Anda di halaman 1dari 56

PEMBINAAN KEBUGARAN JASMANI

CALON JEMAAH HAJI


1

Orientasi Kesehatan Kerja dan Kesehatan Olahraga


Provinsi Jawa Tengah Tahun 2019
8 – 11 Juli 2019

Oleh :
Bambang Sudiyono, SKM MM
DESKRIPSI SINGKAT
2

• Penyelenggaraan ibadah haji bertujuan memberikan


pembinaan, pelayanan dan perlindungan yang
sebaik-baiknya bagi calon jamaah haji sehingga
dapat menunaikan ibadahnya sesuai dengan
ketentuan ajaran agama Islam

• Penyelenggaraan ibadah haji dilakukan melalui


sistem dan manajemen yang terpadu agar ibadah
haji dapat berjalan aman, tertib, lancar dan nyaman
sesuai tuntunan agama sehingga calon jamaah haji
dapat melaksanakan ibadah haji secara mandiri dan
menjadi HAJI MABRUR
3

• Angka kesakitan dan angka kematian jemaah haji


dipengaruhi oleh faktor internal (kebugaran
jasmani) dan faktor eksternal

• Penyelenggaraan pembinaan kesehatan calon


jamaah haji di Puskesmas mencakup aspek
pengetahuan, sikap, perilaku dalam
beribadah haji yang memenuhi kaidah beribadah
dan kemampuan fisik untuk melakukannya
TUJUAN PEMBELAJARAN
4

A. TUJUAN UMUM
Peserta mampu melakukan pembinaan kebugaran jasmani calon
jamaah haji

B. TUJUAN KHUSUS
Peserta mampu:
1. Menjelaskan penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan
kesehatan ibadah haji
2. Menjelaskan pembinaan kebugaran jasmani bagi calon jamaah
haji
3. Melakukan manajemen pembinaan kebugaran jasmani bagi calon
jamaah haji
4. Melakukan monitoring dan evaluasi
POKOK DAN SUB POKOK BAHASAN
5

1. Penyelenggaraan Pembinaan dan Pelayanan


Kesehatan Ibadah Haji
2. Pembinaan Kebugaran Jasmani Bagi Calon
Jamaah Haji
3. Manajemen Pembinaan Kebugaran Jasmani
bagi Calon Jamaah Haji
4. Monitoring dan Evaluasi
6

Pokok bahasan 1.

Penyelenggaraan Pembinaan dan


Pelayanan Kesehatan Ibadah Haji
Prinsip Dasar Penyelenggaraan Kesehatan
Haji
7
8

Penyelenggaraan pembinaan kesehatan jamaah di


puskesmas mencakup aspek pengetahuan, sikap,
perilaku dalam beribadah sesuai kaidah beribadah haji
dan kemampuan fisik untuk melakukannya

Pelayanan kesehatan jamaah haji di Puskesmas


meliputi upaya:
- promotif
- preventif
- kuratif
- rehabilitatif
9

Pemeriksaan kesehatan dan pembinaan kesehatan


(termasuk kebugaran jasmani) sangat penting
untuk menjaga kondisi prima jamaah haji saat
melakukan ibadah haji.

Puskesmas diharapkan dapat melakukan


pemeriksaan kesehatan :
 anamnesis
 pemeriksaan fisik & laboratorium
 pembinaan untuk mengatasi penyakit yang diderita
 pembinaan untuk meningkatkan kebugaran jasmani
Contoh Pengembangan Kegiatan Kesehatan haji terpadu

Promosi Pengendalian
Latihan Fisik Faktor Risiko
dan OR utk PHBS; latihan
penggunaan PTM melalui
peningkatan Posbindu
kebugaran toilet

Penguatan
Puskesmas dengan
Pendekatan Keluarga
dengan lokus pada
daerah proporsi
Jamaah haji > 10%
11

Pokok Bahasan 2.

