Jurnal Keterampilan Sepak Takraw
Jurnal Keterampilan Sepak Takraw
Sulaiman
Abstract
___________________________________________________________________
This study aims to develop a test instrument for sepak takraw skill for males and females athletes of Central
0B
Java. This research method is a survey with tests and measurements. Research sample is 46 males athletes and
35 females athletes of Sepak Takraw in Central Java. Test of skills consist of four test items: 1) test of sepak
mula ability, 2) test of sepak kura ability, 3) feed tests, and 4) test of smash ability. The instrument of test is
tested by Chi square statistics, validity with statistical tests of Pearson Product moment to correlate the test
items for the total score, reliability tested in two ways. Product moment to correlate the total score of the first
test with a total score of the second test, and with Anava two lines to test the homogeneity of variance.
Conclusions The results of research is, test of sepak takraw’s skill can be used as an instrument to measure the
skills of males and females athletes of sepak takraw In Central Java.
Alamat korespondensi: ISSN 2354-8231 (online)
Gedung F1 Lantai 3 FIK Unnes
ISSN 2354-7901 (cetak)
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: lemans_fik@yahoo.co.id
Sulaiman / Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation 1 (2) (2014)
69
Sulaiman / Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation 1 (2) (2014)
memaha, mendada, kepala, sepak mula (servis), 180) bahwa “istilah reliabelitas sering
smes (kedeng dan gulung), dan tahanan (block); disamakan dengan keterandalan, keajegan,
3) Sulaiman (2008, 15-16) teknik dasar meliputi konsistensi, kestabilan, namun ide pokok dalam
: a) Teknik Sepakan, terdiri dari : Sepak Sila, konsep reliabelitas adalah sejauh mana hasil
Sepak Kura/kuda, Sepak Cungkil, Sepak suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil ukur
Simpuh/ Badek, Sepak Mula (servis), dan Sepak dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali
Tapak (Menapak); b) Memaha (kontrol paha), pengukuran terhadap kelompok subyek yng
c) Mendada (kontrol dada), d) Membahu sama diperoleh hasil yang relative sama.
(kontrol bahu), e) Kepala (sundulan Dikatakan oleh Nawawi (1995: 190)
kepala/heading), f) Teknik Smes, terdiri dari : bahwa reliabelitas atau tingkat ketepatan adalah
Kedeng dan Gulung, dan g) Teknik Tahanan tingkat kemampuan instrument penelitian untuk
(Block). mengumpulkan data secara tetap dari kelompok
Berdasarkan uraian tersebut di atas, individu. Instrumen yang memiliki tingkat
unsur-unsur teknik dasar permainan Sepak reliabelitas yang tinggi cenderung menghasilkan
Takraw yang sering digunakan dalam bermain data yang sama tentang suatu variable atau
terdiri dari: sepak sila, sepak kura, memaha, unsur-unsurnya, jika diulangi pada waktu yang
sepak mula (servis), smes (gulung) dan bermain berbeda pada kelompok individu yang sama.
regu. Teknik dasar tersebut yang akan dibuat Istimasi reliabelitas dapat dilakukan
sebagai alat tes keterampilan Sepak Takraw melalui salah satu pendekatan umm diantaranya
dalam penelitian ini. adalah pendekatan tes ulang (test retest) yaitu tes
Validitas tes yang sering disebut dengan yang dlaksanakan dua kali pada subyek dan
kesahihan tes adalah tingkat kemampuan kelompok yang sama dengan memberi tenggang
instrument penelitian untuk mengungkapkan waktu tertentu diantara kedua penyajian
data sesuai dengan masalah yang hendak tersebut dan hasilnya dikorelasikan.
diungkap. Strand & Wilson (1993: 9) Pengertian objektivitas suatu tes pada
mendefiniskan “validitas sebagai derajad dasarnya hampir sama dengan reliabelitas,
ketepatan pengukuran dari sebuah tes tentang kedua-duanya berorientasi pada usaha untuk
apa yang diukur”. Jansen dan Hirst (1980: 22) mendapatkan hasil pengukuran yang sama atau
mengatakan bahwa “validitas adalah derajad hampir sama.Tingkat objektivitas suatu alat
kebenaran sebuah tes mengukur apa yang ukur menurut Strand & Wilson (993: 11)
sebenarnya diukur. Validitas tes keterampilan tergantung pada bagaimana petunjuk tes itu
olahraga diperoleh dengan menentukan diberikan dengan jelas serta serinci mungkin,
hubungan antara sebuah tes dengan kriteria serta bagaimana seluruh prosedur tes tersebut
yang sama baiknya dengan kualitas yang diukur diikuti . Phillips & Hornak (1979: 111)
sebuah alat tes. mengemukakan bahwa tingkat objektivitas sustu
Arma Abdoellah (1988: 26) mengatakan alat tes diperoleh apabila : a) Petunjuk
bahwa ada dua aspek dalam kesahihan yang pengukuran disusun dengan kata-kata selengkap
harus dipertimbangkan ; relevansi dan dan sejelas mungkin, b) Prosedur pengukuran
keterandalan. Relevansi dapat dikatakan sebagai dibuat sederhana, c) Bila mungkin
kesesuaian yang dekat sekali dengan apa yang menggunakan peralatan mekanik, d)
diukur alat tes dan fungsi yang dimaksud akan Memasukkan hasil tes ke dalam angka
diukur. Keterandalam mengacu pada ketelitian matematik (berupa angka-angka), e) Memilih
dan ketepatan ukuran. tester yang betul-betul terlatih dan ahli dalam
Reliabilitas tes lebih populair dengan bidangnya, f) Tester selalu mempertahankan
istilah keterandalan. Permasalahan pokok sikap professional dan sikapilmiah, g)
reliabilitas pengukuran berkisar pada persoalan Pemantauan dilakukan terus-menerus dalam
stabilitas skor dan kemantapan hasil prosedur pelaksanaan pengukuran terhadap
pengukuran. Menurut Saefudin Azwar (2000:
70
Sulaiman / Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation 1 (2) (2014)
71
Sulaiman / Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation 1 (2) (2014)
5 4 3 2 1
net
72
Sulaiman / Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation 1 (2) (2014)
3 5
2 1 4
3 5
1 m
1,2 m
Gambar 3. Lapangan Tes Smesh
73
Sulaiman / Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation 1 (2) (2014)
sepak kura diberi bobot 1 (satu), c) Hasil tes baku : 12.297, dengan derajad bebas (db) :
mengumpan diberi bobot 2 (dua), dan d) Hasil 23 dan P : 0.994 menunjukkan sebarannya
tes smash diberi bobot 3 (tiga). Total skor dari normal.
keempat tes kali bobotnya masing-masing, di 2) Tes kemampuan Sepak Kura (X2) melalui
konsultasikan ke klasifikasi atau kategori skor perhitungan didapatkan bahwa nilai rerata:
(nilai), itu merupakan tingkat keterampilan atlet 23.286 , Chi kuadrat : 9.629, simpangan
yang bersangkutan. baku : 10.692, dengan derajad bebas (db) :
21 dan P : 0.983 menunjukkan sebarannya
HASIL PENELITIAN normal.
3) Tes kemampuan Mengumpan (X3) melalui
Hasil perhitungan dipisahkan antara atlet perhitungan didapatkan bahwa nilai rerata:
putera yang berjumlah 46 orang, dan atlet puteri 18.286, Chi kuadrat : 20.314, simpangan
yang berjumlah 35 orang, sebagai berikut : baku : 9.260, dengan derajad bebas (db) :
a. Kelompok Atlet Putera 15, dan P : 0.160 menunjukkan sebarannya
Kelompok atlet putera terdapat empat jenis tes normal.
untuk mengetahui keterampilan bermain sepak 4) Tes kemampuan Smash (X4) melalui
takraw, yang terdiri dari : perhitungan didapatkan bahwa nilai rerata:
1) Tes kemampuan Sepak Sila (X1) melalui 10.971, Chi kuadrat : 16.771, simpangan
perhitungan didapatkan bahwa nilai rerata : baku : 3.519, dengan derajad kebebasan
51.304, Chi kuadrat : 16.826, simpangan (db) : 11, dan P : 0.115 menunjukkan
baku : 4.699, dengan derajad bebas (db) : 16 sebarannya normal.
dan P : 0.397 menunjukkan sebarannya Hasil analisis menunjukkan bahwa semua butir
normal. tes yang diujikan cobakan sahih dengan taraf
2) Tes kemampuan Sepak Kura (X2) melalui signifikan 5 % yang dibuktikan dengan P <
perhitungan didapatkan bahwa nilai rerata : 0,000 berarti sangat signifikan untuk tes
37.000, Chi kuadrat : 14.870, simpangan keterampilan bermain sepak takraw bagi atlet
baku : 7.854, dengan derajad bebas (db) : 27 putera dan puteri daerah Jawa Tengah.
