Anda di halaman 1dari 9

REVIEW JURNAL

PENGARUH TEPID SPONGE TERHADAP PENURUNAN SUHU


TUBUH PADA ANAK PRA SEKOLAH YANG MENGALAMI DEMAM
DI RSUD UNGARAN

Tugas ini diajukan untuk memenuhi Tugas Kelompok Stase Managemen Kegawatdaruratan

OLEH:

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG
2018
REVIEW JURNAL
PENGARUH TEPID SPONGE TERHADAP PENURUNAN SUHU
TUBUH PADA ANAK PRA SEKOLAH YANG MENGALAMI DEMAM
DI RSUD UNGARAN

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Tepid Sponge adalah bentuk umum mandi terapeutik. Tepid Sponge dilakukan
bila kien mengalami demam tinggi. Prosedur meningkatkan control kehilangan
panas melalui evaporasi dan konduksi. Demam biasanya terjadi pada anak. (Potter
dan Perry, 2012). Anak merupakan potensi penerus cita-cita bangsa, oleh karena
itu perkembangan anak harus mendapatkan perhatian dari orang tua dan juga dari
pemerintah. Jika anak dipupuk dan dipelihara dengan baik sesuai dengan
keinginan dan harapan maka anak akan tumbuh dan berkembang dengan baik
pula, akan tetapi apabila anak tidak dipupuk dan dipelihara maka anak tidak akan
tumbuh dan berkembang sebagaimana mestinya (Wong, 2012).
Kejadian demam seringkali meningkatkan angka keasakitan dan angka
kematian pada Balita. Angka Kematian balita dalam 3 tahun terakhir Di
Kabupaten Semarang nenunjukkan penurunan dari tahun ke tahun. Namun
demikian angka kematian balita ini masih disebabkan oleh penyakit infeksi. Di
RSU Ungaran penyakit infeksi yang dijumpai antara lain Meningitis, Diare,
ISPA/Penumonia. (Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang, 2013).
2. Pertanyaan Klinik
a. Merumuskan Keyword
Question Part Questiont Terms Keyword
Population/Patient Populasi dalam penelitian ini Anak Sekolah
adalah seluruh tenaga perawat
pelaksana di Rumah Sakit
Umum Daerah Ungaran.
Populasi Jumlah anak
prasekolah sebanyak 60 anak
terbagi dua kelompok yaitu 30
anak kelompok perlakuan dan
30 anak kelompok control.
anak yang dirawat inap.
Intervetion Instrument dalam penelitian ini Observasi,
dengan observasi, questioner questioner
Comparison - -
Out Come Pemberian kompres water Penurunan Suhu
tepid sponge berpengaruh Kompres Water
terhadap penurunan suhu tuhuh tepid Sponge
di RSUD Ungaran Semarang.

b. Merumuskan Pertanyaan Klinik


“Apakah Terdapat Pengaruh Tepid Sponge Terhadap Penurunan Suhu Tubuh
Pada Anak Pra Sekolah Yang Mengalami Demam Di RSUD Ungaran”

