Anda di halaman 1dari 30

2022

PT.TAAT INDAH
BERSINAR

INSPECTION BOREHOLE CAMERA SUMUR BOR 2 (DUA)


KAMPUNG TALUN DESA TALAGASARI
KECAMATAN SERANG PANJANG KABUPATEN SUBANG PROVINSI JAWA BARAT

CV.FEELZA GEMILANG
KATA PENGANTAR

Bersama ini kami sampaikan laporan hasil penyelidikan Borehole Camera di sumur bor
2 (Dua) Produksi PT. TAAT INDAH SARI BERSINAR yang beralamat Di Kp.Talun
Desa Talaga Sari Kecamatan Serang Panjang Kabupaten Subang Provinsi Jawa Barat.

Laporan ini berisikan hasil Penyelidikan Borehole Camera guna mengetahui gambaran
kontruksi yang terdapat di dalam sumur bor dan hasil – hasil yang telah dilakukan serta
kesimpulan dan saran nya.

Demikian laporan ini kami sampaikan, semoga dapat dimanfaatkan oleh pihak yang
berkepentingan, atas perhatian dan kerjasama yang baik kami ucapkan terima kasih.

Bandung, 19 Oktober 2022

CV.FEELZA GEMILANG

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... iii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................................. iv

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1


1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Maksud Dan Tujuan........................................................................... 2
1.3 Lingkup dan Tahapan Pekerjaan ....................................................... 2
1.4 Peralatan Borehole Camera .............................................................. 3

BAB II KEADAAN UMUM ............................................................................................ 5


2.1. LOKASI PENYELIDIKAN ......................................................................................................5
2.2. Topografi ............................................................................................ 9
2.3. Iklim ....................................................................................................9
2.4. HIDROGRAFI....................................................................................................................... 10
2.5. MORFOLOGI ................................................................................................ 13
2.6. GEOLOGI ............................................................................................................................ 14

BAB III PENGAMATAN DAN HASIL BOREHOLE CAMERA .............................................................16


3.1. PENGAMATAN .............................................................................................................16
3.2. Kontruksi Sumur Bor .........................................................................16
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................................... 18
4.1. KESIMPULAN ...................................................................................................................... 18

4.2. Saran ...............................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................................20

ii
DAFTAR GAMBAR

1.1. Alat Penyelidikan Borehole Camera ....................................................................... 4

2.1. Kondisi Jalan Menuju Lokasi .................................................................................. 6

2.2. Peta Kesampaian Daerah ...................................................................................... 7

2.3. PETA LOKASI PENYELIDIKAN .................................................................................................................................. 8

2.4. Peta HIDROGEOLOGI Daerah Penyelidikan ........................................................................... 10

2.5. Peta Cekungan Air Tanah ........................................................................................11

2.6. PETA GEOLOGI DAERAH PENYELIDIKAN...............................................................................................................14

iii
DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 : GAMBAR KONTRUKSI SUMUR BOR


LAMPIRAN 2 : HASIL PENYELIDIKAN BOREHOLE CAMERA

LAMPIRAN 3 : FOTO KEGIATAN LAPANGAN

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Suatu wilayah dapat berkembang tidak hanya sebagai pusat pemerintahan dan

permukiman, juga menjadi pusat perdagangan dan industri akan menjadi daya tarik

urbanisasi. Dampak lain dari pengembangan industri, permukiman, jasa dan manufaktur

menyebabkan meningkatnya kebutuhan air. Sampai saat ini, kebutuhan air tersebut belum

dapat dipenuhi oleh sumber -sumber air permukaan, dan masih sangat mengandalkan

sumber air tanah. Dengan kata lain pengembangan wilayah akan berbanding lurus dengan

peningkatan jumlah pemakaian air tanah. Air tanah merupakan sumber daya alam

terbarukan, tetapi jumlahnya tidak tak terbatas. Pembatas ketersediaan air tanah di

antaranya adalah besarnya imbuhan di daerah resapan dan besaran aliran air tanah pada

akuifer. Perluasan permukiman pada kawasan resapan, telah mengurangi luas daerah

resapan yang menyebabkan air hujan yang meresap ke dalam tanah menjadi berkurang.

