Anda di halaman 1dari 91

• HUKUM KESEHATAN

R.FRESLEY HUTAPEA SH MH MARS

Sesi 7

Aspek Hukum Pelayanan Kesehatan


(Rekam Medis,Informed Consent dan
Rahasia Medis )
Dasar Hukum
1. UU no. 29 thn. 2004 tentang Praktek Kedokteran
2. UU no. 36 thn. 2009 tentang Kesehatan
3. UU no. 44 thn. 2009 tentang Rumah Sakit
4. UU No. 36 thn. 2014 tentang Tenaga Kesehatan
5. Permenkes no. 269 thn. 2008 tentang Rekam Medis
6. Permenkes no 290 thn 2008 tentang Persetujuan
Tindakan kedokteran
7. Permenkes no. 36 thn. 2012 tentang Rahasia Kedokteran
8. Permenkes no. 69 thn. 2014 tentang Kewajiban Rumah
Sakit dan Pasien

www.esaunggul.a
TRILOGI RAHASIA MEDIS BIDANG KESEHATAN

ASPEK HUKUM REKAM MEDIS.


ASPEK HUKUM PERSETUJUAN TINDAKAN
PELAYANAN( INFORMED CONSENT )
ASPEK HUKUM RAHASIA MEDIS

3
www.esaunggul.a
KEWAJIBAN TENAGA KESEHATAN
1. Memberikan pelayanan sesuai SOP, Standar dan
aturan yang berlaku
2. Memperoleh persetujuan dari penerima pelayanan
(Informed Consent )
3. Menjaga kerahasiaan (Rahasia Medis )
4. Membuat dan menyimpan catatan atau dokumen
pemeriksaan, asuhan dan tindakan yang dilakukan
(RM )
5. Merujuk penerima pelayanan ke Nakes yang
mempunyai Kompetensi dan Kewenangan yang sesuai

www.esaunggul.a
ASPEK HUKUM REKAM MEDIS
DALAM PELAYANAN KESEHATAN

5
www.esaunggul.a
Materi Pembahasan

1. Pemahaman tentang Rekam Medis


–Jenis & Isi Rekam Medis
–Manfaat & Nilai Rekam Medis
2. Aspek hukum Rekam Medis
3. Kepemilikan & kerahasiaan Rekam Medis
4. Pendokumentasian Rekam Medis
5. Pembukaan & pelepasan Informasi

6
www.esaunggul.a
REKAM MEDIS

Rekam Medis merupakan:


a. dokumen hukum yg bersifat permanen;
b. berisi informasi yang relevan dengan
layanan kesehatan pasien
c. informasi tersebut dicatat pada setiap
kontak dengan pasien;
d. pencatatan diteruskan selama dalam
perawatan pasien;
e. bisa dimanfaatkan oleh setiap anggota tim;
f. semua informasi bersifat rahasia.
7

www.esaunggul.a
Waters & Murphy:
Rekam Medis : Kompendium yang dibuat secara runtut
dan logik tentang kondisi pasien selama perawatan
penyakitnya atau kondisi selama pemeliharaan
kesehatannya.
Peraturan Menteri Kesehatan:
Berkas berisikan catatan dan dokumen tentang
identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan
dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana pela-
yanan kesehatan.
UU Praktik Kedokteran:
Berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang
identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan
8
dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
www.esaunggul.a
Mengapa Rumah Sakit harus
menyelenggarakan
Mengapa R Rekam Medis
1. Mutu layanan medik kepada pasien sangat
tergantung dari kemampuan tim dlm meng-
komunikasikan informasi melalui dokumen.
2. Tujuan dokumentasi RM adalah agar rencana
layanan pasien tidak mengalami fragmentasi,
pengulangan, keterlambatan atau kelupaan.
Atas dasar itu setiap anggota tim dituntut mampu
mendokumentasikan secara akurat, tepat waktu dan
dengan cara yang efekt (Potter and Perry, 2001)
www.esaunggul.a
REKAM MEDIS (Permenkes 269/2008 )
Rekam Medis : Berkas yang berisikan catatan dan dokumen
tentang identitas pasien pemeriksaan, pengobatan,
tindakan & pelayanan lain yg telah diberikan
kepada pasien.

Catatan : Tulisan yg dibuat oleh Dr/Drg ttg segala tindakan


yg dilakukan kepada pasien dlm rangka pemberian
pelayanan kesehatan
Dokumen : Catatan Dr/Drg dan / atau tenaga kesehatan
tertentu, lap hasil pemeriksaan penunjang, catatan
observasi dan pengobatan harian dan semua
rekaman, baik berupa foto radiologi, gambar
pencitraan dan rekaman elektro diagnostik.
www.esaunggul.a
RM RM Jadi bedakan pada :
1. Rawat jalan.
2. Rawat inap.
3. Gawat darurat.
4. Keadaan bencana.
5. Pelayanan dalam ambulance
atau pengobatan masal.
6. Praktek mandiri.dll
11
www.esaunggul.a
Pasien Rawat Jalan:
1. Isi RM
- Identitas
- Tgl dan waktu
- Hasil Anamnese
- Hasil Pemeriksaan
- Diagnosis
- Rencana Pelaksanaan
- Pengobatan dan/atau tindakan
- Pelayanan lain yg telah diberikan kpd pasien
- kasus gigi dilengkapi dgn Adontogram klinik
- Persetujuan tindakan
12
www.esaunggul.a
Pasien Rawat Inap
2. Isi RM
- Identitas
- Tgl dan waktu
- Anamnese
- Hasil Pemeriksaan Fisik & Penj Medik
- Diagnosis
- Rencana Penatalaksanaan
- Pengobatan dan atau tindakan
- Persetujuan tindakan bila diperlukan
- Catatan Obsevasi klinis dan hasil pengobatan
- Ringkasan pulang
- Nama dan ttd dr/drg atau tenaga kes tertentu
- Pelayanan lain
- Odontogram klinik pasien kasus gigi
13
www.esaunggul.a
Pasien Gawat Darurat
3. Isi RM :
- Identitas
- Tgl dan waktu
- Anamnese
- Hasil Pemeriksaan Fisik & Penj Medik
- Diagnosis
- Rencana Penatalaksanaan
- Pengobatan dan atau tindakan
- Persetujuan tindakan bila diperlukan
- Catatan Obsevasi klinis dan hasil pengobatan
- Ringkasan pulang
- Nama dan ttd dr/drg atau tenaga kes tertentu
- Pelayanan lain
- Odontogram klinik pasien kasus gigi
- Ringkasan kondisi pasien sebelum meninggalkanpelayanan UGD &
rencana tindak lanjut
- Sarana transportasi yg digunakan
14
www.esaunggul.a
RM pada Saryankes lainnya
4. Isi Rekam Medis Pasien keadaan bencana :
- Jenis bencana dan lokasi pasien ditemukan
- Kategori Kegawatan & Nomor pasien bencanamasal
- Identitas yang menemukan pasien
5. Isi Rekam Medis untuk Pelayanan Dr/Drg Spesialis dpt
dikembangkan sesuai kebutuhan.
6. Isi Rekam Medis dlm Pelayanan Ambulance, Pengobatan
Masal dicatat dlm RM

15
www.esaunggul.a
NILAI REKAM MEDIS
A – Administrasi
L – Legal
F – Finansial
R – Riset
E – Edukasi
D – Dokumen

16
www.esaunggul.a
DATA PENTING DARI REKAM MEDIS
1. KOMPONEN IDENTIFIKASI (nama lengkap,tempat & tanggal lahir, jenis
kelamin,status perkawinan,pekerjaan; dan nomer tanda pengenal (social
security number).
2. KOMPONEN SOSIAL. Suku atau etnik, bangsa status dalam
keluarga,keterangan keluarga (family information) aktifitas sosial
(community activities, sikap (attitude); dan status sosial.
3. KOMPONEN MEDIKALriwayat sakit; pemeriksaan fisik, pemeriksaan
laboratoris, pemeriksaan Rontgent, laporan konsultasi,terapi
yangdiberikan,laporan kemajuan (progress reports),perintah
dokter;informed consent;laporan anestesi, operasi dan
patologi),dokumen/catatan keperawatan; dan laporan lain-lain selama
dirawat.
4. KOMPONEN FINANSIALnama majikan atau perusahaan tempat bekerja;
nama perusahaan asuransi yang diikuti, jenis cakupan asuransi; dancara
pembayaran.
17

www.esaunggul.a
MANFAAT REKAM MEDIS :
1. Alat komunikasi : dokter dgn dokter / tenaga Kesehatan lainnya
2. Sumber informasi medis pasien, dokter dan saryankes
3. Dasar perencanaan pengobatan / perawatan pasien
4. Bukti tertulis atau segala tindakan pelayanan
5. Bahan analisa dan evaluasi pelayanan
6. Perlindungan hukum pasien, dokter dan RS
7. Data untuk penelitian
8. Dasar perhitungan pembiayaan
9. Bahan pelaporan
10. Bukti di Pengadilan,dll
18
www.esaunggul.a
PERSYARATAN HUKUM REKAM MEDIS

- Kelengkapan (semua hrs tercatat dan terdokumentasi)


- Keakuratan (semua data hrs sesuai dg fakta yg sebenarnya
- Ketepatan waktu (dicatat pada waktu dilaksanakan, pakai
jam,tgl, bln, dan th)
- Diisi / dicatat oleh dokter dan perawat, diparaf dan tanda tangan
(kalau salah di coret,tdk boleh di tip ex)
- Disimpan petugas RM dengan baik sesuai urutan MR
- Pengelolaan oleh pimpinan sarana kesehatan (pengelolaan dan
penyajian)

19 19
www.esaunggul.a
Tanggung Jawab Perekam Medis & Infokes

1. Pencatatan identitas pasien


2. Pencatatan registrasi pelayanan Rekam Medis
3. Penyediaan berkas rekam medis baru dan lama
4. Evaluasi konsistensi dan penelitian pelengkapan berkas Rekam
Medis
5. Pemberian kode penyakit dan operasi
6. Membuat index penyakit, operasi dan kematian
7. Penyimpanan dan penjagaan atas kerahasiaan isi Rekam Medis
8. Melakukan Retensi berkas Rekam Medis
9. Membuat abstrak Rekam Medis
10. Penyimpanan Rekam Medis tertentu
11. Membuat laporan/informasi data Rekam Medis
12. Analisis data Rekam Medis
20

www.esaunggul.a
Tanggung Jawab Dokter yang merawat

1. Melengkapi data pasien yang dirawat


2. Menulis secara lengkap Rekam Medis tentang
diagnosis
3. Merahasiakan isi berkas Rekam Medis
4. Menandatangani dan penulisan nama secara jelas
5. Membuat persetujuan tindakan kedokteran
6. Membuat Resume Medis bila sudah selesai
perawatan pasien

21

www.esaunggul.a
Tanggung Jawab Pimpinan/Direksi RS
1. Membuat dan menyelenggarakan Rekam Medis
2. Menyediakan tempat penyimpanan Rekam Medis
3. Menetapkan pimpinan unit pelayanan Rekam
Medis
4. Membina dan meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan perekam medis
5. Menyimpan berkas rekam medis
6. Melakukan pemusnahan
7. Mencegah kehilangan, pemalsuan, kerusakan dan
penggunaan yang tidak berhak
22

www.esaunggul.a
Tata Cara Penyelenggaraan Rekam Medis
1. Dr/Drg wajib membuat RM dibuat segera dan dilengkapi
setelah pasien menerima pelayanan
2. Pencatatan dan pendokumentasian RM dari hasil
pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain
kepada pasien.
3. Dicatatat dgn membubuhi nama, waktu, tanda tangan Dr
atau Nakes tertentu.RM dapat dikoreksi dan harus diparaf.
4. RM pasien Rawat Inap wajib disimpan 5 th dan non RS
wajib disimpan 2 th oleh pimpinan Fasyankes.
5. Ringakasan Pulang atau Resume medis dan Persetujuan
Tindakan disimpan 10 tahun ..
6. RM dapat dimusnahkan sesuai aturan yang berlaku

23
www.esaunggul.a
ASPEK HUKUM REKAM MEDIS (1)
1 Tanggung jawab terhadap Rekam Medis:
- Dr /Drg yang merawat
- Nakes tertentu
- Petugas perekam medis dan Infokes
- Pimpinan Fasyankes ( Pimpinan Rumah Sakit )
2. Kepemilikan RM:
- Berkas RM milik fasyankes
- Isi RM milik pasien di buat dalam ringkasan RM
- Ringkasan RM dpt diberikan pd pasien/ kuasa persetujuan pasien)
3. Rahasia RM:
- Informasi (Identitas,Diagnosis,Riwayat ) oleh Dr/ Drg (izin pasien )
- Nakes tertentu, Petugas RM
- Pimpinan fasyankes
4. Alat bukti & PN:
- Keterangan ahli (187 KUHP)
- Surat (187 KUHP)
www.esaunggul.a
ASPEK HUKUM REKAM MEDIS (2)
1. Aspek hukum kepemilikan dokumen (dokumen milik
Fasyankes dan isi.RM milik Pasien
2. Aspek hukum data serta informasi dalam dokumen
rekam medis. (data dan informasi tdk boleh diubah
ubah kecaali hasil pemeriksaan baru )
3. Aspek hukum pemanfaatan data & informasi dalam
dokumen rekam medis.( dapat dimanfaatkan untuk
kepentingan Hukum,pembiayaan .asuransi dan
penelitian )

25

www.esaunggul.a
ASPEK HUKUM REKAM MEDIS (3 )
( PEMANFAATAN RM )
Awalnya, dokumen medis dibuat untuk me-
menuhi kepentingan health care provider !!!
Namun dalam perkembangannya, juga dapat
dimanfaatkan oleh:
1. Pihak pasien.
2. Pihak ketiga (baik individu atau lembaga).
3. Pihak penegak hukum.

26

www.esaunggul.a
PEMANFAATAN RM OLEH PASIEN

Jika yang memanfaatkan pasien sendiri,


maka masalah hukumnya hampir tidak ada.
Penyampaian kpd pasien dapat dilakukan:
• Secara lisan; atau
• Secara tertulis, dalam bentuk:
a) resume medis;
b) laporan medis (medical report); atau
c) fotokopi, keseluruhan atau sebagian
sesuai permintaan pasien.
27

www.esaunggul.a
PEMANFAATAN RM OLEH PIHAK KETIGA
• Jika yang memanfaatkan pihak ketiga maka harus
hati-hati dengan masalah hukumnya !!!
• Penyampaian kepada pihak ketiga bisa
dilaksanakan jika memenuhi dua syarat, yaitu:
a) ada permohonan tertulis (written
request); dengan disertai
b) izin tertulis (written consent) dari
pasien.

Contoh pihak ketiga adalah asuransi.


28

www.esaunggul.a
PEMANFAATAN OLEH PENEGAK HUKUM
Jika yang memanfaatkan penegak hukum maka harus
dilihat jenis perkaranya, yaitu:
1. Perdata; atau
2. Pidana.

1. Kasus perdata maka pasien memang berhak minta data


medis yang terdapat dalam rekam medisnya
2. Kasus pidana maka hanya hakim Ketua sidang yang
berwenang meminta dokter membuka rahasia RM
3. Polisi, Jaksa dan Pengacara tidak berhak menyita atau
meminta RM ( data medis & keperawatan) pasien
kecuali atas izin Pengadilan.Kalo Resume Medis
diperbolehkan diberikan tanpa izin Pengadilan
29

www.esaunggul.a
PEMANFAATAN UNTUK PENELITIAN
Rekam medis berisi data & informasi yang
dapat digunanakan untuk penelitian !!!
Data & informasi tersebut dapat ditarik:
a) beserta identitas pasien; atau
b) tanpa identitas pasien.
• Jika tanpa identitas pasien maka tidak
ada masalah hukumnya !!!
• Jika beserta identitas pasien maka harus
disertai izin pasien tertulis (written
consent) !!!
30

www.esaunggul.a
Hak Akses Pasien thd Rekam Medis
Kepentingan pasien untuk mengetahui Rahasia Medis
1. Kepentingan Finansial dalam biaya pelayanan
kesehatan
2. Kepentingan Proses Peradilan baik pasien maupun
dokter / Rumah Sakit
3. Kepentingan pengobatan diperlukan untuk
meneruskan pengobatannya pada pemberi
pelayanan lain atas dasar data-data yang ada
4. Kepentingan yg bersangkutan dalam pengamanan
yang menyangkut data-data pribadi (privacy)

31

www.esaunggul.a
Prosedur Peminjaman Rekam Medis
1.Rekam Medis dipinjam untuk
a) Kepentingan pengobatan / perawatan pasien
b) Penyelesaian pembuatan resume medis.
c) Pembahasan kasus/audit medis oleh KM dan Direksi
d) Untuk kepentingan eksternal harus izin Direksi
2, Mekanisme peminjaman
a.Tracer bagi berkas untuk pengobatan / perawatan pasien
b.Bon pinjam untuk kepentingan lain maka pengarsip RM
mencari berkas, mengendalikan dalam komputer
c. Peng-asembling – melakukan penataan, kelengkapan
identitas, pemasangan stiker, pengkodean penyakit
d. Pengarsip menyimpan kembali berkas Rekam Medis
32

www.esaunggul.a
Prosedur Permintaan Data
Rekam Medis / Pelepasan Informasi
Unit kerja / pemohon mengisi form Permintaan RM dengan
mengisi :
a. Mengisi nama, jabatan, unit kerja dengan jelas
b. Menyebutkan peruntukan peminjaman secara jelas
c. Peminjaman hanya boleh membuka, tidak boleh foto copy
hanya membaca RM rekam di ruangan bagian RM kecuali
untuk kepentingan lain atas izin Pimpinan Rumah Sakit
d. Memelihara dgn baik selama membuka dan membaca RM
e. Mengembalikan kepada petugas RM supaya disimpan

33

www.esaunggul.a
Prosedur Permintaan Data / Pelepasan Informasi
untuk Kegiatan Bahan Ilmiah
1. Mengajukan permintaan kepada Pimpinan Rumah Sakit
2. Permintaan pihak yang membutuhkan hanya untuk
penelitian, penulisan makalah / karya ilmiah, dan
pembahasan kasus / studi kasus
3. Mengisi form persyaratan keamanan Informasi
4. Menyebutkan kebutuhan data dan kriteria
5. Persyaratannya bahwa data dan informasi tidak disebar
luaskan
Permintaan ditanda tangani peminta data dan informasi
a) Bila dokter, oleh dokter yang bersangkutan
b) Bila PPDS / Residen, oleh dokter Penanggung Jawab
c) Bila pihak luar melalui manajemen Rumah Sakit
34

www.esaunggul.a
DOKUMENTASI
Potter & Perry:
Dokumentasi adalah sesuatu yang ditulis
atau dicetak dalam sebuah catatan klinik
pasien (anything written or printed within a
patient’s record).
UU di Indonesia:
Dokumen adalah kertas atau berkas yang
berisi tulisan yang mengandung arti tentang
keadaan, kenyataan atau perbuatan.
35

www.esaunggul.a
REKAM MEDIS SEBAGAI DOKUMEN

Rekam medis merupakan dokumen sebab ia


berupa kertas atau berkas yang berisi tulisan
yang mengandung arti, yaitu tentang:
a. keadaan pasien selama dirawat;
b. perbuatan yang dilakukan dokter, pera-
wat, bidan dan staf laboratorium; serta
c. kenyataan menyusul tindakan klinik.
Oleh sebab itu tidak salah apabila rekam
medis disebut Dokumen Medis/Klinik !!!

36

www.esaunggul.a
TUJUAN DOKUMENTASI RM
1. Menunjang pembuatan keputusan dan
meningkatkan hasil bagi pasien;
2. Meningkatkan pengelolaan dokumentasi
kesehatan;
3. Menjamin keselamatan pasien (to ensure
patient safety);
4. Meningkatkan kinerja pelayanan; terapi &
pelayanan, tatakelola & manajemen;
5. Menunjang proses pelayanan kpd pasien.
37

www.esaunggul.a
MUTU DOKUMEN RM
1. Faktual:
diskriptif & objektif dari fakta yang diamati.
2. Akurat:
menggunakan ukuran yang benar dan tepat.
3. Komplit:
menggambarkan kondisi yang komprehensif.
4. Current:
tepat waktu.
5. Organized:
38
tersusun runtut sehingga mudah difahami.
www.esaunggul.a
REKAM MEDIK ELEKTRONIK
Prinsip Pelaksanaan, kerahasiaan dan kepemilikiannya.
Apakah boleh melaksanakan Rekam Medis Elektronik
Boleh tapi perlu diperhatikan secara khusus :
1. Apakah sistem dapat mencatat siapa yang
mengakses dan menulis ke catatan dalam alat
elektronik ?
2. Apakah ada sebuah protokol keamanan yang ketat
tetapi tidak memakan waktu terlalu lama tapi secara
otomatis tidak aktif dan perubahan password secara
periodik ?
www.esaunggul.a
3. Apakah sistem dapat mencegah akses dari fitur lain ke
alat elektronik yang sedang dipakai ?
4. Adakah sistem “autolock” apabila seorang dokter
terlupa untuk keluar dari menu penulisan
5. Apakah sistem mampu untuk menunjukkan jejak setiap
orang yang mengetik pada setiap waktu?

Dengan memperhatikan pertimbangan tersebut ,dapat


memastikan Electronik Medical Record (EMR ) dapat
dipertahankan secara hukum. atau dapat dilaksanakan

www.esaunggul.a
PERSETUJUAN TINDAKAN PELAYANAN
(INFORMED CONSENT )

41

www.esaunggul.a
PERSETUJUAN TINDAKAN PELAYANAN
1.Persetujuan Tindakan Pelayanan
2.Hubungan Nakes dengan pasien
3.Aspek Hukum Persetujuan Tindakan
– Penjelasan medis
– Cara pemberian informasi
– Bentuk persetujuan

42
www.esaunggul.a
PENGERTIAN INFORMED CONSENT
“consent”arti: persetujuan, izin, menyetujui, memberikan izin
wewenang kpd seseorang utk melakukan sesuatu.
“informed consent”arti: suatu izin (consent) / pernyataan setuju
dari pasien yg diberikan dgn bebas dan rasional, sesudah
mendapatkan informasi dari dokter dan yg sudah dimengerti
Bentuk informed consent
a)Dengan dinyatakan (express)
Secara lisan (oral)
Secara tertulis (written)
b)Tersirat atau dianggap diberikan (implied or tacit consent)
Dalam keadaan biasa (normal or constructive consent)
Dalam keadaan gawat darurat (emergency)
43
www.esaunggul.a
PERSETUJUAN TINDAKAN KEDOKTERAN
(PERMEN KES : 290/MENKES/PER/III/2008)

Persetujuan tindakan kedokteran : persetujuan oleh


pasien atau keluarga terdekat setelah mendapat
penjelasan secara lengkap menyesuaikan tindakan
kedokteran atau kedokteran gigi yang akan dilakukan
terhadap pasien.
Keluarga terdekat: suami atau istri, ayah atau ibu
kandung, saudara kandung atau pengampunya.(garis
keturunan semenda )
Tindakan kedokteran atau tindakan kedokteran gigi:
tindakan medis berupa preventif, diagnostik,
terupetik atau rehabilitasi yang dilakukan dokter atau
dokter gigi.

44
www.esaunggul.a
GENERAL CONSENT (PERSETUJUAN UMUM)
1. Persetujuan umum adalah persetujuan oleh
pasien tentang segala sesuatu yang menyangkut
pelayanan, tata tertib, hak privasi, hak milik
pribadi selama di Rumah Sakit
2. Ruang lingkup pengobatan mana yg masuk
dalam persetujuan umum
3. Ruang Lingkup pengobatan mana memerlukan
persetujuan khusus (informed consent)
Dokumentasi Persetujuan Umum masuk dalam
rekam medis pasien karna isinya menyangkut
Identitas dan data pribadi pasien
45

www.esaunggul.a
PERSETUJUAN UMUM/ GENERAL CONSENT
Nama Pasien : No. Rekam Medis :

Jenis Kelamin : P/L Kelas Perawatan :

Tanggal Lahir : Jenis Pembayaran : Tunai/ Jaminan

…………………………………………….

Saya yang bertanda tangan di bawah ini selaku pasien/keluarga/wali pasien*


Rumah Sakit :
Nama : ……………………………………………………………………………………
Pekerjaan : ……………………………………………………………………………………
Alamat : ……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
No Telpon : ……………………………………………………………………………………

telah mendapat informasi yang cukup, telah mengerti dan memahami ketentuan-ketentuan yang berlaku
di Rumah Sakit, dengan ini saya menyatakan setuju mematuhi :

1. TATA TERTIB, HAK DAN KEWAJIBAN SEBAGAI PASIEN : yang berlaku di Rumah Sakit.

2. PELAYANAN KESEHATAN : Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit dilakukan atas indikasi


medis, meliputi preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif (a.l. pemeriksaan umum, pemeriksaan 46

www.esaunggul.a
rontgen/radiologi, pemeriksaan laboratorium, pengobatan rutin, perawatan, terapi bermain pada
Lanjutan General Consent
1. BARANG PRIBADI :
a. Dilarang membawa barang berharga, barang berbahaya, dan/atau barang yang dapat
menimbulkan bahaya bagi pasien maupun bagi lingkungan, dan pasien/keluarga/wali
bertanggung jawab atas segala konsekuensi apabila larangan ini dilanggar.
b. Pasien/keluarga/wali wajib menjaga keamanan seluruh barang milik pribadi dan
membebaskan Rumah Sakit (manajemen dan pegawai) dari segala tuntutan atas kehilangan,
kerusakan, pencurian dan atau kejadian tidak diinginkan berkenaan dengan barang milik
pribadi yang dibawa ke Rumah Sakit.
c. Barang berharga pasien dapat dititipkan kepada pihak Rumah Sakit melalui Penanggung
Jawab Ruangan dengan bukti serah terima.

2. KELUHAN : Saran/keluhan terkait pelayanan Rumah Sakit tetap mengedepankan musyawarah


dan mencari solusi.

3. RUMAH SAKITSEBAGAI RUMAH SAKIT PENDIDIKAN : Rumah Sakit merupakan rumah sakit
pendidikan dan menjadi tempat praktik klinik bagi mahasiswa kedokteran dan profesi lain, oleh
karena itu mahasiswa terlibat dalam proses pemberian pelayanan kesehatan kepada pasien.

4. PEMBIAYAAN :
a. Bersedia dan sanggup membayar semua biaya pelayanan kesehatan yang telah diberikan
kepada pasien sesuai tarif dan ketentuan yang berlaku di Rumah Sakit termasuk membayar
tagihan bertahap.
b. Dalam hal pembiayaan dijamin oleh penjamin biaya :
1) Bersedia menyelesaikan semua persyaratan untuk keperluan jaminan biaya perawatan
dan pengobatan di Rumah Sakit dalam waktu paling lama 1 x 24 jam untuk pasien 47

www.esaunggul.a
jaminan perusahaan/asuransi dan 3 x 24 jam untuk pasien jaminan BPJS.
CONTOH : KOMUKASI EFEKTIF DLM
GENERAL CONSENT
Komukasi Efektif : komunikasi antara Pemberi informasi ( Petugas
RS ) dengan Penerima informasi (Pasien.Keluarga terdekat ) tentang
hal-hal yg berkaitan dgn pelayanan Kesehatan di RS meliputi :
1. Tata Tertib RS.
2. Hak dan Kewajiban,
3. Upaya kesehatan pelayanan/tindakan pelaynan
4. Informasi dan rahasia kesehatan pasien
5. barang pribadi,
6. pembiayaan dan prosedurenya
7. dan lain lain sehingga diharapkan pengisian General Consent
( sesuai data yg sebenarnya)
48

www.esaunggul.a
CONTOH GENERAL CONSENT
Persetujuan Pelepasan Informasi
1. Saya memahami informasi yang ada didalam diri saya, termasuk
Diagnosis, hasil laboratorium dan hasil tes diagnostik yang akan di
gunakan untuk perawatan medis, Rumah Sakit akan menjamin
kerahasiaannya.
2. Saya memberi wewenang kepada RS untuk memberikan informasi
tentang tentang diagnosis, hasil pelayanan dan pengobatan bila
diperlukan untuk memproses klaim asuransi/ perusahaan dan atau
lembaga pemerintah
3. Saya memberi wewenang kepada RS untuk memberikan informasi
tentang diagnosis, hasil pelayanan dan pengobatan saya kepada
anggota keluarga saya kepada:
• 1.__________________
• 2.__________________
• 3.__________________
49

www.esaunggul.a
Proses pemberian Persetujuan
1. Persetujuan pasien atau yang sah mewakilinya
atas rencana tindakan kedokteran atau kedokteran
gigi yang diajukan oleh dokter atau dokter gigi,
setelah menerima informasi yang cukup untuk dapat
membuat persetujuan.
2. Pernyataan sepihak dari pasien dan bukan
perjanjian antara pasien dengan dokter atau dokter
gigi, sehingga dapat ditarik kembali setiap saat.
3. Harus ada proses sekaligus hasil dari suatu
komunikasi yang efektif antara pasien dengan
dokter atau dokter gigi, dan bukan sekedar
penandatanganan formulir persetujuan

50
www.esaunggul.a
INFORMED
Mekanisme CONSENT
pemberian Persetujuan

(harus ada )
INFORMASI (diberikan)
Dokter/Nakes lain PERSETUJUAN
Pasien/keluarga

51
www.esaunggul.a
PERSETUJUAN TINDAKAN PELAYANAN

PASIEN/ KELUHAN DOKTER/NAKES


KELUARGA LAINNYA T

52
INFORMASI

KEPUTUSAN
SETUJU MENOLAK
(CONSENT) (REFUSAL)

• MENGERTI
• MENGERTI AKIBAT.
TIDAK MENGERTI
• TIDAK MENGERTI
• TIDAK TAHU

www.esaunggul.a
Penjelasan Tindakan Pelayanan Kesehatan
1. Penjelasan langsung Dr/Drg yg merawat.kepada pasien atau
keluarga terdekat (baik diminta atau tidak)
2. Pasal 45 UU Praktik Kedokteran  batasan minimal informasi
yang diberikan kepada pasien:
a. Diagnosis dan tata cara tindakan medis
b. Tujuan tindakan medis yang dilakukan
c. Alternatif tindakan lain dan risikonya
d. Risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi,
e. Prognosis terhadap tindakan yang dilakukan
3.Penjelasan Kondisi pasien,usulan pengobatan,nama dr/dgatau
nakes lainnya,potensi manfaat dan kekuaranganya,kenungkinan
keberhasilan dan masalah yg timbul selama pengobatan dan resiko
bika tidak diobati
53
www.esaunggul.a
Bentuk Persetujuan Tindakan Kedokteran
1. Persetujuan Tertulis

• Tindakan Medis beresiko tinggi.


• Tindakan-tindakan yang sulit diprediksi hasilnya.
2. Persetujuan Lisan

• Penjelasan tindakan telah disampaikan dan pasien atau keluarga


melakukan:
• Mengiyakan.
• Mengangguk kepala.
• Mengedip mata.
• Menggerakan tangan.
• Diam (berarti mengerti).
3. Tanpa Persetujuan

• Dalam kondisi gawat darurat.


• Pasien masih anak-anak.
• Pasien tidak sadar.
• Tdk cakap secara hukum.
• Perluasan Tindakan bedah.

www.esaunggul.a
CARA PEMBERIAN PENJELASAN MEDIS
Penjelasan yang diberikan oleh dokter kepada pasien atau keluarga terdekat.
dan yang perlu diperhatikan:

• Penjelasan harus diberikan langsung kepada pasien yang kompeten


atau keluarga terdekat / wali atau pengampu pasien.
• Informasi diberikan dlm konteks nilai, budaya latar belakang pasien
dapat menggunakan alat bantu, seperti leaflet atau bentuk publikasi
• Penjelasan wajib diberikan diminta atau tidak diminta.
• Penjelasan harus secara lengkap dengan bahasa yang mudah
dimengerti/dipahami pasien.
• Penjelasan harus disesuaikan dgn latar belakang (kultur budaya,
sosial, ekonomi, agama, keadaan jiwa/psikis) pasien.
• Bila tidak memahami bahasa Indonesia pergunakan penterjemah
atau bahasa yang dapat dimengerti
• Penerima informasi mampu memahami informasi dengan jelas, dan
mempercayai mempertahankan pemahaman informasi tersebut untuk
waktu yang cukup lama . menganalisisnya ,menggunakannya untuk
membuat keputusan secara bebas

www.esaunggul.a
Cara pemberian Penjelasan Medis
• Penjelasan dgn bahasa yang santun, simpati, empati dan sabar serta
bersahabat.
• Mengikutsertakan salah satu anggota tim pelayanan
kesehatan dalam diskusi serta menjawab semua pertanyaan
pasien dengan benar dan jelas.
• Setiap penjelasan dicatat dalam Rekam Medis.
• Bila dirawat bersama oleh tim maka penjelasan oleh Ketua Tim atau
DPJP.
• Bila diduga Penjelasan dokter akan merugikan pasien maka
dijelaskan sama keluarga terdekat.
• Dijelaskan bila kemungkinan terjadi perluasan tidak perlu
persetujuan.
• Bila dokter yang merawat berhalangan utk memberikan Penjelasan
maka dapat diwakilkan kepada dokter yang sederajat.

www.esaunggul.a
SUBSTANSI PENJELASAN MEDIS OLEH DOKTER

1. Diagnosis dan tata cara tindakan medis meliputi :

• Temuan klinis dari hasil pemeriksaan


• Diagnosis penyakit, atau bila belum ditegakkan maka sekurang-kurangnya diagnosis kerja
dan diagnosis banding.
• Indikasi atau keadaan klinis pasien yang membutuhkan dilakukannya tindakan medis.
• Prognosis tindakan dilakukan atau tidak dilakukan.

2. Tujuan tindakan medis yang dilakukan :

• Tujuan tindakan medis yang dapat berupa tujuan preventif, diagnostik, terapeutik
ataupun rehabilitatif.
• Tata cara pelaksanaan tindakan medis yang akan dialami pasien selama dan sesudah
tindakan serta efeksamping atau ketidaknyamanan yang mungkin terjadi.
• Perluasan tindakan yang mungkin dilakukan (resiko dan komplikasi atau keadaan tak
terduga)

3. Alternatif tindakan lain dan resikonya meliputi :

• Alternatif tindakan lain berikut kelebihan dan kekurangannya


• Resiko dan komplikasi yang mungkin terjadi yang dapat terjadi
4. Penjelasan tentang resiko dan komplikasi yang mungkin terjadi adalah
semua resiko dan komplikasi yang dapat terjadi mengikuti tindakan
kedokteran yang dilakukan kecuali :

• Resiko dan komplikasi yang sudah menjadi pengetahuan umum.


• Resiko dan komplikasi yang sangat jarang tejadi atau yang
dampaknya sangat ringan.
• Resiko dan komplikasi yang tidak dapat dibayangkan sebelumnya
(unforeseeable).

5. Prognosis terhadap tindakan yang akan dilakukan meliputi :

• Prognosis tentang hidup – matinya


• Prognosis tentang fungsinya
• Prognosis tentang kesembuhan
6. Penjelasan tentang perkiraan biaya :

• Biaya kelas rawatan yang dipilih misal kelas 3, kelas 2, kelas


1 atau VIP.
• Biaya jenis harga obat misal obat generik atau obat paten.
• Biaya jenis pemeriksaan penunjang misal biaya rontgen
atau biaya laboratorium.
• Biaya jenis tindakan medis atau alternatifnya.
• Biaya bila ada perluasan tindakan.
PERSETUJUAN PERJANJIAN

PERPSETUJUAN ≠ PERJANJIAN
- Sukarela - Kesepakatan bersama (1320,1338 KUHP
- Kemauan Sendiri ………… - Menjadi UU bagi yg membuat
- dapat dicabut kapan saja

Jadi Persetujuan tindakan dalam pelayanan kesehatan


bukanlah Perjanjian tapi Persetujuan sepihak dari pasien

60
www.esaunggul.a
PEMBERI INFORMASI:
1. Pemberian informasi tertulis atau lisan ditandatangai yang
berhak yaitu dokter/nakes yang merawat
2. Dokter yg merawat/pemeriksaan/operator bertanggung
jawab untuk memastikan bahwa persetujuan tersebut
diperoleh secara benar dan layak
3. Dokter dapat mendelegasikan proses pemberian informasi
dan penerimaan persetujuan namun tanggung -jawab tetap
berada pada dokter pemberi delegasi (DPJP) untuk
memastikan bahwa persetujuan diperoleh secara benar dan
layak
4. Persetujuan liasan atau Gerakan tertentu dan keadaan
darurat tdk perlu ada Persetujuan

www.esaunggul.a
PERNYATAAN SEBELUM PELAYANAN
Pada pasien yang kehilangan kapasitasnya untuk
memberikan persetujuan tindakan kedokteran, terutama
yang disebabkan oleh penyakit yang progresif,  dokter
sebaiknya cari kemungkinan pesan tentang perlakuan
kedokteran yang diinginkannya, saat pasien masih kompeten
–a. Pernyataan dimuka/pesan tersebut dapat berupa
serangkaian petunjuk tentang tindakan kedokteran apa yang
diinginkan dan yang tidak diinginkan dilakukan terhadap
dirinya, atau berupa penunjukan seseorang lain untuk
membuat keputusan
–b. Pernyataan dimuka/pesan harus tertulis dibuat oleh
pasien kalautidak mampu ditulis oleh salah satu keluarganya
dan diperkuat dengan dua orang saksi.

www.esaunggul.a
PERSETUJUAN TINDAKAN DIANGGAP SAH
Persetujuan diberikan oleh individu yang kompeten.
1. Usia 18 tahun atau telah pernah menikah.
2. Anak-anak usia 16 tahun dan 18 tahun dapat membuat
persetujuan tindakan kedokteran tertentu yang tidak berisiko
tinggi
3. Landasan hukum : KUHP  umur >= 21 th atau telah
menikah dianggap sebagai orang dewasa
4. Berdasarkan UU No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak > = 18 tahun dianggap sudah bukan anak-anak
5. Persetujuan dianggap sah apabila telah diberikan Informasi
kepada Pasien atau yang sah mewakilinya dalam keadaan
cakap (kompeten) untuk memberikan keputusan/persetujuan
yg diberikan secara sukarela;

www.esaunggul.a
PENGGANTI PEMBERI PERSETUJUAN
DALAM KEADAAN PASIEN TIDAK KOMPETEN:
1. Orang tua si anak, bila si anak lahir sebagai anak dari
pasangan suami isteri yang sah.
2. Ibu si anak, bila si anak lahir dari pasangan yang tidak sah
 hubungan perdata dg si ibu.
3. Wali: orang tua angkat, atau Lembaga Pengasuh yang sah
berdasarkan UU Nomor 23 Tahun 2004 tentang
Perlindungan Anak.
4. Orang yang secara adat/budaya dianggap sebagai wali si
anak, dalam hal tidak terdapat yang memenuhi a, b dan c.
5. Dokter tidak dibebani kewajiban untuk membuktikan hal-hal
di atas, bila ragu ragu maka dokter dapat meminta
keterangan kepada pihak-pihak yang berwenang

www.esaunggul.a
BLANKED CONSENT & PRO-FORMA CONSENT

“blanked consent” : pasien menandatangani formulir


ersetujuan ketika mendaftarkan diri untuk rawat inap
“pro-forma consent” : Persetujuan tindakan medik
pada saat pasien masuk ke kamar bedah, tanpa
diberikan suatu informasi tentang tindakan
pembedahan tersebut

Hal ini tidak mempunyai nilai yuridis, tidak dapat


dipakai sebagai bukti sudah adanya suatu informed
consent.

65
www.esaunggul.a
Penolakan Tindakan dan Second opini
1. Penolakan oleh pasien dan/ atau keluarga terdekat.
setelah adanya Penjelasan oleh dokter,Nakes.
2. Penolakan dibuat secara tertulis dan akibatnya menjadi
tanggungjawab pasien namun hubungan dokter dgn
pasien tetap dijaga dan dipertahankan.
3. Penghentian / penundaan bantuan hidup harus adanya
persetujuan keluarga terdekat pasien setelah ada
Penjelasan resmi dokter,nakes dibuat secara tertulis
4. Kesalahan diagnosis dan penatalaksaan pengobatan dokter
sering terjadi di belahan dunia manapun
5. Perbedaan pendapat para dokter adalah hal yang biasa tapi
mungkin tidak menjadi masalah atau mungkin berbahaya
dan merugikan bagi penderita untuk itu perlu Second opinion
66
www.esaunggul.a
ASPEK HUKUM
RAHASIA MEDIS
Rahasia Kedokteran (Permenkes No.36/2012)
1. Rahasia kedokteran adalah data dan informasi tentang kesehatan
seseorang yang diperoleh tenaga kesehatan pada waktu
menjalankan pekerjaan atau profesinya
2. Setiap dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik
kedokteran wajib menyimpan rahasia kedokteran;
3. Setiap orang berhak atas rahasia kondisi kesehatan pribadinya
yang telah dikemukakan penyelenggara pelayanan kesehatan.
4. Rahasia kedokteran mencakup data dan informasi mengenai:
a. identitas pasien;
b. kesehatan pasien meliputi hasil anamnesis, pemeriksaan fisik
dan penunjang, penegakan diagnosis, pengobatan dan/atau
tindakan kedokteran; dan
c. Hal hal lain yang berkenaan dengan pasien;
5. Data dan informasi dapat bersumber dari pasien/keluarga,
pengantar, surat keterangan konsultasi/rujukan, atau sumber
lainnya.
Rahasia kedokteran adalah data dan informasi tentang kesehatan seseorang
6
www.esaunggul.a
yang diperoleh tenaga kesehatan pada waktu menjalankan pekerjaan atau
profesinya
Siapa penguna data dan informasi

Semua pihak yang terlibat dalam pelayanan kedokteran dan/atau


menggunakan data dan informasi :
1. Nakes yang memiliki akses thd data dan informasi kesehatan
pasien;
2. Pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan;
3. Tenaga yg berkaitan dgn pembiayaan pelayanan
4. Tenaga lainnya yg memiliki akses thd data dan Info
5. Badan hukum fasilitas pelayanan kesehatan;
6. Mahasiswa yang bertugas dalam pemeriksaan, pengobatan,
perawatan,
7. Manajemen informasi di fasyankes
69

www.esaunggul.a
RS harus melakukan dan yang wajib
menyimpan Rahasia Kedokteran
Hal diperhatikan ttg Rahasia Medis
1. Memahami pedoman etik dan aturan legal/hukum
2. Membuat ,memiliki SOP/,aturan dan melaksanakannya
3. Melaksanakan persetujuan tindakan medis
4. Memiliki kompetensi, sikap dan perilaku profesional
Pihak yang wajib menyimpan Rahasia Kedokteran
a. Semua pihak yang terlibat dalam pelayanan kedokteran dan/atau
menggunakan data dan informasi tentang pasien wajib menyimpan
rahasia kedokteran;
b. Kewajiban menyimpan rahasia kedokteran berlaku selamanya,
walaupun pasien telah meninggal dunia.
70

www.esaunggul.a
Aspek Hukum Rahasia Medis (1)
• Kewajiban Semua pihak yang terlibat dalam pelayanan kedokteran
dan/atau menggunakan data dan informasi tentang pasien
menyimpan rahasia kedokteran, meliputi :
a. dokter dan dokter gigi serta tenaga kesehatan lain yang
memiliki akses terhadap data dan informasi kesehatan pasien
b. pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan;
c. tenaga yang berkaitan dengan pembiayaan pelayanan kesehatan;
d. tenaga lainnya yang memiliki akses terhadap data dan informasi
kesehatan pasien di fasilitas pelayanan kesehatan
e. badan hukum/korporasi dan/atau fasilitas pelayanan kesehatan
f. mahasiswa/siswa yang bertugas dalam pemeriksaan,
pengobatan, perawatan,
• Kewajiban menyimpan rahasia kedokteran berlaku selamanya,
walaupun pasien telah meninggal dunia

71

www.esaunggul.a
Tanggung Jawab RS ttg Informasi rahasia medis
1. RS harus memberi Penjelasan ke pasien tentang rahasia
kedokteran dan proses untuk membuka rahasia kedokteran
sesuai aturan yg berlaku
2. Pasien diminta persetujuannya untuk membuka informasi
yang tidak tercakup dalam aturan yg berlaku
3. RSt menghormati kerahasiaan informasi kesehatan pasien.
4. RS harus membuat aturan perlindungan terhadap kerahasian
informasi pasien secara tehnis
5. Permintaan persetujuan pasien untuk membuka informasi
yang bukan merupakan rahasia kedokteran
6. RS harus menjaga kerahasiaan informasi kesehatan pasien

www.esaunggul.a
Pembukaan Rahasia Kedokteran (1)
1. Rahasia kedokteran dapat dibuka hanya untuk kepentingan:Kesehatan pasien,
memenuhi permintaan aparatur penegak hukum, permintaan pasien sendiri;
2. Pembukaan rahasia kedokteran dilakukan terbatas sesuai kebutuhan harus
didasarkan pada data dan informasi yang benar dan dapat
dipertanggungjawabkan.
3. Memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka penegakan hukum,
misalnya dalam bentuk visum et repertum dan karena ketentuan undang-undang,
misalnya UU Wabah dan UU Karantina
4. Pembukaan rahasia kedokteran untuk kepentingan kesehatan
pasien, meliputi kepentingan :
a.pemeliharaan kesehatan, pengobatan penyembuhan dan
perawatan pasien; dan
b.untuk adminstrasi, pembayaran asuransi atau jaminan
pembiayaan kesehatan;
5. Dilakukan dengan persetujuan pasien baik secara tertulis maupun
sistem informasi elektronik pada pendaftaran pasien di fasyankes.

www.esaunggul.a
Pembukaan Rahasia Kedokteran (2)
1. Pembukaan rahasia kedokteran atas dasar permintaan pasien sendiri
dapat dilakukan dengan pemberian data dan informasi kepada pasien baik
secara lisan maupun tertulis;
2. Keluarga terdekat pasien dapat memperoleh data dan informasi kesehatan
pasien, kecuali dinyatakan sebaliknya oleh pasien yang diberikan pada
waktu penerimaan pasien.
3. Pembukaan rahasia kedokteran untuk memenuhi permintaan aparatur
penegak hukum dalam rangka penegakan hukum, dapat dilakukan pada
proses penyelidikan, penyidikan, penuntutan, dan sidang pengadilan;
4. Bentuk pembukaan rahasia kedokteran diatas dapat berupa pemberian
data dan informasi visum et repertum, keterangan ahli, keterangan saksi,
dan/atau ringkasan medis;
5. Permohonan untuk pembukaan rahasia kedokteran diatas harus dilakukan
secara tertulis dari pihak yang berwenang ”atas perintah pengadilan”;
6. Pembukaan rahasia kedokteran atas dasar perintah pengadilan atau
dalam sidang pengadilan, maka rekam medis seluruhnya dapat diberikan.

7
www.esaunggul.a
Pembukaan Rahasia Kedokteran (3)
1. Pembukaan rahasia kedokteran atas dasar ketentuan yg berlaku
dilakukan tanpa persetujuan pasien dalam rangka kepentingan
penegakan etik atau disiplin, serta kepentingan umum;
2. Pembukaan rahasia kedokteran dlm rangka kepentingan penegakan
etik atas permintaan tertulis Majelis Kehormatan Etik Profesi dan
kepentingan disiplin atas permintaan MKDKI
3. Pembukaan rahasia kedokteran atas dasar kepentingan umum
dilakukan tanpa membuka identitas pasien yang dimaksud meliputi:
a. audit medis;
b. ancaman kejadian luar biasa/wabah penyakit menular;
c. penelitian kesehatan untuk kepentingan negara;
d. pendidikan atau penggunaan informasi yang akan berguna di
masa yang akan datang;
e. ancaman keselamatan orang lain individual / masyarakat;
4. Khusus huruf b dan e, identitas dapat dibuka kepada institusi yang
1. berwenang untuk ditindaklanjuti.
7
www.esaunggul.a
Pelepasan Rahasia kedokteran
1. Informasi tentang pasien yang ditulis dalam rekam medis
hanya dapat dibuka/digunakan untuk kepentingan pasien
2. Kewajiban membuka informasi harus persetujuan pasien /
keluarga terdekat ,apabila pasien yang telah meninggal dunia
dan akan menuntut dan menginformasikannya melalui media
massa, dianggap telah melepaskan hak rahasiakedokteran
3. Penginformasian melalui media massa memberikan
kewenangan kepada tenaga kesehatan dan/atau fasyankes
untuk membuka atau mengungkap rahasia kedokteran yang
bersangkutan sebagai hak jawab;
4. Dalam hal pihak pasien menggugat tenaga kesehatan
dan/atau fasyankes, maka rahasia kedokteran dapat dibuka
dalam rangka pembelaan dimuka sidang pengadilan.
76

www.esaunggul.a
Larangan Perekaman di Lingkungan RS
1. UU No. 29 Th 2004 tentang Praktik Kedokteran Pasal 53 huruf c; Pasien
dalam menerima pelayanan pada praktik kedokteran, mempunyai
kewajiban mematuhi ketentuan yang berlaku di sarana pelayanan
kesehatan;

2. UU No. 44 Th 2009 tentang RS pasal 44 ayat (1); RSt dapat menolak


mengungkapkan segala informasi kepada publik yang berkaitan
dengan rahasia kedokteran.

3. Permenkes No. 69 tahun 2014 ttg Kewajiban Rumah Sakit dan Kewajiban
Pasien pasal 28 huruf a. Dalam menerima pelayanan dari RS, pasien
mempunyai kewajiban:mematuhi peraturan yang berlaku di RS;
Jadi RS harus membuat Peraturan Internal melarang pengambilan rekaman
audio, audio visual/video dan/atau foto di Rumah Sakit
1.
7
www.esaunggul.a
Perekaman (kamera) di Rumah Sakit

Syarat syaratnya :
1. Tujuan dan manfaat jelas
2. Pendidikan, penelitian, keamanan, keselamatan pasien
3. Privasi dan Kerahasiaan
4. Mengikuti aturan yang berlaku (SOP perekaman RS )
5. Pasien kompeten, memahami, dan setuju
6. Disetujui oleh Komisi Etik dan Hukum RS Identitas pasien
harus sudah dihilangkan atau diganti dengan kode tertentu
7. Untuk penelitian, proposal/protokol penelitian sudah
mendapat persetujuan etik dari Komisi Etik Penelitian
Kesehatan AMA CODE OF MEDICAL
ETHICS, 2016
78

www.esaunggul.a
Komunikasi dengan media massa

Syarat-syaratnya :
1. Telah mendapat persetujuan pasien
2. Informasi sampaikan sebatas yang diperlukan dan
disetujui pasien
3. Tanpa menyebutkan diagnosis dan prognosis
penyakit (kecuali perlu dan disampaikan oleh pihak
yang berwenang)
AMA CODE OF MEDICAL
ETHICS, 2016
79

www.esaunggul.a
Rahasia Medis

• Rekam medis disimpan dengan baik


• Tidak membicarakan kasus pasien
dengan siapa pun di luar rumah sakit
80

Semua informasi kesehatan


www.esaunggul.a
Rahasia Jabatan (KODEKI)

1. Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang


diketahuinya tentang seorang pasien, bahkan juga
setelah pasien itu meninggal dunia.
2. Seorang dokter wajib merahasiakan apa yang dia
ketahui tentang pasien yang ia peroleh dari diri pasien
tersebut dari suatu hubungan dokter - pasien sesuai
ketentuan perundang-undangan.
3. Seorang dokter tidak boleh memberikan pernyataaan
tentang diagnosis dan/atau pengobatan yang terkait
diagnosis pasien kepada pihak ketiga atau kepada
masyarakat luas tanpa persetujuan pasien.

81

www.esaunggul.a
Kode Etik Rumah Sakit Indonesia
1. Rumah sakit harus memberikan penjelasan kepada
pasien dan atau keluarganya tentang apa yang diderita
pasien, tindakan apa yang dilakukan, dan siapa yang
melakukannya (ps 17).
2. Rumah Sakit harus mengupayakan pasien
mendapatkan kebutuhan privasi dan berkewajiban
menyimpan rahasia kedokteran. (ps 22)
3. Rahasia kedokteran hanya dapat dibuka untuk
kepentingan kesehatan pasien, untuk pemenuhan
permintaan aparat penegak hukum dalam rangka
penegakan hukum, atas persetujuan pasien sendiri,
atau berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan.(ps 22)
82

www.esaunggul.a
INFORMASI TTG PENELITIAN DAN PENAFISAN
Syarat-syaratnya :
1. tujuan penelitian atau penapisan
2. manfaat penelitian dan penapisan
3. protokol penelitian dan penapisan, serta tindakan medis
4. keuntungan penelitian dan penapisan
5. kemungkinan ketidaknyamanan yang akan dijumpai,
termasuk risiko yang mungkin terjadi
6. hasil yang diharapkan untuk masyarakat umum dan bidang
kesehatan
7. bahwa persetujuan tidak mengikat dan subyek dapat
sewaktu-waktu mengundurkan diri.
8. bahwa penelitian tersebut telah disetujui oleh Panitia Etika
Penelitian.
www.esaunggul.a
Hak Akses (Inzagerecht)

Hak akses dan rahasia medis adalah dua sisi dari satu
mata uang. Hak akses memastikan hak pasien atas
wewenangnya untuk melihat atau mengkopi data-
data Rekam Medis nya sendiri. Sedangkan Rahasia
Medis lebih menekankan segi kerahasiaannya. Isi
rekam medis adalah milik pasien, sedangkan
BERKASNYA adalah milik Rumah Sakit / Fasilitas
Pelayanan Kesehatan

84

www.esaunggul.a
Hak Tolak Ungkap (Verschoningsrecht)

1. Hak Tolak Ungkap (Verschoningsrecht) yang


menyangkut kewajiban untuk menyimpan rahasia.
Setiap orang yang memegang rahasia diwajibkan
untuk menyimpan dan tidak sembarangan
mengungkapkan rahasia tersebut kepada orang
lain tanpa izin si pemilik

2. Rahasia artinya sesuatu yang harus dijaga agar


tidak diketahui atau agar suatu tulisan jangan
sampai dibaca oleh orang lain. Jadi berhak
menolak memberikan Rahasia Medis
85

www.esaunggul.a
Hak Tolak Ungkap (Verschoningsrecht)

1. KUHP pasal 224 mewajibkan setiap orang


(termasuk juga dokter) yang dipanggil sebagai
saksi, saksi ahli atau penerjemah untuk
memberikan keterangan di Pengadilan.
2. Pada lain pihal pasal 322 KUHP mengancam
dengan hukuman penjara kepada meraka yang
karena jabatan atau profesinya membocorkan
rahasia yang oleh peraturan hukum diwajibkan
untuk menyimpannya

www.esaunggul.a
Hak Tolak Ungkap (Verschoningsrecht)

Hak Tolak Ungkap maksudnya adalah kalau dipanggil


menghadap di Pengadilan sebagai saksi atau saksi
ahli, dalam arti bisa minta dibebaskan dari
kewajibannya untuk memberikan keterangan yang
dirahasiakan berdasarkan profesinya. Hal itu terdapat
di dalam berbagai peraturan :
KUH Perdata (pasal 1909)
KUH Pidana (pasal 322)
KUH Pidana (pasal 170)

www.esaunggul.a
SANKSI PIDANA
• Dokter, perawat, bidan dan Nakes lainnya dapat dipidana
jika:
• tidak membuat rekam medis / keperawatan.
• memalsukan isi rekam medis / keperawatan.
• membocorkan isi rekam medis / keperawatan kepada
pihak ketiga.

SANKSI ADMINISTRATIF
• RS yang tidak menyelenggarakan rekam medis dapat
dikenai sanksi administratif berupa:
• Teguran;
• Teguran tertulis; atau
• Dendan dan pencabutan Izin Rumah Sakit.
88

www.esaunggul.a
SANKSI PERDATA DAN SANKSI DISPLIN

1. Jika dokter, perawat, bidan dan Nakes membocorkan isi


dokumen medis atau keperawatan maka selain bisa
dipidana juga bisa digugat mem-bayar ganti rugi atas
terjadinya: kerugian materiel (nyata) dan kerugian
immateriel (misalnya rasa malu atau kecewa).
2. Khusus untuk dokter dapat diadili serta dikenai sanksi
oleh MKDKI dan Nakes lainnya Oleh Majelis Kehormatan
Displin masing masing jika:
a. tidak membuat rekam medis;
b. tidak menyimpan rekam medis;
c. membocorkan isi rekam medis.
89

www.esaunggul.a
KESIMPULAN

1. Tenaga Kesehatan wajib membuat RM


2. Fasyankes wajib melakukan RM dalam
Pelayanan kesehatan
3. Rekam Medis milik sarana kesehatan dan
Isinya milik pasien .
4. Persetujuan Tindakan Pelayanan harus.ada
atas semua pemeriksaan dan tindak
5. Informasi medis wajib dirahasiakan semua
Nakes dalam pelayanan kesehatan..
90

www.esaunggul.a
91
www.esaunggul.a

Anda mungkin juga menyukai