B. ANALISIS JURNAL

No Resume Jurnal Analisa


1 Nama Peneliti Haryani, Siti
Adimayanti, Eka
Astuti, Ana Puji
2 Judul Peneliti Pengaruh Tepid Sponge Terhadap Penurunan Suhu Tubuh
Pada Anak Pra Sekolah Yang Mengalami Demam Di RSUD
Ungaran Semarang
3 Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Rawat inap RSUD Ungaran
Penelitian Semarang
4 Tujuan Penelitian penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat
pengaruh tepid sponge terhadap penurunan suhu tubuh pada
anak pra sekolah yang mengalami demam di RSUD Ungaran
Semarang
5 Jenis Penelitian Penelitian Kuantitatif
6 Desain Penelitian Desain Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
desain “Quasi experimental Pretest-Posttest Non
Equivalent Control Group Design”
7 Populasi dan Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tenaga perawat
sampel pelaksana di Rumah sakit umum daerah ungaran populasi
Jumlah anak prasekolah sebanyak 60 anak terbagi dua
kelompok yaitu 30 anak kelompok perlakuan dan 30 anak
kelompok control anak yang dirawat inap.
8 Tekhnik Sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling
Pengumpulan Data yaitu dengan sampel yang sudah sesuai dengan kriteria inklusi
dan eksklusi
8 Analisa Data Analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisis uji
Paired t Tes dan uji normalitas menggunakan Product
Moment Pearson
9 Hasil Penelitian Hasil Penelitian menunjukkan bahwa suhu sebelum
dilakukan tepid sponge sebagian besar (73,34 %) berada pada
suhu 38-39° Celcius. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa
suhu tubuh setelah dilakukan tepid sponge sebagian besar (63
%) berada pada suhu 37 -38° Celsius
Hasil Penelitian menunjukkan suhu sebelum dilakukan
kompres biasa sebagian besar ( 70 %) pada suhu 38 - 39°
Celsius. Hasil Penelitian menunjukkan suhu sesudah
dilakukan kompres biasa sebagian besar ( 66,7 %) pada
suhu 38 – 39° Celsius.
Hasil Penelitian menunjukkan perbedaan suhu tubuh
anak pada uji t berpasangan untuk kelompok intervensi
diperoleh nilai signifikansi 0.000 (p < 0.05). Artinya, terdapat
perbedaan rerata pengukuran suhu tubuh setelah dilakukan
kompres water tepid sponge. Perbedaan rerata 0.65, sehingga
dapat disimpulakan hasilnya bermakna. Hasil yang diperoleh
dari kelompok control menunjukannan nilai signifikasinya
0.052 (p > 0.05). sehingga dapat disimpulakn bahwa
perbedaan rerata pengukuran suhu pada kelompok kontrol
tidak ada perbedaan yang bermakna.
Hasil penelitian menunjukkan hasil perbedaan rerata
(mean difference) sebesar 0.29 dengan perbedaan rerata 0.28
dengan nilai IK 95% antara 0.18 -0.39 dengan perbedan rerata
0.29. sehingga bisa disimpulkan nilai p < 0.05 berarti terdapat
perbedaan rerata skor penurunan suhu tubuh yang bermakna
setelah dilakukan kompres water tepid sponge. Pemberian
kompres water tepid sponge berpengaruh terhadap penurunan
suhu tuhuh.
10 Kesimpulan Penelitian ini ditemukan adanya hasil uji statistik
Pemberian kompres water tepid sponge berpengaruh terhadap
penurunan suhu tuhuh di RSUD Ungaran Semarang.
11 Daftar Pustaka Al- Maqassary. 2013. Pengaruh Kompres Hangat terhadap
Penurunan Suhu tubuh pada anak umur 1-10 tahun dengan
Hipertermia (Studi Kasus Di RSUD Tugurejo Semarang).
http://www.e-jurnal.com/2013/10/pengaruh-komprestepid-
sponge-hangat.html diakses tanggal 13 Maret 2017 Depkes
RI. Panduan Nasional Keselamatan Pasien di Rumah Sakit.
Jakarta : Bhakti Husada. 2008.
Cahyono. Membangun Budaya Keselamatan Pasien Dalam
Praktek Kedokteran. Yogyakarta : Kanisius. 2008. Berthille
N, 2013. Managing Fever in Children : A National Survey
of Parent’s Knowledge and Practice in France, http :
www.plosone.org diakses tanggal 13 maret 2017
Dewi, AK. 2016. Perbedaan Penurunan Suhu tubuh antara
pemberian Kompres Air hangat dengan tepid sponge bath
pada anak demam . Jurnal Keperawatan Muhammadiyah,1
(1): 63-71 diakses tanggal 13 Maret 2017
IARW Manuaba. Faktor Resiko Klinik Pada Tindakan
Pembedahan Urologi di Unit Bedah Sentral Badan Rumah
Sakit Umum Tabanan. Yogyakarta : UGM. 2006.
Guyton. 2009. Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit.
EGC. Jakarta
Sreekanth Dr. K, Shaik Syfulla Sharif M.D Dr.,.Adjuvant Non
Phamacotherapy With Tepid Sponging With Bath Warm
Water To Reduce Duration & Severity of Viral Fevers
https://www.worldwidejournals.com/indianjournal-of-
applied-research (IJAR)/file.php?
val=December_2015_1448965091__70.pdf. Di akses
tanggal 31 Juli 2017
Matondang, Wahidiyat, Sastroasmoro. 2013. Diagnosis Fisis
pada Anak. Sagung Seto. Jakarta
Potter dan Perry. 2012. Buku Ketrampilan dan Prosedur
Dasar. EGC.Jakarta Perry dan Potter. 2005. Buku Ajar
Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik.
Edisi 4 Volume 1, Jakarta: EGC Prodi D3 Keperawatan
Ngudi Waluyo. 2016. Kumpulan Tools Keperawatan.
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang.2013
Thomas S, Vijaykumar C, Naik R, Moses PD, Antonisamy B.
2009. Comparative effectiveness of tepid sponging and
antipyretic drug versus only antipyretic drug in the
management of fever among children: a randomized
controlled trial.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19242030, diakses
tanggal 31 Juli 2017
Wong, Dona L. 2012. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik
Wong

