Perbedaan Keterangan Dan Pelengkap Dalam Kalimat
Perbedaan Keterangan Dan Pelengkap Dalam Kalimat
Pelengkap sering juga disebut sebagai komplemen. Unsur kalimat ini berfungsi untuk melengkapi unsur kalimat
lainnya seperti subjek, predikat, dan ojek. Berikut adalah ciri-ciri dari pelengkap:
Objek dapat berubah menjadi subjek jika kalimat tersebut diubah menjadi kalimat pasif. Berbeda dengan
objek, pelengkap tidak dapat diubah menjadi subjek dalam kalimat pasif. Perhatikan contoh berikut:
Pada kalimat di atas, terdapat dua kelompok kata yang dapat berperan sebagai pelengkap yaitu “adik” dan
“bubur ayam”. Untuk memeriksa kata mana yang berperan sebagai pelengkap maka kita harus memeriksa
masing-masing kata tersebut dengan mengubahnya sebagai subjek.
Berdasarkan kedua kalimat tersebut, kalimat pertama merupakan kalimat yang sesuai. Berbeda dengan kalimat
kedua yang merupakan kalimat yang sesuai alias tidak ada keanehan arti. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
“bubur ayam” berperan sebagai pelengkap dan “adik” berperan sebagai objek.
Pada kalimat di atas terdapat dua buah nomina yaitu adik dan sepeda baru. Untuk menentukan nomina mana
yang merupakan pelengkap, maka harus ditentukan nomina mana yang berfungsi sebagai subjek ketika kalimat
tersebut diubah menjadi kalimat pasif. Nomina yang dapat menjadi subjek pada kalimat pasif tergolong sebagai
objek, dan nomina yang tidak dapat menjadi subjek pada kalimat pasif tergolong sebagai pelengkap.
Berdasar dua kalimat di atas, terlihat bahwa nomina “sepeda baru” tidak bisa berperan sebagai subjek dalam
kalimat pasif. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa nomina “sepeda baru” adalah pelengkap. Contoh
kalimat lain yang menggunakan pelengkap berupa frasa dan klausa adalah sebagai berikut:
Ayah berpendapat bahwa semua anaknya harus bekerja keras. (klausa “bahwa semua anaknya harus
bekerja keras” berkedudukan sebagai pelengkap ,BUKAN KETERANGAN)
3. Posisinya di belakang predikat
Dalam suatu kalimat, letak pelengkap dapat berbeda-beda. Pelengkap dapat terletak persis di belakang predikat
atau di belakang objek (jika ada unsur objek setelah predikat). Contoh:
Bu Rahmi berjualan ketupat tahu.
Pak Anwar bercucuran keringat.
Tina mengajarkan Anto bahasa Arab.
Dua contoh pertama memperlihatkan pelengkap terletak persis di belakang predikat, sedangkan dua contoh
selanjutnya memperlihatkan pelengkap terletak di belakang predikat tetapi setelah objek.
Keterangan
Keterangan adalah unsur kalimat yang berfungsi untuk menerangkan keseluruhan bagian kalimat. Adanya
keterangan pada suatu kalimat akan menjelaskan bagaimana, kapan, dan dimana peristiwa dalam kalimat
tersebut. Suatu keterangan dapat terletak dimana saja. Ciri-ciri dari keterangan adalah:
1. Jenis-jenis keterangan
Berbeda dengan pelengkap yang tidak terlalu menambah kejelasan dalam kalimat, keterangan justru bisa
menjadi sebuah penjelas. Keterangan akan membuat kalimat menjadi lebih bermakna. Contoh:
Kalimat kedua tersusun dengan pola K-S-P-O-Pel. Berbeda dengan kalimat pertama yang berpola S-P-O-Pel,
informasi yang ada dalam kalimat kedua menjadi lebih lengkap. Kalimat itu tidak hanya menginformasikan
bahwa ayah mengirim surat untuk ibu, akan tetapi juga menginformasikan kapan surat tersebut dikirim.
Unsur keterangan tidak dibatasi terkait tata letaknya. Penempatan keterangan dengan letak yang berbeda tidak
akan mengubah makna kalimat. Perhatikan contoh berikut: