Pendahuluan
Materi Manajemen Kas dan Sekuritas (Cash and Securities Management) akan
menjelaskan mengenai pengertian kas dan sekuritas dan pentingnya manajemen kas dan
sekuritas, serta model-model yang digunakan dalam merencanakan dan mengendalikan
kas dan sekuritas. Sebagaimana telah diketahui bahwa salah satu jenis investasi yang
dilakukan perusahaan adalah investasi pada kas dan sekuritas sebagai salah satu bentuk
investasi jangka pendek. Apakah yang mendasari motif perusahaan untuk
menginvestasikan dananya pada kas dan sekuritas? Apakah keputusan investasi pada kas
dan sekuritas yang akan dilakukan oleh CFO akan diputuskan begitu saja tanpa
perhitungan ? Tentunya tidak!
Manajemen Kas dan Sekuritas dimaksudkan sebagai bekal bagi mahasiswa untuk
melaksanakan tugas-tugas dalam perencanaan dan pengendalian keuangan perusahaan.
Oleh karena itu, dengan mengikuti materi ini mahasiswa dapat membantu CFO dalam
merencanakan dan mengendalikan investasi kas dan sekuritas perusahaan. Pada materi
ini difokuskan pada sekuritas jangka pendek dengan pertimbangan kesetaraannya
dengan kas.
4.1 Pengertian Kas dan Sekuritas
Kas merupakan uang tunai yang dimiliki oleh suatu perusahaan dalam bentuk kas
dan setara kas. Sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan, kas dan setara kas
didefinisikan sebagai berikut:
1. Kas (cash) dalam bentuk kas di perusahaan (cash on hand) dan kas yang
ditempatkan di bank (cash in bank) dalam bentuk rekening koran (giro).
2. Setara Kas (cash equivalent) adalah simpanan bank dalam bentuk deposito jangka
pendek yang jatuh tempo tidak lebih dari tiga bulan.
3. Sekuritas adalah investasi jangka pendek sebagai alternatif bagi perusahaan dalam
menggunakan kelebihan kas yang dimiliki.
Motif menahan kas bagi suatu perusahaan menurut John Maynard Keynes:
1. Motif Transaksi
Kas untuk motif transaksi adalah kas yang dibutuhkan untuk kebutuhan operasi
sehari-hari bagi perusahaan.
2. Motif Berjaga-jaga
Kas untuk motif berjaga-jaga adalah kas yang dibutuhkan untuk mengantisipasi
kebutuhan-kebutuhan yang tidak terduga.
3. Motif Spekulasi
Kas untuk motif berspekulasi adalah kas yang dibutuhkan untuk mengambil
keuntungan atas kesempatan yang menguntungkan.
Menurut Ross, Westerfield, dan Jaffe (2005:754) bahwa ada dua alasan utama
bagi perusahaan menahan kas, yaitu:
PENGUMPULAN PENGELUARAN
KAS
MANAJEMEN
SURAT-SURAT
BERHARGA
PENGENDALIAN MELALUI
PELAPORAN INFORMASI
_________________________________
Gambar 4.1. Sistem Manajemen Kas
Total Biaya
Biaya Penyimpanan
(opportunity costs)
Biaya Pemesanan
(trading costs)
0
C* Jumlah Kas (Rp)
_____________________________
Gambar 4.2. Model Persediaan dalam Manajemen Kas
Untuk menghitung besarnya kas optimal dengan Model Persediaan dapat digunakan
Persamaan 4.1 sebagai berikut:
2 bT
C* (4.1)
i
Keterangan:
C* adalah tingkat kas optimal (Rp)
b adalah biaya transaksi untuk mengalihkan sekuritas menjadi kas (Rp/transfer)
T adalah besarnya kebutuhan kas (cash call) selama periode tertentu (Rp)
i adalah tingkat suku bunga investasi bebas risiko (%)
Selanjutnya untuk menghitung besarnya biaya kas dapat digunakan Persamaan 4.2.
T C
TC b i (4.2)
C 2
C*
0
t Waktu (hari)
__________________________________
Gambar 4.3. Mekanisme Pengendalian Kas dengan Model Persediaan
3. Biaya perdagangan (trading cost) yang merupakan biaya transaksi untuk mengisi
kas, seperti biaya komisi atas penjualan surat-sarat berharga. Semakin besar kas
maka semakin kecil biaya perdagangan, demikian pula sebaliknya, semakin kecil
kas semakin besar biaya perdagangan. Trading cost dapat dihitung dengan
menggunakan Persamaan 4.4.
T
Trading Cost xF ........................... ( 4.4)
C
Keterangan:
T adalah total kas yang dibutuhkan untuk tujuan transaksi selama periode
waktu yang direncanakan, misalnya satu tahun.
F adalah biaya tetap atas penjualan surat-surat berharga untuk mengisi
kas.
Berdasarkan Persamaan 4.5 di atas dapat ditentukan Kas optimal (cash balance)
dengan menggunakan Persamaan 4.6.
2TF
C* ......................... ( 4.6)
K
Contoh 4.1.
Perusahaan Madani membutuhkan kas untuk kegiatan transaksi termasuk kas
pengaman sebesar Rp 125 juta per semester, dimana kebutuhan kas relatif stabil
setiap periode. Biaya transaksi untuk mengalihkan kas dari sekuritas ke kas sebesar
Rp 5.000,00 dan opportunity cost yang digambarkan oleh tingkat suku bunga
deposito 8% per tahun. Berapa besar kas yang optimal (cash balance) bagi
Perusahaan Madani? Bagaimana mekanisme pengendalian kas perusahaan tersebut?
Penyelesaian
Berdasarkan Persamaan 4.1 dapat hitung besarnya kebutuhan kas optimal sebagai
berikut:
2 5.000 125.000.000
C*
8%
2
5.590.170
5.590.170
L
0
X Y Waktu (Hari)
Gambar 4.5 di atas menunjukkan pada H merupakan batas kontrol tertinggi (upper
limit) kas, L merupakan batas control terendah (lower limit) kas, dan Z merupakan
target keseimbangan kas (cash balance). Perusahaan mengizinkan cash balance
menyimpang secara acak dalam batas bawah dan batas atas kas. Selama cash
balance antara H dan L, perusahaan membuat tidak ada transaksi. Ketika cash
balance mencapai H sebagaimana ditunjukkan pada titik Y, kemudian perusahaan
membeli sebesar H – Z unit (satuan moneter) surat-surat berharga (marketable
securities). Dengan cara ini akan menurunkan cash balance sampai mencapai Z.
Dengan cara yang sama, ketika cash balance jatuh sampai mencapai L sebagaimana
ditunjukkan oleh titik X, perusahaan harus menjual menjual sebesar Z – L surat-surat
berharga sehingga akan meningkatkan cash balance mencapai Z. Manajemen
menetapkan batas bawah (lower limit) kas bergantung pada seberapa besar risiko
dari kekuarangan kas dapat ditoleransi.
Seperti pada Model Baumol, Model Miller – Orr bergantung pada trading costs dan
opportunity costs. Biaya per transaksi atas pembelian dan penjualan surat-surat
berharga (F) diasumsikan tetap. Persentase opportunity cost per periode dari
menahan kas (K) adalah tingkat suku bunga harian atas surat-surat berharga. Tidak
seperti Model Baumol, jumlah transaksi per periode adalah variabel acak yang
bervariasi dari waktu ke waktu bergantung pada pola arus kas masuk dan arus kas
keluar.
Sebagai konsekuensi, trading costs per periode adalah bergantung pada expected
jumlah transaksi pada surat-surat berharga selama periode itu. Demikian pula,
opportunity cost dari menahan kas merupakan fungsi dari cash balance yang
diperkirakan per periode.
Secara matematis, untuk menentukan besarnya Z dan H dapat digunakan Persamaan
4.7 dan Persamaan 4.8.
3F 2
Z* 3 + L …………………………… (4.7)
4K
H* = 3Z* - 2L ……………………………….. (4.8)
Jadi rata-rata kas pada Model Miller – Orr dapat dihitung dengan menggunakan
Persamaan 4.9.
3 x 25.000 x 12.000
2
Z* 3 0
4 x 0,000265
1,0813
3
1,06 03
216.790
4.5 Penutup
1. Kesimpulan
Pembahasan Manajemen Kas dan Sekuritas di atas telah memberikan gambaran
tentang kegunaan manajemen kas dan sekuritas, serta bagaimana melakukan
perencanaan dan pengendalian investasi kas dan sekuritas bagi Chief Financial
Officer (CFO). Tujuan manajemen kas tersebut adalah untuk menciptakan
optimalisasi kas dalam perusahaan sehingga perusahaan dapat terhindar dari
timbulnya opportunity cost.
Terdapat beberapa pendekatan dalam merencanakan dan mengendalikan kas dalam
perusahaan, seperti model persediaan (inventory model), model stokastik (stochastic
model), maupun metode anggaran kas (cash budget model). Di samping itu, juga
terdapat beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam investasi surat-surat
berharga jangka pendek antara lain faktor keamanan (safety), marketabilitas
(marketability), hasil (yield), dan jatuh tempo (maturity).
3. Studi Kasus
Kasus 4.1
Lisa Taylor, CFO of Purple Rain Co., concluded from the Baumol model that the
optimal cash balance for the firm is $20 million. The annual interest rate on
Kasus 4.2
The variance of the daily net cash flows for the Tseneg Asian Import Company is
$1.44 million. The opportunity cost to the firm of holding cash is 8 percent per year.
The fixed cost of buying and selling securities is $600 per transaction. What should
the target cash level and upper limit be, if the tolerable lower limit has been
established at $20,000?