Anda di halaman 1dari 2

Alkisah hiduplah seorang wanita lajang sebatang kara berasal dari pulau jawa yang

sangat kaya raya. Wanita tersebut bernama panut. Panut merupakan sosok wanita yang suka
bersedekah atau memiliki sifat memberi. Panut memiliki usaha kecil untuk mengisi
kesibukkannya. Suatu ketika ada lelaki miskin sebatang kara merantau asal sumatera yang
mencoba mendaftar diri sebagai karyawan panut. Al hasil lelaki itu diterima bekerja sebagai
karyawan panut. Lelaki tersebut bernama karimin. Karimin merupakan karyawan yang sangat
baik dan penurut menurut panut. Karena kebaikannya, panut mulai ada perasaan dengan
karimin. Dan mereka berdua menikah di pulau jawa.

Setelah menikah mereka meinggalkan pulau jawa dan hiduplah di pulau sumatera
tepatnya di desa Sidomulyo BK9 Kecamatan Belitang Kabupaten OKU Timur. Di pulau
sumatera pun mereka berdua tidak memiliki saudara sama sekali. Tinggalah mereka berdua
disebuah gubuk reyot kurang lebih ukuran 3x5 meter. Untuk menghidupi sehari-harinya
mereka dengan bekerja sebagai buruh tani. Setelah beberapa tahun panut dan karimin
menikah mereka berdua belum juga dikarunia anak. Dan sampai berpuluh-puluh tahun panut
dan karimin tidak dikaruniai anak. Sampai akhirnya mereka mengadopsi beberapa anak
tetangganya untuk diangkat sebagai anak angkatnya. Dengan tujuan ketika panut dan karim
sudah tua ada yang mengurusnya.

Sewaktu panut dan karimin masih muda sangat mengayangi anak-anak angkatnya.
Bahkan untuk kehidupan sehari-hari anak-anak angkatnya panut dan karimin yang biayai,
hingga tumbuh dewasa dan sudah berkeluarga anak-anak angkatnya. Panut dan karimin
memang suka bersedekah/ memberi kepada orang lain.

Hingga tiba saatnya usia panut dan karimin semakin menua. Dan karim mulai sakit-
sakitan. Tapi meskipun karim sering sakit tapi bukan beralasan karim untuk tidak mencari
nafkah untuh menghidupi keluarganya. Karena karim terlalu semangat dalam bekerja demi
mencari nafkah. Tanpa disadari banyak sekali penyakit yang menumpuk dalam tubuh karim.
Semakin lama Karim mulai merasa badannya tak mampu untuk mencari nafkah. Meski
usianya sudah rentang. Karim dan panut tetap mencoba hidup hidup mandiri dengan
bercocok tanam. Hasilnya/upahnya ia jual untuk kebutuhan sehari-hari seperti membeli lauk
pauk, beras dan obat-obatan untuk suaminya.

Suatu ketika mereka berdua mengalami kekurangan pangan dalam berhari-hari.


Hingga saatnya ada seseorang yang berniat membantu keluarga karim dan panut. Tapi
bantuan tersebut bukan semata ingin membantu. Melainkan ada persyaratan khusus yang
harus dilaksanakan oleh panut dan karim. Persyaratannya adalah panut dan karim harus
keluar dari agama islam dan pindah ke agama nasrani. Persyaratan tersebut pun mereka
relakan demi bertahan hidup.

Setelah panut dan karim menganut kepercayaan yang baru. Mereka bak mendapat
kebahagiaan yang baru. Untuk tempat tinggal mereka direnovasi oleh jamaah kaum nasrani.
Bahkan untuk kehidupan sehari-hari panut dan karim dihidupi oleh kaum nasrani tersebut.
Meskipun panut dan karim sudah tidak memiliki harta benda apapun. Tapi sifat dermawan
panut masih melekat dalam jiwanya. Untuk memberi sebagian yang dia punya untuk anak
angkatnya.

Hingga suatu hari musim panen di desa Sidomulyo, panut dan suami mencoba pergi
ke sawah untuk mencari sisa-sisa padi yang telah di panen. Tibalah waktu sore hari.
Alhamdulillah hasil yang diperoleh lumayan banyak. Suami panut pulang duluan karena
membawa hasil perolehannya yang lumayan banyak dan panutnya di belakang agak jauh dari
suaminya. Sebelum sampai rumahnya suami panut beristirahat di pos ronda yang tidak jauh
dari rumahnya dan tidak lama kemudian panut menyusul suaminya di pos ronda. Lalu panut
berteriak untuk meminta bantuan para tetangga. Syukur alhamdulillah ada seseorang yang
membantu suami panut dan langsung dibawa ke rmah sakit. Dan ternyata suami panut
terserang masuk angin serta stroke ringan. Beberapa hari kemudian suami panut menutup
usia di rumah sakit. Biaya selama di rumah sakit pun dibantu dari kaum nasrani.

Kini panut tinggal seorang diri di gubuk kecilnya. Setelah ditinggal suaminya panut
merasa kesedihan kemana kemari tidak ada yang menemaninya lagi. Setelah beberarapa
tahun dari suaminya meninggal panut mencari makan dengan meminta-minta. Hingga
akhirnya panut pulang dari pasar terjatuh dijalan. Dan akhirnya higg sekarang panut
mengalami kelumpuhan selama 2 tahun ini. Dan kini para anak angkatnya membantu
mengurus panut untuk memandikan memeri makan, mencuci bajunya dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai