Anda di halaman 1dari 62

Allah Jalla Jalaluh

Rabu, 15 September 2010 Diposkan oleh Zein Toras

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬


Allah‫أهلل‬
Allah (bahasa Arab allāhu ‫ )هللا‬adalah kata dalam bahasa arab yang
merujuk pada "tuhan". Kata ini lebih banyak dikenal sebagai
sebutan tuhan oleh penganut agama Islam. Kata ini sendiri
dikalangan para penutur bahasa arab, adalah kata yang umum
untuk menyebut tuhan, terlepas dari agama mereka, termasuk
penganut Yahudi dan Kristen arab. Konsekuensinya, kata ini
digunakan dalam terjemahan kitab suci agama Kristen dan Yahudi
yang berbahasa arab, sebagaimana pula terjemahan Alkitab dalah
bahasa Indonesia dan Turki.

Etimologi

Beberapa teori mencoba menganalisa etimologi dari kata "Allah".


Salah satunya mengatakan bahwa kata Allāh (‫ )هللا‬berasal dari
gabungan dari kata al- (sang) dan ilāh (tuhan) sehingga berarti
"Sang Tuhan". Namun teori ini menyalahi bahasa dan kaidah
bahasa Arab. Bentuk ma'rifat (definitif) dari ilah adalah al-ilah,
bukan Allah. Dengan demikian kata al-ilah dikenal dalam bahasa
Arab. Penggunaan kata tersebut misalnya oleh Abul A'la al-
Maududi dalam Mushthalahatul Arba'ah fil Qur'an (h. 13) dan
Syaikh Abdul Qadir Syaibah Hamad dalam al-Adyan wal Furuq wal
Dzahibul Mu'ashirah (h. 54). Kedua penulis tersebut bukannya
menggunakan kata Allah, melainkan al-ilah sebagai bentuk ma'rifat
dari ilah. Dalam bahasa Arabpun dikenal kaidah, setiap isim (kata
benda atau kata sifat) nakiroh (umum) yang mempunyai bentuk
mutsanna (dua) dan jamak, maka isim ma'rifat kata itupun
mempunyai bentuk mutsanna dan jamak. Hal ini tidak berlaku
untuk kata Allah, kata ini tidak mempunyai bentuk ma'rifat
mutsanna dan jamak. Sedangkan kata ilah mempunyai bentuk
ma'rifat baik mutsanna (yaitu al-ilahani atau al-ilahaini) maupun
jamak (yaitu al-alihah). Dengan demikian kata al-ilah dan Allah
adalah dua kata yang berlainan.[1]
Teori lain mengatakan kata ini berasal dari kata bahasa Aram
Alāhā.[2] Cendekiawan muslim terkadang menerjemahkan Allah
menjadi "God" dalam bahasa Inggris. Namun demikian, sebagian
yang lain mengatakan bahwa Allah tidak untuk diterjemahkan,
dengan berargumen bahwa kata tersebut khusus dan agung
sehingga mesti dijaga, tidak memiliki bentuk jamak dan gender
(berbeda dengan God yang memiliki bentuk jamak Gods dan bentuk
feminin Goddess dalam bahasa inggris). Isu ini menjadi penting
dalam upaya penerjemahan Al Qur'an.

Tipografi

Kata Allāh selalu ditulis tanpa alif untuk mengucapkan vocal ā. Ini
disebabkan karena ejaan Arab masa lalu berawalan tanpa alif
untuk mengeja ā. Akan tetapi, untuk diucapkan secara vokal, alif
kecil selalu ditambahkan di atas tanda shaddah untuk menegaskan
prononsiasi tersebut.

Allah dalam Islam

*‫إذاضاع الحرف صار هلل~له~ه~آه‬-‫أهلل‬


‫ولم يكن له‬:‫ يابصرقل‬.‫لم يلدولم; يولد‬:‫ ياسمع قل‬.‫ألصمد‬:‫ يافم قلي‬.‫أهلل‬:;‫ يافؤادقلي‬.‫هو‬:‫ياقلب قلي‬
‫أهلل‬،‫ياخالق‬.;‫هو إشارتي‬،‫ ياطالب‬:‫ كأن هللا يقول‬¤.‫كفواأحد‬
‫إسمي‪.‬ياموحد‪،‬ألصمدعالمتي‪.‬ياعامل‪،‬أحدصفاتي‪.‬يامشتاق‪،‬لم; يلدولم يولدنسبتي‪.‬ياعارف‪،‬ولم; يكن له‬
‫كفواأحدعظمتي‪¤‬‬
‫آل إله إال هللا‬
‫=أله يأله ألوهة وإلهة وألوهية ‪---‬عبد عبادة‪.‬‬
‫=أله يأله ألها‪---‬تحير يقال "ألهت عليه"‪--‬إشتد جزعي عليه‪.‬سكينة‪.‬‬
‫=(أله) ه ‪--‬إتخذه إلها نزله منزلة إله‪--‬عبده*‬
‫إله‪-‬إلها‬
‫ألبقرة‪.٢٥٥-١٦٣-١٣٣‬آل عمران‪.٦٢-١٨-٦-١‬ألنساء‪.١٧١-٨٦‬ألمائدة‪.٧٣‬أألنعام‪-١٠٢-٤٦-١٩‬‬
‫‪.١٠٦‬أألعراف‪.١٥٧-١٣٩-١٣٧-٨٤-٧٢-٦٤-٥٨‬ألتوبة‪.٣١‬يونس‪.٩٠‬هود‪-٦١-٥٠-١٤‬‬
‫‪.٨٤‬ألرعد‪.٣٠‬إبراهيم‪.٥٢‬ألحجر‪.٩٦‬ألنحل‪.٥١-٢٢-٢‬أإلسراء‪.٢٢‬ألكهف‪.١١٠-١٤‬طه‪-٨٨-١٤-٨‬‬
‫‪.٩٨‬أألنبياء‪.١٠٨-٨٧-٢٩-٢٥‬ألحج‪.٣٤‬ألمؤمنون‪.١١٧-١١٦-٩١-٣٢-٢٣‬ألفرقان‪.٦٨‬ألشعراء‬
‫‪.٢١٣-٢٩‬ألنمل‪٦٠-٢٦‬إلى‪.٦٤‬ألقصص‪٧٠-٣٨‬إلى‪.٨٨-٧٢‬فاطر;‪.٣‬ألصافات‪.٣٥‬ص‪٥‬و‪.٦٥‬ألزمر‬
‫‪.٦‬غافر‪.٦٥-٦٢-٣‬فصلت‪.٦‬ألزخروف;‪.٨٤‬ألدخان‪.٨‬محمد‪.١٩‬ق‪.٢٦‬ألذاريات‪.٥١‬ألطور‪.٤٣‬ألحشر‬
‫‪.٢٣-٢٢‬ألتغابن‪.١٣‬ألمزمل‪.٩‬ألناس‪.٣‬‬
‫إلهنا‪-‬إلهكم‪-‬إلهك‪-‬إلهه‬
‫ألبقرة‪.١٦٣-١٣٣‬ألنحل‪.٢٢‬ألكهف‪.١١١‬طه‪.٩٨-٩٧-٨٨‬أألنبياء‪.١٠٨‬ألحج‪.٣٤‬ألفرقان‪.٤٣‬ألعنكبوت‬
‫‪.٤٦‬ألصافات‪.٤‬فصلت‪.٦‬ألجاثية‪.٢٣‬‬
‫إلهين‬
‫=ألمائدة‪-١١٦‬عيسى بن مريم‪=.‬ألنحل‪-٥١‬إتخذإلهين من دون هللا‪.‬‬
‫آلهة‬
‫=أألعراف‪.١٣٨‬طه‪-٩٧‬موسى;‪.‬أألنعام‪-٧٤‬إبراهيم‪.‬أإلسراء‪.٤٢‬أألنبياء‪-٢٢-٢١‬‬
‫شيطان‪,‬مآلئكة‪,‬كبراء‪,‬شهداء‪,‬مقابر‪,‬وغيرذالك‪.‬أألنعام‪-١٩‬ألشهادةهلل الغير‪.‬مريم‪-٨١‬الملك‬
‫والعزة‪.‬ألصافات‪,٨٦‬أألحقاف‪-٢٨‬الكذب لمايريد‪.‬‬
‫إلهنا‬
‫ألعنكبوت‪-٤٦‬ألدعوة إلى أهل الكتاب‪.‬‬
‫هوى النفس‬
‫ألفرقان‪.٤٣‬ألجاثية‪.٢٣‬‬
‫أسماء اآللهة‬
‫نوح‪-٢٣‬ود‪,‬سواع‪,‬يغوث‪,‬يعوق;‪,‬نسر‪.‬‬
‫رب ج أرباب=ساس‪-‬جمع‪-‬ملك‪-‬أصلح‪-‬طيب‪-‬أجاد‪-‬رباه حتى أدرك*‬
‫رب=‪.١٢٢-١٢١-١٠٤-٦٧-٦١-٧/٥٤ .١٦٤-١٦٢-٧١-٦/٤٥ .٥/٢٨ .٢/١٣١ .١/١‬‬
‫=رب العالمين* =رب كل شيئ‪= ٦/١٦٤‬رب العرش العظيم‪=٩/١٢٩‬رب موسى وهرون=رب‬
‫السموات واألرض=رب العرش الكريم=رب آبآئكم األولين=رب المشرق والمغرب=رب هذه‬
.٨٠-٣/٦٤ .١٢/٣٩-‫البلدة=رب رحيم=رب العزة=رب الشعرى=رب هذاالبيت=أرباب‬
.٣/٧٩-‫ ربانيين‬.٥/٤٤-‫ألربانيون‬
kata/lafajh  ‫ هللا‬terulang 2698x
nama  ‫ هللا‬langsung dari-Nya <QS.20:14.*19:65*>
#Al-Ilah :1. Al-Ulu_hah/At-Talluh & Al-Ulu_hiyyah=
Ibadah/penyembahan.
2."Alaha": mengherankan / "menakjubkan"Akal mengherankan akan
keadan sifat-Nya .
3."Aliha Ya'lahu: " tenang" / " menuju " / "bermohon ".
4. "Aluhah" : Akal tertutup akan keperkasaan-Nya dzat.
5. "Al-Muta'alie" : Sangat tinggi.
6. "Al-Qodir/Berkuasa".
7."As-Sayyid/Tuan.
Keistimewan Nama  ‫ هللا‬pada huruf-hurufnya
Allah - hapus huruf awalnya= Lillah<milik/bagi Allah>kemudian
hapus huruf awal dari kata "Lillah"= Lahu<bagi-Nya>kemudian
hapus lagi  huruf awak dari kata "lahu" menjadi "Hu" yang berarti
"DIA" dan bila dipersingkat akan terdengar suara " Ah" yang
sepintas atau pada lahirnya mengandung makna keluhan,tetapi
pada hakikatnya adalah permohonan kepada Allah..< QS.39:38>
57=‫ألرحمن‬X  95‫ألرحيم‬X=
♥ Keduanya satu Arti : Yang memiliki Rahamat, Keduanya sifat
Dzat.♥ Keduanya berarti Tidak menghukum orang berhak dihukum,
memberi kebaikan kepada orang yang tidak berhak.Keduanya sifat
af'al.♥ Ar-Rahaman : Bersangatan ; Rahmat-Nya sangat luas bagi
segala sesuatu terhadap All-makhuk dengan ciptaan & rezeki.Di
dunia.QS.7/156. Ar-Rahim : Khusus dalam tingkatan-derajat
terhadap orang beriman khusus dengan hidayah & tawfiq.Di
akhirat.QS.33/43.
‫ألرحيم بغفران‬،‫ألرحمن بكشف الكروب‬.‫ألرحيم; برحمةالقلوب‬،‫ألرحمن برحمةالنفوس‬
‫ألرحمن بغفران السيئات وإن كن‬.;‫ألرحيم; بالعصمةوالتوفيق‬،‫ألرحمن بتبيين الطريق‬.‫الذنوب‬
‫ألرحيم; بمصالح‬،‫ألرحمن بمصالح معاشهم‬.;‫ألرحيم بقبول الطاعات وإن كن غيرصافيات‬،‫عظيمات‬
‫ألرحيم يرزق; ويطعم‬،‫ألرحمن الذي يرحم ويقدرعلى كشف الضرودفع; الشر‬.‫معادهم‬
‫ألرحمن بمن قال‬.‫ألرحيم بمن شكره‬،‫ألرحمن بمن كفره‬.‫ألرحيم; بمن وحد‬،‫ألرحمن بمن جحد‬.;‫واليطعم‬
.‫ألرحيم; الذي إذالم يسأل غضب‬،‫ألرحمن الذي إذاسئل أعطى‬.‫ألرحيم بمن قال له فرد‬،‫له ند‬
Keberhasilan meneladani Sifat-sifat Allah
1.Meningkatkan ma'rifah melalui pengetahuan dan ketaqwaan.
2.Membebaskan diri dari perbudakan syahwat dan hawa nafsu.
3.Menyucikan jiwa dengan jalan berakhlak dengan akhlak Allah
swt.
Dalam Islam, Allah adalah satu-satunya tuhan (tanpa sekutu)
112:1, sang pencipta, tuhan dari Ibrahim, Ismail, Ishaq dan Yakub,
sebagaimana juga tuhan dari Musa, Dawud, Sulaiman, Isa dan
Muhammad (semoga rahmat dan shalawat dilimpahkan kepada
mereka semua).
Menurut F.E. Peters, " Al Qur'an menyatakan 29:46, Muslim
mempercayai, dan sejarawan menyetujui, bahwa Muhammad dan
pengikutnya menyembah tuhan yang sama dengan yang disembah
Yahudi". Allah-nya Al Qur'an adalah tuhan sang pencipta yang ada
dalam kisah Ibrahim. Peters mengatakan bahwa Al Qur'an
menggambarkan Allah lebih berkuasa dan jauh dibandingkan
dengan Yahweh, dan juga merupakan tuhan universal, tidak seperti
Yahweh yang lebih dekat dengan bangsa Israel.[3]
Dalam tradisi Islam disebutkan ada 99 nama untuk Allah (Asmaaul
Husna), diambil dari nama-nama yang digunakan Al Qur'an untuk
merujuk kepada Allah. [4] Diantara nama-nama tersebut adalah :
        Al Malikul Mulk (Raja diRaja, Maharaja)
        Al Hayy (Maha Hidup)
        Al Muhyii (Maha Memberi Kehidupan)

        Frase yang mengandung Allah

Contoh kata-kata yang menggunakan kata Allah:


        Allahu Akbar (‫( )هللا أكبر‬Allah maha besar)
        Bismillah (‫( ) بسم هللا‬Dengan nama Allah)
        Insya'Allah (‫( )إن شاء هللا‬Jika Allah menghendaki)
        Masya Allah (‫( )ما شاء هللا‬Kata yang biasanya diucapkan jika melihat
sesuatu yang aneh (ganjil) terkadang diganti dengan kata "subhan
Allah")
        Subhan Allah (‫( )سبحان هللا‬Maha suci Allah)
        Alhamdulillah (‫( )الحمد هلل‬Segala puji bagi Allah)
        Allahu A'alam (‫( )هللا أعلم‬Allah maha mengetahui)
        Jazaka Allahu Khairan (ً‫ ;جزاك هللا خيرا‬ucapan pernyataan terima
kasih yang sebenarnya berarti "Semoga Allah memberikan balasan
yang baik kepadamu")

Keberadaan Allah

Para Imam yang empat telah sepakat bahwa Allah Subhanahu wa


ta'alla berada di atas 'Arsy tidak ada seorang pun dari makhluk
yang serupa dengan-Nya.[5]

Allah dalam Kristen

Dalam Kristen kata "Allah" merujuk kepada Yang Maha Kuasa


secara umum, yang memperkenalkan diri-Nya sebagai YHWH.
Dalam Kekristenan arus utama, Allah diyakini memperkenalkan
diri-Nya dalam tiga pribadi, namun Ia tetap satu. Karena itulah
dikenal konsep Tritunggal, yaitu manifestasi Allah dalam diri Allah
Bapa, Allah Anak atau Allah Putera dan Allah Roh Kudus. Allah
Bapa merujuk kepada Allah yang disapa secara akrab oleh orang
Kristen seperti dalam hubungan antara ayah dengan anaknya. Hal
ini didasarkan pada ajaran Yesus dalam Doa Bapa Kami dalam
Matius 6:9, "Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di
sorga, Dikuduskanlah nama-Mu..." Ajaran ini kemudian diperjelas
oleh Paulus dalam Galatia 4:6: "Dan karena kamu adalah anak, maka
Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang
berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
Kata Allah juga dipakai dalam bentuk jamak dalam Yudaisme
maupun agama Kristen seperti "allah-allah yang lain" untuk dewa-
dewa sembahan orang kafir versi Kristen.

Referensi

1. ^ (id)Ahmad Husnan. Meluruskan Pemikiran Pakar Muslim. Al


Husna, Surakarta. Cetakan Pertama, Muharram 1425 H / Mei
2005 M. h. 25-27.
2. ^ (en)Encyclopaedia of Islam, Allah
3. ^ (en)F.E. Peters, Islam, p.4, Princeton University Press,
2003.
4. ^ (en)Bentley, David (Sept. 1999). The 99 Beautiful Names
for God for All the People of the Book. William Carey Library.
ISBN 0-87808-299-9.
5. ^ Pemahaman Tentang "Dimanakah Allah ?"
Cara Membaca Lafaz Allah
Disini saya ingin menerangkan kita cara membaca lafzul Jalalah atau lafaz
kalimah Allah. Sebab dibaca adalah kerana membesarkan Allah Taala.
Dalam ilmu tajwid ianya ada 2 cara membaca iaitu dengan tebal atau nipis.
Kaedahnya mudah sahaja kalau dibaca dengan tebal atau istilahnya
“taghlizul lam” ialah apabila sebelumnya huruf berbaris atas atau depan.
Contoh :
‫إىل اهلل‬
َ = Ila Llaah, atau ‫عبد اهلل‬
ُ = Abdullah
Kalau dibaca dengan nipis apabila sebelumnya huruf berbaris bawah.
Contoh :
ِ = Bifadh lillah
‫ = احلمد هلل‬Alhamdulillah, atau ‫ = وهلل‬Walillah, atau ‫بفضل اهلل‬
Kata Ibnu Jazari :
‫عبد اهلل‬-‫ـ‬
ُ ‫وفخم الالم من اسـم اهلل * عن فتح او ضم ك‬
Maksudnya :
Ditebalkan Lam dari isim Allah, yang sebelumnya berbaris atas atau depan
seperti lafaz Abdullah.
Cara sebutan tebal adalah memperdalamkan sedikit intonasi suara ketika
menyebut huruf Lam. Dan nipis dengan meringankan lidah bilamana
menyebut Lam. Ada orang berkata lafaz kalimah Allah patut disebut nipis
seperti menyebut perkataan “Alah” dan bukannya tebal seperti menyebut
“Aloh”. Dan orang yang mengajar menyebut seperti itu juga mengajar
mengaji Quran. Pandangan saya, belum pernah mendengar guru Quran
saya menyebut Allah bilamana ada huruf sebelumnya berbaris atas atau
depan dengan nipis. Termasuk syeikh-syeikh alim qiraat tidak mengajar
dengan membaca nipis. Jadi berdasarkan guru Quran berbangsa Arab
sendiri membaca tebal Lam maka sayugialah kita orang Ajam membaca
tebal.
Kalimah Allah mempunyai tasrif khas. Asalnya adalah “Ilah” (ُ‫إل ـ ـ ــه‬/‫ )إاله‬.
Setengah pendapat kata asal dari “Laah” (ُ‫ )اله‬kemudian masuk “Alif Lam” ‫ال‬
maka jadilah (‫ )اإللـه‬. Kemudian dihapuskan hamzah kedua untuk keringanan
menyebut menjadi (‫)أَلاله‬, selepas itu diidghamkan Lam ke dalam Lam satu
lagi kerana 2 huruf yang serupa bertembung. Berubahlah menjadi lafaz ‫اهلل‬
seperti yang disebut sekarang.

Ada guru makrifat bertanya kepada saya apa nama asal Allah? Pada
mulanya pelik akan tetapi selepas dicari jawapannya baru paham.
Perkataan “Ilah” itulah asal nama Allah sebelum berubah menjadi Allah
dengan makna tuhan. Ini adalah perbahasan dari sudut bahasa sahaja.

‫واالسـم ذو التقديس هو اهلل * على األصح أصله إلـه‬


‫أسـقط منه اهلمز مث أبدال * بال لتعريف لذاك جعال‬
Maksudnya :
Isim yang mempunyai kesucian adalah Allah,
Yang sahih asalnya Ilah,
Dibuang dari Ilah huruf hamzah kemudian diibdalkan,
Dengan Alif Lam Takrif maka jadilah kalimah Allah.
Wallahu a’lam.
Sumber :
1. Mahdi Muhammad Al-Harazi. Bughyatul Murid Min Ahkam Tajwid. Beirut, Lubnan: Darul Basya’ir
Islamiyah, 2001.
2. Bahjat Abdul Wahid Shalih. Al-I’rabul Mufassal Li Kitabillah Al-Murattal. Amman, Jordan: Darul Fikr, 1998.

