Anda di halaman 1dari 3

Cara Membedakan Objek dan Pelengkap dalam Kalimat Bahasa Indonesia - Sebuah kalimat

tersusun dari unsur – unsur kalimat, diantaranya adalah, subjek (s), predikat (p). objek (o), dan pelengkap
(pel), dan keterangan (k). Unsur – unsur tersebutlah yang membentuk sebuah kesatuan makna. Di antara
unsur – unsur tersebut, unsur subjek dan predikat harus ada untuk membuat sebuah kalimat. Jika tidak
ada, tidak akan terbentuk kalimat melainkan frasa.

Sementara itu, unsur pelengkap dan keterangan merupakan unsur fungsional. Kedua unsur ini hampir
sama karena memiliki beberapa persamaan, diantaranya adalah keduanya bisa berupa nomina dan frasa
nomina, posisinya berada di belakang verba, dan melengkapi unsur predikat. Karena kesamaan –
kesamaan itu, tidak jarang orang sering salah membedakan objek dan pelengkap.

Oleh karena itu, pada artikel kali ini, kita akan membahas cara membedakan objek dan pelengkap dalam
kalimat bahasa Indonesia. Namun, sebelumnya, ada baiknya bagi kita untuk mengetahui pengertian dan
ciri – ciri kedua unsur ini.

Objek
Objek adalah unsur kalimat yang berfungsi sebagai penerima tindakan yang dilakukan oleh subjek
melalui predikat. Objek dapat berupa nomina, maupun frasa nomina.
Ciri – ciri objek
1. Letaknya langsung di belakang dan tidak pernah mendahului predikat.
2. Dapat menjadi subjek, jika diubah menjadi kalimat pasif.
3. Objek dapat ditambah dengan kata ganti kepunyaan (pronomina), seperti, -ku, -mu, dan –nya.
Pelengkap
Pelengkap atau komplemen adalah unsur kalimat yang berfungsi untuk melengkapi unsur – unsur kalimat
lainnya, seperti predikat, subjek, dan objek. Unsur pelengkap dapat berupa nomina, frasa, maupun
klausa.
Ciri – ciri pelengkap
1. Posisinya bebas, bisa diletakkan dibelakang predikat, maupun sebelum predikat dalam kalimat
aktif transitif. 
2. Tidak dapat diubah menjadi subjek.
3. Bisa menjadi jawaban  dari kata tanya apa.
Contoh : 
Adi sedang membaca majalah
Apa yang sedang dibaca Adi ? 
Pelengkap adalah buku.
Perbedaan Objek dan Pelengkap

Berdasarkan pengertian dan ciri – ciri di atas, dapat kita lihat bahwa kedua unsur kalimat ini memiliki
beberapa perbedaan – perbedaan, diantaranya adalah

1. Objek selalu berbentuk nomina dan frasa nomina, sedangkan pelengkap dapat berupa nomina,
frasa, klausa, adjektiva, maupun preposional.
2. Posisi objek berada tepat di belakang predikat, Sedangkan pelengkap terletak bisa di depan
maupun di belakang predikat yang verbanya semitransitif  maupun dwitransitif.
3. Objek bisa dirubah menjadi subjek jika kalimatnya dipasifkan, sedangkan pelengkat tidak bisa
dijadikan objek. Jika pun dipaksakan, kalimat akan tidak logis dan juga kalimat dengan
verba semitransitif tidak bisa dipasifkan.
4. Nomina objek dapat diganti dengan kata ganti kepemilikan benda seperti, -nya, -ku, dan, -mu.
Sedangkan, pelengkap tidak bisa tetapi bisa diawali dengan preposisi atau kata depan.

Cara Membedakan Objek dan Pelengkap

1. Setelah mengetahui perbedaan – perbedaan antara obejk dan pelengkap berikut ini adalah cara
bagaimana membedakan mana objek dan pelengkap di dalam sebuah kalimat.

Cek apakah unsur kalimat yang terletak di belakang predikat merupakan nomina, frasa nomina atau
klausa, dan lain. lain. Jika nomina atau frasa nomina, unsur tersebut adalah objek.

Contoh

1. Ana memakan buah apel


2. Ana sedang berjualan buah apel yang berwarna merah. 

Kalimat pertama buah apel merupakan objek, sedangkan buah apel yang berwarna merah adalah
pelengkap karena merupakan klausa.

2. Jika keduanya merupakan nomina atau frasa nomina, ubah unsur tersebut menjadi subjek dengan
cara mampasifkan kalimatnya.

Contoh :

1. Ibu sedang menanam pohon mangga di pekarangan.


2. Ibu sedang belajar menanam pohon mangga di pekarangan.

Pohon mangga pada kalimat pertama merupakan objek karena bisa diubah menjadi subjek, misalnya.
Pohon mangga sedang ditanam oleh ibu di pekarangan. Sedangkan pohon mangga pada kalimat kedua
merupakan pelengkap karena tidak bisa diubah menjadi subjek. Jika pun diubah ke dalam bentuk pasif,
maka kalimatnya akan buyar, contohnya :

Pohon mangga sedang diajar oleh ibu.


3. Lihat posisi nomina tersebut di dalam kalimat, jika berada di belakang predikat, maka objek.
Sedangkan, jika berada di depan predikat atau berada di belakang predikat dengan verba dwitransitf,
maka pelengkap.

Contoh :

1. Ayah sedang memberi makan ayam peliharaanya.


2. Para pejuang yang memegang bambu runcing bertempur.
3. Ayah membelikan Andi baju baru.  

Nomina pada kalimat pertama merupakan objek, sedangkan nomina pada kalimat kedua merupakan
pelengkap. Meskipun nomina baju baru pada kalimat ketiga terletak setelah predikat, bentuknya
merupakan pelengkap karena verba membelikan merupakan verba dwitransitif.

4. Ganti atau tambahkan kata ganti kepunyaan kepada nomina. Jika bisa, maka nomina tersebut
merupakan objek. Sebaliknya, jika tidak bisa merupakan pelengkap.

Contoh :

1. Kakak membaca bukuku.


2. Kakak mengatakan bahwa buku itu punyaku.

Nomina buku pada kalimat pertama merupakan objek karena bisa diganti dengan kata ganti kepemilikan,
yaitu milikku. Sedangkan, nomina buku pada kalimat kedua merupakan objek karena tidak bisa diganti
dengan pronomina dan diawali dengan kata depan.

Anda mungkin juga menyukai