Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

LIFT PENUMPANG TIGA LANTAI MENGGUNAKAN PLC

Disusun Oleh Kelompok 10 :

Nama/ Nim : Ronaldo Wisnu Brilianto/24040216060051


Nama/ Nim : Ridwan Mahendra/24040216060020
Nama/ Nim : Sela Ade Otaviana/24040216060024
Nama/ Nim : Siti Rohimah /24040216060019

PROGRAM STUDI D3 INSTRUMENTASI DAN ELEKTRONIKA


UNIVERSITAS DIPONEGORO
Jalan Prof. H. Soedarto, S. H. Tembalang, Tembalang, Kota
Semarang, Jawa Tengah 50275
BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Dengan banyaknya aktifitas manusia yang sangat beragam tentunya


membutuhkan sebuah alat yang membantu. Sebagai contohnya adalah service
elevator atau yang sering kita sebut dengan lift, lift ini nantinya dapat membantu
manusia untuk memudahkan manusia beranjak dari satu lantai ke lantai lainnya .
Pada lift sendiri terdapat program yang dikontrol oleh PLC.
Programmable Logic Controller (PLC) adalah suatu peralatan elektronika yang
bekerja secara digital memiliki memori yang dapat diprogram, menyimpan
perintah-perintah untuk melakukan fungsi-fungsi khusus seperti logic, sequencing,
timing, counting dan arithmatik untuk mengontrol berbagai jenis motor atau proses
melalui modul input output analog atau digital. Di dalam PLC berisi rangkaian
elektronika yang dapat difungsikan seperti contact relay (baik NO maupun NC)
pada PLC dapat digunakan berkali-kali untuk semua intruksi dasar selain intruksi
output. Jadi bisa dikatakan bahwa dalam suatu program PLC tidak diijinkan
menggunakan output dengan nomor kontak yang sama.
1.2Tujuan Penelitian
Tujuan dari pembuatan system control lift 3 lantai adalah:
a. Memenuhi tugas matakuliah PLC
b. Membuat program PLC untuk lift 3 lantai
c. Memberi gambaran yang jelas mengenai prinsip kerja lift 3 lantai
berdasarkan program PLC
d. Membuat dan memahami desain diagram ladder PLC untuk lift 3 lantai

1.3Manfaat Penelitian
Manfaat dari pembuatan system control lift 3 lantai adalah:
a. Mengenal cara kerja suatu PLC dalam pengontrolan suatu system
b. Dapat dikembangkan untuk membuat rancang bangun secara real
c. Dapat di manfaatkan untuk masyarakat luas

1.4Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada pengerjaan laporan ini yaitu:
a. Bagaimana menerapkan instruksi dasar program dan lanjut untuk rancang
bangun lift 3 lantai berbasis PLC.
b. Konstruksi lift yang dibuat 3 lantai
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Deskripsi penelitian

2.1.1 Lift

Lift adalah angkutan transportasi vertikal yang digunakan untuk


mengangkut orang atau barang. Lift umumnya digunakan di gedunggedung
bertingkat tinggi; biasanya lebih dari tiga atau empat lantai.
Dapat diketahui juga jenis-jenis lift
Secara umum jenis lift dilihat dari pemakaian muatan dapat digolongkan
menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu :

1. Lift Penumpang ( Passenger Elevator)


2. Lift Barang ( Freight elevator )
3. Lift Pelayan ( Dumb Waiter, lift barang berukuran kecil ).

Secara teknis lift-lift tersebut tidak jauh berbeda secara prinsip. Perbedaan
yang nyata pada interior dan perlengkapan operasi dari lift-lift tersebut. Juga
pada sistem pengamanan operasi yang dipasang sebagian besar sama, hanya
pada dumb waiter sistem pengamanan operasi yang disediakan lebih
sederhana.

Perbedaan tersebut akan semakin nyata apabila dibandingkan antara lift


barang untuk pabrik (besar) dengan lift penumpang yang dipergunakan
didalam gedung-gedung diperkantoran. Lift barang untuk pabrik (sesuai
dengan kebutuhan) dilengkapi dengan pembuka pintu yang lebih besar, baik
dipasang dengan pembukaan secara horizontal (terdiri lebih dari dua pintu)
maupun yang dipasang dengan sistem pembukaan pintu vertikal (biasanya
terdiri dari dua daun pintu atau lebih)

