Anda di halaman 1dari 3

Mengidentifikasi lompat tinggi gaya straddle

 Lompat tinggi gaya straddle biasa disebut gaya guling ini cukup berbeda dengan gaya
lainnya.
 Gaya straddle atau guling biasanya lebih mendahulukan kaki ketika melewati palang.
 Ciri khas lainnya pada gaya lompat tinggi. yakni saat melewati mistar badan melewati
tiang/mistar dengan cara diputar dan dibalikkan.
 Posisi atlet saat melompat dengan gaya straddle adalah menghadap tiang mistar.

Mengidentifikasi informasi berkaitan dengan teknik lompat tinggi gaya straddle


Cara melakukan gaya straddle:
Awalan
1. Menghadap palang lompat tinggi
2. Lari kencang sembari mengatur ritme untuk melakukan tolakan
3. Panjang awalan delapan langkah, empat langkah akhir lebih lebar dari empat langkah
awal
Tolakan
1. Saat melakukan lompatan, tolakan menggunakan kaki yang terkuat.
2. Langkah terakhir lebih lebar dengan sikap badan ikut mendorong mengangkat kaki.
3. Ayunan kaki lebih tinggi daripada kepala sekaligus bagian tubuh pertama yang
melewati mistar
Melayang
1. Saat kaki mulai melewati mistar, posisi kaki seperti kangkang.
2. Sikap badan di atas mistar saat melaksanakan lompat tinggi gaya stradle adalah
telungkup.
3. Tangan, kepala, dan perut diusahakan satu garis atau sejajar ketika di atas mistar
Mendarat
Bagian pertama yang menyentuh matras pendaratan yaitu punggung
6 Kesalahan Dalam Lompat Tinggi yang Sering Terjadi
Lompat tinggi adalah salah satu cabang olahraga dalam nomor atletik. Lompat tinggi
dilakukan dengan teknik tertentu agar poin bisa dihasilkan dengan baik dan atlet tidak cedera.
Namun bagi pemula, sering kali terjadi kesalahan dalam melakukan lompat tinggi. Untuk
lebih memahaminya, berikut ini adalah beberapa kesalahan yang sering terjadi dalam lompat
tinggi:
1. Awalan yang kurang baik
Dalam melakukan lompat tinggi yang terbilang sukses haruslah dilakukan dengan awalan
yang baik dan benar. Salah satu hal yang penting dalam melakukan awalan adalah sudut.
Sudut yang diambil saat melakukan awalan harus sesuai dengan jenis lompat tinggi yang
dilakukan. Hal ini disebabkan sudut yang diambil akan sangat mempengaruhi tinggi
lompatan.
Pada lompat tinggi gaya flop, sudut awalan harus 80 derajat. Di lompat tinggi gaya straddle
harus dengan sudut 30 hingga 35 derajat. Pada lompat tinggi gaya gunting dilakukan dengan
sudut 40 hingga 50 derajat.
2. Tumpuan kurang kuat
Sama seperti lompat pada umumnya, tumpuan kaki yang digunakan untuk melompat haruslah
kuat. Tumpuan yang kurang kuat pada lompat tinggi biasanya terjadi akibat kaki tumpuan
kurang menengadah sehingga kecepatan saat melangkah tidak berubah menjadi gerak atas
yang mengangkat badan.
3. Posisi kepala salah
Ketika melakukan lompatan, posisi kepala yang salah dapat mengurangi penilaian. Jika
kepala mendahului mistar saat berada di ketinggian, maka titik ketinggian maksimum tidak
akan berada tepat di atas mistar melainkan berada di depan atau di belakang mistar. Hal ini
akan sangat merugikan karena ketinggian jadi berkurang.
4. Terlalu awal melengkungkan badan
Kesalahan lain yang sering terjadi saat melakukan lompat tinggi adalah terlalu awal
melengkungkan badan. Jika badan terlalu awal dilengkungkan maka ketinggian maksimal
tidak dapat dicapai.
5. Melewati mistar dalam posisi salah
Teknik dalam lompat tinggi harus dilakukan dengan baik agar tidak terjadi kesalahan. Begitu
pula saat melayang di atas mistar. Jika atlet melewati mistar dengan posisi duduk, maka hal
ini merupakan kesalahan dalam lompat tinggi.
6. Kaki terlalu jauh ke depan
Ketika akan melakukan tolakan saat melompat, kaki yang terlalu jauh ke depan akan
menyebabkan kegagalan lompatan. Kaki penolak harus berada dalam posisi yang tepat agar
tolakan yang dihasilkan cukup kuat.
Itulah beberapa kesalahan dalam lompat tinggi yang sering terjadi pada pemula. Meskipun
cukup sering terjadi, namun kesalahan ini dapat dihindari dengan melakukan latihan sesering
mungkin

Anda mungkin juga menyukai