teknik tepid sponge untuk menurunkan suhu tubuh pada pasien demam
thypoid.
Abiansemal.
1
2
Tabel 4.1
demam secara
non
farmakologis
suhu tubuh
pada anak
demam.
Google Scholar Rizka Aprilia Tujuan Desain Teknik Univariat Kesimpulan:
(2015-2020) Safitri, Fitri penelitian ini penelitian ini pengambilan - Sebelum - Teknik tepid
Romadonika, adalah untuk adalah pra- sampel ini diberikan sponge efektif
Hariyani mengetahui eksperimen adalah purposive intervensi suhu untuk
(2019) efektifitas sampling yang tubuh 37,5 - menurunkan
tindakan teknik berjumlah 16 39˚C suhu tubuh
Efektifitas tepid sponge responden - Setelah pada anak yang
Tindakan Teknik untuk diberikan mengalami
Tepid Sponge menurunkan intervensi suhu hipertermi
Untuk suhu tubuh pada tubuh <37,5˚C Saran
Menurunkan anak yang - Teknik tepid
Suhu Tubuh mengalami Bivariat sponge ini
Pada Anak hipertermi Hasil uji statistik dapat dilakukan
Mengalami uji t dengan taraf untuk
Hipertermi di signifikan 0,05 mengatasi
Rumah Sakit didapatkan nilai hipertermi
Umum Daerah p value 0,000 < dengan
Kota Mataram 0,05 yang berarti menggunakan
bahwa Ha sop
diterima dan Ho
ditolak
Google Scholar Ns. Sri Haryani Tujuan Desain Teknik Univariat Kesimpulan:
(2015-2020) S, S.Kep, Ns. penelitian ini penelitian ini pengambilan - Sebelum - Hasil penelitian
Syamsul Arif, adalah untuk adalah quasi sampel ini diberikan menunjukkan
7
S.Kep, M.Kes mengetahui eksperiment adalah total intervensi suhu ada pengaruh
(2015) pengaruh sampling yang tubuh kompres tepid
kompres tepid berjumlah 31 responden sponge hangat
Pengaruh sponge hangat responden yaitu 38,5˚C terhadap
Kompres Tepid terhadap - Setelah penurunan suhu
Sponge Hangat penurunan suhu diberikan tubuh pada
Terhadap tubuh pada anak intervensi suhu anak umur 1-10
Penurunan Suhu umur 1-10 tahun tubuh tahun dengan
Tubuh Pada dengan responden hipertermi
Anak Umur 1-10 hipertermia yaitu 37,1˚C Saran:
Tahun dengan - Bagi pelayanan
Hipertermia Bivariat kesehatan, hasil
- Hasil analisis penelitian ini
uji Wilcoxon dapat dijadikan
menunjukkan sebagai
nilai Z sebesar intervensi
-5,297 dengan mandiri
nilai p=0,0001 keperawatan
(<0,05) dalam
menangani
pasien hipertermi
di rumah sakit
maupun di
layanan
kesehatan yang
lain sehingga
meminimalkan
penggunaan
8
antipiretik pada
pasien
- Bagi ilmu
keperawatan,
hasil penelitian
ini dapat
dijadikan
referensi bagi
ilmu
keperawatan
dalam
menentukan
intervensi
mandiri
keperawatan
dalam
menangani anak
yang mengalami
hipertermi.
9
4.2 Pembahasan
pembacaan suhu pada waktu yang berbeda dalam satu hari dan
yang pertama adalah umur, pada bayi sangat dipengaruhi oleh suhu
lingkungan dan harus dihindari dari perubahan yang ekstrim. Suhu anak-
anak berlangsung lebih labil dari pada dewasa. Ada beberapa alasan,
hari, variasi sebesar 1˚C, antara pagi dan sore. Aktivitas juga dapat
Hormon juga salah satu faktor yang mempengaruhi kenaikan suhu tubuh
seseorang. Jika suhu diukur didalam kamar yang sangat panas dan suhu
tubuh tidak dapat dirubah oleh konveksi, konduksi atau radiasi, suhu akan
tinggi.
dengan seka. Teknik ini menggunakan kompres blok tidak hanya di satu
pembuluh darah besar. Selain itu masih ada perlakuan tambahan yaitu
diterapkan terhadap klien pada teknik ini semakin komplek dan rumit
Maling (2012) bahwa dimana ada pengaruh pemberian tekni tepid sponge
darah menjadi lancar. Kulit memiliki banyak pembuluh darah, ketika suhu
tubuh panas kemudian diberikan tindakan tepid sponge panas dari darah
suhu tubuh pada anak yang mengalami demam. Kompres hangat pada area
diatur oleh pusat vasomotor pada medulla oblongata dari tangkai otak,
kompres dapat diberikan sesuai dengan protap tindakan yaitu selama 10-15
tubuh dibiarkan terbuka. Hal ini akan memfasilitasi evaporasi melalui kulit
antara pengaruh teknik tepid sponge terhadap penurunan suhu tubuh. Pada
darah akan meningkat dan pH dalam darah turun. Tepid water sponge ini
dilakukan dengan cara menyeka seluruh tubuh klien dengan air hangat,
seluruh tubuh sehingga pengeluaran panas dari tubuh melalui kulit lebih
darah diatur oleh pusat vasometer pada medulla oblongata dari tangkai
atau normal (Hamid, 2011). Pada artikel penelitian Hera Hijriani (2019)
tepid sponge ini sama dengan kompres hangat pada umumnya, namun
dengan teknik tepid sponge ini sedikit dimodifikasi ketika pasien diberikan
dari kulit (Potter, 2010). Pada artikel penelitian Sri Haryani (2015),
Kesamaan dari ke 5 artikel ini bahwa teknik tepid sponge ini sangat
CO2 dalam darah akan meningkat dan pH dalam darah turun. Tepid water
sponge ini dilakukan dengan cara menyeka seluruh tubuh klien dengan air
14
di seluruh tubuh sehingga pengeluaran panas dari tubuh melalui kulit lebih
darah diatur oleh pusat vasometer pada medulla oblongata dari tangkai
atau normal.
sponge. Hasil yang didapat bahwa tepid sponge lebih efektif untuk
disebabkan adanya seka tubuh pada tepid sponge yang akan mempercepat
panas dari kulit kelingkungan sekitar akan lebih cepat dibandingkan hasil
stimulasi hipotalamus, rerata suhu tubuh turun sampai 0,7°C. Pada artikel
sampel yaitu 60 orang (30 orang untuk kelompok perlakuan dan 30 orang
untuk kelompok kontrol) dan responden dalam penelitian ini adalah balita
yang mengalami demam, rerata suhu tubuh turun sampai 1°C. Pada artikel
atau responden yang kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat sesuai
toddler 1-3 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh
pemberian tepid sponge terhadap penurunan suhu tubuh pada anak demam
usia toddler, rerata suhu tubuh turun sampai 0,64°C. Pada artikel penelitian
responden teknik dalam penelitian ini sama dengan tenik pada artikel
penelitian Hera Hijriani (2019). Hasil penelitian ini ada pengaruh teknik
tepid sponge terhadap penurunan suhu tubuh, rerata suhu tubuh pada
penelitian Rizka adalah 1,2°C. Pada artikel Sri Haryani (2015) populasi
dalam penelitian ini adalah anak usia 1-10 tahun yang mengalami