Perbedaan lain juga dapat dilihat pada cara penulisan kapasitas muatannya.
Kapasitas digerakan pada COP (Car Operation Panel, Operation Panel
Board) didalam kereta biasanya dinyatakan dalarn kilogram (kg) atau (Ib)
untuk jenis lift barang, sedangkan untuk penumpang sering dinyatakan
dalam jumlah orang (persons) atau kombinasi keduanya. Akan tetapi
perbedaan tersebut akan menjadi semakin tipis apabila kita bandingkan lift
penumpang dan lift barang yang terpasang dalam gedung perkantoran. Hal
tersebut disebabkan karena sebagian besar lift barang yang terpasang
didalam gedung hunian dipersyaratkan juga untuk dapat mengangkut
penumpang atau orang.
2.1.2 PLC

Programmable Logic Controller (PLC) adalah suatu peralatan


elektronika yang bekerja secara digital memiliki memori yang dapat
diprogram, menyimpan perintahperintah untuk melakukan fungsi-fungsi
khusus seperti logic, sequencing, timing, counting dan arithmatik untuk
mengontrol berbagai jenis motor atau proses melalui modul input output
analog atau digital. Di dalam PLC berisi rangkaian elektronika yang dapat
difungsikan seperti contact relay (baik NO maupun NC) pada PLC dapat
digunakan berkali-kali untuk semua intruksi dasar selain intruksi output. Jadi
bisa dikatakan bahwa dalam suatu program PLC tidak diijinkan
menggunakan output dengan nomor kontak yang sama. PLC yang
diproduksi oleh berbagai industri sistem kendali terkemuka saat ini biasanya
mempunyai cirri-ciri sendiri yang menawarkan keunggulan sistemnya, baik
dari segi aplikasi (perangkat tambahan) maupun modul utama sistemnya.
Meskipun demikian, pada umumnya setiap PLC mengandung empat bagian,
yaitu:
1. Modul catu daya. Sistem PLC memiliki catu daya dalam dan
catu daya luar. Catu daya dalam merupakan bagian dari unit
PLC itu sendiri sedangkan catu daya luar yang memberikan
catu daya pada keseluruhan bagian dari sistem termasuk di
dalamnya untuk memberikan catu daya dalam dari PLC.
2. Modul Central Processing Unit (CPU) yang terdiri dari
Mikroprosesor dan Memori.
3. Modul program perangkat lunak. Penelitian ini
menggunakan Ladder Diagram (LD) yaitu sebuah bahasa
pemrograman tipe grafik yang berkembang dari metode
rangkaian logika relay listrik dan digunakan di seluruh PLC.
4. Modul I/O. Modul I/O merupakan modul masukan dan
modul keluaran yang bertugas megatur hubungan PLC
dengan peranti external atau peripheral yang dapat berupa
suatu computer host, sakelar-sakelar, unit penggerak motor,
dan berbagai macam sumber sinyal yang terdapat dalam
plant.
BAB III

METODE PENELITIAN
3.1 Program dan Design

3.1.1 Program lift menggunakan cx programmer


3.1.1.1 Deskripsi program ledder simulasi lift 3 lantai

Input
Device Alamat Fungsi
Start 0.00 Untuk memulai program
Untuk menghentikan program dan
Stop 0.01 memposisikan kabin di lt.1
PB-UpDo1 0.02 Untuk memposisikan kabin pada lt.1
PB-UpDo2 0.03 Untuk memposisikan kabin pada lt.2
PB-UpDo3 0.04 Untuk memposisikan kabin pada lt.3
PB-UpDo4 0.05 Untuk memposisikan kabin pada lt.4
PB-Op 0.06 Untuk membuka pintu kabin dari dalam
PB-Cl 0.07 Untuk menutup pintu kabin dari dalam
PB-Lt1 0.08 Untuk memposisikan kabin pada lt.1
PB-Lt2 0.09 Untuk memposisikan kabin pada lt.2
PB-Lt3 0.10 Untuk memposisikan kabin pada lt.3
PB-Lt4 0.11 Untuk memposisikan kabin pada lt.4
Untuk menghentikan putaran motor saat kabin
LS-Lt1 0.12 sampai di lt.1
Untuk menghentikan putaran motor saat kabin
LS-Lt2 0.13 sampai di lt.2
Untuk menghentikan putaran motor saat kabin
LS-Lt3 0.14 sampai di lt.3
Untuk menghentikan putaran motor saat kabin
LS-Lt4 0.15 sampai di lt.4
LS-PB 1.00 Untuk indikator pada pintu saat buka
LS-PT 1.01 Untuk indikator pada pintu saat tertutup
S-Pt 1.02 Untuk mendeteksi objek yang melewati pintu
TIM 0000 Untuk membuka pintu selama 5 s saat motor
TIMER 1 #50 telah berhenti
TIM 0001
TIMER 2 #20 Untuk memberi delay motor 1 untuk berhenti 2 s
TIM 0002
TIMER 3 #20 Untuk memberi delay motor 2 untuk berhenti 2 s

 OUTPUT

Output
Device Alamat Fungsi
L-Lt1 100.00 Sebagai indikator bahwa kabin berada di lt.1
L-Lt2 100.01 Sebagai indikator bahwa kabin berada di lt.2
L-Lt3 100.02 Sebagai indikator bahwa kabin berada di lt.3
L-Lt4 100.03 Sebagai indikator bahwa kabin berada di lt.4
IR-Start 6.00 Untuk mengaktifkan program
IR-M1PKA 6.01 Untuk memutar motor 1 ke kanan
IR-M1PKI 6.02 Untuk memutar motor 1 ke kiri
IR-Lt1 6.05 Untuk memposisikan kabin pada lt.1
IR-Lt2 6.06 Untuk memposisikan kabin pada lt.2
IR-Lt3 6.07 Untuk memposisikan kabin pada lt.3
IR-Lt4 6.08 Untuk memposisikan kabin pada lt.4
3.1.2 Program lift menggunakan cx designer

Gambar cx designer control lift 3 lantai

3.1.2.1 Deskripsi

No. Komponen Fungsi


1. Tombol hijau pada control panel Memulai keseluruhan program
2. Tombol merah pada control panel Mematikan keseluruhan program
3. Indikator ON Sebagai bahwa program siap digunakan
4. Indikator lampu lift 1 dalam kabin Penunjuk bahwa kabin lift di lantai 1
5. Indikator lampu lift 2 dalam kabin Penunjuk bahwa kabin lift di lantai 2
6. Indikator lampu lift 3 dalam kabin Penunjuk bahwa kabin lift di lantai 3
7. Indikator lampu lift 1 luar kabin Penunjuk bahwa kabin lift di lantai 1
8. Indikator lampu lift 2 luar kabin Penunjuk bahwa kabin lift di lantai 2
9. Indikator lampu lift 3 luar kabin Penunjuk bahwa kabin lift di lantai 3
10. Push button lift 1 Sebagai tombol tujuan ke lantai 1
11. Push button lift 2 Sebagai tombol tujuan ke lantai 2
12. Push button lift 3 Sebagai tombol tujuan ke lantai 3
13. Indicator pergerakan kabin Sebagai penunjuk pergerakan kabin

BAB IV
PENUTUP
4.1 Analisis

Lift adalah alat transportasi yang mempunyai prinsip dasar mekatronika yang
memiliki bagian mekanik elektronik dan system control yang digunakan untuk
mengangkut orang yang digunakan pada gedung-gedung tinggi.
Lift terdiri dari bebebrapa bagian utama, yaitu motor penggerak, pulley, tali baja
dan sangkar/ kabin. Adapula beberapa komponen pendukung kerja lift yaitu saklar
pintu (door contact), kunci pintu (door lock), saklar batas atas (final up) dan batas
bawah (final down), bobot penyeimbang (counger weight), rem, governor.
Fungsi dari masing-masing bagian pada lift adalah sebagai berikut:
1.) Motor Penggerak
            Mesin penggerak ini menggunakan motor listrik tiga phase yang
putarannya diteruskan dengan transmisi roda gigi cacing. Motor penggerak ini
dilengkapi dengan rem magnet ( magnetic brake ) yang berfungsi menahan motor
ketika kereta elevator telah sampai pada lantai yang dituju, pergerakan cepat atau
lambatnya elevator diatur oleh PLC (Programable Logic Control) .Motor
penggerak dalam menarik dan menurunkan elevator menggunakan tali baja ( rope )
yang melingkar pada puli mesin ( sheave ).
2.) Tali Baja
Tali baja berfungsi untuk meneruskan gerakan dari putaran puli ke gerakan naik
turun kabin pertama dan kabin kedua. Jumlah dan diameter tali baja ditentukan dari
besarnya beban yang akan diangkat.
3.) kabin
Kabin adalah suatu tempat yang digunakan untuk mengangkut penumpang
maupun barang. Kabin  elevator beroperasi pada ruang luncur dan menapak pada
rail di kedua sisinya, pada sisi kanan dan kiri terdapat pemandu rail ( sliding
guide ) yang berfungsi memandu atau menapaki rail. Selain pemandu rail ( sliding
guide ) juga terdapat karet peredam ( silencer rubber ) yang berfungsi untuk
mengurangi kejutan ketika elevator berhenti maupun mulai start, selain itu pula
terdapat pendeteksi beban ( switch overload ) yang terdapat dibawah kereta
elevator. Pada pintu kereta elevator juga terdapat sensor gerak ( safety ray ) dan
sensor sentuh ( safety shoe ) yang terpasang pada pintu kereta dan berfungsi
supaya untuk penumpang elevator tidak terjepit pintu elevator, didalam kereta
elevator juga terdapat tombol-tombol pemesanan lantai ( floor button ) yang akan
dituju oleh pengguna elevator.
Kereta elevator memiliki pintu otomatis yang digerakkan oleh motor stepper
yang bekerja berdasarkan sinyal digital yang asalnya dari sensor kedekatan
( proximity ) yang berfungsi menentukan level atau tidaknya lantai, setelah lantai
dinyatakan level atau rata maka motor stepper akan membuka pintu secara
otomatis.
Komponen pendukung lift:
a. Saklar pintu ( door contact )
Saklar pintu ( door contact ) ini termasuk dalam komponen pengaman elevator.
b. Kunci pintu ( door lock )
Berfungsi untuk mengunci pintu agar pintu tidak dapat dibuka dari luar
c. Saklar batas atas ( final up ) dan bawah ( final down )
Saklar batas atas dan bawah berfungsi untuk mengamankan kereta elevator
terhadap kemungkinan terjadinya kelebihan kecepatan. Penjelasan mengenai
komponen pengaman elevator akan dibahas pada bahasan keamanan pada elevator.
d. PLC (Programmable Logic Controller)
PLC adalah sebuah computer digital yang digunakan untuk otomasi proses-
proses industry, tidak seperti bias, PLC didesain sebagai alat kendali yang
memiliki banyak jalur input dan output, kemampuan operasi pada suhu yang lebih
tinggi, kekebalan terhadap derau litrisk dan tahan terhadap getaran.
e. sensor limit switch
Fungsi sensor pada llift ini sebagai saklar pembatas atau elektromakanis
yang mempunyai tuas actuator sebagai pengubah posisi kontak terminal (dari
Normally Open/NO close sebaliknya dari Normally Close/NC ke Open). Posisi
kontak akan berubah ketika tuas actuator tersebut terdorong ataau tertekan suatu
objek.
f. Governor
Governor ini dihubungkan ke kereta dengan menggunakan tali baja pengaman. Tali
pengaman ini meneruskan gerakan dari kereta ke governer dan memutar roda
governor. Apabila kecepatan kereta melebihi kecepaan aman yang diijinkan, maka
governor akan bekerja dengan cara sebagai berikut
 Memutus jalur kontrol melalui saklar pembatas kecepatan.
 Menjepit tali governor dan membuat rem pengaman bekerja..

g. Adanya sensor Infra Red untuk mendeteksi adanya objek yang menghalangi
untuk pintu menutup dengan menggunakan laser
4.2 Kesimpulan

Seperti prinsip kerja lift pada umumnya, lift penumpang ini juga bekerja
berdasarkan instruksi dari tombol pemanggilan dan pengiriman pada tiap lantai
Sistem aplikasi lift barang tiga lantai yang dirancang untuk menopang penumpang
ini telah berhasil dibuat dengan menggunakan pemrograman PLC. Pada perumusan
masalah dinyatakan bahwa bagaimana lift tiga lantai ini bekerja atau cra kerja nya
. Dalam pembahasan hal itu dimungkinkan untuk diprogramkan pada lift
penumpang ini dan seperti dapat dilihat dalam cuplikan program PLC dari sistem
aplikasi ini.
Aplikasian PLC sistem lift tiga lantai dengan menggunakan CX.Designer sangatlah
mempermudah dalam proses pembuatan karna pasti dan jelas beradasarkan gambar
set up yang nantinya dapat diperoleh pada CX.Desaigner.

DAFTAR PUSTAKA

w.Bolton.2006. Instrumentation And Control Systems.Erlangga,Jakarta.


http://engineeringbuilding.blogspot.co.id/2011/06/lift-pada-gedung-bertingkat.html

file:///C:/Users/Novan/Downloads/117-149-1-PB.pdf

Anda mungkin juga menyukai