m x 10m x 2m berisi penuh dengan ballast air
laut.
Hitunglah : GM effective apabila air ballast dalam tangki tersebut dibuang
setengahnya.
3. Sebuah kapal memiliki berat benaman 8000 tons KM = 7,5m, KG = 7,0m. Tangki dasar
berganda berukuran 12m x 15m x 1m dan terbagi dua oleh sekat membujur tepat
ditengahnya dan kedua tangki tersebut terisi penuh dengan ballast air laut.
Hitunglah = Sudut senget kapal, bila air ballast pada salah satu tangki dibuang
setengahnya.
4. Sebuah kapal memiliki berat benaman 10.000 tons, KM = 6,5 m, KG = 5,5m mengapung
tegak
di air payau dengan BJ = 1,024. Tangki dasar berganda berukuran 20m x 15m
terbagi dua oleh
sekat ditengahnya dan tangki tersebut sebagian terisi minyak dengan BJ = 0,96.
Hitunglah : Sudut senget kapal, bila bobot 15 tons di deck digeserkan sejauh
15m.
CURVES OF STABILITY
CURVE OF STABILITY :
1. Hydrostatic Curve (Naval Architec )
make
KN Curve.
KN Curve dibuat berdasarkan Rumus :
GZ Actual = KN Curve – KG Sin φ. (KN mrpk lengan penegak utk KG=0)
Dimana KG adalah nilai KG Actual kapal (shg tdk perlu ada koreksi)
GZ Curve yang telah dilukis pada setiap kondisi pemuatan akan mengalami
Perubahan apabila terjadi perubahan dari pada letak KG kapal.
Jika KG actual kapal yang diperoleh berbeda dgn KG yang diperuntukkan bagi
kurva tersebut, maka kurva harus dikoreksi.
Suatu Stability Cross Curve menunjukkan data-data yaitu : Skala
Displacement terdapat pada sisi bagian bawah, dan skala lengan penegak (GZ)
dalam meter pada sisi tegak sebelah kiri. Kurva GZ diberikan untuk masing-
masing sudut oleng dengan interval 15° yaitu antara sudut oleng 15° sampai
90°.
Untuk memperoleh GZ bagi tiap-tiap Displacement, dilakukan dengan cara
menentukan titik Displacement yang dimaksud, kemudian menarik garis tegak
lurus yang akan memotong garis-garis kurva. Dari titik perpotongan antara
garis tegak lurus dengan kurva, tarik garis mendatar ke arah sisi kiri dan nilai
GZ tiap sudut oleng dapat diketahui.
GZ CROSS CURVE - MT. MARUNDA
STABILITY GZ
CROSS CURVE GZ CORRECTION TABLE
5 30° Centre of
Gravity assumed 9 metres CORRECTION TO GZ (+/-) FOR ONE
15° above keel. For
other height of C of G METRE DIFFERENCE IN HEIGHT OF
see the GZ
correction table GRAVITY
4
45°
15° 30° 45° 60° 75° 90°
5
3
RIGHTING LEVER IN METRES
5
60°
30° 45°
5
60°
1
75°
15°
5
75°
0
5
90°
90°
-1
DISPLACEMENT IN
TONNES
GZ CROSS CURVE - MT. MARUNDA
(TANKER)
STABILITY GZ
CROSS CURVE GZ CORRECTION TABLE
5 30° Centre of
Gravity assumed 9 metres CORRECTION TO GZ (+/-) FOR ONE
15° above keel. For
other height of C of G METRE DIFFERENCE IN HEIGHT OF
see the GZ
correction table GRAVITY
4
45°
15° 30° 45° 60° 75° 90°
5
3
RIGHTING LEVER IN METRES
5
60°
30° 45°
5
60°
1
75°
15°
5
75°
0
5
90°
90°
-1
DISPLACEMENT IN
TONNES
Jika KG kapal ( KG Actual ) lebih besar dari KG yang
diperuntukkan bagi Cross Curves, maka perolehan nilai GZ harus
dikoreksi, dimana stabilitas kapal kurang stabil dan koreksinya (-)
harus dikurangkan pada GZ curves.
M φ
G1Z1 = GZ - GX
G1 Z1 GX = GG1 Sin φ
Jadi G1Z1 = GZ - GG1 Sin φ
G Z
Koreksinya = GG1 Sin φ
x
B
B1
K
W
M φ
G1Z1 = GZ + G1X
G1X = GG1 Sin φ
G Z
G1 Z1
Jadi G1Z1 = GZ + GG1 Sin φ
X
B Koreksinya = GG1 Sin φ
B1
K
G1 Z1 φ
φ
X
φ G Z P Z
G
G2 Y
Z2
φ G1 Z1
B GG1 = B Cosec
φ
Sin φ =
φ G2 GG1
Z2
KG2 = KG + A KG1 = KG – B
Sin φ Sin φ
VERTICALLY SHIFT OF G ( RISE OF G )
Misalkan kapal memiliki kondisi stabilitas dengan Origial GZ
tergambar
dan kapal mengalami RISE OF G VERTICALLY sebesar 0,50 meter,
maka lengkung koreksi adalah GG1 Sin φ
φ° GG1 Sin φ GG1 Sin φ
0 0,5 0 0
30 0,5 0,5 0,250
60 0,5 0,866 0,433
90 0,5 1,0 0,500
Initial
GM pada original Curve
2.0
Original Curve
Corrected Curve
1,0
0 30 60
90
GZ max > 30° Heel in
Degrees
57,3 (1rad)
TRANSVERSE SHIFT OF G ( G OFF CENTRE LINE )
M φ
KN = KX + GZ
KX = KG Sin φ
G Z
Jadi GZ = KN - KG Sin φ
Koreksinya = KG Sin φ
B
B1
x
K N
60°
10 75°
45°
9
75°
90°
90°
60°
8
30°
45°
7
KN IN METRES
30°
20°
5
20°
4 15°
15°
3
10°
10°
5°
5°
1
0
10.000 20.000 30.000 40.000 50.000
60.000
DISPLACEMENT IN TONNES
CROSS CURVES OF STABILITY ( KN CURVES )
MV. NSL MERCHANT MARINE
60°
10 75°
45°
9
75°
90°
90°
60°
8
30°
45°
7
KN IN METRES
30°
20°
5
20°
4 15°
15°
3
10°
10°
5°
5°
1
0
10.000 20.000 30.000 40.000 50.000
60.000
DISPLACEMENT IN TONNES
Statical Curve of Stability (Kurva Statis
Stabilitas)
Menentukan titik-titik berdasarkan nilai GZ
pada setiap perobahan sudut oleng (φ)
57,3o (1
radial)
GZ
Angle of
vanishing point
G0
M
Deck Line
Karena dalam kedudukan tersebut ayunan titik B berada pada posisi maksimum
terendah yang menimbulkan GZ maksimum.
Dari saat kapal tegak (Angle of heel =0) sampai sudut benaman ujung decknya,
maka kondisi GZ adalah bertumbuh.
Sedangkan setelah tercapai GZ maksimum dan Angle of heel lebih besar d/p
sudut benaman ujung deck, maka GZ akan mengecil secara bertahap sampai
nantinya GZ = 0, pada Vanishing point.
PENGARUH FREE BOARD & LEBAR KAPAL
M
M
W G Z G Z L
φ φ
B B
CL
CL
LEBAR
FREE BOARD
Bila Lebar kapal
besar
M
Kapal dgn Free Board berarti Jarak
BM
besar berarti sdt W G L besar, yang
berarti
Z
benaman Ujung deck φ GM juga besar
semakin besar, sehingga GZ
besar
sedangkan bila Free CL pula, sedangkan
bila
B
Board kecil berarti Lebar kpl kecil
berarti
sdt benaman ujung GM & GZ kecil
pula.
deck kecil.
LATIHAN SOAL
1. Gunakan GZ cross curve untuk memperoleh nilai GZ pada sudut senget 0° s/d 90°
dengan
interval 15°, bila diketahui displacement kpl = 30.000 ton dan KG = 8,5 m.
Lukiskan Statical
Curve dan tentukan :
a. Range of stability (practical & Theoritical).
b. GZ Maximum and Initial GM
c. Point of contra flexture & Moment of Static for 20º heel.
2. Gunakan KN Curve untuk memperoleh nilai GZ pada sudut senget 0° s/d 90° dengan
interval
sesuai sudut senget pada KN Curve, bila displacement = 40.000 ton dan KG = 10
m.
Lukiskan Statical Curve dan tentukan :
a. Range of stability (Practical & Theoritical).
b. The Angle of vanishing stability.
c. Angle of deck edge immersion.
d, GZ Max dan GM awai.
e. Moment Dynamis pada sudut senget 30º
LANJUTAN LATIHAN SOAL
Gunakan KN Curve untuk memperoleh nilai GZ pada sudut senget 0° s/d 90◦ dengan
interval
sesuai sudut senget pada KN Curve, bila displacement = 45.000 ton dan KG = 9 m.
Lukiskan Statical Curve dan tentukan :
a. Range of stability (Practical & Theoritical).
b. The Angle of vanishing stability.
c. Angle of deck edge immersion.
d, GZ Max dan terjadi pada sudut berapa, serta GM awalnya.
e. Moment Statis & Dynamis pada sudut senget 40º.
f. Apakah stabilitas kapal tersebut memenuhi criteria Load Line Reg 1968 ?
1. Area under curve 0° s/d 30° ---- shall not be less than 0,055 m-rad
2. Area under curve 0° s/d 40° ---- shall not be less than 0,09 m-rad
3. Area under curve 30° s/d 40° ---- shall not be less than 0,03 m-rad
Area under curve 0° s/d 30° Area under curve 0° s/d 30° =
Interval (h) = 5° atau 10° 3/8 x h/57,3 x Product area.
Simson Rule II (Multiplier=1331)
Ordinat kurang 1 habis dibagi 3.
Area under curve 0° s/d 40° Area under curve 0° s/d 40° =
Interval (h) = 10° 1/3 x h/57,3 x Product area.
Simson Rule I (Multiplier = 141)
Jumlah Ordinat ganjil.
Area under curve 30° s/d 40° Area under curve 30° s/d 40° =
Selisih antara Area 0° s/d 40°
dan 0° s/d 30°
STABILITY REQUIREMENT OF 1968 LOAD LINE REGULATION
0,20
GM > 0,15 m
0,15
0 30 40
57,3 (1 radian)
GZ max > 30°
Heel in Degrees
MOMENT OF DYNAMICAL STABILITY
Moment of Dynamical Stability adalah Suatu usaha atau gaya yang bekerja
untuk menegakkan kapal dari suatu kemiringan karena kondisi laut yang
berombak (dinamis).
Moment of Dynamical Stability = Berat x Vertical separation of G & B.
B1Z = B1R + RZ
M RZ = PG ------- Cos φ = PG/BG
φ
PG = BG Cos φ
W g. h1 L
h . g1
G Z MoDS = ∆ x (B1Z – BG).
= ∆ x (B1R + RZ - BG).
v ( gh + g1h1)
B P
R MoDS = ∆x + BG Cos φ-
BG
V
B1
v ( gh + g1h1)
MoDS = ∆x - BG (1-
Cos φ)
CL V
MOMENT OF DYNAMICAL STABILITY
0° 1 1
3 4
10°
3 2
20°
1 4
30°
1
40°
ANGLE OF
HEEL 0° 5° 10° 15° 20° 25° 30° 35° 40°
KN
KG SIN φ
GZ
MULTIPLIER 1 3 3 2 3 3 1
PRODUCT
MULTIPLIER 1 4 2 4 2 4 2 4 1
PRODUCT
1,0
0,8 Gm
= 0,95 m
0,6
GZ max = 0,70 m
0,4
0,2
0,1
0 5 10 15 20 30 40 50 60
3
6
7
3
THE RANGE OF STABILITY
CALCULATION OF AREA UNDER GZ CURVE
DATA : KG 4,83 m
KN FROM KN CURVE
AREA UNDER AREA UNDER
PRODUCT = GZ X SM
0 S/D 30 0 S/D 40
φ KN KG SIN φ GZ SM PRODUCT SM PRODUCT
0° 0 0 0 1 0 1 0
4,712
Sebuah kapal Log Carrier bermuatan penuh sampai diatas geladak, bertolak
dengan sarat depan = 8,90 meter dan sarat belakang = 9,70 meter. Berat
benaman = 10.872 ton, KG = 8,1 m dan KM = 8,85 m. Dalam pelayaran kapal
mengalami cuaca buruk dan oleng s/d 20°.
Hitunglah : Moment of Statical stability dan Dynamical stability pada
sudut oleng 20°.
Jawab.
