Anda di halaman 1dari 19

POLITEKNIK KESEHATAN

KEMENKES SEMARANG FM-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08

MODUL
Mata kuliah : Komunikasi Dalam Kesehatan Gigi
Kode mata kuliah : KG3 207
Program studi : D III Keperawatan Gigi
Jurusan : Keperawatan Gigi
Semester : II
Tahun Akademik : 2020 / 2021
Beban Studi : 1 SKS

Dosen Pengampu:
Irmanita Wiradona, SSiT,M,Kes
Sariyem, S.Si.T,M.Kes
Prasko,S.Si.T,M.H
Dr. Bedjo Santoso,S.Si.T,M.Kes
Sukini,S.ST,M.HKes
Rose Asni Latifah, S.ST,M.Tr.Kes

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG


JURUSAN KEPERAWATAN GIGI
PRODI D-III KESEHATAN GIGI
2021
POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES SEMARANG FM-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08

MODUL 1

1. Tema Modul : Mengidentfikasi Proses Komunikasi


2. Mata Kuliah / Kode : Komunikasi dalam Kesehatan Gigi / KG3 207
3. Jumlah SKS : 1 SKS
4. Alokasi Waktu : 2 x 100 menit
5. Semester / TA : II / 2020/2021
6. Tujuan
Setelah mempelajari mata kuliah ini mahasiswa mampu memahami proses
komunikasi dasar
7. Gambaran Umum Modul :
Mahasiswa memiliki kemampuan memahami proses komunikasi
8. Karakteristik Mahasiswa :
Mahasiswa sudah mendapatkan materi tentang syarat terjadinya komunikasi, unsur –
unsur komunikasi, proses komunikasi
9. Target Kompetensi :
Kompetensi dasar yang akan dicapai meliputi mahasiswa dapat mengidentifikasi
proses komunikasi
10. Indikator Ketercapaian :
Indikator pembelajaran yang akan dicapai, mahasiswa mampu menjelaskan
terjadinya proses komunikasi yang tepat
11. Materi Pembelajaran :
A. Pengertian Komunikasi dan Lambang Komunikasi
1. Pengertian Komunikasi
a. Asal kata dari bahasa latin, communicatio yaitu sama makna. Maksudnya,
komunikasi terjadi jika antara orang-orang yang terlibat ada kesamaan makna
mengenai sesuatu yang disampaikan
b. Prof. Drs. Onong Uchjana, M.A, adalah proses penyampaian suatu pesan
oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau untuk mengubah
sikap, pendapat atau perilaku, baik langsung secara lisan maupun tak
langsung melalui media
c. Wiliam C. Himstreet dan Wayne M. Batty (dalam buku Bussines
Commnunications Principles and Method), adalah suatu proses pertukaran
informasi antara individu-individu melalui sistem biasa, baik dengan simbol-
simbol, sinyal-sinyal, maupun perilaku atau tindakan.
Komunikasi dibagi menjadi dua macam:
a. Komunikasi verbal
Adalah salah satu cara berkomunikasi yang disampaikan kepada orang lain
dalam bentuk tulisan dan lisan. Contoh:
1) Mendengarkan: radio, televisi, orang berbicara langsung
2) Berbicara: berdiskusi, berbincang-bincang dengan orang tua, berpidato
3) Membaca: buku, majalah, surat kabar
4) Menulis: surat niaga, cerpen, laporan, naskah drama
b. Komunikasi nonverbal
1) Gerakan-gerakan tubuh atau bahasa isyarat
2) Memakai sesuatu seperti seragam
POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES SEMARANG FM-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08

2. Pengertian Lambang Komunikasi


Menurut bahasa inggris, lambang adalah symbol, yang artinya rumusan tanda
pengenal yang tetap berupa perkataan, gambar atau tanda lainnya.
a. Kegunaan lambang:
1) Alat untuk mempengaruhi komunikan
2) Alat untuk menjadikan seseorang paham akan pesan yang disampaikan
3) Alat untuk menjadikan pengertian terhadap pesan-pesan yang
disampaikan
4) Alat untuk menghubungkan komunikator dengan komunikan
5) Alat untuk mencapai suatu tujuan komunikasi
b. Jenis-jenis lambang:
1) Lambang gerak: menggunakan gerakan anggota badan.
2) Lambang suara: menggunakan pendengaran. Contoh: suara sirine, tv,
lonceng, berteriak, dll
3) Lambang warna: lampu lalu lintas,
4) Lambang gambar: rambu-rambu lalu lintas, iklan majalah, surat kabar
5) Lambang bahasa: bahasa yang diucapkan. Contoh: nada lagu, irama,
aksen
6) Lambang huruf: huruf-huruf abjad, aksara jawa, dll
7) Lambang angka: alat-alat hitung, kode telepon rumah
B. Proses Komunikasi
1. Unsur-unsur komunikasi
a. Komunikator: orang yang menyampaikan pesan
b. Komunikan: orang yang menerima ide, pesan, pernyataan, dll
c. Pesan: ide atau keinginan dari komunikator yang didukung oleh lambang
d. Media: sarana atau saluran yang menunjang pesan
e. Efek atau feedback: pengaruh dari adanya pesan
2. Efek yang timbul karena berkomunikasi
a. Efek kognitif: menyebabkan komunikan menjadi lebih tahu
b. Efek afektif: menyebabkan komunikan tergerak hatinya
c. Efek behavioral: menyebabkan komunikan melakukan suatu tindakan
3. Proses komunikasi
a. Proses komunikasi secara langsung (tatap muka)
b. Proses komunikasi bermedia
12. Strategi Pembelajaran
a. Mahasiswa membaca artikel yang diberikan
b. Mahasiswa melakukan diskusi tentang komunikasi yang dilakukan dalam artikel
tersebut
c. Mahasiswa membuat laporan hasil bedah artikel
d. Mempresentasikan hasil bedah artikel di depan kelas.
13. Sarana Penunjang Pembelajaran :
a. Modul
14. Metode Evaluasi :
a. Makalah / artikel di kumpulkan dalam waktu 2 hari sebelum presentasi
b. Pembimbing praktek memeriksa laporan dan memberikan penilaian presentasi
makalah
POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES SEMARANG FM-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08