Allah Subhanahu wa Ta’ala 


Mendengar nama Allah Subhanahu wa Ta’ala disebut, membuat hati bergetar
Karena itulah nama yang dicinta
Karena Ar Rahman, aku yang semula tiada, menjadi ada
Karena Ar Rahiim, yang memberikan aku pendengaran, penglihatan dan hati
Al Malik sangat baik padaku
Memberi meski belum kuminta
Al Quddus memberi aku makan dan minum
As Salam, Al Mu’min, memberikan aku kehidupan
Waktu shalat adalah yang paling dinanti
Saat itulah aku bisa bertemu dengan Al Muhaimin
Bagian dari rasa syukurku pada Al Aziz
Al Jabbar yang menguasai kerajaan langit dan bumi
Aku menyedihkan hatiku bila bermaksiat pada Al Mutakabbir
Aku senang bila aku ada dalam ketaatan pada Al Khaliq
Lisan ingin selalu menyebut nama Al Bari’
Hati selalu merindukan Al Musawwir, bilakah bertemu ?
Tangan ingin bergerak sesuai kehendak Al Ghafar
Kaki ingin melangkah menuju tempat yang diridhai Al Qahhar
Mata ingin melihat apa yang dihalalkan Al Wahhab
Wahai Ar Razzaq, Al Fattah, Al ’Aliim….
Al Qabid, Al Basith, cinta yang kekal sepanjang masa
Namun cinta pada Al Khafid penuh ujian
Karena Ar Rafi’ berfirman, ”Apakah kamu mengira, kamu akan dibiarkan saja mengatakan
’Kami beriman’, sedang kamu tidak diuji lagi ?”
Al Muzillu menjanjikan hari perjumpaan
Hari disingkapnya segala isi hati dan amalan di hadapan As Sami’
Al Basir akan bangkitkanku dari kubur
Pada hari itu kesedihan dunia berlalu, di bawah naungan Al Hakam
Al ’Adl sering memberi mimpi hikmah padaku
Al Latif memberikan hidayah dengan ragam cara
Tidak ada yang lepas dari pengawasan Al Khabir
Maka kudidik hati agar ikhlas hanya untuk Al Haliim
Begitu banyak hamba yang mencintai Al Azim, Al Ghafur
Mujahidin yang senantiasa bertasbih kepada Asy Syakur
Lantas dimanakah kedudukanku di hadapan Al ‘Aliyy
Akankah Al Kabiir ingat kepadaku di hari pertemuan nanti ?
Ingin menatap wajah Al Hafiz…
Al Muqitu ada di atas Arsy
Yang Arsy Al Hasib dibawa oleh para malaikat yang mulia lagi berbakti
Senantiasa Al Jaliil ada dalam kesibukan
Menatap langit malam ciptaan Al Karim, sungguh indah
Ar Raqib mencintai keindahan
Ayat-ayat kauniyah dan kauliyah Al Mujibu indah dan menakjubkan
Al Wasi’u tidak pernah menganiaya hamba-hambanya.
Al Hakim memberi episode kehidupan kepadaku
Al Wadudu ada kalanya memberi kemudahan atau kesulitan
Tetapi firman Al Majid, “Sesudah kesulitan ada kemudahan.”
Al Basi’ selalu bersama hambanya di dunia dan di akhirat
Ketika aku mencintai Asy Syahid,
Maka aku pun akan mencintai hamba-hamba Al Haqq yang lain
Aku akan mengulurkan tangan pada manusia ciptaan Al Wakiil
Demikianlah Al Qawiyy mengajarkan tentang cinta yang sesungguhnya

AQIDAH TAUHID
(penjelasan ringkas)
Mohon dibaca dengan seksama, tawajjuh dan penuh
perhatian…!!! Terima kasih…
1. Allah Ta’ala berfirman:

  “Dia (Allah) tidak menyerupai sesuatupun dari makhluk-Nya (baik dari satu segi
maupun semua segi,  dan tidak ada sesuatupun yang menyerupai-Nya)”. (QS. Asy-
Syura: 11).

Ayat ini adalah ayat yang paling jelas dalam Al-Qur’an yang menjelaskan bahwa Allah
sama sekali tidak menyerupai makhluk-Nya. Ulama Ahlussunnah menyatakan bahwa
alam (makhluk Allah) terbagi atas dua bagian, yaitu benda dan sifat benda. Kemudian
benda terbagi menjadi dua, yaitu benda yang tidak dapat terbagi lagi karena telah
mencapai batas terkecil (para ulama menyebutnya dengan al jawhar al fard) dan benda
yang dapat terbagi menjadi bagian-bagian (jism). Benda yang terakhir ini juga terbagi
menjadi dua bagian:
a.       Benda lathif : sesuatu yang tidak dapat dipegang oleh tangan, seperti cahaya, kegelapan,
roh, angin, dan sebagainya.
b.      Benda katsif : sesuatu yang dapat dipegang oleh tangan, seperti manusia, tanah, benda-
benda padat dan lain sebagainya.
Adapun sifat benda adalah seperti bergerak, diam, berubah, bersemayam, berada di
tempat dan arah, duduk, turun, naik dan sebagainya. Ayat di atas menjelaskan kepada kita
bahwa Allah ta’ala tidak menyerupai makhluk-Nya, bukan merupakan al jawhar al fard,
juga bukan benda lathif ataupun benda katsif. Dan Dia tidak boleh disifati dengan apapun
dari sifat-sifat benda. Ayat tersebut cukup untuk dijadikan sebagai dalil bahwa Allah ada
tanpa tempat dan arah. Karena seandainya Allah mempunyai tempat dan arah, maka akan
banyak yang serupa dengan-Nya. Karena dengan demikian berarti Ia memiliki dimensi
(panjang, lebar dan kedalaman). Sedangkan sesuatu yang demikian, maka ia adalah
makhluk yang membutuhkan kepada yang menjadikannya dalam dimensi tersebut.

2. Rosulullah saw, bersabda, yang artinya:

“Allah ada pada azal (keberadaan tanpa permulaan) dan belum ada sesuatupun
selain-Nya”. (HR. Bukhari, Baihaqi dan Ibnu al Jarud).

Makna hadits ini, bahwa Allah ada pada azal (keberadaan tanpa permulaan), tidak ada
sesuatu (selain-Nya) bersama-Nya. Pada azal belum ada angin, cahaya, kegelapan, ‘arsy,
langit, manusia, waktu, tempat dan arah. Maka berarti Allah ada sebelum terciptanya
tempat dan arah, maka Ia tidak membutuhkan kepada keduanya dan Ia tidak berubah dari
semula, yakni tetap ada tanpa tempat dan arah, karena berubah adalah ciri dari sesuatu
yang baru (makhluk).
Maka sebagaimana dapat diterima oleh akal, adanya Allah tanpa tempat dan arah
sebelum terciptanya tempat dan arah, begitu pula akal akan menerima wujud-Nya tanpa
tempat dan arah setelah terciptanya tempat dan arah. Hal ini bukanlah penafian atas
adanya Allah.
Al Imam al Baihaqi (W. 458H) dalam kitabnya al Asma wa as-Shifat, hlm 506,
mengatakan: “Sebagian sahabat kami dalam menafikan tempat bagi Allah, mengambil
dalil dari:

3. Sabda Rosulullah saw, yang artinya:

“Engkau Az-Zhahir (yang segala sesuatu menunjukkan akan ada-Nya) tidak ada
sesuatu di atas-Mu dan Engkaulah Al-Bathin (yang tidak dapat dibayangkan) tidak
ada sesuatu di bawah-Mu”. (HR. Muslim dan lainnya.).
Jika tidak ada sesuatu di atas-Nya dan tidak ada sesuatu di bawah-Nya berarti Dia tidak
bertempat”.
           
Adapun salah satu riwayat hadits jariyah yang zhahirnya memberi persangkaan bahwa
Allah ada di langit, maka hadits tersebut tidak boleh diambil secara zhahirnya, tetapi
harus ditakwilkan dengan makna yang sesuai dengan sifat-sifat Allah, jadi maknanya
adalah Dzat yang sangat tinggi derajat-Nya sebagaimana dikatakan oleh Ulama
Ahlussunnah wal Jama’ah, diantaranya adalah al Imam an-Nawawi dalam Syarh Shahih
Muslim. Senada dengan perkataan Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib-semoga Allah
meridhainya, yang maknanya:
“Allah ada (pada azal) dan belum ada tempat dan Dia (Allah) sekarang (setelah
menciptakan tempat) tetap seperti semula, ada tanpa tempat”. (di tuturkan oleh al
Imam Abu Manshur al Baghdadi dalam kitabnya al Farq Bayna al Firaq hlm. 333).

Karenanya tidak boleh dikatakan Allah ada di satu tempat atau ada di mana-mana, juga
tidak boleh dikatakan Allah ada di satu arah atau semua arah penjuru. Syekh ‘Abdul
Wahhab asy-Sya’rani (W. 973 H) dalam kitabnya Al Yawaqiit Wa al Jawahir menukil
perkataan Syekh ‘Ali al Khawwash: “Tidak boleh dikatakan bahwa Allah ada di mana-
mana”. Aqidah yang mesti diyakini bahwa Allah ada tanpa arah dan tempat.

Al Imam ‘Ali-semoga Allah meridhainya- mengatakan yang maknanya:


“Sesungguhnya Allah menciptakan ‘arsy (makhluk Allah yang paling besar) untuk
menampakkan kekuasaan-Nya bukan untuk menjadikannya tempat bagi Dzat-Nya”.
(Diriwayatkan oleh Abu Manshur al Baghdadi dalam kitab al Farq Bayna al Firaq, hlm.
333).

Sayyidina Ali –semoga Allah meridhainya- juga mengatakan yang maknanya:


“Sesungguhnya yang menciptakan aina (tempat) tidak boleh dikatakan bagi-Nya
dimana (pertanyaan tentang tempat), dan yang menciptakan kaifa (sifat-sifat
makhluk) tidak boleh dikatakan bagi-Nya bagaimana”. (diriwayatkan oleh Abu al
Muzhaffar al Asfarayini dalam kitabnya at-Tabshir fi ad-Din, hlm. 98).

Menurut Ulama Tauhid yang dimaksud al-Mahdud (sesuatu yang berukuran) adalah
segala sesuatu yang memiliki bentuk, baik kecil maupun besar. Sedangkan pengertian al-
Hadd (batasan) menurut mereka adalah bentuk, baik kecil maupun besar. Adz-Dzarrah
(sesuatu yang terlihat dalam cahaya matahari yang masuk ruangan melalui jendela)
mempunyai ukuran, demikian juga ‘arsy, cahaya, kegelapan dan angin masing-masing
mempunyai ukuran.

Al Imam Ali –semoga Allah meridhainya- berkata, yang maknanya:


“Barangsiapa beranggapan (berkeyakinan) bahwa Tuhan kita berukuran maka ia
tidak mengetahui Tuhan yang wajib disembah (belum beriman kepada-Nya)”.
Diriwayatkan oleh al Imam Abu Nu’man (W. 430 H) dalam Hilyah al Auliya’ (Juz I hlm.
72).
        Maksud  perkataan Sayyidina ‘Ali tersebut adalah sesungguhnya berkeyakinan bahwa
Allah adalah benda yang kecil atau berkeyakinan bahwa Dia memiliki bentuk yang
meluas tidak berpenghabisan merupakan kekufuran.
        Semua bentuk baik lathif maupun katsif, kecil ataupun besar memiliki tempat dan arah
serta ukuran. Adapun Allah bukanlah merupakan benda dan tidak disifati dengan sifat-
sifat benda, karenanya Ulama Ahlussunnah mengatakan: “Allah ada tanpa tempat dan
arah serta tidak mempunyai ukuran, besar maupun kecil”. Karena sesuatu yang
memiliki tempat dan arah pastilah benda. Juga tidak boleh dikatakan tentang Allah bahwa
tidak ada yang mengetahui tempat-Nya kecuali Dia. Adapun tentang benda katsif bahwa
ia mempunyai tempat, hal ini jelas sekali. Dan mengenai benda lathif bahwa ia
mempunyai tempat, penjelasannya adalah: bahwa ruang kosong yang di isi oleh benda
lathif, itu adalah tempatnya. Karena definisi tempat adalah ruang kosong yang di isi oleh
suatu benda.
   
Al Imam as-Sajjad Zayn al ‘Abidin ‘Ali ibn al Husayn ibn ‘Ali ibn Abi Thalib (38 H- 94
H), berkata, yang maknanya:
“Engkaulah Allah yang tidak diliputi tempat”. Dan dia berkata: “Engkaulah Allah
yang maha suci dari hadd (benda, bentuk dan ukuran)”. Beliau juga berkata: “Maha
suci Engkau yang tidak bisa diraba maupun disentuh”, yakni bahwa Allah tidak
menyentuh sesuatupun dari makhluk-Nya dan Ia tidak disentuh oleh sesuatupun dari
makhluk-Nya karena Allah bukan benda. Allah maha suci dari sifat berkumpul,
menempel, berpisah dan tidak berlaku jarak antara Allah dan makhluk-Nya karena Allah
bukan benda dan ada tanpa arah. (Diriwayatkan al Hafizh az-Zabidi dalam al Ithaf
dengan rangkaian sanad muttashil mutasalsil yang kesemua perawinya adalah ahlul bait,
keturunan Rosulullah saw).
Hal ini juga sebagai bantahan terhadap orang yang berkeyakinan wahdatul wujud dan
hulul.

Al Imam Abu Hanifah –semoga Allah meridhainya- berkata yang maknanya:


“Barangsiapa yang mengatakan saya tidak tahu apakah Allah berada di langit
ataukah berada di bumi maka dia telah kafir” (diriwayatkan oleh al Maturidi dan
lainnya).
Al Imam Syekh al ‘Izz ibn ‘Abd as-Salam asy-Syafi’i dalam kitabnya Hall ar-Rumuz
menjelaskan maksud Imam Abu Hanifah, beliau mengatakan: ”karena perkataan ini
memberikan persangkaan bahwasanya Allah bertempat, dan barangsiapa yang
menyangka bahwa Allah bertempat maka dia adalah musyabbih (orang yang
menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya). Demikian juga dijelaskan maksud Imam
Abu Hanifah ini oleh al Bayadli al Hanafi dalam Isyaraat al Maraam.
Al Imam al Hafizh ibn al Jawzy (W. 597 H) mengatakan dalam kitabnya Daf’u Syubah
at-Tasybih, maknanya: ”Sesungguhnya orang yang mensifati Allah dengan tempat dan
arah maka ia adalah musyabbih (orang yang menyerupakan Allah dengan makhuk-
Nya) dan mujassim (orang yang meyakini bahwa Allah adalah jism; benda), yang
tidak mengetahui sifat Allah”.
Di dalam kitab Al Fatawa al Hindiyyah, cetakan Dar Shadir, jilid II, hlm. 259 tertulis
sebagai berikut: “Adalah kafir orang yang menetapkan tempat bagi Allah ta’ala”.

Al Imam Abu Hanifah –semoga Allah meridhainya- dalam kitabnya al Washiyyah


berkata yang maknanya: “Bahwa penduduk surga melihat Allah ta’ala adalah perkara
yang haqq (pasti terjadi), tanpa (Allah) disifati dengan sifat-sifat benda, tanpa
menyerupai makhluk-Nya dan tanpa (Allah) berada di suatu arah”. Ini adalah
penegasan Al Imam Abu Hanifah –semoga Allah meridhainya- bahwa beliau menafikan
arah dari Allah ta’ala.

Al Imam Malik –semoga Allah meridhainya- berkata: “Ar-Rahman ‘ala al-‘arsy istawa
sebagaimana Allah mensifati Dzat (hakekat)-Nya dan tidak boleh dikatakan
bagaimana, dan kaifa (sifat-sifat makhluk) adalah mustahil bagi-Nya”. (diriwayatkan
oleh al Baihaqi).
Maksud perkataan al Imam Malik tersebut, bahwa Allah maha suci dari semua sifat
benda, seperti duduk, bersemayam, berada di suatu tempat dan arah dan sebagainya.

Al Imam as-Syafi’i –semoga Allah meridhainya- berkata: “Barangsiapa yang berusaha


untuk mengetahui pengaturnya (Allah) hingga meyakini bahwa yang ia bayangkan
dalam benaknya adalah Allah, maka ia adalah musyabbih; kafir. Dan jika ia berhenti
pada keyakinan bahwa tidak ada Tuhan (yang mengaturnya) maka dia adalah
mu’aththil –atheis-; kafir. Dan jika ia berhenti pada keyakinan bahwa pasti ada
pencipta yang menciptakannya dan tidak menyerupainya serta mengakui bahwa dia
tidak akan bisa membayangkan-Nya maka dialah muwahid (orang yang
mentauhidkan Allah); muslim”. (diriwayatkan oleh al Baihaqi dan lainnya).

Al Imam Ahmad bin Hanbal dan al Imam Tsauban bin Ibrahim Dzu an-Nun al Mishri,
salah seorang murid terkemuka al Imam Malik –semoga Allah meridhai keduanya-
berkata: ”Apapun yang terlintas dalam benakmu (tentang Allah) maka Allah tidaklah
menyerupai itu (sesuatu yang terlintas dalam benak)”. (diriwayatkan oleh Abu al Fadli
at Tamimi dan al Khatib al Baghdadi).
Al Imam Abu Ja’far ath-Thahawi –semoga Allah meridhainya- (227-321 H) berkata:
”Maha suci Allah dari batas-batas (bentuk kecil maupun besar, jadi Allah tidak
mempunyai ukuran sama sekali), batas akhir, sisi-sisi, anggota badan yang besar
(seperti wajah, tangan dan lainnya) maupun anggota badan yang kecil (seperti mulut,
lidah, anak lidah, hidung, telinga dan lainnya), Dia tidak diliputi oleh satu maupun
enam arah penjuru (atas, bawah, kanan, kiri, depan dan belakang) tidak seperti
makhluk-Nya yang diliputi enam arah tersebut”. Perkataan al Imam Abu Ja’far ath-
Thahawi ini merupakan ijma’ (konsensus) para sahabat dan salaf (orang-orang yang
hidup pada tiga abad pertama hijriyah). Dalil dari perkataan tersebut, bahwasannya
bukanlah nabi Muhammad saw, naik ke atas untuk bertemu dengan-Nya, melainkan
maksud mi’raj adalah memuliakan Rosulullah saw, dan memperlihatkan kepadanya
keajaiban makhluk Allah sebagaimana dijelaskan dalam al-Qur’an surat al-Isra’ ayat 1.
Juga tidak boleh berkeyakinan bahwa Allah mendekat kepada Nabi Muhammad saw,
sehingga jarak keduanya dua hasta atau lebih dekat, melainkan yang mendekat kepada
Nabi Muhammad saw, disaat mi’raj adalah Jibril as, sebagaimana yang diriwayatkan oleh
al Imam al Bukhari (W. 256 H) dan lainnya dari as-Sayyidah ‘Aisyah –semoga Allah
meridhainya-.
Adapun ketika seseorang menengadahkan kedua tangannya kearah langit ketika berdoa,
hal ini tidak menandakan bahwa Allah berada di arah langit/ atas. Akan tetapi karena
langit adalah kiblat berdoa dan merupakan tempat turunnya rahmat dan barakah.
Sebagaimana apabila seseorang ketika melakukan shalat ia menghadap ka’bah. Hal ini
tidak berarti bahwa Allah berada di dalamnya, akan tetapi karena ka’bah adalah kiblat
shalat. Penjelasan seperti ini di tuturkan oleh para Ulama Ahlussunnah wal Jama’ah
seperti al Imam al Mutawalli (W. 478 H) dalam kitabnya al-Ghun-yah, Imam al Ghazali
(W. 505 H) dalam kitabnya Ihya’ ‘Ulum ad-Din, al Imam an-Nawawi (W. 676 H) dalam
kitabnya Syarh Shahih Muslim dan masih banyak lagi. Perkataan ini juga merupakan
bantahan terhadap pengikut paham wahdah al wujud yang berkeyakinan bahwa Allah
menyatu dengan makhluk-Nya atau pengikut paham hulul yang berkeyakinan bahwa
Allah menempati sebagian makhluk-Nya. Dan ini adalah kekufuran berdasarkan ijma’
kaum muslimin sebagaimana dikatakan oleh al Hafizh as-Suyuthi, juga para panutan kita
ahli tashawwuf sejati seperti al Imam al Junayd al Baghdadi (W. 297 H), al Imam Ahmad
ar-Rifa’i (W. 578 H), Syekh Abd al Qadir al Jilani (W. 561 H) dan semua imam
tashawwuf sejati, mereka selalu memperingatkan masyarakat akan orang-orang yang
mengaku dusta sebagai pengikut tarekat tashawwuf dan meyakini aqidah wahdah al
wujud dan hulul. Beliau juga berkata: “Barangsiapa mensifati Allah dengan salah satu
sifat manusia maka ia telah kafir”.
Di antara sifat-sifat manusia adalah bergerak, diam, turun, naik, duduk, bersemayam,
mempunyai jarak, menempel, berpisah, berubah, berada pada suatu tempat dan arah,
berbicara dengan huruf, suara dan bahasa dan sebagainya. Maka orang yang mengatakan
bahwa bahasa Arab atau bahasa-bahasa selain bahasa arab adalah bahasa Allah atau
kalam Allah yang azali (tidak mempunyai permulaan) dengan huruf, suara atau
semacamnya, dia telah menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya maka ia telah
terjerumus kedalam kekufuran, begitu juga orang yang meyakini wahdah al wujud dan
hulul.