Moment of statical stability = Displ x GZ
GZ = GM Sin φ sudut oleng (0° s/d 14°)
GZ = Sin φ ( GM + ½ BM Tan²φ ) sudut oleng ( ≥ 15°) ----
menggunakan “WALLSIDE FORMULA”
8,90 + 9,70
Mean Draft = = 9,30 meter
2
GM = KM – KG = 8,85 – 8,10 = 0,75 meter
KB = 0, 53 S = 0,53 x 9,30 = 4,93 meter
BM = KM – KB = 8,85 - 4,93 = 3,92 meter
0° -- GZ = 0,75 sin 0° = 0
5° -- GZ = 0,75 sin 5° = 0,065
10° -- GZ = 0,75 sin 10° = 0,130
15° -- GZ = Sin 15°(0,75 + (½.3,92) Tan² 15° = 0,230
20° -- GZ = Sin 20°(0,75 + (½.3,92) Tan² 20° = 0,345
AREA UNDER
0 S/D 20
φ GZ SM PRODUCT
0 0 1 0
5 0,065 4 0,260
10 0,130 2 0,260
15 0,230 4 0,920
20 0,345 1 0,345
1,785
3,0
2,5
2,0
GZ max = 2,892 m
1,5
1,0
0,5
81
°
0
0 5 10 15 20 30 45 50 60 75
90
0,5 4
0
1,0 THE RANGE OF STABILITY
GM
GM = 5,66 m
3,0
2,5
2,0 GZ
max = 2,892 m
1,5
1,0
0,5 81
°
0
0 5 10 15 20 30 4 45 50 60 75 90
0,5
0
1,0 THE RANGE OF STABILITY
CALCULATION OF AREA UNDER GZ CURVE
d. The righting lever at ≥ 30° > 0,20 meter 2,892 meter Complies
W
W XM = Sebagai Initial GM saat bilging
.
Soal Latihan
.
Jawab
100 m
B1
18 m
B
a 9m
15 m
= 0,61 meter
.
a. Sarat baru kapal setelah tergenang air.
(15 x 9) x 18/4
BB1 = BB1 = 0,365 m
(100 x 18) – (15 x 9)
c. GM of the intact vessel at the bilged draft.
db B²
KM = + e. Moment of statical stability.
2 12 db
8,11 18² MP = x GM x Sin
KM = +
2 12 x 8,11
= LxBxdxδ
KM = 4,055 + 3,33 = 100 x 18 x 8,11 x 1,025
d. Kemiringan yang terjadi saat tergenang air pada salah satu sisi.
Tan φ = BB1/ GM
Tan φ = 0,365 / 3,385
Tan φ = 0,10783
φ = 6° 16’
.
1. Sebuah tongkang minyak yang berbentuk kotak Panjang = 100
meter, Lebar = 15 meter mengapung dilaut dengan sarat even
keel = 5 meter. Tongkang tersebut memiliki sebuah sekat
membujur ditengah-tengah kapal. Jika sebuah kompartment yang
terletak tengah-tengah kapal dengan panjang 10 meter dimana
kompartment sebelah kanan yang semula kosong tergenang air,
Hitunglah kemiringan tongkang tersebut setelah tergenang air.
2. Sebuah kapal memiliki berat benaman = 1.200 ton dan titik
beratnya (KG) = 3,0 meter.
Kapal tersebut akan melakukan kegiatan sbb :
Memuat muatan campuran 3.400 ton dengan titik berat (Kg) =
2,5 meter diatas lunas.
Mengisi Bahan bakar 400 ton dengan titik berat (Kg) = 5,0
meter diatas lunas.
Hitunglah : Letak titik berat baru (KG) kapal tersebut
setelah selesai mengadakan kegiatan itu.
3. Berat benaman kapal kosong = 2.000 ton dengan KG = 3,6
meter.Kapal tersebut memuat 2.500 ton muatan dengan Kg = 5,0
meter dan mengisi 300 ton bahan bakar dengan Kg = 3,0 meter.
Setelah selesai kegiatan tersebut GM diketahui = 0,15 meter.
Hitunglah : GM kapal tersebut jika bahan bakar habis terpakai.
.
PEMAKAIAN BAHAN BAKAR & KECEPATAN EKONOMIS
RUMUS : BB1 : BB2 = V1₂ : V2₂ (bila diketahui jaraknya sama)
BB1 : BB2 = V1₃ : V2₃ (bila diketahui waktunya sama)
CONTOH SOAL :
1. Sebuah kapal diketahui dengan berat benaman = 35.000 ton, jika menggunakan
kecepatan 16 knots,
menghabiskan bahan bakar sebanyak 35 tons per hari. Jarak yang ditempuh oleh
kapal tsb adalah
sejauh = 1100 mil.
Hitunglah berapa penghematan bahan bakar yang dapat dilakukan setiap harinya
jika menggunakan
kecepatan 14 knots.