Tugas Akhir
Laporan Magang
Tugas Akhir
Laporan Magang
ii
LEMBAR PERNYATAAN ORISINILITAS
Tanda Tangan:
iii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS
AKHIR UNTUK KEPETINGAN AKADEMIN
Sebagai civitas akademik Universitas Budi Luhur, saya yang bertanda tangan di
bawah ini:
Yang Menyatakan
(Paris Maulana)
iv
LEMBAR PERSETUJUAN
Setelah dilakukan bimbingan, maka Tugas Akhir Laporan Magang dengan Judul “
PERAN AUDIOMAN DALAM PROGRAM MUSIK DI MATA MILENIAL
INDONESIA TV” yang diajukan oleh Paris Maulana dengan NIM 1771500699
disetujui dan siap untuk dipertanggungjawabkan di hadapan Penguji pada saat
Sidang Skripsi Strata Satu (S1), Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu
Komunikasi Universitas Budi Luhur.
Dosen Pembimbing
v
ABSTRAK
Tujuan dari laporan ini untuk mengetahui apa saja peran audioman dalam
produksi program musik di Mata Milenial Indonesia TV. Dalam proses produksi
sebuah program musik dibutuhkan peran penting seorang audioman. Teori yang
digunakan dalam laporan ini adalah teori dari Nina Kusumawati yang terdiri dari
5 komponen yaitu bertanggung jawab terhadap kualitas audio, memahami
instalasi jaringan audio secara teknis, mengetahui krakter mic dan peralatan audio,
berkoordinasi dengan program director atau produser, mengoperasikan mixer
dengan baik. Hasil dari laporan ini menunjukan bahwa audioman di MMITV
menjalankan perannya dengan baik sesuai dengan teori Nina Kusumawati.
Metode yang digunakan pada laporan ini adalah dengan cara observasi partisipan
atau terjun langsung dan wawancara.
vi
ABSTRACT
vii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat
dan anugerah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan Tugas Akhir Laporan
Magang dengan judul “PERAN AUDIOMAN DALAM PRODUKSI
PROGRAM MUSIK DI MATA MILENIAL INDONESIA TV”.
Adapun tujuan penulisan Tugas Akhir ini unutk memenuhi salah satu syarat
kelulusan dalam menempuh jenjang pendidikan Strata Satu (S1) Fakultas Ilmu
Komunikasi (FIKOM) Program Studi broadcast journalism di Universitas Budi
Luhur.
1. Dr. Ir. Wendi Usino, M. Sc, MM, selaku Rektor Universitas Budi Luhur.
2. Dr. Nawiroh Vera M.Si., selaku Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi dan
selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing penulis selama
mengerjakan tugas akhir.
3. Dr. Hadiono Afdjani, MM, M.Si, selaku Ketua Program Studi Magister
Ilmu Komunikasi.
4. Bintarto Wicaksono, S.PT, M,Sn, selaku Ketua Program Studi Ilmu
Komunikasi.
5. Benny Muhdaliha, M.Sn, selaku Ketua Program Studi Desain Kiomunikasi
Visual.
6. Rini Lestari, M.I.Kom, selaku Kepala Sekretariat Program Studi Ilmu
Komunikasi.
7. Haronas Kutanto, S.P.T., M.I.Kom, selaku Kepala Konsentrasi broadcast
journalism Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur.
8. Lisa Widyastuti, Fahrul Rozi, Ali Machmuzi, William Hans, selaku
Pembimbing Magang di Mata Milenial Indonesia TV, yang telah
viii
memberikan banyak pelajaran dan juga memberikan kesempatan kepada
peneliti untuk terjun langsung dilapangan.
9. Terimakasih kepada Kemal Fadhil Ramadhan, Fajrians, Vito Angelo
selaku Audioman di Mata Milenial Indonesia TV.
10. Ike Nurulita, yang telah membantu dan mendukung dalam pemberian
masukan dan penyelesaiian penelitian ini.
11. Khoirudin, Saskia, Fahri dan teman-teman lain yang telah menyediakan
tempat bagi peneliti untuk menyelesaikan tugas akhir ini.
Peneliti menyadari bahwa penyusunan tugas akhir ini masih jauh dari
sempurna baik bentuk, isi, maupun teknik penyajiannya. Semoga kehadiran
tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang sekiranya
membutuhkan informasi dalam skripsi ini dan memenuhi sasarannya.