Al Imam Ahmad ar-Rifa’i (W. 578 H) dalam al Burhan al Mu-ayyad berkata: “Jagalah
aqidah kamu sekalian dari berpegangan kepada zhahir al-Qur’an dan hadits Nabi
Muhammad saw, yang mutasyabihat, sebab hal ini merupakan salah satu pangkal
kekufuran”.    
Mutasyabihat artinya nash-nash al-Qur’an dan hadits Nabi Muhammad saw, yang dalam
bahasa arab mempunyai lebih dari satu arti dan tidak boleh diambil secara zhahirnya,
karena hal tersebut mengantarkan kepada tasybih (menyerupakan Allah dengan makhluk-
Nya). Akan tetapi wajib dikembalikan maknanya sebagaimana perintah Allah dalam al-
Qur’an kepada ayat-ayat muhkamat, yakni ayat-ayat yang mempunyai satu makna dalam
bahasa arab, yaitu makna bahwa Allah tidak menyerupai segala sesuatu dari makhluk-
Nya. Di antara ayat-ayat mutasyabihat yang tidak boleh di ambil secara zhahirnya adalah
firman Allah ta’ala dalam surat Thaha ayat 5:

Ayat ini tidak boleh ditafsirkan bahwa Allah duduk (jasala) atau bersemayam atau berada
di atas ‘arsy dengan jarak atau bersentuhan dengannya. Juga tidak boleh dikatakan bahwa
Allah duduk tidak seperti duduk kita atau bersemayam tidak seperti bersemayamnya kita,
karena duduk dan bersemayam termasuk sifat khusus benda sebagaimana yang dikatakan
oleh al Hafizh al Baihaqi (W. 458H), al Imam Mujtahid Taqiyyuddin as-Subki (W. 756
H) dan al Hafizh Ibnu Hajar (W. 852 H) dan lainnya. Kemudian kata istawa sendiri
dalam bahasa arab mempunyai 15 makna. Karena itu kata istawa tersebut harus ditafsiri
dengan makna yang layak bagi Allah dan harus selaras dengan ayat-ayat muhkamat.
Berdasarkan ini, maka tidak boleh menerjemahkan kata istawa ke bahasa Indonesia dan
bahasa lainnya karena kata istawa mempunyai 15 makna dan tidak mempunyai padan
kata (sinonim) yang mewakili 15 makna tersebut. Yang diperbolehkan adalah
menerjemahkan maknanya, makna kata istawa dalam ayat tersebut adalah qahara
(menundukkan atau menguasai). Al Imam ‘Ali-semoga Allah meridhainya- mengatakan:
“Sesungguhnya Allah menciptakan ‘arsy untuk menampakkan kekuasaan-Nya bukan
untuk menjadikannya tempat bagi Dzat-Nya”.
Maka ayat tersebut diatas (surat Thaha: 5) boleh ditafsirkan dengan qahara
(menundukkan dan menguasai), yakni Allah menguasai ‘arsy sebagaimana Dia
menguasai semua makhluk-Nya. Karena al-Qahr merupakan sifat pujian bagi Allah. Dan
Allah menamakan Dzat-Nya al-Qahir dan al-Qahhar dan kaum muslimin menamakan
anak-anak mereka dengan nama ‘Abd (hamba) al Qahir dan ‘Abd al Qahhar. Tidak
seorangpun dari umat Islam yang menamakan anaknya ‘Abd al Jalis (al Jalis adalah
nama bagi yang duduk). Karena duduk adalah sifat yang sama-sama dimiliki oleh
manusia, jin, hewan dan malaikat. Penafsiran diatas tidak berarti bahwa Allah sebelum
itu tidak menguasai ‘arsy kemudian menguasainya, karena al Qahr adalah sifat Allah
yang azali (tidak mempunyai permulaan) sedangkan ‘arsy merupakan makhluk yang baru
(yang mempunyai permulaan). Dalam ayat ini, Allah menyebut ‘arsy secara khusus
karena ia adalah makhluk Allah yang paling besar bentuknya.
Ibnu al Mu’allim al Qurasyi (W. 725 H) menyebutkan dalam karyanya Najm al Muhtadi
menukil perkataan al Imam al Qadli Najm ad-Din dalam kitabnya Kifayah an-Nabih fi
Syarh at-Tanbih bahwa ia menukil dari al Qadli Husayn (W. 462 H) bahwa al Imam asy-
Syafi’i menyatakan kekufuran orang yang meyakini bahwa Allah duduk diatas ‘Arsy dan
tidak boleh shalat (makmum) di belakangnya. Yang menta’wil istawa dengan qahara
adalah para ulama Ahlussunah wal Jama’ah. Diantaranya adalah al Imam ‘Abd Allah
ibnu Yahya ibnu Mubarak (W. 273 H), al Imam Abu Manshur al Maturudi al Hanafi (W.
333 H), al Ghazali asy-Syafi’i (W. 505 H), al Hafizh Ibnu al Jawzi al Hanbali (W. 597
H), al Imam Abu ‘Amr ibnu al Hajib al Maliki (W. 646 H), Syekh Muhammad Mahfuzh
at-Termasi al Indonesi asy-Syafi’i (1285-1338 H), Syekh Nawawi al Jawi al Indonesi
asy-Syafi’i (1314-1397 H).
Dan orang yang mengambil ayat mutasyabihat ini secara zhahirnya, apakah yang ia
katakan tentang ayat (al-Baqarah: 115):

Jika orang itu mengambil zhahir ayat ini berarti maknanya: “Ke arah manapun kalian
menghadap, di belahan bumi manapun, niscaya Allah ada di sana”. Dengan ini berarti
keyakinannya saling bertentangan. Akan tetapi makna ayat di atas bahwa seorang musafir
yang sedang melakukan shalat di atas hewan tunggangannya, ke arah manapun
tunggangannya itu menghadap selama arah itu adalah arah tujuannya maka di sanalah
kiblat Allah. Sebagaimana yang dikatakan Mujahid (W. 102 H), murid Ibnu ‘Abbas. Dan
begitulah seluruh ayat mutasyabihat harus dikembalikan kepada ayat-ayat muhkamat dan
tidak boleh diambil secara zhahirnya. Seperti firman Allah dalam surat an-Nur ayat 35:

Tidak boleh ditafsirkan bahwa Allah adalah cahaya atau Allah adalah sinar. Karena kata
cahaya dan sinar adalah khusus bagi makhluk. Allah-lah yang telah menciptakan
keduanya, maka Ia tidak menyerupai keduanya. Tetapi makna ayat ini, bahwa Allah
menerangi langit dan bumi dengan cahaya matahari, bulan dan bintang-bintang. Atau
maknanya, bahwa Allah adalah pemberi petunjuk penduduk langit, yakni malaikat dan
pemberi petunjuk orang-orang mukmin dari golongan jin dan manusia, yang berada di
bumi, yaitu petunjuk kepada keimanan. Sebagaimana yang dikatakan ‘Abd Allah ibnu
‘Abbas –semoga Allah meridhainya- salah seorang sahabat Nabi saw. Ta’wil ini
diriwayatkan oleh al Bayhaqi dalam kitabnya al Asma’ wa ash-Shifat.

Abu Bakr ash-Shiddiq –semoga Allah meridhainya- berkata yang maknanya:


”Pengakuan bahwa pemahaman seseorang tidak mampu untuk sampai mengetahui
hakekat Allah adalah keimanan, adapun mencari tahu tentang hakekat Allah, yakni
membayangkan-Nya adalah kekufuran dan syirik”.
Maksudnya adalah kita beriman bahwa Allah ada, tidak seperti makhluk-Nya, tanpa
memikirkan tentang Dzat(hakekat)-Nya. Adapun berfikir tentang makhluk Allah adalah
hal yang dianjurkan, karena segala sesuatu merupakan tanda akan ada-Nya. Perkataan
Abu Bakr ash-Shiddiq –semoga Allah meridhainya- tersebut diriwayatkan oleh seorang
ahli fiqh dan hadits, al Imam Badr ad-Din az-Zarkasyi asy-Syafi’i (W. 794 H) dan
lainnya. 
Why?
Demikian penjelasan ini kami kutip dan kami ringkas dari buku “AQIDAH
AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH” yang diterbitkan oleh Syahamah press dan dari
kitab-kitab yang judulnya telah kami cantumkan diatas, serta hasil mudzakaroh dengan
para Ulama. Dan bila pembaca ingin penjelasan lebih luas silahkan baca buku “ALLAH
ADA TANPA TEMPAT” yang diterbitkan dan disebarluaskan oleh Ponpes Dar
Ahlussunnah Wal Jama’ah, Kubu-Riau atau silahkan baca kitab-kitab yang judulnya
telah kami sebutkan dengan bertanya kepada Ulama-ulama Ahlussunnah terkemuka.
Semoga bermanfaat dan semoga Allah memberikan pemahaman kepada kita semua.
Amiiiin….
Wassalam….

 
MANFAAT DAN KEUTAMAAN ASMAUL HUSNA

Allah berfirman, “Dia telah mengajari Adam seluruh nama” (Al –Baqarah [2]: 31)
dan “Milik Allahlah nama – nama yang indah, dan mohonlah kepada-Nya dengan
menyebut nama – nama tersebut” (Al – A`raaf [7]: 180)

Rasulullah bersabda, “Allah mempunyai 99 nama, seratus kurang satu; barang


siapa memahaminya akan masuk surga.” (Shahiih Bukhaari, Shahiih Muslim).
Tentunya dalam memahaminya tidak hanya dengan ucapan saja tetapi juga dengan
perbuatan dan tingkah laku kita.

Keutamaan dan manfaat dari Nama – Nama Allah (Asmaul Husna) telah banyak
dirasakan oleh banyak orang. Oleh sebab itu saya mencoba merangkum dari
beberapa buku yang membahas keutamaan dan manfaat dari Asmaul Husna
tersebut. Mudah – mudahan bermanfaat bagi kita semua. Amiin....

Allaah

ALLAAH adalah al-ism al – a`zham, nama teragung, yang mencakup semua sifat
Allah yang indah dan menjadi tanda Esensi dan sebab bagi segala esensi.

© Barang siapa membaca ism ini secara rutin setiap hari sebanyak 1000 kali,
dengan ucapan Yaa Allaah ya huu, niscaya Allah akan mengaruniakan kepada
orang itu kesempurnaan keyakinan, semua keraguan dan ketidakpastian akan
hilang dihatinya.

© Barang siapa membacanya pada hari Jumat sebelum sholat, dalam keadaan suci
dan bersih pakaiannya, serta bebas dari segala kesibukan, maka Allah akan
memudahkan segala permintaannya.

© Jika orang yang sedang menderita suatu penyakit yang sulit disembuhkan oleh
dokter, lalu ia berdoa kepada Allah dengan ism ini, niscaya ia akan sembuh dengan
izin Allah, selama ajalnya belum tiba.

1. Ar – Rahmaan (Maha Pemurah)

© Barang siapa membaca Ya Rahmaan sebanyak 100 kali tiap selesai mengerjakan
sholat fardhu, maka dengan izin Allah akan hilanglah sifat lalai dan lupa dalam
dirinya.
2. Ar – Rahiim (Maha Penyayang)

© Barang siapa takut terjerumus kepada perbuatan yang tidak disukainya, maka
hendaklah ia berdzikir dengan membaca Ya Rahmaan Ya Rahiim sebanyak 100
kali setiap selesai mengerjakan sholat fardhu.

© Barang siapa yang membaca Ya Rahiim sebanyak 100 kali setelah mengerjakan
sholat subuh, niscaya dia akan mendapatkan kasih sayang dari semua makhluk dan
terhindar dari semua bencana dan malapetaka.

3. Al – Malik (Maharaja)

© Barang siapa membaca ism ini dengan rutin tiap hari pada waktu matahari
tergelincir sebanyak 100 kali niscaya hatinya akan menjadi bersih, dan lenyaplah
segala kekotorannya.

© Barang siapa membacanya sesudah terbit fajar sebanyak 120 kali, maka Allah
akan memberinya kekayaan dan karunia-Nya, baik dengan sebab – sebab maupun
dengan pintu yang dibukakan Allah SWT atasnya.

© Menurut Hadis, Nabi Khaidir a.s mengajarkan doa berikut ini untuk dibacakan
kepada orang sakit sebanyak 100 kali : “Allaahhumma anta al – Malik al – Haqq al-
ladzii laa ilaaha illaa anta. Yaa Allaah, yaa Salaam, ya Syaafi’ ” dan 3 kali : “yaa
Syifaa’ al-quluub” (“Ya Allah, Engkau adalah Raja yang sebenarnya, tidak ada
Tuhan selain Engkau. Ya Allah, wahai Sumber Kedamaian , wahai Yang Maha
Penyembuh; wahai Penyembuh Hati!”). Insya Allah orang itu akan sembuh.

4. Al – Qudduus (Maha Suci)

© Jika seseorang yang memiliki hati yang bersih membaca yaa Qudduus sebanyak
100 kali setiap hari, hatinya akan terbebas dari semua pikiran dan perhatian yang
menimbulkan kesulitan, kekhawatiran, dan penderitaan bagi diri kita sendiri.

© Allah akan mengobati semua penyakit ruhani kepada orang yang membaca
Asma Allah ini sebanyak – banyaknya setiap hari.

© Barang siapa menuliskan: pada sekeping roti sesudah selesai melaksanakan


sholat Jumat kemudian dimakannya, maka Allah akan membukakan baginya pintu
ibadat dan akan menyelamatkannya dari bencana.

(Rasakanlah penderitaan orang yang tersesat maupun orang yang malang, bukan
dengan cercaan, tetapi dengan perasaan iba dan pertolongan, dan berharaplah
kepada janji Allah bahwa kasih sayang-Nya jauh melebihi amarah-Nya)

5. As – Salaam (Maha Sejahtera, Yang Memberikan Kesejahteraan)


© Ism ini berfungsi mengusir bencana dan penyakit, sehingga jika dibacakan atas
orang yang sedang menderita sakit sebanyak 120 kali, dengan karunia Allah
penyakitnya akan sembuh selama ajalnya belum tiba.

© Jika ism ini dibacakan sebanyak 136 kali dengan suara keras sekedar bisa
didengar oleh si sakit, sambil mengangkat tangan diatas kepala si sakit, Insya Allah
orang yang sakit itu akan sembuh dengan izin Allah SWT.

© Barang siapa yang membaca ism ini terus menerus, Allah akan melindunginya
dari semua bencana dan bahaya.

(“Jangan bersandar pada sebatang pohon yang akan menjadi kering dan tumbang.
Jangan bergantung pada manusia, karena mereka akan menjadi tua dan mati.”
Orang yang bergantung pada Allah, al-Salaam, Penyelamat, tidak akan pernah
panik. Kekuatan Allah akan menampakkan diri pada orang itu sebagai sikap
pemberani orang beriman. Inilah manifestasi al-Salaam)

6. Al – Mu’min (Maha Mengaruniakan Keamanan)

© Barang siapa yang membaca Asma Allah ini sebanyak 630 kali pada saat
mengalami ketakutan, Allah akan melindunginya dari semua bencana, kecelakaan
dan kerugian.

© Jika seseorang menuliskan Asma Allah ini di kertas atau dengan mengukirnya di
cincin perak kemudian dipakai sebagai ta’wiz, maka keselamatan jasmani dan
ruhaninya berada dalam tanggungan Allah SWT.

© Jika seseorang berdzikir dengan Asma Allah ini sebanyak 36 kali dan memohon
perlindungan kepada-Nya ketika menghadapi kekerasan atau bahaya, maka Insya
Allah dia akan selamat.

7. Al – Muhaymin (Maha Memelihara, Yang Maha Melindungi)

© Barang siapa membaca Asma Allah ini sebanyak 100 sesudah mandi dan sholat
dua rakaat ditempat yang sunyi dengan memusatkan perhatian kepada Allah SWT,
niscaya Allah akan menyucikan lahir dan batinnya.

© Allah SWT juga akan memperlihatkan kepadanya hal yang ghaib jika Asma
Allah ini dibaca sebanyak 115 kali.

© Barang siapa yang menuliskan Asma Allah ini pada sehelai sutera, lalu
memegangnya di atas asap dari pembakaran minyak wangi, batu amber dan gula
dan dibaca lebih dari 5.000 kali selama tujuh hari, lalu ia meletakkannya dibawah
bantal, maka Insya Allah dia akan mendapatkan mimpi yang akan berpengaruh
terhadap kehidupan material dan spiritualnya dimasa yang akan datang.
8. Al – ‘Aziiz (Maha Perkasa)

© Barang siapa yang berdzikir dengan Asma Allah ini selama 40 hari, tiap harinya
sebanyak 40 kali, niscaya Allah akan menolongnya dan memuliakannya, sehingga ia
tidak lagi membutuhkan bantuan seorang makhluk pun.
9. Al – Jabbaar (Yang Maha Berkuasa, Maha Memaksa)

© Barang siapa dengan sungguh – sungguh beriman kepada kekuatan Allah yang
tak terkalahkan itu dan mengharapkan kekuatan dapat membaca yaa Jabbaar
sebanyak 21 kali di pagi dan sore hari, Insya Allah dia akan terhindar dari
ancaman orang – orang yang zalim.

© Barang siapa yang membaca Asma Allah ini sebanyak 226 kali di setiap pagi dan
sore hari, dia akan diselamatkan dari kezaliman penguasa dan orang – orang yang
kejam, baik didarat maupun dilaut, di dalam perjalanan maupun di tempat
kediaman.

© Jika seseorang mengukir Asma Allah ini di cincin perak dan memakai cincin
tersebut, maka orang – orang akan merasa gentar terhadapnya dan orang – orang
akan merasakan kehebatannya, Insya Allah.

(Satu – satunya tempat untuk menghilangkan keputus asaan kita, menentramkan


hati dari rasa gundah yang dengannya kita menemukan diri kita sendiri adalah
Allah)

10. Al – Mutakabbir (Maha Megah, Yang Mempunyai Keagungan dan


Kesombongan)

© Jika seseorang membaca yaa Mutakabbir sebanyak 10 kali sebelum bersebadan


dengan istrinya, niscaya mereka akan mendapatkan anak yang sholeh.

© Orang yang membaca Asma Allah ini secara istiqamah, kepadanya akan
dikaruniakan kemuliaan dan keagungan.

© Jika dibaca sebelum mengerjakan tugas apa saja, maka tugas itu akan selesai,
Insya Allah.

(Dengan kasih sayang-Nya, Dia menangguhkan hukuman-Nya yang keras agar


engkau sadar sendiri dan mengubah jalan hidupmu. Janganlah engkau merasa
aman karena keadaanmu, perbuatanmu, yang bersifat material maupun spiritual,
yang tak pelak lagi akan selalu menyebabkan kerendahan yang menakutkan atau
pahala yang ditinggikan)

11. Al – Khaaliq (Maha Pencipta)

© Jika Asma Allah ini dibaca ditengah malam dan memahami maknanya di dalam
hatinya, niscaya Allah akan secara khusus akan menciptakan untuknya seorang
malaikat yang akan mendoakannya hingga akhir zaman. Juga berguna untuk
menerangi hati dan wajah.

© Siapa yang membaca Asma Allah ini sebanyak 100 kali selama 7 hari, ia akan
dilindungi dari semua malapetaka, Insya Allah.

(“Aku adalah Perbendaharaan Tersembunyi. Aku ingin dikenal, maka Kuciptakan


makhluk.”)

12. Al – Baari’ (Maha Mengadakan, Yang Merencanakan Segala Sesuatu)

© Jika Seorang wanita yang mandul berpuasa selama 7 hari dan setiap hari setelah
berbuka dengan air kemudian membaca Yaa Baari’uu yaa Mushawwiru sebanyak
21 kali, Allah SWT akan mengaruniakan kepadanya seorang anak lelaki, Insya
Allah.

© Barang siapa membaca Asma Allah ini selama 7 hari berturut – turut sebanyak
100 kali maka ia akan selamat dari bencana.

13. Al – Mushawwir (Maha Pembentuk)

© Jika seorang wanita yang tidak dapat memiliki anak dan percaya bahwa hanya
Allah – lah Yang Maha Pencipta, kemudian dia berpuasa selama 7 hari dan setiap
berbuka puasa membaca yaa Khaaliq yaa Baarii’ yaa Mushawwir sebanyak 21 kali
diatas segelas air dan berbuka puasa dengan meminum air ini, Insya Allah dia akan
memiliki anak.

(Seperti halnya Allah menggabungkan sel – sel pada tubuh manusia, Dia juga
menempatkan setiap orang bersama perbuatannya pada jalan keabadian. Yang
menjadi kawan kita hanyalah amal perbuatan kita.)

14. Al – Ghaffaar (Maha Pengampun)

© Barang siapa yang membaca Asma Allah ini sebanyak 100 kali setelah sholat
Jumat, maka segala dosa – dosanya akan diampuni pada minggu sebelumnya.

© Ketika amarah menyala di dalam hati seseorang, kemudian orang itu ingat dan
membaca yaa Ghaffaar, maka amarah itu akan reda.

© Barang siapa yang membaca yaa Ghaffaar setiap hari setelah sholat ‘Ashar,
Allah SWT akan memasukkan orang yang membacanya dalam golongan orang –
orang yang diampuni oleh-Nya.

15. Al – Qahhaar (Maha Mengalahkan)


© Jika seseorang yang memiliki niat ikhlas di dalam hatinya untuk membebaskan
diri dari kekuasaan hawa nafsu dan dari hasrat duniawi itu mengingat dan
membaca yaa Qahhaar sesering mungkin, niscaya dia akan dapat mengendalikan
hawa nafsunya.

© Berkhasiat untuk menghilangkan rasa cinta berlebihan kepada dunia dan


pengagungan selain kepada Allah SWT di dalam hati. Barang siapa membiasakan
berdzikir dengan Asma Allah ini, maka ia akan mendapatkan hal itu dan akan
menang atas seterunya.

16. Al – Wahhaab (Maha Pemberi)

© Orang yang ditimpa kemiskinan hendaknya selalu membaca Asma Allah ini atau
menuliskannya untuk dikenakan sebagai ta’wiz. Atau membacanya sebanyak 40
kali dalam sujud terakhir dalam sholat Dhuha. Insya Allah, ia akan terbebas dari
kemiskinan melalui jalan yang tidak disangka – sangka.

© Jika seseorang mempunyai hajat, khusus agar hajatnya terkabul, hendaknya


melakukan sujud dihalaman rumah atau masjid kemudian membaca Asma Allah
ini 100 kali, Insya Allah hajatnya akan terkabul.

© Jika seseorang ingin meningkatkan kehidupan material maupun spiritualnya,


hendaklah ia sholat malam dua rakaat selama tiga atau tujuh hari berturut – turut,
dengan memanjatkan tangan kepada Allah dan membaca yaa Wahhaab sebanyak
100 kali sebelum dia memohonkan kebutuhannya, niscaya Allah akan mengabulkan
doanya.

(Orang yang berdosa tak ubahnya seperti orang miskin yang jatuh ke dalam
saluran pembuangan air. Apakah yang pertama kali harus dilakukannya? Dalam
keadaan semacam itu, dia tidak dapat menghadapi orang lain, dan juga tidak dapat
berdiri sendiri. Kecuali jika dia gila, tidak menyadari keadaan dirinya yang
menjijikan, tentu dia akan segera mandi dan membersihkan diri. Sabun dan air
membersihkan batin adalah tobat. Celakalah orang yang tidak melihat dan
merasakan bau busuk di dalam batinnya!)

17. Ar – Razzaaq (Maha Pemberi Rezeki)

© Jika seseorang benar – benar percaya bahwa rezeki kita berasal dari Allah dan
bahwa rumah tangganya membutuhkan rezeki tersebut, maka setiap selesai
melaksanakan sholat subuh dia dapat membaca yaa Razzaaq sebanyak 10 kali di
keempat sudut rumahnya, dimulai dari sudut kanan dan menghadap kiblat. Allah
akan menambahkan rezeki keluarganya.

© Orang yang menuliskan Asma Allah ini dan menggantungkannya ditempat


mereka bekerja. Insya Allah akan bertambah sukses.
© Membaca yaa Razzaaq sebanyak 100 kali setelah sholat jumat akan membantu
orang yang mengalami stres dan depresi.

18. Al – Fattaah (Maha Pembuka, Yang Menghilangkan Kesulitan dan Pemberi


Keputusan)

© Barang siapa yang meletakkan tangan kanannya didada setelah sholat subuh dan
membaca Asma Allah ini sebanyak 70 kali, Insya Allah hatinya akan bersih dari
khayalan, kejahatan, egoisme, amarah dan kekotoran yang lainnya. Menerangi
jiwanya dan memudahkan urusannya.

(Orang yang beriman bersyukur atas kehidupan yang telah mereka terima. Mereka
mewujudkan rasa syukur mereka ke dalam perbuatan dengan melayani makhluk
ciptaan Allah karena Allah, dengan selalu bekerja keras seolah – olah mereka tidak
akan pernah mati.)

19. Al – ‘Aliim (Maha Mengetahui)

© Barang siapa membaca Asma Allah ini sebanyak 100 kali secara rutin setiap
selesai sholat fardhu, maka ia akan memperoleh kemampuan untuk melihat hal –
hal tertentu yang luput dari perhatian orang dan memiliki iman yang kuat. Di
samping itu, hatinya akan dipenuhi dengan ma’rifatullahi (mengenal Allah).

© Jika seseorang melazinkan membaca Asma Allah ini sebanyak 150 kali setiap
hati, niscaya pemikiran dan pemahamannya akan bertambah.

(Dengan kasih sayang dan kemurahan-Nya, Allah memberikan apa yang dipinta
oleh hamba-Nya, tanpa memerhatikan keimanan atau kekufuran. Jika engkau
menginginkan dunia ini engkau akan mendapatkannya. Jika engkau menginginkan
kehidupan yang kekal di akhirat, engkau akan mendapatkannya)

20. Al – Qaabidh (Maha Menyempitkan)

© Yaa Qaabidh adalah dzikir malaikat maut, Izrail. Barang siapa dizalimi
disarankan membaca yaa Qaabidh sebanyak 903 kali, maka si zalim maupun
kezaliman itu akhirnya akan hancur atau orang itu dilindungi dari keduanya.

© Barang siapa menuliskan ism Al-Qaabidh pada empat puluh keping roti selama
40 hari, maka ia tidak akan merasakan sakitnya penyakit dan diselamatkan dari
lapar, haus, luka dan sebagainya.

21. Al – Baasith (Maha Melapangkan)

© Yaa Baasith adalah dzikir malaikat peniup sangkakala, Israfil. Barang siapa
terbiasa membaca Asma Allah ini niscaya ia akan beroleh kedamaian di dalam
hatinya, terbebas dari stress dan berbagai persoalan, penghasilannya bertambah,
dicintai dan dihargai dan dapat memberikan kebahagiaan kepada orang lain.

© Jika seseorang berdzikir dengan Asma Allah ini seusai mengerjakan sholat
Dhuha sebanyak sepuluh kali, sambil mengangkat kedua tangannya ke langit dan
kemudian menyapukannya ke muka nya, niscaya Allah akan membukakan baginya
salah satu pintu kekayaan.

22. Al – Khaafidh (Maha Merendahkan, Yang Menghinakan Seseorang)

© Barang siapa membaca yaa Khaafidh sebanyak 500 kali, maka semua hajatnya
akan dipenuhi Allah dan menghilangkan semua kesulitannya, Insya Allah.

© Orang yang berpuasa selama tiga hari dan pada hari yang keempat membaca
Asma Allah ini 70 kali ketika duduk menyendiri, ia akan memperoleh kemenangan
atas musuhnya, Insya Allah.

© Barang siapa yang membaca Asma Allah ini sebanyak 889 kali pada waktu yang
tepat, niscaya dia tidak akan dikalahkan oleh semua musuhnya.

© Jika sebuah kelompok yang diancam oleh musuh berpuasa selama tiga hari dan
pada hari keempat mereka berkumpul untuk membaca yaa Khaafidh sebanyak
7.000 kali yang dibagi sesuai dengan jumlah mereka, maka Allah akan menjaga
mereka serta merendahkan musuh mereka.

(Orang yang direndahkan Allah hanya dapat ditinggikan oleh-Nya. Allah adalah
Maha Penyayang. Perlakuan seperti itu akan membangunkan orang yang lalai dari
tidur mereka. Dengan demikian, melalui penderitaan, keadaan rendah di tangan al-
Khaafidh, menjadi karunia yang besar bagi orang yang sadar dan melihat tangan
yang meninggikan dan tangan yang merendahkan)

23. Ar – Raafi` (Maha Meninggikan Derajat Seseorang)

© Jika orang yang berkeinginan untuk menjadi tinggi di kalangan manusia, hanya
untuk menolong dan membimbing mereka ke jalan yang benar, membaca yaa
Raafi’ 100 kali siang dan malam, niscaya kedudukan yang tinggi dan kekuatan
akan diperolehnya.

© Barang siapa membaca Yaa Raafi’ sebanyak 70 kali, niscaya ia akan selamat dari
gangguan orang – orang yang aniaya.

© Orang yang membaca Asma Allah ini 100 kali di tengah malam pada tanggal ke
-14 bulan Qamariyah, Allah SWT akan mengaruniakan kecukupan kepadanya dan
tidak berhajat kepada makhluk, Insya Allah.

24. Al – Mu`izzu (Maha Memuliakan, Yang Memberikan Kemuliaan)


© Jika seseorang yang merasa kaya tanpa berharta, yang menjadi kuat tanpa
senjata dan otot dan mampu mengesampingkan egonya dalam usahanya untuk
membantu orang lain, harus berhadapan dengan musuh yang kuat dan teraniaya,
maka dia dapat membaca Yaa Mu’izzu sesudah sholat malam pada hari minggu
dan kamis. Dia akan terhindar dari rasa takut dan terlihat perkasa di mata musuh
– musuhnya.

© Jika Asma Allah ini dibaca 40 kali setelah sholat maghrib setiap Senin dan
Jumat, Allah SWT akan mengaruniakan kepada orang yang membacanya
kemuliaan dan kehormatan, dan Allah akan menanamkan rasa takut ke dalam hati
seluruh makhluk kepadanya, Insya Allah.

25. Al – Mudzillu (Maha Menghinakan)

© Barang siapa membaca ism Yaa Mudzillu sebanyak 75 kali kemudian ia berdoa
didalam sujudnya dan berkata, “Ya Allah, lindungilah aku dari kejahatan si
Fulan”, niscaya ia akan bebas dari dalam penjaranya dan akan selamat dari
gangguan orang – orang yang dengki dan aniaya.

26. Al – Samii’ (Maha Mendengar)

© Barang siapa membaca Yaa Samii’ pada hari kamis sesudah sholat Dhuha
sebanyak 50 kali atau 500 kali, maka ia akan menjadi seorang yang makbul doanya.

© Jika seseorang membaca Asma Allah ini sebanyak 100 kali pada hari kamis
antara sholat sunnah dan sholat fardhu pada saat subuh, maka Allah SWT akan
mengaruniakan rahmat istimewa kepadanya, Insya Allah.

© Jika seorang da’i atau penceramah di depan umum yang beriman bahwa Allah
mendengar apa yang diucapkannya, membiasakan membaca Yaa Samii’ sesering
mungkin, niscaya kata –katanya akan sangat berpengaruh terhadap para
pendengarnya.

(Allah berfirman dalam salah satu hadis qudsi, “Tidaklah seorang hamba-Ku
mendekati-Ku dengan terus menerus bersikap taat kecuali Aku akan mencintai-
Nya dan jika Aku mencintainya maka Aku menjadi telinganya yang dengannya dia
mendengar dan menjadi lidahnya yang dengannya dia bicara dan menjadi
tangannya yang dengannya dia menggenggam.”)

27. Al – Bashiir (Maha Melihat, Yang Maha Melihat Segala Sesuatu)

© Orang yang membaca Yaa Bashiir sebanyak 100 kali setelah sholat jumat secara
istiqamah, Allah WT akan mengaruniakan kepadanya penglihatan (mata) yang
tajam dan cahaya dalam hatinya. Insya Allah.

© Jika suatu pekerjaan tidak diniatkan untuk diri sendiri melainkan karena Allah,
kemudian orang tersebut membaca yaa Allaah yaa Bashiir sebanyak 100 kali
sebelum sholat jumat, niscaya Allah akan menggembirakan orang itu dengan kasih
sayang-Nya dan memberikannya keberhasilan dalam pekerjaan yang diniatkannya
itu.

(Allah juga telah memberikan kepada kita mata hati untuk melihat hal – hal yang
lebih dalam daripada yang dapat ditangkap oleh penglihatan mata biasa, mata
batin untuk melihat batin manusia. Mata itu disebut bashiirah. Meskipun kita tidak
dapat melihat Allah, karena hanya Dia yang dapat melihat diri-Nya, tetapi dengan
bashiirah kita dapat melihat diri kita sendiri.)

28. Al – Hakam (Maha Menetapkan Segala Hukum)

© Barang siapa berdzikir dengan Asma Allah ini sebanyak 99 kali pada akhir
malam dalam keadaan wudhu dan mengkonsenterasikan pikiran maka Allah akan
menjadikan batinnya sebagai tempat rahasia – rahasia ketuhanan dan hatinya akan
dipenuhi dengan cahaya.

(Tak perlu khawatir atas apa yang akan terjadi dan ada alasan untuk menyesali
apa yang telah terjadi, sebab penyesalan tak akan mengubah apa – apa. Terimalah
dan kepadamu akan diberikan keridhoan dan kedamaian. Alih – alih
mempersoalkan keputusan Allah, jadilah hakim sejati bagi dirimu sendiri.
Janganlah kau aniaya dirimu sendiri dan jangan pula membebaskan atau
memanjakan dirimu sendiri. Nilailah orang lain seperti halnya engkau menilai
dirimu sendiri)

29. Al – ‘Adl (Mah Adil)

© Barang siapa menulis (dengan za’faran atau dengan isyarat jari) Asma Allah ini
di atas 20 potong roti pada malam atau siang hari jumat, kemudian memakannya,
maka Allah SWT akan menjadikan seluruh makhluk tunduk kepadanya, Insya
Allah.

30. Al – Lathiif (Maha Halus, Maha Lembut, Maha Mengasihi)

© Barang siapa yang membaca Asma Allah ini sebanyak 133 kali setiap hari, Allah
SWT akan mengaruniakan kepadanya rezeki yang berlimpah.

© Siapa saja yang ditimpa kesulitan hendaknya berwudhu dengan benar kemudian
mengerjakan sholat sunat dua rakaat, kemudian sambil meniatkan maksudnya dan
membaca Asma Allah ini 100 kali, maka Allah SWT akan memberikan jalan keluar
dari kesulitannya itu, Insya Allah.

© Membaca Yaa Lathiif sebanyak 129 kali akan menolong orang yang mengalami
depresi dan stres.
© Jika Seseorang biasa membaca Allaah Lathiifun bi ‘ibaadih yarzuq man yasyaa’
wa huwa al-Qawiiyy al-‘Aziiz (Allah Maha Lembut kepada hamba – hamba-Nya,
Dia memberi rezeki kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya, dan Dia Maha Kuat
lagi Maha Perkasa) sebanyak 9 kali setiap, maka Insya Allah dia akan
mendapatkan hari yang lebih mudah dan lebih bahagia.

(Sering kali orang harus mengenal lawan kata dari sesuatu untuk memahaminya.
Orang yang tidak pernah merasakan kesedihan, tidak akan mengenal kebahagiaan.
Jika tidak ada yang buruk, kita tidak akan mengenal keindahan. Baik dan buruk
sama pentingnya. Allah menunjukkan yang satu dengan yang lain, yang benar
dengan yang salah, dan menunjukkan kepada kita akibat dari masing –
masingnya.)

31. Al – Khabiir (Maha Mengetahui)

© Barang siapa berdzikir dengan Asma Allah ini selama 7 hari maka akan datang
kepadanya ruhaniah (sebangsa malaikat) yang akan memberitahukan kepadanya
berita – berita tentang kejadian yang berlansung pada tahun itu, atau berita
tentang raja – raja atau berita tentang hati dan lain – lain.

© Barang siapa berada di dalam kekuasaan orang yang selalu menganiayanya,


maka ia harus memperbanyak berdzikir dengan Asma Allah ini.

© Barang siapa yang hawa nafsunya tidak pernah terpuaskan hendaknya selalu
membaca Asma Allah ini, Insya Allah ia akan segera terbebas dari hawa nafsu yang
tak terpuaskan itu.

© Jika seseorang yang menderita perangai buruk dan sungguh – sungguh merasa
malu serta ingin menghilangkannya, maka sangat berfaedah baginya untuk
membaca yaa Khabiir sesering mungkin.

© Jika seorang beriman merasa cemas terhadap akibat dari suatu perbuatan, maka
kepadanya akan diperlihatkan akibat dari perbuatannya itu di dalam mimpinya
jika dia membaca ayat “alaa ya’lam man khalaqa wa Huwa al-Lathiif al-Khabiir”
(Apakah Allah yang menciptakan itu tidak mengetahui [yang kamu lahirkan dan
rahasiakan]? Dan Dia Maha Halus lagi Maha mengetahui) [Al-Mulk : 14] sebanyak
beberapa kali hingga dia tertidur di malam hari.

32. Al – Haliim (Maha Penyantun)

© Jika Asma Allah ini ditulis di kertas kemudian dituangkan air, lalu air tersebut
dipercikkan atau diusapkan pada alat tukangnya, maka akan dapat menambah
keberkahannya, jika disapukan pada sebuah kapal, maka kapal tersebut akan
terhindar dari bahaya tenggelam dan dari segala marabahaya.

© Jika seseorang yang pemarah membaca yaa Haliim sebanyak 88 kali pada saat
amarahnya nyaris memuncak, niscaya marahnya akan reda.

© Jika cinta salah seorang dari pasangan suami istri memudar, maka dengan
menuliskan Asma Allah ini pada sebuah apel dan memakannya akan membantu
mengembalikan rasa cinta itu.

© Jika Asma Allah ini dituliskan pada secarik kertas, lalu dilarutkan kedalam air
dan air itu disiramkkan ke atas lahan atau kebun, maka Insya Allah tanahnya akan
menghasilkan panen yang lebih baik.

(Allah mencintai hati yang suci dan bersih, laksana cermin bersih memantulkan
sifat – sifat-Nya yang indah. Allah mencintai sikap lemah lembut manusia haliim
yang tidak mau mengutuk dan membalas, tetapi lebih suka menunggu dan
berharap agar musuh – musuhnya berubah dan menjadi haliim dengan sendirinya.)

33. Al - ‘Azhiim (Maha Agung)

© Barang siapa berdzikir dengan Asma Allah ini sebanyak 12 kali, niscaya ia akan
selamat dari segala sesuatu.

© Orang yang sering berdzikir dengan Asma Allah ini, maka Allah SWT akan
mengaruniakan kemuliaan dan kehormatan padanya, Insya Allah.

© Menurut sebuah hadist Nabi Muhammad SAW, jika engkau membaca


“subhaana Allaah wa bi hamdih subhaana Allaah al-‘azhiim astaghfirullah
sebanyak 100 kali antara menyingsingnya fajar dan terbitnya matahari, tentu hal
itu akan membantumu menjauhkan diri dari mengejar – ngejar keberhasilan
duniawi, sebab keberhasilan duniawi yang akan mengejar dirimu.

© Jika engkau takut terhadap kejahatan musuh yang kuat dan kau baca yaa
‘Azhiim dzaa tsanaa al-fakhr wa al-‘izz wa al-majd wa al-kibriyaa’ falaa yadzillu
‘izzuh (“Wahai Yang Maha Besar yang memiliki pujian Kebanggaan dan
Kekuatan, Kemuliaan dan Keagungan; yang kebesaran-Nya tidak direndahkan”)
sebanyak 12 kali dan setiap satu kali engkau meniup dirimu sendiri, tentu engkau
akan tahan terhadap kejahatan yang akan dilakukan musuhmu terhadap dirimu.

(“Orang yang belajar, mengajarkan apa yang diketahuinya, dan mengamalkan


ilmunya disebut ‘Abd al-‘Azhiim di surga.” [Hadist Nabi Muhammad SAW].

‘Abd al-‘Azhiim adalah orang yang kepadanya Allah memperlihatkan kebesaran-


Nya yang sempurna. Dan dari kekuatan yang berasal dari kebenaran, dia melihat
azab bagi para penentang kebenaran dan pahala bagi pembela kebenaran.
Kehebatan dan kekuatannya berada di atas orang lain karena kebesaran batinnya
dicerminkan oleh penampilan lahirnya)

34. Al – Ghafuur (Maha Pengampun, Maha Mengampuni)


© Jika Seseorang merasa berdosa dan oleh karenanya merasa berat di dalam
hatinya, dengan membaca yaa Ghafuur sebanyak 100 kali setelah sholat jumat,
penderitaannya akan hilang dan jika Allah menghendaki, Dia akan mengampuni
dosa itu.

© Barang siapa sering membaca Asma Allah ini maka malapetaka dan duka cita
akan menjauh darinya, Insya Allah. Disamping itu Allah SWT akan memberikan
keberkahan pada kekayaannya dan keturunannya.

© Orang yang mengucapkan sebanyak tiga kali yaa Rabb Aghfirli Al –Ghafuur
ketika sujud maka Allah SWT akan mengampuni dosanya yang telah lalu dan yang
akan datang.

© Barang siapa menuliskan Asma Allah ini diatas orang yang sakit demam, niscaya
si pesakit akan sembuh.

© Barang siapa menuliskan Sayyidul – Istighfaar lalu menghapuskannya dengan


air dan diminumkannya kepada orang yang sedang kesulitan dalam menghadapi
ajal sehingga lidahnya sulit mengucapkan kata – kata, maka akan mudahlah saat
sakaratul-maut orang yang bersangkutan. Ini telah coba oleh banyak orang dan
berhasil dengan baik.

35. Asy – Syakuur (Maha Mensyukuri)

© Barang siapa menuliskannya bagi orang yang menderita sesak napas atau merasa
letih badannya atau merasa berat tubuhnya, kemudian tulisan itu dihapus
(dilunturkan)nya dengan air dan diminumkan kepda orang yang sakit itu, serta
digunakan untuk mengusap badannya, niscaya si pesakit akan sembuh dari
penyakitnya berkat izin Allah SWT. Dan jika air tersebut diusapkan ke muka
orang yang menderita lemah pandangan, niscaya ia akan mendapatkan
keberkatannya.

© Barang siapa membaca Asma Allah ini setiap hari sebanyak 41 kali untuk
mengatasi masalah keuangan, jasmani, ruhani, pikiran dan sebagainya. Insya Allah
masalah tersebut akan segera teratasi.

36. Al – ‘Aliiyy (Maha Tinggi)

© Seseorang yang membaca Asma Allah ini setiap hari secara istiqamah dan
membawa serta tulisan tersebut dalam badannya, maka derajatnya akan
ditinggikan dan dikaruniai kemakmuran, dan semua hajatnya akan terpenuhi,
Insya Allah.

© Barang siapa menuliskan Asma Allah ini atas seorang anak kecil, maka Allah
SWT akan menyampaikannya kepada tingkat dewasanya; jika dituliskan kepada
seorang bujang, maka ia akan dikumpulkan dengan keinginannya; dan kalau
dituliskan kepada orang yang miskin, maka ia akan mendapatkan kekayaan berkat
karunia Allah SWT.

37. Al – Kabiir (Maha Besar)

© Jika seseorang dipecat dari jabatannya, hendaknya ia berpuasa selama tujuh hari
dan setiap hari membaca yaa kabiir anta al-ladzii laa tahdi ‘uquul li washfi
‘azamatih (“Wahai Yang Maha Besaar Yang tak dapat dilukiskan akal”) sebanyak
1.000 kali, maka jabatannya tersebut akan kembali kepadanya, disamping itu ia
akan memperoleh kemuliaan dan kehormatan, Insya Allah.

© Berkhasiat untuk membuka pintu ilmu pengetahuan dan makrifat bagi orang
yang banyak berdzikir dengan Asma Allah ini.

© Barang siapa yang mempunyai banyak utang, kemudian ia berdzikir dengan


membaca yaa kabiir anta al-ladzii laa tahdi ‘uquul li washfi ‘azamatih (“Wahai
Yang Maha Besaar Yang tak dapat dilukiskan akal”) sebanyak 1.000 kali, niscaya
mereka akan mampu melunaskan utang – utangnya itu.

38. Al – Hafiizh (Maha Pelestari, Maha Memelihara, Maha Melindungi)

© Barang siapa yang berdzikir dengan Asma Allah ini dengan istiqamah atau
menuliskannya dan membawanya di tempat yang menakutkan, maka ia akan
selamat, sekalipun ia tidur di tempat binatang buas.

© Jika seseorang mengenakan kalung bertuliskan nama yaa Hafiizh dan dia tidak
lupa membacanya paling sedikit 10 kali dalam sehari, niscaya ia akan selamat dari
kekerasan, malapetaka, kehilangan dan hal – hal yang membawa madharat, Insya
Allah.

39. Al – Muqiit (Maha Pemelihara, Maha Memberi Rezeki dan Kekuatan)

© Barang siapa menuliskan Asma Allah ini atau membacakannya ke atas tanah,
lalu tanah itu dibasahinya dan kemudian diciumnya, niscaya Allah akan
menguatkannya dalam menahan rasa lapar.

© Orang yang hendak melakukan perjalanan yang sulit dan berbahaya dapat
membaca yaa Muqiit sebanyak 7 kali di atas sebotol air, kemudian menuliskan
Asma Allah ini pada botol tersebut sebanyak 7 kali pula. Selama dia minum dari
botol itu di dalam perjalanannya, dia akan mendapatkan kekuatan untuk
mengatasi berbagai kesulitan dan bahaya yang mungkin dihadapinya.

© Barang siapa meniupkan Asma Allah ini di sebuah wadah setelah dibaca
sebanyak 7 kali, kemudian meminum airnya untuk dirinya atau untuk orang lain,
atau bernafas dalam – dalam di atas wadah tersebut, maka semua hajatnya akan
terpenuhi, Insya Allah.

(Memilih yang haram tidak akan menambah rezekimu. Apa pun makananmu dan
dari mana pun engkau mendapatkannya, itu hanya dapat menjadi bagianmu.
Sarana tidaklah menciptakan rezeki. Bahkan alat tidak memberi rezeki. Sarana
dan alat tak ubahnya pipa yang berasal dari Allah, Maha Pemberi Rezeki, kepada
setiap makhluk. Makanan yang terdapat di dalam pipa tersebut mengalir sampai
kematian menekan dari ujung pipa tersebut. Kematian tidak akan datang
kepadamu sampai makananmu habis. Ia pasti datang kepadamu setelah suapan
terakhirmu dan embusan napasmu yang penghabisan.)
40. Al – Hasiib (Maha Penghitung)

© Barang siapa takut dikalahkan oleh temannya, menghadapi tetangga yang licik,
orang yang iri hati, atau untuk menjaga rumah seseorang dari kerusakan maka ia
harus membaca yaa Hasiib setiap hari sebelum matahari terbit dan sesudah
matahari tenggelam sebanyak 70 kali. Maka sebelum satu minggu, Allah sudah
menyelamatkannya dari rasa takutnya itu. Membaca Asma Allah ini hendaklah
dimulai dari hari Kamis.

© Jika seseorang menuliskan nama ini pada botol dan memberi minum bayi yang
sering menangis dari botol ini, niscaya tangisnya akan berhenti.

(Ketahuilah bhwa setiap menit yang berlalu tanpa keuntungan, setiap jam yang
tidak engkau manfaatkan karena Allah, merawat mahkluk-Nya, atau mengingat-
Nya, bersyukur kepada-Nya, memuji-Nya, mencermati apa yang tengah engkau
kerjakan, adalah sebuah kerugian. Engkau tidak memiliki harapan untuk
mendapatkan kembali yang telah hilang, engkau tidak dapat menebus hari
kemarin, bahkan sekiranya engkau habiskan sisa hidupmu. Hargailah hidupmu!!!
Janganlah engkau sia – siakan dalam kemalasan, kelalaian dan mimpi. Buatlah
perhitungan sejak saat ini sebelum engkau harus memperhitungkannya di hadapan
Allah Al-Hasiib)

41. Al – Jaliil (Maha Agung, Maha Tinggi dan Mulia)

© Barang siapa membaca atau menuliskan Asma Allah ini pada sehelai kertas
dengan tinta misik dan za’faran, lalu dibawanya, maka Allah akan memberikan
kewibawaan dan kebesaran kepada-Nya.

42. Al – Kariim (Maha Dermawan, Maha Pemurah)

© Barang siapa memperbanyak dzikir dengan Asma Allah ini ketika hendak tidur
dan dilakukan secara rutin, maka Allah akan menanamkan sifat Karim kedalam
hati orang – orang arif.

© Orang yang membaca yaa Kariim sebanyak 270 kali setiap hari akan terbebas
sama sekali dari utang mereka.
© Barang siapa membaca astaghfirullaah yaa Kariim sering kali merasa aman dari
hukuman Allah dan mengharapkan ampunan-Nya

43. Ar – Raqiib (Maha Mengawasi, Maha Mengamati)

© Orang yang beriman yang telah diberikan karunia ihsaan, dikaruniai keyakinan
yang kuat bahwa Allah melihat mereka setiap saat, membaca Asma Allah ini
ditempat yang tersembunyi, maka mata hatinya akan melihat rahasia yang tidak
dapat dilihat oleh orang lain. Dia bahkan dapat memahami bahasa binatang,
tumbuh – tumbuhan dan benda – benda mati.

© Jika seseorang lupa atau kehilangan sesuatu, membaca Asma Allah ini akan
membantu orang itu untuk menemukannya kembali.

© Jika seseorang merasa takut terhadap tenung atau sihir yang ditujukan
kepadanya, membaca nama ini sebanyak 312 kali sehari selama seminggu akan
membantu sihir itu menjadi tak bertuah.

© Barang siapa menginginkan keluarganya dan hartanya dilindungi dari


kerusakan dan bencana, hendaknya membaca Asma Allah ini setiap hari 7 kali dan
meniupkan pada mereka. Hendaknya dia terus membaca Asma Allah ini kapan
saja sehingga akan memperoleh perlindungan setiap saat.

© Barang siapa merasa khawatir terhadap janin yang dikandung oleh seorang ibu
dari bahaya keguguran, maka hendaknya dibacakannya ke atas perut si ibu Asma
Allah ini sebanyak 7 kali, maka Insya Allah si ibu akan terhindar dari keguguran.

© Barang siapa hendak berlayar dan ia merasa khawatir bahwa di antara keluarga
yang ditinggalkannya ada yang berbuat tidak senonoh, maka hendaklah dibacakan
Asma Allah ini 7 kali sambil memegang tengkuk mereka. Insya Allah apa yang
dikhawatirkannya itu tidak akan terjadi.

(Bagi orang yang miskin, berputus asa dan ragu – ragu terhadap kemurahan Allah
juga berbahaya. Juga berbahaya bagi orang yang berdosa, seberapa besar pun
dosanya, untuk meragukan kasih sayang dan kemurahan Allah)

44. Al – Mujiib (Maha Mengabulkan)

© Orang yang senantiasa berdzikir membaca yaa Mujiib, maka doa – doanya akan
dikabulkan.

© Jika Seseorang membaca yaa Mujiib sebanyak 55 kali setelah mengerjakan sholat
sunat, terutama ketika matahari terbit, maka kebutuhannya akan dipenuhi.

© Membaca Asma Allah ini juga akan menghentikan desas – desus dan fitnah yang
ditujukan kepada seseorang.

45. Al – Waasi` (Maha Luas)

© Berkhasiat mendatangkan kelapangan dan kedudukan, lapang dada dan


terhindarnya ia dari sifat dendam dan tamak, serta mendatangkan sifat qanaa’ah
bagi orang yang berdzikir dengannya.

© Barang siapa menginginkan kelimpahan harta benda, ketinggian ruhaniah,


kecukupan dan tidak tergantung kepada siapa pun, hendaknya selalu berdzikir
dengan Asma Allah ini.

© Orang – orang yang memiliki beban pekerjaan dan tanggung jawab yang berat
yang rasanya tidak dapat mereka pikul akan beroleh kekuatan dan keringan jika
mereka terus – menerus berdzikir dengan Asma Allah ini.

© Membaca yaa Waasi’ sebanyak 170 kali dapat menyembuhkan seseorang dari
depresi.

(Ketahuilah bahwa pengetahuan Allah itu luas, menyeluruh dan di mana – mana.
Engkau tidak dapat menyembunyikan apa pun dari–Nya. Kekuasaan-Nya
mencakup segala, tak ada yang dapat menghindarnya, oleh karena itu berhati –
hatilah terhadap perbuatan dosa dan maksiat)

46. Al – Hakiim (Maha Bijaksana)

© Jika Seseorang merasa bahwa dirinya tidak mampu melaksanakan tugas yang
diembannya, atau jika semua usaha yang ditempuhnya mengalami kegagalan,
kemudian dia tetap membaca Asma Allah ini, niscaya segalanya akan berubah
menjadi lebih baik.

© Barang siapa terus menerus membaca yaa Hakiim, maka Allah akan
membukakan baginya ilmu dan hikmah.

© Barang siapa memperbanyak dzikir dengan Asma Allah ini, niscaya Allah akan
memalingkan dirinya apa – apa yang membahayakan dirinya dan akan
membukakan baginya pintu hikmah.

47. Al – Waduud (Maha Pecinta)

© Barang siapa membaca Asma Allah sebanyak 1.000 kali kemudian


meniupkannya pada makanan, lalu makanan tersebut ia makan bersama – sama
istrinya, maka perselisihan dan perbedaan di antara mereka segera teratasi. Cinta
dan kasih sayang juga akan tertanam di hati mereka, Insya Allah.

© Jika seseorang menuliskan Asma Allah ini pada secarik kain sutra kemudian
membawanya dan ingat untuk sering membacanya, niscaya orang – orang akan
makin menyukainya.

© Barang siapa berdzikir dengan Asma Allah ini sebanyak 1.000 kali, niscaya Allah
akan mencintainya. Karena itulah para guru tarekat sering menganjurkan murid –
muridnya agar berdzikir dengan Asma Allah.

(Dengan mencintai-Nya, kita juga mencintai orang – orang yang dicintai – Nya,
orang – orang yang mencintai – Nya, orang – orang yang mengajarkan firman –
Nya dan kata – kata yang mereka ajarkan. Semua cinta adalah milik – Nya.

Semua yang kita cintai itu fana, seperti halnya diri kita sendiri. Yang kekal adalah
jiwa kita yang suci, karunia terbesar bagi kita dan pemilik jiwa itu yakni Pencipta
kita. Kesadaran akan hal itu merupakan anugerah yang lebih besar dari semua
yang kita miliki di dunia ini. Sebab jika Allah mencintai hamba-Nya, tentu Dia
akan memberikan kepada orang tersebut pemahaman, kesadaran, iman dan rasa
cinta kepada – Nya.)

48. Al – Majiid (Maha Mulia)

© Jika seorang beriman yang memiliki sifat yang baik, yang terkena penyakit kulit,
berpuasa pada tanggal 13 14 dan 15 bulan Qamariyah dan ketika berbuka
membaca yaa Majiid sebanyak 100 kali, maka penyakitnya itu dapat tertolong.
Cara ini juga menolong dalam kasus penyakit hati dan depresi.

49. Al – Baa’its (Maha Membangkitkan)

© Jika seseorang mampu mengakui bahwa ia lalai dan gagal dalam menjalani
hidup menurut ketentuan – ketentuan Allah, dan mengetahui bahwa dia tidak takut
kepada azab Allah, tetapi masih menderita karena keadaan ini dan ingin
mengubahnya, dia harus sering membaca Asma Allah ini, maka dia akan merasa
takut, cinta dan berharap kasih sayang Allah dan mengubah jalan hidupnya.

© Jika seseorang dituduh secara sewenang – wenang, maka membaca Yaa Baa’its
sebanyak 7.070 kali akan menyelamatkannya.

© Barang siapa ketika hendak tidur meletakkan tangannya didadanya dan


membaca Asma Allah ini sebanyak 101 kali, maka hatinya akan hidup dengan ilmu
dan hikmah, Insya Allah.

50. Asy – Syahiid (Maha Menyaksikan)

© Berkhasiat menjadikan orang yang berdzikir dengan Asma Allah ini kembali
kepada kebenaran dari kebathilan.

© Orang yang berdosa karena berbuat maksiat kepada Allah dan dia benar – benar
mengetahui bahwa dirinya melakukan hal yang salah akan dapat mengendalikan
perbuatannya jika dia membaca yaa Syahiid sebanyak 21 kali tanpa putus.

© Jika Asma Allah ini dibacakan sambil meletakkan telunjuk pada tangan anak
yang bandel, niscaya anak itu akan menjadi lebih penurut.

© Barang siapa yang menginginkan agar anak dan istrinya yang durhaka menjadi
taat, hendaknya meletakkan tangannya di keningnya, kemudian membaca Asma
Allah ini sebanyak 21 kali dan meniupkannya, Insya Allah mereka akan
mentaatinya.

(Dia lebih dekat kepada hamba – hamba-Nya daripada jiwa mereka sendiri. Dia
memiliki cinta dan kasih sayang terhadap mereka yang jauh lebih besar daripada
perhatian mereka terhadap diri mereka sendiri. Karunia-Nya tidak terbatas: tak
ada akhir bagi rahmat-Nya)

51. Al – Haqq (Maha Benar)

© Jika membaca laa ilaaha illaa Allaah al-Malik al-Haqq al-Mubiin (“Tidak ada
Tuhan selain Allah, Maha Raja, Kebenaran Yang Nyata) sebanyak 100 kali setiap
hari, niscaya dia akan mendapat rezeki yang tidak diduga – duga.

© Barang siapa berdzikir dengan Asma Allah ini sebanyak 1.000 kali setiap hari,
maka akhlaknya akan menjadi baik.

© Orang yang menuliskan Asma Allah ini pada sehelai kertas persegi panjang pada
keempat sudutnya, lalu diletakkannya pada telapak tangannya di waktu sahur,
sambil mengangkatnya ke arah langit, niscaya Allah akan melindunginya dari apa
yang disusahkannya.

(Tawakkul, berserah diri kepada Allah, bukan berarti mengabaikan sebab – sebab
dari suatu kejadian. Berdiam diri dan tidak peduli terhadap sebab itu dan
akibatnya adalah sikap malas. Bertawakal kepada Allah merupakan salah satu
kewajiban dalam Islam, sedangkan sikap malas adalah dosa)

52. Al – Wakiil (Maha Memelihara, Maha Mencukupi)

© Barang siapa memperbanyak dzikir dengan Asma Allah ini, niscaya Allah akan
membukakan baginya pintu – pintu kebaikan dan rezeki.

© Jika seseorang yang bertawakal kepada Allah berada dalam bahaya bencana
alam atau tengah di serang musuh, membaca Asma Allah ini secara terus menerus
sebanyak 66 kali, niscaya dia akan selamat.

© Rasulullah SAW bersabda, “Jika engkau membaca Hasbiiyallaah laa ilaaha illaa
huwa ‘alayh tawakkaltu wa huwa rabb al-‘arsy al-‘azhiim (‘Cukuplah Allah
bagiku, tidak ada Tuhan selain Dia, hanya kepada-Nya aku bertawakal dan Dialah
Tuhan yang memiliki Arasy Yang Agung’ [at-Taubah :129] ) diwaktu pagi dan
malam hari, maka Allah akan menjadi wakilmu dan akan membimbing urusanmu
di dunia ini dan di akhirat dengan bimbingan yang terbaik bagimu”.

53. Al – Qawiyy (Maha Kuat)

© Orang yang dizalimi hendaknya membaca Asma Allah ini sebanyak – banyaknya
untuk menghentikan kezalimannya. Maka Allah akan memberikan perlindungan
kepadanya. Insya Allah.

© Orang yang membaca Asma Allah ini sebanyak 116 kali setiap hari, jika mereka
lemah atau lelah karena melaksanakan sholat lima waktu, maka mereka akan
mendapatkan kekuatan dan senang melaksanakan sholat itu.

© Jika seseorang menderita selama melaksanakan perjalanan yang sulit dan


berbahaya membaca Asma Allah ini, niscaya mereka tidak akan merasakan
penderitaan itu.

© Jika seseorang memasuki tempat atau keadaan yang berbahaya, mana membaca
bi ism Allaah al-Rahmaan al-Rahiim wa laa hawla wa laa quwwata illaa bi Allaah
Al-‘Aliyy Al-‘Azhiim (“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang, dan tak ada daya dan tak ada upaya selain Allah Yang Maha Tinggi,
Yang Maha Besar”) akan menghilangkan bahaya atau memberi orang itu kekuatan
untuk menghadapinya.

(Seorang hamba harus mengharapkan agar semua kebaikan dan keindahan datang
dari Allah, dan hanya takut kepada azab Allah. Dengan demikian semua rasa takut
yang lain hilang dari hati hamba – hamba yang telah tertambat kepada Tuhan
mereka)

54. Al – Matiin (Maha Kukuh, Maha Sempurna Kekuatannya)

© Jika seorang yang beriman menydari bahwa dirinya sendiri merupakan seorang
yang zalim lagi berperangai buruk, dan ingin meninggalkan sifat buruk itu, maka
hendaknya dia membiasakan membaca Asma Allah ini sebanyak 500 kali setiap
hari, niscaya akan membantunya untuk menjadi orang yang lebih baik.

© Jika seorang ibu kekurangan air susu untuk bayinya, maka jika dia minum dari
cangkir yang bertuliskan yaa Matiin maka air susunya akan bertambah.

© Barang siapa membacakan Asma Allah ini pada anak perempuan kecil atau anak
laki – laki kecil sebanyak 10 kali, niscaya anak tersebut tidak akan berbuat
durhaka.
55. Al – Waliyy (Maha Melindungi, Maha Menolong dan Mengendalikan)

© Jika seorang beriman membaca Asma Allah ini sebanyak 700 kali pada malam
jumat, maka semua rintangan material dan spiritual akan hilang. Mudah –
mudahan orang seperti itu melihat hakikat yang sebenarnya dan makna segala
sesuatu.

© Dalam perkawinan yang salah satu pasangannya memiliki sifat suka bertengkar,
jika pasangan lain mengingat Asma Allah ini ketika mereka sedang bertengkar
niscaya pertengkaran itu tidak akan berubah menjadi perkelahian.

© Jika seseorang memiliki istri yang perilakunya buruk, hendaknya Asma Allah ini
dibaca terus – menerus ketika berada di hadapannya, Insya Allah perilakunya akan
menjadi baik.

© Barang siapa berdzikir dengan Asma Allah ini pada malam jumat sebanyak
1.000 kali, nicaya Allah akan memberikan wilayah (kepemimpinan) kepadanya dan
akan di hisab dengan hisab yang mudah.

(Para wali Allah mempunyai mata yang diterangi oleh, dan melihat dengan, cahaya
Tuhan. Mereka menarik pelajaran dari semua yang mereka dengar dan lihat.
Cahaya Tuhan memancar di wajah mereka: siapa pun yang melihatnya menjadi
ingat kepada Allah)

56. Al – Hamiid (Maha Terpuji)

© Jika seseorang yang membaca yaa Hamiid dalam keadaan menyendiri sebanyak
93 kali selama 45 hari, maka kebiasaaan dan sifat – sifatnya yang buruk akan
berubah menjadi baik. Insya Allah.

© Jika seorang yang keimanan, ibadah dan sifatnya sejalan dengan seorang muslim
membaca Asma Allah sebanyak 99 kali setelah sholat subuh, Allah akan menerangi
hati orang tersebut pada hari itu.

© Jika seseorang membaca Asma Allah ini sebanyak 66 kali setelah sholat subuh
dan sholat isya, maka Allah akan memperindah ucapan dan perbuatannya.

© Jika seseorang membaca Asma Allah ini sebanyak 100 kali setiap setelah
melaksanakan sholat lima waktu, Allah akan memasukkan orang tersebut ke dalam
golongan hamba – hamba-Nya yang saleh yang akan dicintai dan akan dilayani oleh
semua orang dan setiap makhluk hidup

© Jika seseorang memiliki mulut yang kotor, dengan menuliskan yaa Hamiid pada
sebuah gelas dan minum dari gelas ini secara teratur, maka ucapannya akan
menjadi baik.
(Setan dan setan diri seseorang, hawa nafsu, adalah pencuri yang beroperasi di
dalam kegelapan dan masuk ke dalam rumah yang gelap. Mereka tidak akan
masuk ke dalam rumah Tuhan, hati yang disinari oleh cahaya iman. Pintu menuju
hati adalah pikiran; cahaya pintu itu adalah ilmu. Cahaya itu menghalangi
jahatnya kebodohan, khayalan, kemunafikan dan kesombongan. Jika cahaya jiwa
adalah kesadaran, maka kegelapannya adalah kelalaian.)

57. Al – Muhshiy (Maha Pencatat, Maha Memperhitungkan Setiap Amalan)

© Orang yang membaca Asma Allah ini sebanyak 20 kali setiap hari kemudian
meniupkan di 20 potong roti kemudian dimakan, Allah akan menjadikan seluruh
makhluk tunduk kepadanya, Insya Allah.

© Bagi orang yang mengalami kesulitan dalam memahami apa yang mereka dengar
atau dalam mengingat sesuatu, membaca Asma Allah ini sebanyak 148 kali akan
membantu. Membaca Asma Allah ini juga memberikan dorongan kepada manusia
untuk bersikap kritis terhadap diri sendiri.

(Barang siapa menyekutukan Allah, berarti dia telah melakukan satu – satunya
dosa yang tidak dapat dimaafkan.)

58. Al – Mubdi’u (Maha Memulai Segala Sesuatu)

© Jika seseorang ragu – ragu dalam menetapkan keputusan yang akan diambilnya,
maka dengan membaca Asma Allah ini sebanyak 1.000 kali dia akan dapat
memutuskan dengan cepat.

© Barang siapa yang meletakkan tangannya di perut istrinya yang sedang hamil,
kemudian membaca yaa Mubdi’u sebanyak 99 kali pada waktu sahur, maka
istrinya tidak akan keguguran dan anaknya tidak akan lahir premature, Insya
Allah.

59. Al – Mu`iid (Maha Mengulangi Kejadian)

© Jika ada seseorang yang hilang, hendaknya Asma Allah ini dibaca 70 kali disetiap
sudut rumahnya pada malam hari ketika semua orang telah tidur. Maka ia akan
kembali setelah 7 hari atau diketahui keberadaannya dalam waktu tersebut. Insya
Allah

© Berkhasiat untuk mengingatkan hafalan yang terlupa jika berdzikir dengan


Asma Allah ini.

© Barang siapa membaca Asma Allah ini sebanyak 1.000 kali, maka akan hilanglah
kebingungannya dan akan ditunjukkan ke jalan kebenaran.
© Jika seseorang yang kehilangan alat rumah tangga atau barang yang berharga
membaca Asma Allah ini sebanyak 77 kali pada keempat dinding rumah di
keheningan malam setelah semua orang tertidur, berita mengenai orang yang
mencuri atau barang yang hilang akan mengembalikan barang tersebut.

(Abd al-Mu’iid adalah orang yang didalam dirinya Allah telah menempatkan
pengetahuan mengenai rahasia bahwa segala sesuatu terus – menerus diciptakan
kembali)

60. Al – Muhyii (Maha Memberi Kehidupan)

© Barang siapa yang berdzikir dengan Asma Allah ini keatas badannya, maka ia
akan terhindar dari penjara dan tenggelam.

© Orang yang sakit hendaknya membaca Asma Allah ini terus – menerus. Dapat
juga dibacakan orang lain kemudian ditiupkan kepada orang yang sakit, Insya
Allah kesehatannya akan pulih.

© Jika seseorang menderita karena menjadi budak hawa nafsunya selalu membaca
Asma Allah ini hingga ia tertidur karena kecapaian maka dia akan dapat
mengendalikan nafsu jahatnya.

© Jika membaca Asma Allah ini sebanyak 68 kali setiap hari maka Allah akan
menghiasi hati mereka dengan cahaya iman dan ilmu dan akan memberikan
kepada mereka kemauan untuk menolong orang lain yang tengah membutuhkan
pertolongan.

© Jika seorang beriman menderita sakit keras membaca Asma Allah ini sebanyak
68 kali setelah sholat wajib, niscaya dia akan sembuh.

(Derajat pengetahuan paling rendah bagi seseorang adalah kesadaran dan


pengenalan terhadap diri sendiri. Orang yang tidak mengenal dirinya sendiri tidak
sadar akan eksistensinya mungkin sama dengan orang mati. Ucapan bangkai hidup
yang tidak sadar adalah mati dan mematikan: menjauhlah dari mereka!)

61. Al – Mumiit (Maha Mematikan Makhluk-Nya)

© Barang siapa berdzikir dengan Asma Allah ini, maka jiwanya akan patuh
melakukan amal kebaikan.

© Orang yang tidak dapat mengendalikan nafsunya hendaknya meletakkan


tangannya di dadanya dan terus – menerus membaca Asma Allah ini hingga ia
tertidur, Insya Allah ia akan diberi kekuatan untuk mengendalikan nafsunya.

© Membaca Asma Allah ini akan membantu seseorang mendapatkan persahabatan


dengan orang beriman dan memperoleh kemenangan atas musuh.
62. Al – Hayy (Maha Hidup)

© Orang yang ingin memperoleh kesehatan hendaknya membaca Asma Allah ini
sebanyak 3.000 kali setiap hari.

© Jika orang yang sakit menuliskan Asma Allah ini dengan misik dan air mawar
dalam sebuah wadah kemudian membasuh tulisan tersebut dengan air lalu
diminum, maka sakitnya akan sembuh, Insya Allah. Dapat juga air itu diberikan
kepada orang lain yang sakit.

© Seorang beriman yang membaca Asma Allah ini secara terus – menerus, Insya
Allah, akan berumur panjang dan hidup berbahagia.

© Jika seseorang sangat tertekan dan merasa sangat kesulitan, maka dengan
membaca Asma Allah ini sebanyak 500 kali setiap hari sebelum matahari terbit, dia
akan mendapatkan kedamaikan.

© Barang siapa membaca Asma Allah ini sebanyak 300.000 kali, maka dia tidak
akan menderita sakit selama – lamanya.

63. Al – Qayyuum (Maha Mandiri)

© Barang siapa yang membaca yaa Hayyu yaa Qayyuum sejak terbit sampai
naiknya matahari, maka ia akan mendapatkan rasa senang dalam dirinya yang tak
terhingga.

© Barang siapa yang berdoa dengan Asma Allah ini di lautan luas, maka Allah
akan menyelamatkannya dari bahaya tenggelam.

© Orang yang membaca Asma Allah ini sebanyak – banyak nya dalam keadaan
menyendiri maka akan menjadi sejahtera dan kaya.

© Jika orang yang menghabiskan banyak waktunya yang berharga untuk tidur ,
maka sebelum tertidur hendaklah dia membaca Alif laam miim, Allaahu laa ilaaha
illaa huw al-Hayy al-Qayyuum (“Alif Laam Miim, Allah tidak ada Tuhan selain Dia
Yang Maha Hidup dan Yang Ada dengan Sendirinya” [Al-Baqarah : 225] ) maka
kantuknya akan hilang.

© Jika orang yang menderita insomnia membaca waa tahsabuhum aiqaazhan wa


hun ruquud (“Dan kamu mengira mereka itu bangun padahal mereka tidur”)
fadharabnaa ‘alaa aadzaanihim fii al-kahf siniin ’adadan (“.....Maka Kami tutup
telinga mereka beberapa tahun dalam gua itu ‘), ketika akan tidur maka dia akan
bisa tidur.

© Orang yang memiliki kesulitan dalam menghafal dapat membiasakan membaca


Asma Allah ini 16 kali sehari di tempat yang sepi, maka dia akan dapat mengatasi
kesulitan itu.

64. Al – Waajid (Maha Kaya)

© Barang siapa membaca Asma Allah ini pada setiap suap makanannya, niscaya
hatinya diberikan kekuatan dan cahaya oleh Allah.

© Seorang beriman yang membiasakan diri berdzikir dengan Asma Allah ini
sesering mungkin akan dapat membantunya menemukan apa yang ingin dia
temukan dan menjaga apa yang telah ditemukannya.

(Orang yang beriman bersyukur atas kehidupan yang telah mereka terima. Mereka
mewujudkan rasa Syukur mereka kedalam perbuatan dengan melayani makhluk
ciptaan Allah karena Allah, dengan selalu bekerja keras seolah – olah mereka tidak
akan pernah mati.)

65. Al – Maajid (Maha Mulia, Maha Agung dan Tinggi)

© Barang siapa yang berdzikir dengan Asma Allah ini sampai larut dalam
keasyikannya, niscaya Allah akan memberikan cahaya dalam hatinya.

© Orang yang beriman membaca Asma Allah ini sebanyak 465 kali sepanjang siang
dan 465 kali sepanjang malam maka kata – katanya akan dipahami oleh orang lain
sesuai dengan yang dimaksudkannya. Sifatnya membaik. Dia dicintai dan
dihormati. Dia bahkan dapat memahami bahasa hewan dan tumbuhan dan mereka
juga dapat memahaminya.

66. Al – Waahid (Maha Esa)

© Barang siapa menginginkan agar perasaan ketergantungan terhadap makhluk


keluar dari hatinya, hendaknya membaca Asma Allah ini sebanyak 1.000 kali setiap
hari dan dilenyapkan Allah rasa takutnya yang merupakan asal semua bencana di
dunia dan di akhirat.

© Barang sipa menginginkan agar anaknya taat dan shaleh hendaknya menuliskan
Asma Allah ini (di kertas, kain dsb) dan tulisan ini selalu dibawa kapan saja dan
dimana saja.

© Jika seseorang yang ditimpa khayalan jahat, rsa takut yang tidak beralasan
terhadap segala sesuatu dan berat hati, hendaknya mengambil air wudhu dan
membaca Asma Allah ini sebanyak 1.000 kali di tempat yang sunyi, niscaya dia
akan sembuh.

© Jika seorang beriman yang menghadapi bahaya dari orang yang sangat zalim
membaca yaa Waahiid al –Baaqii awwala kulli syai’ wa aakhirah (“Wahai Engkau
Yang Esa, Yang Kekal di awal segala sesuatu dan di akhirnya”) sebanyak 500 kali
setelah sholat dzuhur, maka dia akan selamat.

(Dialah Yang Esa dalam nama-Nya yang indah, tak ada yang dapat disifati
dengannya selain Dia. Siapa pun yang mempersamakan sesuatu yang lain dengan-
Nya adalah berdosa dengan dosa yang tidak dapat diampuni yakni menyekutukan
Dia dengan sesuatu yang lain. Dialah satu – satunya yang berhak disembah.
Keesaan-Nya tidak dapat dibagi – bagi. Dialah keseluruhan tanpa bagian – bagian.)

67. Al – Ahad (Maha Satu)

© Barang siapa membaca Asma Allah ini dalam keadaan memiliki wudhu sebanyak
19 kali setelah sholat subuh, maka semua doanya akan dikabulkan, Insya Allah.

© Jika seseorang yang duduk sendirian ditempat yang sunyi membaca Asma Allah
ini sebanyak 1.000 kali, merenung artinya dan mencoba merasakan kesatuan pada
wujudnya, beberapa hal mengenai inti batin dapat dimanifestasikan.

68. Ash – Shamad (Maha Dibutuhkan)

© Barang siapa berdzikir dengan Asma Allah sebanyak 125 kali setelah sholat
subuh dan sebelum matahari terbit dalam keadaan sujud, akan tampaklah bekas –
bekas kebenaran padanya, akan dilindungi dari berbohong, perilaku haram
maupun dari permusuhan orang lain dan akan membaik sifat dan imannya.

© Barang siapa yang mengucapkan Asma Allah ini terus – menerus dan dalam
keadaan memiliki wudhu, ia segera tidak akan memiliki ketergantungan kepada
seluruh makhluk.

© Jika seseorang memerhatikan orang lain yang tengah berada di bawah pengaruh
orang jahat, dan melakukan perbuatan dosa, dia boleh berpuasa secara berturut –
turut pada hari kamis, jumat dan sabtu dan berbuka tanpa makan daging atau
produk – produk susu, kemudian membaca yaa Shamad sebanyak 100 kali diatas
makanan atau minuman dan diberikan kepada orang yang sedang dalam kesulitan
itu, maka hal itu akan membantunya untuk bertobat dari perbuatan yang salah dan
menyelamatkannya dari pengaruh – pengaruh jahat.

(Allah yang Memenuhi semua kebutuhan selalu ada, mengetahui kebutuhanmu


sebelum engkau mengetahuinya, memenuhi kebutuhanmu sebagaimana mestinya,
bukan dengan cara yang kau kira bagaimana seharusnya kebutuhan itu terpenuhi)

69. Al – Qaadir (Maha Kuasa)

© Barang siapa yang setelah mengerjakan sholat dua rakaat membaca Asma Allah
ini sebanyak 100 kali, Allah akan merendahkan dan menghinakan musuh –
musuhnya (asalkan ia tidak zalin)
© Apabila Asma Allah ini dibaca 41 kali sebelum mengerjakan tugas yang sulit,
maka kesulitan itu akan hilang, Insya Allah.

© Jika seorang beriman membaca Asma Allah ini kerika sedang membasuh setiap
anggota badannya dalam berwudhu, niscaya kepada anggota badannya itu akan
diberikan kekuatan.

© Orang yang menderita karena cintanya ditolak hendaknya terus menerus


membaca Asma Allah ini sebanyak 305 kali, maka mungkin orang yang dicintai
akan membalas cintanya atau penderitaannya akan berakhir.

(Al-Qaadir memiliki kemampuan yang tidak terbatas. Kemampuan-Nya untuk


membuat sesuatu menjadi terjadi, Kekuasaan-Nya untuk membuat dan mencipta
hanya memiliki sebuah syarat, yaitu kehendak-Nya.)

70. Al – Muqtadir (Maha Menentukan)

© Barang siapa yang terus menerus membaca Asma Allah ini sebanyak 744 kali
setelah bangun tidur, Allah akan mengatur urusannya sebagaimana yang ia
kehendaki, sehingga ia tidak perlu lagi mengatur dirinya.

71. Al – Muqaddim (Maha Mendahulukan)

© Barang siapa yang membaca Asma Allah ini sebanyak – banyaknya pada saat
perang atau jihad, Allah akan memberikan keberanian kepadanya dan ia akan
selamat dari musuhnya.

© Orang yang membacanya secara terus menerus akan menjadi tunduk dan patuh
kepada Allah SWT.

© Orang yang mengetahui tuntutan hawa nafsu dan keadaan jiwanya, dan yang
mengetahui bahwa hawa nafsu menariknya ke bawah menuju tanah karena ia
diciptakan dari tanah, sedangkan jiwanya menarik keatas menuju langit karena ia
berasal dari arah itu, dapat membiasakan membaca Asma Allah ini sebanyak 148
kali setiap hari. Orang itu akan diberikan kearifan untuk memilih prioritaasnya di
dalam hidup ini maupun kehendak untuk melaksanakan kewajiban – kewajiban
kita untuk akhirat tepat pada waktunya, dan akan mencapai keberhasilan pada
keduanya.

72. Al – Mu’akhkhir ( Maha Mengakhirkan)

© Orang beriman yang membiasakan membaca Asma Allah ini sebanyak 100 kali
sehari menjadi mampu melihat kesalahan mereka dan bertobat.

© Jika orang yang bertobat membaca Asma Allah ini sebanyak 1.000 kali, Insya
Allah tobat mereka akan diterima. Tanda diterimanya tobat adalah menguatnya
keinginan mereka untuk melaksanakan sholat.

© Jika seseorang ingin mencegah orang zalim dari mendapatkan pangkat yang
tinggi, maka hendaklah dia membaca Asma Allah ini sebanyak 1.446 kali sebelum
matahari terbit selama tujuh hari berturut – turut. Dengan kehendak Allah dia
mampu mencegahnya.

(Allah bereksistensi dengan sendirinya. Eksistensi-Nya tidak bergantung kepada


selain diri-Nya sendiri dan Dia Maha Tinggi dari segala eksistensi yang lain. Dialah
yang memberikan apa yang diperlukan bagi eksistensi segala sesuatu.)

73. Al – Awwal (Maha Awal, Yang Tidak Berpermulaan)

© Barang siapa yang menginginkan anak laki – laki hendaknya membaca Asma
Allah ini sebanyak 40 kali setiap hari selama 40 hari. Maka keinginannya akan
terkabul.

© Jika seorang musafir membaca Asma Allah ini 1.000 kali pada hari jumat ia akan
segera kembali kerumah dalam keadaan selamat dan sehat.

© Orang yang memiliki banyak persoalan atau kehilangan kekasih hatinya harus
membaca yaa Awwal sebanyak 1.000 kali selama 40 jumat berturut – turut.
Keinginan mereka akan terpenuhi.

74. Al – Aakhir (Maha Akhir)

© Barang siapa yang ingin agar cinta kepada Allah tertanam kuat dalam hatinya,
cinta kepada selain Allah hilang dari hatinya, dosa – dosanya di ampuni dan mati
dalam keadaan beriman hendaknya ia membaca Asma Allah ini 1.000 kali setiap
hati.

© Kaum beriman yang membaca Asma Allah ini sebanyak 100 kali sehari akan
berhenti membodohi diri mereka sendiri dan melihat kebenaran.

© Jika seseorang sedang diserang oleh musuh dan membaca ya Aakhir sebanyak
800 kali, niscaya si penyerang akan mundur.

© Membaca Asma Allah ini sebanyak 1.000 kali setiap hari jumat akan membantu
meningkatkan rezeki seseorang.

(Sifat “Yang Pertama” dan “Yang Terakhir” harus dibaca, disebut dan diingat
secara bersamaan karena artinya laksana sebuah lingkaran dimana awal dan akhir
adalah satu)

75. Azh – Zhaahir (Maha Nyata)


© Jika Seorang beriman memiliki niat baik dan berupaya keras untuk
mewujudkannya, maka hendaklah dia melakukan sholat sunat dua rakaat
kemudian membaca Huwa al-Awwal wa al-Aakhir wa al-Zhahir wa al Baathin wa
huwa bi kull syay’ ‘Aliim (“Dialah Yang Pertama dan Yang Akhir, Yang Tampak
dan Yang Tersembunyi dan Dia Maha Mengetahui atas segala sesuatu”) sebanyak
145 kali. Dia akan mendapat kesempatan yang lebih baik untuk memperoleh apa
yang diinginkannya.

© Membaca Asma Allah ini memampukan seseorang untuk melihat segala sesuatu
yang sebelumnya tersembunyi.

© Jika Seseorang memiliki kesulitan dan tidak mengetahui jalan keluarnya, maka
setelah mengerjakan shalat isya hendaklah dia mengerjakan sholat sunat dua
rakaat lalu membaca yaa Zhaahir sebanyak 1.006 kali, seraya memohon kepada
Allah agar ditunjukkan jalan keluar dari masalah tersebut. Jalan keluarnya akan
diperlihatkan kepadanya dalam mimpi.

© Orang yang membaca Asma Allah sebanyak 500 kali setiap hari setelah matahari
terbit, Allah akan memberikan kepadanya pandangannya dan hatinya di penuhi
cahaya.

76. Al – Baathin (Maha Tersembunyi)

© Jika kaum beriman membiasakan diri membaca Asma Allah sebanyak 33 kali
dalam sehari maka alam batin mereka akan menjadi terang, mata hati mereka
akan terbuka, mereka akan mulai melihat Hakikat yang sebenarnya dan
memahami makna segala sesuatu, atas izin Allah. Mereka akan memperoleh
kedamaian, ucapan mereka akan menjadi manis dan bermanfaat. Mereka akan
dicintai dan dihormati oleh orang lain.

© Barang siapa yang senantiasa membaca huwal awwalu wal aakhiru wazh zhahiru
wal baathinu wa huwa bikulli syai’in qadiir setelah mengerjakan sholat 2 rakaat,
maka semua hajatnya akan terpenuhi, Insya Allah.

© Khasiat ism Al – Baathin yaitu untuk mendapatkan rasa tenteram bagi orang
yang berdzikir dengannya, setiap hati tiga kali dan tiap – tiap kali sesaat lamanya.

77. Al – Waaliy (Maha Memerintah, Yang Menguasai Segala Urusan)

© Barang siapa yang membaca Asma Allah ini berulang – ulang, ia akan
diselamatkan dari bencana yang tidak diinginkan.

© Jika Asma Allah ini ditulis di gelas atau wadah keramik, kemudian gelas atau
wadah tersebut diisi dengan air, dan air itu dipercikan di rumah, maka rumah
tersebut akan diselamatkan dari bencana, Insya Allah.
© Jika seseorang bermaksud menundukkan orang lain, hendaknya ia membaca
Asma Allah ini 11 kali.

© Jika seorang beriman yang memikul tanggung jawab kekuasaan membaca Asma
Allah ini sebanyak 1.000 kali setiap hari jum’at demi kebaikan rakyat yang beras di
bawah kekuasaannya, maka ucapannya akan berfaedah bagi mereka. Mereka juga
akan menjadi lebih bersyukur, hormat dan patuh padanya.

78. Al – Muta`aaliy (Maha Tinggi)

© Jika seorang beriman yang diturunkan dari jabatannya padahal dia tidak
bersalah, kemudian membaca Asma Allah ini sebanyak 540 kali, maka dia akan
memperoleh kembali jabatannya itu atau dinaikan jabatannya yang lebih dari
orang lain dengan kualifikasi yang sama.

© Seseorang yang akan melakukan wawancara hendaknya membaca Asma Allah


sebanyak 540 kali, akan membantu orang tersebut untuk menjadi lebih efektif.

© Orang yang sering membaca Asma Allah ini, segala permasalahannya akan
segera terpecahkan.

© Wanita yang membaca Asma Allah ini sebanyak – banyaknya akan terbebas dari
rasa sakit, Insya Allah.

(“Orang yang membaca Al – Quran dan tidak mengamalkan apa yang dibacanya
laksana orang yang tidak pernah melihat Al – Quran. Orang yang memandang
wajah orang tuanya dengan marah, meskipun dia melayani keduanya dengan
tekun, berarti dia tidak mengurus mereka. Aku tidak dapat berbuat apa – apa
terhadap orang – orang semacam itu dan mereka juga tidak dapat berbuat apa –
apa terhadapku” [HADIST NABI] )

79. Al – Barr (Maha Baik, Maha Kebajikan)

© Barang siapa yang kecanduan minuman keras, berzina atau perbuatan maksiat
lainnya, hendaknya membaca Asma Allah ini 700 kali setiap hari, Insya Allah ia
akan mendapatkan hidayah dari Allah.

© Jika Asma Allah ini dibaca sebanyak – banyaknya maka akan sangat manjur
untuk menghilangkan cinta dunia.

© Barang siapa yang membaca Asma Allah ini 7 kali kemudian meniupkannya
pada anaknya segera setelah lahir, Allah SWT akan memberikan perlindungan
kepada anaknya dari bencana hingga dewasa.

© Untuk mendatangkan kebajikan di dalam segala yang ada bagi orang yang
berdzikir dengannya.

© Orang – orang yang lumpuh dan terus menerus membaca Asma Allah ini
sebanyak 202 kali setiap hari akan mendapatkan kesembuhan, keringanan atau
ketabahan untuk menanggung penyakit mereka.

© Orang – orang yang sedang berada di tengah laut ketika terjadi badai akan
selamat jika mereka terus menerus membaca Asma Allah.

(Orang munafik laksana ruangan yang sudah digunakan. Bagian luarnya tampak
bersih tetapi bagian dalamnya kotor)

80. At – Tawwaab (Maha Penerima Taubat)

© Barang siapa yang menginginkan agar Allah memberikan taufik kepadanya


untuk bertaubat, hendaknya membaca Asma Allah ini 360 kali setiap hari setelah
sholat Dhuha.

© Jika Asma Allah ini dibaca 10 kali dihadapan seorang yang zalim, orang yang
membacanya akan segera terbebas dari kezalimannya, Insya Allah.

© Orang beriman yang tidak dapat berhenti melakukan kesalahan, tetapi dia
menyadarinya, dan dipenui perasaan bersalah, hendaknya membaca Asma Allah
sebanyak 400 kali pada pagi hari. Pada suatu hari dia akan merasakan bahwa
tobatnya diterima. Tanda diterimanya tobat adalah bahwa seseorang tidak dapat
lagi melakukan perbuatan dosa itu, dan ingatan akan dosa itu hilang dari
pikirannya.

81. Al – Muntaqim (Maha Pembalas)

© Jika seorang beriman dizalimi oleh musuh Allah yang layak dijatuhi hukuman,
maka dengan membaca yaa Muntaqim yaa Qahhaar sebanyak 1.000 kali selama
satu hari, maka kekuatan si zalim itu akan musnah.

© Barang siapa yang tidak berbuat zalim dan ingin membalas musuhnya tetapi
tidak memiliki kekuatan untuk melakukannya, hendaknya membaca Asma Allah
ini terus – menerus selama 3 jumat, maka Allah sendiri yang akan membalasnya.

(Banyak kemalangan yang menimpa manusia merupakan akibat dosa mereka yang
tak mengenal tobat. Jika engkau mengeluh terhadap kesulitan ini, maka kesulitan
tersebut justru akan bertambah. Tetapi, jika engkau menerimanya, memandangnya
sebagai kehendak Allah, dan tunduk maka Allah akan mempertimbangkan sikap
tunduk itu sebagai penghapus dosa – dosamu dan sebagai tobat yang sesungguhnya,
sehingga kesulitan itu pun akan sirna.)