15. Penilaian

Mekanisme Penilaian Ketentuan lain yang harus


dipenuhi

Item Penilaian Bobot 1. Kehadiran kuliah mahasiswa


minimal 100% dari total Tatap
- Ujian Akhir Semester 40%
Muka.
- Ujian Tengah Semester 20%
2. Seluruh tugas harus
- Tugas 20%
dikumpulkan.
- Praktek 20%
3. __________________________
Total 100 %
_

4. __________________________

16. Daftar Pustaka


a. Forkom JKG, Buku Ajar Komunikasi Teraupetik
b. Keliat, Budi Ana , 1996. Hubungan teraupetik Perawat-Pasien. EGC. Jakarta
c. Purwanto, G. 1994. Komunikasi untuk perawat
d. Suryani, 2006. Komunikasi Teraupetik dan Praktik
e. Wilkins EM. 2005.Clinical practice of dental hygienest 9th edition. Lippincot
Williams & Wilkins, Massachusetts-USA

Disiapkan Oleh : Diperiksa Oleh : Disahkan Oleh :


Koordinator Mata Kuliah Ketua Program Studi Ketua Jurusan Keperawatan
DIII Keperawatan Gigi Gigi Poltekkes Semarang

Irmanita Wiradona, S.Si.T,M.Kes Prasko, S.Si.T,M.H Tri Wiyatini,SKM,M.Kes(Epid)


NIP.197911152005012005 NIP. 1970010519912001
NIP. 198108232005011005
POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES SEMARANG FM-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08

MODUL 2

1. Tema Modul : Teknik Menerima dan Menyampaikan Informasi


2. Mata Kuliah / Kode : Komunikasi dalam Kesehatan Gigi / KG3 207
3. Jumlah SKS : 1 SKS
4. Alokasi Waktu : 2 x 100 menit
5. Semester / TA : II / 2020/2021
6. Tujuan
Setelah mempelajari mata kuliah ini mahasiswa mampu menjelaskan teknik menerima
dan menyampaikan informasi
7. Gambaran Umum Modul :
Mahasiswa memiliki kemampuan ketrampilan tentang menerima dan menyampaikan
informasi dalam berkomunikasi dengan orang lain.
8. Karakteristik Mahasiswa :
Mahasiswa sudah mendapatkan materi tentang teknik komunikasi, macam-macam
komunikasi pada mata kuliah komunikasi dalam keperawatan gigi pada semester II.
9. Target Kompetensi :
Kompetensi dasar yang akan dicapai meliputi mahasiswa dapat menerapkan teknik
bertanya dan mendengar aktif dalam berkomunikasi untuk memberikan pelayanan
kesehatan.
10. Indikator Ketercapaian :
Indikator pembelajaran yang akan dicapai, mahasiswa mampu dan terampil dalam
melakukan komunikasi dengan kemampuan bertanya dan pendengar aktif.
11. Materi Pembelajaran :
A. Teknik Berkomunikasi
1) Teknik berbicara dan bertanya efektif
Secara sederhana, teknik berbicara dan bertanya efektif adalah sebagai berikut:
a) Memilih pokok persoalan untuk dibicarakan
b) Berbicara diiringi dengan bantuan gerak-gerik
c) Menyesuaikan situasi dengan lawan bicara
d) Menghargai dan menghormati lawan bicara dengan baik
e) Menanggapi setiap reaksi, sran dan usul dari lawan bicara
2) Prinsip berbicara efektif
a) Memberi kesempatan kepada lawan bicara
b) Menatap bergantian secara sopan
c) Berbicara secara jelas, mengerti, dan jangan berbisik
3) Teknik bertanya
a. Bertanya sama dengan mendengar, sebetulnya sudah dilakukan manusia
sejak lahir,meski caranya adalah secara naluriah, tidak dipikirkan sama sekali.
Dalam komunikasi terapeutik ketrampilan bertanya adalah mutlak diperlukan.
Agar mendapat informasi yang akurat, Anda harus belajar bertanya secara
benar dan efektif, sehingga betul-betul mendapatkan data yang diperlukan.
Contoh percakapan dengan tipe pertanyaan yang berbeda
Percakapan 1 Percakapan 2
Pertanyaan : bagaimana sekolah Anda ? Pertanyaan : bagaimana sekolah
anda ?
Jawaban :kadang-kadang menyenangkan, Jawaban : kadang-kadang
kadang tidak menyenangkan, kadang tidak
POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES SEMARANG FM-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
Pertanyaan : apakah Anda dapat Pertanyaan : dapatkah anda
menyesuaikan cara belajar Anda ? menceritakan lebih jauh lagi tentang hal
tersebut
Jawaban : secara umum saya dapat Jawaban : yah, saya dapat
mengatasi menyesuaikan cara belajar saya, hanya
mata kuliah anatomi yang saya
mengalami sedikit kesulitan. Namun
demikian saya kurang menyukai
suasana kelas saya, ada beberapa teman
tidak saya sukai.
Pertanyaan : Apakah Anda dapat Pertanyaan : apakah yang tidak anda
menyenangkan dalam kelompok? sukai ?
Jawaban : tidak , secara jujur tidak Jawaban : ada beberapa orang di dalam
kelompok saya yang suka pamer dan ingin
diperhatikan
Pertanyaan : apakah anda tinggal sendiri ? Pertanyaan : apa sebenarnya yang mereka
lakukan....?
Jawaban : tidak

Perbedaan contoh percakapan diatas bukan perbedaan menjawabnya, tetapi cara bertanyanya.
Pada dasarnya pertanyaan dibedakan atas pertanyaan tertutup dan pertanyaan terbuka. Selain itu
ada pertanyaan yang bersifat mengeksplorasi dan yang tidak. Bila jawaban yang diinginkan
adalah memahami orang lain serta lebih pada mengapa orang tersebut berpikir daripada sekedar
yang dipikirkan, maka sebaiknya digunakan pertanyaan terbuka dan bersifat eksploratif. Teknik
bertanya ini perlu dipelajari karena pada kenyataannya mengajukan pertanyaan yang lebih
mendalam dan detail diperlukan bila kita mendapatkan jawaban yang kurang memuaskan.
Kapan seseorang memerlukan pertanyaan yang mendalam?
Fungsi bertanya :
a. Memunculkan ide, pandangan atau perasaan, bila Anda menginginkan pandangan
seseorang mengenal suatu hal Anda harus menyediakan waktu yang panjang untuk
mengajukan pertanyaan. Cegah cara bertanya yang mengarah
b. Membantu orang lain untuk mencapai mencapai pengertian terhadap pandangan,opini dan
perasaannya
c. Memperlihatkan minat pada orang lain
d. Memberikan kesempatan pada orang lain
e. Berusaha menentukan ada tidaknya fakta
f. Mengumpulkan informasi faktual tanpa diskusi lebih lanjut
g. Mendorong orang lain untuk membuat pilihan
h. Meringkas isi atau kesimpulan dari percakapan
i. Ekspresi yang sopan dan halus
j. Sebagai awal percakapan
k. Membuat informasi lebih konkret
POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES SEMARANG FM-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08

Tipe Pertanyaan
1. Pertanyaan terbuka dan tertutup
Contoh pertanyaan terbuka :
 Mengapa Anda mengikuti praktek komunikasi terapeutik ?
 Apa yang Anda pikirkan mengenai hal tersebut ?
 Bagaimana pandangan Anda tentang adanya customer service di rumah sakit ?
Pertanyaan terbuka akan mengundang orang lain untuk mengatakan dan menyatakan
pandangan atau perasaannya.pertanyaan terbuka akan memberikan waktu dan kesempatan
pada orang lain untuk mengatakan segala aspek yang relevan.
2. Pertanyaan Tertutup
Kebalikan dari pertanyaan terbuka. Pilihan jawabannya terbatas dan jawabanya biasanya
singkat.
3. Pertanyaan eksplorasi dan tidak
Yang dimaksud dengan pertanyaan eksplorasi adalah pertanyaan yang mendalam, sehingga
jawaban yang diberikan akan lebih mendalam
b. Mendengar, sesuatu yang sebetulnya sudah dapat dilakukan sejak manusia dilahirkan didunia.
Hanya saja mendengarkan yang baik adalah sesuatu yang sulit-sulit gampang, karena pada
kenyataannya banyak yang merasa belum didengarkan. Menurut Korsch & Hording (1997),
keluhan dokter adalah “pasien saya bertele-tele......ngelantur.........”, sedangkan keluhan pasien
adalah “wah, dokter tidak mendengarkan saya”
1) Fungsi mendengar secara aktif adalah untuk :
i.Membuat orang yang mengajak bicara anda memahami atau paling tidak mencoba
untuk memahami
ii.Mendorong seseorang untuk bercerita seperti yang dialami benar-benar
iii. Memperjelas percakapan antara anda sebagai pendengar dan pembicara
iv. Memberikan kesempatan pada orang lain untuk menceritakan hal-hal yang ingin
diceritakannya
v. Mencegah pembuatan kesimpulan secara terburu-buru
2) Prinsip mendengar secara aktif :
i. Penerimaan terhadap orang lain; pada saat kita mendengar kita harus bisa menerima
siapa yang kita ajak bicara seperti apa adanya
ii. Menghargai perasaan orang lain
iii. Toleransi terhadap “keanehan “ orang lain ; meskipun orang yang kita ajak bicara
“cara berbicaranya aneh” kita tetap harus konsentrasi pada “isi pembicaraannya”
bukan pada “cara berbicaranya”
3) Beberapa cara agar mendnegar dengan baik :
i. Konsentrasi
ii. Lakukan kontak mata bila belum berani menatap matanya, pandanglah titik diantara
dua alis
iii. Perlihatkan minat dengan sikap tubuh; sikap tubuh mendengar adalah sedikit
condong ke depan
iv. Dorong lawan bicara untuk berbicara; misal dengan cara mengatakan “oh...tadi anda
mengatakan bahwa puskesmas ini jauh dari rumah anda..........berapa menit ibu
berjalan dari rumah ?
v. Tanyakan kejelasan bila ada yang belum jelas bagi Anda.....”tadi Anda mengatakan
bahwa sudah beberapa waktu ibu merasa tidak enak............bisakah Anda
menggambarkan perasaan tidak enak tersebut?”
vi. Jangan segan-segan menanyakan secara detail; namun masih ada relevansinya
dengan topik
POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES SEMARANG FM-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
vii. Ringkas setiap saat dan nanti bila memungkinkan sesering mungkin Anda
meringkas pernyataan lawan bicara, meski hanya tiga atau empat patah kata, misal
“Anda tadi mengatakan kalau dalam tiga hari ini pegal sekali, sudah digosok dengan

viii. balsem,namun tidak ada perbaikan, dan bahkan pagi ini merasa sangat pegal dan
nyeri dan nyerinya semakin menjadi menjelang sore hari ini”
ix. Tinggalkan asosiasi, opini dan pandangan Anda
x. Jaga emosi
xi. Jangan memburu-buru orang, atau bahkan sampai memperlihatkan kalau Anda
terburu-buru (melihat jam, gelisah)
xii. Jeda (berhenti sejenak) diperlukan dalam suatu percakapan.
4) Beberapa kesalahan yang sering terjadi :
a) Membandingkan dengan diri sendiri atau orang lain pada saat mendengarkan
b) Membaca pikiran orang yang sedang berbicara
c) Mempersiapkan jawaban
d) Menseleksi yang didengarkan
e) Memberikan nilai
f) Melamun atau kehilangan pikiran sejenak yang disebabkan kurang konsentrasi

12. Strategi Pembelajaran


a. Mahasiswa mendiskusikan teknik bertanya dan mendengar aktif
b. Mahasiswa melakukan simulasi bertanya dan mendengar aktif
c. Mahasiswa membuat makalah
13. Sarana Penunjang Pembelajaran :
a. Modul
14. Metode Evaluasi :
a. Hasil simulasi teknik bertanya dan mendengar aktif dalam komunikasi
b. Makalah di kumpulkan dalam waktu 2 hari setelah praktikum
c. Pembimbing praktek memeriksa laporan dan memberikan penilaian hasil
presentasi malakah

15. Penilaian

Mekanisme Penilaian Ketentuan lain yang harus


dipenuhi

Item Penilaian Bobot 7. Kehadiran kuliah mahasiswa


minimal 100% dari total Tatap
- Ujian Akhir Semester 40%
Muka.
- Ujian Tengah Semester 20%
8. Seluruh tugas harus
- Tugas 20%
dikumpulkan.
- Praktek 20%
9. __________________________
Total 100 %
_

10.__________________________

16. Daftar Pustaka


a. Forkom JKG, Buku Ajar Komunikasi Teraupetik
b. Keliat, Budi Ana , 1996. Hubungan teraupetik Perawat-Pasien. EGC. Jakarta
POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES SEMARANG FM-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
c. Purwanto, G. 1994. Komunikasi untuk perawat
d. Suryani, 2006. Komunikasi Teraupetik dan Praktik

e. Wilkins EM. 2005.Clinical practice of dental hygienest 9th edition. Lippincot


Williams & Wilkins, Massachusetts-USA

Disiapkan Oleh : Diperiksa Oleh : Disahkan Oleh :


Koordinator Mata Kuliah Ketua Program Studi Ketua Jurusan Keperawatan
DIII Keperawatan Gigi Gigi Poltekkes Semarang

Irmanita Wiradona, S.Si.T,M.Kes Prasko, S.Si.T,M.H Tri Wiyatini,SKM,M.Kes(Epid)


NIP.197911152005012005 NIP. 1970010519912001
NIP. 198108232005011005
POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES SEMARANG FM-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08

