Scribd Logo
Unggah

Selamat datang di Scribd!

  • Puisi Tuan

    Diunggah oleh

    unungvina
    101 tayangan1 halaman
    Puisi ini menceritakan seorang puan yang sedang menunggu kepulangan sang kekasih tuannya. Puan merindukan kehadiran tuannya dan berharap tuannya mau kembali. Namun tuannya tampak enggan untuk kembali dan lebih memilih pergi jauh ke ujung bumi. Puan ingin tuannya mengerti bahwa cinta dan rindu yang dirasakannya tidak akan pernah padam meski waktu berlalu.

    Deskripsi Asli:

    Hak Cipta

    © © All Rights Reserved

    Format Tersedia

    PDF, TXT atau baca online dari Scribd

    Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

    Apakah konten ini tidak pantas?

    Laporkan Dokumen Ini
    Puisi ini menceritakan seorang puan yang sedang menunggu kepulangan sang kekasih tuannya. Puan merindukan kehadiran tuannya dan berharap tuannya mau kembali. Namun tuannya tampak enggan untuk kembali dan lebih memilih pergi jauh ke ujung bumi. Puan ingin tuannya mengerti bahwa cinta dan rindu yang dirasakannya tidak akan pernah padam meski waktu berlalu.

    Hak Cipta:

    © All Rights Reserved
    Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online dari Scribd
    Tandai sebagai konten tidak pantas
    101 tayangan1 halaman

    Puisi Tuan

    Diunggah oleh

    unungvina
    Puisi ini menceritakan seorang puan yang sedang menunggu kepulangan sang kekasih tuannya. Puan merindukan kehadiran tuannya dan berharap tuannya mau kembali. Namun tuannya tampak enggan untuk kembali dan lebih memilih pergi jauh ke ujung bumi. Puan ingin tuannya mengerti bahwa cinta dan rindu yang dirasakannya tidak akan pernah padam meski waktu berlalu.

    Hak Cipta:

    © All Rights Reserved
    Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online dari Scribd
    Tandai sebagai konten tidak pantas
    dari 1

    TUAN

    Oleh : Unung Ervina

    Wahai tuan-tuan..
    Sudikah kau kembali ?
    Puan menunggumu..
    Dengan sendu dan rindu

    Tuanku !
    Pikirku kau enggan kembali
    Melenggang ke ujung bumi
    Jauh dengan langit

    Hai kau ..!


    Sudikah kau pahami ?
    Ada yang janggal dan ada yang selalu tinggal..
    ‘yang ada’ itu tidak padam
    Tidak pula mati..

    Ini bukan arkais


    Kau tau ?
    Ia redup, tapi tidak mati
    Ia adalah sesal
    Tiada pembalasan !

    Anda mungkin juga menyukai