Anda di halaman 1dari 3

Bahan pebantu proses DRK

1. Air imbibisi
Faktor – faktor yang mempengaruhi hasil kerja imbibisi :
1. Jumlah air imbibisi
Banyaknya air yang diberikan pada gilingan sebelum gilingan terakhir yaitu 20% tebu.
2. Kualitas air
Air yang dipakai adalah air yang bebas dari kotoran. Adanya kotoran dalam air imbibisi dapat
berpengaruh pada hasil pemerasan, khususnya terhadap hasil analisis niranya.
3. Sel – sel yang terbuka Nira dalam ampas dapat memanfaatkan cairan imbibisi untuk
diencerkan bila selnya telah dirusak (terbuka). Maka untuk dapat memperoleh hasil imbibisi
yang baik maka sebanyak mungkin sel–sel batang tebu harus sudah terpecahkan, dan ini semua
dipengaruhi oleh hasil pekerjaan persiapan (preparation).
4. Suhu
Air yang digunakan untuk imbibisi umumnya memiliki suhu 70–80°C agar tidak mengalami
inversi dan diberikan merata pada semua sisi ampas yang keuar dari gilingan agar sukrosa yang
masih terkandung dalam ampas mudah larut dan mudah keluar.
2. Asam fosfat
Parameter asam phosphat yang baik antara lain :
–Asam phosphat (H3PO4) = 75,68 %
– Phosphat anhydrat (P2O5) = 54,73 %
– Fe = < 0,03 %
– Timbal = 0,3 ppm
– Arsenik sebagai As2O3 = 0,2 ppm
– Fluorine = 1,0 ppm
– Warna = menyerupai air

3. Susu kapur
Parameter yang digunakan
4. Flokulan
Parameter yang dgunakan
Flokulan adalah bahan pembantu proses dalam pemurnian yang dalam jumlah sedikit dapat
membantu proses flokulasi, menghasilkan pengendapan yang lebih cepat, volume endapan yang
lebih solid (kompak), dan tidak mempengaruhi pH.
Pemakaian larutan flokulan dalam pemurnian(DRK) menggunakan sekitar 3 – 4 ppm dengan
konsentrasi larutan 0.65% dan setelah dilarutkan dengan air konsentrasi larutan menjadi
0.16%.
Menurut FDA (Food and Drug Administration) penggunaan max 5 ppm dikarenakan bersifat
racun (karsinogenik).

5. Soda caustic
Pembersihan kerak dengan menggunakan bahan kimia yang tujuan untuk melunakoefisien
kejenuhanan kerak sehingga mudah dibersihkan secara mekanis (diskrap)menggunakan soda
caustic
6. Fondant
Fondant atau slurry adalah gula halus yang memiliki ukuran kristal yang sangat kecil dan rata.
Fondant digunakan untuk bibit pada masakan C (masakan akhir).
Pembuatan fondant
Fondant dibuat dengan mencampurkan gula icumsa ± 120 dengan alkohol 90% atau spirtus.
Fungsi penambahan alkohol agar gula halus pada fondant tidak mudah larut.
Penambahan fondant berfungsi sebagai pemicu terbentuknya 
kristal.

Anda mungkin juga menyukai