Naskah Publikasi
Naskah Publikasi
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Srata I pada
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik
Oleh :
EXZAN MAULANA
D 200 140 143
Abstrak
Sistem transmisi merupakan sistem yang berfungsi mengkonversi tenaga mekanik
dari engine untuk disalurkan menuju final drive sehingga unit dapat bergerak
dengan kecepatan dan torsi yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan. Analisa
ini bertujuan untuk mengidentifikasi penyebab kerusakan, melakukan langkah
perbaikan dan pencegahan kerusakan sistem transmisi pada wheel loader. Prosedur
pemeriksaan dilakukan dengan melakukan performance test pada transmission
system, pemeriksaan secara visual pada hydraulic tank, hose, body control valve
transmission dan disassembly transmission assemblies. Selanjutnya dilakukan
analisa menggunakan fishbone diagram untuk menganalisa penyebab kerusakan
sistem transmisi. Hasil analisa kerusakan diketahui sumber kerusakan transmisi
adalah kerusakan komponen bearing pada output shaft assemblies. Hasil
perhitungan umur bearing teoritis 8591.21 jam, unit wheel loader mengalami
kerusakan pada hour-meter 6300 jam, sehingga pemakaian optimal bearing
dilapangan sebesar 73,3%, bearing rusak lebih cepat dari umur perhitungan.
Langkah perbaikan yang dilakukan berupa re-assembly (merakit ulang) dan re-
fitting dengan mengganti komponen yang mengalami kerusakan. Tindakan
pencegahan dilakukan dengan menjalankan daily check dan preventive
maintenance prosedure.
Kata kunci : transmission, fishbone, bearing, maintenance.
Abstract
1
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Wheel loader merupakan alat berat beroda karet berfungsi untuk memuat
material ke dalam alat pengangkut. Salah satu sistem yang mendukung
kinerja dari wheel loader adalah sistem transmisi. Sistem transmisi adalah
rangkaian komponen yang berfungsi untuk mengatur kecepatan gerak,
torsi, serta arah suatu unit alat berat.
Kerusakan pada sistem transmisi akan membuat unit tidak dapat
beroperasi dan mengganggu produktifitas kerja, oleh karena itu penulis
tertarik membahas permasalahan tersebut pada tugas akhir ini dengan judul
”Analisa Kerusakan Sistem Transmisi pada Wheel loader Shantui SL30W”.
2
1.4 Landasan Teori
1.4.1 Power Train
Power train adalah suatu sistem rangkaian komponen yang meneruskan
tenaga dari engine, mulai dari torque converter (clutch), transmision
sampai final drive, menuju roda atau track untuk menggerakkan unit.
Berikut skematik power train :
3
1.4.3 Sistem Transmisi unit Shantui SL30W
Sistem transmisi unit wheel loader Shantui SL30W menggunakan
transmisi dengan kode BS428 yang merupakan OEM (Original Equipment
Manufacturer). Sistem transmisi tersebut merupakan jenis transmisi
constans mesh dan power gearshift. Berikut skematik dan spesifikasi
sistem transmisi wheel loader Shantui SL30W:
4
1.4.4 Komponen unit Transmisi
Berikut komponen-komponen utama sistem transmisi :
a. Clutch assemblies
Terdiri dari 3 set opened clutch yang bekerja secara
hidrolik. Berikut struktur transmisi BS428 :
5
c. Output shaft assemblies
Berikut output shaft assemblies seperti terlihat pada gambar 5 :
1 2 3 5
4
6
b. Perhitungan beban radial pada bearing :
𝑚.𝑔.𝑣 2
𝐹𝑟 = = 𝑚. 𝑔. 𝜔2 . 𝑟 (2)
𝑑𝑚
2𝜋𝑛 2
= 𝑚. 𝑔. 𝑑𝑚. ( )
60
Dimana :
m : massa bearing (kg)
g : gravitasi (9.81 m/s2)
dm : diameter rata-rata bearing (m)
n : putaran engine (rpm)
Dimana :
Lh : Umur bantalan (jam)
C : kapasitas beban nominal dinamis (N)
P : beban ekuivalen (N)
Ks : Faktor pembebanan
n : putaran engine (rpm)
7
2. METODE
2.1 Diagram Alir Prosedur Pemeriksaaan Kerusakan
MULAI
PERFORMANCE TEST
PEMERIKSAAN VISUAL
DISASSEMBLY UNIT
TRANSMISI
PROSES SWEEPING
SELESAI
8
b. Tools box
c. Pressure guge
d. Webbing Sling
e. Stopwatch
9
2.2.2 Pemeriksaan Visual
Bagian Komponen yang dilakukan pemeriksaan visual adalah sebagai
berikut :
a. Pemeriksaan pada Hydraulic tank.
Dilakukan untuk memeriksa level oli hidrolik transmsisi
dengan cara melihat indicator oil level.
b. Pemeriksaan Hose hydraulic.
Pemeriksaan dilakukan dengan melihat sambungan hose
dan keseluruhan body hose yang terhubung dalam sistem
transmisi.
c. Pemeriksaan Control valve transmission.
Pemeriksaan dilakukan dengan melihat kondisi body
control valve dan control rod.
10
Tabel 2 Hasil Performance test.
11
Gambar 10 kondisi hose pada transmission pump.
12
a. Gram beri pada magnet drain plug
Kondisi magnet yang dipenuhi oleh gram besi seperti terlihat
pada gambar berikut :
Gram
besi
Bearing pada
Output shaft
yang rusak.
13
c. Output shaft
Didapatkan output shaft yang mengalami aus seperti pada gambar
berikut :
Output shaft
mengalami aus
14
Gambar 15 Penampang ball bearing deep groove single row
(Sumber : C&U general catalog)
Keterangan kode bearing :
6 = Jenis Ball bearing.
3 = Seri bearing single row.
09 = Dimensi Bearing
(Untuk Din = 40 mm, Dout = 90 mm, B = 23 mm, R = 2,5 mm)
15
3.5 Proses Sweeping
Proses sweeping adalah proses mendata komponen yang rusak dan
membuat rekomendasi pemesanan (order) dengan melihat seluruh
komponen yang menegalami kerusakan serta menulis serial number-nya
sesuai dengan part book. Berikut adalah daftar pemesanan (order)
spareparts yang dapat dilihat pada tabel 5:
Tabel 5 Part Request untuk Tansmisi wheel loader Shantui SL30W.
16
Penggantian spareparts dilakukan dengan tujuan agar komponen-
komponen pendukung pada sistem transmisi dapat bekerja dengan baik dan
tidak terjadi permasalahan yang disebabkan oleh spareparts yang sama.
Berikut komponen-komponen pengganti hasil proses sweeping
sebagaimana terlihat pada gambar berikut :
17
Gambar 17 Fishbone diagram.
18
Tabel 6 Rangkuman pembahasan Fishbone diagram.
Manusia
Kesalahan
Mekanik tidak melakukan daily check dengan baik pada unit. Yes
perawatan
Material
Material yang diangkat oleh unit terlalu besar melebihi beban
Over Load Yes
yang diizinkan.
Material yang digunakan pada komponen tidak sesuai standard
Bad Material No
pabrikan.
Lingkungan
Medan yang Kondisi medan yang tidak rata mengakibatkan unit sulit untuk
Yes
tidak rata. dioperasikan.
Bad Air Kondisi udara pada medan kerja unit buruk banyak debu yang
Yes
Condition mengotori unit saat beroprasi.
Mesin
Life time Hour meter pada unit sudah mencapai ±6.300 h Yes
Bad Penggunaan oli hidrolik transmisi yang tidak sesuai standard
No
Lubrication pabrikan (SAE 15W-40)
Metode
Maintenance
yang tidak Jadwal maintenance yang tidak sesuai hour-meter unit. Yes
teratur.
Ajust yang
Ajust (penyetelan) komponen pada sistem transmisi oleh pihak
tidak sesuai No
distributor.
standard.
19
Dari analisa fishbone diagram diketahui bahwa penyebab kerusakan
sistem transmisi yaitu kesalahan operator berupa metode pengoperasian
unit, mekanik yang tidak melakukan daily check dan preventive
maintenance dengan benar (tidak sesuai jadwal dan standard OMM unit
wheel loader Shantui SL30W) sehingga tidak diketahui adanya gram besi
yang menumpuk pada magnet drain plug pada oil sump sistem transmisi,
beban material yang diangkat unit melebihi batas yang diizinkan, dan
jadwal maintenance melebihi hour-meter yang ditentukan pabrikan.
Untuk mencegah kerusakan pada sistem trasnmisi unit wheel loader
Shantui SL30W maka perlu dilakukan beberapa cara diantaranya :
a. Memberi Pengarahan kepada operator tentang standard operasi
yang benar, sehingga unit bekerja dengan baik dan sesuai
standard Operation & Maintenance Manual (OMM) unit wheel
loader Shantui SL30W.
b. Melakukan Daily check secara menyeluruh dengan baik dan
benar sesuai dengan standard Operation & Maintenance
Manual (OMM) unit wheel loader Shantui SL30W.
c. Melakukan Preventive Maintenace secara teratur sesuai
standard Operation & Maintenance Manual (OMM) unit wheel
loader Shantui SL30W.
4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah melakukan analisa kerusakan yang terjadi pada sistem transmisi unit
wheel loader Shantui SL30W maka dapat ditarik kesimpulan :
a. Hasil analisa kerusakan diketahui bahwa sumber kerusakan sistem
transmisi adalah rusaknya komponen bearing pada output shaft
assemblies. Kerusakan dapat dilihat dari adanya gram besi yang
menempel pada magnet drain plug. Kerusakan bearing disebabkan oleh
kesalahan perawatan (maintenance) sehingga umur pakai bearing
menjadi singkat, bearing rusak mengakibatkan roda gigi pada output
20
shaft oblak (bergoyang) dan menghasilkan suara (abnormal sound).
Hasil Perhitungan perbandingan umur aktual pemakaian 6300 jam
operasi dengan umur perhitungan bearing 8591.21 jam adalah 0.733.
Jadi pemakaian optimal bearing dilapangan adalah 73.3 %, bearing
rusak lebih cepat dari umur perhitungan.
4.2 Saran
Dengan terlaksananya Tugas Akhir tentang Analisa Kerusakan Sistem
Transmisi unit Wheel loader Shantui SL30W, ada beberapa saran yang dapat
disampaikan:
a. Dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai analisa pembeban
pada bearing.
b. Lakukan Pemahaman terhadap standard operasional procedure
(SOP) agar unit wheel loader bekerja secara optimal.
c. Lakukan pemahaman terhadap standard perawatan berkala
(maintenance) agar komponen-komponen sistem transmisi
terjaga dan tidak mudah mengalami kerusakan.
d. Menjaga sistem transmisi untuk meminimalisir kerusakan
dengan melakukan daily check secara menyeluruh.
21
PERSANTUNAN
Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji syukur bagi Allah SWT atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
laporan tugas akhir yang berjudul “Analisa Kerusakan Sistem Transmisi Pada
Wheel Loader Shantui SL30W”.
Penulis menyadari bahwa laporan tugas akhir ini tidak dapat terselesaikan
tanpa adanya bantuan, dukungan dan saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
penulis ingin mengucapkan ucapan terima kasih kepada:
1. Kedua orang tua dan adik tersayang, yang tidak pernah lelah berjuang,
membimbing, mendidik, dan senantiasa mendo’akan yang terbaik untuk
saya.
2. Bapak Ir. Sri Sunarjono, M.T., Ph.D selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
3. Bapak Ir. Subroto, M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Fakultas
Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta.
4. Bapak H. Supriyono, ST, MT, Ph.D. selaku dosen pembimbing yang
senantiasa memberikan arahan dan masukan yang bermanfaat hingga
terselesaikannya tugas ini.
5. Dosen-dosen Jurusan Teknik Mesin dan Sekolah Vokasi Universitas
Muhammadiyah Surakarta yang telah membimbing dan mendidik saya
untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
6. Teman-teman asisten beserta keluarga besar Laboratorium Teknik Mesin
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
7. Teman-teman seperjuangan teknik mesin, yang telah bersama berjuang
untuk menuntut ilmu di Jurusan Teknik Mesin Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Serta seluruh pihak lain yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, yang
telah membantu dalam penyusunan tugas akhir ini.
22
DAFTAR PUSTAKA