Anda di halaman 1dari 52

ANALISA KINERJA CIRCUIT BREAKER PADA SISI 150

KV GARDU INDUK LANGSA

Pelaksanaan : 25 Januari s/d 26 Februari 2021


Oleh:

DICKY MARANATHA S
180502048

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

UNIVERSITAS SAMUDRA

2021
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN KERJA PRAKTEK

ANALISA KINERJA CIRCUIT BREAKER PADA SISI 150

KV GARDU INDUK LANGSA

Oleh:
DICKY MARANATHA S
180502048
Program Studi Teknik Mesin
Universitas Samudra

Laporan kerja praktek ini telah diterima, disetujui, dan disahkan


menjadi syarat menyelesaikan mata kuliah Kerja Praktek
Disetujui oleh:
Dosen Pembimbing Pembimbing Lapangan

ZainalArif, S.T., M,T Abdurrahman


NIDN: 0127037304 NIP: 8708091PBS

Mengetahui
Koordinator Program
Studi Teknik Mesin

ZainalArif, S.T., M,T


NIDN: 0127037304
iii

LEMBAR PERNYATAAN PENULIS LAPORAN KERJA

PRAKTEK

ANALISA KINERJA CIRCUIT BREAKER PADA SISI 150

KV GARDU INDUK LANGSA

“Saya yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa laporan Kerja


Praktek ini adalah murni hasil pekerjaan saya sendiri. Tidak ada pekerjaan orang
lain yang saya gunakan tanpa menyebutkan sumbernya.
Materi dalam laporan kerja praktek ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan
sebagai bahan untuk makalah/Tugas Akhir/Laporan Kerja Praktek lain kecuali saja
menyatakan dengan jelas bahwa saya menggunakannya.
Saya memahami bahwa laporan Kerja Praktek yang saya kumpulkan ini dapat
diperbanyak dan atau dikomunikasikan untuk tujuan mendekteksi adanya
plagiarisme”.

Langsa, 26 Februari 2021


Yang menyatakan

DICKY MARANATHA
NIM. 180502048

Mengetahui.
Dosen Pembimbing Pembimbing Lapangan

ZainalArif, S.T., M,T ABDURRAHMAN


NIDN. 0127037304 NIP. 8708091PBS
iv

ABSTRAK

Circuit Breaker (CB) atau Pemutus Tenaga (PMT) adalah peralatan pemutus,
yang berfungsi untuk memutus rangkaian listrik dalam keadaan berbeban. Dalam
kehidupan sehari-hari sering terjadi berbagai macam gangguan dalam konsumsi
listrik. oleh karena itu untuk mencegah gangguan tersebut terjadi maka diperlukan
circuit breaker. Pemasangan circuit breaker ditujukan untuk menghindari terjadinya
kerusakan pada peralatan - peralatan Gardu Induk yang nantinya akan
menyebabkan terhambatnya penyaluran tenaga listrik ke beban (konsumen).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kerja system circuit breaker pada saat
terjadinya gangguan serta untuk mengetahui besar tegangan circuit breaker pada
Gardu Induk Langsa. Adapun hasil penelitian terkait kenerja circuit breaker pada
gardu induk Langsa adalah bahwa Kinerja Circuit Breaker Pada Sisi 150 kV Gardu
Induk Langsa dalam kategori baik. Hal tersebut dilihat dari setting waktu kerja
relasi arus lebih yang terpasang pada penyulang 20 kV Gardu Induk Langsa yaitu
tidak lebih kecil dari 0,3 detik (keputusan ini diambil agar relai tidak sampai trip
lagi akibat adanya arus inrush dari transformator-transformator arus yang telah
terhubung ke jaringan yang lainnya.
Kata Kunci: Arus Pendek.
v

ABSTRACT

Circuit Breaker (CB) or Power Breaker (PMT) is a breaker equipment, which


functions to break an electrical circuit when it is loaded. In everyday life, there are
often various kinds of disturbances in electricity consumption. therefore, to prevent
the disturbance from occurring, a circuit breaker is needed. Installation of circuit
breakers is intended to avoid damage to substation equipment which will later
hamper the distribution of electricity to loads (consumers). This study aims to
analyze the performance of the circuit breaker at the time of the disturbance and to
analyze the factors that affect the performance of the circuit breaker at the Langsa
substation. The results of research related to the performance of circuit breakers at
the Langsa substation are that the performance of the circuit breaker on the 150 kV
side of the Langsa substation is in a good category. of 0.3 seconds (this decision is
taken so that the relay does not trip again due to the inrush current of current
transformers that have been connected to another network.
Keywoards : short circuit
vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita Panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, yang telah
memberikan kesehatan kepada kita sekalian, khususnya kepada penulis, sehingga
Laporan KP dengan judul “ANALISA KINERJA CIRCUIT BREAKER PADA SISI
150 KV GARDU INDUK LANGSA” dapat terselesaikan dengan baik. Didalam
penyelesainya penulis banyak sekali dibantu oleh beberapa pihak, oleh karenanya
pada kesempatan ini, penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada:
1. Ayah dan Ibu tercinta yang selalu ikhlas dan penuh dengan kesabaran
membesarkan dan mendidik penulis selama ini. Ayah dan Ibu semoga
rahmat Tuhan selalu menyertaimu.
2. Bapak Zainal Arif, S.T., M,T Sebagai Koordinator Prodi
3. Bapak Zainal Arif S.T., M.T. Sebagai Dosen Pembimbing
4. Bapak Adlin Bahri sebagai Manager ULTG dan GI Langsa
5. Bapak Abdurrahman sebagai Pembimbing Lapangan
6. Seluruh Karyawan dan Staf PT PLN (Persero) ULTG dan GI Langsa
7. Seluruh Dosen dan Staf program studi teknik mesin
Penulis yakin banyak kesalahan dan kekurangan yang terdapat pada laporan ini,
baik dari segi penulisan maupun penyajiannya. Sehingga kesalahan dan kekurangan
tersebut dapat diperbaiki pada penyusunan berikutnya.
Akhirnya penulis berharap, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak khususnya penulis.
Langsa, 26 Februari
Penulis

Dicky Maranatha S
NIM. 180502048
vii

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL………………………………………………………………………....i
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN KERJA PRAKTEK .......................... ii
LEMBAR PERNYATAAN PENULIS LAPORAN KERJA PRAKTEK ....... iii
ABSTRAK ....................................................................................................... iv
ABSTRACT .......................................................................................................v
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi
DAFTAR ISI ................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ..............................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................1
I.1 Latar Belakang .....................................................................................1
I.2 Tujuan Penelitian .................................................................................2
I.3 Manfaat Penelitian ...............................................................................2
I.4 Lokasi, Waktu dan Tempat Kerja……………………………………2
BAB II TINJAUAN KP .....................................................................................4
II.1 Sejarah Organisasi/Perusahaan ...........................................................4
II.2 Struktur Organisasi dan Bidang..........................................................8
II.3 Visi, Misi dan Tujuan Organisasi .......................................................8
II.4 Aktifitas pada Bagian Kepegawaian ...................................................9
BAB III HASIL PELAKSANAAN KP ...........................................................11
III.1 Pemutus Tenaga (TM)......................................................................11
III.2 Data Peralatan Pemutus Tenaga .......................................................18
III.3 Fungsi PMT pada Gardu Induk Langsa 150 KV .............................20
III.4 Pengukuran Tahanan Pentanahan ....................................................23
viii