Pemakaian air tanah yang terus meningkat, suatu ketika akan sampai pada keadaan

yang melebihi daya dukung yang dapat dipasok oleh akuifer. Jika keadaan tersebut telah

tercapai atau terlampaui, maka dapat terbentuk kerucut-kerucut penurunan muka air tanah

(cone of groundwater depression). Jika pengambilan terus meningkat maka kerucut

penurunan muka air tanah makin dalam dan meluas, bahkan tidak tertutup kemungkinan air

tanah pada suatu akuifer akan habis.

1
Air tanah masih menjadi andalan utama untuk memenuhi kebutuhan hajat hidup

dibandingkan dengan sumber air permukaan karena memiliki beberapa kelebihan

dibandingkan dengan sumber air permukaan, antara lain: sebarannya luas, kualitas air tanah

relatif lebih baik, infrastuktur yang dibutuhkan lebih sederhan dan pengaturan

pemanfaatannya lebih mudah. Dengan semakin meningkatnya populasi penduduk dan

kegiatan ekonomi, maka jumlah pengambilan pengambilan air tanah cenderung semakin

meningkat.

Berkaitan dengan hal tersebut, PT. TAAT INDAH BERSINAR yang bergerak di sektor

Peternakan Ayam, mendukung terwujudnya peraturan tentang Izin Air Tanah di

Provinsi Jawa Barat, dalam hal ini diperuntukan untuk pasokan air bersih dari air tanah, yang

menyadap dari sumur bor sangat diperlukan untuk menunjang Produksi dan MCK.

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud dari Penyelidikan ini guna mendukung peraturan tentang perizinan air tanah

di Provinsi Jawa Barat, Sedangkan tujuan dari kegiatan penyelidikan ini yang bertujuan untuk

mengetahui Kedalaman Muka Air Tanah, kedalaman sumur, , mengetahui jumlah saringan

(screen), mengetahui posisi kerusakan pada dinding sumur.

1.3. Lingkup dan Tahapan Pekerjaan

Untuk mencapai sasaran pekerjaan sesuai dengan tujuan tersebut di atas, maka

terhadap sumur bor tersebut dilakukan langkah-langkah yang meliputi :

2
a. Tahap Persiapan

Pada tahap ini pihak pengelola melakukan pengurusan perizinan dan pihak pelaksana

melakukan mobilisasi alat.

b. Tahap Pelaksanaan

Dalam tahapan ini, pelaksana membuat beberapa kegiatan, antara lain :

• Penentuan koordinat/posisi sumur bor dengan alat Global Positioning System (GPS)

c. Tahap Penyelesaian Akhir

Pada tahap ini, dilakukan analisis data dan penyusunan laporan borehole camera

1.4. Peralatan Borehole Camera


Peralatan Penyelidikan Borehole Camera ini terdiri dari :
• internal 12V rechargeable battery / external 12V battery connecting cable
• camera head waterproof up to 35 bar( approx. 200 m of freshwater column)
• Available cable lengths: 200 meter
• wide angle lens 120° - available 90° view option
• integrated monitor 9" TFT LCD
• 8x high intensity LED, with regulation knob
• integrated audio/video grabber board USB2 for recording on external
• Laptop
• Gps (Global Positioning System(GPS) Garmin 62s