MODUL 3
1. Tema Modul : Praktek Ketrampilan Anamnesis
2. Mata Kuliah / Kode : Komunikasi dalam Kesehatan Gigi / KG3 207
3. Jumlah SKS : 1 SKS
4. Alokasi Waktu : 1 x 100 menit
5. Semester / TA : II / 2020/2021
6. Tujuan
Setelah mempelajari mata kuliah ini mahasiswa mampu menerapkan ketrampilan
anamnesis dalam memberikan pelayanan asuhan kesehatan gigi.
7. Gambaran Umum Modul :
Mahasiswa memiliki ketrampilan anamnesis yang bertujuan untuk mengumpulkan
data yang berkaitan dengan pelayanan dibidang keperawatan gigi.
8. Karakteristik Mahasiswa :
Mahasiswa sudah mendapatkan materi tentang teknik anamnesis pada mata kuliah
komunikasi dalam keperawatan gigi pada semester II.
9. Target Kompetensi :
Kompetensi dasar yang akan dicapai meliputi mahasiswa dapat melakukan anamnesis
untuk menggali informasi atau data pasien atau keluarga yang berhubungan dengan
pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
10. Indikator Ketercapaian :
Indikator pembelajaran yang akan dicapai, mahasiswa mampu mengaplikasikan
teknik anamnesis yang baik untuk mendapatkan data dan informasi yang akurat pada
pasien sesuai dengan tahapan anamnesis.
11. Materi Pembelajaran
Anamnesis adalah wawancara yang dilakukan terhadap seseorang yang bertujuan
untuk mengumpulkan data dari orang tersebut. Anamnesis dapat dilakukan oleh
seorang dokter kepada pasiennya, perawat kepada pasiennya atau petugas kesehatan
lainnya kepada pasien. Anamnesis dapat dilakukan pada yang bersangkutan (auto
anamnesis) atau kepada keluarga/teman yang mengetahui keadaan pasien tersebut
(heteroanamnesis).
Beberapa hal yang perlu dilakukan dalam anamnesis :
a. Menunjukkan empati ( kemampuan dapat merasakan dan memahami perasaan
orang lain)
b. Melakukan klarifikasi sehingga tidak keliru dalam menangkap pembicaraan
pasien.
c. Mendapatkan umpan balik, sehingga dapat mengetahui pertanyaannya jelas
atau tidak.
Proses dalam Anamnesis
a. Menanyakan identitas dan data pribadi yang berkaitan dengan latar belakang
pasien
b. Menanyakan keluhan utama meliputi;
1) Riwayat penyakit saat ini (bagian mana yang sakit, bagaimana
keluhannya, sejak kapan)
2) Riwayat penyakit sebelumnya
3) Riwayat pengobatan yang pernah dilakukan
POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES SEMARANG FM-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
c. Menanyakan keluhan kesehatan lainnya

12. Strategi Pembelajaran


a. Mahasiswa simulasi anamnesis dalam tindakan keperawatan gigi
b. Mahasiswa membuat laporan
13. Sarana Penunjang Pembelajaran :
a. Ruang kelas
b. Pre klinik
14. Metode Evaluasi :
a. Hasil simulasi anamnesis tindakan keperawatan gigi
b. Laporan kegiatan di kumpulkan dalam waktu 2 hari setelah praktikum
c. Pembimbing praktek memeriksa laporan dan memberikan penilaian hasil laporan
praktikum yang telah dibuat
15. Penilaian

Mekanisme Penilaian Ketentuan lain yang harus


dipenuhi

Item Penilaian Bobot 13.Kehadiran kuliah mahasiswa


minimal 100% dari total Tatap
- Ujian Akhir Semester 40%
Muka.
- Ujian Tengah Semester 20%
14.Seluruh tugas harus
- Tugas 20%
dikumpulkan.
- Praktek 20%
15.__________________________
Total 100 %
_

16.__________________________

16. Daftar Pustaka


a. Forkom JKG, Buku Ajar Komunikasi Teraupetik
b. Keliat, Budi Ana , 1996. Hubungan teraupetik Perawat-Pasien. EGC. Jakarta
c. Purwanto, G. 1994. Komunikasi untuk perawat
d. Suryani, 2006. Komunikasi Teraupetik dan Praktik
e. Wilkins EM. 2005.Clinical practice of dental hygienest 9 th edition. Lippincot Williams &
Wilkins, Massachusetts-USA

Disiapkan Oleh : Diperiksa Oleh : Disahkan Oleh :


Koordinator Mata Kuliah Ketua Program Studi Ketua Jurusan Keperawatan Gigi
DIII Keperawatan Gigi Poltekkes Semarang

Irmanita Wiradona, S.Si.T,M.Kes Prasko, S.Si.T,M.H Tri Wiyatini,SKM,M.Kes(Epid)


NIP.197911152005012005 NIP. 1970010519912001
NIP. 198108232005011005
POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES SEMARANG FM-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08

