Anda di halaman 1dari 2

Ketika Rumah Habib Abdullah bin Umar Bersinar karena Al-Qur’an Ahmad Mundzir

Jumat 5 Januari 2018 01:40 WIB Habib Abdullah bin Umar tak hanya memberi nasihat
tapi juga contoh. Bagikan: Zaman sahabat Nabi, menurut al-Iraqi, jumlah orang yang
mempunyai nama Abdullah lebih dari 300 orang. Di antara mereka ada tujuh nama
Abdullah yang masyhur yaitu Abdullah Ibn Abbas, Abdullah Ibnu Umar, Abdullah Ibn
Mas'ud, Abdullah Ibn Rawahah, Abdullah Ibnu Salam, Abdullah Ibn 'Amr al-'As, dan
Abdullah Ibn Abi Awfa. ADVERTISEMENT Kisah tujuh orang hebat bernama Abdullah
dalam satu kurun waktu sebagaimana masa sahabat kembali terulang suatu ketika di
negara Yaman. Waktu itu, di Yaman, ada orang tujuh orang yang bernama Abdullah
juga, dan semuanya menjadi wali masyhur. Dua di antara mereka adalah Habib Abdullah
bin Husain bin Thahir (penulis kitab Sullamut Taufiq) dan Habib Abdullah bin Umar bin
Yahya. Dalam Majmu' Kalam Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi (belum dicetak
masal) dikisahkan, dua Abdullah yang sama-sama wali tersebut pernah berbincang-
bincang dalam sebuah pertemuan. Habib Abdullah bin Husain bin Thahir yang tidak lain
adalah penulis kitab Sullamut Taufiq bertanya kepada Habib Abdullah bin Umar yang
tempat tinggalnya di kota al-Maseelah, Yaman. “Wahai Habib, saya lihat rumah anda
terlihat lebih tinggi (secara pandangan batin) dari rumah orang-orang sekota al-Maseelah.
Yang aneh, di antara ruangan-ruangan yang ada dari rumah anda itu, dari yang semuanya
tampak bersinar, mengapa di bagian ruang tamu, sinarnya tampak lebih terang daripada
ruangan-ruangan yang lain. Apa rahasianya?” tanya Habib Abdullah bin Husain bin
Thahir kepada Habib Abdullah bin Umar. Habib Abdullah bin Umar kemudian
menjawab, “Begini, ya Sidi. Sewaktu saya selesai membangun rumah, sebelum saya
menempatinya, saya bacakan Al-Qur’an satu kali khataman pada setiap ruangannya yang
semuanya aku selesaikan dalam keadaan berdiri shalat kecuali bagian ruang tamu.
Adapun ruang tamu, saya membacakannya sebanyak 40 kali khataman dan semuanya
juga saya lakukan dalam keadaan berdiri shalat.” ADVERTISEMENT Ternyata hal
tersebut yang menjadikan rumah Habib Abdullah bin Umar tampak bersinar di mata
Habib Abdullah bin Husain bin Thahir walaupun sinarnya tidak mudah dipandangan oleh
mata awam. Keistimewaan itu, tidak lain karena sababiyah barakahnya bacaan Al-
Qur’an. Pancaran cahaya rumah Habib Abdullah bin Umar tersebut tentu menambah
deretan bukti kebenaran sabda Nabi Muhammad ُ‫ْت الَّ ِذي يُ ْق َرأُ فِي ِه ْالقُرْ آن‬ ُ ‫ ْالبَي‬:‫ﷺ‬
‫ض‬ َ َ َ
ِ ْ‫ َك َما تَتَ َرائَى النُّجُو ُم أِل ْه ِل اأْل ر‬،‫ يَتَ َرائى أِل ْه ِل ال َّس َما ِء‬ADVERTISEMENT Artinya: “Rumah yang
dibacakan Al-Qur’an dapat dilihat oleh para malaikat sebagaimana penduduk bumi
melihat bintang-bintang di langit.” (Syu’abul Iman: 1829) Baca: Keistimewaan Orang
yang Sibuk Membaca Al-Qur'an ADVERTISEMENT Oleh karena itu, kita perlu
membiasakan diri melakukan shalat, berdzikir dan membaca Al-Qur’an di rumah.
Rumah-rumah kita perlu diisi dengan kebaikan-kebaikan. Jangan semua kebaikan
dilaksanakan di luar rumah, namun ketika masuk rumah hanya diisi nonton tv, membahas
dunia, pertengkaran, dan lain sebagainya. Hal ini penting supaya rumah itu menjadi
rumah orang yang hidup. Rumah yang tidak pernah digunakan untuk shalat, dzikir,
membaca Al-Qur’an disamakan seperti kuburan karena masing-masing dianggap sudah
tidak ada aktivitasnya sama sekali. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu
Hurairah radliyallahu anh, Rasulullah bersabda: ‫ت‬ ِ ‫ إِ َّن ال َّش ْيطَانَ يَ ْنفِ ُر ِمنَ ْالبَ ْي‬،‫اَل تَجْ َعلُوا بُيُوتَ ُك ْم َمقَابِ َر‬
َ ‫ الَّ ِذي تُ ْق َرأُ فِي ِه س‬Artinya: “Jangan kalian jadikan rumah-rumah kalian sebagai
‫ُورةُ ْالبَقَ َر ِة‬
kuburan. Sesungguhnya setan akan lari dari rumah yang dibacakan Surat al-Baqarah”
(Shahih Muslim: 212). Baca juga: Jangan Lakukan Semua Ibadah di Masjid Muhammad
Ali bin Muhammad bin Alan bin Ibrahim al-Bakri as-Syafi’i dalam kitabnya Dalilul
Falihin, Syarah Riyadhul Shalihin menjelaskan hadits di atas sebagai berikut: ( ‫وعن أبي‬
‫ قال ال تجعلوا بيوتكم مقابر‬:‫ أي ال تكن بيوتكم مثلها في عدم اشتغال )هريرة رضي هللا عنه أن رسول هللا‬:‫جمع مقبرة‬
‫ وال تكونوا كالموتى في ترك ذلك‬،‫ من فيها من الموتى بنحو الصالة والقراءة‬Artinya: Dan dari Abu
Hurairah radliyallahu ‘anh, sesungguhnya Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda ‘Jangan
kalian jadikan rumah-rumah kalian sebagai kuburan.’. Maksudnya, jangan kamu jadikan
rumah-rumah kalian seperti kuburan dengan maksud tidak ada aktivitas sama sekali di
sana, Karena penghuninya semua orang yang sudah meninggal seperti tidak bisa
melakukan shalat dan membaca bacaan. Dan jangan sampai kalian seperti orang yang
sudah meninggal dalam arti meninggalkan itu semua. Hari ini, kita kebanjiran mauidzoh
hasanah (nasihat baik), tapi kita kekurangan uswah hasanah (contoh baik). Habib
Abdullah bin Umar memberikan contoh yang sangat tepat. Ia gunakan rumahnya untuk
shalat dan membaca Al-Qur’an sebanyak-banyaknya sehingga rumahnya benar-benar
menjadi rumahnya orang yang hidup. Dengan kehidupan sisi hakikat tersebut, rumahnya
terlihat oleh para malaikat yang melihat ke bumi laksana kita melihat bintang di langit.
Wallahu a’lam. Ustadz Ahmad Mundzir, pengajar di Pesantren Raudhatul Qur’an an-
Nasimiyyah, Semarang

Sumber: https://islam.nu.or.id/post/read/115408/ketika-rumah-habib-abdullah-bin-umar-
bersinar-karena-al-qur-an
===
Yuk, install NU Online Super App versi Android (s.id/nuonline) dan versi iOS
(s.id/nuonline_ios). Akses dengan mudah fitur Al-Qur'an, Yasin & Tahlil, Jadwal Shalat,
Kompas Kiblat, Wirid, Ziarah, Ensiklopedia NU, Maulid, Khutbah, Doa, dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai