Anda di halaman 1dari 3

RESUME JURNAL WORKGROUP INFORMATION SYSTEM

Judul: Pengembangan Aplikasi Workgroup untuk Berbagi Ide dan Diskusi di Fakultas Teknik
UNDIP
Jurnal Sistem Komputer – Vol.3, No. 1, Juni 2013.
Penulis: Kodrat Imam Satoto dan Rinta Kridalukmana.

Diakses dari: https://www.researchgate.net/publication/299467311_Pengembangan_Aplikasi


_Workgroup_untuk_Berbagi_Ide_dan_Diskusi_di_Fakultas_Teknik_UNDIP

Perkembangan teknologi informasi berbasis web 2.0 telah berkembang dan memungkinkan
para pengguna untuk saling berinteraksi dan berbagi berbagai dokumen, foto, dan video. Maka
Universitas Diponegoro pun ingin memanfaatkan teknologi web 2.0 ini dalam berinteraksi dan
berkomnikasi antar para civitas akademiknya dengan mengembangkan aplikasi. Dengan adanya
apliksi ini maka para civitas akademik di Universitas Diponegoro pun dapat saling megemukakan
pendapat dan pemikirannya.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan aplikasi workgroup untuk
menunjang komunikasi, interaksi berbagai sumber daya digital serta wahana untuk saling
mengemukakan pendapat bagi civitas akademika di lingkungan Universitas Diponegoro.
1. Literatur
A. Culture of Participation sebagai Dampak Web 2.0
Web 2.0 menyediakan browser interface untuk berkolaborsi, membuat, dan
menciptakan sesuatu secara online. Selain itu juga memungkinkan untuk berinteraksi
dengan aplikasi internet non-web, upload file, mengecek e-mail, mengirimkan instant
messages, melakukan panggilan video maupun suara.
Karateristik web 2.0 menurut Krishna Sankar dan Susan A. Bouchard:
1) Merupakan user-generated content
2) Rich Internet Application (RIA)
3) Social etworking
4) Penyajian yang mendukung diakukannya skala tampilan web
5) Mashups

B. Workgroup Aplication
Setiap organisasi bergantung pada kontribusi tiap personelnya dan enterprise untuk
mencapai tujuan organisasi tersebut. Ketika dua atau lebih personel dalam suatu
organisasi bekerja bersama untuk mencapai suatu tujuan organisasi tersebut, maka
dapat dibentuk suatu workgroup yang bersifat formal, permanen, atau sementara.
Untuk mendukung kerja workgroup sendiri diperlukan adanya dukungan dari sistem
informasi dan perangkat lunak. Contoh perangkat lunak yang dapat digunakan yaitu
electronic mail.

C. Code Igniter Framework


Code Igniter adalah sebuah framework yang membantu mengembangkan aplikasi
web berbasis web dengan menggunakan bahsa pemprograman PHP. Tujuan dri
pengembangan framework ini adalah untuk meningkatkan kecepatan pengembangan
aplikasi dengan menyediakan sekumpulan library/pustaka yang seing dibutuhkan.
Dengan menggunakan pendekatan Model – View – Controller (MVC) maka
memungkinkan suatu tampilan halaman web berisi script seminimal mungkin karena
dipisahkan dari PHP script.
Dalam pendekatan MVC dapat diuraikan bahwa:
1) Model, mempresentasikan struktur data yang digunakan. Class yang dipergunakan
daam model berisi fungsi – fungsi yang akan membantu untuk retrieve.
2) View, berupa halaman web yang mempresentasikan iformasi yang akan disajikan
kepada pengguna. Namun Codelgniter memisahkan web menjadi beberapa segmen
seperti header, footer, rsspage, dan lain – lain.
3) Controller, memproses data yang diperoleh dari class model dan menghasilkan
halaman web yang akan disajikan.

2. Identifikasi Kebutuhan Fungsional Workgroup UNDIP


Dalam pengembangan workgroup ini maka akan dibagi perdsarkan kelompok
pengguna berikut:
1) Administrator
2) Pengguna dosen
3) Pengguna mahasiswa
4) Pengguna staf adinistrasi

3. Pemodelan
A. Use Case Diagram
Workgroup
(Mahasiswa) Buat grup
Tulis status
(Dosen) SMS broadcast
Respon status
(Staf) Unggah file
Unduh file Login aplikasi
E-mail broadcast
Reset password
Hapus Grup
Cari user

(Adiministrator) Buat user


Dari use-case diagram di atas menunjukkan bahwa yang terlibat dalam proses
workgroup tersebut seperti proses berbagi ide/pemikiran/status/komentar yang dibuat
oleh user adalah dosen, mahasiswa, staff, dan administrator yang dihubungkan dengan
fungsi – fungsi yang telah disediakan oleh sistem.

B. Pemodelan Data dengan Entity Relationship


Entitas – entitas yang terlibat dalam sistem aplikasi workgroup adalah:
1) Pengguna
2) Grup
3) Status umum
4) Status rup
5) Komentar status umum
6) Komentar status grup
Hubungan antar entitar tersebut sebagai berikut:

1) Pengguna membuat grup


2) Pengguna mengikuti
3) Pengguna membuat status umum
4) Pengguna mengomentasi status umum
5) Pengguna membuat status grup
6) Pengguna mengomentari status grup
Gambaran entity relationship diagram berdasarkan relasi tersebut yaitu:

Membuat Status Grup


Mengomentari
Pengguna Membuat Grup
Mengikuti
Membuat Status umum
Mengomentari

Maka dapat ditentukan atribut – atribut entitas dan atribut relasi, yaitu:

1) Atribut entitas pengguna: user id, nama, e-mail, hp, Program studi
2) Atribut entitas grup: id grup, nama, tipe, user id
3) Atribut status umum: id status umum, isi status, tanggal, tipe status, user id
4) Atribut status grup: id status grup, id grup, user id, isi status, tanggal
5) Atribut relasi pengguna mengomentari status umum: id komentar umum, id status umum,
isi komentar, tanggal, user id.

Anda mungkin juga menyukai