Anda di halaman 1dari 17

Bait-bait tentang Tauhid dan Iman

Syaikh ‘Amir Bahjat Hafizhahullah

Penjelasan oleh Ustadz Muchlis Subroto.,BA

Pelajaran 1: Sekilas tentang materi

1. Bait-bait ini disebut manzhumah, yang maknanya adalah rangkaian kata yang disusun mengukuti pola tertentu.
Dalam istilah sastra Arab, syair berbeda dengan manzhumah. Syair digunakan untuk mengungkapkan perasaan
(pujian, kebanggaan, kesedihan, dan sebagainya), sedangkan manzhumah tidak digunakan untuk untuk tujuan-
tujuan tersebut.
2. Inti pembahasan bait-bait ini adalah 3 hal :
a. Tauhid: mengimani keesaan Allah Ta'ala.
b. Iman: penjelasan mengenai 6 rukun iman.
c. Prinsip-prinsip penting dalam ajaran Islam yang berkaitan dengan keyakinan.

Peta pembahasan
Bait 1 sampai 3 berisi pembukaan, dengan rincian:
Bait 1: Pujian untuk Allah ta'ala.
Bait 2: Bershalawat untuk Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam.
Bait 3: Gambaran umum tentang manzhumah.

Pelajaran 2: Bait 1

1. Istilah penting
a. Pujian untuk Allah Ta'ala disebut al-hamdu yang maknanya menyebut kebaikan-kebaikan-Nya disertai
dengan kecintaan dan pengagungan
b. Tauhid: meyakini keesaan Allah Ta'ala yang berkaitan dengan
1. Perbuatan-Nya (mencipta, memberi rizki, mengatur alam semesta, dsb.), dengan meyakini bahwa
Allah adalah satu-satunya yang Maha Mencipta dan mengatur alam semesta.
2. Perbuatan hamba yang berupa ibadah, dengan mempersembahkan ibadah tersebut hanya untuk
Allah Ta'ala semata.
3. Nama-nama dan sifat-sifat-Nya, dengan meyakini bahwa Allah ta'ala memiliki nama-nama dan
sifat-sifat yang sempurna, tidak ada satupun yang menyamai kesempurnaan nama dan sifat
tersebut.
Allah ta'ala berfirman,

َ ُ‫ط ِب أر ِل ِع َبا َد ِت ِه ۚ َهلأ تَ أعلَ ُم لَه‬


{‫سمِ يًّا‬ َ ‫ص‬ ِ ‫ت َو أاْل َ أر‬
‫ض َو َما َب أي َن ُه َما فَا أعبُ أدهُ َوا أ‬ ِ ‫اوا‬
َ ‫س َم‬
َّ ‫}ربُّ ال‬.
َّ

Rabb (yang menguasai) langit dan bumi dan apa-apa yang ada di antara keduanya, maka
sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadah kepada-Nya. Apakah kamu mengetahui ada
seorang yang sama (dzat, nama, sifat, dan perbuatannya) dengan Dia (yang patut disembah)?
(Maryam: 65).
2. Makna bait
a. Penulis memulai manzhumah dengan menyebutkan kemuliaan Allah ta'ala yang disertai dengan
pengagungan terhadap-Nya.
b. Di antara sifat kemuliaan tersebut adalah keesaan Allah dan bahwa tidak ada satupun yang setara dengan-
Nya

Pelajaran 3: Bait 2
1
1. Memulai tulisan dengan memuji Allah dan bershalawat untuk Nabi adalah perkara yang disyariatkan.
2. Istilah penting
a. Shalawat dari Allah untuk Nabi-Nya: pujian Allah untuk beliau di hadapan para malaikat.
3. Makna bait
a. Penulis memohon kepada Allah Ta'ala agar memuji Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam di
hadapan para malaikat.
b. Salah satu sifat mulia beliau adalah mengawali dakwah dengan mengajak untuk mentauhidkan Allah.
Pada permulaan dakwah di Makkah, beliau menyeru,
ُ ‫ َل ِإلَهَ ِإ َّل‬:‫ قُ أولُ أوا‬،‫اس‬
‫هللا؛ ت ُ أف ِل ُح أوا‬ ُ ‫أ ُّي َها ال َّن‬.
Wahai manusia, ucapkanlah: Tidak ada sesembahan yang benar kecuali Allah, niscaya kalian beruntung.
(Riwayat Ahmad, no. 16023).

Pelajaran 4: Bait 3

1. Makna bait
Penulis menyebutkan 2 hal:
a. Judul bait-bait yang beliau susun adalah Manzhumah At-Tauhid wal Iman.
b. Bait-bait tersebut mudah dihafal oleh anak-anak, karena pada asalnya memang disusun untuk mereka.
Sehingga kandungannya sesuai bagi orang yang ingin memahami aqidah Islam pada tingkatan dasar.
2. Pada bait ini terdapat isyarat tentang pentingnya menghafal ringkasan dalam suatu bidang ilmu syar'i agar
kandungan maknanya selalu diingat dan meresap ke dalam hati. Al-Khalil bin Ahmad Al-Farahidi rahimahullah
(wafat tahun 170 H) berkata,
َّ ‫ط ُر * َما أالع أِل ُم إِ َّل َما َح َواهُ ال‬
‫صد ُأر‬ ‫أس ِبع أِل ٍم َما َح َوى أال ِق َم أ‬
َ ‫لَي‬
Bukanlah ilmu hakiki apa yang ada di tempat kitab-kitab. Ilmu yang sesungguhnya ialah yang terdapat dalam
dada.

Pelajaran 5: Bait 4
Peta pembahasan
Bait ke-4 dan 5 menyebutkan 6 rukun iman.

1. Istilah penting
a. Rukun: bagian yang paling kuat dari sesuatu. Bisa dimaknakan dengan asas, pokok, dan landasan.
b. Sehingga yang dimaksud dengan arkanul iman atau rukun-rukun iman adalah asas-asas dan pokok
keimanan.
2. Makna bait
a. Pokok-pokok iman tercermin dalam 6 hal (akan disebutkan pada bait berikutnya).
b. Kewajiban seorang muslim adalah meyakini rukun-rukun tersebut tanpa ada keraguan. Allah ta'ala
berfirman,

ُ ‫}إِ َّن َما أال ُمؤأ مِ نُونَ الَّذِينَ آ َمنُوا ِباهللِ َو َر‬.
{‫سو ِل ِه ث ُ َّم لَ أم َي أرتَابُوا‬

Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada
Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu. (Al-Hujurat: 15).

Pelajaran 6: Bait 5

1. Makna bait
Enam rukun iman adalah beriman kepada :
a. Allah
b. Para malaikat

2
c. Kitab-kitab
d. Para rasul
e. Hari akhir
f. Semua takdir, yang baik dan yang buruk.
2. Enam rukun itu disebutkan dalam firman Allah,

{ ‫غ أف َرانَكَ َر َّبنَا‬ َ َ ‫سمِ أعنَا َوأ‬


ُ ۖ ‫ط أعنَا‬ ُ ‫س ِل ِه َل نُف َِر ُق َبيأنَ أ َ َح ٍد ِمن ُّر‬
َ ‫س ِل ِه ۚ َوقَالُوا‬ ِ ُ ‫سو ُل ِب َما أ‬
ُ ‫نز َل إِلَ أي ِه مِ ن َّر ِب ِه َو أال ُمؤأ مِ نُونَ ۚ ُك ٌّل آ َمنَ ِباهللِ َو َم ََل ِئ َك ِت ِه َو ُكت ُ ِب ِه َو ُر‬ ُ ‫الر‬
َّ َ‫آ َمن‬
‫ير‬ ‫ص‬ ‫م‬ ‫أ‬
‫ال‬
ُ ِ َ َ‫َ ِ أك‬ ‫ي‬ َ ‫ل‬‫إ‬ ‫}و‬.

3. Rasul telah beriman kepada Al-Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang
yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya.
(Mereka mengatakan): Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-
Nya, dan mereka mengatakan: Kami dengar dan kami taat. (Mereka berdoa): Ampunilah kami ya Tuhan kami
dan kepada-Mu kami kembali. (Al-Baqarah: 285).
Dan firman-Nya,

{‫ش أيءٍ َخلَ أقنَاهُ ِبقَد ٍَر‬


َ ‫} ِإ َّنا ُك َّل‬.

Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu sesuai dengan takdir (ukuran)." (Al-Qamar: 49).
Dalam sebuah hadits, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
‫س ِل ِه َو أال َي أو ِم اآلخِ ِر َوتُؤأ مِ نَ ِب أالقَد َِر َخي ِأر ِه َوش َِر ِه‬
ُ ‫اْل أي َما ُن أ َ أن تُؤأ مِ نَ ِباهللِ َو َمَل ِئ َك ِت ِه َو ُكت ُ ِب ِه َو ُر‬
ِ‫ أ‬.
Iman adalah engkau percaya kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, hari akhir, dan
beriman terhadap takdir yang baik dan yang buruk." (Riwayat Muslim no. 8).

Pelajaran 7: Bait 6
Peta pembahasan
Bait ke-6 sampai 9 adalah rincian tentang keimanan kepada Allah.

1. Istilah penting
a. Rabb: pemilik, penguasa, yang memperbaiki.
b. Perintah kauni: ketetapan Allah bagi seluruh makhluk-Nya.
c. Perintah syar'i: perintah untuk melakukan amal ketaatan.
2. Makna bait
a. Salah satu wujud iman kepada Allah adalah meyakini bahwa Dialah satu-satunya yang Maha Mencipta,
Maha Memiliki, dan Maha Memberi rizki.
b. Allah menetapkan segala sesuatu bagi hamba-hamba-Nya dan memerintahkan mereka agar melakukan
amal ketaatan.
c. Allah berfirman,

ُ ‫ض َولَهُ أال َح أم ُد فِي أاآلخِ َرةِ ۚ َوهُ َو أال َحكِي ُم أال َخ ِب‬
{‫ير‬ ِ ‫ت َو َما فِي أاْل َ أر‬
ِ ‫س َم َاوا‬ ِ ِ ‫} أال َح أم ُد‬.
َّ ‫لِل الَّذِي لَهُ َما فِي ال‬

Segala puji bagi Allah yang memiliki apa yang di langit dan apa yang di bumi dan bagi-Nya (pula) segala
puji di akhirat. Dan Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. (Saba': 1).
3. Orang-orang musyrik di masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengakui bahwa Allah adalah satu-satu-Nya
yang Maha Mencipta. Namun, itu tidak bermanfaat bagi mereka, karena pengakuan atas keesaan Allah sebagai
Pencipta harus diiringi dengan memurnikan ibadah hanya untuk-Nya.

3
{ َ‫س َو أالقَ َم َر لَ َيقُولُ َّن هللاُ ۖ فَأ َ َّن ٰى يُؤأ فَ ُكون‬ َّ ‫س َّخ َر ال‬
َ ‫ش أم‬ َ ‫ت َو أاْل َ أر‬
َ ‫ض َو‬ ِ ‫اوا‬ َّ ‫سأ َ ألتَ ُهم َّم أن َخلَقَ ال‬
َ ‫س َم‬ َ ‫} َولَئِن‬.

Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka: "Siapakah yang menjadikan langit dan bumi dan
menundukkan matahari dan bulan?" Tentu mereka akan menjawab: Allah. Maka bagaimana mereka (dapat)
dipalingkan (dari jalan yang benar)? (Al-'Ankabut: 61).

Pelajaran 8: Bait 7

1. Makna bait
Lā ilāha illallāh maknanya adalah tidak ada sesembahan yang benar, kecuali Allah. Maksudnya bahwa Allah
adalah satu-satunya sesembahan yang benar, yang berhak untuk diibadahi.
2. Tuhan-tuhan yang disembah manusia sangat banyak jumlahnya. Akan tetapi, sesembahan yang benar dan yang
berhak untuk diibadahi hanyalah Allah, karena Dialah satu-satunya yang Maha Mencipta. Allah Ta'ala berfirman,

{ ‫س َماءِ َما ًء فَأ َ أخ َر َج ِب ِه‬


َّ ‫س َما َء ِبنَا ًء َوأَنزَ َل مِ نَ ال‬
َّ ‫ض ف َِراشًا َوال‬ َ ‫ الَّذِي َج َع َل لَ ُك ُم أاْل َ أر‬. َ‫اس ا أعبُدُوا َر َّب ُك ُم الَّذِي َخلَقَ ُك أم َوالَّذِينَ مِ ن قَ أب ِل ُك أم لَ َعلَّ ُك أم تَتَّقُون‬
ُ ‫َيا أ َ ُّي َها ال َّن‬
َ َ
َ‫ِلِل أندَادًا َوأنت ُ أم تَ أعلَ ُمون‬ ُ َّ ً
ِ ِ ‫ت ِر أزقا ل ُك أم ۖ فَ ََل تَجأ عَلوا‬ َّ
ِ ‫}مِ نَ الث َم َرا‬.

Hai manusia, sembahlah Rabbmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kalian
bertakwa. Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia
menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki
untukmu. Karena itu janganlah kalian mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kalian mengetahui.(Al-
Baqarah: 21-22).

Pelajaran 9: Bait 8
Hakikat Syirik

1. Istilah penting
a. Syirik dalam makna umum adalah menjadikan sesuatu yang khusus bagi Allah untuk selain Allah.
Sehingga mencakup hal yang berkaitan dengan :
1. Keesaan Allah dalam perbuatan-Nya, misalnya meyakini ada selain Allah yang mengendalikan
jagat raya.
2. Ibadah, seperti menyembelih hewan kurban untuk dipersembahkan kepada selain Allah.
3. Nama dan sifat Allah, contohnya meyakini bahwa ada selain Allah yang memiliki nama dan sifat
yang sempurna seperti Allah.
b. Syirik dalam makna khusus: menjadikan suatu ibadah untuk selain Allah. Pada asalnya, tugas para rasul
berkaitan dengan bentuk ini, karena kaum mereka meyakini bahwa Allah saja yang Maha Mencipta. Para
rasul berkata,

َ ‫} َيا قَ أو ِم ا أعبُدُوا هللاَ َما لَ ُكم ِم أن إِ ٰلَ ٍه‬.


{ُ‫غي ُأره‬

"Hai kaumku, sembahlah Allah. Sungguh tidak ada Tuhan bagi kalian yang berhak diibadahi selain-Nya."
(Al-A'raf: 59, 65, 73, 85).
2. Makna bait
a. Mempersembahkan suatu ibadah kepada selain Allah adalah kesyirikan.
b. Syirik besar menggugurkan seluruh amalan yang telah diperbuat. Sedangkan syirik kecil menghapuskan
amalan yang bercampur dengannya.

{ َ‫ع َملُكَ َولَتَ ُكون ََّن مِ نَ أالخَا ِس ِرين‬ َ ‫ي إِلَيأكَ َوإِلَى الَّذِينَ مِ ن قَ أبلِكَ لَئ أِن أ َ أش َر أكتَ لَ َيحأ َب‬ ُ
َ ‫ط َّن‬ َ ِ‫} َولَقَ أد أوح‬.
4
Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu: Jika kamu
mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang
yang merugi. (Az-Zumar: 65).

Pelajaran 10: Bait 9


Beriman terhadap nama-nama dan sifat-sifat Allah yang Maha Sempurna

1. Makna bait
a. Allah ta'ala memiliki nama-nama yang sangat indah dan sifat-sifat yang sempurna, sebagaimana yang
disebutkan di dalam Al-Qur'an dan Sunnah.
b. Kewajiban setiap muslim adalah menetapkannya bagi Allah, tidak boleh meningkarinya dan tidak boleh
menyamakan Allah dengan makhluk-Nya.
2. Allah Ta'ala berfirman,

{‫ير‬
ُ ‫ص‬ِ ‫ش أي ٌء ۖ َوه َُو السَّمِ ي ُع أال َب‬
َ ‫أس َكمِ أث ِل ِه‬
َ ‫}لَي‬.

Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan-Nya, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (Asy-Syura: 11).
a. Karena tidak ada yang serupa dengan Allah, maka tidak boleh:
1. Mempertanyakan atau membayangkan sifat-Nya,
2. Menyerupakan-Nya dengan makhluk.
b. Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat menunjukkan kewajiban untuk menetapkan sifat Allah, tidak
diperbolehkan:
1. mengingkarinya,
2. merubah lafal dan maknanya.
Ketentuan ini berlaku dalam seluruh nama dan sifat Allah.
3. Kesimpulan
Iman kepada Allah diwujudkan dengan:
a. Meyakini keesaan Allah alam mencipta, memberi rizki, dan mengatur alam semesta.
b. Mempersembahkan ibadah hanya untuk Allah.
c. Beriman terhadap nama dan sifat Allah.

Pelajaran 11: Bait 10


Peta pembahasan
Bait 10-12 menjelaskan tentang iman terhadap para malaikat

1. Istilah penting
Malaikat: dalam bahasa Arab, malaikat adalah bentuk jamak dari malak yang bermakna utusan. Mereka adalah
makhluk yang diciptakan dari cahaya, tinggal di langit, dan selalu taat kepada Allah Ta'ala.
2. Makna bait
a. Para malaikat adalah hamba-hamba Allah, tidak boleh dipertuhankan, sebagaimana anggapan sebagian
orang jahiliah yang meyakini bahwa mereka adalah anak-anak perempuan Allah ta'ala.

{ َ‫س أب َحا َنهُ ۚ َبلأ ِع َبا ٌد ُّم أك َر ُمون‬


ُ ۗ ‫الرحأ ٰ َم ُن َولَدًا‬ َ َ‫} َل َي أس ِبقُو َنهُ ِب أالقَ أو ِل َوهُم ِبأ َ أم ِر ِه َي أع َملُون‬.
َّ َ‫وقَالُوا اتَّ َخذ‬.

"Dan mereka berkata: Tuhan yang Maha Pemurah telah mengambil (mempunyai) anak. Mahasuci Allah.
Sebenarnya (malaikat-malaikat itu), adalah hamba-hamba yang dimuliakan. (26). Mereka itu tidak
mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya. (27)." (Al-Anbiya':
26-27).

5
b. Kewajiban setiap muslim adalah percaya dan yakin tentang kebenaran ayat dan hadits yang menjelaskan
tentang malaikat.

Pelajaran 12: Bait 11

1. Makna bait
a. Keimanan terhadap malaikat diwujudkan dengan meyakini penjelasan syariat tentang mereka, baik yang
bersifat umum maupun yang rinci.
b. Di antara bentuk rinciannya adalah dalil-dalil Al-Qur'an dan Sunnah yang menyebutkan tentang nama,
jumlah, sifat, dan tugas para malaikat.

2. Sebagian nama malaikat disebutkan pada bait 12.


a. Jumlah malaikat sangat banyak, hanya Allah yang mengetahui.

{ۚ ‫} َو َما َي أعلَ ُم ُجنُو َد َر ِبكَ إِ َّل ه َُو‬.

Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri.(Al-Muddatstsir: 31).

b. Di antara sifat-sifat malaikat: mereka adalah utusan Allah, memiliki sayap.

َ ‫س ًَل أُولِي أَجأ ِن َح ٍة َّم أثن َٰى َوث ُ ََلثَ َو ُر َبا‬


{ۚ ‫ع‬ ُ ‫ض َجا ِع ِل أال َم ََل ِئ َك ِة ُر‬
ِ ‫ت َو أاْل َ أر‬ ِ ِ ‫} أال َح أم ُد‬.
َّ ‫ِلِل فَاطِ ِر ال‬
ِ ‫س َم َاوا‬

Segala puji bagi Allah pencipta langit dan bumi, yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk
mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan
empat. (Fathir: 1).
c. Termasuk tugas penting malaikat:
1. Jibril: menurunkan wahyu.
2. Mika'il: mengatur hujan.
3. Israfil: meniup sangkakala kiamat dan kebangkitan.

Pelajaran 13: Bait 12


Di antara para malaikat yang disebutkan namanya adalah:

1. Jibril dan Mika'il

{ َ‫عد ٌُّو ل أِلكَاف ِِرين‬ ُ ‫عد ًُّوا ِهللِ َو َم ََل ِئ َك ِت ِه َو ُر‬


َ ‫س ِل ِه َو ِجب ِأري َل َومِ يكَا َل فَإِ َّن‬
َ ‫هللا‬ َ َ‫} َمن كَان‬.

Barangsiapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka
sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir.(Al-Baqarah: 98).
2. Malik

{ َ‫علَ أينَا َربُّكَ ۖ قَا َل ِإ َّن ُكم َّما ِكثُون‬ ِ ‫}ونَاد أَوا َيا َما ِلكُ ِل َي أق‬.
َ ‫ض‬ َ

Mereka berseru: Hai Malik, biarlah Tuhanmu membunuh kami saja. Dia menjawab: Kalian akan tetap tinggal (di
neraka ini). (Az-Zukhruf: 77).
3. Israfil disebutkan dalam hadits shahih

َ‫ أ َ أنتَ تَحأ ُك ُم َبيأنَ ِع َبادِكَ فِي َما كَانُوا فِي ِه َي أختَ ِلفُون‬،ِ‫ش َها َدة‬ ِ ‫عال َِم أالغَ أي‬
َّ ‫ب َوال‬ ِ ‫ت َو أاْل َ أر‬
َ ،‫ض‬ ِ ‫اوا‬ َّ ‫ فَاطِ َر ال‬،َ‫ َوإِس َأرافِيل‬،َ‫ َومِ يكَائِيل‬،َ‫الل ُه َّم َربَّ َجب َأرائِيل‬.
َ ‫س َم‬

6
Ya Allah, Rabb Jibril, Mikail dan Israfil, pencipta langit dan bumi, yang mengetahui perkara ghaib dan nyata.
Engkau yang menentukan hukum di antara hamba-hambaMu tentang apa yang mereka perselisihkan.
(Riwayat Muslim, no. 770).

Pelajaran 14: Bait 13


Peta pembahasan
Bait 13 sampai 17 menjelaskan tentang iman terhadap kitab-kitab.

1. Istilah penting
Kitab: lembaran-lembaran yang berisi firman Allah yang diwahyukan kepada para Rasul, baik yang diturunkan
dalam bentuk kitab atau berupa wahyu yang diturunkan melalui malaikat Jibril kemudian dihimpun dalam satu
kitab.
2. Makna bait
Menjadi kewajiban bagi setiap muslim untuk meyakini bahwa Allah menurunkan kitab-kitab kepada para Nabi
dan Rasul.

{ ‫س ِل ِه َو أال َي أو ِم‬ ِ ‫سو ِل ِه َو أال ِكتَا‬


ُ ‫ب الَّذِي أَنزَ َل مِ ن قَ أب ُل ۚ َو َمن َي أكفُ أر ِباهللِ َو َم ََل ِئ َك ِت ِه َو ُكت ُ ِب ِه َو ُر‬ ِ ‫سو ِل ِه َو أال ِكتَا‬
َ ‫ب الَّذِي ن ََّز َل‬
ُ ‫علَ ٰى َر‬ ُ ‫َيا أ َ ُّي َها الَّذِينَ آ َمنُوا آمِ نُوا ِباهللِ َو َر‬
‫ض ََل ًل َبعِيدًا‬ َ ‫ض َّل‬ َ ‫}اآلخِ ِر فَقَ أد‬. ‫أ‬

Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah
turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah
sesat sejauh-jauhnya.(An-Nisaa': 136).

Pelajaran 15: Bait 14

1. Makna bait
Beriman terhadap kitab-kitab, terbagi menjadi dua:
a. umum, dengan meyakini bahwa Allah menurunkan kitab-kitab kepada para Nabi yang tidak dijelaskan
dengan rinci dalam Al-Qur'an, hanya Allah yang mengetahui nama-nama dan jumlahnya.
b. khusus, dengan meyakini bahwa Allah menurunkan kitab-kitab yang nama-namanya disebutkan dalam
Al-Qur'an.

{ۖ ِ‫اس ِب أال ِقسأط‬ َ ُ‫َاب َو أالمِ يزَ انَ ِل َيق‬


ُ ‫وم ال َّن‬ َ ‫ت َوأَنزَ ألنَا َم َع ُه ُم أال ِكت‬
ِ ‫سلَنَا ِب أال َب ِينَا‬
ُ ‫س ألنَا ُر‬
َ ‫} لَقَ أد أ َ أر‬.

Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan
telah Kami turunkan bersama mereka kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan
keadilan. (Al-Hadid: 25).

Pelajaran 16: Bait 15

1. Makna bait
Termasuk wujud iman terhadap kitab-kitab adalah meyakini kebenaran ayat-ayat yang menyebutkan nama-
namanya, seperti Shuhuf Ibrahim, Taurat, Zabur, dan Injil.
2. Ayat tentang Shuhuf Ibrahim,

{‫س ٰى‬
َ ‫ِيم َو ُمو‬ ُ .‫صحُفِ أاْلُولَ ٰى‬
َ ‫صحُفِ إِب َأراه‬ ُّ ‫}إِ َّن ٰ َه َذا َلفِي ال‬.
Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu. (Yaitu) kitab-kitab Ibrahim dan Musa.(Al-
A'la: 18-19).

7
a. Taurat diturunkan kepada nabi Musa dan Injil kepada nabi 'Isa

{‫نجي َل‬ ِ ‫ص ِدقًا ِل َما َبيأنَ َي َد أي ِه َوأَنزَ َل التَّ أو َراة َ َو أ‬


ِ ‫اْل‬ ِ ‫َاب ِب أال َح‬
َ ‫ق ُم‬ َ ‫ع َليأكَ أال ِكت‬
َ ‫}ن ََّز َل‬.

Dia menurunkan Al-Kitab (Al-Qur'an) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah
diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil. (Ali 'Imran: 3).
b. Zabur diturunkan kepada nabi Dawud

{‫ُورا‬ ٍ ‫علَ ٰى َب أع‬


ُ ‫ض ۖ َوآتَ أينَا د‬
ً ‫َاوو َد زَ ب‬ َ ‫ض ۗ َولَقَ أد فَض أَّلنَا َب أع‬
َ َ‫ض ال َّن ِب ِيين‬ ِ ‫ت َو أاْل َ أر‬ َّ ‫} َو َربُّكَ أ َ أعلَ ُم ِب َمن فِي ال‬.
ِ ‫س َم َاوا‬

Dan Rabbmu lebih mengetahui siapa yang (ada) di langit dan di bumi. Dan sesungguhnya telah Kami
lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian (yang lain), dan Kami berikan Zabur kepada Dawud.
(Al-Isra': 55).

Pelajaran 17: Bait 16


Termasuk bentuk iman terhadap kitab adalah meyakini bahwa:

1. Al-Qur'an adalah kitab terakhir yang diturunkan, menghapus hukum-hukum yang terdapat pada kitab-kitab
sebelumnya.

{ۖ ‫علَ أي ِه‬ ِ ‫ص ِدقًا ِل َما َبيأنَ َي َد أي ِه مِ نَ أال ِكتَا‬


َ ‫ب َو ُم َهيأمِ ًنا‬ ِ ‫َاب ِب أال َح‬
َ ‫ق ُم‬ َ ‫} َوأَنزَ ألنَا ِإ َليأكَ أال ِكت‬.

Dan Kami telah turunkan kepadamu Al-Qur'an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang
sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian (ukuran dan yang menghapus
hukum) pada kitab-kitab yang lain itu." (Al-Ma'idah: 48).
2. Al-Qur'an sangat indah lafal dan maknanya.

{‫ير‬
ٍ ‫ِيم َخ ِب‬ ِ ُ‫}الر ۚ ِكتَابٌ أُحأ ِك َمتأ آ َياتُهُ ث ُ َّم ف‬.
ٍ ‫صلَتأ مِ ن لَّد أُن َحك‬

Alif laam raa, (inilah) suatu kitab yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi serta dijelaskan secara terperinci, yang
diturunkan dari sisi (Allah) Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. (Hud: 1).
3. Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi semua manusia.

{ َ‫ُور َوهُدًى َو َرحأ َمةٌ ل أِل ُمؤأ مِ نِين‬


ِ ‫صد‬ُّ ‫ظةٌ مِن َّر ِب ُك أم َو ِشفَا ٌء ِل َما فِي ال‬ ُ ‫} َيا أ َ ُّي َها ال َّن‬.
َ ‫اس قَ أد َجا َء أت ُكم َّم أو ِع‬

Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-
penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. (Yunus: 57).
4. Seluruh kitab yang diturunkan adalah firman Allah ta'ala.

{ َ‫َّللا ث ُ َّم أ َ أب ِل أغهُ َمأ أ َم َنهُ ۚ ٰذَلِكَ ِبأ َ َّن ُه أم قَ أو ٌم َّل َي أعلَ ُمون‬ َ ‫} َو ِإ أن أ َ َح ٌد ِمنَ أال ُم أش ِركِينَ ا أستَ َج‬.
ِ َّ ‫اركَ فَأ َ ِج أرهُ َحتَّ ٰى َي أس َم َع ك َََل َم‬

Dan jika seorang diantara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia
supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia ketempat yang aman baginya.(At-Taubah:
6).

Pelajaran 18: Bait 17

1. Termasuk bentuk iman terhadap kitab adalah meyakini bahwa Allah ta'ala menjaga Al-Qur'an dari perubahan,
baik berupa pengurangan maupun penambahan.

8
ِ ‫}إِ َّنا نَحأ ُن ن ََّز ألنَا‬.
ُ ِ‫الذ أك َر َوإِ َّنا لَهُ لَ َحاف‬
{ َ‫ظون‬

Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya." (Al-
Hijr: 9).
2. Kitab-kitab sebelum Al-Qur'an, Allah tidak menjamin untuk menjaganya. Penjagaannya diserahkan kepada
masing-masing umat yang kitab tersebut turun untuk mereka, sehingga terjadi perubahan pada kitab-kitab itu.

ُ ‫علَ أي ِه‬
{َ ۚ ‫ش َهدَا َء‬ َ ‫َّللا َوكَانُوا‬
ِ َّ ‫ب‬ ُ ‫ار ِب َما ا أستُحأ ِف‬
ِ ‫ظوا مِ ن ِكتَا‬ ُ ‫الربَّا ِنيُّونَ َو أاْلَحأ َب‬ ٌ ُ‫} ِإ َّنا أَنزَ ألنَا التَّ أو َراة َ فِي َها هُدًى َون‬.
َّ ‫ور ۚ َيحأ ُك ُم ِب َها ال َّن ِبيُّونَ الَّذِينَ أ َ أسلَ ُموا ِللَّذِينَ هَادُوا َو‬

Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi),
yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah,
oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara
kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya. (Al-Ma'idah: 44).
3. Seorang muslim beriman terhadap Al-Qur'an berkenaan dengan:
a. Hukum, dengan melaksanakan perintah, menjauhi larangan, dan meyakini kebenaran berita-berita di
dalamnya.
b. Lafal, dengan meyakini bahwa Al-Qur'an adalah firman Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad
shallallahu 'alaihi wasallam, membacanya adalah satu bentuk ibadah kepada Allah.

Pelajaran 19: Bait 18


Peta pembahasan
Bait 18 sampai 20 menjelaskan tentang iman terhadap nabi dan rasul.

1. Istilah penting
a. Rasul secara bahasa bermakna utusan.
b. Dalam bahasa syariat pada penggunaan umum, Rasul adalah laki-laki dari kalangan manusia, bukan
budak, diberi wahyu, dan diutus kepada suatu kaum.
2. Makna bait
Kewajiban seorang muslim terhadap para rasul adalah:
a. Meyakini bahwa mereka adalah utusan Allah.

{ َ‫ب َوال َّن ِب ِيين‬ َّ ‫ب َو ٰلَك‬


ِ ‫ِن أال ِب َّر َم أن آ َمنَ ِباهللِ َو أال َي أو ِم أاآلخِ ِر َو أال َم ََل ِئ َك ِة َو أال ِكتَا‬ ِ ‫ق َو أال َم أغ ِر‬
ِ ‫أس أال ِب َّر أَن ت ُ َولُّوا ُو ُجو َه ُك أم ِق َب َل أال َم أش ِر‬
َ ‫}لَّي‬.

Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi
sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab,
nabi-nabi. (Al-Baqarah: 177).
b. Meyakini bahwa mereka adalah orang-orang yang jujur dalam menyampaikan ajaran agama.

{ۚ ِ‫ع ِبإِ أذ ِن هللا‬ ُ ‫س ألنَا مِ ن َّر‬


َ ُ‫سو ٍل إِ َّل ِلي‬
َ ‫طا‬ َ ‫} َو َما أ َ أر‬.

Dan Kami tidak mengutus seseorang rasul melainkan untuk ditaati dengan seizin Allah.(An-Nisa': 64).

Termasuk bentuk taat kepada para rasul adalah mengakui kejujuran dan kebenaran mereka dalam menyampaikan
risalah.

9
Pelajaran 20: Bait 19
Keimanan terhadap nabi dan rasul terbagi menjadi dua:

1. Umum, dengan meyakini bahwa Allah ta'ala mengutus rasul pada setiap umat.

َّ ‫ول أ َ ِن ا أعبُدُوا هللاَ َواجأ تَ ِنبُوا‬


ُ ‫الطا‬
{ۖ َ‫غوت‬ ً ‫س‬ُ ‫} َولَقَ أد َبعَ أثنَا فِي ُك ِل أ ُ َّم ٍة َّر‬.

Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): Sembahlah Allah (saja),
dan jauhilah semua yang disembah selain Allah. (An-Nahl: 36).
2. Rinci, dengan mengimani ayat dan hadits yang menyebutkan nama para nabi dan rasul.
a. Dalam Al-Qur'an Allah menyebutkan 25 nama, 18 di antaranya terkumpul pada surat Al-An'am ayat 83-
86, yaitu:
1. Ibrahim
2. Ishaq
3. Ya'qub
4. Nuh
5. Dawud
6. Sulaiman
7. Ayyub
8. Yusuf
9. Musa
10. Harun
11. Zakariyya
12. Yahya
13. 'Isa
14. Ilyas
15. Isma'il
16. Ilyasa'
17. Yunus
18. Luth
b. 7 yang lainnya pada ayat-ayat yang terpisah, di antaranya:
19. Adam (Ali 'Imran: 33)
20. Hud (Hud: 50)
21. Shalih (Hud: 61)
22. Syu'aib (Hud: 84)
23. Idris (Al-Anbiya': 85)
24. Dzulkifli (Al-Anbiya': 85)
25. Muhammad (Al-Fath: 29).
Shalawātullāh wasalāmuhu 'alaihim ajma'īn.

Pelajaran 21: Bait 20

1. Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam adalah penutup nabi dan rasul.

{‫علِي ًما‬
َ ٍ‫ش أيء‬ ُ ‫} َّما كَانَ ُم َح َّم ٌد أ َ َبا أ َ َح ٍد ِمن ِر َجا ِل ُك أم َو ٰلَكِن َّر‬.
َ ‫سو َل هللاِ َوخَات ََم ال َّن ِب ِيينَ ۗ َوكَانَ هللاُ ِب ُك ِل‬

Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kalian, tetapi dia adalah Rasulullah dan
penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (Al-Ahzab: 40).

10
2. Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam diutus bagi seluruh manusia di akhir zaman. Berbeda dengan nabi
dan rasul sebelum beliau, diutus hanya kepada kaum tertentu.

ِ ‫ِيرا َو ٰلَك َِّن أ َ أكثَ َر ال َّن‬


{ َ‫اس َل َي أعلَ ُمون‬ ً ‫ِيرا َو َنذ‬ ِ ‫س ألنَاكَ إِ َّل كَافَّةً لِل َّن‬
ً ‫اس َبش‬ َ ‫}و َما أ َ أر‬.
َ

Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira
dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui. (Saba': 28).
3. Kewajiban manusia di akhir zaman adalah beriman terhadap ajaran beliau.

ِ ‫ب ال َّن‬
‫ار‬ ‫ي ث ُ َّم َي ُموتُ َولَ أم يُؤأ مِ أن ِبالَّذِي أ ُ أرس أِلتُ ِب ِه إِ َّل كَانَ مِ أن أ َ أ‬
ِ ‫ص َحا‬ ٌّ ‫ َل َي أس َم ُع ِبي أ َ َح ٌد مِ أن َه ِذ ِه أاْل ُ َّم ِة َي ُهو ِد‬،ِ‫س ُم َح َّم ٍد ِب َي ِده‬
ٌّ ‫ي َو َل َنص َأرا ِن‬ ُ ‫ َوالَّذِي َن أف‬.

Demi Allah, yang jiwa Muhammad di tangan-Nya, tidak ada seorangpun dari umat ini, Yahudi atau Nasrani, yang
mendengar tentang diriku lantas mati dalam keadaan tidak beriman dengan risalah yang aku bawa, kecuali pasti
ia termasuk penduduk neraka. (Riwayat Muslim no. 153).

Pelajaran 22: Bait 21


Peta pembahasan
Bait 21-24 menjelaskan tentang imam terhadap hari akhir.

1. Istilah penting
Hari akhir: hari terakhir kehidupan dunia, yang mencakup:
a. Hari kehancuran alam semesta
b. Hari kematian seseorang.
2.
a. Kewajiban setiap muslim adalah yakin terhadap hari akhir dan berbagai peristiwa yang terjadi di negeri
akhirat.

َّ ‫ت َوأُو ٰلَئِكَ مِ نَ ال‬


{ َ‫صالِحِ ين‬ ِ ‫ارعُونَ فِي أال َخي َأرا‬
ِ ‫س‬ َ َ‫}يُؤأ مِ نُونَ ِباهللِ َو أال َي أو ِم أاآلخِ ِر َو َيأ أ ُم ُرونَ ِب أال َم أع ُروفِ َو َي أن َه أون‬.
َ ُ‫ع ِن أال ُمنك َِر َوي‬

Mereka beriman kepada Allah dan hari penghabisan, mereka menyuruh kepada yang ma'ruf, dan
mencegah dari yang munkar dan bersegera kepada (mengerjakan) berbagai kebajikan. Mereka itu
termasuk orang-orang yang shalih." (Ali 'Imran: 114).
b. Pada hari kiamat orang beriman dan orang kafir mendapat balasan atas apa yang dikerjakan di dunia.

