Anda di halaman 1dari 17

Akuntansi Manajemen

ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI


DENGAN METODE JOB ORDER COSTING PADA UMKM
“KUE NUNUNG”
D o sen P en g am p u : M ellya E m b u n B ain in g , SE ., M .E I

Disusun Oleh :

Najmi Laili (50320041)


GAMBARAN UMUM PENELITIAN
U M K M TOKOH KUE NUNUNG

UMKM Kue Nunung adalah sebuah industri rumah tangga yang berfokus pada
produksi makanan, khususnya berbagai jenis kue basah seperti brownies dan kue-kue
basah lainnya. Usaha ini telah beroperasi selama kurang lebih 1,5 tahun dan berlokasi di
Jl. Walisongo RT. 03, Lorong dahlia, kelurahan Kenali besar, Kecamatan Alam Barajo,
Kabupaten Jambi, Provinsi Jambi.
Nama Kue Nunung diambil dari nama pemiliknya, yaitu Nunung. Ibu Nunung
adalah seorang ibu rumah tangga yang menggunakan waktu senggangnya untuk menerima
pesanan kue. Selain menerima pesanan kue brownies, UMKM ini juga menerima pesanan,
bolu kering, bolu pandan, dan kue basah lainnya. Harga kue yang ditawarkan bervariasi
tergantung jenis kue yang dipesan. Rentang harga per kue biasanya berkisar antara Rp
30.000 hingga Rp 100.000
DESKRIPSI DATA PENELITIAN

UMKM yang produksinya berdasarkan pesanan mengolah bahan baku


menjadi produk jadi berdasarkan pesanan dari luar. Karakteristik usaha
UMKM tersebut adalah sebagai berikut :
1.Proses pengolahan produk terjadi secara terputus – putus. Jika pesanan yang satu
selesai dikerjakan, proses produksi dihentikan, dan dimulai dengan pesanan
berikutnya.
2.Produk dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh pemesan. Dengan
demikian pesanan yang satu dapat berbeda dengan pesanan yang lain.
3.Produksi ditujukan untuk memenuhi pesanan, bukan untuk memenuhi persediaan
digudang.
Metode pengumpulan biaya produksi dengan metode harga pokok pesanan yang
digunakan dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan memiliki
karakteristik sebagai berikut :
1.UMKM memproduksi berbagai macam produk sesuai dengan spesifikasi pemesan dan
setiap jenis produk perlu dihitung harga pokok produksinya secara individual.
2.Biaya produksi harus digolongkan berdasarkan hubungannya dengan produk menjadi
dua kelompok berikut ini : biaya produksi langsung dan biaya produksi tidak langsung.
3.Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung,
sedangkan biaya produksi tidak langsung disebut dengan istilah biaya overhead pabrik.
4.Biaya produksi langsung diperhitungkan sebagai harga pokok produksi pesanan tertentu
berdasarkan biaya yang sesungguhnya terjadi, sedangkan biaya overhead pabrik
diperhitungkan ke dalam harga pokok pesanan berdasarkan tarif yang ditentukan
dimuka.
PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI DAN
HARGA POKOK PRODUKSI

Setelah melakukan wawancara, m ak a berikut adalah hasil yang diberikan


narasumber selaku pemilik usaha mak a dapat diperoleh biaya produksi sesuai
pesanan sebagai berikut:
Kesimpulan
Harga Jual Rp. 55.000/Loyang
Perhitungan Pesanan 20 Loyang
Kesimpulannya untuk harga 1 loyang bolu pisang adalah sebagai berikut :
Rp . 746.0 0 0 : 20 loyang = Rp . 37.30 0
H arga Jual = Rp . 55.0 0 0
Mencari Laba = Rp. 55.000 – Rp. 37.300 = Rp. 17.700 ( Laba
perloyang) Keuntungan Pemesanan 20 Loyang = Rp. 354.000

Pendapatan Kotor Rp. 55.000 x 20 Rp. 1.100.000

Biaya Produksi Rp. 746.000


Pendapatan Bersih Rp. 354.000
PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI DAN
HARGA POKOK PRODUKSI
Kesimpulan
Harga Jual Rp. 40.000/Loyang
Perhitungan Pesanan 50 Loyang

Kesimpulannya untuk harga 1 loyang bolu gulung adalah sebagai berikut :


Rp . 1.481.0 0 0 : 50 loyang = Rp . 29.620
H arga Jual = Rp . 40 .0 0 0
Mencari Laba = Rp. 40.000 – 29.620 = Rp. 10.380 ( Laba perloyang)
Keuntungan Pem esanan 50 Loyang = Rp . 519.0 0 0

Pendapatan Kotor Rp. 40.000 x 50 Rp. 2.000.000

Biaya Produksi Rp. 1.481.000


Pendapatan Bersih Rp. 519.000
LAPORAN LABA RUGI
U M K M TOKOH KUE NUNUNG
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai