DEFINISI
BID
’AH
Kata Bid’ah ( ) berasal dari bahasa Arab ( ) yang
secara etimologi artinya, “yang pertama” atau “yang mengawali”.
Seperti firman Allah swt:
⚫
yang tidak bertentangan dan termasuk isi ajaran Nabi saw, seperti
dijamaahkan sholat taraweh, pembukuan kitab al-Quran, penulisan hadist
dan lain-lain. Bidah ini juga disebut dengan Bid’ah Hasanah.
HUKUM BID’AH DAN MACAM-
MACAMNYA
- Bahkan Syeikh al-Imam Izzuddin bin Abdissalam dalam kitab Qowaid al-
Ahkam fi Mashalih al-Anam, juz 2, hal.133, membagi bid’ah menjadi lima
bagian:
-
- Bidah terbagi menjadi bid’ah yang wajib, bidah yang haram, bidah yang
sunnah, bidah yang makruh, dan bidah yang mubah.
- Contoh bidah yang wajib adalah menuntut ilmu tata bahasa Arab (Ilmu
Nahwu dan Sharaf) untuk memahami kandungan isi al-Quran
BEBERAPA CONTOH “BID’AH
HASANAH” YANG PERNAH TERJADI
Shalat sunnat wudhu yang dilakukan sahabat Bilal bin Robah al-
Habsyi (Hadist Bukhori 1149, Muslim 6274), Ahmad 9670, An- Nasai
132, Ibnu Hibba 7085 dll)
Bacaan iftitah yang
dibaca seseorang dan Nabi saw bertanya siapa yang membaca? Lalu
bersabda: telah dibuka pintu-pintu langit karena bacaan itu” (HR
Muslim 1357, Tirmidzi 3592, Nasai 884, Ahmad 1561)
Shalat qiyamullail berjamaah, kisah Ibnu Abbas berjamaah
diakhir malam bersama Nabi saw (HR: Ahmad 3061, Hakim
6279)
Membaca al-Quran dengan suara keras yang dilakukan Umar dan
dengan suara rendah yang dilakukan Abu Bakar, ketika ditanya
kepada Rasulullah saw, Jawab beliau : semuanya baik. (HR Ahmad
865, Al-Haitami Majma al-Zawid 2/544)
Pembukuan Al-Quran pada masa Abu Bakar ra (HR: Bukhori)
Shalat Taraweh Berjamaah pada masa Umar bin Khattab (HR
Bukhori)
BEBERAPA CONTOH “BID’AH
HASANAH” YANG PERNAH TERJADI
Adzan dua kali pada shalat jum’at pada masa Utsman bin
Affan ra (HR: Bukhori)
Shalat sunnah qobliyah dan ba’diyah pada sholat Idul Fitri di
masa Ali bin Abu Thalib ra. Ali berkata saat diam ditanya
tentang itu dan setelah kaum muslimin melakukan dan
menanyakannya: “Sesungguhnya Nabi saw tidak melakukan
sholat sebelum maupun sesudahnya (id) barangsiapa yang
ingin melakukakannya atau meninggalkannya, maka
dipersilakan, apakah aku dipaksa melarang seorang hamba
jika ia mau sholat? (HR Bazzar, al-Haitami pada Majma’
alZawaid 2/438)
Tanda baca pada kitab al-Quran pada masa Ali bin Abu
Thalib hingga sekarang
Dan lain-lain