KELAS : 7
SEMESTER 1 2021/2022
SEPAK BOLA
Pada saat pemerintahan Dinasti Han, sepak bola dikenal dengan nama tanchu. Di Italia pada
zaman Romawi dikenal sebagai haspartun, di Prancis yang selanjutnya sepak bola menyebar ke
Normandia dan Britania (Inggris), dikenal dengan choule. Di Yunani Kuno dikenal istilah
epishyros dan di Jepang sepak bola dikenal istilah Kemari.
C. Bahan : Karet
Aktivitas Berat
pembelajaran gerak spesifik Permainan sepak bola
Berat
Gerak dan: 410-450 gram aktivitas permainan sepak bola dapat dikelompokkan menjadi
keterampilan
(a)Keliling
Menciptakan skor: pasing, kontrol bola, tendangan ke gawang, dan mendukung pembawa
: 68-70 cm
bola;
(b) Mencegah skor: mengawal lawan (marking), dan merebut bola;
(c) Memulai permainan: lemparan ke dalam,
tendangan penjuru, dan tendangan bebas.
Gerak spesifik aktivitas pembelajaran permainan
sepak bola terdiri dari berbagai macam gerakan,
antara lain: (1) Gerak spesifik menendang bola, (2)
Gerak spesifik menahan bola (trapping), (3) Gerak spesifik menggiring bola (dribbling), (4)
Gerak spesifik tipu, (5) Gerak spesifik menyundul bola (heading), (6) Gerak spesifik merebut
bola (tackling), (7) Gerak spesifik lemparan ke dalam (throw-in).
Keahlian seseorang dalam mainkan bola sangatlah berguna untuk suatu pertandingan yang
berkualitas. Untuk dapat bermain sepak bola dengan baik dan terampil, seorang pemain sepak
bola dituntut untuk menguasai gerak spesifik sepak bola.
Tanpa penguasaan gerak yang baik, pemain sepak bola tidak mungkin dapat menguasai atau
mengontrol bola dengan baik pula. Tanpa kemampuan menguasai bola dengan baik, tidak
mungkin dapat menciptakan kerja sama dengan pemain lain. Kerja sama dalam permainan sepak
bola merupakan inti dari permainan sepak bola.
Sebelum kamu mempelajari gerak dasar permainan sepak bola, coba kamu bermain sepak bola
yang dimodifikasi. Dalam bermain, kamu diharapkan dapat menunjukkan nilai-nilai sikap
seperti: sportivitas, kerja sama, tanggung jawab, dan disiplin. Sambil bermain kamu amati dan
rasakan menendang bola menggunakan kaki yang mana mudah dilakukan.
Gambar 1.2 Perhatikan cara bermain sepak bola dengan peraturan yang dimodifikasi
Setelah bermain sepak bola yang dimodifikasi, selanjutnya pada bab ini kamu akan mempelajari
teknik dasar menendang dan menahan bola permainan sepak bola yang benar. Teknik-teknik
menendang dan menahan bola pada permainan sepak bola tersebut akan diuraikan berikut ini.
1. Prinsip dasar menggiring bola dengan kaki bagian dalam, sebagai berikut
a. Posisi awal, berdiri menghadap arah gerakan, pandangan ke depan, posisi kedua lengan di
samping badan agak terentang, pergelangan kaki diputar ke luar dan dikunci.
b. Gerakan, dorong bola dengan kaki bagian dalam ke arah depan dengan posisi kaki agak
dibuka ke depan bersamaan kaki tumpu ikut bergerak, bola bergerak ke depan tidak jauh dari
kaki di permukaan tanah.
c. Akhir gerakan,
(a) bola bergulir di atas tanah, di depan badan,
(b) tumpuan berat badan berada pada kaki yang tidak digunakan menggiring bola,
(c) pandangan ke depan arah bola.
2. Prinsip dasar menggiring bola dengan kaki bagian luar, sebagai berikut :
a. Posisi awal, posisi berdiri menghadap arah, pandangan ke depan, posisi kedua lengan di
samping badan agak terentang, pergelangan kaki diputar ke dalam dan dikunci,
b. Gerakan, dorong bola dengan kaki bagian luar ke arah depan dengan posisi kaki agak
terangkat dari tanah, tumpuan berat badan berada pada kaki yang tidak digunakan menggiring
bola.
c. Akhir gerakan, bola bergulir di atas tanah, di depan badan, tumpuan berat badan berada
pada kaki yang tidak digunakan menggiring bola, pandangan ke depan ke arah bola.
Berikut ini merupakan peraturan permainan sepak bola lengkap dengan penjelasannya, antara
lain:
1. Ukuran Lapangan
Ukuran panjang lapangan : (100 – 110M)
Lebar lapangan : (64 – 75M)
Luas pada daerah gawang : (18,35 x 5,5M)
Jari-jari lingkaran tengah : 9,15 Meter
Daerah pinalti : (40,39 x 16,5M)
Jarak titik penalti antara garis gawang : 11 Meter
2. Ukuran Gawang
Tinggi gawang : 2,44 Meter
Lebar gawang : 7,32 Meter
3. Bola
Bentuk bola : bulat
Bahan : kulit
Berat bola : (396 – 453g)
Keliling lingkaran : (68 – 71CM)
4. Peraturan Memulai Pertandingan
Jadi sebelum pertandingan dimulai itu semua pemain yang akan bertanding diharuskan
untuk berjabat tangan antar sesama pemain dan juga lawan yang berbaris ke arah penonton.
Dan untuk wasit akan membawa uang logam serta kapten dari setiap tim hendak memilih sisi
logam, untuk kemudian wasit melempar logam tersebut, dan pilihan sisi dari logam yang sesuai
oleh pilihan kapten dapat memilih bola awal atau pilih dengan gawang.
5. Jumlah Pemain Sepak Bola
Dalam permainan sepak bola, terdiri dari 2 tim yang masing-masing tim memiliki 11
orang (salah satunya adalah penjaga gawang). Apabila pemain tim <= 7 atau 4 pemain lainnya
terkena kartu merah dan terpaksa harus keluar lapangan, maka tim itu dianggap kalah.
6. Pemimpin Tim (Captain)
Untuk setiap tim di wajibkan memiliki captain, karena tujuan adanya Kapten itu sendiri
apabila terjadi masalah dengan tim, maka kapten ini yang nantinya akan berdiskusi dengan wasit.
7. Peraturan Memakai Aksesoris
Jersey
Di dalam 1 pertandingan kedua tim tak diperbolehkan menggunakan jersey satu warna.
Setiap tim diwajibkan untuk mempunyai identitas yang berbeda, setiap tim diharuskan
memiliki dua warna jersey.Satu digunakan untuk pertandingan rumah atau biaya disebut
dengan “Home” dan 1 lagi digunakan untuk laga tandang atau disebut dengan “Away”.
Kaos kaki
Di pertandingan resmi sepakbola, pemilihan warna kaos kaki haruslah sama. Dan kaos
kaki ini bertujuan untuk melindungi pada tulang kering serta mencegah cidera lainnya.
Sarung Tangan
Sarung tangan ini tentu hanya boleh dipakai oleh kiper (penjaga gawang), fungsinya
untuk mempermudah penjaga gawan dalam menangkap bola serta melindungi tangannya dari
tendangan bola keras. Pemain lainnya diperbolehkan menggunakan sarung tangan ketika
berada pada lapangan yang dingin atau bersalju.
Penutup kepala
Penutup kepala ini digunakan untuk pemain yang mengalami cidera.
Dan untuk aksesoris yang dilarang, seperti anting, gelang, kalung, dan lain sebagainya.
8. Wasit
Wasit merupakan orang yang memegang penuh dalam jalannya pertandingan serta
memberikan keputusan jika pemain bola telah melanggar peraturan. Wasit utama juga dibantu
oleh 2 asisten wasit.
9. Asisten Wasit
Asisten wasit sering disebut dengan “linesman”. Bertugas untuk memberitahukan kepada
wasit utama jika terjadi offside dengan menggunakan tanda bendera serta bertugas mengawasi
jika terjadi throw in dan juga tendangan sudut.
10. Waktu Permainan Sepak Bola
Permainan sepak bola ini dilakukan selama 90 menit dan dibagi 2 babak, untuk setiap
babak memiliki waktu 45 menut. Dan waktu istirahat kurang lebih sekitar 15 menit.
Jika 90 menit telah habis dan pertandingan tersebut membutuhkan pemenang, maka akan
dilakukan tambahan waktu atau “extra time” dengan lama durasi 2 x 15 menit. Dan apabila
kedudukan masih saja sama, maka pertandingan tersebut akan diadakan adu finalty.
11. Peraturan Kick Off
Kick off dilakukan saat akan memulai permainan, dalam permainan sepak bola dilakukan saat:
Memulai pertandingan
Memulai babak kedua
Terjadinya gol
Memulai babak extra time
12. Peraturan Gol
Dalam melakukkan perhitungan gol ini dilakukan saat bola masuk ke jaring gawang dan
melewati gatis gawang serta tak ada pemain yang terkenai offside, pelanggaran, ataupun hands
ball. Dan semua keputusan ada pada wasit yang menentukan gol itu sah ataupun tidak.
13. Peraturan Offside dan Onside
Jadi offside ini bisa terjadi apabila ada teman satu tim yang mengoper ke pemain lain
akan tetapi berada didepan bek pertahanan dari lawan. Dan asisten wasit yang dapat menentukan
terjadinya offside ataupun onside dengan cara mengangkat bendera. Untuk peraturan onside itu
sebaliknya.
14. Peraturan Bola Keluar (Out)
Saat bola keluar dari sisi lapangan maka terjadi lemparan kedalam. Dan untuk bola yang
keluar di samping gawang maka terjadi yang namanya tendangan sudut. Dan apabila ada pemain
yang cedera, wasit juga berhak untuk memerintahkan mengeluarkan bola.
15. Lemparan kedalam (Throw in)
Dilakukan saat bola keluar dari lapangan, dan tim yang dapat mengambil lemparan
kedalam tersebut adalah tim yang tak mengeluarkan bola dari lapangan. Saat akan melakukan
lemparan, pemain tak boleh terlalu lama membuang waktu dan juga tidak boleh mengangkat satu
kaki.
16. Tendangan Gawang
Dilakukan saat bola telah melewati garis gawang disebabkan pemain lawan. Penjaga atau
bisa juga teman satu tim melakukan tendangan gawang.
17. Tendangan Sudut (Corner kick)
Dilakukan saat bola telah keluar dan melewati garis gawang yang diakbiatkan pemain
bek atau satu tim, tendangan tersebut dilakukan pemain lawan. Dan untuk letak tendangan
gawang berada pada pojok kiri atau kanan lapangan.
18. Peraturan Pergantian Pemain
Dan selanjutnya peraturan dalam pergantian pemain sepak bola hanya dapat dilakukan
maksimal 3-7 orang. Itu semua tergantung peraturan awal.
19. Peraturan Pelanggaran
Pelanggaran ini dapat terjadi diakibatkan karena tackle keras, handsball, atau mendorong
lawan, menarik, dan masih banyak lagi pelanggaran yang bisa disebabkan. Apabila parah, disini
wasit akan mengeluarkan kartu, ada 2 macam kartu yakni kartu kuning dan kartu merah .
Apabila pemain mendapat kartu kuning, maka otomatis dia mendapat peringatan keras, dan jika
dia mendapat kartu kuning satu lagi maka di akan di keluarkan dalam permainan. Dan apabila
ada pemain yang mendapatkan kartu merah, maka dia akan lengsung dikeluarkan dari
pertandingan.
20. Peraturan Tendangan Bebas (Free kick)
Untuk tendangan bebas ini bisa dilakukan pada tempat terjadinya pelanggaran, apabila
terjadi tendangan bebas, disini ada 2 pilihan yang biasa dilakukan yaitu kita bisa menendang
langsung ke arah gawang atau bisa juga mengoper ke teman dalam tim kita.
21. Terjadinya Penalty
Penalti ini bisa terjadi dikarenakan adanya pemain yang melakukan pelanggaran pada
area penjaga gawang. Misalnya seperti hands ball, tackle, ataupun pelanggaran lainnya.
Yah itu tadi pembahasan lengkap kita yang mengungkap peraturan permainan sepak bola,
semoga dengan kita membaca artikel ini bisa membuat kita lebih paham lagi dengan peraturan
permainan sepak bola. Semoga bermafaat, sekian dan terima kasih.
Latihan Soal
1. Pertandingan Piala dunia untuk pertama kali digelar pada tahun..
a. 1936
b. 1937
c. 1935
d. 1930
7. Yang tidak termasuk tugas wasit utama yang ada di dalam lapangan yaitu ...
a. Meniup peluit
b. Memberikan kartu
c. Mengawasi pelanggaran
d. Mengawasi terjadinya offside
8. Lama waktu normalnya pertandingan sepakbola yaitu ...
a. 120 Menit
b. 90 Menit
c. 80 Menit
d. 100 Menit
9. Posisi perkenaan bola yang benar dalam teknik menyundul bola yaitu ...
a. Kepala bagian belakang
b. Kepala bagian tengah
c. Kepala bagian depan
d. Kepala bagian samping
Keliling : 65-67 cm
Tugas Perseorangan
Penilaian Pengetahuan
A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban paling
benar!
13. Bagian tubuh yang dapat digunakan dalam permainan bolavoli adalah . . . .
a. Tangan/lengan c. Kepala
b. Kaki d. Semuanya benar
14. Pemain yang bertugas mengumpan bola ke teman untuk melakukan smash disebut . . . .
a. Smasher c. Set-up
b. Sep-uper d. Spiker
18. Memenangkan reli poin pada setiap setnya dengan meraih angka sebanyak . . . .
a. 15 angka c. 21 angka
b. 20 angka d. 25 angka
19. Apabila kedudukan angka sama-sama 24 - 24, maka akan dilakukan dengan . . . .
a. Deuce 2 c. Deuce 5
b. Deuce selisih 2 d. Deuce selisih 5
20. Pergantian pemain istimewa (terpaksa) hanya dapat diberikan jika seorang pemain . . . .
a. Mengalami cidera
b. Mengalami kesalahan
c. Melanggar peraturan
d. Mencederai lawan
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan tepat!
Tugas Kelompok
2. Dalam pertandingan bolavoli salah satu pemain lawan melakukan serangan ke daerah
belakang. Pada saat bola tersebut masih melambung di udara, tiba-tiba seorang penonton
masuk ke lapangan permainan dan menyentuh bola tersebut tepat di garis belakang lapangan.
Apa tindakan wasit terhadap kejadian tersebut? Apakah wasit menyatakan bola masuk atau
servis diulangi ke permainan semula? Beri penjelasan, sesuai dengan peraturan yang berlaku!
A. Penilaian aspek psikomotor diberikan dalam dua bentuk, yaitu penilaian terhadap
kesempurna-an/keterampilan sikap/cara melakukan suatu gerakan (penilaian sikap)
dan penilaian prestasi dari gerakan tersebut (diambil kecepatan waktu melakukan
gerakan).
1. Coba lakukan teknik dasar passing bawah permainan bolavoli! Unsur-unsur yang dinilai
adalah kesempurnaan melakukan gerakan (penilaian proses) dan ketepatan melakukan
gerakan (penilaian prestasi).
Penilaian Keterampilan Gerak
Penilaian Proses
Sikap awal Perkenaan Penilaian Skor
Arah pantulan Prestasi (Tes Keterangan
kaki dan lengan Akhir
kedua dengan bola bola passing
lengan bawah)
(Skor 4) (Skor 3)
(Skor 3)
2. Coba lakukan teknik dasar passing atas permainan bolavoli! Unsur-unsur yang dinilai
adalah kesempurnaan melakukan gerakan (penilaian proses) dan ketepatan melakukan
gerakan (penilaian prestasi).
4. Coba lakukan teknik dasar servis atas permainan bolavoli! Unsur-unsur yang dinilai
adalah kesempurnaan melakukan gerakan (penilaian proses) dan ketepatan melakukan
gerakan (penilaian prestasi).
ASPEK-ASPEK PENILAIAN
Keterampilan Pengetahuan Nilai Nama
Akhir = Siswa
Perorangan Kelompok Paraf
Guru Peroranga
Sikap Prestasi
n/Kelomp
2 (P) + K
Sikap ok
+A
4
I II I II
BOLA BASKET
Permainan bola basket saat ini telah menjadi salah satu olahraga yang terpopuler di
Indonesia, Bagi kamu yang sangat menyukai olahraga ini, pernah terbayang nggak sih
sebenarnya dari mana asal terciptanya permainan yang popularitasnya sangat dipengaruhi
oleh Liga Basket Amerika Serikat (NBA) di masa sekarang?
Asal-usul Bola Basket
Olahraga bola basket diciptakan pada tahun 1891 oleh Dr. James Naismith,
seorang guru olahraga asal Kanada yang mengajar di sebuah perguruan tinggi Springfield,
Massachusetts, Amerika Serikat. Pada saat itu, ia harus membuat suatu permainan olahraga
di ruang tertutup untuk mengisi waktu para siswa pada masa liburan musim dingin.
Terinspirasi dari permainan yang pernah ia mainkan saat kecil di Kanada, lalu terciptalah
permainan yang sekarang dikenal sebagai olahraga bola basket
Sejarah Bola Basket Dunia
Awal mula perkembangan olahraga basket ini banyak sekali orang yang bertentangan,
karena banyak yang berpikir bahwa bahwa permainan olahraga basket ini terlalu keras, dan
tidak cocok apabila dilakukan di dalam ruangan yang tertutup. Pertandingan basket pertama
diselenggarakan pada tanggal 20 Januari 1892 dan terlahirlah nama basketball yang didapat
dari salah satu murid James Naismith. Sejak saat itu, olahraga basket pun sudah mulai
menyebar ke Amerika Serikat, mulai dimainkan oleh banyak orang, dan diadakanlah
kompetisi bola basket. Sekarang permainan bola basket ini sudah dapat dijumpai oleh orang-
orang dengan mudah, di seluruh Kota di negara bagian Amerika Serikat dan seluruh dunia.
Sejarah Bola Basket Indonesia
Perkembangan olahraga bola basket memiliki sejarah panjang di Indonesia, awalnya
dimulai dengan masuknya imigran dari China ke Indonesia pada tahun 1920-an. Pendatang
Cina membawa permainan bola basket yang telah dikembangkan di Tiongkok. Indonesia
pun lalu membentuk PERBASI (Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia) di tahun 1951
dan diterima sebagai anggota FIBA (International Basketball Federation) pada tahun 1953.
Setahun kemudian, untuk pertama kalinya Indonesia mengirim tim bola basket di Asian
Games di Manila.
Teknik dan peraturan permainan bola basket
Chest Pass
Chest pass merupakan teknik passing yang dilakukan dengan cara memegang bola
dengan kedua tangan di depan dada. Bola harus dipegang menggunakkan ujung jari
dari kedua tangan, sedangkan ibu jari berada dibagian belakang bola. Ketika hendak
melemparkan bola, kedua lengan diluruskan dan ibu jari dipindahkan ke bagian bawah
bola. Bola yang dioper secara chest pass harus lurus dan tidak boleh melambung atau
mengarah ke bawah.
Bounce Pass
Bounce pass adalah teknik mengoper dengan mendorong bola ke arah bawah dan
memantulkan bola tersebut ke lantai. Saat melakukan bounce pass, kalian tidak dapat
melakukannya dalam jarak dekat.
Overhead Pass
Sesuai dengan namanya, overhead pass adalah teknik mengoper dengan tangan berada
diatas kepala dan siku membentuk sudut 90 derajat.
Back Pass
Teknik passing ini dapat dilakukan apabila penerima berada dekat dengan kalian.
Teknik ini dilakukan dengan menggunakan satu tangan dari posisi arah belakang
punggung.
Under Pass
Teknik ini dilakukan dengan cara mengoper bola pada jarak sepinggang dan diarahkan
lurus kepada penerima.
Free Throw
Dalam melakukan lemparan ini, kalian harus berdiri dengan dua kaki sejajar dengan
bahu, pada saat ingin menembak tekuklah lutut kalian sedikit dan lepaskan bola
dengan jari tangan mengarah ke depan.
Jump Shot
Posisi yang diambil hampir sama dengan free throw. Namun, saat shooting akan
dilakukan, kalian harus melompat dan mengangkat bola ke atas kepala secara
bersamaan.
Lay Up
Teknik shooting ini dilakukan dari arah samping kiri maupun kanan. Kunci utama
dalam lay-up adalah ketepatan kaki. Sebab, lay up hanya dilakukan dalam 2 langkah.
6. Waktu permainan
- Lama waktu permainan 4 x 10 menit
- Di antara babak 1, 2, 3, dan babak 4 terdapat waktu istirahat selama 10 menit.