82. Al - `Afuww (Maha Pemaaf, Maha Mengampuni)


© Barang siapa memperbanyak dzikir dengan Asma Allah ini, niscaya Allah akan
membukakan baginya pintu maaf dan ampunan – Nya.

© Seorang beriman yang membaca Asma Allah ini sebanyak 166 kali sehari akan
mampu dalam mengendalikan keinginan jahat hawa nafsunya. Sifatnya akan
membaik dan orang – orang akan memaafkan kesalahannya.

© Ingat untuk membaca Asma Allah ini ketika tengah berada di ambang
kemarahan yang tak terkendali dan diikuti dengan membaca salawat kepada nabi
Muhammada SAW akan membantu meredakan amarah seseorang.

© Orang yang tengah menghadapi hakim yang akan menjatuhkan hukuman atas
kesalahan yang telah dilakukannya, hendaklah membaca nama ini sebanyak 166
kali, maka hukumannya akan dibatalkan atau dikurangi.

83. Ar – Ra’uuf (Maha Pengasih)

© Orang beriman yang membaca Asma Allah ini sebanyak 286 kali sehari akan
memiliki hati yang penuh dengan kemurahan dan kepedulian terhadap orang lain,
dan perasaan ini akan bersifat timbal balik. Orang tersebut juga akan diberi jalan
untuk menolong orang yang sedang membutuhkan pertolongan.

© Barang siapa berdzikir dengan Asma Allah ini sebanyak 10 kli ketika sedang
dilanda amarah, dan kemudian membaca salawat nabi Muhammad SAW 10 kali
juga, niscaya akan redalah kemarahannya. Demikian pula jika dibacakan
dihadapan orang yang sedang marah.

© Barang siapa yang menginginkan agar seluruh makhluk mencintainya dan


sebaliknya, hendaknya membaca Asma Allah ini berulang – ulang.

84. Maalikul – Mulk (Maha Menguasai Kerajaan)

© Orang beriman yang membaca Asma Allah ini sebanyak 212 kali setiap hari akan
memperoleh rezeki yang banyak dengan cara yang tak terduga. Keraguan yang
mungkin ada dalam pikiran mereka akan berubah menjadi keyakinan. Rakyat
yang mereka perintah akan menghormati dan mematuhi mereka dengan ikhlas.

© Barang siapa membaca Asma Allah ini secara rutin, maka Allah akan
memberikan harta kekayaan kepadanya dan dikayakan-Nya berkat karunia dan
kemurahan-Nya.

(Manusia adalah alam semesta dalam bentuk mikrokosmos; apa pun yang
bereksistensi di alam semesta, bereksistensi di dalam diri kita. Manusia juga
merupakan makhluk tertinggi dan wakil Allah. Itulah mengapa untuk jangka
waktu tertentu Allah memberikan kepada sebagian hamba-Nya kerajaan, tanah,
kekayaan, kesejahteraan, dan membiarkan mereka menguasainya. Allah juga
memberikan kepada hamba – hamba tertentu pengetahuan mengenai cara
mengatur sehingga kerajaan mereka berkembang dan keuntungan mereka pun
bertambah)

85. Dzul – Jalaali Wal – Ikraam (Maha Memiliki Kebesaran dan Kemulian)

© Berkhasiat mendatangkan kemuliaan, kehormatan dan kebesaran bagi orang


yang berdzikir dengan Asma Allah ini.

© Rasulullah bersabda: “Bacalah Dzuu al-Jalaal wa al-Ikraam jika kamu memohon


sesuatu dari Allah.

© Jika seorang beriman membaca Asma Allah ini 100 kali dalam sehari selama
seminggu, maka semua beban kesulitan, keraguan, dan persoalan akan
meninggalkan hatinya, sehingga hatinya akan terbebas dari khayalan, rasa cemas
dan harapan yang sia – sia. Kejahatan tidak akan menyentuhnya dan dia akan
mendapatkan kedamaian.

(Ada rahasia dalam tindakan-Nya menangguhkan hukuman dan memaafkan dosa.


Dalam mengajarkan kita bahwa api neraka itu ada, Dia mengajarkan kita bahwa
ada banyak jalan untuk menyelamatkan diri. Hal itu tak ubahnya seperti
pengumuman tuan rumah yang kaya, dermawan dan pemurah yang menyatakan:
“Pintu – pintu rumah kami terbuka, meja – meja kami sudah ditata. Orang yang
mendapatkan undangan ini dipersilakan datang, dan kami tidak mencerca orang
yang tidak datang ke pesta kami”)

86. Al – Muqsith (Maha Mengadili)

© Barang siapa berdzikir dengan Asma Allah ini secara rutin, maka Allah akan
mencegah waswas darinya dan melindunginya dari keragu – raguan yang
dihembuskan oleh setan.

© Jika pikiran seseorang selalu mengembara pada saat dia tengah mengerjakan
sholat, maka dengan membaca Asma Allah ini sebanyak 239 kali sebelum mulai
mengerjakan sholat akan ada faedahnya.

© Jika Asma Allah ini dibaca 700 kali untuk suatu tujuan, maka tujuan tersebut
akan tercapai, Insya Allah.

© Banyak membaca Asma Allah ini juga akan membantu menenangkan orang
ketika mereka sedang marah atau depresi.

87. Al – Jaami` (Maha Mengumpulkan)

© Jika keluarrga atau sanak keluarga seseorang saling terpisah, hendaknya ia


mandi pada saat dhuha, kemudian menengadahkan pandangan ke arah langit dan
membaca Asma Allah ini 10 kali. Tetapi menghitungnya hendaknya dengan jari
sedemikian rupa sehingga dalam setiap bacaan, jarinya tetap tertutup hingga
hitungan yang kesepuluh. Setelah itu hendaknya tangannya diusapkan ke wajah.
Insya Allah keluarga yang saling terpisah akan berkumpul.

© Jika seseorang yang kehilangan sesuatu atau terpisah dari orang yang
dicintainya, maka membaca yaa Jaami’ sebanyak 114 kali diikuti dengan yaa
Jaami’ al-Naas li yawm laa rayb fiih ijmaa’ ‘alayya dalatii (“Wahai Tuhan yang
mengumpulkan manusia pada hari yang tidak ada keraguan mengenainya,
satukanlah apa yang telah hilang dariku dengan diriku”) akan berfedah untuk
menemukan apa yang telah hilang.

© Barang siapa memperbanyak berdzikir dengan Asma Allah ini, maka ia akan
berhasil mencapai cita – citanya.

88. Al – Ghaniiyy (Maha Kaya)

© Jika dibacakan atas sesuatu yang sakit di tubuhnya atau tubuh orang lain,
niscaya akan dilenyapkan Allah SWT sakitnya itu.

© Jika orang – orang yang memiliki kebutuhan material membaca Asma Allah ini
sebanyak 1.060 kali pada hari sabtu, maka mereka tidak akan membutuhkan
pertolongan dari orang lain, karena Allah akan memenuhi kebutuhan mereka dari
tempat – tempat yang sama sekali tidak dapat diduga.

© Jika seseorang membaca Asma Allah ini sebanyak 70 kali, Allah akan
mengaruniakan keberkahan pada kekayaannya dan kebutuhannya akan tercukupi.

89. Al – Mughniiy (Maha Pemberi Kekayaan)

© Orang yang berdzikir dengan Asma Allah ini sebanyak 1.000 kali tiap hari,
niscaya Allah akan menjadikannya kaya – raya.

© Barang siapa yang membaca salawat 11 kali sebelum dan sesudah membaca
Asma Allah ini sebanyak 1.111 kali, ia akan dikaruniai kekayaan ruhani dan
materi. Membacanya hendaknya dilakukan setelah sholat fajar atau sholat isya.
Tetapi Surat Muzzammil juga harus dibaca bersama Asma Allah ini.

© Membaca Asma Allah ini sebanyak 1.121 kal setiap hari jumat selama 10 jumt
berturut – turut akan membantu menghilangkan perasaan cemas.

© Jika orang membacakan Asma Allah ini pada telapak tangan dan
menggosokkannya kepada bagian tubuhnya yang terasa sakit, maka dia akan
sembuh. Hal ini juga dapat menolong membebaskan orang – orang yang dipenjara
secara tidak adil.
90. Al – Maani` (Maha Mencegah, Maha Menolak)

© Barang siapa memperbanyak dzikir dengan Asma Allah ini, niscaya segala
permintaannya akan dikabulkan oleh Allah dan ditolak-Nya kejahatan darinya.

© Membaca Asma Allah ini sebanyak 161 kali pada pagi dan sore hari membantu
menghilangkan penyakit dan rasa takut.

© Jika sepasang suami istri merasa kehilangan rasa cinta diantara mereka,
membaca Asma Allah ini secara perlahan ditempat tidur akan menghidupkan
kembali cinta di antara keduanya.

© Membaca Asma Allah ini dalam perjalanan akan membantu menjauhkan bahaya
dan kesulitan.

(Jika kita tidak mendapatkan apa – apa yang kita inginkan, hal itu bukanlah Dia
tidak mengetahuinya, bukan karena Dia tidak memilikinya, bukan karena Dia
tidak dapat memberikannya, atau karena Dia tidak mampu menyerahkannya
kepada kita. Dia Maha Sempurna, Maha Suci dari segala kekurangan. Meski
alasannya mungkin saja tidak kita ketahui, kita harus percaya bahwa jika kita
tidak mendapatkan apa yang kita inginkan, itulah yang terbaik untuk kita.)

91. Al – Dhaarr (Maha Pemberi Bahaya)

© Barang siapa yang membaca Asma Allah ini 100 kali pada malam jumat, ia akan
diselamatkan bencana jasmani dan ruhani. Disamping itu juga akan mendekatkan
orang yang membacanya kepada Allah.

© Seseorang yang dipaksa turun kepada kedudukan yang lebih rendah dari yang
ditempatinya sebelumnya dapat membaca yaa Dhar, yaa Naafi’ sebanyak 100 kali
setiap malam jumat atau lebih baik lagi pada tanggal 13, 14, 15 pada bulan
Qamariyah, maka orang – orang itu akan mendapatkan kembali kedudukannya.

© Membaca Asma Allah ini sebanyak 1.001 kali akan menyelamatkan seseorang
dari musuh yang zalim.

92. An – Naafi` (Maha Pemberi Manfaat)

© Barang siapa yang menaiki kapal atau menaikan barangnya di kapal, hendaknya
membaca Asma Allah ini sebanyak – banyaknya. Insya Allah ia akan diselamatkan
dari semua bahaya.

© Jika dibaca Asma Allah ini sebanyak 41 kali sebelum mengerjakan suatu tugas,
maka tugas tersebut akan dapat diselesaikan dengan mudah.
© Jika Asma Allah ini dibaca sebelum berjima’, Allah akan mengaruniakan
kepadanya anak yang sholeh.

© Membaca Asma Allah ini akan menghilangkan kesedihan, depresi dan stress.

(Sesungguhnya penderitaan yang kita alami dan musibah yang menimpa kita tak
lain adalah karena kesalahan kita sendiri. Meskipun Allah menciptakan kejahatan
dan memerintahkan kita menjauhinya dan melarang kita darinya, namun kita
malah mengejar hal – hal yang dilarang)

93. An – Nuur ( Maha Bercahaya)

© Barang siapa yang membaca Asma Allah ini 1.001 kali setelah membaca Surat
An-Nur, hatinya akan disinari dengan nur dan cahaya Allah.

© Jika orang – orang beriman, yang hati mereka diliputi gelapnya keraguan dan
kesedihan, membaca Surat An-Nur sebanyak 7 kali dan membaca Asma Allah ini
sebanyak 1.000 kali, niscaya keraguan mereka akan hilang dan hati mereka akan
manjadi terang.

© Jika seseorang yang tersesat membaca Asma Allah ini sebanyak 265 kali, maka
dia akan menemukan kembali jalannya.

© Membaca Asma Allah ini akan menerangi kalbu dan anggota tubuh orang yang
berdzikir dengannya. Oleh karena itu, Rasulullah SAW memperbanyakkan
menyebutnya dalam doanya sebagai berikut : “Ya Allah, adakan cahaya di dalam
kalbuku, cahaya di dalam kuburku, cahaya di dalam penglihatanku, cahaya di
dalam pendengaranku, cahaya di sebelah kananku, cahaya di sebelah kiriku,
cahaya di depanku, cahaya di belakangku dan cahaya di atasku. Ya Allah, dakanlah
bagiku cahaya dan jadikanlah aku cahaya dengan berkat rahmat-Mu, wahai Tuhan
Yang Paling Penyayang.”

94. Al – Haadii (Maha Pemberi Petunjuk)

© Barang siapa yang mengangkat kedua tangannya (sebagaimana ketika berdoa)


sambil memandang ke langit dan membaca Asma Allah ini beberapa kali kemudian
menyapukan kedua tangannya di wajah (sebagaimana selesai berdoa), Allah akan
mengaruniakan kepadanya hidayah yang sempurna, dan akan memasukkannya
dalam golongan orang – orang yang taat dan shalih.

© Berkhasiat memberikan petunjuk kepada hati orang yang berdzikir dengan


Asma Allah ini.

© Barang siapa berdzikir dengan Asma Allah ini, maka ia akan dianugerahi
kedudukan untuk menguasai umat dengan hak.
© Membaca Asma Allah ini sebanyak 200 kali setiap hari akan membawa seseorang
kepada keberhasilan.

© Jika engkau tidak yakin akan tujuanmu, membaca Asma Allah ini akan
membimbingmu kepada pilihan yang tepat.

© Jika seseorang menuliskan Asma Allah ini pada sebuah cangkir, memasukkan air
hujan kedalamnya, membacakan yaa Haadii kepadanya dan meminumkannya
kepada anak yang mengalami kesulitan menghafal dan tidak patuh, niscaya hal itu
akan memperbaiki keadaannya.

95. Al – Badii` (Maha Pencipta Yang Baru)

© Jika seseorang sedang mengalami duka cita, hendaknya ia membaca Asma Allah
ini 1.000 kali, maka Allah akan mengeluarkannya dari penderitaan tersebut.

© Apabila seseorang sedang dihimpit kesulitan dan membaca yaa Baadii’ al-
samaawaat wa al-ardh (“Wahai Pencipta langit dan bumi”) sebanyak 70 kali maka
akan dimudahkan solusinya.

© Apabila seseorang membaca yaa Baadii’ al-samaawaat wa al-ardh (“Wahai


Pencipta langit dan bumi”) sebanyak 1.000 kali akan membantu meringankan
depresi dan stress.

© Jika Kaum beriman membaca Asma Allah ini sebanyak 86 kali setelah sholat
fardhu, maka pemahaman mereka akan bertambah, mata batin mereka akan
terbuka dan mencapai makna batin pengetahuan sehingga mereka mampu
mengerjakan tugas – tugas sulit secara lebih baik daripada yang lain, dan ucapan
mereka akan menjadi kata – kata hikmah.

© Barang siapa berdzikir dengan Asma Allah ini sebanyak 700.000 kali, maka
hajatnya akan terpenuhi dan akan diangkat oleh Allah kemudharatan darinya.

© Jika seseorang melakukan pencarian, hendaknya membaca Asma Allah ini 1.200
kali, sebelum 12 hari, Insya Allah yang dicarinya akan ketemu.

96. Al – Baaqiiy (Maha Kekal)

© Allah akan mengaruniakan perlindungan dan menerima semua amal shalih


orang yang membaca Asma Allah ini 1.000 kali pada malam jumat.

© Barang siapa berdzikir dengan Asma Allah ini sebanyak 1.000 kali niscaya akan
terlepaslah ia dari bencana dan kesusahannya.

© Orang beriman yang membaca Asma Allah ini sebanyak 113 kali setiap hari akan
mendapatkan kesehatan dan kekayaan, amal dan harta mereka akan aman, dan
diharapkan bahwa mereka akan mendapatkan kasih sayang dan kemurahan Allah
pada hari kiamat.

© Jika seseorang yang menderita rasa takut yang sangat, membaca Asma Allah ini
sebanyak 113 kali setiap malam ketika hendak tidur niscaya dia akan terbebas dari
rasa takut tersebut.

(Jika engkau seorang dokter atau arsitek, ketika engkau pergi ke suatu tempat yang
di dalamnya tidak ada orang yang sakit atau tidak ada apa pun untuk dibangun,
maka keberadaan dan pengetahuanmu akan musnah. Tetapi jika engkau
menemukan penyakit lama setelah kau pergi, atau jika engkau membangun sebuah
jembatan yang akan dilalui orang – orang untuk jangka waktu yang lama, dan
niatmu dalam mengerjakan semua itu adalah untuk mengabdi dan bukan untuk
mencari keuntungan, maka engkau akan memperoleh keabadian di Akhirat karena
apa yang telah engkau kerjakan di dunia fana ini)

97. Al – Waarist (Maha Mewarisi)

© Jika Asma Allah ini dibaca 100 kali pada saat matahari terbit, maka ia akan
diselamatkan dari duka cita, kesulitan dan bencana. Di samping itu orang yang
membacanya akan meninggal dalam keadaan beriman. Insya Allah.

© Orang yang ingin diselamatkan dari kebingungan, kebimbangan dan gangguan


hendaknya membaca Asma Allah ini 1.000 kali antara Maghrib dan Isya.

© Pasangan yang mempunyai kesulitan memiliki anak akan mengandung jika


mereka sesering mungkin membaca Rabbi laa tadzarnii fardan wa anta khayr al-
waaritsiin (“Ya Allah, janganlah Engkau biarkan diriku hidup tanpa keturunan
sedangkan Engkau adalah ahli waris yang paling baik” [Al – Anbiya’ : 89] )

(Perhatian dan rasa ingin tahu adalah dua anugerah terbesar bagi manusia. Semua
pengetahuan, ilmu dan industri merupakan akibat dari adanya kedua sifat itu.
Manusia tidak dapat menciptakan atau membuat; yang dapat kit lakukan adalah
menemukan segala sesuatu yang sebelumnya telah Allah ciptakan)

98. Ar – Rasyiid (Maha Pandai)

© Orang yang tidak memiliki pengetahuan tentang seluk beluk suatu tugas atau
tidak dapat bekerja atau merencanakan suatu tugas, hendaknya membaca Asma
Allah ini 1.000 kali antara Maghrib dan Isya, maka tugas dan rencana tersebut
akan dapat dimengerti baik melalui mimpi atau ilham.

© Untuk memudahkan urusan keuangan dan agar selamat dari malapetaka,


hendaknya Asma Allah ini dibaca setiap hari.

© Barang siapa berdzikir dengan Asma Allah ini sesudah sholat Isya sebanyak 100
kali, maka segala amalnya akan diterima Allah.

© Berdzikir dengan Asma Allah ini akan membuat doa menjadi terkabul.

© Seorang guru yang beriman yang membaca Asma Allah ini sebanyak 504 kali
akan terhindar dari menyampaikan informasi yang salah atau menjadi orang yang
disalah pahami.

© Membaca Asma Allah ini sebanyak 152 kali sehari akan meningkatkan
kehidupan duniawi dan kehidupan batin seseorang. Ucapan si pembaca Asma Allah
ni akan berpengaruh dan perbuatan – perbuatannya adalah kebenaran

(Engkau yang banyak menghabiskan harta dan usaha untuk menyinari kehidupan
materialmu dengan kandil, permata yang berkilau dan kemegahan yang terang,
mengapa kau padamkan cahaya hatimu? Tidakkah kau tahu bahwa engkau dapat
menyebabkan hati itu diperbudak dalam kegelapan, dan buta seperti kalelawar?
Jika mata kepalamu buta, seseorang dapat menuntunmu di jalan; namun orang
yang hatinya buta tidak dapat dituntun dan akan tersesat selamanya)

99. Ash – Shabuur (Maha Penyabar)

© Barang siapa yang membaca Asma Allah ini 100 kali sebelum matahari terbit
akan diselamatkan dari bencana sepanjang hari itu. Disamping itu Allah akan
menjadikan musuh – musuhnya tidak mampu mengucapkan sepatah kata pun
dihadapannya.

© Jika seseorang yang menghadapi kesulitan membaca Asma Allah ini 1.020 kali,
Insya Allah ia akan terbebas dari kesulitannya dan Allah akan mengaruniakan
ketenangan dan kepuasan dalam hatinya.

© Jika seseorang beriman berada dalam kesulitan, penderitaan, dituduh secara


semena – mena atau dizalimi, maka dengan membaca yaa Shabuur sebanyak 289
kali, Insya Allah dia akan terhindar dari semua itu dan hatinya akan dipenuhi
dengan cinta kepada Allah.

YA ALLAH, DEMI NAMA-MU YANG INDAH DAN DEMI ORANG – ORANG


YANG DI DALAM DIRINYA BERMANIFESTASI NAMA-MU, BIMBINGLAH
KAMI KE JALAN MEREKA. IZINKANLAH KAMI MELIHAT SIFAT – SIFAT-
MU DI MANA SAJA DENGAN SENDIRINYA, DAN BERSIHKANLAH CERMIN
HATI KAMI AGAR KAMI DAPAT MELIHAT KEINDAHAN-MU YANG
TERPANTUL DI DALAMNYA. [AAMIIN BI HURMAT SAYYID AL-
MURSALIIN]

Demikian hasil rangkuman saya. Mudah – mudahan berguna bagi kita semua.
Amiin... Mohon maaf apabila masih ada kesalahan dan kekurangan dalam
merangkum Manfaat dan Khasiat Asmaul Husna ini.

