Anda di halaman 1dari 10

Bab 5 Pompa Aksial

Berbeda dengan pompa sentrifugal pada bahasan sebelumnya yang bekerja dengan
kecepatan spesifik rendah, pompa axial bekerja pada kecepatan spesifik yang tinggi, hal ini
berarti penggunaan pompa axial ditujukan untuk sisten fluida dengan kapasitas alir yang
tinggi dan kenaikan head yang rendah. Dalam menganalisa perpindahan energi dan kenaikan
head fluida alir pada pompa axial digunakan prinsip yang sama yaitu persamaan Euler dan
analisa segitiga kecepatan. Kontruksi dari sebuah pompa axial umumnya lebih sederhana, dan
faktor penyebab kavitasi tidak menjadi perhatian utama karena kenaikan head yang rendah.

5.1 Pompa Aksial dalam Industri


5.2 Desain, Kontruksi dan Elemen Pompa Aksial
5.3 Segitiga Kecepatan
5.4 Kurva Karakteristik Pompa
Ringkasan
Kolom Kutipan Riset
Soal-soal latihan Bab 5
5.1 Pompa Aksial dalam Industri

Pompa axial bekerja dengan kenaikan head maksimum hingga sekitar 20 m, oleh karena
itu aplikasi dari pompa axial tidak banyak seperti pompa aliran campuran dan pompa
sentrifugal. Walaupun begitu, pompa axial digunakan dalam beberapa aplikasi karena
karakteristiknya, diantaranya yaitu :
1. Industri galangan kapal
Pada industri galangan kapal dibutuhkan transportasi air yang ditujukan untuk
mengosongkan air dari galangan. Hal ini dilakukan ketika proses pembuatan maupun
pemeliharaan. Karena head yang dibutuhkan rendah maka pompa yang umum
digunakan adalah pompa axial atau aliran campuran.
2. Pompa drainase
Pompa drainase digunakan ketika dibutuhkan usaha untuk mengeringkan air hujan
dari suatu daerah yang luas seperti lahan pertanian dan kota. Dalam hal ini diperlukan
pompa berdiameter besar untuk mengangkut air dalam jumlah banyak. Karena head
yang diperlukan umumnya rendah, maka dipergunakan pompa axial dan aliran
campur.
3. Pelayanan pusat tenaga
Dalam sebuah pusat pembangkit tenaga listrik, ada beberapa kebutuhan akan
transportasi fluida seperti pompa air pengisi boiler, pompa kondensat, dan pompa
pendingin. Untuk pompa pendingin, air disirkulasikan ke kondensor, dan dilepaskan
lagi kemudian ke lingkungan. Untuk proses ini dibutuhkan kapasitas alir air yang
besar dan head yang rendah, oleh karena itu dapat dipergunakan pompa axial. Namun
jika dalam suatu sistem pendingin, air disirkulasikan ke menara pendingin, maka
diperlukan pompa dengan kenaikan head yang lebih tinggi.
Selain hal di atas, pompa axial juga dipergunakan dalam sistem sanitasi sebuah kota,
yaitu untuk sistem transportasi air limbah.

5.2 Desain, Kontruksi dan Elemen Pompa Aksial

Sebuah pompa axial terdiri dari 3 komponen utama, yaitu poros penggerak, sudu
putar, dan sudu tetap yang berada pada inlet dan outlet dari sudu putar. Head yang dikerjakan
oleh pompa axial lebih disebabkan oleh gaya tangensial yang diberikan rotor ke ke fluida.
Gambar 5.1 Komponen pompa axial

Sudu putar pada rotor biasanya berjumlah 2 hingga 8 dan memiliki perbandingan
diameter hub terhadap diameter impeller dengan kisaran 0.3-0.6. Pada umumnya, kontruksi
dari sudu putar pada impeller memilki pitch tetap, namun untuk beberapa kasus seperti
pembangkit tenaga hidro, sudu putar memilki pitch yang bisa disesuaikan dengan beban
listrik.
Soal
1. Sebutkan dan jelaskan elemen-elemen sederhana pompa aksial dibawah ini.

Gambar 5.2 Detail komponen pompa axial


A. Inlet : sisi masuk aliran fluida cair masuk ke dalam impeller secara aksial
B. Mean diameter merupakan lokasi atau area tempat terjadi perubahan
kondisi fluida cair yang mengalir masuk ke dalam impeller.
C. Rotor blade merupakan impeller yang terdiri dari sejumlah blade yang
berputar untuk mengalirkan aliran fluida cair pada arah aksial.
D. Outlet guide vanes merupakan baling-baling statis yang bertujuan untuk
meningkatkan energi kinetik dari aliran fluida yang dialirkan oleh rotor
blade serta menghapus pusaran komponen kecepatan pada sisi keluar.

D” inlet guide vanes merupakan baling-baling yang sifatnya statis untuk


mengarahkan aliran air masuk ke dalam propeller.
E. Outlet: sisi keluar aliran fluida
F. Poros merupakan elemen yang memindahkan torsi dari motor listrik
terhadap impeller
G. Thrust bearing merupakan bantalan yang berfungsi untuk menahan gaya
aksial fluida cair yang masuk ke dalam impeller.

5.3 Segitiga Kecepatan

Pada pompa axial tidak terdapat perbedaan antara radius impeller pada saat inlet dan
outlet, sehingga nilai kecepatan putar U1 sama dengan U2.
U1 = U2 = U = ωr (5.1)
Karena memiliki luasan penampang aliran inet dan outlet yang sama, maka sesuai dengan
persamaan 4.5 berlaku,
Cr1 = Cr2 = Cr = Ca (5.2)
Selain itu karena luasan penampang aliran inet dan outlet adalah anulus dari hub dan ujung
sudu putar, maka kita dapat nyatakan kapasitas massa alir sebagai,
m   Ca ( Rt2  Rh2 )
(5.3)

Dari persamaan sebelumnya (4.4) diketahui,


E  U (Cx 2  Cx1 ) / g
Untuk kenaikan head maksimum maka dapat diasumsikan aliran masuk tanpa guncangan, dan
tidak memiliki komponen tangensial (Cx1 = 0) dan C1 = Ca , sehingga
E  (UCx 2 ) / g
C  U  Ca cot  2
; x2
Persamaan 4.4 untuk head atau energi maksimum yang dapat ditransfer menjadi,
E  U (U  Ca cot  2 ) / g
(5.4)

Gambar 5.3 Segitiga kecepatan pada pompa axial

Soal

1. Mengapa bentuk blade pada pompa aksial dibuat membelit?


Jawab:
Berdasarkan persamaan yang diturunkan untuk perpindahan energi atau head
yang maksimum diperoleh
E=U ¿ ¿
Menjadi
U 2−UC a cot β2
E=
g
Persamaan diatas mencakup perpindahan energi sepanjang blade dari hub ke
tip. Perpindahan energi ini harus sama pada setiap nilai jari-jari blade dari hub
ke tip sehingga menghasilkan perpindahan energi konstan. Namun nilai U 2
meningkat seiring peningkatan jari-jari sehingga besarnya peningkatan U 2 ini
harus diatasi oleh besarnya peningkatan nilai UC a cot β 2 yang sama. Karena Ca
nilainya konstan maka nilai cot β 2 harus meningkat sehingga blade dibuat
membelit sepanjang jari-jari dari hub ke tip.

2. Suatu Industri membutuhkan sebuah pompa aksial untuk mengalirkan air


dengan laju aliran 1 m3/s pada head 7 m dengan kecepatan 960 rpm. Jika
diameter hub dan tip impeller masing-masing sebesar 25 cm dan 50 cm.
Tentukan (1) kecepatan aksial yang diasumsikan konstan dari hub ke tip (2)
daya yang dibutuhkan untuk menjalankan pompa jika efisisensi keseluruhan
pompa (ηo)sebesar 84 %.
Jawab:
(1). Kecepatan aksial air yang dialirkan adalah
Q=C a A
1x4
C a= 2 2
π (0.5 −0.25 )
C a=6.794 m/ s

(2). Daya yang dibutuhkan pompa


ρgQH
P=
ηo
1000 x 9.81 x 1 x 7
P=
0.84
P=81.750 kW

3. Sebuah impeller mempunyai kecepatan absolut aliran keluar sebesar 12 m/s.


Sudut keluar blade sebesar 60o sedangkan sudut masuk pada stator bagian hilir
sebesar 45o masing-masing pada mean diameter yang diukur dari arah
tangential putaran impeller. laju aliran air 1.5 m3/s. Jika diameter hub dan tip
impeller masing-masing sebesar 0.4 m dan 0.8 m. Tentukan torsi yang
diberikan oleh impeller. Abaikan semua kerugian sehingga perpindahan energi
maksimum.
Jawab:
Mean Diameter
0.4 +0.8
Dm =
2
D m =0.6 m
r m =0.3 m

