Dokumen - Tech Hse Plandocx
Dokumen - Tech Hse Plandocx
BAGIAN 1
PENDAHULUAN
1
GIS UTILIZATION CONFIGURATION
FOR MINE REHABILITATION
INFORMATION SYSTEMS
No. Doc: HSE/WS/07/07/2015/01 HSE PLAN Rev.: - Date: 07/07/2015
2
GIS UTILIZATION CONFIGURATION
FOR MINE REHABILITATION
INFORMATION SYSTEMS
No. Doc: HSE/WS/07/07/2015/01 HSE PLAN Rev.: - Date: 07/07/2015
3. Teknologi Informasi
a. Sistem Informasi Manajemen Berbasis GIS
b. Sistem Informasi Sumber Daya Alam berbasis GIS
c. Pemetaan detail perencanaan jaringan komunikasi
d. Aplikasi GIS dan Remote Sensing untuk pengembangan kawasan
e. Sistem Informasi berbasis Web /WebGIS
f. Sistem Informasi Pertanahan
4. Pemetaan digital
a. Pembuatan Peta Dasar
b. Pembuatan Peta Tematik
c. Survey Topografi
d. Survey Hidrografi
1.5 PROFIL PEKERJAAN
Nama Pekerjaan : GIS Utilization/Configuration For Mine
Rehabilitation Information Systems.
No Pengadaan : 00002214
Waktu Pelaksanaan : 5 bulan
Ruang Lingkup :
1. Melakukan pengelompokan data berdasarkan wilayah site dan waktu
2. Image processing meliputi penajaman foto udara, koreksi geometri
dan penyusunan metadata
3. Deleniasi block revegetasi dari foto udara. Pesawat tanpa awak atau
disebut juga UAV (Unmanned Air Vehicle) dilengkapi kamera
multispektral untuk merekam foto udara.
4. Analisis indeks kerapatan vegetasi untuk identifikasi reklamasi
tambang yang berhasil
3
GIS UTILIZATION CONFIGURATION
FOR MINE REHABILITATION
INFORMATION SYSTEMS
No. Doc: HSE/WS/07/07/2015/01 HSE PLAN Rev.: - Date: 07/07/2015
BAGIAN II
KEBIJAKAN DAN TUJUAN STRATEGIS
4
GIS UTILIZATION CONFIGURATION FOR MINE REHABILITATION
INFORMATION SYSTEMS
5
BAGIAN III
ORGANISASI DAN SUMBER DAYA
3.1 STRUKTUR ORGANISASI K3L
Project Manager
R. Yustiono
HSE Representative
Erizal
HSE Officer
Field Coordinator Daniawati
Team Work
6
GIS UTILIZATION CONFIGURATION
FOR MINE REHABILITATION
INFORMATION SYSTEMS
No. Doc: HSE/WS/07/07/2015/01 HSE PLAN Rev.: - Date: 07/07/2015
BAGIAN IV
SISTEM MANAJEMEN K3L
7
GIS UTILIZATION CONFIGURATION
FOR MINE REHABILITATION
INFORMATION SYSTEMS
No. Doc: HSE/WS/07/07/2015/01 HSE PLAN Rev.: - Date: 07/07/2015
8
GIS UTILIZATION CONFIGURATION
FOR MINE REHABILITATION
INFORMATION SYSTEMS
No. Doc: HSE/WS/07/07/2015/01 HSE PLAN Rev.: - Date: 07/07/2015
9
GIS UTILIZATION CONFIGURATION
FOR MINE REHABILITATION
INFORMATION SYSTEMS
No. Doc: HSE/WS/07/07/2015/01 HSE PLAN Rev.: - Date: 07/07/2015
10
4.4 KOMUNIKASI DAN KONSULTASI K3L
1. SAFETY INDUCTION
Safety Induction dilakukan dengan tujuan meningkatkan kesadaran
pekerja terhadap aspek K3L di lingkungan kerja. Safety induction
diberikan oleh Manajemen PT Waindo SpecTerra untuk
menginformasikan kepada pekerja lapangan mengenai gambaran lokasi
pekerjaan, rute evakuasi darurat, peraturan perusahaan, bahaya di tempat
kerja, menjelaskan mengenai Job desk dan pekerjaan yang akan
dilakukan, mensosialisasikan Job Safety Analysis (JSA), serta
mensosialisasikan mengenai cara kerja aman dan Alat Pelindung Diri
(APD) yang wajib digunakan. Form Safety Induction, HSE Meeting dan
Tool Box Meeting dapat dilihat pada Lampiran 5.
2. TOOL BOX MEETING
Tool Box Meeting atau Safety Briefing dilakukan dengan tujuan
meningkatkan kesadaran pekerja terhadap aspek K3L di lingkungan kerja.
Tool box meeting/ safety briefing diberikan oleh Field Coordinator atau
HSE Representatif setiap akan melakukan pekerjaan (daily). Tool Box
Meeting/ Safety Briefing juga bertujuan untuk menginformasikan
mengenai bahaya di tempat kerja, mensosialisasikan Job Safety Analysis
(JSA) , cara kerja yang aman serta Alat Pelindung Diri (APD) yang wajib
digunakan dan lain sebagainya
3. HSE MEETING
HSE Meeting adalah salah satu sarana komunikasi mengenai topik
HSE sekaligus sebagai sarana komunikasi yang dihadiri oleh Project
Manager, Field Coordinator, HSE Representati dan tim proyek. HSE
Meeting dilaksanakan minimal sekali dalam sebulan. Hasil dari kegiatan
ini adalah informasi mengenai masalah penting terkait K3L serta
tindakan-tindakan perbaikan yang harus dilakukan terkait dengan K3L.
Selain itu, kegiatan Safety Meeting juga membantu memastikan bahwa
semua karyawan mengetahui peraturan dan standar perusahaan, bahaya
dan resiko yang berkaitan dengan pekerjaan termasuk penanganan limbah
11
dan penanganan bahan berbahaya (jika tersedia), informasi mengenai jalur
evakuasi, dan mengetahui semua hal terkait sistem keselamatan dan
kesehatan kerja dan Lingkungan perusahaan.
4. KONSULTASI K3L
Konsultasi K3L dapat dilakukan pada setiap tahapan pekerjaan,
khususnya untuk setiap kegiatan yang berbahaya atau yang memiliki
potensi bahaya di areal kerja.
4.5 ORIENTASI DAN PELATIHAN K3L
Semua personil yang terlibat dalam pekerjaan ini harus terlatih dan
memiliki keterampilan K3L yang sesuai dengan persyaratan perusahaan dan
kontraktor. Personil yang bergabung dalam proyek ini harus diberikan
Orientasi K3L dan mengetahui Organisasi proyek, peraturan dan kebijakan
K3L, bahaya dan resiko di tempat kerja, praktek kerja aman, cara pelaporan
kejadian kecelakaan, prosedur K3L, Emergency Response Plan dan lain
sebagainya.
Kontraktor akan memastikan bahwa personil telah mendapatkan
pelatihan yang dibutuhkan terkait K3L ataupun pekerjaannya. Rencana
pelatihan juga dibuat oleh kontraktor selama proyek berlangsung. Adapun
pelatihan K3L yang telah diberikan kontraktor kepada beberapa personil
terkait diantaranya adalah pelatihan Pemadam Kebakaran, Pertolongan
Pertama Pada Kecelakaan (P3K) dan Pelatihan Mengemudi Aman.
12
Semua pengemudi kendaraan harus memiliki Surat Izin Mengemudi
(SIM) dan telah mendapatkan izin mengemudi kendaraan kontraktor
Semua kendaraan harus memiliki jaminan asuransi
Sebelum memakai kendaraan, pengemudi harus memeriksa kendaraan
sesuai dengan form inspeksi kendaraan yang dimiliki PT Waindo
SpecTerra demi tercapainya keselamatan berkendara. Form inspeksi
kendaraan harian dan catatan kilometer harus diisi pengemudi yang
dapat dilihat pada Lampiran 6.
Kendaraan perusahaan tidak diperkenakan untuk mengangkut
penumpang selain pekerja tanpa ada izin dari petugas yang berwenang
Semua rambu-rambu batas kecepatan harus dipatuhi dengan baik.
Adapun batas kecepatan maksimum kendaraan adalah:
- Di Dalam Lokasi Pekerjaan : 40 km/ jam
- Di Dalam Kompleks : 25 km/ jam
- Di Jalan Raya : 80 km/ jam
- Di Jalan Berdebu : 30 km/ jam
2. BEKERJA DI LAPANGAN
Pengendalian operasional saat bekerja di lapangan mengacu kepada
peraturan dan prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan
Pekerja harus menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai
kebutuhan
Pekerja di lokasi minimum harus menggunakan safety helmet, safety
shoes dan safety glass dalam melaksanakan pekerjaan atau sesuai
dengan persyaratan/ ketentuan perusahaan
Pekerja wajib mematuhi peraturan K3L yang berlaku di lokasi kerja
Pekerja memastikan lokasi kerja dalam keadaan aman sebelum
melaksanakan pekerjaan
Berkoordinasi dengan perusahaan bila bekerja pada daerah-daerah
yang berbahaya yang telah ditetapkan oleh pemberi kerja
13
Dilarang membawa hewan peliharaan
Dilarang berburu dan memancing dilokasi proyek
Saat menggunakan tangga, pastikan tangga dalam keadaan aman
3. KESELAMATAN LISTRIK
Matikan peralatan listrik setelah tidak digunakan
Pastikan kabel dan konektor dalam kondisi baik dan sesuai untuk
peruntukannya
Kabel penghubung selalu dalam kondisi teratur dan rapi, bila berada
di lantai pastikan kabel penghubung tersebut tidak menghalangi jalan
Komputer dan asesoris yang digunakan dengan spesifikasi yang dapat
diatur posisinya untuk pengguna
4. PENCAHAYAAN
Pekerja yang bekerja pada lokasi pencahayaan yang buruk, harus
menggunakan alat bantu penyinaran yang sesuai.
6. LARANGAN MEROKOK
Kontraktor mengikuti persyaratan dan ketentuan perusahaan
mengenai larangan merokok di area dilarang merokok. Adapun area yang
14
dimaksud adalah ada tempat penyimpanan minyak mentah atau bahan
bakar, pemrosesan gas dan peralatan kompresi dan pemisahan atau
peralatan perawatan. Merokok juga dilarang di dalam kendaraan
operasional, pesawat dan kendaraan operasional lainnya. Merokok hanya
diperbolehkan di tempat yang ditunjuk boleh merokok.
8. IZIN KERJA
Pembuatan Surat Izin Kerja Aman (SIKA) akan mengikuti aturan
perusahaan.
15
terhadap orang, harta benda dan lingkungan dengan
menginformasikan alasan yang jelas dan dilaporkan kepada Field
Coordinator, HES & Company Representative serta perusahaan.
PT Waindo SpecTerra menyediakan Stop Card sebagai alat
kewenangan untuk menghentikan pekerjaan yang dilakukan oleh
rekan kerja maupun kondisi lapangan yang dinilai berbahaya dan
menimbuikan resiko.
Semua pekerjaan yang dihentikan akan dilaksanakan kembali setelah
dinilai oleh semua pihak tidak akan menimbulkan bahaya dan resiko
tinggi serta sudah ada kesepakatan dari semua pihak yang
berkepentingan.
16
Semua pekerja dilarang untuk merusak flora, fauna dan sumber-
sumber daya atau aset alam lainnya
Semua pekerja dilarang untuk berburu, mengganggu atau
menangkap burung, ikan atau binatang asli lainnya dan memancing
ditempat-tempat yang dilarang.
Limbah dari kegiatan kontraktor dibuang ditempat yang ditentukan
(pekerjaan hanya menghasilkan limbah rumah tangga)
Field Coordinator dan setiap pekerja wajib menjamin bahwa semua
parit, lubang, galian dan rintangan lainnya diberi pembatas dan bila
diperlukan diberi tanda-tanda atau lampu-lampu peringatan.
Personil yang selesai melakukan pekerjaan untuk menata kerapihan
agar tempat kerja tetap dalam keadaan bersih, aman dan nyaman.
17
b. Kecelakaan Kerja
Memberikan bantuan Medis awal (First Aid) dan memberikan
fasilitas-fasilitas yang disediakan jika terjadi kecelakaan.
Mencari bantuan medis yang terdekat, yaitu di site project
Pekerja segera melaporkan kecelakaan kepada Field Coordinator
PT Waindo SpecTerra.
Melakukan investigasi kecelakaan, sesuai dengan persyaratan
Kontraktor dan Perusahaan
HSE Representatif harus membuat laporan kecelakaan, laporan
hasil pemeriksaan dokter dan laporan investigasi kecelakaan
kepada perusahaan dan kontraktor
c. Bencana Alam (gempa bumi)
Jangan panik dan tetap tenang serta fokus
Bila berada didalam ruangan, berdiri di sudut ruang/bangunan,
atau berlindung di bawah meja untuk sementara waktu
Menjauhlah dari kaca atau barang yang menempel di dinding
(seperti jam atau papan tulis) agar barang tersebut tidak melukai
anda
Jika anda terjebak, laporkan posisi anda dengan menghubungi
ERT.
d. Gangguan Masyarakat
Jika terjadi huru-hara, karyawan melaporkan kepada field
Coordinator/ HSE Representatif/ Emergency Commander
Field Coordinator/ HSE Representatif/ Emergency Commander
akan melakukan penilaian terhadap situasi yang terjadi, pekerja
harus menunggu koordinasi dari pihak perusahaan
Sambil menanti keadaan, semua pekerja bersiap siaga untuk
melakukan tindakan pencegahan dan penanggulangan.
18
2. PROSEDUR EVAKUASI DARURAT
Prinsip dari MEDEVAC Procedure adalah:
Tahap 1: Jika keadaan darurat terjadi di lingkup tempat kerja. Semua
personel harap berkumpul di titik kumpul/ muster point. Sedangkan first
aider/ ERT menanggulangi kejadian darurat.
Tahap 2: Jika tahap 1 tidak dapat ditangani. ERT menghubungi fasilitas
kesehatan seperti Rumah Sakit terdekat.
Tahap 3: Jika keadaan darurat tidak dapat ditangani, baik oleh ERT
ataupun oleh fasilitas kesehatan terdekat. ERT meminta bantuan kepada
tim di Jakarta/ mengikuti prosedur evakuasi darurat fasilitas kesehatan
terkait.
Bagan Alir Medical Evacuation dapat dilihat pada bagan dibawah ini:
19
Bagan 1. Prosedur Tanggap Darurat Kebakaran
FIRE
Yes
No HSE Rep/
Can be Handled ERT Can be Handled
Yes No
Fire Fightner
ERT/ HSE Reps
No
Need MEDEVAC
BacK To Work if recovered
Yes
Hospital
20
First Aid
Can be Handled
Back To Work
Hospital
Puskesmas Pejaten Barat
HSE Rep.
Erizal
Yes
No
MINOR INJURY
HSE Company Project Manager
Rina Marliana R. Yustiono
Daniawati
MAJOR INJURY
21
Luwin Eska Darwini Field Data Enumerator 085313472275
Rina Marliana HSE Coordinator 087888260517
Daniawati HSE Officer 081291274035
22
melakukan inspeksi K3L. Kegiatan inspeksi K3L dilakukan untuk
menemukan suatu masalah dan menaksir jumlah risiko sebelum terjadi
accident dan kerugian lain yang dapat muncul di tempat kerja. Field
Koordinator dan HSE Representatif minimal melakukan inspeksi K3L
sekali setiap bulannya. Sedangkan setiap pekerja diwajibkan untuk
melakukan inspeksi/ pengecekan terhadap lingkungan, peralatan dan
perilaku setiap akan memulai pekerjaan. Adapun Inspeksi K3L yang
dimaksud, meliputi:
a. Inspeksi Peralatan Kerja
Inspeksi ini dilakukan setiap hari (daily) selama periode operasi
dengan tujuan memeriksa/ menguji apakah peralatan dalam keadaan
baik atau tidak. Adapun peralatan kerja yang dimaksud adalah
sebagaimana dalam bagian deskripsi peralatan kerja.
b. Inspeksi lingkungan kerja
Inspeksi ini dilakukan setiap hari (daily) atau sebelum melakukan
pekerjaan dengan tujuan untuk memeriksa apakah lingkungan kerja
dalam kondisi aman atau tidak, dan apakah di lingkungan kerja
terdapat bahaya yang dapat mengganggu pekerja.
c. Inspeksi Alat Pelindung Diri (APD)
Inspeksi APD dilakukan pada pekerja di lapangan dengan maksud
memeriksa apakah pekerja sudah menggunakan APD yang tepat.
d. Inspeksi kendaraan bermotor.
Semua kendaraan bermotor dilakukan pemeriksaan kendaraan setiap
hari menggunakan checklist kendaraan dan melakukan pencatatan
kilometer kendaraan.
3. EMERGENCY RESPONSE TEAM
Adapun tanggung jawab dari Emergency Response Team pada pekerjaan
ini adalah:
a. First Aider:
o Memberikan pertolongan pertama dan perawatan pada korban
23
o Memberikan informasi tindak lanjut kepada pihak
berkepentingan lainnya (Project Manager, HSE Representatif
dsb) terkait kondisi korban
o Jika cedera/ kesakitan tidak dapat di obati/ ditangani, segera
larikan korban ke rumah sakit terdekat
b. Emergency Representatif/ Emergency Commander
o Menginformasikan dan berkoordinasi dengan first aider dan
rumah sakit tentang situasi medis.
Emergency Commander
R. Yustiono
Erizal Daniawati
24
4.13 PENGENDALIAN REKAMAN
HSE Company dan HSE Representatif akan memelihara rekaman yang
berkaitan dengan HSE sesuai dengan Prosedur Pengendalian Dokumen.
4.14 TINJAUAN MANAJEMEN
Project Manager bersama dengan HSE & Company Representative
memantau dan menganalisa pencapaian Tujuan dan Sasaran HES Proyek
setiap bulan, tindakan perbaikan dan pencegahan dan membuat laporannya
kepada Perusahaan dan Kontraktor. Manajemen juga dapat melakukan
peninjauan program K3L yang telah disusun dan dapat dilihat pada
Lampiran 9.
25
26