Penulis
Paris Maulana
ix
DAFTAR ISI
x
BAB IV LAPORAN KEGIATAN ..................................................................... 18
4.1 Proses Kegiatan................................................................................ 18
4.1.1 Rincian Kegiatan .................................................................... 18
4.2 Pembahasan Topik Magang ............................................................. 24
4.3 Karya Pendukung atau Bukti Kegiatan Magang.............................. 28
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Kegiatan magang ini meliputi kerja paruh waktu di suatu instansi atau
perusahaan yaitu dalam ruang lingkup Mata Milenial Indonesia Televisi
(MMITV). Kegiatan magang ini maka mahasiswa diharapkan akan memiliki
kemampuan dan keterampilan serta memiliki pengalaman dalam bidang
pertelevisian. Kegiatan magang pada umumnya dilaksanakan diluar kampus
1
dengan bekerja sama dengan lembaga perusahaan yang memiliki kompetensi
dalam meningkatkan kualitas, sumberdaya manusia.
Komunikasi ibarat udara, tanpa adanya udara kita tidak bias bernafas.
Begitu juga manusia sebagai makhluk individu dan social tanpa berkomunikasi
dengan orang lain akan menimbulkan efek terhadap dirinya, seperti merasa
terasing, terkucil dan akhirnya sakit. Begitulah dampaknya komunikasi terhadap
kehidupan.
Perkembangan komunikasi saat ini sangatlah maju, apalagi sejak
ditemukannya teknologi komunikasi, mulai dari telegram, telepon dan terakhir
internet. Teknologi komunikasi tersebut sangat mempengaruhi manusia dalam
perilaku komunikasi. Cara manusia berkomunikasi juga dipercaya sesuai dengan
tahap evolusi manusia sampai kebentuk manusia modern ini. Tidak hanya
manusia saja yang membutuhkan komunikasi namun makhluk lain seperti
binatang pun juga membutuhkan komunikasi dengan saling tukar isyarat dan
tanda untuk membantu mereka menemukan makanan, berpindah tempat, atau
berproduksi.
Pada tahun 1873 seorang operator telegram asal Valentia, irlandia yang
bernama Joseph May menemukan bahwa cahaya mempengaruhi resistansi elektris
selenium. Ia menyadari itu bias digunakan untuk mengubah cahaya kedalam arus
listrik dengan menggunakan fotosel selenium (selenium photocell). Joseph May
bersama Willoughby Smith (teknisi dan Telegraph Construction Maintence
Company) melakukan beberapa percobaan yang selanjutnya dilaporkan pada
Journal of The Society of Telegraph Engineers. Hal ini merupakan embrio dari
teknologi perekaman gambar.
Setelah beberapa tahun lamanya, diciptakan sebuah piringan metal kecil
yang bisa berputar dengan lubang-lubang didalamnya oleh mahasiswa yang
bernaman Julius Paul Gottlieb Nipkow (1860-1940) atau dikenal dengan Paul
Nipkow Berlin, Jerman pada tahun 1884 dan disebut sebagai cikal bakal lahirnya
televisi. Sekitar tahun 1920 Jhon Logie Baird dan Charles Francis Jenkins
menggunakan piringan Paul Nipkow untuk menciptakan suatu framework dalam
penangkapan gambar, transmisi, serta penerimanya.
Televisi elektronik agak tersendat perkembangannya disebabkan karena
televisi mekanik jauh lebih murah dan tahan banting. sampai akhirnya Vladimir
Kosmo Zworykin dan Philo T. Fransworth berhasil dengan TV elektroniknya.
Dengan biaya yang murah dan hasilnya berjalan baik. Maka pada waktu itu
banyak orang-orang yang berangsur meninggalkan tv mekanik dan mengganti nya
dengan tv elektronik.
2.1.3 Televisi
Televisi merupakan media komunikasi modern, yang dalam
perkembangannya televisi menjadi barang pokok atau kebutuhan pokok
sebab dalam kenyataannya setiap individu mempunyai televisi. Di era
tahun kemerdekaan hingga era tahun 1990-an televisi menjadi barang yang
sangat mewah, dapat dibayangkan dalam satu kampong biasanya hanya
ada satu pesawat televisi yang hanya dimiliki oleh seorang kepala desa.
(Mabruri, Anton. 2010:4)
6
lahirnya TVRI yang saat itu bertujuan untuk meliput gelaran even olahraga
berskala Asia yakni Asian Games ke-IV yang digelar di Stadion Utama Senayan,
Jakarta.
Masyarakat di Indonesia menonton tayangan televisi untuk pertama
kalinya pada 1955 atau setelah 29 tahun sejak televisi diperkenalkan dan setelah
26 tahun sejak tayangan televisi yang pertama kali di tayangkan di dunia pada
1929. Televisi mulanya dibawa dari Uni Soviet sat perayaan hari jadi Yogyakarta
ke 200 tahun di Yogyakarta. Tanggal 25 Juli 1961, sebuah kesepakatan dibuat
untuk membentuk sebuah komite yang bertugas untuk mempersiapkan pembuatan
stasiun televisi di Indonesia.
