Anda di halaman 1dari 7

1.

Penggunaan insektisida secaraa terjadwal untuk menurunkan populasi hama adalah


praktek
JAWAB:
a. Pengendalian hama

2. Distribusi populasi hama saat awal serangan di lahan pertanian akan berbentuk
JAWAB:
c. Random
3. Biomagnifikasi adalah terakumulasinya bahan aktif insektisida pada
JAWAB :
b. Organisme trofi teratas

4. Populasi serangga di ekosistem meningkat apabila


JAWAB :
b. Faktor dalam dominan
d. faktor luar< Faktor dalam
5. Ekosistem akan stabil apabila terbentuk
JAWAB :
a. 3 aras trofi
b. rantai makanan
c. Jala makanan
6. Musuh alami merupakan pengendali populasi hama yang bersifat
JAWAB:
c. tergantung kepadatan
7. Suksesi ekololgi pada suatu ekosistem akan membentuk
JAWAB :
a. Ekosistem alami
b. Jaring makanan
c. Rantai makanan
8. Mekanisme pengaturan populasi oleh faktor tergantung kepadatan terjadi pada
JAWAB :
b. Hama-musuh alami

9. ALE tanaman bernilai ekonomi tinggi dibandingkan dengan yang rendah nilainya
JAWAB:
b. Sama
c. Tidak berbeda
10. Penanaman tanaman rentan bersama tanaman bernilai ekonomi tinggi adalah aplikasi
JAWAB :
b. tumpang sari

B.
1.
a. Teknik pengendalian hama secara kultur teknis adalah yang paling murah
Sebab
b. Teknik pengendalian hama secara kultur teknis tidak memerlukan kegiatan tambahan
JAWAB : C

2.
a. Sampling acak sederhana dapat diterapkan pada kondisi sebaran hama mengelompok
Sebab
b. Semua anggota populasi dapat digunakan sebagai sampel pada sampling acak
JAWAB: A

3.
a. Nilai AE harus lebih rendah dari nilai ALE
Sebab
b. AE merupakan ambang pengendalian hama sebelum mencapai ALE
JAWAB : A

4.
a. Ekosistem pertanian lebih stabil dan tidak mudah terjadi ledakan hama
Sebab
b. Ekosistem pertanian merupakan ekosistem bentukan manusia
JAWAB: D
5.
a. Walang sangit selalu menimbulkan kerusakan pada tanaman padi
Sebab
b. Walang sangit merupakan binatang yang selalu menjadi hama tanaman padi
JAWAB : A

6.
a. Kurva pertumbuhan logistik terjadi saat awal infestasi populasi hama di pertanaman
Sebab
b. Kurva pertumbuhan logistik terjadi karena adanya faktor tergantung kepadatan
JAWAB: A

7.
a. Populasi hama pada pertanaman tumpang sari lebih sedikit dibandingkan monokultur
Sebab
b. Jenis pertanaman pada tumpang sari lebih banyak dibandingkan monokultur
JAWAB: B

8.
a. Monitoring perlu dilakukan terutama pada daerah yang berpotensi meledaknya populasi
hama
Sebab
b. Hama utama populasinya mudah meledak apalagi kondisi lingkungan mendukung
JAWAB: A

9.
a. Peningkatan harga insektisida dan upah tenaga penyemprot hama akan menurunkan AE
Sebab
b. Nilai AE dipengaruhi oleh biaya pengendalian
JAWAB: D

10.
a. Koevolusi terjadi antara hama dan tanaman inangnya di ekosistem pertanian
Sebab
b. Koevolusi terjadi karena adanya tekanan seleksi
JAWAB: B

C.
1. Hasil pengamatan pada kakao tanggal 3 September 2019 ditemukan 8 ekor hama
Helopelthis antonii dewasa dengan rasio jantan dan betina 1:3. Selama hidupnya seekor
Helopelthis antonii betina mampu menghasilkan 80 butir telur. Tingkat mortalitas telur
sebesar 90 % dan tingkat mortalitas nimfa sebesar 75%. Telur Helopelthis antonii menetas
dalam waktu 6 hari. Lama hidup dari telur menjadi dewasa adalah 18 hari. Baik
Empoasca fabae jantan maupun betina mampu bertahan hidup selama 10 hari. Laju
emigrasi mencapai 25%. Hitung berapa jumlah Helopelthis antonii pada pengamatan 24
September 2019
JAWAB :

2. Biaya pengendalian hama pada tanaman kakao per aplikasi per ha adalah Rp 7.200.000
dengan tingkat efektivitas pengendalian 80%. Harga biji kakao kering adalah Rp
15.000/kg. Persamaan regresi hubungan antara kepadatan populasi Helopelthis antonii
dengan hasil kakao Y= -42 x + 71,94 (dengan satuan kehilangan hasil kg/ha). Hitunglah
ambang pendapatan dan ALE hama Helopelthis antonii. Apabila keputusan pengendalian
hama Helopelthis antonii mengikuti AE konvensional, berdasarkan perhitungan populasi
no 1 di atas menurut anda perlukah pengendalian kimiawi dilakukan pada tanaman kakao
tersebut? Jelaskan alasannya
JAWAB:
 Ambang pendapatan sebesar :
Rp 7.200.000/ha : Rp 15.000/kg = 480 kg/ha
 ALE
480 : 12 = 11,42 atau 12 larva/ tanaman
Sehingga diperlukan pengendalian secara kimiawi/ penggunaan pestisida secara terjadwal
atau tindakan lebih bersifat preventif untuk mengendalikan populasi hama
3. Apa yang dimaksud dengan koevolusi? Bagaimana terjadinya proses koevolusi antara
tanaman dengan herbivora ? jelaskan bagaimana terjadinya serangga yang semula polifag
menjadi monofag berkaitan dengan proses koevolusi
JAWAB:
Koevolusi merupakan suatu proses antara dua atau lebih spesies yang mempengaruhi
proses evolusi satu sama lainnya. Semua organisme dipengaruhi oleh makhluk
hidupdisekitarnya, namun pada koevolusi, terdapat bukti bahwa sifat-sifat yang
ditentukan oleh genetika pada tiap spesies secara langsung disebabkan oleh interaksi
antara dua organisme.Pengaruh evolusioner mutualistik antara dua spesies disebut
koevolusi. Proses koevolusi antara tanaman dengan herbivora yaitu seperti suatu spesies
dapat berevolusi sebagai respon dari tekanan seleksi dari banyak spesies lainnya, dan tiap-
tiap spesies lainnya juga berevolusi merespon banyak spesies lainnya pula. Perilaku ini
dapat menyebabkan perubahan genetika yang kecil pada populasi yang menguntungkan
satu sama lainnya. Keuntungan yang didapatkan memberikan kesempatan yang lebih
besar agar karakteristik ini diwariskan kepada generasi selanjutnya.
4. Bagaimana kurva pertumbuhan populasi organisme menurut Alle et al. (1995)
Jelaskan! Menurut kurva tersebut pada tingkat III terjadi dalam jangka waktu yang lama,
mengapa?
JAWAB :

Tingkat III: tahap oskilasi dan fluktuasi populasi. Oskilasi populasi adalah penyimpangan
populasi sekitar aras keseimbangan secara simetris (A), Fluktuasi populasi adalah
penyimpangan populasi yang tidak simetris. Daerah III ini berjalan dalam waktu cukup
lama tergantung pada berfungsinya mekanisme umpan balik negatif yang bekerja pada
populasi organisme tersebut
5. Sebutkan macam-macam sebaran spasial hama di lapangan! Faktor-faktor apa saja
yang mempengaruhi sebaran spasial hama!
JAWAB :

Macam-macam sebaran spasial hama di lapangan acak (random), mengelompok (clumped


atau aggregated) dan seragam atau merata (uniform). Faktor-faktor yang mempengaruhi
sebaran distribusi serangga secara spasial maupun temporal berkaitan dengan siklus
hidup, karakteristik morfologi, jenis dan kondisi klimatik pada saat jenis tersebut memilih
habitatnya selain waktu mencari mangsa, reproduksi dan pengenalan inang. dalam rangka
seleksi habitat, serangga selalu mempertimbangkan makanan, penghindaran dari
kompetitor dan penghindaran dari predator.

6. Apa yang dimaksud dengan pengendalian kultur teknis? Pengetahuan apa saja yang
dibutuhkan untuk mengembangkan teknik pengendalian ini? Sebutkan cara pengendalian
kultur teknis untuk mengembangkan teknik pengendalian ini ? sebutkan cara
pengendalian kultur teknis untuk jenis hama-hama berikut ini:
a. Penggerek batang padi putih (Scirpophaga innotata)
b. Kumbang kelapa (Oryctes rhinoceros)
c. Uret (Holotrichia helleri )
d. Helicoverpa armigera
JAWAB:
Kultur Teknis adalah taktik memanipulasi lingkungan untuk membuat
ketidakcocokanhama pada suatu lingkungan dengan cara mengganggu siklus reproduktif,
mengeliminasi makanan, dan membuat lingkungan yang cocok untuk perkembangan
musuh alami. kultur teknis dapat dilakukan dengan cara: (a) penanaman lebih awal, (b)
penanaman varietas toleran, (c) penanaman tanaman penghalang, misalnya jagung di
antara kedelai, (d) sistem pengairan yang teratur misalnya pengairan curah (springkler),
(e) pergiliran tanaman.
cara pengendalian kultur teknis untuk jenis hama-hama berikut ini:
a. Penggerek batang padi putih (Scirpophaga innotata)

Anda mungkin juga menyukai