III.5 Pengukuran Pengujian Keserempakan .............................................24


BAB IV PENUTUP .........................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................27
ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar I.1 : 1 Lokasi PT PLN Persero ULTG dan GI Langsa ..................... 3
Gambar II.1 : Lambang PT PLN Persero ....................................................... 4
Gambar II.2 : Bidang Persegi Panjang Vertikal ............................................. 4
Gambar II.3 : Tiga Gelombang ...................................................................... 5
Gambar II.4 : Petir atau Kilat ......................................................................... 5
Gambar II.5 : Diagram Satu Garis ULTG dan GI Langsa ............................. 7
Gambar II.6 : Struktr Bidang ULTG dan GI Langsa ..................................... 8
Gambar III.1 : PMT Single Pole ..................................................................... 13
Gambar III.2 : PMT Three Pole ...................................................................... 14
Gambar III.3 : Sistem Pegas Lilin (helical) .................................................... 15
Gambar III.4 : Sistem Pegas Gulung (Scroll) ................................................. 15
Gambar III.5 : lemari mekanik/ kontrol .......................................................... 15
Gambar III.6 : Isolator pada Interupping Chamber dan Support Grounding .. 17
Gambar III.7 : Grounding ............................................................................... 17
Gambar III.8 : PMT Three Pole ...................................................................... 18
Gambar III.9 : Nameplate pada PMT Three Pole ........................................... 19
Gambar III.10 : PMT Single Pole ................................................................... 19
Gambar III.11: Nameplate Pada PMT Single Pole ......................................... 20
x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel III.1 : Sub sistem dan fungsi berdasarkan Failure Modes Effects Analysis
(FMEA) ............................................................................................................ 17
Tabel III.2 : Data hasil pengukuran tahanan kontak PMT (Pemutus Tenaga) pada
Gardu Induk Langsa 150 KV .......................................................................... 21
Tabel III.3 : Data hasil pengukuran tahanan isolasi PMT (Pemutus Tenaga) pada
Gardu Induk Langsa 150 KV ........................................................................... 22
Tabel III.4 : Data hasil pengukuran tahanan kontak PMT (Pemutus Tenaga) pada
Gardu Induk Langsa 150 KV ........................................................................... 23
Tabel III.5 : Data hasil pengukuran tahanan kontak PMT (Pemutus Tenaga) pada
Gardu Induk Langsa 150 KV ........................................................................... 24
xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran I .................................................................................................. 28
Lampiran II ................................................................................................. 33
Lampiran III ............................................................................................... 34
Lampiran IV ................................................................................................ 35
Lampiran V ................................................................................................. 36
Lampiran VI ............................................................................................... 37
Lampiran VII .............................................................................................. 39
Lampiran VIII ............................................................................................ 40
Lampiran IX ............................................................................................... 41
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Kebutuhan dalam pemanfaatan tenaga listrik di zaman modern ini banyak


mengalami perkembangan dalam bidang teknologi yang tentunya berpengaruh pada
besarnya konsumsi listrik di masyarakat. Pemanfaatan energi listrik dalam
kehidupan sehari-hari ini tidak terlepas dari berbagai macam gangguan. Gangguan
yang terjadi yaitu seperti pada proses pembangkitan, saluran transmisi, gardu induk,
gardu distribusi bahkan bisa saja berpengaruh pada proses konsumsi listrik di
masyarakat yang disebabkan oleh petir dan hubungan arus pendek listrik.
Gangguan-gangguan tersebut tidak dapat diprediksi waktu terjadinya. Dalam
hal ini peneliti lebih fokus terhadap gangguan yang terjadi pada gardu induk.
Dimana suatu sistem gardu induk memiliki alat pengaman yang dapat mendeteksi
dan memproteksi sistem dari gangguan yang terjadi. Peralatan pengaman (sistem
proteksi) yang tepat dan dapat diandalkan ketika terjadinya gangguan salah satunya
berupa circuit breaker (CB).
Dalam ilmu kelistrikan (elektro), circuit breaker mempunyai peranan vital
dalam proses pengaman atau proteksi pada suatu sistem kelistrikan. Circuit
Breaker/Pemutus Tenaga (PMT) adalah alat yang paling penting dari semua alat
penghilang / peredam dari gangguan tenaga. PMT mempunyai 2 kemampuan untuk
menghilangkan arus hubung singkat yang sangat besar yang melebihi nilai nominal
dari arus beban yang melewati konduktor maupun isolator. Pemisah adalah suatu
alat untuk memisahkan tegangan pada peralatan instalasi tegangan tinggi biasanya
digunakan untuk memishakan beban yang akan diperbaiki dari beban bertegangan.
Dari latar belakang masalah yang telah dipaparkan peneliti bermaksud untuk
menganalisis pengaruh dari gangguan listrik pada gardu induk terhadap kinerja
circuit breaker. Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul "Kinerja Circuit Breaker Pada Sisi 150 kV Gardu Induk
Langsa".

1
2

I.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui bagaimana cara kerja pada system circuit breaker.
2. Untuk mengetahui besarnya tegangan pada circuit breaker.
3. Untuk mengetahui apa saja permasalahan di circuit breaker.
I.3 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diambil dari penulisan tugas akhir ini adalah :
1. Penelitian bermanfaat bagi pengembangan ilmu kelistrikan terutama
terhadap penerapan dan pemahaman circuit breaker pada Gardu Induk.
2. Bagi pihak-pihak yang terkait dapat memberikan informasi pentingnya
circuit breaker yang ada di setiap Gardu Induk.
3. Untuk menambah bahan bacaan tentang kinerja circuit breaker pada Gardu
Induk serta dapat menambah referensi untuk penelitian selanjutnya yang
berkaitan dengan penelitian ini. Diharapkan dengan adanya tugas akhir ini
dapat memberikan manfaat terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi yang
berkaitan dengan ilmu kelistrikan yang menyangkut tentang circuit breaker
I.4 Lokasi, Waktu dan Tempat Kerja

I.4.1 Lokasi

PT PLN Persero ULTG dan GI Langsa berjarak 7 km dari pusat Kota Langsa ,
dijalan utama Medan Banda Aceh, Desa Alue Dua, Dusun Damai Indah, ±300 M
dari sisi jalan Utama Medan Banda Aceh.

Gambar I.1 Lokasi PT PLN Persero ULTG dan GI Langsa


3

I.4.2, Waktu

Waktu pelaksaan KP di mulai pada tanggal 25 Januari 2021 s/d 26 Februari


2021.
I.4.3, Tempat Kerja

PT PLN (Persero) ULTG dan GI Langsa.