Setelah persiapan berjalan selama satu tahun seperti membuat studio,
membangun Menara siaran, dan mempersiapkan hal-hal teknis lain di tempat yang
sebelumnya dipakai untuk Akademi Informasi di Senayan. Tayangan televisi
untuk percobaan yang pertama kalinya ialah saat meliput upacara bendera hari
jadi Republik Indonesia ke-17, pada 17 Aguastus 1962 secara langsung digunakan
dari Istana Merdeka Jakarta. Perayaan kemerdaakn tersebut dilaksanakan oleh
Divisi Televisi Radio dan Biro Komite Televisi Republik Indonesia (TVRI) yang
merupakan stasiun televisi nasional pertama milik pemeritah Indonesia. (Mabruri,
Anton. 2010:4-5)
Format program nondrama yang terdiri dari hal-hal yang realistis dibagi
dalam beberapa kategori, di antaranya musik, permainan, reality show, talk show,
dan pertunjukkan. Penulis akan lebih menjabarkan tentang musik.
1. Video Clip
Video clip adalah hasil rekaman sebuah lagu dalam bentuk Audio
Video (AV) yang menampilkan penyanyi atau grup aslinya.
2. Live Musik
Live musik disebut juga konser musik; adalah program yang secara
keseluruhan materinya menampilkan musik. Dapat ditampilkan
2.1.8 Audioman
Audioman atau penata suara adalah petugas yang mengoperasikan
peralatan audio di studio maupun diluar studio. Bertanggung jawab atas
pelaksanaan seluruh pengoperasian peralatan audio, baik sifatnya analog maupun
digital yang digunakan di lokasi shooting. (Latief, Rusman. 2015:132).
Kusumawati, Nina. DKK.(2015:124) mengatakan penata suara adalah
orang yang bertanggung jawab terhadap kualitas audio secara keseluruhan selama
proses produksi berlangsung.
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual
Gambar 3.1
Logo Mata Milenial Indonesia TV
Sumber : Lisa widyastuti (PEMRED MITV)
13
3.3 Visi dan Misi
A. Visi
Menjadi salah satu media unggulan dan rujukan milenial di
Indonesia untuk memperkuat serta menjaga nasionalisme dalam
koridor NKRI dan Pancasila.
B. Misi
Kebangsaan Indonesia untuk penyebaran informasi dari prespektif
Indonesia.
Gambar 3.2
Struktur organisasi Mata Milenial Indonesia TV
Sumber : Lisa widyastuti (PEMRED MITV)
3.5.2 Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui proses Tanya jawab
lisan yang berlangsung satu arah, artinya pertanyaan dating dari pihak yang
mewawancarai dan jawaban diberikan oleh yang diwawancara. Wawancara adalah
bentuk komunikasi langsung antara peneliti dan responden. (W,Gulo. 2002:119)
Metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang peran audioman
dalam produksi program music di Mata Milenial Indonesia TV.
18
Tabel 3.1
Pelaksanaan Kegiatan
No. Hari/Tanggal Deskripsi Kegiatan
1 Senin, - Bertemu dengan HRD
23 Desember 2019 - Bertemu dengan staff umum
- Bertemu dengan kepala produksi untuk
mendapat jobdesk dan aturan selama
magang.
2 Selasa, - Bertemu dengan produser Keys Of Music.
24 Desember 2019 - Berkenalan dengan audioman program Keys
Of Music
3 Rabu, - Pengenalan alat-alat yang ada distudio
25 Desember 2019 seperti kamera grass valley, lampu, dan
property lain nya
- Pengenalan alat-alat yang berada di Master
Control Room seperti: mixer, switcher, dan
clear com
4 Kamis, - Belajar dasar tentang alat mixer
26 Desember 2019
3. Mengetahui karakter microphone dan peralatan audio yang lain nya dan
mempersiapkan peralatan audio sesuai dengan yang dibutuhkan.
Selain memahami instalasi, seorang audioman juga harus mengerti
karakter dari sebuah microphone, karna karakter microphone berbeda-beda
dan memiliki fungsi yang berbeda pula.
Hasil wawancara dengan narasumber Bapak Kemal Fadhil Ramadhan
sebagai head of sound engineer.
Hal ini yang kebanyakan orang tidak tahu, bahwa setiap microphone
memiliki karakter menangkap suara yang berbeda-beda, seperti hasil
wawancara diatas, semua karakter microphone disesuaikan untuk kebutuhan
masing-masing produksi.
4. Berkordinasi dengan program director atau produser dan rekan kerja yang lain
selama proses produksi program musik berlangsung.
Salah satu tugas audioman saat produksi adalah berkordinasi dengan
program director ataupun produser karna dari arahan produser lah sebuiah
produksi berjalan.
Hasil wawancara dengan narasumber Bapak Kemal Fadhil Ramadhan
sebagai head of sound engineer.