- Bila terjadi skor yang sama pada akhir pertandingan harus diadakan perpanjangan
waktu sampai terjadi selisih skor.
- Di antara dua babak tambahan terdapat waktu istirahat selama 2 menit.
- Waktu untuk lemparan ke dalam yaitu 5 detik.
- Peraturan 10 detik : suatu tim tidak diperbolehkan untuk memainkan bola lebih dari 10
detik di areanya sendiri.
- Peraturan 24 detik : suatu tim yang menguasai bola, dalam waktu 24 detik diharuskan
sudah harus melakukan tembakan.
1. Melempar bola dari jarak tertentu dengan tujuan memasukkannya ke dalam ring dinamakan....
a. Shootting
b. Dribbling
c. Passing
d. Chest pass
2. Teknik menembak yang didahului dengan melangkah dua langkah yaitu ...
a. Tembakan kaitan
b. Tembakan lay – up
c. Tembakan satu tangan di atas kepala
d. Tembakan meloncat dengan dua tangan
4. Gol yang tercipta dari lemparan diluar daerah bersyarat lawanakan mendapatkan angka ….
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
7. Yang tidak termasuk kegunaan menggiring bola atau dribble pada permainan bola basket
yaitu ...
a. Mengendalikan permainan
b. Mengatur tempo permainan
c. Menerobos pertahanan lawan
d. Menguasai bola dalam permainan
10.Teknik yang dipakai dalam mengoper bola jarak dekat dalam permainan bola basket yaitu ...
a. Overhead pass
b. Chest pass
c. Side pass
d. Jeveline pass
11, Latihan menembak sambil melayang dalam permainan bola basket disebut ...
a. Shooting
b. Jump shoot
c. Dribbling
d. Overhead pass
12. Adi melakukan tembakan sebanyak 3 kali dari luar garis three points, 5 kali dalam garis
three points dan 8 lemparan bebas. Berapakah poin yang akan didapatkannya?
a. 26 poin
b. 27 poin
c. 28 poin
d. 29 poin
PERMAINAN BULUTANGKIS
Bulutangkis dikenal sebagai olahraga yang banyak menggunakan pergelangan tangan dan benar
tidaknya cara memegang raket, sangat menentukan kualitas pukulan.
Cara memegang raket/ grip merupakan modal utama untuk dapat melakukan pukulan yang baik,
sedangkan pergerakan kaki/ footwork merupakan dasar untuk menguasai lapangan permainan.
Jika teknik memegang raket/ grip salah sejak awal, maka akan sulit untuk meningkatkan kualitas
permainan dikemudian hari. Dengan ditunjang oleh posisi badan dan cara memegang raket yang
baik dan benar, pemain akan menghasilkan pukulan yang berkualitas.
Raket harus dipegang dengan menggunakan jari-jari tangan (ruas jari tangan) dengan luwes,
rileks namun bertenaga pada pukulan/ kepala raket menyentuh cock (impact). Hindari memegang
raket dengan telapak tangan (seperti memegang golok).
Macam-macam cara memegang raket/ grip:
- Pegangan / grip pukul kasur (geplek kasur)
Posisi raket saat memukul berhadapan lurus dengan shuttlecock. Ibu jari dan telunjuk
menempel pada batang raket yang permukaannya gepeng melekat pada telapak tangan.
- Pegangan/ grip forehand
Pegang raket dengan tangan kiri (kepala raket menyamping), tangan kanan memegang
raket layaknya berjabat tangan. Bentuk “V” tangan (antara ibu jari dan telunjuk)
diletakkan pada gagang raket yang kecil.
- Pegangan / grip back hand
Geser bentuk “V” pada pegangan/ grip forehand di atas kearah dalam. Letakkan ibu jari
pada gagang raket yang lebar.
- Pegangan/ grip campuran (combination grip)
Posisi dasar pegangan ini adalah pegangan forehand, hanya pada pegangan ini posisi
raket tidak tetap tergantung pada posisi shuttlecocknya. Kalau backhand maka bentuk
“V” digeser seperti pegangan back hand, setelah pukulan dilakukan maka pegangan
kembali ke posisi dasar/ forehand. Jenis pegangan ini yang paling baik digunakan untuk
permainan bulutangkis.
Latihan untuk pegangan raket/ grip
Gunakan cara memegang raket dengan pegangan/ grip campuran. Lakukan gerakan raket kearah
kanan dan kiri sambil menggeser pegangan/ grip dari pegangan forehand ke backhand.
Lakukan berulang-ulang tanpa shuttlecock sampai pada akhirnya dapat melakukan kombinasi
pegangan secara otomatis. Latihan dapat dilakukan dengan memutar raket pada gagangnya
kemudian putaran dihentikan pada posisi pegangan grip dasar/ forehand. Latihan selanjutnya
dapat dilakukan dengan berpasangan atau memukul shuttlecock kearah tembok bergantian
forehand dan backhand.
Dengan pergerakan kaki/ foot work yang baik, pemain dapat menguasai lapangan permainan.
Penguasaan lapangan memungkinkan pemain berada pada posisi yang baik saat melakukan
pukulan. Kecepatan gerak kaki tidak mungkin diperoleh jika pergerakan kaki/ foot work tidak
teratur. Pada saat di depan (dekat) net, untuk yang bermain dengan tangan kanan, posisi kaki
kanan berada di depan demikian pula sebaliknya.
Ada 4 macam gerakan kaki:
1. Gerakan langkah berganti
Cara melangkah dilakukan seperti layaknya kita berjalan/ berlari
2. Gerakan langkah berturut-turut
Cara melangkah dilakukan berturut-turut, dimana setelah kaki kanan melangkah, disusul
kaki kiri mendekat kemudian kaki kanan melangkah lagi
3. Gerakan langkah menyilang/ menggunting
Cara melangkah seperti gerakan langkah berturut-turut, hanya saat melangkah kaki kiri
melewati posisi kaki kanan atau sebaliknya. Gerakan ini umumnya digunakan saat
pemain menerima pukulan smash lawan yang diarahkan ke garis samping kanan/kiri.
4. Gerakan mendadak/ tak terkontrol
Gerakan dilakukan secara mendadak karena posisi yang tidak baik (out of control). Hal
ini hanya dilakukan untuk mengembalikan shuttlecock kea rah lapangan lawan. Misalnya
dengan menjatuhkan diri, melompat dll.
Latihan untuk pergerakan kaki/ foot work
Pukulan Servis
Servis adalah merupakan pukulan dengan raket yang menerbangkan shuttlecocok ke
kotak lapangan lawan secara diagonal dan bertujuan sebagai pembuka permainan. Servis
merupakan suatu pukulan yang harus dikuasai karena sangat penting artinya dalam permainan
bulu tangkis.
Macam-macam pukulan servis antara lain:
1. Servis pendek (short servis)
2. Servis panjang (lob servis)
3. Servis drive ( mendatar)
4. Servis cambuk ( flick servis)
Servis pendek dan drive biasanya dipakai pada permainan ganda, servis pendek dan
panjang dipakai untuk permainan tunggal tergantung dari pemain yang melakukan sedangkan
servis cambuk jg bisa dipakai untuk permainan tunggal maupun ganda, servis ini digunakan
untuk mengecoh lawan dengan berpura-pura servis pendek tetapi shuttlecock dipukul
melambung ke arah belakang. Yang perlu diperhatikan dalam servis ini dalam memukul
shuttlecock harus satu rangkaian tidak boleh terputus-putus karena bila terputus-putus
merupakan kesalahan (fault).
Teknik memukul dalam permainan bulu tangkis meliputi pukulan servis, pukulan lob,
pukulan drop shot, pukulan smash dan pukulan drive. Teknik pukulan adalah cara-cara
melakukan pukulan dalam permainan bulu tangkis dengan tujuan menerbangkan
shuttlecock ke bidang lapangan lawan.
a. Pukulan servis
Pukulan yang menerbangkan shuttlecocok secara diagonal tujuannya sebagai
pembuka permainan.
b. Pukulan lob
Suatu pukulan dengan menerbangkan shuttlecock setinggi mungkin yang mengarah
jauh ke belakang garis belakang lapangan.
c. Pukulan dropshot
pukulan meluncurkan shuttlecock agar jatuh sedekat-dekatnya dengan net dibidang
lawan.
d. Pukulan smash
pukulan yang dilakukan secepat-cepatnya dan sekeras-kerasnya kearah bidang
lapangan lawan
e. Pukulan drive
Pukulan ini digunakan untuk menekan lawan dengan tidak memberikan kesempatan
lawan mendapatkan bola lambung, sehingga lawan tidak dapat menyerang dengan
pukulan overhead.
f. Pukulan overhead
Pukulan yang dilakukan dari atas kepala, dapat dilakukan dengan overhead forehand,
overhead backhand dengan lob, drop shot, smash dan chop.Sikap badan dan lengan
disesuaikan dengan jenis pukulannya. Jenis pukulan ini bisa mengecoh lawan/ sulit
menerka arah bola.
Gambar 2.23 Pembelajaran gerak spesifik pukulan lob permainan bulu tangkis
Diskusikan hasil pengamatanmu, baik dengan teman maupun guru. Lakukan gerak spesifik
pukulan lob dalam permainan bulu tangkis, kemudian bandingkan hasil pengamatanmu
dengan cara berikut:
a) Merasakan gerakan yang kamu lakukan.
b) Membandingkan gerakan yang kamu lakukan dengan hasil pengamatan dan gerakan
mana yang paling mudah kamu lakukan.
c) Menanyakan atau mendiskusikan dengan guru atau teman bila ada kesulitan.
Gerakan memukul shuttlecock dapat dilakukan dengan cara: berpasangan dan berkelompok.
A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d yang kamu anggap paling benar !
Kerjakan di rumah dan kumpulkan pada pertemuan berikutnya!
Tenis meja merupakan permainan bola tangkis di atas meja yang dimainkan oleh dua
orang atau bisa juga empat orang dengan menggunakan bet dan bola kecil yang terbuat dari
plastik. Pada tengah-tengah meja dipasang net yang tegak lurus yang berguna untuk memisahkan
bidang permainan. Olahraga tenis meja telah terkenal di Inggris pada abad ke-19 dengan nama
pingpong, gossima, dan whiff-whoff. Kemudian pada tanggal 15 Januari 1926, tenis meja resmi
bernama table tennis atas prakarsa George Lehman dari Jerman.