4

BAB II

TINJAUAN KP

II.1Sejarah Organisasi/Perusahaan

Sebelum kita mengulas sejarah PT PLN (Persero) ULTG dan GI Langsa


kita terlebih dahulu mengetahui arti sejarah dari lambang PLN.
II.1.1, Lambang PT PLN (persero)

Gambar II.1 Lambang PT PLN (Persero)

II.1.2, Bidang Persegi Panjang Vertikal

Gambar II.2 Bidang Persegi Panjang Vertikal

Menjadi bidang dasar bagi elemen-elemen lambang lainnya,


melambangkan bahwa PT PLN (Persero) merupakan wadah atau organisasi yang
terorganisir dengan sempurna. Berwarna kuning untuk menggambarkan
pencerahan, seperti yang diharapkan PLN bahwa listrik mampu menciptakan

4
5

pencerahan bagi kehidupan masyarakat. Kuning juga melambangkan semangat


yang menyala-nyala yang dimiliki tiap insan yang berkarya di perusahaan ini.
II.1.3, Tiga Gelombang

Gambar II.3 Tiga Gelombang

Memiliki arti gaya rambat energi listrik yang dialirkan oleh tiga bidang
usaha utama yang digeluti perusahaan yaitu pembangkitan, penyaluran dan
distribusi yang seiring sejalan dengan kerja keras para insan PT PLN (Persero) guna
memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya. Diberi warna biru untuk
menampilkan kesan konstan (sesuatu yang tetap) seperti halnya listrik yang tetap
diperlukan dalam kehidupan manusia Di samping itu biru juga melambangkan
keandalan yang dimiliki insan-insan perusahaan dalam.
II.1.4, Petir atau Kilat

Gambar II.4 Petir Atau Kilat

Melambangkan tenaga listrik yang terkandung di dalamnya sebagai produk


jasa utama yang dihasilkan oleh perusahaan. Selain itu petir pun mengartikan kerja
cepat dan tepat para insan PT PLN (Persero) dalam memberikan solusi terbaik bagi
para pelanggannya. Warnanya yang merah melambangkan kedewasaan PLN
sebagai perusahaan listrik pertama di Indonesia dan kedinamisan gerak laju
6

perusahaan beserta tiap insan perusahaan serta keberanian dalam menghadapi


tantangan perkembangan jaman.
Sebelum Indonesia merdeka, pada tahun 1929 sebuah perusahaan swasta
Belanda yang berpusat di Rotterdam yang bernama “NV. NIGEM (Netherland
Indische Gas en Electreceteit Maatschappiji)” yang menginvestasikan usaha kelist
rikan di Aceh yang memiliki 3 sentral pembangkit listrik yaitu:
a. Sentral Banda Aceh (1929) dengan daya terpasang 300 kW, dengan merek
Man.
b. Sentral Sigli (1929) dengan daya terpasang 200 kW yang terdiri dari 2 unit
mesin dengan merek Man.
c. Sentral Langsa (1930) dengan daya terpasang 300 kW yang juga terdiri dari
2 unit mesin dengan merek Man.
Pada tahun 1942 NV. NIGEM dikuasai oleh Jepang tidak ada penambahan
dan perbaikan jaringan atau mesin. Bahkan banyak terjadi kerusakan operasi tanpa
ada perbaikan.
Setelah Indonesia Merdeka, pada tahun 17 Agustus 1945, dengan
sendirinya perusahaan listrik dikuasai oleh pemerintah Indonesia dengan nama
”Jawatan kelistrikan dan Gas RI”. Tahun 1953 berganti nama menjadi ” Jawatan
Tenaga Kelistrikan RI ”. Tahun 1965 diadakan pembagian wilayah kerja daerah
Aceh menjadi perusahaan umum Listrik Negara Eksploitasi XIII. Pada tahun 1973
namanya berganti menjadi perusahaan umum Listrik Negara eksploitasi daerah
istimewa Aceh. Pada tahun 1982, menjadi PLN wilayah 1 daerah Istimewa Aceh
dan pada tahun 1989 menjadi PLN Kitlur Sumbagut Sektor Nagan Raya dan PJB
Arun untuk melayani kebutuhan listrik di wilayah aceh.
ULTG dan GI Alur dua, Langsa, mulai dibangun pada tahun 1987 dan mulai
beroperasi pada 22 Maret 1992. Sebelum tahun 2007, sistem penyaluran tenaga
listrik di sumatera terdiri dari dua, yaitu sistem SUMUT-NAD dan sistem
Sumbagteng Sumbagsel. Namun pada tahun 2007 dua sistem menjadi satu dengan
terhubungnya GI Kota Pinang (Rantau Prapat) dan GI Bagan Batu (Riau).
7

Gambar II.5 Diagram satu garis ULTG dan GI Langsa

Gardu Induk Langsa sebagai pintu gerbang penyaluran tenaga listrik Aceh,
mempunyai dua Trafo daya dengan kapasitas masing masing 30 MVA dan 60
MVA. Kemudian JarGI langsa memiliki Enam penghantar 150 KV dan Sembilan
Penyulang 20 KV yaitu:
Penghantar 150 KV

1. Penghantar Pangkalan Brandan 1 dan 2 dengan panjang jalur 156.94 km


2. Penghantar Idi dengan panjang jalur 46.30 km
3. Penghantar Lhokseumawe dengan panjang jalur 128.49 km
4. Penghantar Tualang Cut 1 dan 2 dengan panjang jalur 24.7 km
Penyulang 20 KV

1. LS 1 untuk area Industri


2. LS 2 untuk Birem Puntong
3. LS 3 untuk GH Bayuen
4. LS 4 untuk Alur Teh
5. LS 5 untuk area Matang Seulimeng
8

6. LS 6 dan LS 10 untuk Incoming GH Kota Langsa


7. LS 8 untuk GH Langsa Lama
8. LS 9 untuk Kodim
II.2 Struktur Organisasi dan Bidang

Struktur organisasi yang baik sangat diperlukan dalam suatu perusahaan,


semakin besar perusahaan tersebut semakin kompleks organisasinya. Secara umum
dapat dikatakan, struktur organisasi merupakan suatu gambaran secara skematis
yang menjelaskan tentang hubungan kerja, pembagian kerja, serta tanggung jawab
dan wewenang dalam mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan semula.

Gambar II.6 Struktur Bidang ULTG dan GI Langsa


9

II.3Visi, Misi dan Tujuan Organisasi

Gardu Induk Langsa yang dibawahi oleh PT PLN (Persero) memiliki visi
misi dan motto sebagai berikut.
II.3.1, Visi

“Menjadi Perusahaan Listrik Terkemuka se-Asia Tenggara dan #1 Pilihan

Pelanggan untuk Solusi Energi”

II.3.2, Misi

1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi

pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegng saham.

2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas

kehidupan masyarakat.

3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.

4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan

Motto:“ Listrik untuk kehidupan yang lebih baik”

II.3.3, Tujuan Organisasi

Untuk menyelenggarakan usaha penyedia tenaga listrik bagi kepentingan


umum dalam jumlah dan mutu yang memadai serta memupuk keuntungan dan
melaksanakan penugasan Pemerintah di bidang ketenagalistrikan dalam rangka
menunjang pembangunan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.
II.4 Aktifitas pada Bagian Kepegawaian

Aktifitas pada Bagian Kepegawaian antara lain:


1. Melakuan Pengecekan Manual setiap pagi, siang, sore dan malam
pengecekan tersebut di laksanakan oleh operator yang bertugas,
pengecekan tersebut di lakukan untuk meminimalisir terjadinya hal hal
yang tidak diinginkan seperti ada kabel yang tekelupas atau ada sistem
yang salah di operasikan.
10

2. Setiap satu jam sekali operator harus malakukan pencatatan arus keluar
masuk pada panel yang ada di ruang kontrol.
3. Pada hari jumat selalu di adakan agenda Jumat Bersih tujuan dari jumat
bersih selain dari pengecekan, pembersihan dan penata ulang kembali,
Jumat bersih juga bertujuan sebagai agenda silahturahmi kenapa
demikian? Karena pada hari tersebut semua karyawan pada gardu induk
di kumpulkan, pada saat aktifitas semua sudah selesai maka seluruh
karyawan akan berkumpul selain untuk beristirahat di situ juga karyawan
bisa memberi ide apa aja untuk Gardu Induk Cabang Langsa yang lebih
baik lagi.
BAB III

HASIL PELAKSANAAN KP

III.1 Pemutusan Tenaga (PMT)

III.1.1, Pengertian PMT

Berdasarkan IEV (International Electrotechnical Vocabulary) 441-14-20


disebutkanbahwa Circuit Breaker (CB) atau Pemutus Tenaga (PMT) merupakan
peralatan saklar /switching mekanis, yang mampu menutup, mengalirkan dan
memutus arus beban dalam kondisi normal serta mampu menutup, mengalirkan
(dalam periode waktu tertentu) dan memutus arus beban dalam spesifik kondisi
abnormal / gangguan seperti kondisi short circuit / hubung singkat.
Sedangkan definisi PMT berdasarkan IEEE C37.100:1992 standard definitions
for power switchgear) adalah merupakan peralatan saklar/switching mekanis, yang
mampu menutup, mengalirkan dan memutus arus beban dalam kondisi normal
sesuai dengan ratingnya serta mampu menutup, mengalirkan (dalam periode waktu
tertentu) dan memutus arus beban dalam spesifik kondisi abnormal/gangguan
sesuai ratingnya.
Ketika kontak PMT dipisahkan, beda potensial di antara kontak tersebut
menimbulkan medan elektrik di antara kontak tersebut. Medan elektrik ini akan
menimbulkan ionisasi yang mengkibatkan terjadinya perpindahan elektron bebas
ke sisi beban sehingga muatan akan terus berpindah ke sisi beban dan arus tetap
mengalir. Karena hal ini menimbulkan emisi thermis yang cukup besar, maka
timbul busur api (arc) di antara kontak PMT tersebut.
Agar tidak mengganggu kestabilan sistem, maka arc tersebut harus segera
dipadamkan.CB /PMT harus memiliki persyaratan agar dapat melakukan hal-hal
seperti diatas, yaitu sebagai berikut :Mampu menyalurkan arus maksimum sistem
secara terus-menerus.
a) Mampu memutuskan dan menutup jaringan dalam keadaan berbeban
maupun terhubung singkat tanpa menimbulkan kerusakan pada CB/ PMT
itu sendiri.

11
12

b) Dapat Memutuskan arus hubung singkat dengan kecepatan tinggi agar arus
hubung singkat tidak sampai merusak peralatan sistem, membuat sistem
kehilangan kestabilan, dan merusak CB/PMT itu sendiri.
Setiap PMT dirancang sesuai dengan tugas yang akan dipikulnya, ada
beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam rancangan suatu PMT yaitu :
a) Tegangan efektif tertinggi dan frekuensi daya jaringan dimana pemutus
dayanya akan dipasang. Nilainya tergantung pada jenis pentanahan titik
netral sistem.
b) Arus maksimum kontinyu yang akan dialirkan melalui CB/PMT. Nilai arus
ini tergantung pada arus maksimum sumber daya atau arus nominal beban
dimana CB/PMT dipasang.
c) Arus hubung singkat maksimum yang akan diputuskan CB/PMT tersebut.
d) Lamanya maksimum arus hubung singkat yang boleh berlangsung. Hal ini
berhubungan dengan waktu pembukaan kontak yang dibutuhkan.
e) Jarak bebas antara bagian yang bertegangan tinggi dengan objek
disekitarnya.
f) Jarak rambat arus bocor pada isolatornya.
g) Kekuatan dielektrik media isolator sela kontak.
h) Iklim dan ketinggian lokasi penempatan CB/PMT.
III.1.2, Klasifikasi PMT
Klasifikasi Pemutus Tenaga dapat dibagi atas beberapa jenis, yaitu
berdasarkan tegangan rating/nominal, jumlah mekanik penggerak, media isolasi.
a. Berdasarkan besar/kelas tegangan

Berdasarkan besar/ kelas tegangannya, CB/PMT dapat dibedakan menjadi


empat kelompok, yaitu :
1) Tegangan rendah (Low Voltage), dengan range tegangan 0,1 - 1 KV.
2) Tegangan menengah (Medium Voltage), dengan range tegangan 1 KV - 35
KV.
3) Tegangan tinggi (High Voltage), dengan range tegangan 35 KV - 245 KV.
4) Tegangan extra tinggi (Extra High Voltage), dengan range tegangan lebih
dari 245 KV.
13

b. Berdasarkan Jumlah Mekanik Penggerak (Tripping Coil)


Berdasarkan jumlah mekanik penggerak, CB/PMT dapat dibedakan menjadi
dua kelompok yaitu :
1. Single Pole
Tipe ini mempunyai mekanik penggerak pada masing-masing pole. Umumnya
tipe ini dipasang pada bay penghantar agar bisa reclose satu fasa
Gambar III.1 PMT single pole
14

2. Three Pole

Tipe ini mempunyai satu mekanik penggerak untuk tiga fasa, guna

menghubungkan fasa satu dengan fasa lainnya di lengkapi dengan kopel

mekanik, umumnya tipe ini dipasang pada bay trafo dan bay kopel serta

CB/PMT 20 kV untuk distribusi

Gambar III.2 PMT three pole

a. Sistem Penggerak

Berfungsi menggerakkan kontak gerak (moving contact) untuk operasi


pemutusan atau penutupan PMT. Pada Gardu Induk Langsa sistem penggerak pada
PMT hanya menggunakan pegas. Penggerak pegas (Spring Drive) Mekanis
penggerak PMT dengan menggunakan pegas (spring) terdiri dari 2 macam, yaitu :
 Pegas pilin (helical spring)
PMT jenis ini menggunakan pegas pilin sebagai sumber tenaga penggerak yang
ditarik atau diregangkan oleh motor melalui rantai.
15

Gambar III.3. Sistem pegas pilin (helical)

 Pegas gulung (scroll spring)


` PMT ini menggunakan pegas gulung untuk sumber tenaga penggerak yang
diputar oleh motor melalui roda gigi.
Gambar III.4 Sistem pegas gulung (scroll)

b. Control / Auxiliary Circuit

Control / Auxiliary Circuit Terdiri dari


 Lemari mekanik / kontrol
Berfungsi untuk melindungi peralatan tegangan rendah dan sebagai
tempat secondary equipment.

Gambar III.5 Lemari mekanik / kontrol


16

 Terminal dan Wiring control


Sebagai terminal wiring kontrol PMT serta memberikan trigger pada mekanik
penggerak untuk operasi PMT.
c. Struktur Mekanik

Terdiri dari struktur besi/beton serta pondasi sebagai dudukan struktur peralatan
Pemutus (PMT).
 Struktur besi / baja atau beton
Adalah rangkaian besi / baja atau beton yang dibentuk sedemikian rupa
sehingga bentuk dan ukuran disesuaikan dengan kebutuhan peralatan yang akan
dipasang. Berfungsi sebagai penyangga peralatan / dudukan PMT yang bahannya
terbuat dari besi / baja atau beton.
 Pondasi
Pondasi adalah bagian dari suatu sistem rekayasa teknik yang mempunyai
fungsi untuk memikul beban luar yang bekerja dan beratnya sendiri yang pada
akhirnya didistribusikan dan disebarkan pada lapisan tanah dan batuan yang berada
dibawahnya untuk distabilisasi. Sebagai dudukan struktur peralatan PMT, terbuat
dari beton.
d. Sistem Pentanahan / Grounding

Sistem pentanahan atau biasa disebut sebagai grounding adalah sistem


pengamanan terhadap perangkat-perangkat yang mempergunakan listrik sebagai
sumber tenaga, dari lonjakan listrik, petir dll.
Fungsi pentanahan peralatan listrik adalah untuk menghindari bahaya
tegangan sentuh bila terjadi gangguan atau kegagalan isolasi pada peralatan /
instalasi dan pengaman terhadap peralatan.
17

Gambar III.6 Isolator pada interrupting chamber dan support

Gambar III.7 Grounding

Tabel III.1. Sub sistem dan fungsi berdasarkanFailure Modes Effects Analysis

(FMEA)

Sub Sitem Fungsi

Penghantar arus listrik (electrical Bagian konduktif untuk


current carrying) menghantarkan /mengalirkan arus
listrik
Sistem isolasi(electrical insulation) Sebagai isolasi bagian yang
bertegangandengan yang tidak
bertegangan serta antara bagian yang
bertegangan
18

Media pemadam busur api Sebagai media pemadam busur api


yang timbul pada saat PMT bekerja
membuka atau menutup

Control / Auxilary circuit Sebagai tempat / wadah


secondaryequipment dan melindungi
peralatan tegangan rendah, serta
sebagai terminal wiring kontrol dan
memberikan trigger untuk operasi
PMT
Struktur mekanik Sebagai dudukan struktur dan
penyangga peralatan
Sistem grounding Sebagai pengaman peralatan / orang
terhadap tegangan lebih, arus bocor
dan tegangan induksi

III.2 Data Peralatan Pemutus Tenaga

Berikut ini adalah beberapa contoh data peralatan dari Pemutus Tenaga yang
digunakan di Gardu Induk 150 KV Langsa:

Gambar III.8 PMT Three pole


19

Gambar III. 9 Nameplate pada PMT Three Pole

Gambar III.10 PMT Single Pole


20

Gambar III.11 Nameplate pada PMT Single Pole

III.3 Fungsi PMT Pada Gardu Induk Langsa 150 KV

PMT memiliki fungsi menutup, mengalirkan dan memutus arus beban dalam
kondisi normal serta mampu menutup, mengalirkan (dalam periode waktu
tertentu) dan memutus arus beban dalam spesifik kondisi abnormal / gangguan
seperti kondisi short circuit/hubung singkat.
Kerusakan pada PMT sangat merugikan atau mengganggu bagi keseluruhan
operasi sistem tenaga listrik di Gardu Induk. Jika PMT tidak bekerja saat terjadi
gangguan, maka arus gangguan tersebut akan merusak peralatan yang lain, seperti
trafo daya yang harganya mahal serta dapat menimbulkan ketidakstabilan sistem.
III.3.1 Fungsi PMT Single Pole Pada Gardu Induk Langsa 150 K

PMT single pole mempunyai mekanik penggerak pada masing-masing pole,


pada Gardu Induk Langsa 150 KV PMT jenis ini dipasang pada bay penghantar /
transmisi agar PMT bisa recloce satu fasa.
Apabila terjadi gangguan pada transmisi 3 fasa (R,S,T) disalah satu bay
penghantar, misalnya pada bay Tualang Cut terjadi arus gangguan difasa R, maka
PMT akan reclose fasa yang mengalami gangguan saja. Jika gangguan bersifat
permanen maka PMT akan reclose kedua fasa lainnya( auto reclose).
21

III.3.2 Fungsi PMT Three Pole Pada Gardu Induk Langsa 150 KV

PMT Three Pole mempunyai mekanik penggerak untuk tiga fasa, guna
menghubungkan fasa satu dengan fasa lainnya dilengkapi dengan kopel mekanik,
pada Gardu Induk Langsa 150 KV PMT jenis ini dipasang dibay trafo dan bay
kopel.
Apabila terjadi gangguan satu fasa pada trafo, misalnya pada fasa R maka kedua
fasa lainnya ( R,S) juga akan trip. Hal ini terjadi karena tidak boleh ada gangguan
pada trafo, oleh karena itu untuk menghindari gangguan tersebut maka
digunakanlah PMT Three Pole pada trafo.
Tabel III.2. Data hasil pengukuran tahanan isolasi PMT (Pemutus Tenaga)

pada Gardu Induk Langsa 150 KV

No Titik Pengukuran Acuan Fasa Fasa Fasa


RMῺ SMῺ TMῺ
1 PMT kondisi off

Teminal Atas
ground 17.160 8.700 7.200
Ra - gnd,
Sa - gnd,
Ta – gnd
Terminal bawah
ground 1MΩ/Kv

Rb - gnd, Sb - gnd, SKDIR 0520- 27.400 21.300 23.100


Tb–gnd 2.K/DIR/2014

Terminal atas-
Terminal bawah
Ra-Rb 18.200 8.720 7.500
Sa-Sb
Ta-Tb
2 PMT kondisi on - - -
22

Terminal fasa- - - -
ground
(Ra/Rb)-
gnd,(Sa/Sb)-gnd,
(Ta/Tb)-gnd

Dari table III.2 di atas, dapat dilihat bahwa pengukuran tahanan isolasinya
melebihi dari acuan yaitu 1 MΩ/kV. Semakin tinggi nilai tahanan isolasi dari PMT
maka semakin baik. Hal ini menandakan bahwa tahanan isolasi pada Gardu Induk
Langsa 150 KV berada pada kondisi normal/baik.

