Anda di halaman 1dari 44

PT.

PUNCAK RESORT
INTERNATIONAL

LAPORAN UJI PEMOMPAAN


SUMUR BOR 3 (TIGA)

JL.HANJAWAR DESA SUKANAGALIH KEC.PACET KAB.CIANJUR


PROV.JAWA BARAT
CV. FEELZA GEMILAN
DAFTAR ISI

Halaman

1. PENDAHULUAN ................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang................................................................................ 1


1.2 Lingkup dan Tahapan Pekerjaan.................................................. 3
a. Tahap Persiapan ....................................................................... 3
b. Tahap Pelaksanaan ................................................................... 3
c. Tahap Penyelesaian Akhir ...................................................... 4

2. KEADAAN UMUM LINGKUNGAN .................................................. 6

2.1 Lokasi Sumur Bor .......................................................................... 6


2.2 Morfologi ........................................................................................ 6
2.3 Geologi............................................................................................. 9
2.4 Hidrogeologi .........................................................................................19

3. SUMUR BOR ....................................................... 23

3.1 Konstruksi Sumur Bor ........................................................................ 23


3.2 Uji Pemompaan ..................................................................................... 24
3.3 Analisis Data......................................................................................... 26
3.4 Keterusan Akuifer .............................................................................. 37
3.5 Debit Sumur .......................................................................................... 38
3.6 Kapasitas Jenis Sumur ....................................................................... 38
3.7 Kapasitas Sumur .................................................................................. 49
3.8 Debit Aman ........................................................................................... 40

4. KESIMPULAN DAN SARAN ...................................... 45

4.1 Kesimpulan............................................................................................ 45
4.2 Saran .................................................................................................... 47

i
DAFTAR PUSTAKA ................................................. 49

DAFTAR GAMBAR

1. Peta Lokasi.......................................................................................... 8
2. Peta Site Plant .................................................................................. 9
3. Peta Geologi ....................................................................................... 19
4. Peta Hidrogeologi ............................................................................. 22
5. Konstruksi Hasil Bore Hole Camera ............................................. 28
6. Analisis Uji Pemompaan Metoda Hantush................................... 36
7. Analisis Uji Metoda Recovery ....................................................... 37

TABEL

1. Uji Pemompaan Debit Tetap .............................................................. 29


2. Uji Pemulihan Sumur Bor ..................................................................... 30
3. Uji Pemompaan Debit Bertingkat ...................................................... 32
4. Debit Sumur ............................................................................................39
5. Kapasitas Jenis Sumur ........................................................................ 40
6. Kapasitas Sumur .................................................................................... 41
7. Hasil Uji Pemompaan Sumur Bor ....................................................... 43

LAMPIRAN

1 Data Uji Pemompaan Sumur Bor


2 Foto Kegiatan Uji Pemompaan

i
i
1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan sebuah wilayah tidak hanya sebagai pusat

pemerintahan dan permukiman, juga menjadi pusat perdagangan dan

industri akan menjadi daya tarik urbanisasi. Dampak lain dari

pengembangan industri, permukiman, jasa dan manufaktur menyebabkan

meningkatnya kebutuhan air. Sampai saat ini, kebutuhan air tersebut

belum dapat dipenuhi oleh sumber-sumber air permukaan, dan masih

sangat mengandalkan sumber air tanah. Dengan kata lain pengembangan

wilayah akan berbanding lurus dengan peningkatan jumlah pemakaian air

tanah.

Walaupun air tanah merupakan sumber daya alam terbarukan,

tetapi jumlahnya tidak tak terbatas. Pembatas ketersediaan air tanah

di antaranya adalah besarnya imbuhan di daerah resapan dan besaran

aliran air tanah pada akuifer. Perluasan permukiman pada kawasan

resapan, telah mengurangi luas daerah resapan yang menyebabkan air

hujan yang meresap ke dalam tanah menjadi berkurang.

Pemakaian air tanah yang terus meningkat, suatu ketika akan

sampai pada keadaan yang melebihi daya dukung yang dapat dipasok oleh

akuifer. Jika keadaan tersebut telah tercapai atau terlampaui, maka

dapat terbentuk kerucut-kerucut penurunan muka air tanah (cone of

groundwater depression). Jika pengambilan terus meningkat maka

1
kerucut penurunan muka air tanah makin dalam dan meluas, bahkan tidak

tertutup kemungkinan air tanah pada suatu akuifer akan habis.

Di Kabupaten Cianjur banyak tumbuh dan berkembang pesat

industri dalam hal ini diantaranya adalah industri tekstil, manufaktur,

perdagangan, jasa, pertanian, peternakan dan pemukiman, dimana

penyebarannya hampir melingkupi semua wilayah di Kabupaten Cianjur.

Hal ini tentu saja dapat menciptakan dan menumbuhkan perekonomian

daerah tersebut pada umumnya.

Kegiatan yang PT.PUNCAK RESORT INTERNATIONAL dalam hal

pengambilan dan pemanfaatan air tanah telah dilakukan dengan cara

pengeboran untuk membuat beberapa sumur bor, salah satu sumur bor

yaitu Sumur Bor 3 (Tiga) yang berlokasi di PT.PUNCAK RESORT

INTERNATIONAL yang terletak di Jl.Hanjawar Desa Sukanagalih

Kec.Pacet Kab.Cianjur Jawa Barat, sampai saat ini 27 Februari 2021

PT.PUNCAK RESORT INTERNATIONAL akan melakukan perpanjang

izin pengusahaan/pemakaian air tanah (SIPA) Habis Masa Berlaku, maka

terhadap sumur bor yang akan diterbitkan izinnya maka pihak pengelola

harus melakukan borehole camera dan uji pemompaan terhadap sumur

bor dan untuk memenuhi persyaratan tersebut pengelola perusahaan

bekerjasama dengan pelaksana pekerjaan yaitu CV. Feelza Gemilang yang

beralamat di Jalan Cidurian Utara No. 59 Kelurahan Sukapura

Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung.

2
1.2. Lingkup dan Tahapan Pekerjaan

Untuk mencapai sasaran pekerjaan sesuai dengan tujuan tersebut

di atas, maka terhadap sumur bor tersebut dilakukan langkah-langkah

yang meliputi :

a. Tahap Persiapan

Pada tahap ini pihak pengelola melakukan pengurusan perizinan

dan pihak pelaksana melakukan mobilisasi alat.

b. Tahap Pelaksanaan

Dalam tahapan ini, pelaksana membuat beberapa kegiatan, antara

lain :

 Borehole camera (terpisah)

 Penentuan koordinat/posisi sumur bor dengan alat Global Positioning

System (GPS)

 Uji pemompaan (pumping test)

 Uji kambuh (recovery)

 Pengukuran debit

 Dokumentasi pekerjaan

 Pengukuran Daya Hantar Listrik (DHL), dan temperatur air tanah

sumur bor

3
c. Tahap Penyelesaian Akhir

Pada tahap ini, dilakukan analisis data dan penyusunan laporan

pekerjaan uji pemompaan sumur bor.

4
2. KEADAAN UMUM LINGKUNGAN

2.1. Lokasi Sumur Bor

Secara administratif Sumur Bor 3 (Tiga) milik PT.PUNCAK

RESORT INTERNATIONAL termasuk dalam wilayah Pemerintahan

Jl.Hanjawar Desa Sukanagalih Kec.Pacet Kab.Cianjur Jawa Barat,

dimana secara geografis Sumur Bor 3 (Tiga) ini berada pada koordinat

X = 107o 2’ 36.92” BT dan Y = -6o 42’ 32.72” LS ketingian 981 meter di

atas muka laut (aml). Peta topografi kawasan Sumur Bor 3 (Tiga)

PT.PUNCAK RESORT INTERNATIONAL dan sekitarnya terdapat di

Gambar-1. dan site plant lokasi sumur bor pada Gambar-2. Lokasi

Sumur Bor 3 (Tiga) PT.PUNCAK RESORT INTERNATIONAL khususnya

dan Desa Mandalamukti pada umumnya termasuk di wilayah yang belum

terdapat banyak industri, jasa dan perumahan dengan tingkat

penggunaan dan pemanfaatan air yang berasal dari sumur bor yang tidak

terlalu cukup tinggi.

2.2. Morfologi

Wilayah Kabupaten Cianjur mempunyai topografi berupa dataran,

perbukitan berelief halus, perbukitan berelief sedang, perbukitan

berelief agak kasar serta perbukitan berelief kasar seperti yang

diuraikan sebagai berikut:

6
1. Dataran

Merupakan daerah dengan kemiringan lereng yang berkisar antara

0 – 8 % yang menempati daerah pantai , daerah alluvial sungai dan

dataran lahar. Daerah yang termasuk satuan morfologi ini mempunyai

tingkat erosi yang rendah yang terdistribusi pada Kecamatan

Sukaresmi, Cikalongkulon, Cianjur, Ciranjang, Bojong Picung, sebelah

utara pada Kecamatan Cibeber, Pagelaran, Tanggeung, Kadupandak,

dan sepanjang Pantai Selatan mulai dari Agrabinta sampai Cidaun.

2. Berbukitan Berelief Halus

Satuan morfologi ini mempunyai bentuk permukaan bergelombang

halus dengan kemiringan lereng 8 – 15 % yang terdapat pada daerah

utara Kecamatan Pacet, Warungkondang, Takokak sebelah Barat,

Cidaun dan sebelah Timur Sindang Barang.

3. Berbukitan Berelief Sedang

Satuan morfologi ini mempunyai bentuk permukaan bergelombang

sedang dengan kemiringan lereng 15 – 25 % yang tersebar pada

daerah Utara Kecamatan Mande, sebelah Selatan Kadupandak, dan

sebelah Selatan Cibeber.

4. Berbukitan Berelief Agak Kasar

Satuan morfologi ini mempunyai bentuk permukaan bergelombang

agak kasar dengan kemiringan lereng 24 – 40 % yang tersebar pada

daerah Takokak, bagian Utara dan Selatan Kadupandak, bagian Utara

Sukanagara, Agrabinta, sebelah Utara Cidaun, sebelah Selatan

Pagelaran, dan sebelah Barat Kecamatan Tanggeung.

7
5. Berbukitan Berelief Kasar

Bentuk permukaan pada bagian ini adalah bergelombang kasar

sampai sangat kasar dengan kemiringan lereng > 40 % yang

terdistribusi pada daerah Selatan Kecamatan Sukaresmi, sebelah

Selatan Bojong Picung, Sukanagara, Gunung Buleud, Sebelah Timur

Kecamatan Takokak dan Gunung Sambul, sebelah Timur Pagelaran,

bagian Selatan dan Utara Kadupandak serta Karangtengah yang

membentuk gawir gerakan tanah yang hamper tegak lurus. Daerah

lain yang memiliki bentuk permukaan seperti ini adalah daerah

Gunung Pangrango, Pasir Beser, pasir Taman sampai pasir Gambir,

Pasir Negrog, Gunung Pondokcabang, Gunung Berenuk, dan Pasir

Gook.

8
Gambar - 1
Peta Topografi Lokasi Sumur Bor 3 (Tiga) PT.PUNCAK RESORT
INTERNATIONAL, Jl.Hanjawar Desa Sukanagalih Kec.Pacet
Kab.Cianjur Jawa Barat.

9
Gambar - 2

Lokasi Sumur Bor 3 (Tiga) PT.PUNCAK RESORT INTERNATIONAL,


Jl.Hanjawar Desa Sukanagalih Kec.Pacet Kab.Cianjur Jawa Barat.

2.3. Geologi

Kondisi geologi Kabupaten Cianjur secara umumnya pernah diteliti

oleh beberapa ahli, secara umum disimpulkan bahwa Kabupaten Cianjur

dibentuk oleh berbagai jenis batuan volkanik dan batuan sedimen yang

bersifat lepas sampai padu, serta berumur kuarter hingga tersier. Peta

Geologi terdapat pada Gambar – 3.

Mengacu pada hasil penelitian Sudjatmiko, 1972, satuan batuan

pembentuk di Kabupaten Cianjur dari yang berumur tua hingga muda

dikelompokan kedalam satuan batuan :

14
 Batuan Aluvium (Qa), satuan batuan ini berupa lempung, lanau,

pasir dan kerikil terutama endapan sungai termasuk rombakan

lereng di utara dan selatan BANDUNG BARAT.

 Endapan-endapan Danau Bersidat Tufaan (Ql), satuan batuan ini

berupa lempung tufaan, batupasir tufaan dan konglomerat tufaan,

membentuk bidang-bidang perlapisan mendatar, mengandung

kongkresi-kongkresi gamping, sisa-sisa tanaman, moluska air

tawar dan tulang-tulang binatang bertulang belakang, setempat

mengandung sisipan breksi.

 Breksi dan Lahar dari Gunung Gede (Qyg), berupa satuan batuan

yang terdiri dari batupasir tufaan, serpih tufaan, breksi tufaan

dan aglomerat tufaan.

 Lava (Qyl), satuan batuan yang terbentuk dari aliran lava muda

dari Gunung Gede.

 Tufa dari Gunung Dano dan Gunung Tangkubanparahu (Qyd),

berupa satuan batuan yang terbentuk dari tufa sarang berwarna

coklat, lahar lapuk kemerah-merahan dan aglomerat.

 Tufa dari Gung Tangkubanparahu (Qyt), satruan batuan yang

terbentuk dari pasir tufaan, lapili-lapili, bom-bom lava berongga

dan kepingan andesit.

 Bukit-bukit Kecil terutama Bongkahan-bongkahan Basal (Qyc),

berupa satuan batuan berupa bongkah-bongkah basal yang

membentuk gugusan bukit-bukit kecil diatas dataran BANDUNG

BARAT.

 Aliran Basal dari Gunung Geger Bentang (Qyb), satuan batuan

yang terbentuk dari aliran basal.

15
 Breksi dan Lava di Daerah Gunung Limo (Qyk), berupa bongkah-

bongkah andesit, breksi andesit dan lava andesit sepanjang Sungai

Cibeet dan Sungai Cikundul.

 Hasil Gunung Api Tua (Qob), berupa breksi, lahar dan lava yang

terdiri dari breksi gunung api, breksi aliran, endapan lahar dan

lava yang menunjukan kekar lempeng dantiang, susunannya antara

andesit dan basal.

 Endapan Gunung di Qol (Qob), berupa lempung tufaan berlapis

baik, batupasir, konglomerat dan breksi, memperlihatkan

pengisian alur dan perlapisan silang-siur.

 Batupasir Tufaan dan Konglomerat (Qos), berupa batupasir dan

konglomerat berasal dari endapan lahar Qob.

 Hasil Gunung Api Tua (Qot), berupa breksi dan lava yang terdiri

dari breksi andesit piroksen bersisipan dengan lava andesit

umumnya terpropilitasi.

 Tufa Horenblenda (Qoh), Berupa tufa putih keabuan, pasiran,

mengandung Kristal-kristal horenblenda, feldspar dan kepingan

batuan mengaca.

 Batuan Aluvium Tua (Qoa), satuan batuan ini terutama terdiri dari

konglomerat dan pasir sungai yang bersusunan denga andesit dan

basal, batuguling-batuguling dari batugamping terkersikan,

batupasir, kongkresi silica dan andesit.

 Breksi Tufaan, Lava, Batupasir, Konglomerat (Pb), satuan batuan

yang terdiri dari breksi bersifat andesit dan basal, lava, batupasir

tufaan dan konglomerat.

16
 Lava Andesit (Pl), berupa sebagian batuan dari Pb tetapi dapat

dipetakan terpisah.

 Formasi Cilanang (Pt), berupa lapisan-lapisan napal tufaan

berselingan dengan batupasir tufaan dan breksi tufaan

mengandung lapisan-lapisan konglomerat.

 Tufa Batuapung, Batupasir Tufaan (Mt), berupa breksi tufaan

berbatuapung, batupasir tufaan, napal tufaan, mengandung

foraminifera kecil berlapis baik, dibeberapa tempat terdapat

tufa-tufa terkersikkan.

 Formasi Nyalindung (Mn), satuan batuan berupa batu pasir

glokospit gampingan berwarna hijau, batu lempung napal, napal

pasiran, konglomerat, breksi dan batu gamping.

 Formasi Cilanang Anggota Batupasir (Mtjs), berupa batupasir

glaukonit bersifat gampingan, lempung napalan dengan kongkresi-

kongkresi.

 Formasi Cilanang Anggota Batugamping (Mtjl), berupa

batugamping koral, pejal dan keeping.

 Formasi Subang Anggota Breksi (Msb), berupa breksi tufaan,

batupasir tufaan dan andesit padat.

 Formasi Subang Anggota Batupasir (Mss), berupa batupasir

menyisip diantara batulempung.

 Formasi Subang Anggota Batulempung (Msc), berupa batulempung

yang mengandung lapisan-lapisan dan nodila batugamping napalan

keras, napal dan lapisan-lapisan batugamping kadang-kadang

mengandung sisipan batupasir glaukonit hijau.

17
 Formasi Cantayan Anggota Batugamping (Mttl), berupa

batugamping koral.

 Formasi Cantayan Anggota Breksi (Mttb), berupa breksi polimik

mengandung komponen-komponen bersifat basal andesit dan

batugamping koral.

 Batugamping Klapanunggal (Mk), berupa batugamping terumbu

tebal dan pejal.

 Formasi Jampang (Md), formasi ini berupa breksi aliran pejal

bersusunan dengan andesit piroksen.

 Formasi Rajamandala Anggota Lempung, Napal, Batupasir Kuarsa

(Omc), berupa napal tufaan, lempung napalan, batu gamping dan

lensa-lensa batu gamping.

 Anggota Batugamping Formasi Rajamandala (Oml), berupa

batugamping terumbu koral dengan sejumlah fosil.

 Formasi Jatiluhur (Md), berupa anggota batugamping (Mdl),

Anggota Napal dan Batupasir Kuarsa (Mdm), Anggota Batupasir

Kuaras (Mdq), Anggota Basal dan Breksi Tufaan (Mdb).

 Formasi Citarum (Mt), berupa Anggota Breksi dan Batupasir

(Mtb), Anggota Batupasir dan Batulanau (Mts).

 Batuan – Batuan terobosan berupa andesit dengan oligoklas.

Terdiri dari andesit (a), Esseksit dan Gabro Esskesit (es),

Mangeri (m), Vitrofir, Porfir Basal dan Dolerit (vi), Shoshonit

(sh), Andesit Biotit (b), dan Andesit Horenblenda (ha).

18
Lokasi Sumur Bor 3 (Tiga) PT.PUNCAK RESORT

INTERNATIONAL secara geologi terdapat pada satuan batuan Breksi

dan Lahar dari Gunung Gede (Qyg), berupa satuan batuan yang terdiri

dari batupasir tufaan, serpih tufaan, breksi tufaan dan aglomerat

tufaan.

Gambar - 3

Peta Geologi Lokasi Sumur Bor 3 (Tiga) PT.PUNCAK RESORT


INTERNATIONAL, Jl.Hanjawar Desa Sukanagalih Kec.Pacet
Kab.Cianjur Jawa Barat.

2.4 Hidrogeologi
Berdasarkan hasil pemetaan para ahli hidrogeologi di Kabupaten

Cianjur , akuifer didaerah ini digolongkan dengan 3 jenis akuifer yaitu :

 Akuifer dengan aliran melalui ruang natar butir. Akuifer ini terbagi

menjadi :

19
1. Akuifer produktif dengan penyebaran luas, berupa akuifer dengan

keterusan sedang, muka air tanah umumnya diatas atau dekat

dengan permukaan, debit sumur lebih dari 5 liter/detik.

2. Akuifer produktif sedang dengan penyebaran luas, berupa akuifer

dengan keterusan sedang sampai rendah, muka air tanah beragam

dengan debit sumur umumnya kurang dari 5 liter/detik.

3. Setempat akuifer dengan produktif sedang, akuifer jenis ini tidak

menerus, tipis dan rendah keterusannya, muka air tanah umumnya

dangkal, debit sumur umumnya kurang dari 5 liter/detik.

 Akuifer dengan aliran melalui ruang antar butir, celahan, rekahan dan

saluran pelarutan. Akuifer ini terbagi menjadi :

1. Akuifer dengan produktifitas tinggi, berupa akuifer dengan aliran

air tanah terbatas pada zona celahan, rekahan dan saluran

pelarutan, muka air tanah umumnya dalamdebit sumur dan muka

air beragam dalam kisaran yang besar, mata air dijumpai

berlimpah, beberapa debitnya mencapai 500 liter/detik.

2. Akuifer dengan produktif sedang berupa akuifer dengan aliran air

tanah melalui ruang antar buitr, celahan, rekahan dan saluran

pelarutan, muka air tanah umumnya dangkal hingga dalam, debit

sumur dan muka air beragam dalam kisaran yang besar, mata air

umumnya jarang.

3. Setempat akuifer produktif, aliran air tanah terbatas pada zona

celahan dan rekahan muka air tanah umumnya dalam, debit sumur

umumnya kecil

20
 Akuifer bercelah atau sarang dengan produktifitas rendah dan

daerah air tanah langka. Akuifer ini terbagi menjadi :

1. Akuifer dengan produktifitas rendah, setempat berarti. Akuifer

ini umumnya keterusannya rendah, setempat air tanah dangkal

dalam jumlah terbatas dapat diperoleh di daerah- daerahpada

zona pelapukan.

2. Daerah air tanah langka

3. Stempat akuifer berproduksi rendah menutupi akuifer batu

gamping berproduksi sedang.

Berdasarkan hasil kajian hidrogeologi tersebut, lokasi Sumur Bor 3

(Tiga) PT.PUNCAK RESORT INTERNATIONAL termasuk dalam kelompok

akuifer dengan aliran air melalui ruang antar butir, celahan, rekahan dan saluran

pelarutan. Akuifer dengan produktif sedang, muka air tanah umumnya dangkal

hingga dalam, debit sumur dan muka air beragam dalam kisaran yang besar,

mata air umumnya jarang. Pemanfaatan air tanah di daerah ini dapat

memanfaatkan air tanah pada sistem akuifer tertekan bawah, hal ini berhubung

dengan jumlah ketersediaan air tanah yang cukup besar. Peta Hidrogeologi

terdapat pada Gambar - 4.

21
Gambar - 4
Peta Hidrogeologi Lokasi Sumur Bor 3 (Tiga) PT.PUNCAK RESORT
INTERNATIONAL, Jl.Hanjawar Desa Sukanagalih Kec.Pacet
Kab.Cianjur Jawa Barat.

22
3. SUMUR BOR

3.1. Konstruksi Sumur Bor

Konstruksi Sumur Bor 3 (Tiga) PT.PUNCAK RESORT

INTERNATIONAL yang berlokasi di Jl.Hanjawar Desa Sukanagalih

Kec.Pacet Kab.Cianjur Jawa Barat berlantai beton blok dengan pipa

outlet Ø 2 inchi dari bahan Galvanis, telah dilengkapi dengan stop kran

dan water meter untuk selanjutnya disambung dengan pipa outlet Ø 2

inchi dari bahan PVC yang tersambung dengan instalasi air ke bak

penampungan.

Pada sumur bor tersebut belum terdapat piezometer untuk

memudahkan pengukuran muka air tanah pada sumur bor tersebut.

Pompa hisap yang terpasang pada kedalaman 49,00 meter bmt. yaitu

pompa submersible merk Groundfos 5.5 kW / 7.5 Hp yang tersambung

dengan pipa hisap mulai kedalaman 48,00 meter bmt, sampai

kepermukaan tanah, jenis pipa hisap yaitu Galvanis dengan Ø 2 inchi.

Berdasarkan hasil borehole camera terhadap Sumur Bor 3 (Tiga)

PT.PUNCAK RESORT INTERNATIONAL, konstruksi sumur bor adalah

sebagai berikut : sumur bor dibuat dengan Ø 10 (Sepuluh) inchi sampai

kedalaman 120,00 meter bmt, jambang yang terpasang Ø 6 (Enam) inchi

dari bahan Galvanis sampai kedalaman 120 meter bmt.

23
Kedudukan saringan tidak diketahui. Didalam jambang sudah terdapat

sedimentasi lumpur yang menghalangi proses inspeksi borehole camera

mulai kedalaman 56.40 meter bmt. Gambar konstruksi Sumur Bor 3

(Tiga) PT.PUNCAK RESORT INTERNATIONAL terdapat pada Gambar-

5.

3.2. Uji Pemompaan

Uji pemompaan Sumur Bor 3 (Tiga) PT.PUNCAK RESORT

INTERNATIONAL dilaksanakan pada Tanggal 27 Februari 2021,

setelah sebelumnya sumur bor tersebut dimatikan dan tidak

dioperasionalkan kurang lebih 10 jam. Uji pemompaan ini dilakukan

dengan dua sistem yaitu uji pemompaan dengan debit tetap (long term)

dan uji kambuh (recovery). Hasil uji pemompaan terdapat pada

Lampiran1.

Pada uji pemompaan dengan debit tetap, selama uji pemompaan

berlangsung, dilakukan pengukuran penurunan muka air tanah dengan

selang waktu tertentu (misalnya 1,2,3,4 menit …………..dan seterusnya)

dan dilakukan pengukuran debit air yang dihasilkan, Kedudukan Muka Air

Statis (MAS) yaitu pada kedalaman 3.52 meter bmt. Kedudukan muka

air setimbang didapatkan setelah dilakukan pemompaan selama 12 menit

sampai pemompaan dihentikan, Muka Air Dinamis (MAD) ditetapkan pada

kedalaman 43.92 meter bmt. (Tabel 1)

24
Kemudian pemompaan dihentikan dan segera dilakukan pengukuran

pulihnya muka air tanah dengan selang waktu tertentu pula (misalnya

1,2,3,4 menit ……….dan seterusnya) sampai tercapai kedudukan muka air

tanah statis (MAS) seperti semula yaitu pada kedudukan 43.92 meter

bmt.

Hasil dari uji kambuh menunjukan hasil bahwa kembalinya muka air

tanah dari kedudukan dinamis (MAD) di 43.92 meter bmt ke muka air

tanah statis (MAS) di 3.52 meter bmt dicapai dalam waktu 120 menit

setelah pompa dihentikan, hal ini menunjukan potensi akuifer yang cukup

besar di daerah tersebut (Tabel 2).

3.3. Analisis Data Uji Pemompaan

Berdasarkan atas data yang dihasilkan dari uji pemompaan

tersebut, dapat dilakukan analisis dengan menggunakan perangkat lunak

(software) Ground Water for Window (GWW), yakni suatu analisis

uji pemompaan yang didasarkan atas Metode Step Drawdowm Test

untuk mengetahui Q optimum, Metode Hantush untuk data surutan

serta metode Recovery Test untuk data kambuhan.

Analisis terhadap data uji pemompaan tersebut sesuai dengan

SNI 8061:2015 tentang tata cara analisis data pengujian surutan

bertahap pada sumur uji atau sumur produksi. Sedangkan cara uji dengan

Metode Hantush diterapkan dengan pengambilan anggapan dan

persyaratan sebagai berikut :

26
Akuifer dalam kondisi terkekang, tidak terkekang atau bebas.

a. Akuifer terbentang luas tak berhingga.

b. Akuifer homogen, isotropik dengan ketebalan seragam seluas

daerah yang dipengaruhi oleh uji pemompaan.

c. Sebelum pemompaan muka air dalam kedudukan mendatar

seluas daerah yang dipengaruhi oleh uji pemompaan.

d. Akuifer dipompa secara bertahap dengan debit yang

bertambah.

e. Akuifer dalam sumur dalam kondisi tak langgeng (unsteady

state).

f. Kehilangan tinggi tekan non linier didalam sumur cukup berarti

dan bervariasi.

27
28
Tabel 1. Data Hasil Uji Pemompaan Debit Tetap (Long Term) Sumur
Bor 3 (Tiga) PT.PUNCAK RESORT INTERNATIONAL

t Muka Air S Q
[menit] [m] [m] [m3/jam]
0 3.52 0
1 24.75 21.23
2 34.81 31.29
3 37.02 33.50
4 39.84 36.32
5 40.41 36.89
6 41.24 37.72
7 42.42 38.90
8 43.15 39.63
9 43.40 39.88
10 43.87 40.35
12 43.92 40.40

29
Tabel 2. Data Hasil Uji Kambuh (Recovery Test) Sumur Bor 3 (Tiga)
PT.PUNCAK RESORT INTERNATIONAL

t Muka Air t" t/t" S


[menit] [m] [menit] [m]
12 43.92 0 0.0 40.40
13 33.12 1 13.0 29.6
14 31.57 2 7.0 28.05
15 30.14 3 5.0 26.62
16 28.78 4 4.0 25.26
17 27.52 5 3.4 24
18 26.39 6 3.0 22.87
19 25.11 7 2.7 21.59
20 23.97 8 2.5 20.45
21 22.86 9 2.3 19.34
22 21.83 10 2.2 18.31
24 20.79 12 2.0 17.27
26 19.81 14 1.9 16.29
28 18.88 16 1.8 15.36
30 18.01 18 1.7 14.49
32 17.31 20 1.6 13.79
37 16.56 25 1.5 13.04
42 15.71 30 1.4 12.19
47 13.90 35 1.3 10.38
52 11.98 40 1.3 8.46
57 9.72 45 1.3 6.2
62 8.53 50 1.2 5.01
67 7.40 55 1.2 3.88
72 6.69 60 1.2 3.17
82 5.89 70 1.2 2.37
92 5.32 80 1.2 1.8
102 4.98 90 1.1 1.46
112 4.31 100 1.1 0.79
122 3.91 110 1.1 0.39
132 3.67 120 1.1 0.15

30
Gambar - 6

PT.PUNCAK RESORT INTERNATIONAL (SB 3)

45

40

35
Residual Drawdown

30

25

20

15

10
0 2 4 t/t' 6 8 10 12

35
36
Gambar - 7

PT.PUNCAK RESORT INTERNATIONAL (SB 1)

45.00

40.00

35.00

30.00
Drawdown [m]

25.00

20.00

15.00

10.00

5.00

0.00
0 20 40 60 80 100 120 140
Time [min]

37
3.4 Keterusan dan Kelulusan Akuifer

Keterusan akuifer (T) merupakan jumlah aliran air yang dapat

diteruskan melalui penampang tegak akuifer, dari satu satuan lebar

dibagi ketebalan seluruh akuifer, dibawah landaian hidrolika sama

dengan satu. Dinyatakan dengan satuan luas per waktu (misal m2/jam).

Keterusan akuifer (T) pada pada uji surutan berdasarkan analisis dengan

menggunakan Metode Hantush diatas yaitu sebesar sebesar 10.367

m2/hari, sedangkan Keterusan akuifer (T) pada pada uji

kambuhan berdasarkan analisisis dengan menggunakan Metode

Recovery Test yaitu sebesar 142.4 m2/hari.

Dari hasil tersebut maka kelulusan (k) dari Sumur Bor 3 (Tiga)

pada uji surutan adalah sebagai berikut.

Keterusan (T)

Kelulusan (k) =

Panjang Saringan (B)

10.367

=
12 (Data SIPA Lama)

= 0.863

Sedangkan nilai kelulusan (k) dari Sumur Bor 3 (Tiga) pada uji

kambuhan adalah sebagai berikut.

Keterusan (T)

Kelulusan (k) =

Panjang Saringan (B)

38
142.4

12 (Data SIPA Lama)

= 11.867

3.5 Debit Sumur

Debit sumur yang dihasilkan dari Sumur Bor 3 (Tiga) PT.PUNCAK

RESORT INTERNATIONAL adalah sebagai berikut.

Tabel 4. Debit Sumur Bor 3 (Tiga) PT.PUNCAK RESORT INTERNATIONAL


Debit Debit
Jenis Uji Keterangan
(liter/detik) (m3/jam)
Debit Tetap 3.63 13.07

Q Optimum 3.98 14.33

60 % dari
Q Maksimum 2.178 7.84
Debit tetap

3.6 Kapasitas Jenis Sumur

Kapasitas jenis sumur (Qs) merupakan jumlah air yang dapat

diambil setiap satuan waktu (misal m3/jam) apabila muka air tanah di

dalam sumur bor diturunkan satu satuan panjang (misal meter) pada saat

itu. Dinyatakan dengan satuan volume per waktu dibagi satuan panjang

tertentu (misal m3/jam/m).

39
Q (Debit)
QS =
S (Surutan)

Dari hasil analisis diketahui bahwa kapasitas jenis sumur (Qs)

untuk Sumur Bor 3 (Tiga) PT.PUNCAK RESORT INTERNATIONAL

adalah sebagai berikut.

Tabel 5. Kapasitas Jenis Sumur (QS) Pada Uji Pemompaan Sumur Bor 3
(Tiga) PT.PUNCAK RESORT INTERNATIONAL

Debit Surutan QS
Jenis Uji Tahap 3
(m3/jam) (meter) (m /jam/m).

Debit Tetap 13.07 40.40 0.32


D

Qn 14.33 42.14 0.34

Berdasarkan analisis dari hasil uji pemompaan, maka Kapasitas

jenis sumur tersebut adalah sebersa 0.34 m3/jam/m.

3.7 Kapasitas Sumur

Dari hasil analisis uji pemompaan maka dapat diketahui

kemampuan sumur tersebut didasarkan dari hasil uji debit bertingkat

yaitu sebagai berikut :

40
Tabel 6. Kapasitas Sumur dari Uji Pemompaan Debit Sumur Bor 3
(Tiga) PT.PUNCAK RESORT INTERNATIONAL

Surutan Akuifer Well Efficiency Debit MAT


Tahap
(meter) Loss (%) Loss (%) (%) (m3/jam) (m.bmt)

Long Term 40.40 6.17 1.16 84.30 13.07 43.92

Debit Optimum 42.14 7.41 1.67 81.60 14.33 45.66

Dari data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa sumur bor

tersebut masih dapat ditingkatkan lagi debit pengambilannya sampai

batasan maksimal (Q Optimum) sebesar 14.33 m3/jam, dan muka air

dinamis akan berada pada kedalam 45.66 meter bmt.

3.8 Debit Aman

Perhitungan debit aman (save yield) sumur Bor didasarkan atas

hasil uji pemompaan dengan debit tetap (Q) dikalikan dengan kapasitas

jenis sumur (Qs) dikalikan dengan tebal kolom air yang terletak di atas

saringan yang terpasang paling atas, serta dengan memperhatikan faktor

koreksi sebesar 60 %. dinyatakan dalam m3/jam, atau m3/hari atau

m3/bulan.

Tebal kolom Air merupakan hasil dari Kedudukan saringan paling

atas dikurangi dengan muka air tanah statis (MAS).

Debit Aman tidak bisa dihitung dikarenakan saringan tidak

terlihat.

41
Tabel 7. Hasil Analisis Uji Pemompaan Sumur Bor 3 (Tiga)
PT.PUNCAK RESORT INTERNATIONAL

Uraian Nilai Satuan Keterangan

Nomor Sumur 3 (Tiga)

107o 2’ 36.55” X
Koordinat -6o 42’ 27.16” Y UTM (Global)
48S

Kedalaman Sumur 120,00 Meter bmt

Diameter Jambang 6 Inchi Galvanis

Inspeksi
Borehole
Camera hanya
mencapai
- 56.40 meter
Kedudukan Saringan Meter
bmt, karena
adanya
sedimentasi
lumpur dalam
jambang

Panjang Saringan (B) - Meter

Diameter Pipa Isap 2 Inchi Galvanis

Panjang Pipa Isap 48 Meter

Panjang Piezometer 48 Meter PVC

Muka Air Statis (MAS) 3.52 Meter bmt Long Term

Muka Air Dinamis (MAD) 43.92 Meter bmt Long Term

Tebal Kolom Air - Meter

42
Lanjutan Tabel 7.

Debit (Q) Pemompaan


- Liter/detik
Q1
M3/jam

Step Draw
- Liter/detik
Q2 Down
M3/jam

3.63
Liter/detik
Q3 13.07
M3/jam

Debit (Q) Pemompaan 3.98 Liter/detik Step Draw


Optimum 14.33 M3/jam Down

Debit (Q) Pemompaan 2.178 Liter/detik


Long Term
Maksimum 7.84 M3/jam

Surutan (S) 40.40 Meter Long Term

Kapasitas Jenis (QS) 0.32 M3/jam/meter Long Term

Keterusan akuifer (T)


- Surutan 10.367 M2/hari Hasil analisis
2
- Kambuhan 142.4 M /hari GWW

s
40 Meter

Kelulusan akuifer (K)


M/hari
- Surutan 0.863
M/hari
- Kambuhan 11.867

M3/jam
Tidak
M3/hari
Debit (Q) Aman dapat di
M3/Bulan
hitung

43
4. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Dari data-data dan hasil analisis terhadap Sumur Bor 3 (Tiga)

PT.PUNCAK RESORT INTERNATIONAL tersebut diatas dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1. Sumur Bor 3 (Tiga) PT.PUNCAK RESORT INTERNATIONAL

terletak pada koordinat Zona 48 X = 107o 2’36.55” dan Y = -6o 42’

27.16” dengan ketingian 985.2 meter di atas muka laut (aml).

2. Lokasi Sumur Bor 3 (Tiga) PT. WIJAYA KARYA (PERSERO) Tbk

secara geologi terdapat pada satuan batuan Breksi dan Lahar dari

Gunung Gede (Qyg), berupa satuan batuan yang terdiri dari

batupasir tufaan, serpih tufaan, breksi tufaan dan aglomerat

tufaan.

3. Secara hidrogeologi, akuifer di Sumur Bor 3 (Tiga) PT.PUNCAK

RESORT INTERNATIONAL tergolong dalam kelompok akuifer

dengan aliran melalui ruang antar butir, celahan, rekahan dan

saluran pelarutan dengan produktivitas sedang dengan

penyebarannya luas, dengan nilai keterusan (T) beragam, potensi

air tanah bervariasi dengan produktivitas sedang sampai rendah

dengan debit kurang dari 5 liter/detik, dengan daerah dataran

muka air tanahnya dangkal hingga dalam.

44
4. Hasil analisis uji pemompaan telah dapat mengetahui parameter

akuifer dari Sumur Bor 3 (Tiga) milik PT.PUNCAK RESORT

INTERNATIONAL sebagai berikut :

a. Muka airtanah statis (MAS) = 3.52 meter bmt.

b. Muka airtanah dinamis (MAD) = 43.92 meter bmt.

c. Kapasitas jenis (Qs) = 0.32 m2/jam/m

d. Keterusan akuifer (T) = 10.367 – 142.4 m2/hari

e. Kelulusan (k) = 0.863 – 11.867 m2/hari

5. Debit Optimum (Qn) yang dapat diberikan adalah sebesar 3.98

liter/detik atau 14.33 m3/jam, atau 343.8 m3/hari atau 10,316.6

m3/bulan.

6. Debit Maksimum (Qmaks) yang dapat dipertimbangkan adalah

sebesar 2.178 liter/detik atau 7.84 m3/jam, atau 188.18 m3/hari

atau 5,645.4 m3/bulan.

7. Debit aman (save yield) tidak dapat dihitung dikarenakan posisi

saringan tidak terlihat.

46
4.2. Saran

1. Sehubungan dengan debit aman yang cukup besar, maka untuk

pengambilan dan pemanfaatan air tanah dari sumur bor tersebut

tetap harus dibatasi, hal ini dapat disesuaikan dengan debit yang

dibutuhkan oleh perusahaan atau maksimal sebesar debit optimum

hasil dari analisis yaitu sebesar 3.98 liter/detik atau 14.33

m3/jam, atau 343.8 m3/hari atau 10,316.6 m3/bulan.

2. Sebaiknya terhadap sumur tersebut dilakukan pencucian (water

jeting) dengan cara membersihkan jambang memakai sikat logam

dan kemudian dilakukan flushing untuk membersihkan kotoran dan

sedimentasi dalam lumpur sehingga aliran air dari screen dalam

jambang kembali menjadi lancar.

3. Terhadap air yang dihasilkan dari sumur bor sebaiknya dilakukan

pemeriksaan kualitas air tanah secara teratur di Laboratorium

Balai Pengujian Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi

Jawa barat atau di Laboratorium Pengujian Air yang sudah

terakreditasi.

47
4. Terhadap pemanfaatan pengambilan air tanah dan peningkatan

debit yang kan diberikan tersebut sebaiknya disertai dengan upaya

konservasi sumber daya air tanah dengan cara membuat sumur

imbuhan.

5. Sumur imbuhan disarankan dibuat untuk mengisi akuifer, terutama

kelompok akuifer dimana sumur produksi menyadap akuifer

tersebut, dengan saringan dipasang sesuai dengan kedalaman

saringan pada sumur produksi, dan terhadap air hujan sebaiknya

dilakukan penampungan untuk selanjutnya diresapkan ke dalam

akuifer pada sumur imbuhan.

48
DAFTAR PUSTAKA

Agus Taufiq Nz. dan Nanar Iskandar, 2000, Konservasi Airtanah


Daerah Bandung dan Sekitarnya, Direktorat Geologi Tata
Lingkungan, Bandung.
Agus Taufiq Nz., 2003, Pemantauan Kuantitas dan Kualitas Air Tanah
Cekungan Air Tanah Cianjur, Jawa Barat, Direktorat Tata
Lingkungan Geologi dan Kawasan Pertambangan, Bandung.
Agus Taufiq Nz., 2005, Pemantauan Kondisi dan Lingkungan Air Tanah
di Cekungan Air Tanah Cianjur, Jawa Barat, Direktorat Tata
Lingkungan Geologi dan Kawasan Pertambangan, Bandung.
DHV & IWACO, 1985, Bandung Water Suply Augmentation and
Improvment Phase 2 Feasibility Study, Draft Final Report,
Government of Indonesia, Ministry of Public Works, Directorate
General Cipta Karya, Jakarta and Government of the Netherland,
Ministry of Foreign Affairs Directorate General of International
Co-Operation
IWACO & WASECO, 1991, West Java Provincial Water Sources
Master Plan For Water Supply, Bandung Hydrological Study,
Goverment of Indonesia, Ministry of Public Works, Jakarta and
Directorate General for Human Settle-ments, Directorate of
Water Supply and Goverment of the Netherlands, Ministry of
Foreign Affairs, Directorate General of International
Cooperation
Pasaribu M., dkk., 1998, Peta Hidrogeologi lembar Jakarta, Skala
1:250.000, Direktorat Geologi Tata Lingkungan, Bandung.
Sudjatmiko, 1972, Peta Geologi Lembar Cianjur, skala 1 : 100.000,
Direktorat Geologi, Bandung.

49
Lampiran 1

Data Uji Pemompaan Sumur Bor


Uji Pemompaan Debit Tetap

Tanggal : 27 FEBRUARI 2021


No.Sumur : 3 (Tiga) Lokasi : PT.PUNCAK RESORT
INTERNATIONAL
Koordinat X = 107o 2’ 36.55" Jl.Hanjawar Desa
Sukanagalih Kec.Pacet
Y = -6o 42' 27.16"
Kab.Cianjur Prov Jawa Barat
Kedalaman : 120.00 m.bmt

Diameter : 6 Inchi Elevasi : 985 m.aml

Kedudukan saringan - m.bmt Q diukur dengan : Ember Cat 20 L


hasil borehole camera m.bmt
m.bmt
Jenis Pompa : Submersible, Groundfos 7.5 HP

Letak Pompa : 49.00 m.bmt


MAS : 3.52 m.bmt MAD : 43.92 m.bmt

Waktu t Muka Air t" t/t" s Q DHL T Keterangan


Jam [menit] [m] [menit] [m] [m³/jam] [µmhoc/cm] [oC]
0 8.99 0
1 24.75 21.23
2 34.81 31.29
3 37.02 33.50
4 39.84 36.32
5 40.41 36.89
6 41.24 37.72
7 42.42 38.90
8 43.15 39.63
9 43.40 39.88
10 43.87 40.35
12 43.92 40.40
Lembar : 2
Uji Pemulihan
Waktu t Muka Air t" t/t" s Q DHL T
Keterangan
Jam [menit] [m] [menit] [m] [m3/jam] [Umhoc/cm] [oC]
12 43.92 0 0.0 40.40
13 33.12 1 13.0 29.6
14 31.57 2 7.0 28.05 `
15 30.14 3 5.0 26.62
16 28.78 4 4.0 25.26
17 27.52 5 3.4 24
18 26.39 6 3.0 22.87
19 25.11 7 2.7 21.59
20 23.97 8 2.5 20.45
21 22.86 9 2.3 19.34
22 21.83 10 2.2 18.31
24 20.79 12 2.0 17.27
26 19.81 14 1.9 16.29
28 18.88 16 1.8 15.36
30 18.01 18 1.7 14.49
32 17.31 20 1.6 13.79
37 16.56 25 1.5 13.04
42 15.71 30 1.4 12.19
47 13.90 35 1.3 10.38
52 11.98 40 1.3 8.46
57 9.72 45 1.3 6.2
62 8.53 50 1.2 5.01
67 7.40 55 1.2 3.88
72 6.69 60 1.2 3.17
72 6.69 70 1.2 2.37
82 5.89 80 1.2 1.8
92 5.32 90 1.1 1.46
102 4.98 100 1.1 0.79
112 4.31 110 1.1 0.39
122 3.91 120 1.1 0.15

Anda mungkin juga menyukai