Pada tahun 1948, di Indonesia dibentuk Persatuan Pingpong Seluruh Indonesia (PPSI) di
Surabaya. Dan pada PON I Solo tahun 1948, permainan tenis meja dimainkan. Selanjutnya
pada tahun 1951, PPSI diubah namanya menjadi PTMSI (Persatuan Tenis Meja Seluruh
Indonesia).
Langkah awal dalam menguasai tenis meja yaitu dengan mempelajari teknik-teknik dasarnya
terlebih dulu. Adapun untuk teknik dasar tenis meja, antara lain:
1. Teknik Memegang Bet
Ada dua macam cara menerima bola dalam tenis meja, yaitu: a). Square stance, artinya posisi
dari kaki sejajar, badan menghadap penuh ke meja. b). Side stance, artinya posisi badan
menyamping, salah satu dari kaki ditempatkan di depan dan di belakang (zig-zag).
3. Gerakan Kaki (Footwork) dalam Tenis Meja
Arah gerakan kaki ke samping kiri dan ke kanan atau diagonal.
4. Pukulan (Stroke) dalam Tenis Meja
Teknik pukulan yang ada antara lain: forehand, backhand, push, drive, blok, chop, servis, dan
spin.
a. Forehand
Teknik pukulan forehand bisa dilakukan dengan cara yang berikut ini:
1). Sikap badan menyamping.
2). Kemudian ayunkan lengan, punggung tangan membelakangi net.
3). Atur tenaga pada waktu perkenaan bola.
4). Gerakan lanjutan dilakukan sesudah melakukan pukulan bola hingga tangan menyilang.
b. Backhand
c. Servis
Teknik pukulan servis bisa dilakukan dengan cara:
1). Posisi bola diletakan di telapak tangan dan tangan yang lainnya memegang bet.
2). Bet dan tangan yang bebas di atas meja.
3). Bet dan tangan yang bebas di belakang garis.
4). Lambungkan bola ke atas.
5). Kemudian pukul bola pada waktu turun.
6). Selanjutnya ayunkan tangan ke depan atau samping badan.
7). Bola memantul sekali di kedua sisi meja.
d. Spin
Teknik pukulan spin dilakukan dengan cara yaitu bola dipukul (sedikit digesek) supaya bola
menjadi berputar.
e. Push
Teknik pukulan yang dilakukan dengan cara melakukan dorongan terhadap bola.
f. Chop
Teknik pukulan dengan cara yaitu memotong arah gerakan bola.
g. Drive
Teknik memukul dengan memakai bet dari bawah serong ke atas bet tertutup.
h. Lob
Teknik memukul bola lambung.
i. Smash
Teknik pukulan bola yang dilakukan secara keras dan juga tajam.
b. Net
Untuk tinggi net yaitu 15,25 cm dengan panjang net 1,5 m dan batas perpanjangan 15,25 cm.
c. Bola Berat bola yaitu 2,7 gram dengan diameter 40 mm yang terbuat dari celulose (celluloid),
plastik berwarna putih atau orange, dan tidak pudar.
d. Raket/bet
Raket 85% terbuat dari kayu, kedua sisi bet yang dipakai untuk memukul bola harus dilapisi
karet.
UJI KOMPETENSI
Jawablah pertanyaan-pernyataan dibawah ini dengan benar
1. Tehnik pegangan bet seperti memegang pensil/pena dan dikenal juga dengan sebutan
pegangan Asia adalah
a. Penshil grip
b. Penholder Grip
c. Shakehand Grip
d. Shakedown Grip
2. Arah bola ketika melakukan servis pada permainan tunggal Tenis Meja
a. Lurus
b. Kanan ke kiri
c. Bebas asal masuk
d. Diagonal
3. Berikut ini taktik servis bermain tunggal tenis meja,...
a. melakukan servis harus dari tengah-tengah meja
b. melakukan servis dari daerah meja lawan
c. mengarahkan servis kearah diagonal
d. setelah melakukan servis harus berinisiatif menyerang
4. Grip adalah istilah perlakukan pada bet tenis meja yang artinya ...
a. melempar
b. memukul
c. memegang
d. melempar
5. Shakehand grip merupakan teknik memegang bet seperti seseorang sedang ...
a. menarik
b. bersalaman
c. memeluk
d. bernyanyi
ATLETIK
Sejarah Atletik
Atletik adalah olahraga tertua yang dilakukan oleh manusia, bentuk-bentuk gerakan
berjalan, berlari, melempar dan melompat merupakan gerakan yang selalu dilakukan oleh
manusia bukan terbatas untuk memenuhi kebutuhan hidupnya saja, tetapi juga unatuk
mempertahankan dirinya dari bahaya yang mengancam keselamatannya. Bentuk-bentuk
gerakan berjalan, berlari, melempar dan melompat merupakan dasar dari semua cabang olah
raga sehingga atletik di sebut induk olah raga (Ibu segala cabang olahraga ). Menurut ahli
sejarah, atletik sudah dilakukan di negeri Yunani pada abad 16 SM. Pendapat ini didasarkan
pada lukisan-lukisan yang terdapat pada jambangan yang diketemukan pada jaman tersebut dan
dari tulisan ahli filsafat yang bernama Xenophanes. Perkembangan atletik sangat erat
hubungandengan masa jayanya lomba-lomba nasional yang dilakukan pada tahun 500-400 SM.
Orang Yunani di anggap sebagai peletak dasar-dasar latihan atletik adalah ICCUS dan
FERODICUS, selanjutnya nomor-nomor lomba yang berdiri sendiri-sendiri. Sejak tahun 338-
146 SM, atletik mengalami kemrosotan di Yunani. Pada tahun 180 SM untuk pertama kalinya
diadakan perlombaan atletik di Roma, tetapi yang mengikuti perlombaan bukan orang-orang
Roma melainkan orang-orang Yunani.
JALAN CEPAT
Jalan cepat adalah gerak maju jalan kaki yang dilakukan sedemikian rupa sehingga salah satu
kaki kontak dengan tanah tetap terpelihara dan tidak teputus. Selama melangkah, kaki yang
bergerak maju kaki harus berhubungan/menentuh tanah sebelum kaki belakang meninggalkan
tanah
Perbedaan antara Jalan Cepat dan Lari
Secara awam gerakan jalan dengan lari tidak ada perbedaan yang berarti. Baik jalan maupun lari
adalah gerakan memindahkan badan ke depan dengan langkah-langkah kaki. Perbedaan jalan
cepat dan lari adalah sebagai berikut.
Jalan cepat : Pada gerakan jalan cepat selalu ada kaki yang kontak dengan tanah. Artinya,
setiap saat
salah satu kaki selalu kontak tanah.
Lari : Dalam gerakan lari, ada saat melayang, pada waktu melangkah. Artinya, pada
saat tertentu
kedua kaki lepas atau tidak menyetuh/menginjak tanah.
1) Langkah Dimulai dengan gerakan mengangkat paha kaki ayun ke depan, lutut terlipat, tungkai
badan bergantung ke depan, karena ayunan paha ke depan tungkai bawah ikut terayun ke depan,
lutut menjadi lurus, kemudian menapak ke tumit terlebih dahulu menyentuh tanah; bersamaan
dengan ayunan kaki tersebut kaki tumpu menolak dengan mengangkat tumit selanjutnya ujung
kaki tumpu lepas dari tanah berganti menjadi kaki ayun.
2) Kecondongan badan sedikit ke depan dengan ayunan lengan. Siku dilipat lebih kurang 90
derajat, ayunan lengan arahnya lebih masuk, gerakan lengan seirama dengan langkah kaki.
3) Amati dan rasakan koordinasi gerakan dan ayunan lengan.
4) Temukan pola yang paling sesuai buat dirimu.
Finish
Tidak ada teknik khusus untuk finish ini. Umumnya jalan terus hingga melewati garis finish,
baru dikendorkan kecepatan jalannya setelah melewati jarak lima meter. Untuk memperoleh
langkahlangkah yang tidak sampai terangkat sehingga melayang, maka pemindahan berat badan
dari satu kaki ke kaki lain harus nampak jelas pada gerak panggul.
Fase gerakan tumpuan dua kaki ini terjadi sangat singkat. Pada saat kedua kaki menyentuh tanah,
pada saat itu pula berakhir dorongan yang diikuti oleh gerakan tarikan. Tarikan ini lebih lama
dan menyebabkan gerakan berlawanan antara bahu dan pinggul.
Fase Tarikan
Fase gerakan tarikan dimulai setelah gerakan terdahulu selesai. Gerakan ini dilakukan oleh kaki
depan akibat kerja tumit dan koordinasi seluruh bagian badan. Gerakan ini selesai apabila badan
berada di atas kaki penopang.
Fase Relaksasi
Tahap ini barada antara selesainya fase tarikan dan awal dari fase dorongan kaki. Pinggang ada
pada bidang yang sama dengan bahu. Lengan vertikal dan parallel di samping badan.
Fase Dorongan
Fase ini dilakukan apabila fase terdahulu selesai dan bila titik pusat gravitasi badan mengambil
alih kaki tumpu. Kaki yang baru saja menyelesaikan tarikan mulai mengambil alih gerakan
dorongan. Kaki yang lain bergerak maju dan diluruskan. Jangkauan gerak yang lebar di mana
pinggang berada pada sisi yang sama, maju searah, memungkinkan suatu fleksibilitas yang besar
dan memberi kaki dorong waktu yang lebih lama bekerja dengan meluruskan pergelangan kaki.
Lengan melakukan fungsi pengimbangan secara diametris/wajar berlawanan dengan kaki.
A. Model 1
Gerak mengayun kedua lengan di tempat dengan
Sikap sikap berdiri, kedua kaki dibuka selebar bahu
b. Model II
Gerak mengayun tangan dan kaki di tempat
Dan pendaratan kaki menggunakan ujung kaki
c. Model III
Gerak lari jogging dengan mengangkat paha
Tinggi dan pendaratan kaki menggunakan
Ujung telapak kaki
d. Model IV
Gerak lari cepat dengan langkah kaki lebar
b. Teknik Tolakan
Merupakan upaya pelompat melakukan tolakan pada papan tumpuan menggunakan
kaki yang terkuat dengan mengubahkecepatan horizontal ke kecepatan vertikal.
Saat kaki melakukan tolakan,posisi badan ditegakkan,dan kaki belakang serta kedua
lengan di ayunkan ke depan atas.
Urutan tolakan kaki pada papan tumpuan di mulai dari tumit,telapak kaki di teruskan
pada ujung telapak kaki.
c. Teknik di udara.