{ ‫ار‬ ُ ‫ار ۖ َوالَّذِينَ َكف َُروا َيتَ َمتَّعُونَ َو َيأ أ ُكلُونَ َك َما تَأ أ ُك ُل أاْل َ أنعَا ُم َوال َّن‬
ُ ‫ت تَجأ ِري مِ ن تَحأ ِت َها أاْل َ أن َه‬
ٍ ‫ت َج َّنا‬ َ ‫إِ َّن هللاَ يُ أدخِ ُل الَّذِينَ آ َمنُوا َو‬
َّ ‫عمِ لُوا ال‬
ِ ‫صا ِل َحا‬
‫} َم أث ًوى لَّ ُه أم‬.

"Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang mukmin dan beramal shalih ke dalam jannah yang
mengalir di bawahnya sungai-sungai. Dan orang-orang kafir bersenang-senang (di dunia) dan mereka
makan seperti makannya binatang. Dan jahannam adalah tempat tinggal mereka." (Al-Hadid: 8).

Pelajaran 23: Bait 22

Termasuk wujud iman terhadap hari akhir adalah meyakini berbagai peristiwa akhirat yang terjadi setelah kematian dan
setelah hari kiamat. Di antaranya adalah:

11
1. Nikmat dan adzab di alam kubur
a. Dalam banyak hadits disebutkan bahwa di alam kubur ditampakkan bagi orang mukmin tempatnya di
surga dan diberi kenikmatan. Ditampakkan juga bagi orang kafir tempatnya di neraka dan diadzab. Di
antaranya adalah hadits dari 'Abdullah bin 'Umar radhiyallahu 'anhuma riwayat Al-Bukhari no. 1379 dan
Muslim no. 2866.
b. Allah Ta'ala berfirman,

ِ ‫ش َّد أال َعذَا‬


{‫ب‬ َ َ ‫ع أونَ أ‬
َ ‫عةُ أ َ أدخِ لُوا آ َل ف أِر‬
َ ‫ع ِشيًّا ۖ َو َي أو َم تَقُو ُم السَّا‬ ُ ‫علَ أي َها‬
َ ‫غد ًُّوا َو‬ ُ ‫}ال َّن‬.
َ َ‫ار ُي أع َرضُون‬

Kepada mereka (Fir'aun dan pengikutnya) dinampakkan neraka pada pagi dan petang (di alam kubur).
Dan pada hari terjadinya Kiamat (dikatakan kepada malaikat): Masukkanlah Fir'aun dan kaumnya ke
dalam azab yang sangat keras. (Ghafir: 46).
2. Kebangkitan setelah mati

ِ ‫ور فَإِذَا هُم ِمنَ أاْلَجأ دَا‬


{ َ‫ث إِلَ ٰى َر ِب ِه أم َين ِسلُون‬ ِ ‫ص‬ُّ ‫}ونُ ِف َخ فِي ال‬.
َ

Dan ditiuplah sangkalala (pada kali kedua), maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju)
kepada Tuhan mereka. (Yasin: 51).
3. Perhitungan amal

َ ‫}ث ُ َّم إِ َّن‬.


َ ِ‫علَ أينَا ح‬
{‫سا َب ُهم‬

Kemudian sesungguhnya kewajiban Kami (Allah) memperhitungkan amal mereka. (Al-Ghasyiyah: 26)

Pelajaran 24: Bait 23

1. Istilah penting
a. Tanda-tanda kiamat: peristiwa-peristiwa yang menunjukkan bahwa kiamat telah dekat.
b. Syafa'at: meminta orang lain untuk menjadi perantara dalam menyampaikan permintaan kepada Allah.
c. Shirath: jembatan yang sangat kecil dan licin terbentang di atas Jahannam. Di sekitarnya terdapat kait-
kait besi yang menyambar-nyambar.
2. Makna bait
Termasuk iman terhadap hari akhir adalah yakin terhadap:
a. Tanda-tanda kiamat

ُ ‫عةَ أَن تَأ أ ِت َي ُهم َب أغتَةً ۖ فَقَ أد َجا َء أ َ أش َرا‬


{ۚ ‫ط َها‬ ُ ‫} فَ َهلأ َين‬.
َ ‫ظ ُرونَ إِ َّل السَّا‬

Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari kiamat (yaitu) kedatangannya kepada mereka
dengan tiba-tiba, karena sesungguhnya telah datang tanda-tandanya. (Muhammad: 18).

Di antara tanda-tanda kiamat adalah sedikitnya ilmu syar'i, tersebarnya zina, dan turunnya nabi 'Isa
'Alaihissalam.
b. Syafa'at
Akan terwujud jika Allah mengizinkan dan ridha terhadap perantara dan orang yang meminta.

{ۚ ‫} َمن ذَا الَّذِي َي أشفَ ُع عِن َدهُ إِ َّل ِبإِ أذ ِن ِه‬.

Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya. (Al-Baqarah: 255).

12
‫} َي أشفَعُونَ إِ َّل ِل َم ِن أ‬.
َ َ‫ارت‬
{‫ض ٰى‬

Dan mereka tiada memberi syafa'at melainkan kepada orang yang diridhai Allah. (Al-Anbiya': 28).

Sebagian bentuk syafa'at khusus bagi nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, seperti syafa'at di
padang mahsyar agar perhitungan amal disegerakan.
Sebagiannya lainnya tidak khusus, sehingga bisa dilakukan oleh selain beliau, seperti syafa'at bagi orang
beriman yang masuk neraka agar dikeluarkan darinya.
c. Shirath

ِ ‫علَ ٰى َر ِبكَ َح أت ًما َّم أق‬


{‫ضيًّا‬ َّ ‫}ث ُ َّم نُن َِجي الَّذِينَ اتَّقَوا َّو َنذَ ُر‬.
ِ ‫ َوإِن ِمن ُك أم إِ َّل َو‬. ‫الظالِمِ ينَ فِي َها ِج ِثيًّا‬
َ َ‫ار ُدهَا ۚ كَان‬

Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu (melintasi shirath yang
terbentang di atasnya). Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan. Kemudian
Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di
dalam neraka dalam keadaan berlutut. (Maryam: 71-72).

Pelajaran 25: Bait 24


Termasuk bentuk iman terhadap hari akhir adalah yakin terhadap:

1. Telaga Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di padang mahsyar (tempat dikumpulkannya manusia di hari
kiamat).

‫ظ َمأ أ َب أع َدهُ أ َبدًا‬


‫ب منه لَ أم َي أ‬
َ ‫ و َمن ش َِر‬،‫ب منه‬
َ ‫ور َدهُ ش َِر‬ ُ ‫أنا فَ َر‬.
ِ ‫ط ُك أم علَى ال َح أو‬
َ ‫ ف َمن‬،‫ض‬

Aku menunggu kalian di telaga. Siapa yang mendatanginya akan minum darinya. Orang yang minum dari telaga
itu, tidak akan haus selamanya.(Riwayat Al-Bukhari no. 7050).
2. Neraka dan Surga, yang telah diciptakan Allah ta'ala.

{ َ‫ار الَّتِي أ ُ ِعدَّتأ ل أِلكَاف ِِرين‬


َ ‫} َواتَّقُوا ال َّن‬.

"Dan peliharalah dirimu dari api neraka, yang disediakan untuk orang-orang yang kafir." (Ali 'Imran: 131).

{ َ‫ض أ ُ ِعدَّتأ ل أِل ُمتَّقِين‬


ُ ‫س َم َاواتُ َو أاْل َ أر‬
َّ ‫ض َها ال‬ َ ‫ارعُوا ِإلَ ٰى َم أغف َِرةٍ ِمن َّر ِب ُك أم َو َج َّن ٍة‬
ُ ‫ع أر‬ ِ ‫س‬َ ‫} َو‬.

"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi
yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa" (Ali 'Imran: 33).
3. Allah ta'ala menampakkan diri di akhirat dan orang-orang beriman melihat-Nya.

َ ‫ إِلَ ٰى َر ِب َها ن‬.ٌ‫اض َرة‬


{ٌ ‫َاظِرة‬ ِ ‫}و ُجوهٌ َي أو َم ِئ ٍذ َّن‬.
ُ

Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. Kepada Tuhannyalah mereka melihat." (Al-
Qiyamah: 22-23).

Pelajaran 26: Bait 25


Bait 25 menjelaskan tentang iman terhadap takdir.

13
1. Istilah penting
Qadha': takdir. Para ulama menjelaskan pengertiannya dengan menyebutkan 4 asas.
2. Iman terhadap takdir adalah dengan meyakini 4 hal:
a. Ilmu Allah ta'ala.
Mengimani bahwa Allah Maha Mengetahui segala sesuatu yang telah, sedang, dan akan terjadi.

{‫علِي ٌم‬ َ ‫َّللا ِب ُك ِل‬


َ ٍ‫ش أيء‬ َ َّ ‫}إِ َّن‬.

Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (Al-Anfal: 75)


b. Allah menuliskan ketetapan bagi seluruh makhluk.

‫س َن ٍة‬ َ ‫ض ِب َخ أمسِينَ أ َ أل‬


َ ‫ف‬ َ ‫ت َو أاْل َ أر‬
ِ ‫اوا‬
َ ‫س َم‬ ِ ‫ِير أالخ َََل ِئ‬
َّ ‫ق قَ أب َل أ َ أن َي أخلُقَ ال‬ َ ‫َّللا َمقَاد‬ َ ‫ َكت‬.
ُ َّ ‫َب‬

Allah telah mencatat takdir setiap makhluk 50.000 tahun sebelum menciptakan langit dan bumi.
(Riwayat Muslim no. 2653).
c. Segala sesuatu terjadi karena kehendak Allah.

{‫علِي ًما َحكِي ًما‬


َ َ‫َّللا كَان‬ ُ َّ ‫} َو َما تَشَا ُءونَ إِ َّل أَن َيشَا َء‬.
َ َّ ‫َّللا ۚ إِ َّن‬

Dan kalian tidak mampu melakukan apapun, kecuali bila dikehendaki Allah. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui lagi Mahabijaksana. (Al-Insan: 30).
d. Allah menciptakan segala sesuatu yang terjadi.

َ ‫علَ ٰى ُك ِل‬
{‫ش أيءٍ َوكِي ٌل‬ َ ‫َّللا خَا ِل ُق ُك ِل‬
َ ‫ش أيءٍ ۖ َوه َُو‬ ُ َّ }.

Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia menjaga segala sesuatu. (Az-Zumar: 62).

Pelajaran 27: Bait 26


Peta pembahasan
Bait 26 sampai 30 menjelaskan tentang prinsip-prinsip penting dalam Islam.

Umat Islam diperintahkan untuk bersatu pada 2 bentuk:

1. Bersatu di atas kebenaran dengan mengikuti Al-Qur'an dan Sunnah sesuai pemahaman para sahabat dan
generasi terbaik umat ini.

{ َ‫صا ِب ِرين‬ َ َّ ‫ص ِب ُروا ۚ ِإ َّن‬


َّ ‫َّللا َم َع ال‬ َ ‫شلُوا َوتَ أذه‬
‫َب ِري ُح ُك أم ۖ َوا أ‬ َ ‫سولَهُ َو َل تَنَازَ عُوا فَتَ أف‬ َ َّ ‫} َوأَطِ يعُوا‬.
ُ ‫َّللا َو َر‬

Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kalian berbantah-bantahan, yang menyebabkan kalian
menjadi gentar dan hilang kekuatan kalian dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang
sabar. (Al-Anfal: 46).
2. Bersatu dengan mendengar dan taat terhadap pemimpin muslim dalam perkara yang baik.

{‫سو َل َوأُولِي أاْل َ أم ِر مِ ن ُك أم‬ َّ ‫َّللا َوأَطِ يعُوا‬


ُ ‫الر‬ َ َّ ‫} َيا أ َ ُّي َها الَّذِينَ آ َمنُوا أَطِ يعُوا‬.

Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri (pemimpin) di antara kalian.
(An-Nisa': 59).
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

14
َ‫عة‬
َ ‫س أم َع َول طا‬ ِ ‫ص َي ٍة فَإذا أُمِ ر ِبم أع‬
َ َ‫ص َي ٍة فََل‬ ‫ إِلَّ أ‬،َ‫عةُ فِيما أ َ َحبَّ وك َِره‬
ِ ‫أن يُؤأ َم َر ِب َم أع‬ َّ
َ ‫والطا‬ ‫س أم ُع‬
َّ ‫على ال َم أرءِ ال ُم أسلِم ال‬
َ .

Wajib bagi setiap muslim untuk mendengar serta taat, baik dalam hal yang disenangi dan yang dibenci, kecuali
jika diperintah untuk bermaksiat. Maka apabila dia diperintah dengan suatu maksiat, maka tidak boleh
mendengarkan dan tidak boleh pula mentaatinya. (Riwayat Al-Bukhari no. 6611 dan Muslim no. 3423).

Pelajaran 28: Bait 27


Menghormati dan memuliakan keluarga dan para sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.

1. Sikap seorang muslim adalah pertengahan dalam hal ini, tidak membenci dan tidak pula berlebihan dalam
mengagungkan.
Mencela para sahabat sama halnya dengan menghina Islam karena mereka adalah murid-murid Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam yang menjadi perantara dalam menyampaikan ajaran beliau kepada generasi
berikutnya.
2. Keluarga Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan para sahabat adalah manusia terbaik pada umat ini.

{‫ط ِه َر ُك أم ت أَط ِهي ًأرا‬ ِ ‫س أ َ أه َل أال َب أي‬


َ ُ‫ت َوي‬ ِ ‫عن ُك ُم‬
َ ‫الرجأ‬ َ ‫َّللا ِليُ أذه‬
َ ‫ِب‬ ُ َّ ‫} ِإ َّن َما ي ُِري ُد‬.

Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kalian, hai ahlul bait dan membersihkan kalian
sebersih-bersihnya. (Al-Ahzab: 33).

{ َ‫ار خَا ِلدِين‬ ُ ‫ت تَجأ ِري تَحأ تَ َها أاْل َ أن َه‬ َ َ ‫ع أنهُ َوأ‬
ٍ ‫ع َّد لَ ُه أم َج َّنا‬ َ ‫ع أن ُه أم َو َرضُوا‬
َ ‫َّللا‬
ُ َّ ‫ي‬َ ‫ض‬
ِ ‫ان َّر‬
ٍ ‫س‬َ ‫ار َوا َّلذِينَ اتَّ َبعُوهُم ِبإِحأ‬
ِ ‫ص‬ ِ ‫َوالسَّا ِبقُونَ أاْل َ َّولُونَ مِ نَ أال ُم َه‬
َ ‫اج ِرينَ َو أاْلَن‬
‫أ‬ ‫أ‬ ٰ َ
‫}فِي َها أ َبدًا ۚ ذَلِكَ الف أَو ُز العَظِ ي ُم‬.

Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan Muhajirin dan Anshar dan
orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah
dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya.
Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar. (At-Taubah: 100).

Pelajaran 29: Bait 28


Sumber aqidah Islam dan kewajiban untuk menjauhi ajaran yang baru dalam agama.

1. Istilah penting
Ijma': kesepakatan para ulama mujtahid setelah wafatnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang suatu
hukum syariat.
2. Penjelasan
a. Aqidah Islam diambil dari Al-Qur'an, Sunnah, dan ijma'. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

‫س َّنتِي‬ َ ‫ ِكت‬:‫َضلُّوا َبع َدهُ َما‬


ُ ‫َاب هللاِ َو‬ ِ ‫َين لَن ت‬
ِ ‫إِنِي قَ أد ت ََر أكتُ فِي ُك أم شَيئ‬.

Sungguh telah aku tinggalkan bagi kalian dua hal, kalian tidak akan tersesat selamanya selama
berpegang dengan keduanya: kitab Allah dan sunnah Nabi-Nya.(Riwayat Al-Hakim 1/284).
b. Apabila telah terjadi ijma' yang sah, maka tidak boleh menyelisihinya. Allah ta'ala berfirman,

{‫يرا‬
ً ‫ص‬ ‫س ِبي ِل أال ُمؤأ مِ نِينَ نُ َو ِل ِه َما ت ََولَّ ٰى َونُ أ‬
َ ‫ص ِل ِه َج َه َّن َم ۖ َو‬
ِ ‫سا َءتأ َم‬ َ ‫سو َل مِ ن َب أع ِد َما تَ َبيَّنَ لَهُ أال ُهد َٰى َو َيتَّ ِب أع‬
َ ‫غي َأر‬ ُ ‫الر‬
َّ ‫ق‬ِ ِ‫} َو َمن يُشَاق‬.

Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan
15
jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan
Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali. (An-Nisa': 115).
c. Tidak dibenarkan untuk membuat ajaran baru dalam Islam, termasuk dalam masalah aqidah.

َ ‫ َمن أَحأ َدثَ في أ َ أم ِرنَا هذا ما‬.


‫ فَهو َر ٌّد‬،ِ‫ليس فِيه‬

Barangsiapa yang membuat ajaran baru dalam agama kita ini, yang tidak disyariatkan di dalamnya, maka
itu tertolak. (Riwayat Al-Bukhari no. 2697 dan Muslim no. 1718).

Pelajaran 30: Bait 29


Hakikat Iman

1. Iman diwujudkan dalam bentuk keyakinan dalam hati, ucapan lisan, dan amalan anggota badan. Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

‫ان‬
ِ ‫اْلي َم‬ ُ ‫ق َو أال َح َيا ُء‬
ِ َ‫ش أع َبةٌ مِ ن‬ َّ ‫ع ِن‬
ِ ‫الط ِري‬ َ ‫َّللا َوأ َ أدنَاهَا ِإ َما‬
َ ‫طةُ اْلَذَى‬ َ ‫ش أع َبةً فَأ َ أف‬
ُ َّ َّ‫ضلُ َها قَ أو ُل لَ ِإلَهَ ِإل‬ ‫س أبعُونَ أ َ أو ِب أ‬
ُ َ‫ض ٌع َو ِستُّون‬ ‫اْلي َما ُن ِب أ‬
َ ‫ض ٌع َو‬ ِ .

Iman itu ada tujuh puluh atau enam puluh cabang lebih. Paling utamanya adalah ucapan: lā ilāha illallāh,
sedangkan yang paling rendahnya adalah menyingkirkan gangguan dari jalan, dan rasa malu adalah salah satu
cabang keimanan. (Riwayat Al-Bukhari no. 9 dan Muslim no. 35).
2. Iman bertambah ketika seseorang melakukan ketaatan dan berkurang ketika bermaksiat. Allah ta'ala berfirman,

{ۗ ‫ب أال ُمؤأ مِ نِينَ ِل َي أزدَادُوا إِي َما ًنا َّم َع إِي َما ِن ِه أم‬ َّ ‫} ه َُو الَّذِي أَنزَ َل ال‬.
ِ ‫سكِي َنةَ فِي قُلُو‬

Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka
bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada).(Al-Fath: 4).

Pelajaran 31: Bait 30


Sebutan manusia berkaitan dengan iman dan hukum di akhirat.

1. Dosa terbagi menjadi dua:


a. Dosa kecil: mengurangi keimanan dan jika tidak dilakukan terus-menerus, maka pelakunya tidak disebut
fasiq.
b. Dosa besar, ada dua bentuk:
mengeluarkan pelakunya dari Islam, seperti kemurtadan. Pelakunya disebut orang kafir.
Tidak mengeluarkan dari Islam, seperti membunuh jiwa yang dilindungi dan berzina. Pelakunya disebut
sebagai orang fasiq atau mukmin yang kurang imannya.

‫َان مِ نَ أال ُمؤأ مِ نِينَ ا أقتَتَلُوا فَأ َ أ‬


{ۖ ‫ص ِل ُحوا َب أي َن ُه َما‬ َ ‫} َوإِن‬.
ِ ‫طا ِئفَت‬

Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang hendaklah kamu damaikan antara
keduanya! (Al-Hujurat: 9).
Dalam ayat ini Allah ta'ala menjelaskan bahwa orang-orang yang saling membunuh masih tetap disebut
sebagai orang yang beriman.
2. Adapun di akhirat, hukum bagi pelaku dosa besar yang tidak bertaubat sebelum meninggal, maka kembali
kepada kehendak Allah ta'ala. Bisa jadi Allah mengampuninya, dan bisa jadi orang tersebut diadzab di neraka,
kemudian dimasukkan ke surga. Allah ta'ala berfirman,

16
{‫عظِ ي ًما‬ ِ َّ ‫َّللا َل َي أغف ُِر أَن يُ أش َركَ ِب ِه َو َي أغف ُِر َما دُونَ ٰذَلِكَ ِل َمن َيشَا ُء ۚ َو َمن يُ أش ِركأ ِب‬
َ ‫الِل فَقَ ِد ا أفت ََر ٰى ِإ أث ًما‬ َ َّ ‫ } ِإ َّن‬.

Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari
(syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah
berbuat dosa yang besar. (An-Nisa': 48)

Pelajaran 32: Bait 31


Penutup
Memohon keteguhan di atas iman.

1. Setiap muslim diperintahkan untuk meminta kepada Allah agar mampu istiqamah di atas kebenaran, pada setiap
rakaat shalat, yaitu pada ayat,

َ ‫ط أال ُم أستَق‬
{‫ِيم‬ َ ‫الص َرا‬
ِ ‫}ا أه ِدنَا‬.

Tunjukilah kami jalan yang lurus. (Al-Fatihah: 6).


Ini adalah permohonan agar dibimbing menuju kebenaran ketika belum mengenalinya dan agar dikuatkan di
atas kebenaran tersebut ketika telah mengetahuinya.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sering kali berdoa,

َ ‫ب ثَ ِبتأ قَ أل ِبي‬
َ‫علَى دِينِك‬ ِ ‫ِب القُلُو‬
َ ‫ َيا ُمقَل‬.

Wahai Allah yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu. (Riwayat At-Tirmidzi no.
2140).
2. Penulis mengakhiri bait-bait tentang tauhid dan iman ini dengan bershalawat untuk Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam.

ُ‫صا ِل َحات‬ ِ ِ ‫ا َ أل َح أم ُد‬.


َّ ‫ِلِل الَّذِي ِب ِن أع َم ِت ِه تَ ِت ُّم ال‬
Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya amal shalih menjadi sempurna.
Pelajaran 32 adalah materi penutup uraian singkat bait-bait tentang tauhid dan iman. Semoga menjadi ilmu yang
bermanfaat.
َ‫س أب َحانَكَ اللَّ ُه َّم َو ِب َح أمدِكَ أ َ أش َه ُد أ َ أن َل ِإ ِِلَهَ ِإ َّل أ َ أنتَ أ َ أستَ أغف ُِركَ َوأ َ أتوبُ ِإلَيأك‬
ُ .

17

Anda mungkin juga menyukai