Dirangkum dari buku :

1. Rahasia Manfaat Asmaul Husna (Solusi masalah dunia dan akhirat) Syaikh Jazri
Rah.a

2. Rahasia 99 Nama Allah yang Indah (Mukhtashar fii Ma’aanii Asmaa’ Allaah al-
Husnaa) al-Ustaadz Mahmuud Saamii

3. Asmaul Husna, Makna dan Khasiat (The Name and The Named) Syekh Tosun
Bayrak al-Jerrahi al-Halveti

‫بِس ِْم هَّللا ِ الرَّحْ َم ِن ال َّر ِحيِ;ْم‬

EI
ADFGHJKL
Rahman=Mengasihi<umum>¤Rahim=Menyayangi<khusus>¤Malik=Memiliki
kekuasaan¤Quddus=Suci dlm bertindak&berfikir¤Salam=Hidup
sejahtera¤Mukmin=Dipercaya¤Muhaimin=Mengawasi&Memelihara¤Aziz=Terh
ormat¤Jabbar=Perkasa¤Mutakabbir=Memiliki
Kebesaran¤Khaliq=Mencipta/Berkreasi¤Bari'=Merencanakan masa
depan¤Mushawwir=Mendisain<khusus>¤Ghaffar=slalu Mengampuni org
lain¤Qohhar=Kekuatan utk menopang kebaikan¤Wahhab=Memberi<sifatnya
umum>¤Razzaq=Berbagi Rezeki¤Fattah=Membuka hati org
lain¤Alim=Belajar&Berilmu¤Qobidh=Mengendalikan¤Basith=Melapangkan
jalan org lain¤Khofidh=Merendahkan org jhalim demi
keadilan¤Rofi'=Meninggika¤Mu'izz=Dihormati¤Mudzill=Merendahkan org
jahat¤Sami'=Mendengarkan org<empati>¤Bashir=Melihat/Memperhatikan
org¤Hakam=Mengendalikan&Mengontrol¤Adl=Adil¤Lathif=Bersikap halus kpd
org&merasakan perasaan org lain¤Khobir=Berhati-
hati¤Halim=Penyantun&lembut¤Ajhim=Bersifat
Agung¤Ghafur=Pemaaf<watak>¤Syakur=Berterima kasih kpd org
lain¤Aliyy=Menjadi yg tertinggi <sifat>¤Kabir=Memiliki
Kebesaran¤Hafijh=Memelihara&Menjaga¤Muqiet=Memperhatikan&Merasaka
n pengaduan org lain¤Hasieb=Teliti¤Jaliel=Memiliki Pribadi yg
luhur¤Kariem=Dermawan¤Roqieb=Mengawasi¤Mujieb=Memperhatikan
keinginan org lain¤Wasi'=Memiliki wawasan yg
luas¤Hakiem=Bijaksana<sifat>¤Wadud=Simpatik¤Majïd=Bersifat bajik kpd
org lain¤Bàits=Membangkitkan motivasi org lain¤Syahid=Menyaksikan
sendiri¤Haqq=Membela yg benar¤Wakiel=Bisa dipercaya¤Qowiyy=Memiliki
kekuatan&semangat tinggi¤Matien=Teguh-
Kokoh¤Waliyy=Melindungi¤Hamied=Bersikap terpuji¤Muhshi=Memperhatikan
semua faktor&sektor¤Mubdi'=Memulai terlebih dahulu dlm
berinisiatif¤Mu'ied=Mengembalikan sesuatu ke posisi semula dm
keadl¤Muhyie=Menghidupkan semangat org lain¤Mumiet=Mematikan suatu
pikiran jahat org lain¤Hayy=Memberikan"Kehidupan"kpd org
lain¤Qoyyum=Bersikap mandiri¤Wàjid=Melakukan sesuatu yg
baru<inovasi>¤Màjid=Bersifat mulia¤Ahad=Menyatukan berbagai hal dlm satu
kesatuan¤Shomad=Dibutuhkan org lain¤Qodir=Memiliki kemampuan
memadai¤Muqtadir=Membina org lain agar memiliki
kemampuan¤Muqoddim=Mendahulukan sesuatu dm
keadilan¤Muakhkhir=Mengakhiri&Menghentikan sesuatu¤Awwal=Menjadi org
Pertama<inventer>¤Akhir=Menjadi org terakhir<penutup>¤Jhahir=Memiliki
integritas&jujur¤Bathin=Memperhatikan kondisi batiniyah diri sendiri &org
lain¤Wàliy=brsikap mendidik org lain¤Muta'àliy=Memiliki Ketinggian
pribadi¤Barr=Jauh dr keburukan¤Tawwàb=Mau menerima kesalahan org
lain¤Muntaqim=Mengancam/Memperingatkan org jholim dm menjaga
kebaikan¤A'fuww=Pemaaf¤Raûf=Pengasih kpd yg menderita¤Mâlikul-
mulki=Berhasil di segala bidang¤DZul-jalâli  wal ikram=Bersikap
terhormat¤Muqsith=Adil dlm
menghukum¤Jâmi'=Berkolaborasi&Bersatu¤Ghaniyy=Kaya lahir
batin¤Mughniy=Memajukan org lain¤Mâni'=Mencegah sesuatu yg
buruk¤DHârr=Menghukum dm keadilan¤Nâfi'=Memberi penghargaan dm
keadilan¤Nûr=Berilmu&mulia¤Hâdî=suka Membimbing¤Badî'=Indah Rapi
Bersih¤Bâqî=Memelihara¤Wârits=Mewarisi&Mendelegasikan¤Rasyîd=Pandai&
Cerdas¤Shabûr=Penyabar&tdk tergesa-gesa¤

.٤٨=‫ماجد‬.٤٧=/‫والي‬/‫مبدئ‬.٤٦=‫ولي‬.٣٧=‫أول‬.٢٠=‫هادي‬/‫ودود‬.١٩=‫واحد‬.١٨=‫حي‬..١٤=‫واجد‬/‫وهاب‬.١٣=‫أحد‬
=‫حسيب‬.٧٨=‫حكيم‬.٧٣=‫جليل‬.٧٢=‫باسط‬.٦٨=‫حكم‬/‫محيي‬.٦٦=‫وكيل‬/‫أهلل‬.٦٥=‫مجيب‬.٦٢=‫باطن‬/‫حميد‬.٥٦=‫مجيد‬
=‫قوي‬.١١٤=‫جامع‬.١١٣=‫باقي‬.١١٠=‫علي‬.١٠٨=‫حق‬.١٠٤=‫عدل‬.١٠٠=‫ملك‬.٩٤=‫عزيز‬.٨٨=‫حليم‬.٨٦=‫بديع‬.٨٠
‫م‬.١٤٥=‫مهيمن‬.١٣٧=‫واسع‬.١٣٤=‫صمد‬.١٣٢=‫كبير‬.١٣١=‫مؤمن‬/‫سالم‬.١٢٩=‫لطيف‬.١٢٤=*‫معيد‬.١١٧=‫معز‬.١١٦
‫با‬.٢٠٢=‫بر‬.٢٠١=‫نافع‬.١٨٤=‫مقدم‬.١٨٠=‫سميع‬.١٧٠=‫قدوس‬.١٦١=‫مانع‬.١٥٦=‫عفو‬/‫قيوم‬.١٥٠=‫عليم‬.١٤٨=‫حصي‬
=‫رؤوف‬.٢٧٠=‫كريم‬.٢٥٨=‫رحيم‬.٢٥٦=‫نور‬.٢٥١=‫رافع‬.٢١٢=‫مالك الملك‬.٢٠٩=‫مقسط‬.٢٠٦=‫جبار‬.٢٠٤=‫رئ‬
‫مصو‬.٣١٩=‫شهيد‬.٣١٢=‫رقيب‬.٣٠٨=‫رزاق‬.٣٠٦=‫قهار‬.٣٠٥=‫قادر‬.٣٠٢=‫بصير‬.٢٩٨=‫صبور‬.٢٩٠=‫رحمن‬.٢٨٧
‫باع‬.٥٥٠=‫مقيت‬.٥٤١=‫متعال‬.٥٢٦=‫شكور‬.٥١٤=‫رشيد‬.٥٠٠=‫متين‬.٤٩٠=‫مميت‬.٤٨٩=‫فتاح‬.٤٠٩=‫تواب‬.٣٣٦=‫ر‬
‫مؤخر‬.٨١٢=‫خبير‬.٨٠١=‫آخر‬.٧٧٠=‫مذل‬.٧٤٤=‫مقتدر‬.٧٣١=‫خالق‬.٧٠٧=‫وارث‬.٦٦٢=‫متكبر‬.٦٣٠=‫منتقم‬.٥٧٣=‫ث‬
=‫ذواالجالل واإلكرام‬.١١٠٠=‫مغني‬.١٠٦٠=‫غني‬.١٠٢٠=‫عظيم‬.١٠٠١=‫ضآر‬.٩٩٨=‫حفيظ‬.٩٠٣=‫قابض‬.٨٤١=
.١٤٨١=‫خافض‬.١٢٨٦=‫غفور‬.١٢٨١=‫غفار‬.١١٠٦=‫ظاهر‬.١١٠١

Marilah kita bicara tentang Tuhan, yang kata Amir Hamzah, juga ganas dan memangsa:
Engkau ganas/ Engkau cemburu/ Mangsa aku dalam cakar-Mu/ Bertukar tangkap
dengan lepas. Tuhan di sini, ibarat kekasih, yang tak ingin kecintaannya berpaling.
Karena itulah, Ustad Fery, dalam satu nasihat yang bening, memperingatkan Azam, agar
tak terlalu memikirkan Aya. “Jangan buat Allah cemburu, Azam. Karena tidak ada yang
lebih cemburu daripada Allah.”
Azam, tentu saja, terhenyak. “Kenapa Allah cemburu pada saya, Ustad?”
“Karena hatimu, setiap hari, lebih menzikirkan hal-hal duniawi.”
Bagi Ustad Fery, yang dimainkan Akri Patrio dengan bagus dalam Para Pencari Tuhan,
cinta manusia pada apa pun, haruslah merupakan jalan untuk mencintai dan mendapatkan
cinta Allah. Karena itu, anak, istri, kekasih, jabatan, harta, baru bernilai ketika dapat
menjadi selasar untuk menjumpai sang Khalik.
Bertuhan, dengan demikian, lebih merupakan suatu pengalaman personal.
Dalam personalisasi semacam itulah, Tuhan acap “ditemukan” dalam banyak “wajah”.
Novelis Danarto misalnya, mengaku melihat Tuhan dalam paras kanak, yang bercahaya.
Atau Alm Gito Rollies, yang menjadi “kenal” dan akrab dengan Tuhan, ketika
menanggungkan sakit. Zaskia Mecca malah merasa “ditegur” Tuhan lewat foto
merokoknya yang tersebar. Di sini, dalam pengalaman personal mereka, Tuhan telah
hadir, meski tersamar,  tampak, mengejawantah. Mereka merasakan persentuhan itu.
Padahal, Chairil Anwar, merasakan betapa… susah sungguh/ Mengingat Kau penuh
seluruh.
Tapi di sinilah dilema itu dimulai. Mengingat, mengenal, ditegur, adalah pengalaman
yang mewaktu, ketika alpa dan ingat, dapat bertukar lepas dengan tangkap. Padahal,
Tuhan yang datang lewat wahyu, justru mengatasi waktu. Wahyu hakikatnya tak
mewaktu, melampaui masa, di luar fase sejarah. Jadi, bagaimana mungkin “sesuatu” yang
di luar waktu, dbahasakan dalam personalisasi pengalaman?
Dilema itu punya titik temu: bertuhan adalah pengalaman personal yang terbahasakan.
Pengalaman personal yang dimaksud di sini adalah sebuah situasi yang berada di luar
kala, semacam ekstase kaum sufi, suasana ning ketika berzikir, atau blank, suwung,
tatkala menanggungkan sakit atau rindu. Dalam ketakmewaktuan itulah Tuhan hadir.
Seperti “ketercerabutan” Muhammad dari realitas, kebersaatan, ketika menerima wahyu
melalui Jibril.
Nah, kehadiran Dia yang di luar kala itu, tak punya arti, sebelum dikatakan dalam bahasa
orang ramai. Itulah sebabnya, al-Hallaj, membuka rahasia syatahat. Yazid al-Bistami
bernubuat di kelimun umat. Tuhan yang mereka dapat di dalam ketakberkalaan, bukan
mereka simpan, tapi dileburkan dalam kancah perbuatan.
Tuhan dan Kecemburuan

Bertuhan dengan demikian adalah perilaku. Adalah akhlak, sikap, tindak, adalah cara
mencinta.
Ukuran kebertuhanan pun menjadi bukanlah pada pengalaman personal seseorang dalam
kesendirian, kealiman batin dan kesantunan pribadi, melainkan kesalehan sosial,
keberdampakan iman bagi orang banyak. Bertuhan, dan beriman, dalam skala yang
paling akbar, adalah perjalanan atau pengalaman personal mikraj Muhammad, ketika
mendapat pesan melalui bahasa langit, dan kembalinya Muhammad untuk mewartakan
pesan tadi kepada umat ke dalam bahasa bumi.
Bertuhan, dan sekaligus beriman, “Bukanlah orang-orang yang meratakan dahinya ke
lantai masjid,” kata Emha, “dan membiarkan beberapa meter darinya, orang-orang miskin
meronta kelaparan.” Bertuhan adalah melihat segala hal sebagai “tak ada yang bukan
Tuhan”,  al-fana’ ‘an al-nafs wa al-baqa, bi ‘l-Lah.  Segala nikmat dan laknat ibarat
thariqah dan syariah,  sebagai jalan, atau pintu, meraih Tuhan.  Menyatunapaskan tugas
lahut (ketuhanan) dan nasut (kemanusiaan). Tapi tentu,  bukan dengan keinginan untuk
meraih surga sendirian.  ”Di pintu-Mu aku mengetuk. Aku tak bisa berpaling,” kata
Chairil.
Diri yang tak bisa berpaling itulah, barangkali, insan yang  tak lagi dicemburui Tuhan.#
SIRRULLAH
*) Semudah-mudahnya ma'rifat kepada Allah adalah menjaga keluar masuknya nafas
dengan lafal "Allah...Allah...Allah" dalam hati serta di barengi dengan penuh rasa harap
dan takut akan kemulian dan keagungan-Nya.
*) Dalam kitab Khozinatul asrar di jelaskan: Barangsiapa yang setiap gerak-geriknya
terus berdzikir kepada Allah. Niscaya orang tersebut dengan idzin Allah mampu
menta'asarufkan segala sesuatu yg maujud, misalnya orang tsb memerintahkan pasir
jadilah beras, air jadilah bensin atau hai angin, halilintar atau apapun dengan idzin Allah
akan di tundukkan kepada orang tsb. Di bukakan baginya rahasia kerajaan langit dan
bumi. Bii idznillah
*) Namun bagi pemula hendaknya mengganti lafal Allah .. Allah .. Dengan
"Astaghfirullahal 'azhiim" yaitu nafas masuk membaca dalam hati...

WUQUF QOLBY
<=>
BALYA MALKAN
<=>
WuQuf Qolby adalah dzikir semata mata hanya mengingat Allah Swt yang maha Agung
yang memiliki karunia dan kekuasaan yang sempurna dan tiada batas.
:-) Langkah langkah yang harus kita lakukan adalah sebagai berikut: 1. Usahakan cari
tempat yang bersih dan tenang, 2. Duduk ber-sila atau duduk seperti at thakhiyat akhir
dalam sholat, 3. Tenangkan pikiran, hati dan seluruh anggota badan kita lemaskan/rileks,
apabila anda pemilik hizib hikmah sebaiknya anda membaca kunci hizib sebelum mulai
wuquf Qolby,
4. Selanjutnya lidah kita tarik ke atas langit langit mulut, dalam hati membaca 'Yaa ilahy
anta maqsudi waridhoka mathlubi wa anta ma'budi .... (Yaa Tuhan Engkaulah tujuanku
dan hamba mohon ke ridhoan Mu, dan hanya EngkauLah yang hamba sembah,
5. Tarik nafas perlahan dengan membaca dalam hati ASTAGHFIRULLAHAL 'AZHIIM
keluarkan nafas secara perlahan juga dengan membaca ASTAGHFIRULLAH 'AZHIIM
usahakan saat menarik dan mengeluarkan nafas atur sehalus mungkin, lakukan minimal 5
menit atau lebih lama lebih bagus.
6. Setelah selesai melakukan seperti halnya no 5 dilanjutkan dengan nafas berirama,
maksudnya saat menarik nafas usahakan rongga dada dan perut terpenuhi udara dan
dalam hati membaca ASTAGHFIRULLAHAL AZHIIM , nafas kemudian ditahan dan
dalam hati membaca ASTAGHFIRULLAHAL AZHIIM selanjutnya nafas dikeluarkan
usahakan rongga dada dan perut betul betul kosong dari udara dan dalam hati membaca
ASTAGHFIRULLAHAL AZHIIM selanjutnya nafas ditahan dan dalam hati membaca
ASTAGHFIRULLAHAL AZHIIM, lakukan min 5 menit atau lebih lama lebih bagus.
7. Selanjutnya setelah anggota badan dan pancaindra tenang dan nafas sudah tenang dan
halus, bacalah dalam hati: Yaa Allah Yaa Sami'u Yaa Aliimu Yaa Ghoffar Yaa Wahab ...
yang artinya Yaa Allah Dzat yang Maha Mendengar Dzat yang Maha Mengetahui Dzat
yang Maha Pengampun dan Dzat yang mengabulkan doa setiap hambamya. ... yaa Allah
hamba mohon ........ Sebutkan keinginan kita , dilanjutkan membaca al FATEHAH 1x ....
Kemudian diteruskan membaca dalam hati setiap detak jantung kita dibarengi dengan
membaca lafal .. Allah... Allah... Allah ... Tidak usah memikirkan nafas akan tetapi
rasakan detak jantung kita yang dibarengi dengan DZIKRULLAH lakukan selama
mungkin.
9. Lakukan wuquf Qolby seperti diatas sesering mungkin atau minimal sehari semalam
1x minimal 15 menit setiap melaksanakannya atau lebih lama lebih bagus.
:-) manfaat Wuquf Qolby adalah banyak sekali diantaranya yang dapat kami sebutkan
adalah sebagai berikut: apabila anda menginginkan kehidupan yang lebih layak, tentram
bermakna aman dan sejahtera, terhindar dari stress, sakit dan berbagai macam kesialan
hidup, mudah rezeki, hidup harmonis, keselamatan dan dimudahkan dari segala urusan,
dihormati disegani dan dicintai dalam pergaulan,
Terbebas dari hutang sakit yang tak kunjung sembuh, mewujudkan keinginan menjadi
kenyataan akhlak yang mulia cerdas emosi stabil mudah usaha terhindar dari
kebangkrutan selamat dari segala macam gangguan lahir seperti pengeroyokan pencurian
penodongan kebakaran penipuan dll, gangguan ghaib seperti sihir teluh santet guna guna
dan segala macam jenisnya.
Dan juga untuk mengisi kekuatan batin yang banyak sekali manfaatnya diantaranya
adalah terawangan raga sukma, berdialog dan menemui khadam, jin, ruh dan para Aulia...
Insya Allah bii idznillah....... Untk lebih jelasnya anda bisa langsung kontak ke ...
goesq@yahoo.com

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬


Tuhan disaingi Manusia

Kegelapan sosial pada hakekatnya bersifat horisontal. Ada juga


yang bertikai soal kegelapan spiritual,kegelapan teologis. Terlanjur
bikin setting negara ber-Tuhan,
 tapi wacana tentang Tuhan dan ajarannya hanya dispekulasikan.
Tuhan bahkan dikarang atau diciptakan sendiri.
Tuhan harus 'ngikut' macam-macam pendapat manusia tentang
diri-Nya.Tuhan sendiri tidak pernah ditanyai. Seakan-akan
manusia menemukan Tuhan melalui riset akademis dan investigasi
ilmiah. Seakan-akan manusia sanggup mengenali Tuhan, malaikat,
sorga, neraka, konsep dosa dan pahala, setan, jin, malaikat dan lain
sebagainya, melalui upaya prestatif manusia sendiri.
Di ujung seluruh kenyataan itu, benturan yang dialami manusia
adalah soal 'kebahagiaan yang sejati'. 'Persyaratan' untuk bahagia
tidak secara mendasar dipenuhi. Tidak berlangsung pendidikan
sejarah yang mendorong dan menolong manusia untuk menemukan
dirinya dalam koordinat kenyataan hidup di mana ia terletak.
Manusia juga menjadi tidak memiliki peluang untuk memahami dan
mengadaptasikan dirinya pada 'syariat sosial', sehingga ia temukan
pula pola 'manajemen' dirinya secara baik.
Istilah 'syariat sosial' sengaja dipakai untuk memudahkan
assosiasi pembedaan antara tata nilai horisontal dengan tata nilai
vertikal, serta komprehensif dan interdependensi antara
keduanya. Untuk mencapai kebahagiaan, umumnya orang
mengandalkan tiga-ta: harta, tahta, dan wanita.
Masalahnya adalah ada perbedaan serius antara tolok ukur
horisontal mengenai tiga hal itu dengan tolok ukur vertikal.
Apa yang dalam syariat horisontal disebut menguntungkan,
menurut tolok ukur vertikal merugikan. Melakukan shalat itu
tidak produktif, wasting time dan ngoyoworo, menurut mata
pandang horisontal, kecuali kalau shalat merupakan syarat agar
tender kita menangkan.
Mendapatkan uang banyak dan memasukkannya ke kantong,
menurut tolok ukur horisontal ada keuntungan, yang berakibat
kegembiraan. Tapi mengeluarkan uang dari kantong tanpa disertai
janji laba horisontal apa-apa, menurut syariat vertikal, adalah
sebuah keberuntungan, kelegaan dan kegembiraan.
Itu sekedar contoh sederhana. Manusia tampaknya cenderung
mempersaingkan dirinya dengan Tuhan dalam konsep, wacana, dan
manifestasi tentang kebahagiaan. Dan Tuhan tampaknya cool-cool
saja membiarkan diri-Nya disaingi.
Manusia menempuh, mengejar, merampas, segala sesuatu yang ia
anggap sebagai 'onderdil' kebahagiaan, padahal Tuhan berkata
sebaliknya. Kelak manusia terjebak dan frustrasi sendiri di masa
tuanya, kemudian membungkuk-bungkuk minta ampun, dan Tuhan
menyediakan lima sifat pengampun pula.

Hanya Abu Nawas yang sanggup 'mengalahkan' Tuhan soal harta


dan kebahagiaan. Ia teriak-teriak bahwa ia lebih kaya dari Tuhan.
Setelah ditangkap polisi ia berargumentasi: 'Menurut Tuhan harta
yang termahal adalah anak yang saleh. Dan saya punya 12 anak
yang saleh salehah, sedangkan Tuhan tak punya satu pun'

ZEIN ROBBANI

Anda mungkin juga menyukai