Laporan Pendahuluan Sistem Pernapasan Fix
Laporan Pendahuluan Sistem Pernapasan Fix
1.Konsep Dasar
a. Anatomi Fisiologi Anatomi Dan Fisiologi Sistem Pernapasan
1. Ventilasi
Pergerakan udara antara alveoli dan atmosfer. Proses ventilasi meliputi pergerakan
diafragma, perubahan tekanana transpulmonar, kompliens paru, dan tahanan jalan
napas. Pada saat inspirasi, udara dari atmosfer masuk ke rongga thorax sehingga
membuat rongga thorax/dada mengembang. Selama inspirasi, tekanan intra-alveolus
lebih kecil daripada tekanan atmosfer. Dan pada saat ekspirasi udara keluar dari
rongga thorax sehingga mengakibatkan rongga thorax turun/menguncup. Selama
ekspirasi, tekanan intra-alveolus lebih besar daripada tekanan atmosfer. Sedangkan
selama siklus pernapasan, tekanan intrapleura lebih rendah dari tekanan intra-alveolus
atau negatif.
2. Difusi
Pergerakan CO2 dan O2 antara alveoli dan kapiler.
3. Transportasi
2. tenggorokan(faring)
3. laring àtrakea
4. bronkus à bronkiolus
5. alveolus.
b. Definisi
c. Etiologi
ARDS terjadi apabila paru terjadi cedera secara langsung maupun tidak langsung
oleh berbagai proses misalnya.
Secara langsung :
- Aspirasi cairan lambung
- Inhalasi asap yang berlebihan
- Cedera dada yang langsung
- Konsentrasi tinggi (Fio2 lebih 50% yang lama lebih dari 48 jam)
- Trauma ( emboli lemak, kontusio paru )
- Syok hemorajik
- Tranfusi darah yang banyak
d. Patofisologi
Fase 1
Cedera mengurangi aliran darah normal ke dalam paru-paru . Trombosit
mengadakan agresi dan melepaskan histamin (H) serotonin (S) serta bradikinin
(B)
Fase 2
Substansi yang dilepaskan menimbulkan inflamasi dan kerusakan pada membran
kapiler alveoli sehingga terjadi peningkatan permeabilitas kapiler kemudian cairan
berpidah ke ruang interstisian. Membran kapiler alveolar dalam keadaan normal
tidak mudah di tembus partikel –partikel tetapi dengan adanya cedera maka terjadi
perubahan pada permeabilitas sehingga dapat di lalui cairan, sel darah merah, sel
darah putih dan protein darah.
Fase 3
Permeabilitas kapiler meningkat dan terjadi kebocorn protein serta cairan
sehingga meningkatkan tekanan osmotik dan menimbulkan edema paru.
Fase 4
Akan terjadi penurunan aliran darah dan cairan dalam alveoli akan merusak
surfaktan dan merusak kemampuan sel untuk memproduksi lebih banyak
surfaktan lagi. Kemudian terjadi kolaps alveoli yang merusak pertukaran gas
Fase 5
Oksigenasi akan mengalami kerusakan tetapi CO2 mudah melewati membran
alveoli dan di buang keluar melalui ekspirasi. Kadar O2 dan CO2 darah rendah
Fase 6
Edema paru semakin bertambah parah dan inflamasi menimbulkan fibrosis.
Pertukaran gas mengalami hambatan lebih lanjut.
e. Manifestasi klinik
Di tandai dengan adanya hipoksemia keregangan paru yangberkurang secara
progresif, adanya dipsnea serta takipnea yang berat akibat hipoksemia dan
bertambahnya kerja pernapasan yang disebabkan penurunan keregangan paru.
Keragangan paru dan toraks yang normal secara bersamaan adalah sekitar 100 ml/cm
H2O pada ARDS keregangan ini dapat turun hingga 15 -20 ml/cm H2O akibatnya
timbul paru yang sukar berfentilasi.
f. Komplikasi
Infeksi paru dan abdomen merupakan komplikasi yang sering di jumpai. Adanya
edema paru, hipoksia alveoli , penurunan surfaktan akan menurunkan daya tahan paru
terhadap infeksi. Komlikasi yang sering terjadi adanya penurunan curah jantung,
pneumotoraks dan pnemomedistium. Hasil positif pada pasien yang sembuh dari
ARDS paling mungkin kemampuan tim kesehatan untuk melindungi paru dari
kerusakan lebih lanjut selama periode pemberian dukungan hidup, pencegahan
toksisitas O2 dan perhatian pada penurunan sepsis.