13 Kata Kunci Penurunan Suhu, Anak Pra Sekolah, Tepid Sponge

C. PEMBAHASAN JURNAL
No Topik Pembahasan Pembahasan
1 Judul dan Tujuan Pengaruh tepid sponge terhadap penurunan suhu
tubuh pada anak pra sekolah yang mengalami
demam di RSUD Ungaran semarang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh tepid sponge terhadap penurunan suhu
tubuh pada anak pra sekolah yang mengalami
demam di rumah sakit Ungaran.
Pembahasan :
- Judul penelitian sudah sesuai dengan tujuan
penelitian.
2 Jenis Penelitian Penelitian Kuantitatif
Pembahasan:
Penelitian ini penelitian kuantitatif karena penelitian
ini menggunakan pengisian ceklist, selain itu juga
menggunakan eksperimen.
3 Desain Penelitian Desain “Quasi experimental Pretest-Posttest Non
Equivalent Control Group Design”
Pembahasan :
- Penelitian ini menggunakan quasy eksperimen
karena eksperimen diatas berupa perlakuan
sesuai teori menurut cook & Campbell, 1979
yaitu quasy eksperimen didefinisikan sebagai
eksperimen yang memiliki perlakuan,
pengukuran dampak namun tidak menggunakan
penugasan acak untuk menciptakan perbandingan
dalam rangka menyimpulkan perubahan yang
disebabkan pelakuan.
- Menurut Azam, Sumarno & Rahmat, 2006
adalah penggunaan quasy ekspeimen sangat
disarankan karena kondisi objek penelitian yang
tidak memungkinkan dipilih acak karena
kelompok telah terbentuk secara utuh dan
jumlahnya terbatas. Seperti dalam peneleitian ini
jumlah 30 sampel.
- Desain pretest-posttest non equivalent control
group design karena peneliti menggunakan grup
kontrol.
4 Populasi dan Sampel Populasi dan sampel penelitian sebanyak 60
responden
Pembahasan :
- Menurut Roscoe (1975) yang dikutip Uma
Sekaran (2006) memberikan acuan umum untuk
menentukan ukuran sampel salah satunya ukuran
sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah
tepat untuk kebanyakan penelitian .
- Menurut Gay dan Dielh mengatakan untuk
penelitian deskriptif sampelnya 10% dari
populasi, penelitian korelasional paling sedikit 30
elemen populasi, penelitian perbandingan kausal
30 elemen per kelompok dan untuk penelitian
eksperimen 15 elemen per kelompok (Research
Methods for business, LR. Gay dan P.L Diehl,
1992)
5 Tekhnik Pengumpulan Pengumpulan data dengan purposive sampling
Data Pembahasan :
Populasi dalam penelitian ditentukan responden
sesuai dengan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi,
Menurut Sugiyono (2007) purposive sampling
digunakan apabila populasi dianggap besar atau
lebih dari 100 responden
6 Analisa data Analisa data dalam penelitian ini menggunakan
analisis Paired T Test dan uji normalitas
menggunakan Product Moment Perasons .
Pembahasan :
- Menggunakan uji Paired T Test karena untuk
mengukur signifikansi perbedaan antara 2
kelompok berpasangan namun perlakuan yang
berbeda antara lain kelompok intervensi
mendapatkan perlakuakn dengan kompres tepid
sponge dan kelompo kontrol hanya kompres
hangat biasa
- Menggunakan uji Product Momment Pearsons.
karena data yang kita olah terdistribusi normal.

DAFTAR PUSTAKA
Haryani, Siti, Eka Adimayanti, Ana Puji Adimayanti. (2016). Pengaruh tepid sponge
terhadap penurunan suhu tubuh pada anak pra sekolah yang mengalami demam di RSUD
Ungaran Semarang. Jurnal Keperawatan dan kesehatan masyarakat Cendekia Utama
Volume 7, No. 1 Maret 2018: 44-53
http://jurnal.stikescendekiautamakudus.ac.id/index.php/stikes/article/view/212. Diakses
tanggal 13 Oktober 2018.

Anda mungkin juga menyukai