Kedua lutut tertekuk.
Kedua lengan ke samping kepala.
Saat akan mendarat kedua kaki dan
lengan di luruskan ke depan
bersamaan berat badan di bawa ke
depan.
d. Teknik mendarat.
Mendarat pada bak lompat di
awali dengan kedua tumit kaki
dan kedua kaki agak rapat.
Lutut tertekuk dan
mengeperdalam posisi jongkok
bersamaan berat badan di bawa
ke depan.
Kedua lengan di depan
menyentuh tempat pendaratan
serta pandangan ke depan.
a. Model 1
Berlari melewati tanda-tanda
garis,untuk mengatur irama lari dan
langkah
b. Model 2
Berlari dan menolak melewati
bangku yang pasang melintang.
c. Model 3
Berlari, menolak, sikap di udara,
dan mendarat, melalui tali yang di
pasang melintang.
d. Model 4
Melakukan lompat jauh dengan
pemberian tanda pada daerah
awalan, hingga kaki tumpu tepat
menolak pada papan tumpuan.Bila
kaki tumpu tidak tepat pada papan
tumpuan maka tamda dapat di geser
maju atau mundur.
b. Model 2
Mendorong bola basket setinggi-
tingginya melalui tali yang di
pasang melintang.
c. Model 3
Mendorong bola basket sejauh
mungkin berpasangan melebar
lapangan basket, gunakan seluruh
tubuh saat lemparan (tolakan).
d. Model 4
Menolak peluru dari depan dada
menggunakan dua tangan. Alat yang
dipergunakan adalah alat yang
dimodifikasi, yakni peluru di ganti
dengan softball atau sejenisnya.
Agar tidak membahayakan, latihan
ini dilakukan bisa berpasangan dan
berhadapan atau dalam formasi
berbanjar atau lingkaran.
e. Model 5
Menolak peluru dari sikap
menghadap arah tolakan
menggunakan satu tangan.
Pilihlah jawaban yang tepat dengan memberi tanda silang (x) huruf a, b, c, atau d !
1. Gerakan gerakan atletik seperti jalan, lari, lempar dan lompat menjadi dasar semua
cabang olah raga sehingga atletik di sebut
a. Fundamen olah raga c. Ibu/induk olah raga
b. Basic olah raga d. pusat/sentral 0lah raga
2. Ahli filsafat dari yunani yang menemukan lukisan yang menggabarkan gerakan atleih
adalah…
a. Loccus c. Herodirus
b. Xenophanes d. Shephanes
5. Pada jalan cepat posisi kaki harus benar agar mendapatkan kecepatan yang baik. Di
bawah ini pasisi kaki yang benar adalah
a. Kedua kaki harus kontak dengan tanah
b. Kedua kaki melayang saat tertentu
c. Salah satu kaki harus menyentuh tanah
d. Salah satu kaki memanjangkan langkah
6. Untuk mendapat kecepatan lari maksimal maka diperlukan penguasaan teknik yang
benar, berikut yang bukan teknik lari jarak pendek adalah…
a. Lengan di ayun ke depan sebatas hidung
b. Siku membentuk sudut 900
c. Langkah lebar dan berlari secepat cepatnya
d. Sudut kaki di tekuk 90o
9. Berikut ini teknik di udara saat melakukan lompat jauh gaya jongkok adalah
a. Keuda lutut lurus, kedua lengan disamping badn,saat akan mendarat kedua kaki dan
lengan diluruskan ke depan
b. Kedua lutut ditekuk,kedua lengan disamping kepala’ saat akan mendarat kedua
lengan dan kaki di luruskan ke belakang
c. Kedua lutut di tekuk, kedua lengan disamping kepala, saat akan mendarat ke dua
lengan dan kaki diluruskan ke depan
d. Kedua lutut di lipat, ke dua lengan di samping badan, saat akan mendarat kedua
lengan dan kaki dibawa ke atas
10. Sikap mendarat yang benar pada bak lompat jauh adalah
a. Jongkok dan pandangan ke depan
b. Telungkup dan pandangan ke depan
c. Telentang dan pandangan ke depan
d. Telentng dan pandangan ke belakang
12. Untuk mengetahui seorang pelompat menggunakan salah satu gaya dalam lompat jauh
dapat di lihat dari
a. Saat melakukan awalan
b. Saat melakukan tumpuan
c. Saat melayang di udara
d. Saat mendarat di udara
13. Meletakkan peluru yang benar pada leher saat akan gerak menolak, diletakkan
a. Pada leher di bawah dagu c. telentang dan pandangan ke depan
b. Pada leher di bawah telinga d. telentang dan pandangan ke belakang
14. Berikut tahap persiapan melakukan teknik dasar tolak peluru gaya menyamping adalah
a. Berdiri kedea kaki di buka selebar bahu, posisi bahu menyamping arah tolakan,
peluru diletakkan pada leher di bawah rahang, pandang kea rah tolakan
b. Berdiri kedua kaki di lipat, posisi bahu menyamping arah tolakan, peluru diletakkan
atas bahu, pandangan kearah tolakan
c. Berdiri ke dua kaki silang, posisi bahu menyamping arah tolakan, peluru diletakkan
pada leher di bawah rahang, pandanga kearah tolakan
15. Di bawah ini yang bukan merupakan gerakan akhir setelah melakukan tolakan adalah
a. Kaki kanan digerakkan ke depan menggantikan kaki kiri hingga tumpuan berpindah
pada kaki kanan
b. Kaki kiri lurus ke belakang rileks dengan lutut agak tertekuk tergantung
c. Badan rileks tegak lurus
d. Pandangan ke depan
PENCAK SILAT
Pembelajaran gerak aktivitas jalan cepat sebagai alat pada pembelajaran Pendidikan
Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, perlu dilakukan secara bertahap dan prosedural. Bertahap
dalam arti pembelajaran gerak spesifik dilakukan dari yang ringan ke yang berat, dari yang
sederhana ke yang rumit, sedangkan prosedural berkaitan dengan urutan gerakan yang harus
dilakukan, bertujuan agar siswa dapat dengan mudah untuk mempelajari gerak spesifik, hingga
dalam penguasaan kompetensi tidak mendapat kesulitan, terutama yang berhubungan dengan
gerak spesifik aktivitas beladiri pencak silat.
Akhir dari pembelajaran aktivitas jalan cepat yang dilakukan siswa, adalah sebagai berikut:
a. Memiliki keterampilan gerak dasar olahraga beladiri melalui beladiri pencak silat.
b. Memiliki pengetahuan tentang aktivitas gerak spesifik beladiri pencak silat, memahami
karakter serangan dan pertahanan yang digunakan, mengenal konsep ruang dan waktu.
c. Pertandingan yang sesuai dan dapat memberi pengalaman belajar, kesempatan untuk
menggunakan dan beradaptasi dengan keterampilan motorik, menggunakannya pada situasi
permainan yang berubah-ubah.
d. Memiliki sikap, seperti: sportifitas, kerja sama, tanggung jawab, dan disiplin dapat
memahami budaya orang lain.
Pada aktivitas pembelajaran, beberapa hal yang harus dilakukan oleh peserta didik, antara lain
berikut ini.
a. Siswa mengamati gambar dan gerakan yang dilakukan teman sendiri atau siswa yang
diberi tugas oleh bapak/ibu guru melakukan gerakan.
b. Setelah itu siswa diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan tentang gerak dasar
yang diperagakan.
c. Jawaban yang diberikan oleh bapak/ibu guru, siswa mencoba melakukan gerakan sesuai
dengan hasil pengamatan dan jawaban dari guru.
d. Siswa mengasosiasikan/menghubungkan, yaitu dengan melakukan aktivitas tersebut
berulang-ulang untuk menemukan hal-hal sebagai berikut:
1) Mencari hubungan antara jenis kuda-kuda yang baik untuk pola pertahanan atau
penyerangan pencak silat.
2) Mencari hubungan antara jenis pukulan/tendangan dan elakan/hindaran dengan sasaran
yang hendak dicapai.
3) Mencari hubungan antara olahraga beladiri pencak silat dengan kesehatan dan
kebugaran tubuh serta otot-otot yang dominan yang dipergunakan dalam aktivitas
pencak silat.
e. Akhir aktivitas gerakan ini siswa mengomunikasikan, dengan melakukan pertandingan
pencak silat secara sederhana dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasikan.
Materi Pembelajaran
a. Pengertian Pencak Silat
Pencak silat merupakan olahraga beladiri asli Indonesia, dapat dimainkan secara
perorangan, berpasangan maupun beregu. Untuk menguasai beladiri pencak silat sangat
diperlukan penguasaan teknik dasar pencak silat. Apakah siswa sudah bisa mempraktikkannya
dengan benar? Bab ini siswa akan diajak memahami lebih lanjut tentang olahraga beladiri
pencak silat. Setelah mempelajari materi ini siswa diharapkan dapat memahami, menghayati
nilai-nilai luhur bela diri pencak silat seperti disiplin, jujur, tanggung jawab, kerja sama, dan
toleransi dengan baik dan benar.
Olahraga beladiri pencak silat adalah warisan nenek moyang bangsa Indonesia. Karena
pencak silat lahir dari kebudayaan bangsa Indonesia, maka perkembangannya dipengaruhi oleh
watak, selera dan bakat masyarakat yang ada di daerahnya masing-masing. Selain keadaan
masyarakat dan sifatnya, faktor alam juga dapat mempengaruhi perkembangan pencak silat itu
sendiri, misalnya keadaan tempat, iklim, keadaan sosial, dan lain sebagainya.
Pencak silat adalah beladiri yang menggunakan akal sepenuhnya. Akal yang dimiliki
manusia lebih sempurna bila dibandingkan dengan mahluk-mahluk yang lainnya. Oleh karena
itu, tidak mustahil jika manusia dapat menguasai segala macam ilmu di dunia ini.
Selanjutnya siswa diminta untuk mendiskusikan hasil pengamatan, baik dengan teman
maupun guru. Siswa melakukan gerak spesifik macam-macam sikap berdiri dalam pencak silat.
Kemudian membandingkan hasil pengamatannya dengan cara berikut:
(1) Rasakan gerakan yang siswa lakukan.
(2) Bandingkan gerakan yang siswa lakukan dengan hasil pengamatan dan gerakan mana yang
paling mudah dilakukan siswa.
(3) Diskusikan dengan guru atau teman bila ada kesulitan.
Selanjutnya siswa diminta untuk mendiskusikan hasil pengamatan, baik dengan teman maupun
guru. Siswa melakukan gerak spesifik sikap jongkok, duduk, dan berbaring dalam pencak silat. Kemudia
membandingkan hasil pengamatannya dengan cara berikut:
(1) Rasakan gerakan yang siswa lakukan.
(2) Bandingkan gerakan yang siswa lakukan dengan hasil pengamatan dan gerakan mana yang paling
mudah dilakukan siswa.
(3) Diskusikan dengan guru atau teman bila ada kesulitan
c) Aktivitas pembelajaran sikap pasang
Siswa diminta untuk mengamati dan meragakan gerak spesifik sikap pasang (1) Sikap pasang atas, (2)
Sikap pasang tengah, dan (3) Sikap pasang bawah) dalam pencak silat berikut ini.
Sikap pasang atas Sikap pasang tengah Sikap pasang bawah Selanjutnya siswa diminta untuk
mendiskusikan hasil pengamatan, baik dengan teman maupun guru.
Siswa melakukan gerak spesifik sikap pasang (1) Sikap pasang atas, (2) Sikap pasang tengah, dan (3)
Sikap pasang bawah) dalam pencak silat.
Kemudian membandingkan hasil pengamatannya dengan cara berikut:
(1) Rasakan gerakan yang siswa lakukan.
(2) Bandingkan gerakan yang siswa lakukan dengan hasil pengamatan dan gerakan mana yang paling
mudah dilakukan siswa.
(3) Diskusikan dengan guru atau teman bila ada kesulitan
Pembentukan gerak merupakan awal dalam melakukan pembelaan maupun serangan. Pembentukan
gerak terdiri dari pembentukan arah dan langkah.
Selanjutnya siswa diminta untuk mendiskusikan hasil pengamatan, baik dengan teman
maupun guru, Siswa melakukan gerakan pembentukan langkah dalam pencak silat. Kemudian
membandingkan hasil pengamatannya dengan cara berikut:
(1) Rasakan gerakan yang siswa lakukan.
(2) Bandingkan gerakan yang siswa lakukan dengan hasil pengamatan dan gerakan mana yang
paling mudah dilakukan siswa.
(3) Diskusikan dengan guru atau teman bila ada kesulitan.
Pembelaan pencak silat tidak mungkin mendapatkan gerak dasar yang baik dan benar bila
tidak dipelajari. Siswa diminta untuk mencoba membaca berbagai bentuk-bentuk pembelajaran
gerak dasar pembelaan dengan cermat, siswa melakukan bersama-sama teman-temannya untuk
mempraktikkan berbagai jenis bentuk-bentuk pembelajaran gerak dasar pembelaan yang ada
dalam buku, kemudian diskusikan cara melakukannya yang baik. Yakinlah siswa bisa menjadi
apapun yang kamu inginkan, dengan catatan serius dan sepenuh hati melakukannya.
Pembelaan merupakan prinsip utama dalam pencak silat, sehingga harus benar-benar
dikuasai. Bentuk-bentuk gerak dasar pembelaan antara lain dengan cara melakukan elakan dan
tangkisan.
Selanjutnya siswa diminta untuk mendiskusikan hasil pengamatan, baik dengan teman
maupun guru. Siswa melakukan gerakan elakan dalam pencak silat. Kemudia membandingkan
hasil pengamatannya dengan cara berikut:
(1) Rasakan gerakan yang siswa lakukan.
(2) Bandingkan gerakan yang siswa lakukan dengan hasil pengamatan dan gerakan mana yang
paling mudah dilakukan siswa.
(3) Diskusikan dengan guru atau teman bila ada kesulitan.
Tangkisan merupakan cara pembelaan dengan mengadakan kontak langsung dengan lawan.
Hal ini dapat dilakukan dengan satu tangan atau lengan, dua lengan, siku dan kaki.
Siswa diminta untuk mengamati dan meragakan gerakan tangkisan dalam pencak silat berikut
ini.
Gambar 5.8 Macam-macam serangan tangan pencak silat
Selanjutnya siswa diminta untuk mendiskusikan hasil pengamatan, baik dengan teman
maupun guru. Siswa melakukan gerakan tangkisan dalam pencak silat. Kemudian
membandingkan hasil pengamatannya dengan cara berikut:
(1) Rasakan gerakan yang siswa lakukan.
(2) Bandingkan gerakan yang siswa lakukan dengan hasil pengamatan dan gerakan mana yang
paling mudah dilakukan siswa.
(3) Diskusikan dengan guru atau teman bila ada kesulitan.
Selanjutnya siswa diminta untuk mendiskusikan hasil pengamatan, baik dengan teman
maupun guru. Siswa melakukan gerakan serangan dengan siku (dari depan, atas, bawah,
samping, serong dan belakang) dalam pencak silat. Kemudian membandingkan hasil
pengamatannya dengan cara berikut:
(1) Rasakan gerakan yang siswa lakukan.
(2) Bandingkan gerakan yang siswa lakukan dengan hasil pengamatan dan gerakan mana yang
paling mudah dilakukan siswa.
(3) Diskusikan dengan guru atau teman bila ada kesulitan.
c) Aktivitas pembelajaran gerak dasar serangan dengan menggunakan kaki dalam pencak
silat
Aktivitas pembelajaran gerak spesifik serangan dengan menggunakan kaki dalam pencak silat
antara lain sebagai berikut.
Selanjutnya siswa diminta untuk mendiskusikan hasil pengamatan, baik dengan teman
maupun guru. Siswa melakukan gerakan serangan dengan menggunakan tendangan dapat
dilakukan dengan punggung kaki, telapak kaki, ujung kaki dan tumit dalam pencak silat.
Kemudian membandingkan hasil pengamatannya dengan cara berikut:
(1) Rasakan gerakan yang siswa lakukan.
(2) Bandingkan gerakan yang siswa lakukan dengan hasil pengamatan dan gerakan mana yang
paling mudah dilakukan siswa.
(3) Diskusikan dengan guru atau teman bila ada kesulitan.
(2) Aktivitas pembelajaran serangan dengan menggunakan sapuan Sapuan terdiri dari empat
jenis antara lain sebagai berikut:
(1) Sapuan tegak, yaitu serangan menyapu kaki dengan perkenaannya telapak kaki ke arah
bawah mata kaki, lintasannya dari luar ke dalam, bertujuan mematahkan.
(2) Sapuan rebah, yaitu serangan menyapu kaki dengan cara merebahkan diri bertujaun
menjatuhkan, bias dengan sapuan rebah belakang (sirkel bawah).
(3) Sabetan, yaitu serangan menjatuhkan lawan dengan perkenaan tulang kering ke sasaran betis
dengan lintasan dari luar ke dalam.
(4) Beset, yaitu serangan menjatuhkan lawan dengan alat penyasar betis.
Siswa diminta untuk mengamati dan meragakan gerakan serangan dengan menggunakan
sapuan dapat dilakukan dengan sapuan tegak, sapuan rebah, sabetan, dan beset dalam pencak
silat berikut ini.
Selanjutnya siswa diminta untuk mendiskusikan hasil pengamatan, baik d engan teman maupun
guru. Siswa melakukan gerakan serangan dengan menggunakan sapuan dapat dilakukan dengan
sapuan tegak, sapuan rebah, sabetan, dan beset dalam pencak silat. Kemudian membandingkan
pengamatannya dengan cara berikut:
(1) Rasakan gerakan yang siswa lakukan.
(2) Bandingkan gerakan yang siswa lakukan dengan hasil pengamatan dan gerakan mana yang
paling mudah dilakukan siswa.
(3) Diskusikan dengan guru atau teman bila ada kesulitan.
Selanjutnya siswa diminta untuk mendiskusikan hasil pengamatan, baik dengan teman
maupun guru. Siswa melakukan gerakan serangan dengan menggunakan guntingan dalam
pencak silat. Kemudian membandingkan pengamatannya dengan cara berikut:
(a) Rasakan gerakan yang siswa lakukan.
(b) Bandingkan gerakan yang siswa lakukan dengan hasil pengamatan dan gerakan mana yang
paling mudah dilakukan siswa.
(c) Diskusikan dengan guru atau teman bila ada kesulitan.
Siswa diminta untuk mengamati dan meragakan gerakan mengunci lawan dari luar tangan
dalam pencak silat i berikut ini.
(a) Siswa A melancarkan pukulan dengan tangan kanan lurus ke arah siswa B.
(b) Siswa B menyambut serangan Siswa A dengan teknik tangkisan dua tangan yang merupakan
kelanjutan dari tangkisan dari luar tangan.
(c) Siswa B mengunci lawan dengan menggeser kaki ke dalam dan tangan lawan diputar dan
ditahan gerakannya.
Selanjutnya siswa diminta untuk mendiskusikan hasil pengamatan, baik dengan teman
maupun guru. Siswa melakukan gerakan mengunci lawan dari luar tangan dalam pencak silat.
Kemudian membandingkan pengamatannya dengan cara berikut:
(a) Rasakan gerakan yang siswa lakukan.
(b) Bandingkan gerakan yang siswa lakukan dengan hasil pengamatan dan gerakan mana yang
paling mudah dilakukan siswa.
(c) Diskusikan dengan guru atau teman bila ada kesulitan.
Siswa diminta untuk mengamati dan meragakan gerakan mengunci lawan dari dalam tangan
dalam pencak silat berikut ini.
(a) Siswa A melancarkan pukulan dengan tangan kanan lurus ke arah siswa B. Siswa B
menangkis dari luar tangan.
(b)Siswa A memutar badan terus menyikut siswa B dengan siku tangan kiri. Serangan tersebut
dilakukan oleh Siswa B dengan menggeser kaki kiri ke dalam.
(c) Siswa A memutar badan dan melancarkan pukulan dengan tangan kanan lurus ke arah B.
Siswa B melakukan pembelaan dengan teknik tangkisan dari dalam.
(d) Siswa B melanjutkan usaha pembelaan dengan memasukkan kaki kanannya ke belakang kaki
lawan kemudian mengungkit kaki tersebut.
Selanjutnya siswa diminta untuk mendiskusikan hasil pengamatan, baik dengan teman
maupun guru. Siswa melakukan gerakan mengunci lawan dari dalam tangan dalam pencak silat.
Kemudian membandingkan pengamatannya dengan cara berikut:
(a) Rasakan gerakan yang siswa lakukan.
(b) Bandingkan gerakan yang siswa lakukan dengan hasil pengamatan dan gerakan mana yang
paling mudah dilakukan siswa.