Tabel III.3 Data hasil pengukuran tahanan kontak PMT (Pemutus Tenaga)

pada Gardu Induk Langsa 150 KV

NO Titik Acuan R(μΩ) S(μΩ) T(μΩ) Kesimpulan


pengukuran
PMT
Kondisi ON
Arus Injeksi SK DIR 36,8 36,6 36,6 Baik
100A 520R ≤
120% nilai
pabrikan
atau Nilai
Pengujian
FAT(Lihat
tabel)
Arus Injeksi 36,8 36,9 37,2 Baik
200A
23

Arus Injeksi 36,5 36,9 37,2 Baik


300A

Dari tabel III.3 di atas menunjukkan bahwa Pemutus Tenaga (Circuit Breaker)
layak digunakan karena masih dalam batas yang diizinkan.
III.4 Pengukuran Tahanan Pentanahan

Peralatan ataupun titik netral system tenaga listrik yang dihubungkan ke tanah
dengan suatu pentanahan yang ada di gardu induk dimana system pentanahan
tersebut dibuat dalam tanah dengan struktur bentuk mesh, Nilai tahanan Pentanahan
di Gardu Induk bervariasi besarnya nilai tahanan tanah dapat ditentukan oleh
kondisi tanah itu sendiri. Semakin kecil nilai pentanahannya maka akan semakin
baik.
Tabel III.4. Data hasil pengukuran tahanan kontak PMT (Pemutus Tenaga)

pada Gardu Induk Langsa 150 KV .

No Titik Acuan RΩ SΩ TΩ Kesimpulan


Pengukuran
1 ≤ 1 Ohm 0,13 0,14 0,21 Baik

Dari data tabel III.4 di atas menunjukkan bahwa Pemutus Tenaga (Circuit
Breaker) layak digunakan karena masih dalam batas yang diijinkan menurut standar
pengujian Standart IEEE std 80 : 2000 (guide for safety in ac substation –
grounding), yakni besarnya nilai tahanan pentanahan untuk switchgear adalah ≤ 1
ohm.
24

III.5 Pengukuran Pengujian Keserempakan

Tujuan dari pengujian keserempakan PMT adalah untuk mengetahui waktu


kerja PMT secara individu serta mengetahui keserempakan PMT pada saat menutup
atau membuka. Berdasarkan cara kerja penggerak, maka PMT dapat dibedakan atas
jenis three pole (penggerak PMT tiga fasa) dan single pole (penggerak PMT satu
fasa).
Untuk T/L Bay biasanya PMT menggunakan jenis single pole dengan maksud
PMT tersebut dapat trip satu fasa apabila terjadi gangguan satu fasa ke tanah dan
dapat reclose satu fasa yang disebut SPAR (Single Pole Auto Reclose). Namun
apabila gangguan pada penghantar fasa-fasa maupun tiga fasa maka PMT tersebut
harus trip 3 fasa secara serempak.
Apabila PMT tidak trip secara serempak akan menyebabkan gangguan, untuk
itu biasanya terakhir ada system proteksi namanya pole discrepancy relay yang
memberikan perintah trip kepada ketiga PMT. Hal yang sama juga untuk proses
menutup PMT maka yang tipe single pole ataupun three pole harus menutup secara
serempak pada fasa R, S, T, kalau tidak maka dapat menjadi suatu gangguan di
dalam system tenaga listrik dan menyebabkan system proteksi bekerja. Pada waktu
PMT trip akibat suatu gangguan pada system tenaga listrik diharapkan PMT bekerja
dengan cepat sehingga clearing time yang diharapkan sesuaistandar SPLN No 52-
1 1983 untuk system 70kV= 150 mili detik dan SPLN No 52-1 1984 untuk system
150 kV= 120 mili detik dan final draft Grid Code 2001 untuk system 500 kV= 90
mili detik.

Tabel III.5 Data hasil pengukuran tahanan kontak PMT (Pemutus Tenaga)

pada Gardu Induk Langsa 150 KV

No Titik Acuan R(ms) S(ms) T(ms) Kesimpulan


pengukuran
1 Open-Close SK DIR 98,63 100,9 99,33 Baik
2 Close-Open 520t ≤ 110 42,3 39,95 39,8 Baik
25

% standar
nilai
Pabrikan
Δt < 10ms
atau
standar
nilai
pabrikan

Dari tabel III.5 di atas menunjukkan bahwa Pemutus Tenaga (CircuitBreaker)


layak digunakan karena masih dalam batas yang diijinkan menurut standar SK DIR
520t ≤ 110 % standar nilai Pabrikan Δt < 10ms atau standar nilai pabrikan.
BAB IV
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil dan pembahasan, prinsip kerja circuit braker dalam


memutuskan suatu rangkaian atau jaringan listrik yaitu dimulai dengan
relasi yang mampu menutup, mengalirkan dan memutus arus beban dalam
kondisi normal serta mampu menutup, mengalirkan (dalam periode waktut
ertentu) dan memutus arus beban dalam spesifik kondisi abnormal /
gangguan seperti kondisi short circuit / hubung singkat.
2. Fungsi utama PMT adalah sebagai alat pembuka atau penutup suatu
rangkaian listrik dalam kondisi berbeban, serta mampu membuka atau
menutup saat terjadi arus gangguan (hubung singkat) pada jaringan atau
peralatan lain.
IV.2 Saran

Pada penulisan laporan ini mungki terdapat kesalahan atau kekurangan,


untuk itu penulis mengharapkan pembaca supaya memberikan saran atau
kritikan kepada penulis supaya laporan ini dapat dipergunkan sebagaimana
mestinya.

26
27

DAFTAR PUSTAKA
[1] Buku Petunjuk Batasan Operasidan Pemeliharaan Peralatan Penyaluran
Tenaga Listrik Pemutus Tenaga (PMT), No. Dokumen : 7-22/LHOKSEUMAWE-
PST/2009, PT. PLN (Persero), 2020.
[2] Tobing, Bonggas L. “Peralatan Tegangan Tinggi”, Jakarta : Penerbit PT
Gramedia Pustaka Utama, 2003.
[3] Arismunandar.A dan Kuwahara.S.1991. Teknik Tenaga listrik. Jakarta: PT
Pradnya Paramita.
[4] Arismunandar, Artono. 1984. Teknik Tegangan Tinggi. Jakarta:
PradnyaParamita.
[5] Sulasno, Ir, “ Teknik dan Sistem Distribusi Tenaga Lisrik”.Jilid I. Badan
Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. 2001.
28

Jalan : Utama No.5 Alue Dua Langsa


No.Telp : +6285260014588
Kode Pos : 24415 email : gilangsa150@gmail.com
LAMPIRAN I. FORM KEGIATAN KERJA PRAKTEK