dan P : 0.971 menunjukkan sebarannya Rangkuman analisis kesahihan bulir tes
normal. keterampilan sepak takraw bagi atlet putera dan
3) Tes kemampuan Mengumpan (X3) melalui puteri Jawa Tengah adalah sebagai berikut:
perhitungan didapatkan bahwa nilai rerata :
25.261, Chi uadrat : 22.478, simpangan Tabel 1 . Analisis Kesahihan Butir ketrampilan
baku : 7.514, dengan derajad bebas (db) : tes putra
24, dan P : 0.551 menunjukkan sebarannya Butir Tes
rxy rbt P Status
normal. (Nomor)
4) Tes kemampuan Smash (X4) melalui 1 0.693 0.439 0.000 Sahih
perhitungan didapatkan bahwa nilai rerata : 2 0.727 0.222 0.000 Sahih
14.630, Chi kuadrat : 13.478, simpangan 3 0.516 0.035 0.000 Sahih
baku : 6.158, dengan derajad kebebasan 4 0.148 -0.290 0.000 Sahih
(db): 18, dan P : 0.762 menunjukkan
sebarannya normal. Tabel 2 . Analisis Kesahihan Butir ketrampilan
b. Kelompok Atlet Puteri tes putri
Kelompok atlet puteri terdapat empat jenis tes Butir Tes
rxy rbt P Status
untuk mengetahui keterampilan bermain sepak (Nomor)
takraw, yang terdiri dari : 1 0.916 0.780 0.000 Sahih
1) Tes kemampuan Sepak Sila (X1) melalui 2 0.805 0.599 0.000 Sahih
perhitungan didapatkan bahwa nilai rerata 3 0.811 0.647 0.000 Sahih
: 41.286, Chi kuadrat : 9.571 simpangan 4 0.570 0.481 0.000 Sahih
74
Sulaiman / Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation 1 (2) (2014)
Sesuai dengan hasil analisis tersebut di Kurang Sekali. Sebelumnya hasil tes
ats, maka rangkaian butir tes keterampilan keterampilan masing-masing diberi
bermain sepak takraw bagi atlet putera dan bobot sesuai dengan tingkat
puteri Jawa Tengah dapat dilanjutkan kesulitannya, sebagai berikut: a) Hasil
perhitungannya. tes sepak sila diberi bobot 1 (satu), b)
Uji keterandalan (Reliabelitas) instrumen Hasil tes sepak kura diberi bobot 1
tes digunakan statistik Product moment atau (satu), c) Hasil tes
Pearson dengn metode tes re-tes, yaitu mengumpan/hantaran diberi bobot 2
mengkorelasikan hasil skor total tes I (pertama) (dua), dan d) Hasil tes smash diberi
dengan hasil skor total tes ke II (kedua). Pada bobot 3 (tiga).
prhitungan menghasil kan nilai korelasi, sebagai Dari hasil perhitungan skor baku
berikut : menggunakan SPSS 2000 versi 14, untuk
1) Untuk instrument tes keterampilan atlet instrument tes atlet putra dan putri didapatkan
putera, hasil perhitungan : r11 = 0.976, Klasifikasi/kategori tingkat keterampilan sepak
yang menunjukkan adanya hubungan yang takraw pada table 3 dan 4 dibawah ini
signifikan. Artinya antara hasil skor total tes
I dengan skor tes ke II ada hubungan yang
signifikan (bersifat tetap). Dengan demikian Tabel 3. Klasifikasi / kategori ketrampilan
instrument tes keterampilan sepak takraw sepak takraw putra
untuk atlet putera Jawa Tengah Reliabel. Interval Klasifikasi
2) Untuk instrument tes ketermpilan atlet Total Skor /Kategori
puteri, hasil perhitungan : r11 = 0.997, 1 – 30 Kurang Sekali
yang menunjukkan adanya hubungan yang 31 – 60 Kurang
sangat signifikan. Artinya antara hasil skor 61 – 90 Cukup
total tes I dengan skor tes ke II ada 91 – 120 Baik
hubungan yang signifikan (bersifat tetap). 121 – 150 Baik Sekali
Dengan demikian instrument tes
keterampilan sepak takraw untuk atlet
puteri Jawa Tengah Reliabel. Tabel 4. Klasifikasi/kategori ketrampilan sepak
a. Uji Reliabilitas (keterandalan) takraw putri
instrument digunakan tes re-tes dengan Interval Klasifikasi
statistik koefisien keterandalan dengan Total Skor /Kategori
menggunakan analisis varian dua jalur. 1 – 36 Kurang Sekali
Adapun hasil perhitungan menunjukkan 37 – 72 Kurang
bahwa F hitung baik untuk item tes, 73 – 108 Cukup
jenis kelamin atlet dan antar keduanya 109 – 144 Baik
(F tes = 261.915; F gender = 90.994 da F 145 – 180 Baik Sekali
inter = 5.673 ) lebih besar dari F table
dengan signifikansi 5 % 2.633; Kaidah yang digunakan sebagai acuan
3.871;2.633). Hal ini menunjukkan adalah P > 0.050 dimana hasil analisis yang
bahwa tiap bagian mempunyai nilai P lebih besar dari kaidah yang telah
variansi/homogenitas yang sama. ditentukan dinyatakan sebarannya normal sebab
b. Penyusunan skor Klasifikasi/Kategori jika P lebih kecil dari kaidah yang telah
tingkat keterampilan digunakan teknik ditentukan maka sebarannya tidak normal.
Z, Sedangkan untuk menentukan skor Sehingga ke-empat item tes menunjukkan
baku digunakan mean dan standar bahwa kelompok putera dan puteri sebarannya
deviasi dengan lima kategori yakni: Baik normal. Untuk itu keempat item tes tersebut
Sekali, Baik, Sedang, Kurang dan dapat dilanjutkan untuk perhitungan berikutnya.
75
Sulaiman / Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation 1 (2) (2014)
Hasil uji coba kesahihan (validitas) butir tes peneliti lain dapat melakukan penelitian sejenis
menunjukkan bahwa semua butir tes sahih, dengan sampel yang lain, misalnya : atlet
yang ibuktikan dengan taraf signifikansi 5 % yunior, atlet nasional, dan sebagainya, 2)
dibuktikan dengan P < 0.000. Dan hasil uji Membuat alat tes keterampilan sepak takraw
homogenitas varian, menunjukkan bahwa item yang lain yang baru, misalnya dengan
tes keterampilan bagi atlet putera dan puteri menambahkan teknik permain sepak takraw
yang meliputi : 1) tes sepak sila, 2) te ssepak yang lain, memodifikasi bentuk lapangan atau
kura, 3) tes mengumpan, dan 4) tes smash target sasaran yang berbeda, dan sebagainya, 3)
adalah signifikan. Dengan demikian item tes Bagi PSTI Jateng , alat tes ini dapat dijadikan
tersebut dapat digunakansebagai alat tes untuk pedoman dalam menyeleksi atlet, dan dijadikan
mengukur keterampilan atlet sepak takraw pembanding terhadap tes lain yang sudah ada.
putera dan puteri daerah Jawa Tengah. Hasil
perhitungan keterandalan (reliabelitas) yang DAFTAR PUSTAKA
dilakukan menunjukkan bahwa semua hasil uji
tes Reliabel (andal). Dan hasil uji homogenitas Abdoellah, Arma.1988. Evaluasi dalam Pendidikan
varian Penyusunan skor skala dan skor baku Jasmani. Jakarta : Departemen Pendidikan
yang pembuatannya didasarkan atas mean dan dan Kebudayaa. Dirjen Dikti. P2LPTK.
standar deviasi menghasilkan lima kategori, Nawawi, Hadari. 1995. Instrumen Penelitian Bidang
Sosial. Yogjakarta. Gajah Mada University
terdiri dari : Baik Sekali, Baik, Cukup, Kurang,
Press.
Kurang Sekali.
PB. PSTI.2005. Permainan Sepak Takraw. Jakarta:
PBPSTI
SIMPULAN DAN SARAN Rattinus Darwis, dkk .1992. Olahraga Pilihan: Sepak
Takraw. Jakarta: Dirjen Dikti. P2LPTK,
Dari hasil analisis penelitian, Depdikbud
menunjukkan bahwa alat tes keterampilan sepak Sage, & George H. 1984. Motor Learning and Control :
takraw bagi atlet putera dan puteri daerah Jawa A Neuropsychological Approach. Dubuque Iowa :
Wm. C. Brown Publisher.
Tengah tahun 2009, yang meliputi : 1) tes
Saefudin Azwar. 2000. Reliabilitas dan Validitas.
kemampuan sepak sila, 2) tes kemampuan
Yogjakarta: Pustaka Pelajar offset.
sepak kura, 3) tes kemampuan mengumpan Strend, Breadford N., & Wilson, Rolayne. 1993.
(hantaran), dan 4) tes kemampuan smash. Assesing Sport Skill. USA : Human Kinetic
Melalui uji validitas, reliabilitas dan obyektifitas Publishing
tes dapat dijadikan sebagai baterai tes untuk Suharsimi Arikunto.2002. Prosedur Penelitian.
mengukur keterampilan sepak takraw bagi atlet Jakarta : Rineka Cipta.
Jawa Tengah. Penelitian ini menggunakan Sulaiman. 2008. Sepak Takraw: Pedoman bagi Guru
sampel atlet putera dan puteri Jawa Tengah, Olahraga, Pembina dan Atlet. Semarang:
UNNES Press
dan juga belum menggambarkan semua teknik
Sutrisno Hadi.1991. Metodologi Research I dan II.
yang ada pada permainan sepak takraw,
Yogyakarta: Yayasan Penerbit Faultas
sehingga untuk penelitian berikutnya peneliti Psikologi UGM.
memberikan saran sebagai berikut : 1) Bagi
76