3
Alat Penyelidikan Borehole Camera

4
BAB II

KEADAAN UMUM

2.1. LOKASI PENYELIDIKAN

Lokasi penyelidikan berada di wilayah Kabupaten Subang, Kabupaten Subang adalah


sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Ibu kotanya adalah Subang. Kabupaten ini
berbatasan dengan laut Jawa di utara, Kabupaten Indramayu di sebelah timur, Kabupaten Sumedang di
sebelah tenggara, Kabupaten Bandung barat di selatan, serta Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten
Karawang di sebelah barat. Kabupaten Subang terbagi menjadi 30 Kecamatan, yang dibagi lagi menjadi
245 desa dan 8 kelurahan.
Wilayah Kabupaten Subang secara geografis terletak di bagian utara Propinsi Jawa Barat dengan
batas koordinat yaitu antara 1070 31' - 1070 54' Bujur Timur dan 60 11' - 60 49' Lintang Selatan. Luas
Wilayah Kabupaten Subang adalah 2.051,76 km2 atau sekitar 6,34 persen dari luas Propinsi Jawa Barat.
Adapun ketinggian antara 0 - 1500 m dpl
Secara Administratif PT. TAAT INDAH BERSINARN beralamat di Kampung Talun Desa
Talagasari Kecamatan Serang Panjang Kabupaten Subang Provinsi Jawa Barat. Jarak Daerah
penyelidikan adalah ± Km dari Kota Bandung ke arah Barat , waktu tempuh normal 1 jam 55 menit
menggunakan kendaraan pribadi baik kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat melalui akses
jalan tol, jalan nasional dan jalan Kabupaten dengan kondisi yang beraspal baik.

5
GAMBAR 2.1
Kondisi Jalan Menuju Lokasi

6
GAMBAR 2.2
Peta Kesampaian Daerah Penyelidikan

7
GAMBAR 2.3
Peta Lokasi Sumur Bor 1

8
2.2 Topografi
Secara alamiah, Kabupaten Subang terbagi atas tiga bagian wilayah, yaitu :
1. Daerah yang memiliki Pegunungan dengan ketinggian 500 meter sampai 1.500 meter dpl
(diatas permukaan laut) dengan luas 41.035,09 hektar atau 20 persen dari seluruh luas wilayah
Kabupaten Subang yang meliputi Kecamatan Sagalaherang, Kecamatan Serangpanjang, Kecamatan
Ciater, Kecamatan Jalancagak, Kecamatan cisalak dan sebagian besar Kecamatan Tanjungsiang;
2. Daerah yang bergelombang atau berbukit dengan ketinggian antara 50-500 meter dpl
(diatas permukaan laut) dengan luas wilayah sekitar 71.502,16 hektar atau 34,85 persen dari seluruh
luas wilayah Kabupaten Subang yang wilayahnya meliputi Kecamatan Cijambe, Kecamatan Subang,
Kecamatan Cibogo, Kecamatan Dawuan, Kecamatan Kalijati, Kecamatan Cipeundeuy dan sebagian
besar Kecamatan Purwadadi dan Cikaum;
3. Daerah rendah dengan rata-rata ketinggian antara 0-50 meter dpl (diatas permukaan laut)
dengan luas wilayah 92.639,7 hektar atau 45,15 persen dari seluruh luas wilayah Kabupaten Subang.
Wilayahnya mencakup wilayah Pantura (pantai utara) yaitu Kecamatan Pagaden, Kecamatan
Pagaden Barat, Kecamatan Binong, Kecamatan Tambakdahan, Kecamatan Cipunagara, Kecamatan
Compreng, Kecamatan Ciasem, Kecamatan Sukasari, Kecamatan Pusakanagara, Kecamatan
Pusakajaya, Kecamatan Pamanukan, Kecamatan Legonkulon, Kecamatan Blanakan, Kecamatan
Patokbeusi dan sebagian kecil Kecamatan Cikaum dan Purwadadi.
Apabila dilihat dari tingkat kemiringan lahan maka tercatat bahwa 80.80 persen wilayah
Kabupaten Subang memiliki tingkat kemiringan 0 derajat – 17 derajat, 10,64 persen dengan tingkat
kemiringan 18 derajat - 45 derajat, sedangkan sisanya (8,56 persen) memiliki kemiringan diatas 45
derajat.

2.3 Iklim
Suhu udara di wilayah Kabupaten Subang berkisar antara 21 derajat – 31 derajat celcius dengan
tingkat kelembaban berkisar antara 78 derajat – 84 derajat celcius.
Adapun curah hujan di Kabupaten Subang diklasifikasikan menjadi empat kelompok :
1. Daerah curah hujan kurang dari 2000 mm sebagain besar berada di daerah pantai;
2. Daerah curah hujan antara 3000 - 4000 mm meliputi daerah Tanjungsiang, Cisalak
sebagian Kalijati dan jalancagak.
3. Daerah dengan curah hujan diatas 4000 mm meliputi daerah yang berada dibagian paling
Selatan seperti Kecamatan sagalaherang, Jalancagak dan Cisalak.

9
2.4 Hidrogeografi
Penentuan kondisi normal iklim di suatu wilayah ialah dengan menghitung nilai rata-rata cuaca
jangka panjang (sekitar 30 tahun) di wilayah tersebut. Dalam menganalisis iklim, unsur utama yang
seringkali digunakan adalah curah hujan dan suhu udara. Oleh sebab itu, pada analisis kondisi iklim
Kabupaten Subang dilakukan berdasarkan data pos hujan di wilayah tersebut. Informasi pos hujan dan
ketersediaan data yang digunakan dalam penelitian adalah pos hujan Subang yang terletak di -6.540,
107.750; pos hujan Cinangling yang terletak pada -6.620, 107.680 dan pos hujan Sindanglaya yang
terletak di -6.725, 107.743. Periode data yang digunakan yaitu dari tahun 1986 hingga 2015.
Berdasarkan gambar tersebut, diketahui bahwa curah hujan seluruh pos hujan mengikuti pola
monsunal. Pola ini dicirikan oleh tipe curah hujan yang bersifat unimodial (satu puncak musim hujan).
Pada ketiga pola hujan tersebut, bulan Mei, Juni, Juli, Agustus, September dan Oktober terjadi musim
kering, sedangkan untuk bulan November, Desember, Januari, Februari, Maret dan April merupakan
musim basah/penghujan. Berdasarkan data curah hujan pada ketiga pos hujan, curah hujan dari pos
hujan Sindanglaya menunjukkan curah hujan tertinggi dikarenakan pos hujan ini terletak di dataran
tinggi di bagian selatan kabupaten yang termasuk wilayah dengan intensitas hujan tinggi akibat
pengaruh orografis (curah hujan daerah pegunungan). Secara umum, curah hujan maksimum terjadi
pada Bulan Januari, sedangkan curah hujan minimum terjadi pada Bulan Agustus.
Salah satunya adalah Stasiun Meterologi Pertanian Khusus (SMPK) Sukamandi tahun 1991 –
2012. Stasiun ini berada pada wilayah utara kabupaten tepatnya di 107,65 BT 06,35 LS. Berdasarkan
data tersebut, suhu udara rata-rata di wilayah ini berkisar antara 26 – 28 oC. Suhu udara maksimum
terjadi pada Bulan Oktober sementara suhu udara minimum terjadi pada Bulan Agustus. Curah hujan
bulanan SMPK Sukamandi juga menunjukkan pola monsunal. Puncak musim hujan terjadi pada
Bulan Februari dengan curah hujan mencapai 250 mm per bulan. Curah hujan kemudian menurun
hingga mencapai titik terendah pada Bulan Agustus yang selanjutnya meningkat kembali. Pada
puncak musim kemarau di Bulan Agustus, curah hujan hanya mencapai 12 mm.

10
GAMBAR 2.4
Peta Hidrogeologi Lembar Cirebon , Lokasi PT TAAT INDAH BERSINAR

11
GAMBAR 2.5
Peta Cekungan Air Tanah (CAT) Provinsi Jawa Barat, Lokasi PT HOKAN INDONESIA

12
2.5 Morfologi
Berdasarkan Karakteristik Wilayah ditinjau dari Klasifikasi ketinggian tempat, maka jarak
antar kecamatan di Kabupaten Subang terbagi menjadi :
1. Daerah Dengan Ketinggian 0 - 25 mdpl
Kecamatan Ciasem, Kecamatan Blanakan, Kecamatan Pusakanagara, sebagian Kecamatan
Patokbeusi, sebagian Kecamatan Purwadadi, sebagian Kecamatan Ciakaum, Sebagian
Kecamatan Pabuaran, Kecamatan Pamanukan, Kecamatan Legonkulon, Kecamatan Binong
dan Kecamatan Compreng. Dengan luas wilayah 55.398,48 hektar dengan persentase 27,00
dari luas wilayah Kabupaten Subang.
2. Daerah Dengan Ketinggian 26 - 50 mdpl
Sebagian Kecamatan Pagaden, Kecamatan Cipunagara, sebagian Kecamatan Pabuaran
dan sebagian Kecamatan Purwadadi. Dengan luas wilayah 37.241,22 hektar dengan
persentase 18,15 dari luas wilayah Kabupaten Subang.
3. Daerah Dengan Ketinggian 51 - 75 mdpl
Sebagian Kecamatan Cipeundeuy, Kecamatan Kalijati, sebagian Kecamatan Subang, sebagian
Kecamatan Cibogo dan sebagian Kecamatan Cijambe. Dengan luas wilayah 16.502,45 hektar
dengan persentase 8,04 dari luas wilayah Kabupaten Subang.
4. Daerah Dengan Ketinggian 76 - 100 mdpl
Sebagian Kecamatan Cipeundeuy, Kecamatan Kalijati, sebagian Kecamatan Subang, sebagian
Kecamatan Cibogo dan sebagian Kecamatan Cijambe. Dengan luas wilayah 13.964,32 hektar
dengan persentase 6,81 dari luas wilayah Kabupaten Subang.
5. Daerah Dengan Ketinggian 101 - 500 mdpl
Sebagian Kecamatan Cipeundey, sebagian Kecamatan Sagalaherang, sebagian Kecamatan
Kalijati, sebagian Kecamatan Subang, sebagian Kecamatan Cijambe, sebagian Kecamatan
Cisalak, sebagian Kecamatan Jalancagak dan sebagian Kecamatan Tanjungsiang. Dengan luas
wilayah 41.035,39 hektar dengan persentase 20,00 dari luas wilayah Kabupaten Subang.
6. Daerah Dengan Ketinggian 501 1.000 mdpl
Sebagian Kecamatan Sagalaherang, sebagian Kecamatan Jalancagak, dan sebagian Kecamatan
Tanjungsiang. sebagian Kecamatan Cisalak dan sebagian Kecamatan Tanjungsiang. Dengan
luas wilayah 12.310,42 hektar dengan persentase 6,00 dari luas wilayah Kabupaten Subang.

7. Daerah Dengan Ketinggian Lebih Dari 1000 mdpl

13
Sebagian Kecamatan Sagalaherang, sebagian Kecamatan Jalancagak, sebagian Kecamatan
Cisalak dan sebagian Kecamatan Tanjungsiang. Dengan luas wilayah 28.724,67 hektar dengan
persentase 14,00 dari luas wilayah Kabupaten Subang.
Sedangkan ditinjau berdasarkan kemiringan tanah diklasifikasikan menjadi tiga bagian utama yaitu :
1. Daerah Dengan Kemiringan 0 derajat - 17 derajat
Subang bagian Utara, hingga Tengah mulai dari Pantai Utara hingga Kecamatan Kalijati,
Kecamatan Subang dan Kecamatan Cibogo ditambah sebagian kecil Kecamatan Jalancagak
dan Kecamatan Tanjungsiang. Dengan luas wilayah 165.793,03 hektar dengan persentase
80,80 dari luas wilayah Kabupaten Subang.
2. Daerah Dengan Kemiringan 18 derajat - 45 derajat
Kecamatan Subang dan Kecamatan Cibogo bagian Selatan ditambah sebagian Kecamatan
Sagalaherang, sebagian Kecamatan Cisalak dan Kecamatan Cijambe. Dengan luas wilayah
21.872,32 hektar dengan persentase 10,64 dari luas wilayah Kabupaten Subang.
3. Daerah Dengan Kemiringan Lebih Dari 45 derajat
Sebagian Kecamatan Sagalaherang, sebagian Kecamatan Cisalak, sebagian Kecamatan
Jalancagak dan sebagian Kecamatan Tanjungsiang. Dengan luas wilayah 17.556,60 hektar
dengan persentase 8,56 dari luas wilayah Kabupaten Subang.

2.6 Geologi
Kabupaten Subang termasuk pada Peta Geologi lembar Bandung (Silitonga, 1973). Formasi dan
satuan yang tersingkap di kabupaten Subang adalah :
• Endapan Batupasir tufaan, Lempung dan Konglomerat.
Batupasir tuff, kadang-kadang mengandung batu apung, lempung mengandung sisa-sisa
tumbuhan, konglomerat, breksi, dan pasir halus.
• Aluvium
Lempung, lanau, pasir, kerikil, terutama endapan sungai
• Formasi Kaliwangu
Batupasir tuff, konglomerat, batulempung, kadang-kadang batupasir gampingan dan
batugamping.
• Formasi Cilanang
Lapisan napal tufaan dan konglomerat, diselingi oleh batupasir tufaan dan konglomerat.
• Formasi Subang Anggota batulempung.
Batulempung, kadang-kadang mengandung lapisan gamping napalan dan lapisan
batugamping abu-abu tua.
• Formasi Subang Anggota pasir
14
Batupasir andesit, batupasir konglomerat, breksi, lapisan batugamping dan lempung.
• Hasil Gunungapi Muda tak teruraikan.
Pasir tuffaan, lapilli, breksi, lava, aglomerat.
• Hasil Gunungapi lebih tua.
Breksi dan lahar dan pasir tufa berlapis dengan kemiringan kecil

15
GAMBAR 2.6
Peta Geologi Lembar Bandung, Lokasi PT TAAT INDAH BERSINAR

16
BAB III
PENGAMATAN DAN HASIL BOREHOLE CAMERA

3.1 Pengamatan

➢ Kondisi air di dalam sumur secara fisik relatif jernih dan tidak berbau

➢ Kondisi Casing PVC diameter ø 6 Inch

➢ Muka Air Tanah (MAT) : 25.35 meter bmt

➢ Terdapat 2 Saringan (Screen)

➢ Saringan/Screen ø 6 Inch

➢ Franklin Electrical 3 HP/PK 2.2 kW.

➢ Pada kedalaman 87.47 meter bmt terdapan endapan lumpur

➢ Kedalaman sumur 90.00 meter bmt

➢ Pipa Hisap PVC ø 1 ½ Inchi , 18 batang pipa

3.2 Kontruksi Sumur Bor

Konstruksi sumur bor produksi milik PT. TAAT INDAH BERSINAR berlantai beton blok
dengan pipa cassing Ø 6 inchi dari bahan PVC, telah dilengkapi dengan water meter dan stop kran untuk
selanjutnya disambung dengan pipa outlet Ø 1 ½ inchi dari bahan PVC yang tersambung dengan
instalasi air ke bak penampungan.

Pompa hisap yang terpasang pada kedalaman 72,00 meter bmt. yaitu pompa Franklin
Electrical 3 PK/HP yang tersambung dengan pipa hisap mulai kedalaman 74,00 meter bmt, jenis pipa
hisap yaitu PVC Ø 1 ½ inchi.

( Selengkapnya dapat dilihat pada Gambar Kontruksi pada Lampiran A )

17
Berdasarkan hasil Borehole Camera di sumur bor didapatkan data konstruksi sebagai
berikut :
➢ Sumur bor dibuat dengan Ø 10 (Sepuluh) inchi sampai kedalaman 90 meter bmt, Casing
yang terpasang Ø 6 inchi dari kedalaman 0.00 – 87.47 meter bmt dari bahan PVC dengan
penyekat semen pada bagian atas dan penyekat gravel pada bagian bawah

➢ Kedudukan Saringan/Screen :
• Saringan/Screen 1 kedalaman 17.55 – 29.18 meter bmt
• Saringan/Screen 2 kedalaman 40.50 – 44.50 meter bmt

➢ Pada kedalaman 87.47 meter bmt didalam sumur terdapat endapan lumpur
yang menghalangi proses penyelidikan dan menjadi batas akhir Borehole
Camera.

( Selengkapnya bisa dilihat dari Hasil Penyelidikan pada Lampiran B )

18
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan
1. Sumur Bor 2 PT. TAAT INDAH BERSINAR terletak pada zona WGS 84 denga koordinat S:
06º37’58,5” E: 107º37’54,44” dengan ketinggian 546.59 mdpl

2. Secara Geologi daerah penyelidikan di PT. TAAT INDAH BERSINAR Kondisi geologi di
Kabupaten Subang termasuk kedalam Formasi Subang Anggota Batulempung (Msc);
batulempung, kadang-kadang mengandung lapisan gamping napalan yang keras, napal dan
lapisan batugamping abu-abu tua, hasil gunungapi lebih tua (Qob); Breksi dan lahar dan
pasir tufaan berlapis dengan kemiringan kecil.

3. Suhu udara di wilayah Kabupaten Subang berkisar antara 21 derajat – 31 derajat celcius
dengan tingkat kelembaban berkisar antara 78 derajat – 84 derajat celcius. Adapun curah
hujan di Kabupaten Subang diklasifikasikan menjadi empat kelompok :
1. Daerah curah hujan kurang dari 2000 mm sebagain besar berada di daerah pantai;
2. Daerah curah hujan antara 3000 - 4000 mm meliputi daerah Tanjungsiang, Cisalak
sebagian Kalijati dan jalancagak.
3. Daerah dengan curah hujan diatas 4000 mm meliputi daerah yang berada dibagian
paling Selatan seperti Kecamatan sagalaherang, Jalancagak dan Cisalak.

19
4. Hasil penyelidikan Borehole Camera sumur bor :
➢ Muka Air Tanah (MAT) : 25,35 meter bmt , secara fisik kondisi air baik untuk
detailnya harus menunggu hasil analisa laboratorium
➢ Sumur bor dibuat dengan Ø 10 (Sepuluh) inchi sampai kedalaman 90 meter bmt, Casing
yang terpasang Ø 6 inchi dari kedalaman 0.00 – 87.47 meter bmt dari bahan PVC dengan
penyekat semen pada bagian atas dan penyekat gravel pada bagian bawah
➢ Kedudukan Saringan/Screen :
• Saringan/Screen 1 kedalaman 17.55 – 29.18 meter bmt
• Saringan/Screen 2 kedalaman 40.50 – 44.50 meter bmt
➢ Pada kedalaman 87.47 meter bmt didalam sumur terdapat endapan lumpur
yang menghalangi proses penyelidikan dan menjadi batas akhir Borehole
Camera.

4.2. Saran
Karena adanya pengendapan lumpur yang menyebabkan terjadinya pedangkalan sumur,
sebaiknya dilakukan flashing / water jetting untuk membersihkan dan menguras lumpur pada
sumur tersebut.

20
DAFTAR PUSTAKA

P.H.Silitonga ,1973, Peta Geologi Lembar Bandung, skala 1 : 100.000,


Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung
Soetrisno. S, 1985, Peta Hidrogeologi Lembar Cirebon, skala 1 : 100.000,
Direktorat Geologi Tata Lingkungan, Bandung
DHV & IWACO, 1990,Bandung Water Suply Augmentation and Improvment
Phase 2 Feasibility Study, Draft Final Report, Government of Indonesia,
Ministry of Public Works, Directorate General Cipta Karya, Jakarta and
Government of the Netherland, Ministry of Foreign Affairs Directorate General
of International Co-Operation
IWACO & WASECO, 1990, West Java Provincial Water Sources Master
Plan For Water Supply, Bandung Hydrological Study, Goverment
of Indonesia, Ministry of Public Works, Jakarta and Directorate
General for Human Settle-ments, Directorate of Water Supply and
Goverment of the Netherlands, Ministry of Foreign Affairs, Directorate
General of International Cooperation
Penyusunan Data Sosial Ekonomi Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun
2016- 2017, Kerjasama Badan Perencanaan Daerah (Bapeda) Provinsi
Jawa Barat dan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat.

Gambaran Umum Kabupaten Subang, Bappeda Provinsi Jawa Barat.


Bulletin of Scientific Contribution, Bombom R Suganda, Johanes Hutabarat, Nana

Sulaksana, Hendarmawan, Universitas Padjajaran 2017

Website Resmi Pemerintah Daerah Kabupaten Subang

Google Map 2019

Google Earth Pro 2019

21
LAMPIRAN
L-1 Gambar Hasil Laporan Log Borehole Camera

22
L-2 Gambar Hasil Borehole Camera

23
L-3 Gambar Hasil Kegiatan Lapangan

24
25

Anda mungkin juga menyukai