Pembinaan Kebugaran Jasmani bagi


Jemaah Haji
PEMBINAAN KESEHATAN
PML
PTM PHBS AKLIMATISASI

Kesehatan KELUARGA
jiwa SEHAT
PEMBINAAN
KESEHATAN
Gizi HAJI

Kesehatan
lansia
KEBUGARAN
PEMBINAAN KESEHATAN HAJI

5 LEVEL PREVENTION
STATUS
KESEHATAN
JEMAAH HAJI

SEHA
SAKIT
T

• Penyehatan
• Pengobatan
• Pendekatan promotif –
preventif
• Pendekatan kuratif
• Mencegah sakit • Mencegah
• Mendorong ke arah kecacatan dan
kebugaran kematian

ASUHAN KKHI & RUMAH


MANDIRI AKUPRESUR SAKIT
15

Ibadah haji membutuhkan kesiapan fisik yang


prima, karena mengandung aktivitas fisik yang
lebih berat dari kegiatan kita sehari-hari :
1. Masjidil Haram/Mesjid Nabawi
2. Tawaf
3. Sa’i
4. Kegiatan Armuna
5. Kegiatan perjalanan dari daerah asal sampai
kepulangan ke tanah air
6. dll
JUMLAH KEMATIAN HAJI PROV. JAWA TENGAH
TAHUN 2013-2018
16

35,000
30,250 30,786
30,000

25,000 23,630 23,609 23,638 23,635

20,000

15,000

10,000

5,000
53 55 78 55 108 75
0
2013 2014 2015 2016 2017 2018
Jml calon Haji Jml Kematian
GAMBARAN STATUS KESEHATAN HAJI
17

• Jemaah haji Indonesia


tahun 2019 berjumlah
221.000 orang 
regular terbagi dalam
511 kelompok terbang.
• Tahun 2018  148.909
(67,38%) Resiko tinggi
antara lain :
1. lansia
2. penyakit jantung
3. Penyakit metabolik
( DM, hipertensi,dll)
AKTIVITAS IBADAH HAJI
AKTIVITAS LAIN-LAIN
MASALAH KESEHATAN YANG MUNGKIN
TERJADI
Pembinaan kebugaran jasmani bagi Jamaah Haji :
21

• menjelang berangkat sampai kembali ke tanah air


• mandiri atau berkelompok
• Berkesinambungan dengan menganjurkan jamaah
tetap melakukan aktivitas fisik di rumah dan di
tempat kerja
• dapat menambah aktivitas fisik dengan latihan fisik
• latihan fisik bagi resti harus tetap aman dan
memberi manfaat optimal
HUBUNGAN OPERASIONAL DAN
PEMBINAAN

Masa Masa Operasional


Tunggu Keberangkatan Ibadah Haji
Pemeriksaan Kesehatan 1 Pemeriksaan Kesehatan 2
Pelayanan
Kesehatan
Pembinaan Kesehatan

Pembinaan Kesehatan
Masa Tunggu Pemeriksaan Kesehatan 3

Jamaah
Haji Sehat
MENUJU ISTITHAAH KES & Terlayani
EHATAN
Bentuk Kegiatan
(sesuai dengan jadwal Kemenag)
23

1. Sebelum Keberangkatan
a. Pengukuran kebugaran jasmani
Pengukuran kebugaran jasmani daya tahan jantung-
paru dengan metode Rockport yang dilakukan di
lapangan menjadi pilihan utama karena:
 Sesuai dengan kegiatan yang akan dilakukan di tanah suci
 Mudah dilakukan
 Murah tanpa alat
 Dapat dilakukan berkelompok
 Dapat dilakukan di mana saja, tidak perlu tempat khusus

b. Penyusunan program latihan fisik


Latihan fisik tersebut perlu dilakukan dengan:
24

 Pemanasan: 10-15 menit


 Senam ringan/jalan santai selama 5 menit
 Stretching/peregangan 5-10 menit

 Pendinginan 5-10 menit


 Bentuk kegiatan prinsipnya sama dengan
pemanasan hanya dilakukan dengan perlahan dan
pelemasan

 Latihan kekuatan otot dan keseimbangan


 Bentuk latihan ini dapat dilakukan selama 10-15
menit di sela waktu latihan
Bentuk kegiatan lain
25
 Kegiatan yang dilakukan selama di perjalanan
Waktu perjalanan lama  lakukan peregangan (mencegah
kekakuan)

 Kegiatan yang dilakukan selama di Arab Saudi


Perjalanan (jalan kaki) ke tempat ibadah dan saat ibadah sama
dengan aktivitas fisik  tidak perlu latihan fisik
Untuk menghilangkan penat dan menjaga stamina  lakukan
peregangan

 Kegiatan yang dilakukan setelah pulang ke tanah air


Tetap lakukan aktivitas fisik dan latihan fisik untuk menjaga
kesehatan dan kebugaran jasmani sesuai dengan kesenangan
MANFAAT LATIHAN FISIK
26

• Meningkatkan fungsi cardiorespiratori : Denyut nadi Menurun, isi


sekuncup bertambah, kapasitas paru meningkat, penumpukan
asam laktat berkurang, Mengendalikan & mengurangi : BB,
Tekanan darah tinggi, keropos tulang, nyeri punggung dan lutut
• Membentuk tulang, otot dan sendi yang sehat
• Mengurangi risiko terjadinya PTM
(meningkatkatkan HDL-C, menurunkan LDL &
TG,mengurangi aterosklerosis, meningkatkan
sensivitas insulin, meningkatkan sistem imune
• Mencegah stress dan cemas
PERSIAPAN SEBELUM LATIHAN FISIK
27
Contoh tahapan latihan jalan kaki atau jalan cepat
bagi jamaah haji sehat
28

Bulan ke- Jarak Waktu Pengulangan Selang waktu


(km) tempuh per sesi istirahat
(menit) latihan (menit)
I 1,6 20 - 25 1 -

II 1,6 20 2 15

III 1,6 20 2 10

IV 1,6 20 2 5

V 1,6 15 2 10

VI 1,6 15 2 5
Contoh tahapan latihan jalan kaki atau jalan cepat
bagi jamaah haji risti
29

Bulan ke- Jarak Waktu Frekuensi Selang Waktu


(Km) tempuh per sesi istirahat
(menit) latihan (menit)
I 1,6 25 - 30 1 -
II 1,6 25 2 15

III 1,6 25 2 10

IV 1,6 25 2 5

V 1,6 20 2 10
VI 1,6 20 2 5
CARA BERLARI DENGAN BENAR
30
CONTOH AKTIFITAS FISIK HARIAN
31

AKTIFITAS FISIK KALORI YG DIKELUARKAN


Menyapu rumah ( 3,9 kkal/menit )
Membersihkan jendela ( 3,7 kkal/menit )
Mencuci baju ( 3,56 kkal/menit )
Mengemudi mobil ( 2,8 kkal/menit )
Mengecat rumah 3,5 Kcal/menit
Memotong kayu 3,8 Kcal/menit
Mengajar 1,7 Kcal/menit
Berjalan kaki kec. 3,5 mill/jam ( 5,6-7 kkal/menit )
Berkebun ( 5,6 kkal/menit )
AKTIFITAS FISIK BERDASARKAN
TINGKATAN INTENSITAS
32
Aktifitas Fisik
Ringan Sedang Berat
< 3 Mets 3 – 6 Mets 6 Mets
(3,5 kcal/min) (3.5 – 7 kcal) ( > 7 kcal/menit)
1. Jalan santai : (rumah, 1. Jalan cepat : di kantor, 1. jogging, running
lapang, belanja kelas, bekerja,dalam 2. Mengangkat benda-
2. Bersepeda dan sepeda tekanan benda berat
statis < 5 km/jam 2. Bersepeda dan sepeda 3. Panjat tebing, berjalan
3. Peregangan statis dan statis 5 – 9 km/jam menanjak
dinamis 3. Senam low impact 4. Bersepeda 10 km/jam
4. Duduk di 4. Lompat di trampolin, 5. Olahraga beladiri
whirlpool/sauna yoga 6. Lompat tali
5. Latihan beban ringan 5. Latihan beban u/ 7. Senam high impact
(beban bebas) pembentukan 8. Olahraga yang
6. Dansa ringan 6. Line dance, disco membutuhkan stamina
7. serta aktifitas – aktifitas dance,tenis meja dan daya tahan
yang ringan lainnya kompetisi, tenis double,
(aktifitas fisik harian) golf Kesorga 2017
LATIHAN OTOT TANGAN DAN LENGAN
33

Otot Biceps Otot Triceps


LATIHAN OTOT TANGAN DAN LENGAN
34

Otot Bahu
& Deltoid

Otot
Deltoid
LATIHAN OTOT PERUT
35
LATIHAN OTOT TUNGKAI
36
LATIHAN OTOT TUNGKAI
37
PEREGANGAN STATIS
38

• 8 – 10 hitungan
• Tetap bernafas
• Mata terbuka
Kepala • Regangkan dengan
semaksimal mungkin

Lengan dan
Tangan
PEREGANGAN STATIS
39

Pinggang, Tungkai dan Kaki


KONTRA INDIKASI LATIHAN FISIK
40

• ABSOLUT (AKTIFITAS FISIK TERBATAS DENGAN


PENGAWASAN DOKTER) :

1. GAMBARAN EKG ISTIRAHAT YANG


MENUNJUKAN KEMUNGKINAN PENYAKIT
JANTUNG
2. GANGGUAN IRAMA JANTUNG YG TDK
TERKONTROL
3. GANGGUAN FUNGSI PARU
4. GANGGUAN OTOT JANTUNG
5. PENYAKIT INFEKSI DISERTAI DEMAM
KONTRA INDIKASI LATIHAN FISIK
41

• Relatif (latihan fisik tertentu dengan pengawasan


dokter):
1. Penyempitan dan sumbatan pembuluh darah jantung
2. Tekanan darah tinggi > 200/110 mmHg saat istirahat
3. Gangguan irama jantung
4. Gangguan dan pembesaran otot jantung
5. Gangguan otot dan sendi
6. Penyakit metabolik : DM
7. Penyakit infeksi menahun
8. Keterbatasan mental
Kegiatan Pembinaan
(Pengukuran Kebugaran)
Kegiatan Pembinaan
(Penyuluhan Kesehatan)
ALUR
PENATALAKSANAAN
LATIHAN FISIK

PENDAFTARAN DAN PENGISIAN


FORMULIR PAR-Q & You

JAWABAN TIDAK JAWABAN YA

PEMERIKSAAN
KESEHATAN

KLASIFIKASI
SKRINING EKG (≥ 40th) LAYAK TIDAK LAYAK

LAYAK TIDAK LAYAK PENGOBATAN /


RUJUKAN

Hasil EKG pembebanan abnormal


PENGUKURAN
KEBUGARAN JASMANI

TINGKAT
KEBUGARAN JASMANI

PROGRAM OLAHRAGA
SESUAI DENGAN PEMANTAUAN
JAMAAH HAJI SEHAT
ATAU RISTI

EVALUASI
44
45

Pokok Bahasan 3.

Manajemen Pembinaan Kebugaran


Jasmani bagi Jemaah Haji
46

Manajemen pembinaan kebugaran jasmani bagi


calon jemaah haji perlu dilakukan karena
melibatkan lintas program dan lintas sektor terkait,
sehingga kegiatan dilakukan secara terintegrasi
mengikuti jadual pembinaan kesehatan haji dan
pembinaan haji di Kementerian Agama atau Kanwil
Kementerian Agama setempat
PERENCANAAN
47

 Perencanaan Puskesmas : pembiayaan, ketenagaan,


sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk pembinaan
kebugaran jasmani bagi jemaah haji

 Perencanaan harus mampu laksana, efisien, efektif sesuai


dengan jadwal penyelenggaraan kesehatan haji

 Perencanaan pembinaan kebugaran jasmani bagi jamaah


haji harus terpadu dan terintegrasi dengan pembinaan
kesehatan jemaah haji di Puskesmas dan manasik haji
Kecamatan (KUA) / KBIH.
TAHAPAN PERENCANAAN
48

1. Tahap persiapan
Kepala Puskesmas menunjuk/membentuk tim
pembina kebugaran jasmani jemaah haji yang
merupakan bagian dari Tim Pemeriksaan Kesehatan
di Puskesmas

Tim ini bertugas untuk :


• memahami Pedoman Pembinaan Kebugaran
Jasmani Jemaah Haji Bagi Tenaga Kesehatan di
Puskesmas
• mempelajari kebijakan/pedoman yang terkait
dengan penyelenggaraan kesehatan haji
TAHAPAN PERENCANAAN
49

2. Tahap analisis situasi


Tim pembina kesehatan dan kebugaran jemaah
haji mengumpulkan informasi berupa:
 Karakteristik dan masalah kesehatan jemaah haji
 Data tempat tinggal jemaah haji/keluarga terdekat
 Data UKBM/kelompok olahraga di wilayah tempat
tinggal jemaah
 Data sumber daya tenaga, sarana dan prasarana
terkait dengan pembinaan kebugaran jasmani
 Pembiayaan sesuai dengan kegiatan yang akan
dilakukan
TAHAPAN PERENCANAAN
50

3. Tahap
penyusunan rencana usulan kegiatan
Tim Pembina kebugaran jasmani jemaah haji
menyusun rencana usulan kegiatan dengan
memperhatikan :
 Kegiatan bersifat terintegrasi
 Kegiatan bersifat berkesinambungan
 Rencana usulan kegiatan sesuai dengan kondisi
kesehatan jemaah haji, keadaan dan kemampuan
Puskesmas di wilayah kerjanya
PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN
51

a. Pengorganisasian di Tingkat Puskesmas


b. Penyelenggaraan di Tingkat Puskesmas sesuai
dengan peran masing-masing
c. Pemantauan Berkala : telaahan, hasil yang
dicapai, masalah, hambatan, saran
d. Penilaian pada akhir tahun anggaran dan
Evaluasi
PENGAWASAN DAN
PERTANGGUNGJAWABAN
52

Kepastian atas kesesuaian penyelenggaraan dan pencapaian


tujuan kegiatan dengan melakukan :

 Pengawasan :
 Internal secara melekat oleh atasan langsung
 Eksternal oleh jemaah haji
 Mencakup aspek administratif, keuangan, teknis
pelayanan

 Pertanggung jawaban :
 Akhir tahun anggaran membuat laporan pelaksanaan
kegiatan dan penggunaan sumber daya
 Disampaikan ke kepala puskesmas.
53

Pokok Bahasan 4.

Monitoring dan Evaluasi


MONITORING
54

 Monitoring kepada jemaah yang melakukan latihan fisik


secara berkelompok/UKBM/kelompok olahraga lain
dengan menggunakan Kartu Kendali Latihan Pribadi
yang sudah disiapkan oleh Puskesmas

 Kontrol pelaksanaan hasil latihan dilakukan tiap bulan


saat latihan berkelompok di Puskesmas

 Pelaksanaan monitoring latihan fisik sebelum latihan


(suhu tubuh, denyut nadi istirahat dan tekanan darah),
saat latihan (keluhan)dan sesudah latihan fisik (denyut
nadi pasca latihan)
EVALUASI
55

 Awal latihan dan setiap 3 bulan pelaksanaan latihan


dengan menggunakan pengukuran kebugaran
jasmani (metode Rockport 1.6 km)
 Setiap peningkatan beban latihan (tiap bulan) untuk
mengetahui keluhan jemaah haji dan kemampuan
melakukan setiap sesi latihan
 Tiap pemeriksaan hasil laboratorium/pemeriksaan
rujukan untuk menilai kemajuan latihan
 Melaporkan hasil penilaian kebugaran jasmani
secara berjenjang
Salam sehat bugar produktif
56

Anda mungkin juga menyukai