FORM REKAP NILAI KERJA PRAKTEK

Nama : Dicky Maranatha S


NIM : 180502048
Topik Kerja : Analisa Kinerja Circuit Breaker Pada Sisi 150 KV
Gardu Induk Langsa
Pembimbing : ZainalArif, S.T., M.T.
Kegiatan (Prosentase Target KP, Tanda
NO Tanggal hasil, masalah, ide/penemuan baru, tangan
keluaran) Pembimbing

1 25/Januari/2021

2 26/Januari/2021

3 27/Januari/2021

4 28/Januari/2021

5 29/Januari/2021

Komentar/
Saran/
Masukan
Catatan
Minggu ke : Pertama
Langsa, 26 Februari 2021
Pembimbing Lapangan

Abdurrahman
NIP: 8708091PBS
29

Jalan : Utama No.5 Alue Dua Langsa


No.Telp : +6285260014588
Kode Pos : 24415 email : gilangsa150@gmail.com
FORM REKAP NILAI KERJA PRAKTEK

Nama : Dicky Maranatha S


NIM : 180502048
Topik Kerja : Analisa Kinerja Circuit Breaker Pada Sisi 150 KV
Gardu Induk Langsa
Pembimbing : ZainalArif, S.T., M.T.
Kegiatan (Prosentase Target KP, Tanda
NO Tanggal hasil, masalah, ide/penemuan baru, Tangan
keluaran) Pembimbing

1 01/Februari/2021

2 02/Februari/2021

3 03/Februari/2021

4 04/Februari/2021

5 05/Februari/2021

Komentar/
Saran/
Masukan
Catatan
Minggu ke : Dua
Langsa, 26 Februari 2021
Pembimbing Lapangan

Abdurrahman
NIP: 8708091PBS
30

Jalan : Utama No.5 Alue Dua Langsa


No.Telp : +6285260014588
Kode Pos : 24415 email : gilangsa150@gmail.com
FORM REKAP NILAI KERJA PRAKTEK

Nama : Dicky Maranatha S


NIM : 180502048
Topik Kerja : Analisa Kinerja Circuit Breaker Pada Sisi 150 KV
Gardu Induk Langsa
Pembimbing : ZainalArif, S.T., M.T.
Kegiatan (Prosentase Target KP, Tanda
NO Tanggal hasil, masalah, ide/penemuan baru, Tangan
keluaran) Pembimbing

1 08/Februari/2021

2 09/Februari/2021

3 10/Februari/2021

4 11/Februari/2021

5 12/Februari/2021

Komentar/
Saran/
Masukan
Catatan
Minggu ke : Tiga
Langsa, 26 Februari 2021
Pembimbing Lapangan

Abdurrahman
NIP: 8708091PBS
31

Jalan : Utama No.5 Alue Dua Langsa


No.Telp : +6285260014588
Kode Pos : 24415 email : gilangsa150@gmail.com
FORM REKAP NILAI KERJA PRAKTEK

Nama : Dicky Maranatha S


NIM : 180502048
Topik Kerja : Analisa Kinerja Circuit Breaker Pada Sisi 150 KV
Gardu Induk Langsa
Pembimbing : ZainalArif, S.T., M.T.
Kegiatan (Prosentase Target KP, Tanda
NO Tanggal hasil, masalah, ide/penemuan baru, Tangan
keluaran) Pembimbing

1 15/Februari/2021

2 16/Februari/2021

3 17/Februari/2021

4 18/Februari/2021

5 19/Februari/2021

Komentar/
Saran/
Masukan
Catatan
Minggu ke : Empat
Langsa, 26 Februari 2021
Pembimbing Lapangan

Abdurrahman
NIP: 8708091PBS
32

Jalan : Utama No.5 Alue Dua Langsa


No.Telp : +6285260014588
Kode Pos : 24415 email : gilangsa150@gmail.com
FORM REKAP NILAI KERJA PRAKTEK

Nama : Dicky Maranatha S


NIM : 180502048
Topik Kerja : Analisa Kinerja Circuit Breaker Pada Sisi 150 KV
Gardu Induk Langsa
Pembimbing : ZainalArif, S.T., M.T.
Kegiatan (Prosentase Target KP, Tanda
NO Tanggal hasil, masalah, ide/penemuan baru, Tangan
keluaran) Pembimbing

1 22/Februari/2021

2 23/Februari/2021

3 24/Februari/2021

4 25/Februari/2021

5 26/Februari/2021

Komentar/
Saran/
Masukan
Catatan
Minggu ke : Lima
Langsa, 26 Februari 2021
Pembimbing Lapangan

Abdurrahman
NIP: 8708091PBS
33

LAMPIRAN II. CURICULLUM VITAE

Nama : Dicky Maranatha S


Nim : 180502048
Tempat/ Tanggal Lahir : Langsa / 25 Mei 2000
Program Studi : Teknik Mesin
Kelompok Keahlian : Mesin Koversi Energi
Pengalaman Organisasi : Himpunan
Pelatihan/Seminar/Training : Seminar Nasional Teknik 2020
Alamat : Dusun Industri Komplek PT Gruti, Desa
Timbang Langsa.Langsa Baro
Telepon : 082242772916
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat di pertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Langsa, 26 Februari 2021


Yang menyatakan

Dicky Maranatha S
Nim. 180502048
FAKULTAS TEKIK 34

UNIVERSITAS SAMUDRA

LAMPIRAN III. REKAP NILAI KERJA PRAKTEK

FORM REKAP NILAI KERJA PRAKTEK

Berdasarkan Kerja Praktek yang dilakukan oleh:


1. Nama Mahasiswa : Dicky Maranatha S
2. NIM : 180502048
3. Judul Kerja Praktek : Analisa Kinerja Circuit Breaker Pada Sisi 150 KV
Gardu Induk Langsa
4. Tempat Kerja Praktek : PT PLN (Persero) ULTG dan GI Langsa
5. Kisaran Penilaian : 100≥ A ≥ 85 85≥ B ≥ 60 C< 60
Penilaian:
1. Pembimbing Lapangan : ............. x 40% = ...........
2. Dosen Pembimbing Kerja Praktek : ............. x 40% = ...........
3. Seminar KP : ............. x 20% = ...........
Jumlah (Nilai Angka)
(…………………………………………………………………………….)
Nilai Huruf : ……
Langsa, 26 Februari 2021
Koordinator Program Studi
Teknik Mesin

Zainal Arif, S.T., M.T.


NIDN. 0127037204
FAKULTAS TEKIK 35

UNIVERSITAS SAMUDRA

LAMPIRAN IV. FORM PENILAIAN SEMINAR KERJA


PRAKTEK
FORM PENILAIAN SEMINAR KERJA PRAKTEK

Berdasarkan presentasi Seminar Kerja Praktek yang dilakukan oleh:


1. Nama : Dicky Maranatha S
2. NIM : 180502048
3. Topik Kerja Praktek : Analisa Kinerja Circuit Breaker Pada Sisi 150 KV
Gardu Induk Langsa
4. Tempat Kerja Praktek : PT PLN (Persero) ULTG dan GI Langsa
Dengan ini memberikan penilaian sebagai berikut:
Kriteria Penilaian
5. Presentasi : ..............................................
6. Penguasaan Materi : ..............................................
Jumlah : ..............................................
Rata-rata : ..............................................
(.....................................................................................................................)
Keterangan :
86 – 100: baik sekali; 70 – 85: baik; 56 – 69: cukup; 40 – 65: kurang
0 – 39: kurang sekali.
Catatan :
Langsa, 26 Februari 2021
Koordinator Program Studi
Teknik Mesin

Zainal Arif, S.T., M.T.


NIDN. 0127037204
FAKULTAS TEKIK 36

UNIVERSITAS SAMUDRA

LAMPIRAN V. FORM PENILAIAN LAPORAN KERJA


PRAKTEK
FORM PENILAIAN LAPORAN KERJA PRAKTEK

Berdasarkan Kerja Praktek yang dilakukan oleh:


1. Nama : Dicky Maranatha S
2. NIM : 180502048
3. Topik Kerja Praktek : Analisa Kinerja Circuit Breaker Pada Sisi 150 KV
Gardu Induk Langsa
4. Tempat Kerja Praktek : PT PLN (Persero) ULTG dan GI Langsa
Dengan ini memberikan penilaian sebagai berikut:
Kriteria Penilaian
5. Materi : ..............................................
6. Penguasaan Materi : ..............................................
7. Bahasa dan Tata Tulis : ..............................................
Jumlah : ..............................................
Rata-rata : ..............................................
(............................................................................................)
Keterangan :
86 – 100: baik sekali; 70 – 85: baik; – 69: cukup; 40 – 65: kurang
0 – 39: kurang sekali.
Catatan:
Langsa, 26 Februari 2021
Pembimbing

ZainalArif, S.T., M,T


NIDN. 0127037304
37
Jalan : Utama No.5 Alue Dua Langsa
No.Telp : +6285260014588
Kode Pos : 24415 email : gilangsa150@gmail.com
LAMPIRAN VI. FORMAT PENILAIAN KERJA PRAKTEK
PEMBIMBING LAPANGAN
SURAT KETERANGAN

Berdasarkan Kerja Praktek yang telah dilakukan oleh:


1. Nama : Dicky Maranatha S
2. NIM : 180502048
3. Topik Kerja Praktek : Analisa Kinerja Circuit Breaker Pada Sisi 150 KV
Gardu Induk Langsa
4. Tempat Kerja Praktek : PT PLN (Persero) ULTG dan GI Langsa
5. Bagian/Departemen : PERUSAHAAN BUMN
6. Tanggal Mulai : 25 Januari 2021
7. Tanggal Selesai : 26 Februari 2021
8. Selama : 33 Hari
Dengan ini memberikan penilaian sebagai berikut
NO Kriteria penilaian Nilai (angka)
1 Sikap (Tingkah laku, tanggung jawab)
2 Kedisiplinan (kerajinan)
3 Penguasaaan Materi (Pengetahuan)
4 Ketrampilan
5 Inisiatif (kreatifitas, keaktifan bekerja)
Keterangan:
86 – 100 : Baik Sekali
70 – 85 : Baik
56 – 69 : Cukup
40 – 55 : Kurang
0 – 39 : Kurang Sekali
38

Langsa, 26 Februari 2021


Pembimbing Lapangan

(Abdurrahman)
NIP. 8708091PBS
39

LAMPIRAN VII. SURAT PENGANTAR KERJA PRAKTEK

Nomor : ................................... Langsa, 25 Januari 2021


Klasifikasi : ...................................
Lampiran : ..................................
Hal : Permohonan Ijin Kerja Praktek Kepada

Yth…………………………..
……………………………….
Dengan hormat,
Dalam rangka melaksanakan Program Kuliah Kerja Praktek di Program Studi
Teknik Mesin Universitas Samudra, maka dengan ini kami mohon perkenannya
memberikan kesempatan kepada mahasiswa kami untuk melaksanakan Kerja
Praktek di Perusahaan yang Bapak/ Ibu pimpinan.
Adapun Mahasiswa tersebut adalah:
NO NAMA MAHASISWA NIM
1 Dicky Maranatha S 180502048

Mengenai jadwal dan pelaksanaan Praktek Kerja kami serahkan sesuai kegiatan di
Instansi/ Perusahaan yang Bapak/ Ibu pimpinan dengan durasi minimum 8
(delapan) minggu, dan jika mahasiswa tersebut diterima, kami mohon diberikan
penilaian untuk mahasiswa tersebut (lembar penilaian terlampir).
Demikian permohonan kami. Atas perhatian dan kerja sama yang baik diucapkan
terima kasih.
Langsa,25 Januari 2021
Koordinator Program Studi
Teknik Mesin

Zainal Arif, S.T., M.T.


NIDN. 0127037304
40

LAMPIRAN VIII. FORM PENGAJUAN PEMBIMBINGAN

KERJA PRAKTEK

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN UNIVERSITAS SAMUDRA

FORM PENGAJUAN PEMBIMBINGAN KERJA PRAKTEK

Nama : Dicky Maranatha S


NIM : 180502048
Tempat/ Tanggal Lahir : Langsa / 29 Mei 2000
Telepon : 082242772916
Alamat Tempat KP : Jl, Utama. No 5. Alue Dua Langsa Baro, Kota
Langsa, Aceh 24375
Judul Kerja Praktek : Analisa Kinerja Circuit Breaker Pada Sisi 150 KV
Gardu Induk Langsa
Bersama ini mengajukan pendaftaran dan bimbingan untuk penulisan Laporan KP,
maka dengan ini saya bersedia mematuhi aturan Tata Tertib dan Bimbingan
Penulisan Laporan KP yang berlaku di Program Studi Teknik Mesin, Universitas
Samudra.

Mengetahui Langsa, 25 Januari 2021


Koordinator Program Studi Mahasiswa
Teknik Mesin

Zainal Arif, S.T., M.T. Dicky Maranatha S


NIDN. 0127037204 NIM. 180502048
41

LAMPIRAN IX. FORM PENGAJUAN SURAT PENGANTAR

KERJA PRAKTEK

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


UNIVERSITAS SAMUDRA

FORM PENGAJUAN SURAT PENGANTAR KERJA PRAKTEK

Nama : Dicky Maranatha S


NIM : 180502048
Tempat/Tgl Lahir : Langsa/ 29 Mei 2000
Instansi yang di tuju : PT PLN (Persero) ULTG dan GI Langsa
Topik Kerja Praktek : Analisa Kinerja Circuit Breaker Pada Sisi 150 KV Gardu
Induk Langsa
Bersama ini mengajukan permohonan pembuatan surat pengantar Kerja Praktek
sesuai dengan data tersebut di atas.

Mengetahui Langsa, 25 Januari 2021


Koordinator Kerja Praktek Mahasiswa

Suheri, S.T., M.T. Dicky Maranatha S


NIP. 19891021201903 1 007 NIM. 180502048

Anda mungkin juga menyukai