MODUL 4
1. Tema Modul : Praktek Ketrampilan Konseling Kesehatan Gigi
2. Mata Kuliah / Kode : Komunikasi dalam Kesehatan Gigi / KG3 207
3. Jumlah SKS : 1 SKS
4. Alokasi Waktu : 1 x 100 menit
5. Semester / TA : II / 2020/2021
6. Tujuan
Setelah mempelajari mata kuliah ini mahasiswa mampu melakukan konseling dalam
bidang keperawatan gigi dan mulut.
7. Gambaran Umum Modul :
Mahasiswa memiliki ketrampilan konseling meliputi prinsip melakukan konseling dan
tahapan melakukan konseling bidang kesehatan gigi dan mulut.
8. Karakteristik Mahasiswa :
Mahasiswa sudah mendapat materi tentang ketrampilan komunikasi tingkat lanjut
pada mata kuliah komunikasi dalam keperawatan gigi pada semester II.
9. Target Kompetensi :
Kompetensi dasar yang akan dicapai meliputi mahasiswa mempunyai ketrampilan
konseling dalam bidang keperawatan gigi dan mulut.
10. Indikator Ketercapaian :
Indikator pembelajaran yang akan dicapai, mahasiswa mampu melakukan konseling
keperawatan gigi dan mulut sesuai dengan tahapan konseling yang tepat.
11. Materi Pembelajaran
Konseling adalah komunikasi tatap muka, seseorang membantu orang lain mengambil
keputusan didasarkan pertimbangan dari beberapa alternatif.
Prinsip konseling sebagai berikut :
a. Penerimaan; saat melakukan konseling harus siap dan menerima pasien apa
adanya
b. Individual; awalnya ditujukan pada individual namun dapat digunakan untuk
pasangan, keluarga maupun kelompok.
c. Kerahasiaan; segala hal yang dibicarakan dalam proses konseling adalah rahasia
d. Penentu; konselor hanya menawarkan alternatif atau fasilitator bagi pasien dalam
penyelesaian masalah
e. Kontrol emosi
f. Tidak menghakimin; meskipun pasien melakukan sesuatu yang menurut konselor
tidak baik konselor tidak perlu menghakimi.
Ketrampilan yang diperlukan dalam konseling :
1) Relating; konselor harus mampu menjali hubungan yang baik dengan klien
2) Observing; selama proses konseling konselor harus mengamati segala hal yang
terjadi dalam proses konseling
3) Listening
4) Questioning
5) Attending behavior; menunjukkan konsentrasi dan kesiapan menerima segala
hal yang dikemukakan klien
6) Talking; cara berbicara konselor dapat memberikan rasa nyaman
POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES SEMARANG FM-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
7) Summarizing & paraphrasing; konselor dapat meringkas percakapan atau
mengulang percakapan dengan bahasa sendiri
8) Interpreting

9) Giving interpretation
Tahapan konseling :
a) Pendekatan, dapat dimulai dengan pertanyaan basa basi “apa kabar?”
b) Pengumpulan data ; “apa masalahnya”
c) Menentukan hasil sesuai dengan arah yang diinginkan klien “apa yang anda
inginkan akan terjadi?”
d) Mengemukakan alternatif pemecahan masalah; “apa yang dapat kita lakukan
mengenai hal tersebut?”
e) Generalisasi dan pengalihan proses belajar; “apakah anda mau melakukan hal
tersebut?”
12. Strategi Pembelajaran
a. Mahasiswa melakukan simulasi konseling kesehatan gigi dan mulut
b. Mahasiswa membuat laporan
13. Sarana Penunjang Pembelajaran :
a. Modul
14. Metode Evaluasi :
a. Hasil simulasi konseling kesehatan gigi
b. Laporan kegiatan di kumpulkan dalam waktu 2 hari setelah praktikum
c. Pembimbing praktek memeriksa laporan dan memberikan penilaian hasil
presentasi makalah
15. Penilaian
Mekanisme Penilaian Ketentuan lain yang harus
dipenuhi
Item Penilaian Bobot 1. Kehadiran kuliah mahasiswa
- Ujian Akhir Semester minimal 100% dari total Tatap
40% Muka.
- Ujian Tengah Semester 2. Seluruh tugas harus
20% dikumpulkan.
- Tugas 3. __________________________
20%
_
- Praktek 4. __________________________
20%
Total _
100 % 5. __________________________

16. Daftar Pustaka


a. Forkom JKG, Buku Ajar Komunikasi Teraupetik
b. Keliat, Budi Ana , 1996. Hubungan teraupetik Perawat-Pasien. EGC. Jakarta
c. Purwanto, G. 1994. Komunikasi untuk perawat
d. Suryani, 2006. Komunikasi Teraupetik dan Praktik
e. Wilkins EM. 2005.Clinical practice of dental hygienest 9 th edition. Lippincot Williams &
Wilkins, Massachusetts-USA

Disiapkan Oleh : Diperiksa Oleh : Disahkan Oleh :


Koordinator Mata Kuliah Ketua Program Studi Ketua Jurusan Keperawatan Gigi
DIII Keperawatan Gigi Poltekkes Semarang
POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES SEMARANG FM-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
Irmanita Wiradona, S.Si.T,M.Kes Prasko, S.Si.T,M.H Tri Wiyatini,SKM,M.Kes(Epid)
NIP.197911152005012005 NIP. 1970010519912001
NIP. 198108232005011005

MODUL 5
1. Tema Modul : Praktek Komunikasi Teraupetik Pada Tindakan
Preventive
2. Mata Kuliah / Kode : Komunikasi dalam Kesehatan Gigi / KG3 207
3. Jumlah SKS : 1 SKS
4. Alokasi Waktu : 4 x 100 menit
5. Semester / TA : II / 2020/2021
6. Tujuan
Setelah mempelajari mata kuliah ini mahasiswa dapat melakukan komunikasi
teraupetik pada tindakan preventive dalam keperawatan gigi.
7. Gambaran Umum Modul :
Mahasiswa diharapkan memiliki ketrampilan melakukan komunikasi teraupetik sesuai
dengan tahapan-tahapan komunikasi teraupetik yang benar pada tindakan preventive
dalam keperawatan gigi.
8. Prasyarat :
Mahasiswa sudah mendapatkan materi tentang komunikasi teraupetik pada mata
kuliah komunikasi dalam keperawatan gigi pada semester II.
9. Target Kompetensi :
Kompetensi dasar yang akan dicapai meliputi mahasiswa dapat melakukan
komunikasi teraupetik pada tindakan preventive dalam keperawatan gigi dan mulut.
10. Indikator Ketercapaian :
Indikator pembelajaran yang akan dicapai, mahasiswa melakukan komunikasi
teraupetik pada tindakan preventive dalam asuhan keperawatan gigi ( skaling, topikal
aplikasi, fissure sealant) sesuai dengan SOP.
11. Materi Pembelajaran
Tahapan Komunikasi Teraupetik pada Tindakan Preventive dalam Keperawatan Gigi
a. Tahap pra interaksi
Merupakan tahap dimana masa persiapan sebelum berhubungan dan berkomunikasi
dengan orang lain. Pada tahap pra interaksi tindakan preventive dengan melakukan
persiapan operator yang meliputi eksplorasi perasaan, kesiapan keilmuan dan kesiapan
melakukan perawatan
b. Tahap orientasi
Tahap dimana dimulai ketika perawat bertemu dengan pasien pertama kali. Tahap orientasi
yang dilakukan meliputi identifikasi pasien dan anamnesis.
c. Tahap kerja
Tahap ini merupakan inti hubungan perawat dengan pasien yang terkait dengan
pelaksanaan rencana tindakan yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Pada tahap ini
operator menjelaskan kegiatan/tindakan preventive yang akan dilakukan.
d. Tahap terminasi
Tahap terminasi merupakan akhir pertemuan perawat dan pasien
12. Strategi Pembelajaran
a. Mahasiswa membuat skenario komunikasi teraupetik pada tindakan preventive
dentistry (skaling, topikal aplikasi, fissure sealant)
POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES SEMARANG FM-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
b. Mahasiswa melakukan simulasi komunikasi teraupetik pada tindakan preventive
(skaling, topikal aplikasi, fissure sealant)
c. Mahasiswa membuat laporan dan menyerahkan ke pembimbing
13. Sarana Penunjang Pembelajaran :
a. Modul

14. Metode Evaluasi :


a. Pembimbing memberikan penilaian hasil simulasi yang dilakukan mahasiswa.
b. Menyusun Laporan kegiatan dan di kumpulkan dalam waktu 2 hari setelah
praktikum
c. Pembimbing praktek memeriksa laporan dan memberikan penilaian hasil laporan
praktikum yang telah dibuat simulasi
15. Penilaian
Mekanisme Penilaian Ketentuan lain yang harus dipenuhi
Item Penilaian Bobot 1. Kehadiran kuliah mahasiswa
minimal 100% dari total Tatap Muka.
- Ujian Akhir Semester 40% 2. Seluruh tugas harus dikumpulkan.
3. ___________________________
- Ujian Tengah Semester 20% 4. ___________________________
5. __________________________
- Tugas 20% 6. _______________________

- Praktek 20%

Total 100 %

16. Daftar Pustaka


a. Forkom JKG, Buku Ajar Komunikasi Teraupetik
b. Keliat, Budi Ana , 1996. Hubungan teraupetik Perawat-Pasien. EGC. Jakarta
c. Purwanto, G. 1994. Komunikasi untuk perawat
d. Suryani, 2006. Komunikasi Teraupetik dan Praktik
e. Wilkins EM. 2005.Clinical practice of dental hygienest 9th edition. Lippincot Williams &
Wilkins, Massachusetts-USA

Disiapkan Oleh : Diperiksa Oleh : Disahkan Oleh :


Koordinator Mata Kuliah Ketua Program Studi Ketua Jurusan Keperawatan Gigi
DIII Keperawatan Gigi Poltekkes Semarang

Irmanita Wiradona, S.Si.T,M.Kes Prasko, S.Si.T,M.H Tri Wiyatini,SKM,M.Kes(Epid)


NIP.197911152005012005 NIP. 1970010519912001
NIP. 198108232005011005
POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES SEMARANG FM-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08

MODUL 6
1. Tema Modul : Praktek Komunikasi Teraupetik Pada Tindakan
Kuratif
2. Mata Kuliah / Kode : Komunikasi dalam Kesehatan Gigi / KG3 207
3. Jumlah SKS : 1 SKS
4. Alokasi Waktu : 2 x 100 menit
5. Semester / TA : II / 2020/2021
6. Tujuan
Setelah mempelajari mata kuliah ini mahasiswa dapat melakukan komunikasi
teraupetik pada tindakan kuratif dalam keperawatan gigi.
7. Gambaran Umum Modul :
Mahasiswa diharapkan memiliki ketrampilan melakukan komunikasi teraupetik sesuai
dengan tahapan-tahapan komunikasi teraupetik yang benar pada tindakan kuratif
dalam keperawatan gigi.
8. Karakteristik Mahasiswa :
Mahasiswa sudah mendapatkan materi tentang komunikasi teraupetik pada mata
kuliah komunikasi dalam keperawatan gigi pada semester III.
9. Target Kompetensi :
Kompetensi dasar yang akan dicapai meliputi mahasiswa dapat melakukan
komunikasi teraupetik pada tindakan kuratif dalam keperawatan gigi dan mulut.
10. Indikator Ketercapaian :
Indikator pembelajaran yang akan dicapai, mahasiswa melakukan komunikasi
teraupetik pada tindakan kuratif dalam asuhan keperawatan gigi (penambalan,
pencabutan gigi) sesuai dengan SOP.
11. Materi Pembelajaran
Tahapan Komunikasi Teraupetik pada Tindakan Preventive dalam Keperawatan Gigi
a. Tahap pra interaksi
Merupakan tahap dimana masa persiapan sebelum berhubungan dan berkomunikasi
dengan orang lain. Pada tahap pra interaksi tindakan preventive dengan melakukan
persiapan operator yang meliputi eksplorasi perasaan, kesiapan keilmuan dan kesiapan
melakukan perawatan.
b. Tahap orientasi
Tahap dimana dimulai ketika perawat bertemu dengan pasien pertama kali. Tahap orientasi
yang dilakukan meliputi identifikasi pasien dan anamnesis.
c. Tahap kerja
Tahap ini merupakan inti hubungan perawat dengan pasien yang terkait dengan
pelaksanaan rencana tindakan yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Pada tahap ini
operator menjelaskan kegiatan/tindakan kuratif yang akan dilakukan.
d. Tahap terminasi
Tahap terminasi merupakan akhir pertemuan perawat dan pasien
12. Strategi Pembelajaran
a. Mahasiswa menyusun skenario komunikasi teraupetik tindakan kuratif
POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES SEMARANG FM-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
b. Mahasiswa melakukan simulasi komunikasi teraupetik pada tindakan kuratif
(penambalan dan pemcabutan gigi)
c. Mahasiswa membuat laporan dan menyerahkan ke pembimbing
13. Sarana Penunjang Pembelajaran :
a. Modul

14. Metode Evaluasi :


a. Pembimbing memberikan penilaian hasil simulasi yang dilakukan mahasiswa.
b. Menyusun Laporan kegiatan dan di kumpulkan dalam waktu 2 hari setelah
praktikum
c. Pembimbing praktek memeriksa laporan dan memberikan penilaian hasil laporan
praktikum yang telah dibuat.
15. Penilaian
Mekanisme Penilaian Ketentuan lain yang harus
dipenuhi
Item Penilaian Bobot 1. Kehadiran kuliah mahasiswa
minimal 100% dari total Tatap
- Ujian Akhir Semester 40% Muka.
2. Seluruh tugas harus
- Ujian Tengah Semester 20% dikumpulkan.
3. __________________________
- Tugas 20% _
4. __________________________
- Praktek 20% _
5. __________________________
6. _______________________
Total 100 %

16. Daftar Pustaka


a. Forkom JKG, Buku Ajar Komunikasi Teraupetik
b. Keliat, Budi Ana , 1996. Hubungan teraupetik Perawat-Pasien. EGC. Jakarta
c. Purwanto, G. 1994. Komunikasi untuk perawat
d. Suryani, 2006. Komunikasi Teraupetik dan Praktik
e. Wilkins EM. 2005.Clinical practice of dental hygienest 9th edition. Lippincot Williams &
Wilkins, Massachusetts-USA

Disiapkan Oleh : Diperiksa Oleh : Disahkan Oleh :


Koordinator Mata Kuliah Ketua Program Studi Ketua Jurusan Keperawatan Gigi
DIII Keperawatan Gigi Poltekkes Semarang

Irmanita Wiradona, S.Si.T,M.Kes Prasko, S.Si.T,M.H Tri Wiyatini,SKM,M.Kes(Epid)


NIP.197911152005012005 NIP. 1970010519912001
NIP. 198108232005011005
POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES SEMARANG FM-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES SEMARANG FM-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08

Anda mungkin juga menyukai