Anda di halaman 1dari 28

UTILITAS BANGUNAN GEDUNG

MODUL PERKULIAHAN 6
SISTEM PENCAHAYAAN ALAMI & BUATAN
Anisah Nur Fajarwati, S.T., M.Sc.

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI MALANG
2021
PENCAHAYAAN ALAMI
Apa itu Pencahayaan alami?
• Sumber pencahayaan yang berasal dari sinar matahari.

• Mempunyai banyak keuntungan, selain menghemat


energi listrik juga dapat membunuh kuman.

• Untuk mendapat pencahayaan alami dalam suatu ruang


dipelrukan jendela-jendela yang besar atau dinding kaca
sekurang-kurangnya 1/6 daripada luas lantai.

• Sumber pencahayaan alami kadang dirasa kurang efektif


dibanding dengan penggunaan pencahayaan buatan,
selain karena intensitas cahaya yang tidak tetap, sumber
alami menghasilkan panas terutama saat siang hari.
Faktor yang perlu diperhatikan agar penggunaan sinar
alami mendapat keuntungan

• Variasi intensitas cahaya matahari


• Distribusi dari terangnya cahaya
• Efek dari lokasi, pemantulan cahaya, jarak antar bangunan
• Letak geografis dan kegunaan bangunan gedung
Pencahayaan alami siang hari dapat dikatakan baik apabila
• Pada siang hari antara jam 08.00 sampai jam 16.00 waktu setempat, terdapat cukup banyak cahaya
yang masuk dalam ruangan
• Distribusi cahaya di dalam ruangan cukup merata dan atau tidak menimbulkan kontras yang
mengganggu
Faktor pencahayaan alami siang hari terdiri dari 3
komponen meliputi:

1. Komponen langit
Komponen langit (faktor
langit) yakni komponen
pencahayaan langsung
dari cahaya langit.
Faktor pencahayaan alami siang hari terdiri dari 3
komponen meliputi:

2. Komponen refleksi luar


Komponen refleksi luar
(faktor refleksi luar) yakni
komponen pencahayaan
yang berasal dari refleksi
benda-benda yang berada
di sekitar bangunan yang
bersangkutan.
Faktor pencahayaan alami siang hari terdiri dari 3
komponen meliputi:

3. Komponen refleksi dalam


Komponen refkleksi dalam
(faktor refleksi dalam)
yakni komponen
pencahayaan yang berasal
dari refleksi permukaan-
permukaan dalam ruangan,
dari cahaya yang masuk ke
dalam ruangan akibat
refleksi benda-benda di
luar ruangan maupun dari
cahaya langit.
Agar dapat menggunakan cahaya alami secara efektif, perlu
dikenali ke beberapa sumber cahaya utama yang dapat
dimanfaatkan :
1. Sunlight, cahaya matahari langsung dan tingkat cahayanya tinggi.
2. Daylight, cahaya matahari yang sudah tersebar di langit dan tingkat cahayanya
rendah.
3. Reflected light, cahaya matahari yang sudah dipantulkan.
Strategi dalam merancang untuk pencahayaan matahari efektif
(Egan & Olgyay, 1983):

1. Naungan (shade)

Naungan (shade),
naungi bukan pada
bangunan untuk
mencegah silau
(glare) dan panas
yang berlebihan
karena terkena
cahaya langsung.
Strategi dalam merancang untuk pencahayaan matahari efektif
(Egan & Olgyay, 1983):

2. Pengalihan (redirect)
Alihkan dan arahkan cahaya matahari
ketempat-tempat yang diperlukan.

3. Pengendalian (control)
Pengendalian jumlah cahaya yang masuk
ke dalam ruang sesuai dengan
kebutuhan dan pada waktu yang
diinginkan. TIDAK terlalu banyak
memasukkan cahaya ke dalam ruang,
terkecuali jika kondisi untuk visual
tidaklah penting atau ruangan tersebut
memang membutuhkan kelebihan suhu
dan cahaya tersebut (contoh: rumah
kaca).
Strategi dalam merancang untuk pencahayaan matahari efektif
(Egan & Olgyay, 1983):

4. Efisiensi
Gunakan cahaya secara efisien, dengan
membentuk ruang dalam sedemikian rupa
sehingga terintegrasi dengan pencahayaan dan
menggunakan material yang dapat disalurkan
dengan lebih baik dan dapat mengurangi jumlah
cahaya masuk yang diperlukan.

5. Intefrasi
Integrasikan bentuk pencahayaan dengan
arsitektur bangunan. Karena jika bukan untuk
masuk cahaya matahari maka tidak memiliki
peranan dalam arsitektur bangunan tersebut,
bukaan itu cenderung akan ditutupi dengan tirai
atau penutup lainnya dan akan kehilangan
fungsinya.
Prinsip desain yang dapat diterapkan untuk mengurangi
perolehan panas melalui selubung bangunan:

• Merancang bentuk & orientasi


bangunan untuk meminimalkan
paparan radiasi matahari timur
dan barat.
• Mengurangi transmisi panas
melalui jendela dengan
mengurangi luas jendela,
menyediakan peneduh eksternal
yang tepat, memilih kaca dengan
nilai SHGC atau SC rendah.
• Mengurangi transmisi panas
melalui dinding dengan insulasi
yang memadai, ATAP DENGAN
NILAI REFLEKTIFITAS, EMISIVITAS
DAN INSULASI YANG LEBIH TINGGI
• mengendalikan bukaan pintu dan
jendela.
Merancang pencahayaan, tidak cukup hanya
memperhatikan strategi saja, perhatikan skala
yang lebih besar, seperti rancangan bangunan,
baru mengarah ke skala lebih kecil, seperti
elemen bangunan.

Sebelum merancang bangunan, harus


mempelajari keadaan alam di tapak, seperti sudut
dan pergerakan matahari, kondisi langit,
arah angin, iklim, dan sifat-sifat dari tapak.

Setelah memahami keadaan tapak, dapat


dilakukan sinkronisasi antara alam dengan
bangunan. Jika bangunan sudah dirancang dan
dibentuk sejalan dengan alam, maka unsur seperti
pengudaraan dan pencahayaan akan mengalir dan
berjalan dengan baik.
Perhitungan Penerangan Umum dalam Bangunan
Penerangan Umum (general lighting)
adalah penerangan standar dengan lampu
menempel plafon dalam suatu ruangan,
serta kondisi dinding dan plafon dengan
warna cerah.

Untuk menghitung Penerangan Umum


harus diketahui:
1. Fungsi ruangan;
2. Luas ruangan; dan
3. Jenis lampu.

Penerangan Efek Khusus (special lighting)


adalah penerangan yang sengaja dibuat
untuk menampilkan kesan dan efek yang
khusus.
Perhitungan Penerangan Umum dalam Bangunan

RUMUS JUMLAH LAMPU

𝐄 × 𝐀
𝐍=
Ø 𝐥𝐚𝐦𝐩𝐮 × 𝐋𝐋𝐅 × 𝐂𝐔

N = jumlah lampu dalam suatu luasan


E = kuat terang yang dibutuhkan dalam suatu fungsi ruang (lux) … tabel
A = luas ruang
Ø = kuat cahaya suatu jenis lampu (lumen) … tabel
LLF = Light Loss Factor, faktor daya yang berkurang akibat kualitas alat: 0,7 – 0,8
CU = Coefficient of Utilization (daya terang lampu), tergantung warna bidang
pembatas ruang: 50 – 60 %
Perhitungan Penerangan Umum dalam Bangunan

Satuan Pencahayaan:
Candela
Nilai pencahayaan sama dengan besar pencahayaan
lilin.

Lumen
Nilai seberapa besar pencahayaan yang dihasilkan
dari suatu sumber cahaya. 1 Watt lampu = 75 Lumen
pencahayaan.