“ sangat diperlukan berkordinasi dengan program director, karna kita
menghadapi system, kadang ketika program director menginginkan A
tetapi sistem tidak mendukung, nah disitu kita bisa berkordinasi jangan
dipaksakan, karna kita punya standart audio, yaitu kualitas yang
terpenting, bukan hanya sekedar bunyi.”
Gambar 4.1
Proses Pra Produksi Penulis Menyiapkan Microphone dan Mencoba
Microphone
5.1 Simpulan
Suatu pengalaman berharga dapat terjun langsung ke dunia kerja
profesional yang dapat diambil oleh penulis selama kegiatan magang di MMI TV.
Teori dan pengetahuan yang diperoleh penulis pada dasarnya diterima di masa
perkuliahan, kemudian mengaplikasikan di lapangan sangatlah
berkesinambungan, sehingga melalui kegiata magang ini penulis dapat
mengetahui dan mengasah secara langsung ilmu-ilmu teori yang telah diperoleh
selama diperkuliahan. Teori memang tidak ada artinya tanpa sebuah pembuktian
secara langsung di lapangan.
Selama magang ini, penulis dapat lebih memahami dalam bekerja
diperlukan banyak ide, ketelitian dan keuletan untuk mendapatkan hasil yang
sesuai dengan keinginan. Penulis juga diajarkan untuk selalu kreatif dan inspiratif,
serta bertanggung jawab dengan apa yang dikerjakan selama magang.
Pelaksanaan kegiata magang mulai dari 23 Desember 2019 sampai 23
Maret 2020 di Mata Milenial Indonesia TV, menjadikan penulis mempunyai
pengalaman dalam bekerja dan lebih mengerti tentang dunia televisi.
Setelah melakukan kegiatan magang kesimpulannya yaitu :
1. Penulis bisa menerapkan ilmu yang sudah didapatkan selama mengikuti
perkuliahan, dan dapat di praktikan ditempat magang karena penulis di
tempatkan sebagai audioman yang mana sebelumnya penulis juga menjadi
audioman ketika praktik Ujian Akhir Semester produksi Program Berita
TV.
2. Penulis dapat memahami bagaimana proses kerja disuatu televisi,
khususnya di Mata Indonesia TV.
3. Penulis memahami bahwa kerjasama tim sangat diperlukan ketika proses
produksi.
31
4. Penulis berhasil menjadi technical support audioman selama melakukan
kegiatan magang di Mata Milenial Indonesia TV.
5. Seluruh Bagian tim Mata Milenial Indonesia TV juga sudah baik dalam
membimbing dan mengajari Mahasiswa yang melakukan kegiatan
magang.
5.2 Rekomendasi
Selama kegiatan magang di Mata Milenial TV sebagai audioman penulis
memiliki beberapa saran yang dapat disampaikan dan dapat digunakan sebagai
bahan pertimbangan bagi Mata Milenial Indonesia TV, yaitu sebagai berikut :
1. Sebaiknya bila Mahasiswa/i melakukan kegiatan magang di beri tanda
pengenal perusahaan, saat mereka sedang melakukan kegiatan magang di
Mata Milenial Indonesia TV dengan berupa id card atau sebagainya.
2. Hendaknya penulis selanjutnya dapat memperdalam kembali mengenai
faktor-faktor kebutuhan apa saja yang di butuhkan saat melakukan tugas
perdivisi seperti bagian audioman.
3. Hendaknya Mata Indonesia TV menambahkan tenaga kerja terutama pada
bagian divisi produksi.
4. Proses syuting diharapkan bisa berjalan sesuai dengan waktunya, karna
sering terjadi keterlambatan.
Buku:
Fajri, Rosa Nikmatul. 2018. Perencanaa, Pelaksanaan, Penulisan Laporan
Pemagangan. Yogyakarta: Deepublish
Latief, Rusman. 2020. Panduan Produksi Acara Televisi Nondrama: Ide, Format,
Sistem Kerja, Kerabat Kerja, Naskah, Tata Rias, dan Acuan Dasar Kamera.
Jakarta: Prenadamedia Group.
Latief, Rusman dan Utud Yustiatie. 2015. Siaran Televisi Nondrama. Jakarta:
Prenada Media Group
Mabruri, Anton 2010. Manajemen Produksi Program Acara Televisi Format Acra
Nondrama, News & Sport. Depok: Mind 8 Publishing House
Wibowo Fred. 2007. Teknik Produksi Program Televisi. Yogyakarta: Pinus Book
Publisher.
33
Internet
B1. “Orang Indonesia 4,5 Jam Menonton TV Tiap Hari” Orang Indonesia 4,5 Jam
Menonton TV Tiap Hari (beritasatu.com) (diakses 10 Januari 2021).
35
Penulis belajar mengoperasikan mixer bersama mahasiswa magang dari kampus
lain
Mahasiswa
(Paris Maulana)