(c) Diskusikan dengan guru atau teman bila ada kesulitan.
(3)Aktivitas pembelajaran mengunci lawan dengan menahan serangan siku lawan pada
waktu berputar dan menyikut
Siswa diminta untuk mengamati dan meragakan gerakan mengunci lawan dengan menahan
serangan siku lawan pada waktu berputar dan menyikut dalam pencak silat berikut ini.
(a) Siswa A melancarkan pukulan dengan tangan kanan lurus ke arah siswa B. Siswa B
menangkis dari luar tangan.
(b) Siswa A menyikut ke belakang dengan siku tangan kiri. Siswa B menangkis dan menangkap
siku tersebut.
(c) Siswa A melanjutkan usaha pembelaan dengan memutarkan siku lawan sekaligus
menguncinya.
Siswa melakukan gerakan mengunci lawan dengan menahan serangan siku lawan pada waktu
berputar dan menyikut dalam pencak silat. Kemudian membandingkan pengamatannya dengan
cara berikut:
(a) Rasakan gerakan yang siswa lakukan.
(b) Bandingkan gerakan yang siswa lakukan dengan hasil pengamatan dan gerakan mana yang
paling mudah dilakukan siswa.
(c) Diskusikan dengan guru atau teman bila ada kesulitan.
Siswa diminta untuk mengamati dan meragakan gerakan menahan siku lawan di atas pundak
dalam pencak silat berikut ini.
(a) Siswa A melancarkan pukulan dengan tangan kanan lurus ke arah siswa B. Siswa B
menangkis dengan menggunakan teknik tangkisan luar.
(b) Siswa A menyikut dengan siku tangan kiri ke belakang. Siswa B menangkis.
(c) Siswa A memutar badannya dan melancarkan pukulan dengan tangan kanan. Siswa B
menangkis dengan teknik tangkis luar.
(d) Siswa A dengan cepat melangkahkan kaki kiri terus menempel masuk dan tangan kiri
menangkap pangkal dengan siswa B lalu ditahan di atas bahu, sehingga Siswa B terjatuh.
Selanjutnya siswa diminta untuk mendiskusikan hasil pengamatan, baik dengan teman maupun
guru. Siswa melakukan gerakan menahan siku lawan di atas pundak dalam pencak silat.
Kemudian membandingkan pengamatannya dengan cara berikut:
(a) Rasakan gerakan yang siswa lakukan.
(b) Bandingkan gerakan yang siswa lakukan dengan hasil pengamatan dan gerakan mana yang
paling mudah dilakukan siswa.
(c) Diskusikan dengan guru atau teman bila ada kesulitan.
(5) Aktivitas pembelajaran menjatuhkan lawan dengan mengambil kaki bagian luar
(6) Aktivitas pembelajaran menjatuhkan lawan dengan mengambil kaki bagian dalam
Siswa mengomunikasikan gerakan menjatuhkan lawan dengan mengambil kaki bagian dalam
dalam pencak silat berikut ini.
(a) Siswa A melancarkan pukulan dengan tangan kanan lurus ke arah siswa B. Siswa B
menangkis dengan teknik tangkis dalam.
(b) Siswa A mengelakkan pukulan yang dilancarkan siswa B dengan teknik elakan merendahkan
badan (elak bawah).
(c) Siswa A melancarkan serangan dengan melingkarkan kaki kirinya ke belakang (busur),
sehingga kaki siswa B terkait dan akhirnya terjatuh ke lantai.
Siswa diminta untuk membuatlah simpulan dan catatan tentang materi pembelajaran beladiri
pencak silat yang telah dipelajari dalam buku catatannya. Tugas catatan tersebut dikumpulkan
pada pertemuan berikutnya.
UJI KOMPETENSI
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan benar!
1. Sebutkan berbagai keterampilan gerak spesifik kudakuda dalam pencak silat!
2. Sebutkan berbagai keterampilan gerak spesifik pukulan dalam pencak silat!
3. Sebutkan berbagai keterampilan gerak spesifik tangkisan dalam pencak silat!
4. Sebutkan berbagai keterampilan gerak spesifik tendangan dalam pencak silat!
5. Sebutkan berbagai keterampilan gerak spesifik elakan dalam pencak silat!
6. Jelaskan cara melakukan berbagai keterampilan gerak spesifik kuda-kuda dalam pencak
silat!
7. Jelaskan cara melakukan berbagai keterampilan gerak spesifik pukulan dalam pencak silat!
8. Jelaskan cara melakukan berbagai keterampilan gerak spesifik tangkisan dalam pencak silat!
9. Jelaskan cara melakukan berbagai keterampilan gerak spesifik tendangan dalam pencak
silat!
10. Jelaskan cara melakukan berbagai keterampilan gerak spesifik elakan dalam pencak silat!
KEBUGARAN JASMANI
Dalam bab ini kalian akan diperkenalkan dengan berbagai pelatihan kebugaran jasmani,
diantaranya:
• kekuatan otot
• kelentukan dan keseimbangan
• daya tahan otot
• kecepatan dan kelincahan
• daya tahan jantung dan paru-paru
Setiap orang tentu menginginkan kebugaran jasmaninya tetap baik. Seseorang yang
kebugaran
jasmaninya baik juga memiliki derajat kesehatan yang baik pula. Kebugaran jasmani memiliki
dua aspek, yaitu kesehatan dan performa.
Kebugaran jasmani yang berkaitan dengan aspek kesehatan, yaitu kekuatan otot, daya tahan otot,
daya tahan jantung dan paru-paru, dan fleksibilitas.
Adapun kebugaran jasmani yag berkaitan dengan aspek performa, yaitu koordinasi, agilitas,
kecepatan, dan keseimbangan.
Salah satu komponen kesegaran jasmani adalah kekuatan (strength). Kekuatan adalah
kemampuan otot untuk membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan. Kekuatan otot
merupakan unsur yang sangat penting untuk meningkatkan kondisi fisik secara
keseluruhan.Dengan kekuatan yang baik seseorang akan lebih gesit dalam bergerak dan efisien.
Ketahanan otot erat kaitannya dengan kesehatan otot. Ketahanan otot adalah kemampuan otot
untuk melakukan suatu pekerjaan yang berulang-ulang atau kemampuan otot untuk melakukan
tugas gerak selama periode waktu tertentu. Jadi, perbedaan antara kekuatan otot dan daya tahan
otot terletak pada penekanannya.
Kekuatan otot berkembang jika beban yang dilakukan makin meningkat, sedangkan daya
tahan terbentuk melalui beban yang tetap namun dilakukan secara berulang-ulang dalam satu
kesempatan.
c. Sikap akhir:
1. Badan, kaki, dan tangan kembali ke sikap awal, yaitu telungkup.
2. Pandangan lurus ke depan.
b. Gerakan:
1. Jongkok, kedua tangan menempel di lantai.
2. Badan telungkup, kedua kaki dilecutkan ke belakang.
3. Sikap akhir: kembali ke sikap berdiri dengan melompat
c. Sikap akhir:
1.Badan kembali ke sikap semula.
1. Fartlek (Speedplay)
Fartlek atau speedplay yang diciptakan oleh Gosta Holmer dari Swedia, adalah sistem
latihan endurance yang maksudnya adalah untuk membangun, mengembalikan, atau memelihara
kondisi tubuh seseorang. Fartlek adalah sistem latihan yang sangat baik untuk semua cabang
olahraga yang memerlukan daya tahan.
Fartlek (bahasa Swedia) jika diterjemahkan menjadi speedplay atau bermain-main dengan
kecepatan.
Fartlek sebaiknya dilakukan di alam terbuka, di mana ada bukit-bukit, tanah pasir, semak
belukar,
selokan-selokan untuk dilompati, tanah rumput, tanah lembek, dan sebagainya.
2. Interval Training
Interval training adalah suatu sistem latihan yang diselingi oleh interval-interval yang
berupa
masa-masa istirahat.
Ada beberapa faktor yang harus dipenuhi dalam menyusun interval training, yaitu:
a. Lamanya latihan.
b. Ulangan (repetition) melakukan latihan.
c. Beban (intensitas) latihan.
d. Masa istirahat (recovery interval) setelah setiap ulangan dari latihan.
Contoh interval training (kerja pada tingkat aerobik):
a. Jarak lari (400 m);
b. Tempo lari (80 detik);
c. Ulangan lari (10 kali);
d. Istirahat (antara 3–5 menit).
3. Joging
Joging adalah berlari pelan (antara lari dan jalan) untuk kesehatan. Joging menurut Cooper
kecepatan yang diperlukan untuk menempuh jarak 1,6 km lebih dari 9 menit.
Joging yang baik dilakukan pada pagi hari. Udaranya masih sejuk, segar, dan belum banyak
polusi. Joging sangat baik untuk merangsang dan meningkatkan daya tahan jantung dan paru-
paru.
Joging dilakukan secara teratur selama 15–20 menit bermanfaat:
a. Menguatkan otot-otot pernapasan dan mengurangi hambatan aliran udara yang keluar
masuk paru-paru.
b. Memperbaiki efisiensi memompa dan kekuatan otot jantung sehingga setiap denyut
jumlah darah yang dialirkan dapat diperbesar.
c. Menjaga kesehatan otot-otot tubuh dan memperbaiki sirkulasi darah secara umum.
d. Meningkatkan jumlah total darah yang mengalir ke seluruh tubuh.
Gambar 5.8 Joging
1. Latihan Kelentukan
Kelentukan adalah gambaran luas sempitnya ruang gerak persendian yang ada pada tubuh
kita. Kelentukan berkaitan dengan elastisitas otot. Latihan yang diperlukan untuk
mengembangkan
kelentukan tubuh melalui latihan peregangan otot dan latihan untuk memperluas ruang gerak
persendian.
Berikut ini bentuk latihan kelentukan :
a. Latihan kelentukan merenggutkan tangan
Tujuannya adalah melentukkan pergelangan dari jari-jari tangan.
Pelaksanaannya:
1. Siswa berdiri tegak dengan kaki dibuka selebar bahu.
2. Gerakan merenggutkan tangan di depan dada 8 kali.
3. Gerakan membungkukkan badan 8 kali.
4. Gerakan memutar pinggang ke kiri dan ke kanan 8 kali.
f. Latihan peregangan
Latihan peregangan bertujuan untuk melenturkan otot. Banyak latihan yang dapat
dilakukan untuk meregangkan otot. Salah satu latihan peregangan dapat dilakukan sebagai
berikut.