Lux
Nilai besaran pencahayaan yang ada dalam suatu
ruangan yang mendapatkan pencahayaan dari suatu
sumber cahaya.
Perhitungan Penerangan Umum dalam Bangunan

STANDAR PENCAHAYAAN (Average Lux Level)

Fungsi Ruang Lux


Ruangan dalam Rumah Tinggal
Typical office floor 300 – 550 Fungsi Ruang Lux
Executive office 300 – 550 Teras 60
Corridoor, stairways, 100 Ruang tamu 120 – 150
toilets
Ruang makan 120 – 250
Mech, equipment 300 – 400
Ruang kerja 120 – 250
room
Ruang tidur 120 – 250
Hall, lobby 200 – 300
Kamar mandi 250
Electrical rooms 400 – 500
Dapur 250
Parking area 100
Garasi 60
Perhitungan Penerangan Umum dalam Bangunan

STANDAR PENCAHAYAAN (Average Lux Level)

Fungsi Ruang Lux


Ruangan dalam Perkantoran
Typical office floor 300 – 550 Fungsi Ruang Lux
Executive office 300 – 550 Ruang direktur 350
Corridoor, stairways, 100 Ruang kerja 350
toilets
Ruang komputer 350
Mech, equipment 300 – 400
Ruang rapat 300
room
Ruang gambar 750
Hall, lobby 200 – 300
Gedung arsip 150
Electrical rooms 400 – 500
Ruang arsip aktif 300
Parking area 100
Perhitungan Penerangan Umum dalam Bangunan

STANDAR PENCAHAYAAN (Average Lux Level)

Fungsi Ruang Lux


Ruangan dalam Sekolah/Kampus
Typical office floor 300 – 550 Fungsi Ruang Lux
Executive office 300 – 550 Ruang kelas 250
Corridoor, stairways, 100 Ruang perpustakaan 300
toilets
Ruang laboratorium 500
Mech, equipment 300 – 400
Ruang gambar 750
room
Kantin 200
Hall, lobby 200 – 300
Electrical rooms 400 – 500
Parking area 100
Perhitungan Penerangan Umum dalam Bangunan

STANDAR PENCAHAYAAN (Average Lux Level)

Fungsi Ruang Lux


Ruangan dalam Hotel & Restoran
Typical office floor 300 – 550 Fungsi Ruang Lux
Executive office 300 – 550 Lobby & koridor 100
Corridoor, stairways, 100 Ruang serba guna 200
toilets
Ruang makan 250
Mech, equipment 300 – 400
Kafetaria 250
room
Ruang tidur 150
Hall, lobby 200 – 300
Dapur 300
Electrical rooms 400 – 500
Parking area 100
Perhitungan Penerangan Umum dalam Bangunan

Jenis Lampu Lumen /


Watt
Lampu pijar 11 – 18
TL - neon 50 – 80
Halogen 16 - 20
Mercury 30 – 60
Sodium 120 – 140
Halide 80 – 100
Perhitungan Penerangan Umum dalam Bangunan
CONTOH SOAL

Diketahui:
Suatu ruang kantor dengan luas 9x18m2 akan
dipasang lampu TL 2x40 watt.

Hitung:
Berapa jumlah lampu yang dibutuhkan?

Jawaban:
Kuat terang ruang kantor (tabel) = 300 lux
Lampu TL (tabel) = 70 lumen/watt, Kebutuhan daya penerangan untuk
maka lampu TL 2x40 watt = 2x40x70 = 5600 lumen ruang tersebut
CU = 60%, LLF = 0,8 = 2x40x18 = 1440 watt + daya stop
Maka kontak 20%
𝟑𝟎𝟎×𝟗×𝟏𝟖
𝐍= = 18 unit
𝟓𝟔𝟎𝟎×𝟎,𝟖 ×𝟎,𝟔

Anda mungkin juga menyukai