g. Pemeriksaan penunjang
a. Foto rontgent dada
b. Pemeriksaan laboratorium
c. Radiogram dada
h. Pengobatan/ Penatalaksanaan Medis
Tergantung klien dan proses penyakitnya :
1. Pemberian inotropik agent (dopamine) fungsinya untuk
meningkatkan curah jantung dan tekanan darah
2. Antibiotik untuk mengatasi infeksi
3. Kortikosteroid mengurangi respon inflamasi dan mempertahankan stabilitas
membran paru
A. Pengkajian
1. Identitas pasien
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Status Perkawinan :
Agama :
Suku :
2.Keluhan utama yang sering menjadi alasan klien untuk meminta bantuan
P : Nyeri
Q : Terus menurus
S : 4 (0-5)
T : saat beraktivitas
- Kaji apakah kline sebelum masuk rumah sakit memiliki riwayat penyakit
Sebelumnya
5. Pengkajian Primer
1. Airway ( Jalan Napas)
- Jalan nafas tidak normal
- Terdenganr adanya bunyi nafas ronci
- Tidak ada jejas badan daerah dada
2. Breathing
- Peningkatan frekuensi nafas
- Nafas dangakal dan cepat
- Kelemahan otot pernafasan
- Kesulitan bernafas (seanosis)
3. Cirkulation
- Penurunan curah jantung : Gelisa, letargi, takikardia
- Sakit kepala
- Pingsan
- Berkeringan banyak
- Pusing
- Mata berkunang-kunang
- Berkeringat banyak
6. Disability
- Dapat terjadi penurunan kesabaran
- Treage (merah)
6. Pengkajian Sekunder
Ø Pengkajian fisik
- B1 (Breath) :
Sesak nafas, nafas cepat dan dangkal, batuk kering, ronkhi basah, krekelshalus di
seluruh bidang paru, stridor, wheezing.
- B2 (Blood) :
Pucat, sianosis (stadium lanjut), tekanan darah bisa normal ataumeningkat
(terjadinya hipoksemia), hipotensi terjadi pada stadium lanjut(shock), takikardi
biasa terjadi, bunyi jantung normal tanpa murmur ataugallop.
- B3 (Brain) :
kesadaran menurun (seperti bingung dan atau agitasi), tremor.
- B4 (Bowel):
- B5 (Bladder):
- B6 (Bone): kemerahan pada kulit punggung setelah beberapa hari dirawat.
a. Pengelompokan data
Data Subjejtif
Klien mengeluh mudah lelah
Klien mengatakan kurang mampu melakukan aktivitas
Klien mengatakan ingin sempbuh dari penyakit
Klien mengatakan takut akan kondisinya
Klien mengatakan nafsu untuk makan kurang
Klien mengatakn kesulitan untuk bernafas
Klien mengatakan merasa sesak
b. Data Objektif
Peningkatan kerja nafas (penggunaan otot pernafasan)
Bunyi nafas mungkin ronci dan suara nafas bronchial
Nafas cepat
Penurunan dan tidak seimbangnya ekspansi darah
Adanya sputum encer, berbusa
Ceanosis
Ketakutan akan kematian
Hipoksemia
Hipotensi pada stadium lanjut
Takikardi
Kulit membran mukosa mungkin pucat atau dingin
Klien nampak gelisah
Kelemahan otot
Mudah lelah saat beraktivitas
B. Diagnosa Keperawatan
C. Rencana Keperawatan
NO DIAGNOSA NOC NIC
KEPERAWATAN
TGL Nursing outcomes Nursing intervention classification
clasification
1 Diagnosa : ·
membran kapiler
alveolar
Batasan karakteristik:
Data Subyektif :
· Dispnea
Data Obyektif :
· sianosis
· hipoksia
· hipoksemia
2 Diagnosa :
Data Obyektif :
· Takipnea
· Penurunan tekanan
inspirasi dan
ekspirasi
3 Diagnosa :
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta : EGC.
Guyton dan Hall,Buku Ajar Fisiologi Kedokteran ,edisi kedua belas Elsevier,2014