1. Duduk berlutut, bungkukkan badan ke depan.
2. Kedua lengan lurus menyentuh lantai.
3. Tempelkan dahi pada lantai.
4. Pertahankan sampai hitungan sepuluh.
3. Latihan Keseimbangan
Gambar 5.19 Latihan mengubah gerak tubuh arah lurus (shuttle run)
Kegiatan Individu/Kelompok
1. Buatlah suatu esai tentang manfaat kebugaran jasmani menurut kamu!
2. Ciptakan gerakan-gerakan kebugaran jasmani bersama kelompokmu, dan praktikkan hasil
kreasi kelompokmu di depan teman-temanmu!
4. Tuliskan manfaat yang kamu rasakan dalam latihan kebugaran jasmani.
Rangkuman
Kebugaran jasmani adalah suatu kondisi seseorang untuk melakukan kegiatan atau tujuan yang
ingin dicapai dalam kehidupan sehari-hari tanpa mengalami kelelahan yang berarti.
Kebugaran jasmani mencakup aspek kesehatan dan performa. Unsur-unsur kebugaran
jasmani, meliputi kekuatan otot, daya tahan otot, daya tahan jantung dan paru-paru, fleksibilitas,
koordinasi, agilitas, kecepatan, dan keseimbangan.
Bentuk-bentuk latihan kekuatan dan daya tahan otot, antara lain push up, pull up, squat
thrust, sit up, dan back up. Daya tahan jantung dan paru-paru dilatih dengan joging, fartlek, dan
interval training.
Bentuk-bentuk latihan kelentukan, antara lain meliukkan tubuh, membungkukkanbadan, dan
latihan peregangan. Adapun latihan keseimbangan, antara lain:
1. berdiri dengan satu kaki,
2. duduk mengangkat kedua kaki, dan
3. berjalan meniti titian.Bentuk-bentuk latihan kecepatan, antara lain dengan lari sprint
berulang-ulangdengan jarak yang terus bertambah. Adapun bentuk latihan kelincahan
berupa shuttle run, lari zig-zag, mengubah posisi tubuh, dan kelincahan bereaksi.
Kebugaran jasmani tetap terjaga dengan:
1. Olahraga teratur.
2. Istirahat yang cukup.
3. Makan makanan bergizi.
4. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
Latihan
2. Di bawah ini yang bukan komponen kebugaran jasmani yang sering dilakukan setiap hari oleh
kita adalah ….
a. kecepatan
b. kekuatan
c. agylity
d. gerakan melompat
3. Derajat atau kemampuan seseorang dalam rangka melakukan kegiatan sehari-harinya tanpa
mengalami kelelahan yang berarti disebut ….
a. kebugaran jasmani
b. pendidikan jasmani
c. kesehatan jasmani
d. jasmani dan kesehatan
6. Untuk membantu teman yang melakukan sit up, dilakukan dengan ....
a. memegang kepala
b. memegang perut
c. memegang ujung kaki
d. memegang punggung
8. Berikut ini yang bukan bentuk latihan untuk melatih kekuatan adalah ....
a. squat jump
b. pull up
c. push up
d. joging
13. Untuk melatih otot-otot bahu, lengan, punggung, deltoid, pasterior, dan teres mayor
diperlukan
bentuk latihan ….
a. rowing
b. wrist roll
c. isometris
d. tricep stretch
Tabel 1: Hubungan antara umur, berat badan, dan tinggi badan (untuk anak di Indonesia) Umur
Tahun Laki-laki Perempuan Berat (Kg) Tinggi (Cm) Berat (Kg) Tinggi (Cm) Lahir 3,0 50,0 3,0
50,0 1 Tahun 8,1 71,3 7,6 71,3 2 Tahun 9,6 79,4 9,3 78,4 3 Tahun 11,4 86,4 11,0 85,3 4 Tahun
13,0 93,5 12,6 92,5 5 Tahun 14,4 101,9 14,2 100,0 6 Tahun 15,8 108,8 16,2 105,7 7 Tahun 16,6
109,5 16,7 109,5 8 Tahun 18,9 114,1 17,5 114,5 9 Tahun 20,9 117,0 20,0 120,4 10 Tahun 22,0
125,1 21,9 125,9 11 Tahun 23,9 128,2 24,7 129,6 12 Tahun 26,9 131,5 28,4 136,8 13 Tahun 29,1
137,4 32,6 141,4 14 Tahun 33,0 143,0 37,0 146,8 15 Tahun 40,0 151,3 40,6 149,8 16 Tahun 43,3
157,2 42,5 152,2
Di unduh dari : Bukupaket.com 275 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
B. Pertumbuhan, Perkembangan, Kebutuhan serta Faktor-Faktor yang Memengaruhi Anak Usia
Sekolah Pertumbuhan dan perkembangan anak usia sekolah dipengaruhi oleh (interaction) dan
keputusan-keputusan yang diambilnya setiap saat, se hingga merupakan suatu proses yang
dinamis. Ada beberapa t hap (stadium) tertentu di dalam proses pertumbuhan dan perkembangan
ini, tetapi setiap orang tumbuh dan berkembang dipengaruhi oleh faktor-faktor keturunan,
lingkungan dan pengalamanpengalaman pribadi. Berikut ini akan diuraikan beberapa sifat-sifat
dari pertumbuhan dan perkembangan anak usia sekolah dengan menunjukkan ke butuhan
kesehatan siswa sehingga dapat dibuat bim bingan, pendidikan dan pelajaran-pelajaran yang
akan diberikan pada anak usia tertentu. Umur 6-14 Tahun:
1. Perkembangan jasmani
a. Perkembangan jasmani relatif lambat dibandingkan dengan perkembangan pada usia
sebelumnya.
b. Adanya pertumbuhan bola mata, sehingga ada kemungkinan ter jadinya gangguan
penglihatan pada masa ini.
c. Kerangka tulang belakang serta ligament masih lemah, sehingga perlu dijaga sikap duduk
dan berdiri yang baik.
d. Masa pubertas yang terjadi pada akhir masa ditandai dengan adanya pertumbuhan badan
yang sangat cepat.
e. Telah tampak tenda-tanda permulaan masa adolesensia (masa remaja), pada anak laki-laki
suara membesar, pada anak perempuan membesarnya buah dada serta haid pertama.
f. Perkembangan jasmani sangat dipengaruhi oleh lingkungan mental dan sosial.
2. Perkembangan jiwa, emosi, sosial dan intelek
a. Mulai belajar menghitung, membaca dan menulis, sudah mulai mengadakan konsepsi,
simbolisasi dan belajar mengadakan komunikasi.
b. Dimulai suatu perkembangan ”kepribadian sosial” dan mulai menyadari konsep-konsep
hidup, (concience, moralitas dan norma kehidupan).
c. Pada masa pubertas (12-14), energi meluap-luap, avonturisme dan hubungan dengan orang
lain masih canggung.
d. Nilai religi (agama), etik dan estitik belum mendalam.
3. Kebutuhan (Requirements)
a. Jumlah makanan yang cukup serta mempunyai nilai gizi yang tinggi.
b. Latihan-latihan jasmani dan istirahat yang cukup serta teratur
c. Tindakan-tindakan pencegahan penyakit.
d. Di dalam dan di luar lingkungan keluarga (sekolah, kepramukaan dan sebagainya), perlu
diberi kesempatan untuk dapat memperkembangkan kepribadiannya yang meliputi segi
sosial dan moral.
4. Faktor-faktor yang memengaruhi
a. Masalah gizi yang antara lain disebabkan oleh faktor emosionil.
b. Penyakit.
c. Masalah gigi berupa antara lain malloclussion, crowding.
d. Kontak lingkungan lebih luas sehingga dapat menimbulkan konflik. konflik karena
perubahan-perubahan yang dialaminya. Masa Adolesensia (Masa Remaja)
1. Perkembangan jasmani
a. Fungsi organ-organ endoktrin telah mencapai kesempurnaan.
b. Penambahan jaringan lemak di bawah kulit (subkutan) lebih banyak pada wanita dari
pada anak laki-laki.
c. Jaringan otot-otot pada anak laki-laki lebih berkembang dari pada jaringan otot pada
anak perempuan.
2. Perkembangan jiwa, emosi, sosial dan intelek
a. Faktor yang penting ialah perhatian terhadap seks, yang memengaruhi hubungan
dengan kawan dari jenis kelamin yang lain.
b. Pemikiran sudah kritis, juga terhadap kewibawaan orang tuanya.
c. Emosi belum mencapai suatu stabilisasi tertentu dan perlu adanya simpati dan
nasihat-nasihat.
d. Mulai memisahkan diri dari orang tua dan mencari pergaulan dengan teman-teman
sebayanya.
e. Ada aktivitas dan experimental sosial.
f. Melalui proses identifikasi dan imitasi dibangkitkan dan dikembangkan cita-cita
muluk dan aspirasi-aspirasi yang tinggi, perlu ada nya identification figure yang baik.
3. Kebutuhan (Requirements)
a. Diperlukan adanya pengertian dari orang tua dan keluarga, ten tang proses
perkembangan dan sifat-sifat tertentu pada anak masa peralihan ini sulit bagi kedua
belah pihak, orang tua maupun anak.
b. Perlu penanggapan secara perorangan, jangan disamaratakan semua anak, tanpa
mengabaikan faktor-faktor di luar diri mereka.
c. Perlu bantuan dalam meringankan setiap tekanan (stress) baik fisik maupun mental.
d. Diberikan pendidikan tentang kesehatan dan sex yang diatur dan diselenggarakan
secara bijaksana, termasuk pengetahuan biologik dari fungsi alat kelamin.
4. Faktor-faktor yang memengaruhi
a. Kurang pengertian, pengetahuan serta perhatian tentang kesehatan, dapat
menimbulkan bermacam-macam penyakit, cedera akibat kecelakaan, anemia,
penyakit kulit, TBC, kekurangan gizi, obesitas, problem-problem psikologi, problem-
problem seks dan lain-lain.
b. Adaptasi sosial yang tidak berhasil, menimbulkan bermacam-macam tingkah laku
dan perbuatan yang tidak baik, konflik dan cara-cara kehidupan yang tidak harmonis
dalam keluarga lambat laun dapat menimbulkan gangguan mental, neurosis, psikosis,
narkotika, dan lain-lain.
c. Kehidupan spirituil yang baru berkembang dapat berubah-rubah menurut situasi
kondisi dan waktu serta dapat menimbulkan penyelewengan atau tindakan ekstrem.