Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN ANALISIS JURNAL

PERBANDINGAN KOMPRES AIR HANGAT


DAN PEMBERIAN TEKNIK TEPID WATER SPONGE
PADA PENDERITA FEBRIS

HUSNA WIDIA ATMA, S.KEP


NPM. 2014901110034

PROGRAM PROFESI NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

TAHUN AKADEMIK 2020/2021


1. Pendahuluan
Demam adalah keadaan suhu tubuh diatas normal akibat peningkatan pusat pengatur
suhu di hipotalamus. Sebagian besar demam pada anak akibat dari perubahan pada pusat
panas (termoregulasi) di hipotalamus. Penyakit-penyakit yang ditandai adanya demam
dapat menyerang sistem tubuh. Selain itu demam juga berperan dalam meningkatkan
perkembangan imunitas spesifik dan nonspesifik dalam membantu pemulihan atau
pertahanan terhadap infeksi (Sodikin, 2012)

Berdasarkan World Health Organization (WHO) memperkirakan jumlah kasus demam


seluruh dunia mencapai 16-33 juta 500-600 ribu kematian tiap tahunnya (Setyowati,
2013). Data kunjungan ke fasilitas kesehatan pediatrik di Brazil terdapat sekitar 19%
sampai 30% anak diperiksa karena menderita demam (Jalil,2017).

Prevalensi penderita demam di Indonesia sebanyak 456 dari 511 ibu yang memakai
perabaan untuk menilai demam pada anak mereka sedangkan sisanya 23,1 saja yang
menggunakan termometer (Setyowati, 2013).

Demam pada anak dibutuhkan perlakuan dan penanganan tersendiri yang berbeda bila
dibandingkan dengan orang dewasa. Hal ini dikarenakan, apabila tindakan dalam
mengatasi demam tidak tepat dan lambat maka akan mengakibatkan pertumbuhan dan
perkembangan anak terganggu. Demam dapat membahayakan keselamatan anak jika
tidak ditangani dengan cepat dan tepat akan menimbulkan komplikasi lain seperti,
hipertermi, kejang dan penurunan kesadaran (Maharani,2011).

Penanganan terhadap demam dapat dilakukan dengan tindakan farmakologis, dan non
farmakologis, maupun kombinasi keduanya. Tindakan farmakologis yaitu memberikan
obat antipiretik. Sedangkan tindakan non farmakologis terhadap penurunan panas seperti
memberikan minuman yang banyak, ditempatkan dalam ruanagn bersuhu normal,
menggunakan pakaian yang tidak tebal, dan memberikan kompres (Kania, 2007)

Kompres hangat adalah tindakan dengan menggunakan kain atau handuk yang telah
dicelupkan pada air hangat., yang ditempelkan pada bagian tubuh tertentu sehingga
dapat memberikan rasa nyaman dan menurunkan suhu tubuh (Mharani, 2011)

Tindakan lain yang digunakan umtuk menurunkan panas adalah tepid sponge. Tepid
sponge merupakan suatu prosedur untuk meningkatkan kontrol kehilanagn panas tubuh
melalui evaporasi dan konduksi, yang biasanya dilakukan pada pasien yang mengalami
demam tinggi . tujuan dilakukan tindakan tepid sponge yaitu untuk menurunkan suhu
tubuh pada pasien yang mengalami hipertermia (Hidayati, 2014).

2. Kasus
Pada tanggal 8 Oktober dilakukan pengkajian An. Y, keluarga mengatakan An. Y
mengalami demam, bibir pasien tampak kering, pasien tampak lemah, kesadaran
komposmentis, dan didapatkan suhu: 38 oC.

3. Rumusan masalah
1. Lebih efektif terapi manakah antara kompres air hangat dan pemberian teknik tepid
water sponge?

(Patient, Population or
Penderita Febris
problem)

(Intervention) Pengaruh kompres hangat terhadap perubahan suhu


tubuh pada pasien febris.
Pengaruh tepid sponge terhadap penurunan suhu tubuh
(Comparasion or
pada anak pra sekolah yang mengalami demam di RSUD
Intervention)
Ungaran
(Outcome) Penurunan suhu tubuh

Keyword :Febris, kompres hangat, tepid sponge.

4. Metode/strategi penelusuran bukti


Jurnal pertama
Judul : Pengaruh kompres hangat terhadap perubahan suhu tubuh pada pasien febris.
Alamat jurnal : Jurnal Ilmiah Kesehatan Pencerah, volume 7 No. 2
Waktu penelitian : Tahun 2018

Jurnal kedua
Judul : Pengaruh tepid sponge terhadap penurunan suhu tubuh pada anak pra sekolah
yang mengalami demam di RSUD Ungaran.
Alamat : Cendekia Utama Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Stikes
Cendekia Utama Kudus.
Waktu penelitian : Tahun 2018
5. Hasil Penelusuran

NO Judul Jurnal Validity Important Applicable


1. Pengaruh Metode memiliki - Lebih mudah
Kompres Hangat penelitian: kelompok dalam
Terhadap
Metode yang umur paling mengaplikasikan
Perubahan Suhu
Tubuh Pada digunakan banyak adalah nya karena bisa
Pasien Febris. penelitian kelompok dilakukan kapan
kuantitatif umur 2-3 tahun saja
experimental, dan 4-5 tahun - Sirkulasi darah
dengan desain masing-masing menjadi lancar
quasi berjumlah 6 dan melebarkan
eksperimen. orang (35,3 %) pembuluh darah
Penelitian ini dan kelompok - Prosedurnya
menggunakan,ra umur paling mudah sehingga
ncangan pre-post sedikit adalah mudah dipahami
test design kelompok pasien
umur >8 tahun - Dapat dilakukan
Jumlah sampel: berjumlah 2 secara mandiri
Total 17 orang orang (11,8 setelah diajarkan
responden %), serta - Bahan mudah
kelompok didapatkan.
umur 6-7 tahun
berjumlah 3
orang (17,6
%). Sedangkan
untuk
karakteristik
responden
menurut jenis
kelamin yaitu
laki-laki
berjumlah 11
orang (64,7%)
dan yang
berjenis
kelamin
perempuan 6
orang (35,3%).

2. Pengaruh Tepid Metode Karakteristik - Bahan mudah di


Sponge Terhadap penelitian: responden dapatkan
Penurunan Suhu
rancangan quasi adalah anak - Lebih mudah
Tubuh Pada
Anak Pra eksperimental pra sekolah dalam
Sekolah Yang dengan metode dimana mengaplikasikan
Mengalami pre and post test pengelompokk nya
Demam Di with control an perlakuan - Resiko yang
RSUD Ungaran group umur dari 3 terjadi dalam
Jumlah sampel tahun sampai penerapannya
60 orang dengan 6 rendah
responden tahun. (50%) - Bahan mudah
kelompok didapatkan
control ( 50 %)
berada pada
umur 3 – 4
tahun.
6. Diskusi
a. Perbandingan : Pengaruh Kompres Hangat terhadap Perubahan Suhu Tubuh pada
Pasien Febris.
Kelebihan :
- Sirkulasi darah menjadi lancar dan melebarkan pembuluh darah
- Prosedurnya mudah sehingga mudah dipahami pasien
- Dapat dilakukan secara mandiri setelah diajarkan
- Bahan mudah didapatkan
Kekurangan :
- Dapat menyebabkan gangguan kulit dan kemerahan atau lepuh jika tidak
memperhatikan kontraindikasi sebelum pelaksanaan prosedur kompres hangat.
b. Perbandingan : Pengaruh Tepid Sponge terhadap Penurunan Suhu Tubuh pada
Anak Pra Sekolah yang Mengalami Demam Di RSUD Ungaran.
Kelebihan :
- Bahan mudah di dapatkan
- Sirkulasi darah menjadi lancar dan melebarkan pembuluh darah
- Lebih mudah dalam mengaplikasikannya
- Resiko yang terjadi dalam penerapannya rendah
- Bahan mudah didapatkan

Kekurangan :
- Tindakan memerlukan bantuan orang lain.

7. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan Pemberian tepid water sponge lebih efektif di
terapkan daripada pemberian kompres hangat.

8. Daftar Pustaka
Jurnal : Fadli, Akmal Hasan 2018 “PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP
PERUBAHAN SUHU TUBUH PADA PASIEN FEBRIS”. Alamat Jurnal : JURNAL
ILMIAH KESEHATAN PENCERAH Volume 7 Nomor 2 ISSN:2089-9394 Waktu

Jurnal : Siti Haryani 2018, PENGARUH TEPID SPONGE TERHADAP PENURUNAN SUHU
TUBUH PADA ANAK PRA SEKOLAH YANG MENGALAMI DEMAM DI RSUD
UNGARAN. Alamat Jurnal : CENDEKIA UTAMA Jurnal Keperawatan dan Kesehatan
Masyarakat STIKES Cendekia Utama Kudus ISSN 2598 – 4217

Potter dan Perry. 2012. Buku Ketrampilan dan Prosedur Dasar. EGC.Jakarta

Anda mungkin juga menyukai