Laju aliran air adalah


Q=C a A

Ca 2 2
1.5= x π x (0.8 −0.4 )
4
C a=3.98 m/s
Dari segitiga kecepatan
Ca
sin β 2=
W2
3.98
W 2=
sin 60 o
W 2 =4.6 m/s
∅ 2 + β 2+ α 2=180 o
∅ 2=180 o−60o −40 o
∅ 2=80 o
U W2
¿
sin ∅ 2 sin α 2
sin 80 o
U= x 4.6
sin 40o
U =7.05 m/ s

Ca
C x 2=
sin α 2
3.98
C x 2=
sin 40o
C x 2=6.19 m/s
Head teoritis adalah
U (C x2 −C x1 )
E=
g
perpindahan energi maksimum, C x 1=0 , α 1=90o
7.05( 6.19−0)
E=
9.81
E=4.45 m
Daya yang diberikan oleh impeller
P= ρgQE
P=1000 x 9.81 x 1.5 x 4.45
P=65.481kW
Torsi yang diberikan oleh impeller
P
T=
ω
65481 x 0.3
T=
7.05
T =2786.48 Nm

4. Sebuah pompa aliran aksial mempunyai propeller dengan diameter luar


sebesar 75 cm dan diameter dalam 40 cm. Propeller itu kemudian berputar
dengan kecepatan 500 rpm. Sudut masuk blade 12o dan sudut keluar blade 15o
pada mean radiusnya. Tentukan head yang dihasilkan oleh pompa serta daya
yg dibutuhkan untuk menjalankan pompa. Asumsikan perpindahan energi
maksimum dan efisiensi hidrolik 88%, efisiensi keseluruhan pompa 81%.
Jawab:
Head teoritis pompa adalah
U (C x2 −C x1 )
E=
g
perpindahan energi maksimum, C x 1=0 , α 1=90o
Mean Diameter
75+ 40
Dm =
2
D m =57.5 cmatau 0.575 m
Kecepatan putar propeller
π Dm N
U=
60
π x 0.575 x 500
U=
60
U =15.05 m/ s
Dari segitiga kecepatan
Ca
tanβ 1=
U
C a=15.05 x tan12 o
C a=3.2 m/s

U−C x 2
cot β 2=¿ ¿
Ca
C x 2=U −Ca cot β 2
C x 2=15.05−3.2 x cot15 o
C x 2=3.11 m/s
Maka head teoritis pompa adalah
15.05 x 3.11
E= =4.8 m
9.81
Head yang dihasilkan pompa adalah
H
ηH=
E
H=0.88 x 4.8
H=4.224 m
Laju aliran
Q=C a A
3.2
Q= x π x (0.752−0.42 )
4
Q=1.01 m3 /s
Daya yang dibutuhkan untuk menjalankan pompa
ρgQH
P=
ηo
1000 x 9.81 x 1.01 x 4.224
P=
0.81
P=51.668 kW

5.4 Kurva Karakteristik Pompa

Karakteristik dari pompa axial memiliki perbedaan dengan pompa sentrifugal. Seperti
yang terlihat pada gambar 2.3, kurva head-kapasitas dari pompa axial menunjukkan kenaikan
head yang signifikan jika valve ditutup / kapasitas alir dikurangi pada kecepatan putaran
motor yang konstan. Selain itu terlihat juga suatu ketidakstabilan pada head total di sekitar
140% - 160% dengan acuan head 100% adalah titik pada saat efisiensi tertinggi.
Daya yang dikonsumsi motor (brake horsepower) pada saat valve tertutup penuh mencapai
nilai maksimum, berbeda dengan pompa sentrifugal dimana pada saat valve ditutup daya
yang dikonsumsi motor bernilai minimum. Hal inilah yang menjadi alasan perbedaan teknis
dalam mengoperasikan pompa axial dengan pompa sentrifugal dari keadaan awal yang diam.

Referensi :

1. Sularso & Haruo Tahara. 1983. Pompa dan Kompressor : Pemilihan, Pemakaian dan
Pemeliharaan. Pradnya Paramita, Jakarta.
2. Sayers, A.T. 1990. Hydraulic and Compressible Flow Turbomachines. McGraw-Hill,
Singapore
3. Kothandaraman, C.P. & R. Rudramoorthy. 2007. Fluid Mechanics and Machinery
(second edition). New Age International, New Delhi.
4. Gorla, Rama S.R. & Aijaz A. Khan. 2003. Turbomachinery : Design and Theory.
Marcel Dekker, New York.
5. Miller, Rex & Mark Richard Miller. 2004. Pumps and Hydraulics. Wiley, Indiana.
6. Munson, Bruce R. , Donald F. Young, Theodore H. Okiishi. 2002. Fundamentals of
Fluid Mechanics. John Wiley & Sons, New York.

Anda mungkin juga menyukai